Anda di halaman 1dari 11

Taktik dan strategi pemasaran syariah,produk halal, penetapan harga

halal, promosi halal, saluran distribusi halal dan halal branding.

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata


Kuliah Manajemen Pemasaran Syariah

Disusun Oleh :
Mutya Nur Illahi (2220603160)
Wiwin putri Rahayu (2230603302)

Dosen Penagmpuh:
Dr. Chandra Zaky Maulana, S.E., M.M

Program Studi Perbankan Syariah


Fakulitas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Tahun Ajaran 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan ke hadirat-Nya karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun sebagai bentuk pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen
Pemasarana Syariah dengan tema Taktik dan strategi pemasaran syariah,produk halal,
penetapan harga halal, promosi halal, saluran distribusi halal dan halal branding

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. Chandra Zaky Maulana, S.E.,
M.M. sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini, dan juga
kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah bekerja sama dan memberi
dukungan sehingga terselesaikannya makalah sederhana ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dan bermanfaat bagi pembaca.

Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna perbaikan
di masa yang akan datang.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi pemasaran syariah merupakan suatu taktik usaha syariah yang menunjuk dalam
proses penawaran, penciptaan terhadap stakeholder menjadi prinsip di dalam Al-Qur'an &
Al-Hadits yang menggunakan akad baik, stategi pemasaran juga merupakan taktik usaha
yang menunjuk terhadap proses penciptaan, perubahan nilai
Dalam dunia bisnis, pemasaran adalah strategi bisnis yang mengarahkan proses
penciptaan, penyampaian, dan perubahan nilai dari inisiator menjadi pelanggan. Menurut
ajaran Islam aktivitas pemasar harusdidasarkan pada nilai Islam. Sesuai dengan prinsip
syariat Islam (Mubarok, 2017). Menurut Tjiptono (2011), strategi pemasaran pemasaran
merupakan alat mendasar yang dirancang atau direncanakan buat mencapai tujuan suatu
perusahaan menggunakan melakukan pengembangan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan lewat pasar yg dimasuki dan program yang dipergunakan untuk melayani
pasar sasarannya. di dalam ekonomi Islam membentuk kesepakatan hanya untuk mencari
kejujuran, sukacita Insya Allah bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.
B. Rumsusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah
yang disusun sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan taktik strategi pemasaran syariah?
2. Apa yang dimaksud dari Produk Halal?
3. Apa yang dimaksud dari penetapan harga halal dan metode penetapan harga?
4. Apa saja karakteristik Promosi syariah?
5. Apa yang dimaksud saluran distribusi halal?
6. Apa yang dimaksud halal branding dan manfaat halal branding?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dirumuskan suatu pokok tujuan masalah
yang disusun sebagai berikut:
1. Untuk mengetahuin apa yang dimaksud dengan taktik strategi pemasaran syariah?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari Produk Halal?
3. Untuk mengetahuin apa yang dimaksud dari penetapan harga halal dan metode
penetapan harga?
4. Untuk mengetahui apa saja karakteristik Promosi syariah?
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud saluran distribusi halal?
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud halal branding dan manfaat halal branding?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran Syariah


Pada berbisnis pemasaran ialah suatu strategi bisnis yang mengarah pada proses
menciptakan serta menawarkan produk pada pelanggan. Menurut agama islam, pemasaran
wajib sesuai menggunakan nilai nilai islamiah dan serta bersemangat dalam menjalankan
ibadah kepada Allah SWT
1. Pemasaran Syariah berdasarkan Kertajaya yaitu tindakan taktik yang bisa
menaungi semua aktivitas aktivitas pada perusahaan, mulai dari proses,
membangun, menawarkan sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan dari Hermawan
Kartajaya pemasaran syariah yaitu dimana suatu perusahaan pada pemasarannya
wajib berlaku jujur sesuai dengan kenyataannya serta bagi pembeli, dalam
pembeliannya harus karena butuh.
2. Pemasaran syariah merupakan bisnis strategi yang mengarah pada upaya dalam
menciptakan, menawarkan dan merubah nilai dari satu inisiator kepada
stakeholder-nya, dimana seluruh prosesnya berdasarkan prinsip muamalah dan
syariah serta akad dalam Islam.
3. Dalam pemasaran syariaah semua proses dari penawaran sampai perubahan nilai
tidak diperbolehkan adanya hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip
muamalah yang islami. Selama tidak bertentangan prinsip muamalah yang islami
maka bentuk transaksi apapun dalam pemasaran dibolehkan.

Dari beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan yaitu, pemasaran syariah
merproses, menciptakan, menawarkan, dan juga menyampaikan suatu nilai barang atau jasa
untuk calon pembeli yang sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip syariat Islam.upakan
sebuah strategi bisnis yang didalamnya terkandung bagaimana adanya
B. Strategi Pemasaran Syariah
Strategi pemasaran syariah merupakan suatu taktik usaha syariah yang menunjuk dalam
proses penawaran, penciptaan terhadap stakeholder menjadi prinsip di dalam Al-Qur’an &
Al-Hadits yang menggunakan akad baik, stategi pemasaran juga merupakan taktik usaha
yang menunjuk terhadap proses penciptaan, perubahan nilai terhadap stakeholder dan sebuah
penawaran pada proses memakai prinsip muamalah (usaha) syariah terhadap pemenuhan
konsumen. Dalam dunia bisnis, pemasaran adalah strategi bisnis yang mengarahkan proses
penciptaan, penyampaian, dan perubahan nilai dari inisiator menjadi pelanggan. Menurut
ajaran Islam aktivitas pemasar harus didasarkan pada nilai Islam. Sesuai dengan prinsip
syariat Islam (Mubarok, 2017). Menurut Tjiptono (2011), strategi pemasaran pemasaran
merupakan alat mendasar yang dirancang atau direncanakan buat mencapai tujuan suatu
perusahaan menggunakan melakukan pengembangan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan lewat pasar yg dimasuki dan program yang dipergunakan untuk melayani
pasar sasarannya. di dalam ekonomi Islam membentuk kesepakatan hanya untuk mencari
kejujuran, sukacita Insya Allah bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.
C. Produk Halal
Indonesia adalah diizinkan (tidak dilarang oleh syara’) Halal di definisikan sebagai
sesuatu yang dibenarkan (tidak dilarang) penggunaan atau pemakaiannya. Halal dalam
bahasa Arab secara etimologi artinya dari fiil madhi halla, artinya melepaskan ikatan,
menurut etimologi adalah lawan dari haram.
Menurut Ibn Manzhur, sebagaimana diinformasikan oleh sopa, halal itu berasal dari
kata al-hillu yang berarti tidak terikat. Oleh karena itu, al-muhillu berarti orang kafir yang
boleh diperangi karena tidak terikat perjanjian damai dengan kita, lafazh halal merupakan
lawan dari kata haram, sedangkan lafazh haram itu pada dasarnya berarti mencegah atau
merintangi. Oleh karena itu, setiap yang diharamkan (al-muhrimu) itu menjadi tercegah atau
terlarang.
Secara syar’i, halal adalah sebutan untuk pembolehan atas sesuatu. Makanan dapat
dikatakan halal jika dia tidak masuk dalam kategori haram. Halalnya makanan dapat ditinjau
dari dua segi yaitu zatnya dan cara mendapatkannya (apakah dengan mencuri, dengan uang
tidak halal, dan lain-lain). Produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan,
minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta
barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat.
Produk Halal adalah Produk yang telah dinyatakanhalal sesuai dengan syariat Islam.
Islam memerintahkan kita untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik. Pada dasarnya,
kebutuhan terhadap makanan sangatlah terbatas. Memanfaatkan makanan secara berlebihan
tidak akan memberi manfaat yang banyak, justru menimbulkan masalah bagi kesehatan.
produk halal memiliki kriteria:
1. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal babi.
2. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan, seperti bahan-bahan dari organ
manusia, darah, kotoran dan sebagainya.
3. Semua bahan yang berasal dari hewan halal dan disembelih menurut syariat Islam.
4. Semua tempat penyimpanan, penjualan, pengolahan, untuk babi. Jika pernah
digunakan babi atau barang tidak halal lainnya harus dibersihkan terlebih dahulu
dengan tata cara syariat islam.
5. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung khamer
D. Penetapan Harga Halal
penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan perdagangan.
Harga menjadi sangat penting diperhatikan, mengingat harga menentukan laku tidaknya suatu
produk dalam perdagangan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal dalam
produk yang ditawarkan nantinya. Harga merupakan, satu-satunya unsur dalam perdagangan
yang menghasilkan keuntungan dan pendapatan penjualan barang dan jasa, oleh karena itu
harga yang ditetapkan penjual harus sebanding dengan penawaran nilai kepada
konsumen.Oleh karena itu, nilai-nilai syariat mengajak seorang muslim untuk menerapkan
konsep tas’ir (penetapan harga) dalam kehidupan ekonomi, menetapkan harga sesuai dengan
nilai yang terkandung dalam barang tersebut. Dengan adanya tas’ir maka akan
menghilangkan beban ekonomi yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh masyarakat,
menghilangkan praktik penipuan, serta memungkinkan ekonomi dapat berjalan dengan
mudah dan penuh kerendahan hati.
Mekanisme dalam metode penetapan harga ada beberapa metode yaitu.
1. Metode penetapan harga yang kompetitif hal ini selalu berlaku dalam pasar barang
dimana terdapat banyak produsen atau penjual.
2. Menentukan harga trobosan cara ini dipakai pada ketika meluncurkan barang baru,
yang menentukan harga pada tingkat yang murah/rendah dengan harapan dapat
memaksimalkan volume penjualan.
3. Menetapkan harga berdasarkan permintaan cara ini dipaktek oleh perusahaan jasa.
4. Kepemimpinan harga penentuan harga seperti ini berlaku untuk pasar oligopoli.
5. Menjual barang berkualitas dengan harga rendah, cara ini dilakukan untuk menarik
langganan.
6. Kebijakan harga tinggi jangka pendek, cara ini dilakukanketika barang baru
dikeluarkan dan karna belum ada persaingan.
7. Dengan penentuan harga semurah mungkin tapi tetap masih dalam kondisi
menguntungkan.
Mekanisme penetapan harga adalah suatu cara pertimbangan yang digunakan untuk
menentukan bagaimana suatu produk atau barang yang dijual bisa laku dipasaran setelah
adanya intraksi permintaan dan penawaran dan juga untuk bisa bersaing dengan perusahaan
atau pedagang lainya. Abu Yusuf mengatakan bahwa mekanisme dalam penetapan harga
tidak terlepas dari mekanisme pasar, ia mengatakan peningkatan dan penurunan produksi
dalam kaitannya dengan perubahan harga, pemahamannya saat itu bahwa bila tersedia
sedikit barang maka harga akan mahal dan demikian sebaliknya
E. Promosi Halal
Promosi adalah berbagai kumpulan alat-alat intensif yang sebagian besar berjangka
pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu denga
lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Promosi adalah berbagai
cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung tentang suatuproduk atau brand yang di jual. promosi adalah
suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat
yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak
mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap dan mengingat
produk
Ada beberapa etika yang harus dilakukan dalam mempromosikan produk sesuai dengan
ajaran islam yaitu:
1. Jangan mudah mengobral sumpah Dalam melakukan promosi atau iklan
janganlah mudah mengucapkan janji sekiranya janji tidak bias ditepati. Dari Abu
Qatadah Al-Anshori, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Dari Abu Qatadah Al-
Anshori, bahwasannya ia mendengar Rasulullah SAW besabda: hati-hatilah
dengan banyak bersumpah dalam menjual dagangan karena ia memang
melariskandagangan, namun menghapuskan keberkahan”. (HR Ibnu Majah) shahih
At-Ta’liq Ar-Raghib (Nawawi,1999:548).
2. Jujur Islam sangat melarang memalsukan dan menipu karena dapat
menyebabkan kerugian dan kezaliman serta dapat menimbulkan permusuhan dan
percekcokan seperti yang dijelaskan dalam hadits dibawah ini: “Dari Abdullah r.a
berkata Rasulullah SAW bersabda. Sesungguhnya berkata benar itu menunjukkan
kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menunjukkankepada surga.
Sesungguhnya seseorang suka berkata benar sampai dituliskan menjadi orang
amat benar. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kejahatan dan
sesungguhnya kejahatan itu menunjukkan neraka. Sesungguhnya orang suka
berdusta sehingga menjadi orang yang amat pendusta”. (HR, Muslim) (an-Nawawi,
2011:580).
3. Menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji seta kesepakatan-kesepakatan
diantara kedua belah pihak yaitu pembeli dan penjual. Allah SWT berfirman
pada QS Al-Maidah ayat 1: Terjemahannya: “Hai orang-orang yang beriman,
penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan
dibacakan kepadamu. (yang demikian itu)dengan tidak menghalalkan berburu
ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesunggunhyan allah menetapkan
hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”. (QS Al-Maidah: 1) (R1.
2002:106).
4. Menghindari promosi palsu dengan tujuan menarik perhatian pembeli dan
mendorongnya untuk membeli.
5. Rela dengan laba yang sedikit karena itu akan mengundang kepada kecintaan manusia
dan menarik banyak pelanggan serta rezeki yang kita dapatkan di ridhoi Allah SWT.
F. Saluran Distribusi Halal
Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur
yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-
jasa dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi juga diartikan sebagai sekelompok
pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama
dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.Menurut Warren J.
Keagan, saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan
barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industry. Munurut Assauri,
saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk yang berupa
barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Djaslim Saladin, saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling
tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk
digunakan atau dikonsumsi Saluran distribusi menurut Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra
dan Dadi Andriana didefinisikan sebagai, “saluran distribusi merupakan serangkaian
partisipan organisasional yang melakukan semua fungsi dibutuhkan untuk menyampaikan
produk/jasa dari penjual ke pembeli akhir”. Menurut Kotler, saluran distribusi adalah
sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau
membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari
produsen ke konsumen.
Lembaga-lembaga yang ikut bagian dalam penyaluran barang adalah:
 Produsen
 Perantara (pedagang dan agen)
 Konsumen akhir atau pemakai industry
Tujuan dari saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu. Jadi pasar
merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran melaksanakan dua kegiatan penting untuk
mencapai tujuan, yaitu mengadakan penggolongan produk dan mendistribusikannya.
Penggolongan produk menunjukan jumlah dari berbagai keperluan produk yang dapat
memberikan kepuasan kepada pasar. Jadi, barang (mungkin saja jasa) merupakan bagian dari
penggolongan produk.
G. Halal Branding
Halal, istilah Arab, berarti “diizinkan” atau “halal” menurut hukum Islam. Umumnya
dikaitkan dengan makanan dan minuman, namun konsep ini meluas ke berbagai aspek
kehidupan umat Islam, termasuk pakaian, kosmetik, produk perawatan pribadi, dan jasa
keuangan. Pencitraan merek halal mengacu pada proses menciptakan dan mempromosikan
produk atau layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, memenuhi kebutuhan dan
nilai-nilai konsumen Muslim. Hal ini melibatkan perolehan sertifikasi Halal, membangun
citra merek yang dapat dipercaya, dan menyelaraskan strategi pemasaran untuk menargetkan
pasar Muslim global secara efektif.
Dengan perkiraan 1,8 miliar Muslim di seluruh dunia, pasar Halal merupakan peluang
besar bagi dunia usaha. Pencitraan merek halal sangat penting karena memungkinkan
perusahaan untuk membedakan diri mereka di pasar, membangun kredibilitas, dan memenuhi
kebutuhan agama dan etika dari basis konsumen yang terus berkembang. Hal ini juga
berperan dalam mendorong konsumsi yang etis, karena produk halal sering kali mematuhi
standar kualitas, keamanan, dan tanggung jawab sosial yang lebih tinggi.
Manfaat Branding Halal
 Kepercayaan konsumen
Pencitraan merek halal membantu membangun kepercayaan di kalangan konsumen
Muslim dengan memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan sesuai
dengan keyakinan agama mereka. Kepercayaan ini dapat meningkatkan loyalitas
merek dan basis pelanggan yang kuat
 Perluasan pasar
Dengan mengadopsi branding Halal, dunia usaha dapat mengakses pasar yang
berkembang pesat yang tersebar di berbagai negara dan wilayah. Dengan pasar
Halal global yang diproyeksikan bernilai lebih dari $9 triliun pada tahun 2030,
perusahaan memiliki peluang besar untuk memperluas jangkauan dan
meningkatkan pendapatan.
 Aspek etika
Pencitraan merek halal sering kali melampaui persyaratan agama dan mencakup
praktik etika seperti keberlanjutan, kesejahteraan hewan, dan standar
ketenagakerjaan yang adil. Penyelarasan dengan nilai-nilai etika ini dapat menarik
khalayak yang lebih luas, termasuk konsumen non-Muslim yang mengutamakan
konsumsi etis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pemasaran syariah merupakan suatu taktik usaha syariah yang menunjuk dalam
proses penawaran, penciptaan terhadap stakeholder menjadi prinsip di dalam Al-Qur'an &
Al-Hadits. Produk halal adalah produk yang telah dinyatakan halal seusai dengan syariah
islam. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan perdagangan.

Promosi adalah suatu komunikasi sari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi
yg tepat yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak
mengenal menjadi mengenal produk. Saluran distribusi memili tujuan untuk mencapai pasar
pasar

Halal branding menawarkan peluang besar bagi dunia usaha untuk melayani pasar
Muslim yang terus berkembang dan mempromosikan konsumsi yang etis
DAFTAR PUSAKA
----

Anda mungkin juga menyukai