Anda di halaman 1dari 18

JURNAL

KONSEP PENDEKATAN PEMASARAN SYARIAH


SECARA INDIVIDUAL
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Marketing Syariah

Dosen Pengampu:
Dr. Budi Kolistiawan, S.Pd., M.E.I.

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Vannesa Andisca Preselia (126101211091)

2. Cahya Bunga Desmia Aziz (126101212111)

3. Khiftiyatus Shaadah (126101212123)

4. M. Nur Iqbal Farid (126101212141)

HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM

UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

FEBRUARI 2024
KONSEP PENDEKATAN PEMASARAN SYARIAH
SECARA INDIVIDUAL

Vannesa Andisca Preselia, Cahya Bunga Desmia Azis,


Khiftiyatus Shaadah, M. Nur Iqbal Farid
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
E-mail: vannesaandisca4@gmail.com , miaazha6@gmail.com
tiyak2512@gmail.com , muhammadnuriqbal222@gmail.com

ABSTRAK

Dalam sistem pendekatan pemasaran atau marketing merupakan hal yang penting
dilakukan untuk mencapai target penjualan produk sehingga bisnis bisa berhasil.
Demi mencapai target bisnis, terdapat beberapa pelaku pasar yang tidak
memperhatikanetikapemasaran.
Pendekatan pemasaran syariah merupakan pendekatan pemasaran yang sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Pendekatan ini menekankan pada kejujuran,
transparansi, dan keadilan dalam berbisnis. Pemasaran syariah juga mengharuskan
perusahaan untuk menghindari riba, gharar, dan maysir. Pendekatan pemasaran
syariah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pendekatan
pemasaran konvensional. Pertama, pendekatan pemasaran syariah lebih etis dan
bertanggung jawab. Kedua, pendekatan pemasaran syariah dapat menarik lebih
banyak pelanggan Muslim. Ketiga, pendekatan pemasaran syariah dapat
meningkatkan citra perusahaan. Meskipun demikian, pendekatan pemasaran
syariah juga memiliki beberapa tantangan. Pertama, pendekatan pemasaran syariah
lebih sulit dipahami dan diterapkan dibandingkan dengan pendekatan pemasaran
konvensional. Kedua, pendekatan pemasaran syariah dapat membatasi jangkauan

1
pasar perusahaan. Ketiga, pendekatan pemasaran syariah dapat meningkatkan biaya
pemasaran perusahaan. Secara keseluruhan, pendekatan pemasaran syariah dapat
menjadi pilihan yang baik bagi perusahaan yang ingin berbisnis dengan cara yang
etis dan bertanggung jawab. Namun, perusahaan harus mempertimbangkan dengan
cermat keunggulan dan tantangan pendekatan pemasaran syariah sebelum
memutuskanuntukmengadopsinya.

kunci: Pendekatan Pemasaran syariah, Prinsip-prinsip,Konsep,Karekteristik

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendekatan pemasaran syari'ah secara individual adalah strategi
pemasaran yang mengacu pada prinsip-prinsip syari'ah dalam menjual
produk atau layanan kepada konsumen. Pendekatan ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan produk atau layanan
yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Pemasaran syari'ah menekankan pada integritas, transparansi, dan keadilan
dalam berbisnis. Konsep ini berlandaskan pada ajaran Islam yang mengatur
segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal pemasaran. Dalam pemasaran
syari'ah, perusahaan atau individu yang menjalankan bisnis harus
memastikan bahwa produk atau layanan yang mereka tawarkan sesuai
dengan prinsip-prinsip syari'ah, seperti larangan riba, judi, dan gharar.1
Pendekatan pemasaran syari'ah secara individual dapat dilakukan melalui
beberapa strategi, antara lain:
1. Pemasaran melalui media sosial : Media sosial merupakan alat pemasaran
yang efektif dalam mencapai target konsumen. Dengan menggunakan
platform seperti Instagram dan Facebook, perusahaan dapat

1
Bukhari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Edisi Revisi. ( Bandung: Alfa Beta,
2005) Hlm. 160.

2
mempromosikan produk atau layanan mereka kepada konsumen yang
memiliki latar belakang dan minat yang sesuai.
2. Kolaborasi dengan influencer : Dalam pemasaran syari'ah, kolaborasi
dengan influencer yang memiliki pengaruh di kalangan masyarakat Muslim
dapat membantu meningkatkan visibilitas dan kepercayaan konsumen
terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
3. Pemasaran langsung : Pemasaran langsung dapat dilakukan dengan cara
mengadakan acara atau seminar yang bertujuan untuk mengedukasi
konsumen tentang produk atau layanan syari'ah yang ditawarkan. Melalui
pemasaran langsung, perusahaan dapat menjalin interaksi langsung dengan
konsumen dan menjawab pertanyaan atau kekhawatiran yang mereka
miliki.
4. Pemasaran melalui kemitraan : Perusahaan dapat menjalin kemitraan
dengan lembaga keuangan syari'ah atau institusi Islam lainnya untuk
memperluas jangkauan pemasaran. Dengan bekerja sama dengan lembaga-
lembaga ini, perusahaan dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dan
memperoleh kepercayaan dari mereka.
Pendekatan pemasaran syari'ah secara individual memiliki potensi untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas pangsa pasar.
Dengan memahami nilai-nilai syari'ah dan menerapkannya dalam strategi
pemasaran, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen Muslim yang
semakin meningkat.

2. Tujuan Penelitian
Yaitu menjadi landasan untuk mengembangkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang dasar-dasar pemasaran yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah.

3. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengertian pendekatan pemasaran syariah?
2) Bagaimana konsep pendekatan pemasran syariah secara individual?

3
3) Apa saja prinsip-prinsip pendekatan pemasaran syariah?
4) Bagaimana karakteristik pendekatan pemasaran syariah?
5) Apa saja macam-macam pendekatan pemasaran syariah?

4. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif analisis. Sumber data diperoleh dari sumber sekunder
baik berupa buku, jurnal, publikasi ilmiah, dan sumber lain yang relevan.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendekatan Pemasaran Syariah
Pendekatan pemasaran merupakan bagian integral dari keseluruhan
strategi bisnis perusahaan dan memainkan peran kunci dalam menarik dan
mempertahankan pelanggan. Salah satu pendekatan pemasaran yang paling
umum adalah pemasaran produk, harga, tempat, dan promosi.
Pendekatan marketing adalah pendekatan yang dilakukan dalam usaha
pemasaran sebuah perusahaan yang umumnya meliputi dari ide produk,
proses produksi sampai barang itu sampai kepada tangan pembeli.
Pendekatan marketing menjadi bagian penting yang dilakukan perusahaan
untuk membuat sistem penjualan yang baik. Pendekatan pemasaran adalah
sebuah metode untuk menentukan penilaian suatu barang produksi,
berdasarkan harga jual pada barang serupa di pasaran.2 Pendekatan
marketing ini juga merupakan metode penilaian bisnis yang dapat
digunakan untuk menghitung nilai barang, membuat penyesuaian untuk
perbedaan dalam ukuran, kuantitas atau kualitas juga mencakup proses
penilaian pada bisnis itu sendiri. Selain itu, pendekatan marketing ini juga
berfungsi untuk menentukan kepemilikan bisnis, keamanan, atau aset tidak

2
Fadilah, Nur. "Pengertian, Konsep, dan Strategi Pemasaran Syari’ah." Salimiya: Jurnal Studi
Ilmu Keagamaan Islam 1.2 (2020): hlm. 194-211.

4
berwujud. Pendekatan marketing ini pada umumnya mempunyai fungsi
pokok sebagai berikut: Pembelanjaan, penanggungan resiko, pembelian,
penjualan, standardisasi produk, pengangkutan, penyimpanan dan
pengumpulaninformasipasar.

2. Konsep Pendekatan Pemasaran Syariah Secara Individual

Berdasarkan konsep customer relationship management, maka


muncul konsep one to one marketing atau pendekatan pemasaran secara
individual. One to one marketing atau pendekatan secara individual
merupakan suatu program yang ditujukan pada pemenuhan pemuasan
kebutuhan yang dimiliki oleh pelanggan yang unik dan secara individual. 3
Lebih jauh Ali Hasan mengungkapkan bahwa One to one marketing adalah
memberitahukan atau menawarkan dan melayani proses transaksi individu
secara langsung memberikan kesan, dan pengalaman pribadi yang berharga
dan unik. Para pakar marketing menyebut One to one marketing merupakan
filosofi pemahaman kebutuhan pelanggan (mulai dengan pertanyaan,
dengarkan jawabannya, perhatikan respon terhadap produk) Berdasarkan
konsep di atas, maka dapat dijelaskan bahwa One to one marketing adalah
pendekatan pemasaran kepada pelanggan dengan cara mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan secara individual. Teknik pendekatan tersebut
dibutuhkan untuk menciptakan produk atau jasa yang diinginkan oleh
masing-masing pelanggan. Sedangkan menurut Sung-Shun Weng dan Mei-
Ju Liu mengatakan bahwa kegiatan One to one marketing merupakan
interaksi secara individu dengan pelanggan perusahaan tersebut dengan cara
menyesuaikan kebutuhan dan keinginan masing-masing pelanggan
perusahaan. Dengan kegiatan One to one marketing yang dilakukan

3
Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran Sudut Pandang Asia ( Indonesia : Indeks, 2010 ),
Hlm. 29.

5
perusahaan maka tamu akan merasa dihargai dan merasa loyal. Pesan yang
digunakan dalam One to one marketing adalah pesan dua arah dimana
perusahaan sangat memperhatikan pesan dari setiap pelanggan. 4 Menurut
Ali Hasan dijelaskan bahwa, One to one marketing jauh dari sekedar
memasarkan dan melakukan penjualan, perusahaan harus mampu merubah
bagaimana produknya diatur dan dikirim berdasarkan kebutuhan pelanggan
secara individu. Sehingga dengan One to one marketing perusahaan
mengedepankan hubungan antara perusahaan dengan kepuasan pelanggan.
Menurut Don Peppers dan Martha Rogers dalam Kotler langkah-langkah
dalam One to one marketing adalah sebagai berikut:

a) Identifikasi pelanggan

Identifikasi pelanggan adalah suatu cara mengenali serta


mempertahankan pelanggan dengan informasi yang berasal dari semua
saluran dan titik sentuh pelanggan, dalam hal ini lebih pendekatan terhadap
pelanggan untuk lebih mengenali masing-masing pelanggan.5

b) Perbedaan pelanggan

Merupakan suatu cara dengan membedakan pelanggan berdasarkan


kebutuhan dan nilai mereka bagi perusahaan. Dengan cara membedakan
pelanggan, perusahaan akan lebih mengetahui mana saja pelanggan yang
lebih potensial.

4
H. Fauzan, Manajemen Pemasaran Syariah, Cetakan Pertama : 2019, (Yogyakarta : Bildung)
Hlm. 36

5
Sahla, Hilmiatus, et al. "Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam." Jurnal Pionir 5.2
(2019). Hlm. 110

6
c) Interaksi dengan pelanggan

Berinteraksi dengan pelanggan dimaksudkan untuk memperbaiki


serta mempelajari kebutuhan pelanggan dan untuk membangun relasi yang
lebih kuat.

d) Kesesuaian keinginan pelanggan

Kesesuaian keinginan pelanggan suatu cara menyesuaikan produk,


layanan dan pesan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan. Masing-
masing pelanggan memiliki kebutuhan individu yang unik untuk
memuaskannya. Sehingga dengan menyesuaikan keinginan pelanggan,
Perusahaandapatpuas.

3. Prinsip-Prinsip Pendekatan Pemasaran Syariah


Prinsip-prinsip pemasaran syariah ini dapat diterapkan secara
individual untuk memastikan bahwa aktivitas pemasaran yang dilakukan sesuai
dengan nilai-nilai Islam. Berikut adalah beberapa prinsip pendekatan pemasaran
syariah secara individual:6

1. Ikhtiar
Prinsip ini mengacu pada upaya maksimal yang dilakukan individu untuk
mencapai perubahan yang diinginkan dengan menggunakan semua kemampuan
yang dimiliki, dengan harapan mendapatkan ridha Allah SWT.

6
Kertajaya, Hermawan., Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. Bandung: Mizan
Media Utama. Hlm.134-136.

7
2. Manfaat
Prinsip ini menekankan pentingnya produk atau jasa yang ditawarkan
memiliki nilai guna yang dirasakan oleh konsumen. Produk atau jasa yang
bermanfaat bagi pemakainya akan lebih diminati.

3. Amanah atau Tanggung Jawab

Prinsip ini mengharuskan individu yang melakukan pemasaran


untuk bertanggung jawab terhadap apa yang dipromosikan dan menepati
janji yang diberikan dalam promosi. Hal ini berarti tidak diperkenankan
membuat iklan yang berlebihan atau memuji produk secara berlebihan.
4. Nasihat
Prinsip ini menekankan pentingnya memberikan nasihat kepada
konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Nasihat yang
diberikan harus jujur dan bermanfaat bagi konsumen.
5. Keadilan
Berbisnis secara adil adalah wajib hukumnya, bukan hanya imbauan
dari Allah SWT. Sikap adil termasuk diantara nilai-nila yang telah
ditetapkan oleh Islam dalam semua aspek ekonomi Islam.
6. Transparan atau Keterbukaan
Dalam perusahaan yang berprisip syariah, pengukuran yang jelas
dan transparan merupakan suatu hal yang pen ting, karena prinsip syariah
mengajarkan mengenai keadilan dan kejujuran perusahaan. Dalam
pemasaran perusahaan harus transparan dengan stakeholdernya (pelanggan,
karyawan dan pemegang saham) yaitu dengan keterbukaan informasi yang
se jelas-jelasnya dan tidak boleh ditutup-tutupi.7
7. Kejujuran

7
Ibid, 136

8
Dalam promosi, infomasi yang dipaparkan harus sesuai dengan
sepesifikasi produk itu sendiri dan tidak boleh me nyelewengkan informasi
tentang suatu produk.

8. Ikhlas atau Tulus


Ikhlas atau tulus merupakan salah satu nilai keislaman yang terdapat
dalam kegiatan promosi. Dalam mempromosikan produknya seseorang atau
perusahaan harus mempunyai niat yang baik, ikhlas dan tidak ada itikad
buruk.

Selain prinsip-prinsip di atas, pemasaran syariah juga mengacu pada


prinsip-prinsip dasar syariah, seperti keadilan, kejujuran, dan keberlanjutan
Dalam pemasaran syariah, penting untuk menjaga integritas dan moralitas
dalam setiap aktivitas pemasaran yang dilakukan.8

Selanjutnya dikatakan bahwa dalam merancang strategi pemasaran


syariah, penting bagi kita untuk memahami prinsip- prinsip dasar yang
mendasari pemasaran syariah. Menurut pandangan mereka, terdapat 17
(tujuh belas) prinsip kunci yang harus dijalankan dalam pelaksanaan
marketing syariah.9 Adapun prinsip prinsip tersebut adalah :
1. Information Technology Allows Us to be Transparent (Change)
Perubahan adalah fenomena yang pasti dan tak terhindarkan, oleh
karena itu, kita perlu menghadapinya dengan penuh perhatian. Kelima
faktor yang menjadi kekuatan pendorong perubahan adalah perkembangan
teknologi, perubahan politik dan hukum, perubahan sosial dan budaya,
perubahan ekonomi, serta perubahan dalam pasar.
2. Be Respectful to Your Competitors (Competitor)

8
Miftahurrahmah.,dkk.September 2023,KONSEP BISNIS ISLAM,Kota Solok, Sumatera Barat,PT
MAFY MEDIA LITERASI INDONESIA ANGGOTA IKAPI 041/SBA/2023, Hlm. 60.
9
Didin Hafidhuddin, Manajemen Syariah Dalam Praktek ( Jakarta : Gema Insani, 2003 )Hlm. 10-
13.

9
Dalam beroperasi dengan pendekatan pemasaran syariah, perusahaan
harus tetap berhati-hati dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis
dan penuh persaingan. Ketika persaingan semakin ketat dan terkadang tidak
etis, perusahaan harus menjunjung tinggi integritas moral dan tidak tergoda
untuk terlibat dalam praktik bisnis yang tidak sesuai dengan prinsip- prinsip
Islam.

3 . The Emergence of Customers Global Paradox (Customer)


Di era globalisasi saat ini, masyarakat menghadapi paradoks yang
kompleks. Oleh karena itu, kita perlu berfokus pada hal-hal yang benar-
benar penting dalam kehidupan sehari-hari.
4. Develop A Spiritual-Based Organization (Company)
pada dasarnya menerapkan nilai-nilai spiritual dalam perusahaan.
Melalui pendekatan organisasi yang berbasis spiritual, ia selalu
menginspirasi bawahannya untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia
yang lebih baik dengan menjunjung tinggi kerendahan hati dan kejujuran,
bahkan ketika mereka telah mencapai kesuksesan sebagai pengusaha.
Prinsip-prinsip spiritual yang telah sukses diterapkan. Tujuannya adalah
agar para pemasar dapat bekerja dengan dedikasi penuh untuk mencapai
kebahagiaan yang berasal dari makna yang mendalam dan berarti.10
5. View Market Universally (Segmentation)
Segmentasi merupakan suatu keahlian dalam mengidentifikasi dan
mengambil manfaat dari peluang-peluang yang muncul di pasar. Dengan
melakukan segmentasi, perusahaan dapat lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki.
6. Target Customer's Heart and Soul (Targeting)
Targeting merupakan strategi yang bertujuan untuk lebih efektif
mengalokasikan sumber daya yang terbatas di perusahaan. Dengan

10
Ibid, 11

10
menentukan target yang spesifik, perusahaan dapat mengarahkan usahanya
dengan lebih tepat.
7. Build A Belief System (Positioning)
Positioning adalah strategi yang bertujuan untuk menciptakan posisi
yang kuat di benak konsumen, sehingga melibatkan upaya untuk
membangun kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi di mata pelanggan.
Bagi perusahaan berbasis syariah, membangun kepercayaan berarti
menunjukkan komitmen perusahaan tersebut dalam menyediakan nilai
tambah yang lebih dibandingkan perusahaan nonsyariah.
8. Differ Yourself with A Good Package of Content and Context
(Differentiation)
Diferensiasi merupakan proses merancang sekelompok perbedaan yang
memiliki makna dalam penawaran perusahaan. Perbedaan tersebut dapat
berupa konten (yang mencakup nilai yang ditawarkan kepada pelanggan)
dan konteks (yang mencakup cara perusahaan menawarkan produk).
9. Be Honest with Your 4 Ps (Marketing-Mix)
Marketing-mix memiliki empat elemen utama, yaitu product, price,
place, dan promotion (4P). Dalam 4P ini, product dan price termasuk dalam
komponen tawaran (offer), sementara place dan promotion termasuk dalam
komponen akses (access). Bagi perusahaan syariah, pada komponen
tawaran (offer), produk dan harga haruslah didasari oleh nilai kejujuran dan
keadilan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
10. Practice A Relationship-Based Selling (Selling)
Selling di sini diartikan sebagai strategi untuk mengoptimalkan kegiatan
penjualan sehingga menciptakan situasi win-win bagi penjual dan pembeli.
Dalam proses selling, perusahaan tidak hanya menyampaikan fitur-fitur
produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga menyoroti manfaat dan bahkan
solusi yang dapat diberikan oleh produk dan jasa tersebut. 11
11. Use A Spiritual Brand Character (Brand)

11
Ibid, 12

11
Dalam perspektif syariah, sebuah brand yang baik adalah yang memiliki
karakter yang kuat. Bagi perusahaan atau produk yang menerapkan
pemasaran syariah, brand brand juga harus mencerminkan karakter-karakter
yang sejalan dengan prinsip- prinsip syariah dan nilai-nilai spiritual.
12. Service Should Have the Ability to Transfrom (Service)
Untuk menjadi perusahaan besar dan berkelanjutan, perusahaan yang
berfokus pada pemasaran syariah harus memberikan perhatian yang besar
terhadap pelayanan yang ditawarkan guna menjaga kepuasan para
Stakeholders. Stakeholders yang dimaksud tidak hanya terbatas pada
konsumen, tetapi juga mencakup pemegang saham, pemerintah, dan
karyawan perusahaan itu sendiri.
13. Practice A Reliable Business Process (Process)
Proses QCD (Quality, Cost, and Delivery) mencerminkan tingkat
kualitas, biaya, dan pengiriman. Dalam konteks kualitas, proses ini
bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi konsumen.
14. Create A Balanced value to Your Stakeholders (Scorecard)
Prinsip dalam pemasaran berbasis syariah adalah memberikan manfaat
bagi semua pihak yang terlibat. Terdapat tiga pihak utama yang harus
diperhatikan dalam perusahaan, yaitu pelanggan, karyawan, dan pemegang
saham.
15. Create a Noble Cause (Inspiration)
Inspirasi dalam perusahaan berbasis pemasaran syariah berhubungan
dengan impian yang mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan.
16. Develop An Ethical Corporate Culture (Culture)
Budaya perusahaan mencerminkan identitas dan karakter perusahaan itu
sendiri. Hal ini tercermin dalam nilai-nilai yang dianut oleh setiap individu
dalam perusahaan dan cara mereka berperilaku dalam menjalankan proses
bisnis.
17. Measurement Must Be Clear and Transparents (Institution)
Prinsip terakhir adalah tentang bagaimana membangun organisasi atau
institusi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam perusahaan berbasis

12
syariah, penting untuk memiliki sistem umpan balik yang transparan. Sistem
ini bertujuan untuk memeriksa tingkat kepuasan dari ketiga pemangku
kepentingan utama, yaitu pelanggan, karyawan, dan pemegang saham. 12
Dalam Islam, pemasaran juga harus memperhatikan etika dan moralitas.
Rasulullah SAW dikenal sebagai seorang saudagar ulung yang jujur,
amanah, dan beretika dalam berbisnis. Oleh karena itu, dalam melakukan
pemasaran syariah secara individual, penting untuk mengedepankan nilai-
nilai Islam, seperti kejujuran, keadilan, dan kemanusiaan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip pemasaran syariah secara individual,
individu dapat menjalankan aktivitas pemasaran dengan cara yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam dan memberikan manfaat bagi konsumen.

4. Karakteristik Pemasaran Syariah


a) Pertama, teistis (rabbaniyah). Salah satu ciri khas syariah
marketing yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang
dikenal selama ini adalah sifatnya yang religius (diniyyah). Jiwa
seorang pemasar syariah meyakini bahwa hukum-hukum syariah
yang bersifat teitis atau bersifat ketuhanan ini adalah hukum yang
paling adil, paling sempurna, paling selaras dengan segala bentuk
kebaikan, paling dapat mencegah segala bentuk kerusakan, paling
mampu mewujudkan kebenaran, memusnahkan kebatilan, dan
menyebarkan kemaslahatan, karena merasa cukup akan segala
kesempurnaan dan kebaikannya.
b) Kedua, etis (akhlaqiyyah). Keistimewaan lain dari pemasaran
syariah selain karena teistis (rabbaniyah), juga karena ia sangat
mengedepankan masalah akhlak (moral etika) dalam seluruh aspek
kegiatannya. Sifat etis ini sebenarnya merupakan turunan dari sifat
teistis (rabbaniyah). Dengan demikian syariah marketing adalah
konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral

12
Ibid, 13

13
dan etika, tidak peduli apapun agamanya, karena nilai-nilai moral
dan etika adalah nilai yang bersifat universal yang diajarkan oleh
semua agama.13
c) Ketiga, realistis (al-waqi'yyah). Pemasaran syariah bukanlah
konsep eksklusif, fanatik, anti modernitas, dan kaku. Pemasaran
syariah adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagai keluasan
dan keluwesan syariah Islamiyah yang melandasinya. Pemasaran
syariah adalah para pemasar profesional dengan penampilan yang
bersih rapi dan bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang
dikenakannya. Mereka bekerja dengan profesional dan
mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral, dan
kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya.
d) Keempat, humanistis (insaniyyah). Keistimewaan pemasaran
syariah yang lain adalah sifatnya yang humanistis yang universal.
Pengertian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk
manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan
terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkengkang
dengan panduan syariah. Humanistis diciptakan untuk manusia
sesuai dengan kapasitasnya tanpa mempedulikan ras, warna, kulit,
kebangsaan, dan status, sehingga syariah marketing bersifat
universal.14
5. Macam – Macam Pendekatan Pemasaran Syariah
Pendekatan pemasaran syariah adalah suatu strategi pemasaran yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Pendekatan ini bertujuan
untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan sesuai
dengan nilai-nilai Islam dan tidak melanggar prinsip-prinsip syariah seperti
larangan riba, maysir (perjudian), gharar (ketidakpastian), dan haram

13
Rizki Utami, 2022, “Analisis Marketing Syariah Terhadap Strategi Pemasaran”, ( Niqosiya :
Journal Of Economics and Business Research ), Vol. 2, No. 2, Hlm. 216-218
14
Ibid, 218

14
lainnya.15 Berikut ini beberapa macam pendekatan pemasaran syariah yang
umum digunakan:
1. Kepatuhan Syariah: Pendekatan ini menekankan kepatuhan terhadap
prinsip-prinsip syariah dalam seluruh aspek bisnis, termasuk pemasaran.
Perusahaan akan memastikan bahwa produk, promosi, dan distribusi
mereka sesuai dengan hukum Islam.
2. Transparansi dan Kejujuran: Pemasaran syariah menekankan
transparansi dan kejujuran dalam berkomunikasi dengan konsumen.
Informasi yang jelas dan jujur tentang produk dan layanan, termasuk risiko
dan manfaatnya, sangat penting dalam pendekatan ini.
3. Pemberdayaan Masyarakat: Pendekatan pemasaran syariah juga sering
kali menekankan pada pemberdayaan masyarakat, yang mencakup edukasi
keuangan, investasi yang bertanggung jawab, dan pemahaman yang lebih
baik tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam.
4. Pengembangan Produk Berbasis Syariah: Perusahaan dalam pemasaran
syariah berupaya mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah, seperti produk keuangan tanpa riba, asuransi yang
sesuai syariah, dan produk investasi yang halal.
5. Pemasaran Berbasis Nilai: Pemasaran syariah juga sering kali
menekankan pada nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam Islam, seperti
keadilan, tanggung jawab sosial, dan kesejahteraan umum.
6. Kolaborasi dengan Pihak Berwenang: Perusahaan yang menerapkan
pemasaran syariah sering kali berkolaborasi dengan otoritas syariah dan
lembaga pengawas Islam lainnya untuk memastikan bahwa operasi mereka
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Pendekatan pemasaran syariah ini bertujuan untuk menciptakan hubungan
yang lebih baik antara perusahaan dan konsumen Muslim, serta untuk

15
Alma, Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.( Bandung : Alfabeta ).
Hlm. 140-142.

15
memastikan bahwa kegiatan bisnis berjalan sesuai dengan nilai-nilai
Islam.16

C. KESIMPULAN

Pendekatan pemasaran merupakan bagian integral dari keseluruhan


strategi bisnis perusahaan dan memainkan peran kunci dalam menarik dan
mempertahankan pelanggan. Salah satu pendekatan pemasaran yang paling
umum adalah pemasaran produk, harga, tempat, dan promosi.
Pendekatan marketing adalah pendekatan yang dilakukan dalam usaha
pemasaran sebuah perusahaan yang umumnya meliputi dari ide produk, proses
produksi sampai barang itu sampai kepada tangan pembeli. Pendekatan
marketing menjadi bagian penting yang dilakukan perusahaan untuk membuat
sistem penjualan yang baik. Pendekatan pemasaran adalah sebuah metode untuk
menentukan penilaian suatu barang produksi, berdasarkan harga jual pada
barang serupa di pasaran.
Konsep one to one marketing atau pendekatan pemasaran secara
individual. One to one marketing atau pendekatan secara individual merupakan
suatu program yang ditujukan pada pemenuhan pemuasan kebutuhan yang
dimiliki oleh pelanggan yang unik dan secara individual. Berdasarkan konsep
di atas, maka dapat dijelaskan bahwa One to one marketing adalah pendekatan
pemasaran kepada pelanggan dengan cara mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan secara individual. Teknik pendekatan tersebut dibutuhkan untuk
menciptakan produk atau jasa yang diinginkan oleh masing-masing pelanggan.

16
Ibid, 142

16
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.( Bandung :


Alfabeta). Hlm. 140-142.
Bukhari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Edisi Revisi.
( Bandung: Alfa Beta, 2005) Hlm. 160.

Didin Hafidhuddin, Manajemen Syariah Dalam Praktek ( Jakarta : Gema Insani,


2003 )Hlm. 10-13.

Fadilah, Nur. "Pengertian, Konsep, dan Strategi Pemasaran Syari’ah." Salimiya:


Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam 1.2 (2020): hlm. 194-211.

H. Fauzan, Manajemen Pemasaran Syariah, Cetakan Pertama : 2019,


(Yogyakarta : Bildung) Hlm. 36.

Kertajaya, Hermawan., Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing.


Bandung: Mizan Media Utama. Hlm.134-136.

Miftahurrahmah.,dkk.September 2023,KONSEP BISNIS ISLAM,Kota Solok,


Sumatera Barat,PT MAFY MEDIA LITERASI INDONESIA ANGGOTA
IKAPI 041/SBA/2023, Hlm. 60.
Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran Sudut Pandang Asia ( Indonesia :
Indeks, 2010 ), Hlm. 29.

Rizki Utami, 2022, “Analisis Marketing Syariah Terhadap Strategi Pemasaran”,


( Niqosiya : Journal Of Economics and Business Research ), Vol. 2, No. 2,
Hlm. 216-218.

Sahla, Hilmiatus, et al. "Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi


Islam." Jurnal Pionir 5.2 (2019). Hlm. 110

17

Anda mungkin juga menyukai