Anda di halaman 1dari 14

KU2061 AGAMA DAN ETIKA ISLAM

TINJAUAN PEMASARAN BERDASARKAN


SUDUT PANDANG DAN AJARAN ISLAM

Oleh:

Qania Azlia Wardhana (14421002)


Auryn Yulisa Arsanty (14421009)
Nasya Fitria Ariandani (14421030)
Mikaila Mazaya (14421036)
Afifah Anugrayni (14421038)
Azizah Fasya (14421039)
Althaf Fauziyah Moeslim (14421050)

Fakultas Seni Rupa dan Desain

Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesha No.10 Bandung, Indonesia, 40132

ABSTRAK

Artikel ini bertujuan mengeksplorasi peran prinsip-prinsip etika dan moral Islam dalam pemasaran
dengan fokus pada konsep Marketing Mix 7P dan nilai-nilai Islam seperti Rabbaniyah,
Akhlaqiyyah, dan Al-Waqiyyah. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai tersebut
tidak hanya meningkatkan efektivitas strategi pemasaran dari segi finansial, tetapi juga
membentuk hubungan bisnis yang berkelanjutan dan beretika. Selain itu, artikel merinci konsep
pemasaran dalam Islam dengan menyoroti nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan transparansi,
menjelaskan cara pemasaran dapat dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam melalui
Marketing Mix 7P. Dengan menekankan tanggung jawab sosial dan etika pemasar, penelitian ini
mengajak untuk memandang pemasaran Islam sebagai konsep holistik yang relevan dan berdaya
guna dalam era bisnis yang kompleks, dengan tujuan utama memberikan pandangan komprehensif
tentang pentingnya nilai-nilai Islam dalam membentuk strategi pemasaran yang berhasil dan
beretika.

Kata Kunci: Pemasaran Islam, Marketing Mix 7P, Etika Pemasaran, Kejujuran, Keadilan,
Transparansi.

ABSTRACT

This article aims to explore the role of Islamic ethical and moral principles in marketing, focusing
on the Marketing Mix 7P concept and Islamic values such as Rabbaniyah, Akhlaqiyyah, and Al-
Waqiyyah. The research demonstrates that the implementation of these values not only enhances
the effectiveness of marketing strategies in financial terms but also shapes sustainable and ethical
business relationships. Additionally, the article outlines the concept of marketing in Islam by
highlighting values such as honesty, justice, and transparency, explaining how marketing can
align with Islamic principles through the Marketing Mix 7P. Emphasizing the social responsibility
and ethics of marketers, this study encourages viewing Islamic marketing as a holistic and relevant
concept in the complex business landscape. The primary objective is to provide a comprehensive
perspective on the importance of Islamic values in shaping successful and ethical marketing
strategies.

Keywords: Islamic Marketing, Marketing Mix 7P, Marketing Ethics, Honesty, Justice,
Transparency.

1. PENDAHULUAN Namun, dalam lingkup yang luas ini, aspek


etis dan moral sering kali menjadi perhatian,
Pemasaran merupakan landasan utama dalam terutama dalam konteks ajaran agama.
keberhasilan bisnis di era kontemporer yang Konsep ekonomi Islam menekankan
menuntut strategi yang inovatif dan efektif pentingnya keadilan, kejujuran, serta manfaat
untuk memenangkan persaingan pasar. bersama dalam setiap transaksi bisnis. Oleh
karena itu, muncul berbagai pertanyaan, paling berkaitan erat dengan keilmuan
seperti bagaimana konsep-konsep pemasaran program studi Manajemen Rekayasa.
dapat diselaraskan dengan prinsip-prinsip Beberapa kajian literatur yang menjadi dasar
Islam? Apa saja implikasi dari menerapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
strategi pemasaran yang sesuai dengan ajaran
A. Definisi Marketing atau Pemasaran
Islam dalam konteks bisnis modern?
Bagaimana penerapan nilai-nilai Islam dalam Menurut American Marketing Association
strategi pemasaran dapat memberikan (AMA), pemasaran merupakan aktivitas,
manfaat jangka panjang bagi perusahaan serangkaian institusi, dan proses untuk
serta masyarakat secara keseluruhan? menciptakan, mengkomunikasikan,
menyampaikan, dan mempertukarkan
Penelitian ini akan menggali landasan teoritis
penawaran yang memiliki nilai bagi
Islam tentang ekonomi dan bisnis, menyoroti
pelanggan, klien, mitra dan masyarakat luas.
nilai-nilai yang dapat diadopsi dalam strategi
Pemasaran atau marketing mengacu kepada
pemasaran, dan menganalisis studi kasus atau
aktivitas yang dilakukan untuk
riset empiris untuk mendukung konsep-
mempromosikan pembelian atau penjualan
konsep tersebut. Kesimpulan dari analisis ini
produk dan layanan. Pemasaran mencakup
diharapkan mampu memberikan wawasan
periklanan, penjualan, dan pengiriman
yang mendalam mengenai potensi
produk ke tangan konsumen atau bisnis lain.
keberhasilan strategi pemasaran yang diakui
Promosi yang dilakukan oleh tim pemasaran
secara universal, sekaligus menghormati
ditargetkan untuk konsumen tertentu dan
nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung
melibatkan dukungan dari selebritis, slogan
tinggi dalam ajaran Islam. Bagaimana
menarik, kemasan atau desain grafis yang
perusahaan dapat mengintegrasikan nilai-
menarik dan mudah untuk diingat, dan
nilai ini ke dalam inti strategi pemasaran
paparan media secara keseluruhan.
mereka menjadi pertanyaan penting yang
perlu dijawab dalam konteks studi ini. Pemasaran pada zaman dahulu pemasaran
dilakukan melalui televisi, radio, surat, dan
2. KAJIAN LITERATUR
strategi dari mulut ke mulut. Pemasaran
Dalam penelitian kali ini, topik yang ditinjau tradisional dilakukan dengan media cetak,
adalah pemasaran. Pemasaran merupakan seperti stiker di kendaraan maupun di bangku
salah satu permasalahan di masyarakat yang
umum, kupon, pamflet, voucher gratis, Dalam menganalisis pasar dan merumuskan
seminar, pameran, dan lainnya. Pada saat ini strategi pemasaran yang tepat, terdapat
pemasaran dilakukan melalui berbagai media beberapa konsep dan prinsip yang dapat
sosial yang ada, afilasi, pemasaran konten, digunakan. Salah satu konsep yang paling
dan media digital lainnya. Pemasaran digital umum dan banyak digunakan oleh
dapat dilakukan dari iklan pop-up perusahaan dalam mengembangkan dan
berdasarkan riwayat pencarian konsumen, memasarkan produk dan jasanya adalah
email, iklan atau konten pada media sosial Marketing Mix (Kotler & Keller, 2006).
digital, seminar video, dan lainnya. Konsep marketing mix merupakan konsep
yang berkembang secara terus menerus dari
Secara basic, pemasaran dilakukan dengan
masa ke masa sesuai dengan kondisi aktual di
mencocokan antara produk atau layanan
pasar. Hal tersebut menjadi alasan utama
dengan kebutuhan atau keiingin konsumen
konsep ini dianggap bersifat dinamis dan
dan memastikan terdapatnya profitabilitas.
dapat digunakan dalam berbagai situasi.
Pemasaran dilakukan oleh perusahaan untuk
menunjang pertumbuhan perusahaan dengan Konsep marketing mix pertama kali
menarik pelanggan baru hingga diperkenalkan oleh Neil Borden pada tahun
mempertahankan pelanggan yang sudah ada. 1964. Borden adalah seorang profesor
Oleh sebab itu, pemasaran memerlukan pemasaran di Harvard Business School. Ia
strategi yang baik khususnya pada pelanggan mendefinisikan marketing mix sebagai
yang baru berinteraksi dengan produk "sekumpulan alat pemasaran yang dapat
perusahaan dan pembentukan citra dikendalikan oleh perusahaan untuk
perusahaan. mempengaruhi permintaan produknya".
Borden awalnya menyusun daftar elemen
B. Konsep Marketing Mix dalam Pemasaran
marketing mix yang terdiri atas 12 aspek.

Pemasaran adalah proses kompleks yang Daftar tersebut kemudian disederhanakan

melibatkan berbagai aspek dan tahapan dan dipopulerkan oleh Jerome McCarthy

dengan tujuan menciptakan atau pada tahun 1968 ke dalam empat aspek

mengkomunikasikan tawaran yang bernilai pokok, yaitu product, price, place, dan

bagi pelanggan. Tawaran akan diberikan promotion, yang kemudian dikenal dengan
berdasarkan kebutuhan dan keinginan pasar. istilah 4P (McCarthy, 1968). Empat elemen
4P adalah:
1. Product: Produk adalah barang atau jasa 1. People: Orang-orang yang terlibat dalam
yang ditawarkan oleh perusahaan. proses pemasaran, termasuk karyawan,
Perusahaan harus menentukan fitur, pelanggan, dan pemasok.
kualitas, desain, dan merek produknya.
2. Process: Proses yang digunakan
2. Price: Harga adalah jumlah uang yang perusahaan untuk memproduksi,
harus dibayar oleh pelanggan untuk mendistribusikan, dan menjual
membeli produk. Perusahaan harus produknya.
menentukan harga yang tepat untuk
3. Physical evidence: Bukti fisik yang
produknya agar dapat bersaing dan
terkait dengan produk atau jasa, termasuk
menghasilkan keuntungan.
kemasan, desain, dan lingkungan.
3. Place: Tempat adalah lokasi di mana
Konsep marketing mix 7P lebih kompleks
produk dijual. Perusahaan harus
daripada 4P, tetapi memberikan gambaran
menentukan saluran distribusi yang tepat
yang lebih lengkap tentang proses
untuk produknya agar dapat menjangkau
pemasaran. Konsep ini telah digunakan oleh
pelanggan sasarannya.
beberapa perusahaan untuk mengembangkan
4. Promotion: Promosi adalah kegiatan strategi pemasaran yang lebih efektif. Selain
yang dilakukan perusahaan untuk itu, berdasarkan penelitian oleh Zeithaml,
mengkomunikasikan produknya kepada Bitner, dan Gremler (2006) didapatkan
pelanggan. Perusahaan harus memilih kesimpulan bahwa proses pemasaran harus
saluran promosi yang tepat agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
mencapai target audiensnya. pelanggan. Perusahaan harus memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggannya agar
Konsep marketing mix 4P telah menjadi salah
dapat mengembangkan bauran pemasaran
satu konsep pemasaran yang paling penting
yang efektif. Oleh karena itu, marketing mix
dan berpengaruh. Namun, pada tahun 1981,
menjadi salah satu konsep paling cocok
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller
untuk menjalankan proses pemasaran.
mengembangkan konsep marketing mix 7P.
Konsep ini menambahkan tiga elemen baru
3. PEMBAHASAN
ke dalam 4P, yaitu:
A. Marketing dalam Islam
Marketing atau pemasaran dalam Islam pemasaran sebagai upaya perdagangan yang
menjadi proses aktivitas yang bertujuan sangat dianjurkan oleh ajaran Islam sebagai
sebagai promosi dan penjualan produk yang berikut.
termasuk atas riset pasar dan iklan. Melalui
a. Kejujuran dan Keadilan
pemasaran akan melibatkan pemahaman
Pemasaran perlu memegang prinsip
yang mendalam tentang kebutuhan dan
kejujuran atas setiap transaksi dalam
keinginan dari konsumen. Pemasaran akan
perdagangan. Kejujuran dalam
menjuruskan finansial perusahaan untuk
pemasaran berupa menawarkan produk
mengarahkan kepada kepuasan produksi
sesuai dengan keadaan nyata dan aktual
untuk mencapai tujuan perusahaan dan
serta memberikan informasi yang jujur
memperoleh laba keuntungan sesuai dengan
terhadap konsumen. Sesuai dengan
ketentuan Islam. Kegiatan pemasaran akan
firman Allah SWT dalam Al-Qur’an
terus berkembang sesuai dengan keadaan
surah An-Nisa ayat 58 yang berbunyi
situasi yang didorong atas teknologi, tren,
dan perilaku konsumen sehingga diperlukan ِ ‫ّللاِ يَأ ا ُم ُر ُك اِم ا َ انِ ت ُ َؤدُّوا ااْلَمٰ ٰن‬
‫ت‬ َٰ ‫ن‬ ِ‫ا‬
pendekatan pemasaran yang efektif dengan
ِ‫ا ٰلٰٓى ا َ اهل َهاِ َواذَا َح َك امت ُاِم بَيانَِ الناس‬
tetap mempertahankan nilai, prinsip atau
konsep etika yang sesuai dengan ajaran ‫ّللا‬
َِٰ ِ‫ل ِۗ ان‬ ِ ‫ن تَحا ُك ُم اوا ب االعَ اد‬
ِ‫ا َ ا‬
agama Islam. Pemasaran dalam Islam
َِٰ ِ‫ظ ُك اِم بهِ ِۗ ان‬
َِ‫ّللا َكان‬ ُ ‫نعما َيع‬
bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan cara yang sesuai dan bermanfaat ‫سم ايعًاِ بَصي ًارا‬
َ
dengan memberikan pemahaman terhadap Ayat tersebut menjelaskan tentang
penciptaan produk, penawaran, hingga menyampaikan amanat kepada yang
proses perbuahan nilai sesuai dengan berhak menerimanya dan tetap
muamalah Islam. Islam memberikan berperilaku adil. Pemasaran juga harus
perspektif terhadap pemasaran sebagai menyampaikan amanat atas produk yang
bentuk jual beli dari produk dengan telah terciptakan kepada konsumen dan
menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari berperilaku adil atas setiap pemasaran.
produk terhadap konsumen atau pelanggan b. Transparansi
agar konsumen memiliki ketertarikan untuk Pemasarann sebagai bentuk penyaluran
membeli produk. Adapun prinsip dalam informasi produk untuk memberikan
pemahaman terhadap produk. Pada Rasullah sebagai pedoman atas implementasi
pemasaran penting untuk transparansi perdagangan terkhusus pada kegiatan
dalam penyampaian produk. Tidak pemasaran produk. Pemasaran dalam Islam
diperbolehkan dan tidak dibenarkan juga dipandang sebagai hubungan antara
untuk menipu. Hadist riwayat muslim Allah SWT dengan sesama manusia sehingga
juga telah menegaskan bahwa Nabi perlu karakteristik atas pemasaran dalam
Muhammad SAW berkata “Barang siapa Islam atau pemasaran syariah.
yang menipu kami maka ia tidak
1. Rabbaniyah, keyakinan yang diyakini
termasuk golongan kami,”
bahwa setiap pergerakan manusia
c. Riba dan eksploitasi
dibawah pengawas Allah SWT.
Islam menegaskan untuk melakukan
Rabbaniyah dalam pemasaran
pemasaran produk atas perdagangan dan
menjadi keyakinan manusia bahwa
penjualan produk dengan melarang
kegiatan pemasaran atas perdagangan
adanya praktik riba dan eksploitasi
difondasikan dengan syariat Islam
sebagaimana telah ditegaskan dalam Al-
yang mengacu terhadap kehidupan di
Qur’an terhadap larangan riba. Dalam
dunia akhirat.
pemasaran penetapan harga yang
2. Akhlaqiyyah, perilaku atau etika yang
dipasarkan harus menyesuaikan dengan
berlaku umum. Dalam pemasaran
keadaan untung memperoleh keuntungan
menjaga perilaku dan hubungan
dalam batasan seharusnya tidak
dengan sesama manusia yang terkait
berlebihan bahkan melakukan eksploitasi
terhadap perkataan dan perbuatan
terhadap konsumen.
dalam menanggapi atau merespons
Pemasaran dalam Islam mengikuti prinsip dari konsumen, distributor dan orang-
perdagangan yang seharusnya dalam ajaran orang yang terlibat dalam proses
Islam pada setiap kegiatan transaksi pemasaran
perdagangan. Dalam pemasaran penerapan 3. Al-Waqiyyah, keadaan sesuai dengan
nilai dan kaidah Islam berpegang pada sifat- kenyataan tidak mengarah terhadap
sifat Rasulullah SAW, yakni Shidiq (benar dusta atau berbohong. Dalam
dan jujur), Amanah (dapat dipercaya), pemasaran produk yang dipasarkan
Fathanah (cerdas), dan Tabligh harus sesuai dengan keadaan
(menyampaikan). Keempat sifat-sifat nyatanya sampaikan segala bentuk
kekurangan yang ada pada produk produk dari berbagai Perusahaan, perubahan
dan kelebihannya sesuai dengan perilaku konsumen yang mengutamakan
kenyataan sehingga tidak mendustai pengalaman/layanan dibandingkan produk
konsumen yang ditawarkan produk. yang dihasilkan, dan kompetisi antar
4. Al-Insaniyyah, berperikemanusiaan perusahaan yang semakin ketat. Konsep dari
dan menghormati terhadap sesama marketing akan menjadi signifikan apabila
sehingga tidak membeda-bedakan digabungkan dengan konsep pemasaran
dan berperilaku yang adil tanpa dalam Islam. Berikut ini merupakan realisasi
memandang latar belakang ajaran islam dalam ketujuh konsep
konsumen. Dalam pemasaran pemasaran.
memandang setiap derajat manusia
1. Product
terangkat dan dipandang sama
sehingga sifat kemanusiaan terjaga Nabi Muhammad SAW melarang untuk
bagi sesama manusia. mencampurkan barang dengan kualitas
B. Konsep 7P dalam Islam yang rendah dengan kualitas yang tinggi
Konsep dari marketing terdiri atas 4P yaitu dalam tempat yang sama (Al-Fatih,
Product, Price, Place, and Promotion. Empat 2009). Produk yang dihasilkan dari
konsep ini diperkenalkan oleh E. Jerome proses produksi dan proses pengambilan
McCarthy pada tahun 1960. Konsep ini keputusan dipandu oleh prinsip legalitas,
merupakan alat yang efektif untuk kemurnian, eksistensi dan determinasi
menganalisis dan mengembangkan strategi yang tepat dalam Islam. Berdasarkan
pemasaran pada saat itu. Namun, dengan prinsip-prinsip dalam Islam, suat produk
seiring perkembangan waktu dan semakin perlu:
kompleksnya kebutuhan konsumen, 4 konsep
a. Halal dalam bentuk apapun serta
dalam marketing ini tidak lagi relevan. Pada
tidak menimbulkan masalah dengan
tahun 1980, Philip Kotler mengusulkan 3
bentuk pikiran apapun.
elemen baru yaitu people, process, dan
b. Produk harus sepenuhnya dimiliki
physical evidence. Beberapa alasan sehingga
oleh pemilik
konsep dari marketing tersebut bertambah
c. Produk harus dapat diserahterimakan
yaitu perkembagan teknologi dan kemudahan
setelah penjualan
akses informasi untuk membandingkan
d. Barang yang diperjualbelikan perlu 3. Place
mencakup kualitas dan kuantitas.
Dalam islam, keputusan pemasaran yang
e. Tidak menggunakan nama Allah
berkaitan dengan distribusi produk atau
dalam brand dan label
jasa perlu mempertimbangkan
f. Tidak menimbulkan bahaya kepada
kesejahteraan masyarakat dan bukan
konsumen
mengutamakan keuntungan. Menurut
2. Price
prinsip-prinsip islam, saluran distribusi
Harga tidak hanya menentukan sebaiknya tidak membebani konsumen
pendapatan atau keuntungan yang dapat akhir yaitu melalui harga yang lebih
perusahaan peroleh, tetapi juga tinggi atau penundaan pengiriman.
menentukan biaya pelanggan yang dapat Distribusi dalam kerangka Islam
lebih besar dibandingkan harga yang memiliki tujuan utama menciptakan nilai
dibayarkan oleh penjual. Paliasi dan kepuasan etis dari produk dan jasa
menggambarkan minimalisasi kesulitan yang ditawarkan.
yang dihadapi oleh pemasar dan
4. Promotion
pelanggan. Contoh paliasi adalah
memberikan diskon kepada pelanggan Marketing merupakan komunikasi
dan melakukan langkah-langkah pemasaran terkait produk atau jasa yang
pemotongan biaya untuk meringankan seharusnya tidak menipu atau
beban pelanggan dalam melakukan menyesatkan orang lain. Dalam Islam,
pembelian. Akan tetapi kebijakan terkait penjual dan pembeli keduanya
penetapan harga perlu terbebas dari bertanggung jawab kepada Allah untuk
predatory procing. Perubahan harga harus berbuat jujur dan adil dalam kegiatan
konsisten dengan perubahan kuantitas pemasaran. Dalam promosi produk,
atau kualitas produk. Islam melarang sangat dilarang untuk menutupi ruang
propaganda atau publisitas palsu yang perilaku penjualan dalam menutupi atau
berkaitan dengan harga, permintaan, dan menutupi atau menyajikan cacat pada
penawaran (Tabrani & Marlizar, 2017). produk. Segala bentuk pernyataan yang
tidak benar misalnya memuji produk
berlebihan misalnya dihubungkan
dengan kualitas produk, tuduhan yang 2019). Dalam Islam, perhatian utma
tidak berdasar dan kesaksian yang tidak terletak pada mengatur pasar untuk
benar, dilarang oleh Allah (QS 33 ayat 58 menghilangkan transaksi yang curang
dan QS 58 ayat 17-19). dan eksploitasi kekuatan monopili.
Dalam banyak surat Al-Quran
5. People
menggambarkan perdagangan sebagai

Dalam konsep-konsep Islam, yang aktivitas mulia.

melakukan marketing harus menunjukan


rasa tanggung jawab dalam hal, tanggung
jawab kepada Tuhan, tanggung jawab 7. Physical evidence
keapda masyarakat, kesejahteraaan
Physical evidence adalah elemen yang
pemasar, dan tanggung jawab terdhadap
bermakna implisit terhadap kemampuan
lingkungan. Komponen People salah
bisnis untuk memberikan kepuasan
satunya adalah karyawan. Karnyawan
pelanggan potensial untuk membantu
adalah bagian dari integral dari proses
lebih dalam. Physical evidence
pelayanan dan memanikan perang
dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu
penting dalam proses pemasaran. Sebagai
fasilitas eksterior, fasilitas interior, dan
seorang karyawasn, perlu sabar, jujur,
hal lain yang berwujud. Fasilitas eksterior
adil, san bertanggung jawab.
meliputi desain eksterior, rambu-rambu,
6. Process landscape, dan lingkungan sekitar.
Fasilitas interior meliputi peralatan yang
Proses merupakan aktivitas pembauran
digunakan untuk melayani pelanggan
elemen dengan elemen lainnya dalam
secara langsung. Hal-hal lain yang
proses. Elemen-elemen proses teridir atas
berwujud termasuk alat tulis, faktur,
prosedur, mekanisme, dan aliran kativitas
laporan, kinerja pegawai, dan sebagainya.
yang layanan berikan. Yang penting bagi
pelanggan adalah sistem kerja untuk C. Perbandingan marketing dalam
kepuasan pelanggan yang tinggi, waktu persepektif Islam dengan marketing
tunggu, informasi yang diberikan konvensional
pelanggan, dan efisiensi dalam Pada dasarnya, kegiatan pemasaran itu
memberikan layanan (Febriansyah, sendiri adalah bentuk muamalah yang
dibenarkan dalam Islam, sepanjang yang baik dan tidak merugikan
dalam segala proses transaksinya pelanggan. Berikut adalah penjelasan
terpelihara dari hal-hal terlarang oleh mengenai tahapan pemasaran dalam
ketentuan syariah (Syahrul, 2012). perspektif Islam.
Berdasarkan segi definisi, pemasaran 2. Segmentation
dalam Islam memiliki definisi yang Segmentation adalah upaya
serupa dengan pemasaran pada mengidentifikasi peluang pasar dengan
umumnya, hanya saja segala proses memberi segmentasi (pemetaan)
transaksinya di dalamnya haruslah tidak berdasarkan karakteristik pasar. Tahap ini
mengandung hal-hal terlarang menurut berkaitan dengan karakteristik syariah
ketentuan syariah. Apabila mengacu insaniyyah, atau humanistis, yang artinya
dengan definisi pemasaran menurut marketer menganggap manusia sebagai
Kotler, yakni ‘serangkaian proses sesama makhluk Allah yang memiliki
manajerial di mana individu-individu dan akal dan budi pekerti. Pada tahap
kelompok-kelompok mendapatkan apa segmentation, marketer menyadari
yang mereka butuhkan dan inginkan bahwa manusia adalah makhluk Allah
melalui penciptaan penawaran, dan yang diciptakan berbeda-beda sehingga
pertukaran produk-produk atau value memiliki perbedaan kebutuhan.
dengan pihak lainnya’, maka penciptaan Perbedaan kebutuhan dan karakteristik
penawaran serta pertukaran produk atau itu-lah yang mendasari dibutuhkannya
value yang terjadi pada pemasaran tahap segmentation ini. Adapun etika
haruslah tidak mengandung hal-hal yang yang perlu diperhatikan pada proses
haram dan dilakukan dengan itikad yang segmentation adalah peka terhadap
baik. kondisi seseorang. Segmentation
Secara garis besar, konsep pemasaran umumnya meninjau aspek kemampuan
terdiri dari 3 tahapan, yakni finansial seseorang. Kepekaan dalam
segmentation, targeting, dan positioning. melakukan segmentation berarti
Secara konsep, ketiga tahapan ini tidak menyadari bahwa setiap kelompok
bertentangan dengan kaidah Islam. masyarakat memiliki karakteristik dan
Namun, perlu diperhatikan bahwa ketiga kemampuan yang berbeda, dan
tahap ini harus dieksekusi dengan etika
menyamakan semua kelompok sama saja secara konsisten. Selain aspek produk,
dengan merendahkan ciptaan Allah. aspek citra perusahaan pun dapat
3. Targeting dikomunikasikan lewat upaya
Tahap targeting berkaitan dengan proses positioning. Adapun hal terpenting dalam
membidik segmen pasar yang tepat dan positioning untuk perusahaan syariah
sesuai dengan value produk yang kita adalah menunjukkan citra syariah dalam
tawarkan. Hal ini bertujuan agar sumber produk. Hal ini dapat berimplikasi baik
daya yang dimiliki perusahaan teralokasi terhadap citra perusahaan dan menambah
dengan baik dan tidak sia-sia atau merugi. value produk. Dengan menggunakan
Dalam Islam, konsep merugi atau strategi ini, perusahaan dapat
melakukan upaya yang sia-sia disebut memperoleh pangsa pasar dari
dengan mubazir. Mubazir dijelaskan pada masyarakat Islam yang peduli akan
QS. Al-Isra ayat 27 yang berbunyi: ‫اِن‬ kualitas konsumsi mereka.
Secara garis besar, pemasaran pada Islam
َ‫َوكَانَ الش ٰي ِط ْي ِن ا ِْخ َوانَ كَانُ ْْٓوا ا ْل ُمبَذ ِِر ْين‬
tidak memiliki perbedaan yang signifikan
‫ َكفُ ْو ًرا ِل َر ِبه الش ْي ٰط ُن‬. Potongan ayat ini dengan pemasaran pada umumnya.
berarti menjelaskan bahwa tindakan Hanya saja, pemasaran syariah
mubazir adalah yang buruk dan orang menitikberatkan adanya upaya-upaya
yang mubazir adalah saudara dari setan. mengomunikasikan value Islami pada
Hal ini menunjukkan betapa beratnya produk yang ditawarkan. Selain itu, tugas
hukuman untuk perilaku mubazir, marketer adalah untuk mengeksekusi
sehingga diperlukan upaya yang sebaik proses pemasaran yang tidak
mungkin untuk menghindari perilaku ini. bertentangan dengan hukum Islam. Hal
Salah satu upaya tersebut adalah dengan ini berkaitan dengan etika keprofesian
targeting. yang umumnya memang digunakan pada
4. Positioning pasar konvensional sekalipun.
Positioning adalah tahap menetapkan
identitas produk agar produk dapat 4. KESIMPULAN

bersaing dengan produk lainnya di pasar


Secara keseluruhan, artikel ini
yang serupa. Positioning harus dilakukan
mengeksplorasi peran nilai-nilai etika
secara adaptif dan dikomunikasikan
dan moral Islam dalam konteks
pemasaran, dengan fokus pada konsep
Marketing Mix 7P dan prinsip-prinsip
Islam seperti Rabbaniyah, Akhlaqiyyah,
dan Al-Waqiyyah. Penelitian ini
mengungkapkan bahwa penerapan nilai-
nilai tersebut tidak hanya meningkatkan
efektivitas strategi pemasaran secara
finansial, tetapi juga membentuk
hubungan bisnis yang berkelanjutan dan
beretika. Selain itu, artikel ini membahas
konsep pemasaran dalam Islam dengan
menyoroti nilai-nilai seperti kejujuran,
keadilan, dan transparansi, menjelaskan
bagaimana pemasaran dapat sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam melalui
Marketing Mix 7P. Dengan menekankan
tanggung jawab sosial dan etika pemasar,
penelitian ini mendorong pandangan
holistik terhadap pemasaran Islam
sebagai konsep yang relevan dalam
lanskap bisnis yang kompleks. Tujuan
utamanya adalah memberikan perspektif
komprehensif tentang pentingnya nilai-
nilai Islam dalam membentuk strategi
pemasaran yang sukses dan beretika.
DAFTAR PUSTAKA

Febriansyah, R. (2019). Marketing Mix 7Ps in Islamic Perspective . KnE Social Sciences .

HES UNIDA Gontor. (2019, September 24). Karakteristik & Prinsip Pemasaran Syariah
(Marketing Syariah). Retrieved from https://hes.unida.gontor.ac.id/karakteristik-prinsip-
pemasaran-syariah-marketing-syariah/

Kompasiana. (2021, Desember 21). Karakteristik Pemasaran Syariah. Retrieved from


https://www.kompasiana.com/enca45506/61c17f337a6d8809f028b822/karakteristik-
pemasaran-syariah

Kotler, P., & Keller, K. L. (2006). Marketing Managemenr. Pearson Higher Education.

McCarthy, J. E. (1968). Basic Marketing - A Managerial Approach. Irwin.

Merdeka.com. (2018). Rasulullah SAW: Penipu bukan termasuk golongan kami. Retrieved from
https://www.merdeka.com/peristiwa/rasulullah-saw-penipu-bukan-termasuk-golongan-
kami.html

Prihatta, H. S. (2018). PEMASARAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI. Jurnal Hukum


Bisnis Islam.

Tabrani, M., & Marlizar. (2017). The Marketing Concept in Islamic Perspective: A Literature
Review. AFEBI Islamic Finance and Economic Review.

Anda mungkin juga menyukai