Anda di halaman 1dari 12

CHAPTER I

Pengertian dan Konsep Dasar Manajemen Pemasaran


Jumriani
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Manajemen pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta menyalurkan gagasan barang dan jasa untuk mendapatkan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dalam organisasi (Kotler & Keller
2007:27). Untuk mencapai pemasaran yang tepat perlu menganalisis terlebih dahulu factor
lingkungan. Peran pemasaran dalam membangun ekonomi dapat dihargai setelah membahas
masalah lingkungan dan mengikuti konsep pengelolaan lingkungan.
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Peran pemasaran dalam
pembangunan ekonomi dapat dihargai setelah membahas masalah lingkungan dan mengutip
konsep lingkungan, dalam hal ini, pemasaran di tuntut berhati-hati dalam kegiatan pemasaran
yang mereka arahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa mengorbankan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Kegiatan pemasaran tidak terbatas untuk mengembangkan produk sosio-ekologis
untuk melindungi kerusakan lingkungan dan membahayakan. Hal ini lebih penting untuk
mengembangkan produk dan layanan tersebut yang akan memberikan konstribusi dalam
meningkatkan kondisi miskin lingkungan, promosi pemasaran perlu mempromosikan
gagasan bahwa konsekuensi lingkungan harus di priortaskan lebih kepuasan pelanggan atau
profitabilitas perusahaan, memenuhi kebutuhan pelanggan tidak dalam konflik dengan
kebutuhan lingkungan karena mereka terjadi bersamaan.
PEMBAHASAN
1.1. DEFINISI PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
PERANAN PEMASARAN
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga rangan
konsumen tetapi juga bagaimana produk arau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik
pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menerapkan harga menarik.
Mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan
pelanggan.
1.2. ARTI FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan
(yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan. Mengarahkan, mengkoordinir) serta
mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai
tujuan organisa secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada
kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan
pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan
seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
1.3. AUDIT PEMASARAN
Suatu alat utama untuk melakukan pengendalian strategik adalah Audit Pemasaran. Audit
pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan aktivitas perusahaan secara
lengkap, sistematik. Independen dan periodik untuk menentukan bidang masalah dan peluang
Audit memberikan masukan yang baik untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi
kerja pemasaran.
AUDIT LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan Mikro
1. Demografi, kecenderungan utama apa yang menimbulkan ancaman dan peluang untuk
perusahaan ini?
2. Ekonomi, perkembangan apa dalam pendapatan, harga tabungan danbkredit akan
berdampak pada perusahaan?
3. Alami, bagaimana perkiraan biaya dan ketersediaan sumberdaya alam dan energi?
Apakah perusahaan bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan?
4. Teknologi, perubahan teknologi apa yang sedang berlangsung! Bagaimana posisi
perusahaan dalam ?
5. Politik, undang-undang apa yang sudah berlaku dan sedang dibahas akan
mempengaruhi strategi pemasaran?
6. Budaya, bagaimana sikap publik terhadap bisnis dari perusahaan Perubahan apa
dalam gaya hidup konsumen yang mungkin mempunyai dampak?
Lingkungan Mikro
1. Paar Apa yang sedang terjadi pada ukuran pasar, pertumbuhan, distribusi geografi dan
laba!
2. Pelanggan. Bagaimana pandangan pelanggan mengenai mum produk jasa dan harga?
3. 4. Pesaing Siapa pesaing utama? Apa strategi yang dipakainya, berapa pangsa
pasarnya dan apa kekuatan serta kelemahannya?
4. Saluran distribud Saluran utama apa yang dipakai perusahaan untuk mendistribusikan
produk lepada pelanggan? Bagaimana presentasi kerjanya?
5. Pemasok. Kecenderungan apa yang mempengaruhi pemasok? Bagaimana perkiraan
ketersediaan sumber daya kunci untuk produksi?
6. Publik Publik kunci mana yang membawa masalah atau peluang? Bagaimana
perusahaan menghadapi publik ini?
AUDIT PEMASARAN
Misi bimis. Apakah misi diuraikan dengan jelas dan berorientasi pada pasar?
2 Objektif pemasaran. Apakah perusahaan sudah menerapkan obyektif yang jelas sebagai
pedoman perencanaan pemasaran dan mengukur presentasi? Apakah obyckrif ini cocok
dengan peluang perusahaan dan sumber dayanya!
3 Strategi pemasaran. Apakah perusahaan mempunyai strategi pemasaran yang mantap untuk
mencapai obyektifnya!
4. Anggaran. Apakah perusahaan menganggarkan sumber daya yang cukup untuk segmen,
produk, wilayah dan unsur-unsur eleven bauran pemasaran?
AUDIT ORGANISASI PEMASARAN
1. Struktur formal Apakah kepala bagian pemasaran mempunyai wewenang yang
memadai atas aktivitas yang mempengaruhi kepuasan pelanggan? Apakah kegiatan
pemasaran secara optimal disusun sesuai dengan lini fungsi, produk, pasar dan
teritori?
2. Eftem fungu Apakah pemasaran dan penjualan berkomunikasi secara efektif? Apakah
staff pemasaran dilatih, disupervisi, dimotivasi dan dievaluasi dengan baik.
3 Efesiensi antar bagian. Apakah staff pemasaran bekerja sama dengan baik dengan bagian
manufaktur, litbang pembelian, sumber daya manusia dan bidang-bidang non pemasaran
yang lain?

AUDIT SISTEM PEMASARAN


Sisteme informasi pemasaran. Apakah sistems intelijen pemasaran menyediakan informasi
akurat dan tepat waktu mengenal perkembangan pasar? Apakah pembuat keputusan
perusahaan menggunakan reset pemasaran dengan efektif
2 Sitem perencanaan pemasanen. Apakah perusahaan menyiapkan rencana tahunan, jangka
panjang dan strategik? Apakah rencana tersebut digunakan?
3. Sistem pengendalian pemasaran. Apakah obyektif tahunan pemasaran tercapai! Apakah
manajemen secara periodik menganalisis penjualan dan laba yang dihasilkan oleh produk,
pasar. Teritori, dan saluran distribusi?
4. Pengembangan produk baru. Apakah perusahaan terorganisasi dengan baik untuk
mengumpulkan, menghasilkan, dan menyaring ide produk baru? Apakah perusahaan
melaksanakan pengujian yang memadai menyangkut produk bani? Apakah perusahaan
melaksanakan pengujian terhadap produk dan pasar? Apakah perusahaan berhasil dengan
produk baru?
AUDIT PRODUKTIVITAS PEMASARAN

Analisis kemampuan menghilkan laha. Seberapa besar laba yang mampu dihasilkan dari
berbagai produk, pasar, teritori dan saluran distribusi yang berbeda?
2 Analisis efektivitas biaya. Apakah ada aktivitas pemasaran yang menyerap biaya
berlebihan? Bagaimana mengurangi biaya tadi?
AUDIT FUNGSI PEMASARAN

1. Produce. Apakah perusahaan mengembangkan obyektif lini produk yang mantap?


Apakah beberapa produk sebaiknya ditarik? Apakah ada produk baru yang perlu
ditambahkan! Apakah ada produk yang akan memperoleh manfaat dari perusahaan
muru, gaya atau sifat!
2. Harga. Apa yang menjadi obyektif, strategi, kebijakan dan prosedur penetapan harga
yang dianut perusahaan? Apakah promosi harga dipergunakan dengan tepat?
3. Distribusikan. Apa yang menjadi obyektif dan strategi distribusi? Apakah liputan dan
pelayanan pasar memadai? Apakah saluran distribusi yang sudah ada sekarang
sebaiknya diubah atau ditambah yang baru?
4. Iklan promosi, penjualan dan publicita. Apa yang menjadi obyektif promosi
perusahaan Bagaimana anggaran ditetapkan? Apakah anggaran mencukupi? Apakah
5. pesan iklan dan media dikembangkan dan diterima dengan baik? Apakah perusahaan
mempunyai program promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang
6. dikembangkan dengan baik.
1.4. FILOSOFI MANAJEMEN PEMASARAN
Ada falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran ini untuk
mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian bobot yang
harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang berkepentingan
seringkali saling bertentangan.
Sehingga perlu ada landasan dari aktifitas pemasaran organisasi tersebut. Dalam Kottler
(1997), landasan ini dikelompokkan dalam lima konsep alternatif antara lain:
1. KONSEP PRODUKSI
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya
terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan
efesiensi distribusi. Konsep ini adalah falsafah paling tua digunakan dalam penjualan.
Konsep ini masih berlaku dan bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila
permintaan akan produk lebih besar dari penawarannya: situasi kedua, terjadi kalau
biaya produk terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk
menurunkannya.
2. KONSEP PRODUK

Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling
inovatif dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus
melakukan perbaikan produk.
3. KONSEP PENJUALAN UNSER PENJUALAN
Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang
cukup kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar.
Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang tidak dicari, yaitu barang yang
mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh konsumen, contoh: ensiklopedia,
asuransi, dll.
4. KONSEP PEMASARAN

Falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran


organisad tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efisien daripada pesaing.
Kemungkinan konsep ini membingungkan bila dibandingkan dengan konsep
penjualan.

1. Sejarah Pemasaran

Pemasaran tumbuh dan berkembang sebagaimana masyarakat tumbuh dan berkembang, yang
dimulai dari sebuah tahap perekonomian yang mendasarkan pada pertanian dan pemenuhan
kebutuhan sendiri menjadi tahap perekonomian yang mendasarkan pembagian
tugas/spesialisasi pekerjaan kemudian industrialisasi dan urbanisasi.
Secara terperinci tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:
Tahap pertama yaitu ketika satuan keluarga masih membuat sendiri segala kebutuhan
hidupnya, seperti menanam sendiri untuk memenuhi kebutuhan pangannya, membuat pakaian
dan perabot-perabot lain sendiri untuk memenuhi hajat hidupnya (produksi sendiri untuk
dikonsumsi), maka pada tahap ini dalam masyarakat tersebut belum ada pemasaran sebab
tidak terjadi pertukaran.
Tahap kedua adalah tahap beberapa satuan keluarga berusaha bersama-sama dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya ternak dan tanah ladang dikelola bersama untuk
memenuhi hidup mereka. Dalam tahap ini yang disebut sebagai tahap pemilikan bersama,
juga tidak terjadi pertukaran sehingga belum ada pemasaran.
Tahap ketiga adalah tahap barter sederhana, yang dimulai dengan timbulnya pembagian
tugas/spesialisasi pekerjaan. Dalam masing-masing kelompok keluarga/masyarakat tertentu
akan menghasilkan barang yang berlainan. Dengan demikian pada satu kelompok
keluarga/masyarakat tertentu akan merasa kelebihan/surplus barang tertentu dan sebaliknya
di kelompok keluarga/masyarakat lain merasa kekurangan jenis barang yang lain. Oleh
karenanya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka saling mengadakan pertukaran.
Pada saat inilah dimulai pertukaran walau secara sederhana.
Tahap keempat adalah tahap pasar lokal, yang terjadi setelah adanya spesialisasi dan barter
dari berbagai barang pada tempat tertentu. Mula-mula pasar ini muncul hanya pada hari hari
tertentu, namun dalam perkembangannya menjadi suatu pasar yang permanen yang berfungsi
sebagai lembaga khusus dalam mempermudah pertukaran.
Tahap kelima merupakan tahap ekonomi uang. Tahap ini muncul karena dirasakan sering
timbul masalah dalam menghadapi suatu barang-barang ekonomis yang apabila
dipertukarkan akan mempunyai nilai yang relatif sangat berbeda dan tidak dapat dibagi-bagi.
Untuk mengatasi masalah ini akhirnya berkembang suatu alat pertukaran yang bentuknya
bermacam-macam, mulai dari kerang, mutiara, kulit, dan berbagai macam bentuk logam
(tembaga, perunggu, besi dan akhirnya perak dan emas).
Tahap keenam, yaitu tahap kapitalisme muda merupakan tahap kelanjutan dari tahap ekonomi
uang. Dengan adanya alat penukar atau uang mengakibatkan beberapa orang berhasil dalam
mengumpulkan kekayaan. Para pemilik kekayaan ini (para kapitalisme muda) mulai
mengorganisir para pekerja ke dalam satuan-satuan produktif, baik di bidang pertanian atau
kerajinan. Hasil produk ini dijual kepada para konsumen dengan tanpa merek maupun
periklanan.
Tahap ketujuh adalah tahap produksi masa. Dalam tahap ini produsen kecil mulai membuat
barang dalam jumlah besar. Mereka berproduksi untuk memenuhi kebutuhan yang akan
datang, maka mulailah muncul kegiatan usaha untuk membantu menjualkan kelebihan hasil
produksi tersebut, yaitu sebagai perantara antara produsen dengan konsumen yang sering
disebut pedagang. Di samping mulai digunakannya perantara, pada tahap ini juga mulai
menjalankan praktik pemasaran modern, seperti pemberian merek, pembungkusan,
pengiklanan, dan sebagainya.
Tahap kedelapan adalah tahap masyarakat makmur. Dalam tahap ini sudah banyak
masyarakat yang memiliki uang di atas kebutuhan pokoknya. Sehingga mereka ini
merupakan pasar potensial bagi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis
dan sosial. Oleh karenanya di sini para produsen lebih banyak memberikan perhatian pada
perbedaan keinginan segmen-segmen pasar melalui riset pemasaran.
5. Peranan Pemasaran.

4.1. Peranan Pemasaran dalam Organisasi pada Umumnya


Dewasa ini pemasaran telah menarik perhatian yang semakin besar baik pada kalangan
perusahaan, lembaga-lembaga. Maupun bangsa-bangsa di dunia. Perusahaan-perusahaan
besar maupun kecil mulai membedakan, antara penjualan dengan pemasaran dan mulai
menyusun organisasi atau bagian-bagian atau departemen departemen, untuk mengelola
pemasaran itu
Sekarang hampir setiap bangsa mengakui tentang pentingnya pemasaran. Pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa ternyata sangat tergantung pada kemampuan bangsa itu untuk
mengembangkan sistem distribusi yang efektif, untuk menangani bahan mentah/material hasil
industri atau pertaniannya.
Negara-negara sedang berkembang, mengkaji pemasaran untuk mengetahui bagaimana
sistem distribusi dalam negeri mereka dapat diperbaiki dan bagaimana mereka dapat bersaing
dengan lebih efektif di pasaran dunia..
4.2. Peranan Pemasaran dalam Organisasi Bisnis
Untuk memahami pemasaran, kita perlu terlebih dahulu memahami organisasi-organisasi
usaha. Masyarakat kita terhimpun dari organisasi-organisasi yang siap melayani setiap
kebutuhan kita, misalnya rumah makan, centre, perusahaan perusahaan hiburan, perusahaan
transportasi dan sebagainya.
Sebuah organisasi usaha akan dapat terus berlangsung hidup jika ia mampu mendapatkan
sumber-sumber yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Cara untuk memperoleh
sumber-sumber tersebut, dapat dilakukan dengan melalui pertukaran/pemasaran. Dalam hal
demikian maka organisasi/usaha tersebut akan berhadapan dengan seperangkat pembeli
bersama dengan kebutuhan-kebutuhannya.
1.11.Tugas Manajemen Pemasaran

1. Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran.

Tugas pertama adalah mengidentifikasi potensi peluang jangka panjangnya sesuai dengan
pengalaman pasar dan kompetensi. Apa pun arah yang dipilihnya, harus dapat
mengembangkan pemasaran konkret yang merinci strategi dan taktik pemasaran yang maju.

2. Menangkap pemahaman atau gagasan pemasaran.

Memerlukan sebuah sistem informasi pemasaran yang terpercaya untuk memantau


lingkungan pemasarannya dan juga memerlukan riset pemasaran yang dapat di andalkan.
Untuk mengubah strategi pemasaran menjadi program pemasaran.
3. Berhubungan dengan pelanggan.

Harus mempertimbangkan cara terbaik untuk menciptakan nilai untuk pasar sasaran yang di
pilih untuk mengembangkan hubungan jangka panjang yang kuat dan menguntungkan
dengan pelanggan. Hal yang harus di lakukan adalah memahami pasar konsumen.

4. Membangun merek yang kuat. Harus memahami kekuatan merek dari sudut pandang
pelanggan

Dan memperhatikan pesaing agar dapat mengantisipasi langkah pesaing dan mengetahui
bagaimana bereaksi secara cepat dan pasti.

5. Membentuk penawaran pasar. Inti dari program pemasaran adalah penawaran produk
perusahaan yang berwujud yang mencakup kualitas, produk, desain fitur dan
kemasan, untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Penetapan harga sangat penting
untuk dan harus sesuai dengan nilai tawaran konsumen agar tidak beralih ke produk
lain.
6. Menghantarkan nilai.

Harus menentukan bagaimana dapat menghantarkan kepada pasar sasarannya nilai yang
terkandung dalam produk dan layanannya. Dapat memahami pasar dan memahami berbagai
macam tipe pengecer, pedagang grosir, distributor barang agar dapat mengambil keputusan.
7. Mengomunikasikan nilai.

Harus melakukan komunikasi tepat sasaran kepada pasar sasaran nilai yang terkandung
dalam produk dan layanannya. Memerlukan program yang terintegrasi yang selanjutnya
dapat menyusun program program komunikasi massa yang terdiri atas iklan, promosi
penjualan, acara dan hubungan masyarakat serta merencanakan komunikasi. Personal dalam
bentuk pemasaran langsung yang interaktif, dan juga. Merekrut, memotivasi wiraniaga.
PENUTUP
Manajer pemasaran diharapkan bisa memunculkan imajinasi yang tepat dan kreatif dalam
melakukan perencanaan guna menguasai kondisi pasar yang berubah dan juga membutuhkan
keterampilan mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan perusahaan dinamis yang
tersebar luas.

Manajemen pemasaran yang baik juga memiliki tujuan untuk mengetahui konsumen dengan
baik sehingga perusahaan dapat menawarkan barang atau jasa serta pelayanan agar konsumen
tetap loyal dan konsumen baru terus meningkat.
REFERENSI
Chapter II
Sistem informasi dan riset pemasaran
Jumriani
Abstrak
Pendahuluan
Sistem informasi pemasaran merupakan kumpulan dari sub-sub yang saling berhubungan satu
sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan
masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang diperlukan oleh manajemen
untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya. Karena pentingnya
sistem informasi pemasaran, tentu diperlukan adanya peningkatan kualitas sumberdaya
manusia yang handal dan terampil dalam bidang teknologi informasi yang ditunjang dengan
perangkat teknologi informasi yang canggih, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
informasi yang dihasilkan,, dan pihak-pihak yang memerlukan informasi dapat
menggunakannya dalam manajemen dan dalam pengambilan keputusan.
Dengan semakin meningkatnya keinginan dan kebutuhan dari masyarakat maka diberikan
peluang bagi perusahaan atau industri kecil untuk memproduksi barang-barang kebutuhan.
Industri rumah tangga merupakan salah satu badan usaha yang dapat membantu pemerintah
untuk mengurangi tingkat pengangguran. Dengan adanya usaha kecil ini akan dapat
memberikan peluang bagi seseorang yang mempunyai jiwa mandiri, motivasi tinggi,
keinginan yang kuat dan kemampuan dalam mengolah factor-faktor produksi sehingga dapat
menghasilkan produk.

Pembahasan
Riset pemasaran adalah identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi yang
sistematis dan objektif untuk tujuan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan
yang terkait dengan identifikasi dan solusi masalah dan peluang dalam pemasaran.
Inti dari proses riset adalah desain penelitian, yaitu rencana studi yang memandu
pengumpulan dan analisis data. Proses ini merupakan rencana induk yang menentukan
metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan.
Dalam konteks saat ini, ada dua metode utama untuk melakukan riset pemasaran, yang secara
luas dapat diklasifikasikan sebagai metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Tujuan dari program riset pemasaran adalah untuk memberikan keterampilan. Pemikiran, dan
proses yang diperlukan kepada mahasiswa yang ingin bekerja baik dalam bidang riset atau
sebagai manajer dan pengguna informasi riset. Manfaat ilmu riset pemasaran adalah
pengembangan pendidikan yang menjembatani kesenjangan harapan teori dan aplikasi. Riset
pemasaran menunjukkan bahwa motivasi dapat mengarahkan perilaku belajar mahasiswa.
1.3 Peran Riset Pemasaran Dalam
Pengambilan Keputusan
Adopsi teori pemasaran telah mengarahkan beberapa peneliti untuk fokus pada dinamika
sosial, simbolis dan normatif pasar (Van Laar, et al., 2020). Kinerja riset pemasaran tidak
terlepas dari proses riset, gagasan dan keterampilan. Dalam studi ini, keterampilan terdiri dari
dua sub-kategori:

1. Soft skills (kadang-kadang disebut meta skills), yang mencakup keterampilan berpikir
tingkat tinggi (misalnya, berpikir kritis. Pemecahan masalah), komunikasi dan
keterampilan interpersonal.
2. Hard skills atau keterampilan teknis (kadang-kadang disebut keterampilan keras),
kemampuan untuk melakukan tugas teknis, yang mencakup mempelajari jenis
perangkat lunak, bahasa pemrograman. Dan/atau alat tertentu.
Hasil riset dan analisis pemasaran yang baik dapat digunakan untuk melacak dan
mengoptimalkan kinerja organisasi industri. Hasil riset dapat mengidentifikasi biaya dan
area titik poin di mana perubahan dapat dilakukan. Perubahan adalah sesuatu yang pasti
dan sifatnya yang terus berkembang. Peran riset dapat terus meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan.
Data dan informasi yang disajikan dalam riset pemasaran dapat menjadi sumber inspirasi
bagi manajer, yang berusaha untuk membuat pilihan yang sempurna atau setidaknya
memuaskan, yang terkait dengan proses pengambilan keputusan, menciptakan dasar yang
kuat untuk berpikir dan membuat keputusan yang valid.
Faktanya adalah bahwa pemangku kepentingan dalam organisasi bisnis sering mencari
informasi dan alternatif melalui riset pemasaran sehingga keputusan mereka
mencerminkan penggunaan standar prosedur operasional dan analisis sistematis.
1.4 Tujuan Riset Pemasaran
Tujuan dari studi riset pemasaran adalah pembuatan strategi pemasaran, komunikasi
pemasaran, manajemen penjualan, manajemen rantai pasokan juga secara inheren
pemahaman akan kompleksitas pasar.
Tujuan riset pemasaran ditunjukkan dengan metode penelitian yang dilakukan. Secara
umum, tahapan metodologi riset pemasaran terdiri dari beberapa bagian yaitu
(Madhavaram, Badrinarayanan & Granot, 2011), yaitu:

1. Peneliti dapat berangkat dari kesenjangan penelitian-penelitian terdahulu, dan


kemudian menciptakan mediasi untuk solusinya.
2. Menetapkan siapa unit analisis dan sumber klien.
3. Menulis proposal penelitian.
4. Menetapkan variabel penelitian yang dapat disertakan sekaligus dalam proses
membangun model penelitian.
5. Merancang kuesioner berdasarkan indikator setiap variabel penelitian dan pernyataan
dalam bahasa sederhana.
6. Mengumpulkan data.
7. Mengelola data.
8. Menganalisis hasil pengolahan data, dapat menggunakan spreadsheet SPSS atau
AMOS SEM/PLS (untuk metode kuantitatif) dan dapat menggunakan literatur review
untuk kualitatif.
9. Menulis laporan penelitian.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi


Sejak awal peradaban, manusia telah mengandalkan sistem informasi untuk
berkomunikasi melalui penggunaan berbagai jenis instrumen/alat fisik. Perintah dan
program pengolah informasi (perangkat lunak). Saluran komunikasi (jaringan), dan
data daya (Simarmata, Rizki Fauzi Nasution, et al.,2020).
Sejak jaman dahulu kala, proses pengembangan sistem informasi melalui peralatan
pengolah data kini dapat dibagi menjadi 4 kategori utama:
1. Peralatan manual merupakan peralatan pengolah data yang sangat sederhana, faktor
terpenting dalam menggunakan alat ini adalah kekuatan tangan manusia.
2. Peralatan mekanik, yaitu peralatan mekanik yang digerakkan secara manual.
3. Peralatan elektromekanis, yaitu peralatan mekanis yang digerakkan oleh motor listrik.
4. Peralatan elektronik, yaitu peralatan yang memiliki fungsi elektronik.
Marimin & Prabowo (2006) menyederhanakan pengertian sistem informasi. Yaitu
komponen-komponen organisasi atau perusahaan yang berkaitan dengan proses
pembuatan dan pendistribusian informasi untuk digunakan oleh satu atau lebih pemakai
(user). Pengguna biasanya bergabung dengan entitas organisasi formal, seperti
departemen atau lembaga lembaga pemerintah.
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi pada dasarnya adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
berbagai komponen dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan penyajian informasi.
Sistem informasi dalam organisasi yang mengumpulkan persyaratan pemrosesan
transaksi, mendukung operasi, manajemen dan kegiatan strategis organisasi, dan
menyediakan laporan yang diperlukan untuk personel eksternal tertentu. Sistem informasi
menerima input data dan instruksi, memproses data sesuai instruksi, dan kemudian
mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem memerlukan masukan, pemrosesan, dan
keluaran untuk tiba pada waktu yang sama. Ini harus diterapkan pada sistem pemrosesan
informasi yang paling sederhana di mana semua masukan tiba pada waktu yang sama,
meskipun ini jarang terjadi (Simarmata, Taufiq, et al... 2020).
Burch & Grudnitski (1986) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebutnya komponen. Kemudian bagi blok bangunan ini
menjadi blok input (blok input), model blok (model blok), blok keluaran (blok keluaran),
blok teknologi (blok teknis), blok basis data (blok basis data) dan blok kontrol (blok
kontrol).
2.3.2 Model Sistem Informasi
Pada prinsipnya sistem informasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) model yaitu
berdasarkan aktivitas dan komponen sistem informasi. Sistem informasi menggunakan
sumber daya perangkat keras (hardware). Sumber daya perangkat lunak (software,
program dan proses) dan sumber daya manusia (pengelola dan pengguna) untuk kegiatan
input data, pengolahan data, penyimpanan dan penyimpanan data pada saat menghasilkan
informasi. Informasi, produksi informasi dan kegiatan pengendalian sistem informasi.
2.3.3 Aktivitas Sistem Informasi
Kegiatan utama sistem informasi meliputi penghitungan, perbandingan, pengurutan,
klasifikasi, serta status dan kesimpulan. Kegiatan penyimpanan data mencakup semua
aspek pengorganisasian data pada media penyimpanan, yaitu membantu menambah data
baru, memperbarui data (update data), mencari melacak), menghapus data, memverifikasi
data, dan mengambil data (pengambilan data).
Penutup
Berdasarkan uraian bahasan penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut:
Sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang
memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan
yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang
jasa dan gagasan.
Riset pemasaran adalah perencanaan yang sistematis, pengmpulan analisis, dan pelaporan
atas dan segala penemuan yang relevan pada suatu situasi pemasaran tertentu yang
dihadapi perusahaan.
Referensi

Anda mungkin juga menyukai