Analisis kemampuan menghilkan laha. Seberapa besar laba yang mampu dihasilkan dari
berbagai produk, pasar, teritori dan saluran distribusi yang berbeda?
2 Analisis efektivitas biaya. Apakah ada aktivitas pemasaran yang menyerap biaya
berlebihan? Bagaimana mengurangi biaya tadi?
AUDIT FUNGSI PEMASARAN
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling
inovatif dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus
melakukan perbaikan produk.
3. KONSEP PENJUALAN UNSER PENJUALAN
Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang
cukup kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar.
Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang tidak dicari, yaitu barang yang
mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh konsumen, contoh: ensiklopedia,
asuransi, dll.
4. KONSEP PEMASARAN
1. Sejarah Pemasaran
Pemasaran tumbuh dan berkembang sebagaimana masyarakat tumbuh dan berkembang, yang
dimulai dari sebuah tahap perekonomian yang mendasarkan pada pertanian dan pemenuhan
kebutuhan sendiri menjadi tahap perekonomian yang mendasarkan pembagian
tugas/spesialisasi pekerjaan kemudian industrialisasi dan urbanisasi.
Secara terperinci tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:
Tahap pertama yaitu ketika satuan keluarga masih membuat sendiri segala kebutuhan
hidupnya, seperti menanam sendiri untuk memenuhi kebutuhan pangannya, membuat pakaian
dan perabot-perabot lain sendiri untuk memenuhi hajat hidupnya (produksi sendiri untuk
dikonsumsi), maka pada tahap ini dalam masyarakat tersebut belum ada pemasaran sebab
tidak terjadi pertukaran.
Tahap kedua adalah tahap beberapa satuan keluarga berusaha bersama-sama dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya ternak dan tanah ladang dikelola bersama untuk
memenuhi hidup mereka. Dalam tahap ini yang disebut sebagai tahap pemilikan bersama,
juga tidak terjadi pertukaran sehingga belum ada pemasaran.
Tahap ketiga adalah tahap barter sederhana, yang dimulai dengan timbulnya pembagian
tugas/spesialisasi pekerjaan. Dalam masing-masing kelompok keluarga/masyarakat tertentu
akan menghasilkan barang yang berlainan. Dengan demikian pada satu kelompok
keluarga/masyarakat tertentu akan merasa kelebihan/surplus barang tertentu dan sebaliknya
di kelompok keluarga/masyarakat lain merasa kekurangan jenis barang yang lain. Oleh
karenanya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka saling mengadakan pertukaran.
Pada saat inilah dimulai pertukaran walau secara sederhana.
Tahap keempat adalah tahap pasar lokal, yang terjadi setelah adanya spesialisasi dan barter
dari berbagai barang pada tempat tertentu. Mula-mula pasar ini muncul hanya pada hari hari
tertentu, namun dalam perkembangannya menjadi suatu pasar yang permanen yang berfungsi
sebagai lembaga khusus dalam mempermudah pertukaran.
Tahap kelima merupakan tahap ekonomi uang. Tahap ini muncul karena dirasakan sering
timbul masalah dalam menghadapi suatu barang-barang ekonomis yang apabila
dipertukarkan akan mempunyai nilai yang relatif sangat berbeda dan tidak dapat dibagi-bagi.
Untuk mengatasi masalah ini akhirnya berkembang suatu alat pertukaran yang bentuknya
bermacam-macam, mulai dari kerang, mutiara, kulit, dan berbagai macam bentuk logam
(tembaga, perunggu, besi dan akhirnya perak dan emas).
Tahap keenam, yaitu tahap kapitalisme muda merupakan tahap kelanjutan dari tahap ekonomi
uang. Dengan adanya alat penukar atau uang mengakibatkan beberapa orang berhasil dalam
mengumpulkan kekayaan. Para pemilik kekayaan ini (para kapitalisme muda) mulai
mengorganisir para pekerja ke dalam satuan-satuan produktif, baik di bidang pertanian atau
kerajinan. Hasil produk ini dijual kepada para konsumen dengan tanpa merek maupun
periklanan.
Tahap ketujuh adalah tahap produksi masa. Dalam tahap ini produsen kecil mulai membuat
barang dalam jumlah besar. Mereka berproduksi untuk memenuhi kebutuhan yang akan
datang, maka mulailah muncul kegiatan usaha untuk membantu menjualkan kelebihan hasil
produksi tersebut, yaitu sebagai perantara antara produsen dengan konsumen yang sering
disebut pedagang. Di samping mulai digunakannya perantara, pada tahap ini juga mulai
menjalankan praktik pemasaran modern, seperti pemberian merek, pembungkusan,
pengiklanan, dan sebagainya.
Tahap kedelapan adalah tahap masyarakat makmur. Dalam tahap ini sudah banyak
masyarakat yang memiliki uang di atas kebutuhan pokoknya. Sehingga mereka ini
merupakan pasar potensial bagi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis
dan sosial. Oleh karenanya di sini para produsen lebih banyak memberikan perhatian pada
perbedaan keinginan segmen-segmen pasar melalui riset pemasaran.
5. Peranan Pemasaran.
Tugas pertama adalah mengidentifikasi potensi peluang jangka panjangnya sesuai dengan
pengalaman pasar dan kompetensi. Apa pun arah yang dipilihnya, harus dapat
mengembangkan pemasaran konkret yang merinci strategi dan taktik pemasaran yang maju.
Harus mempertimbangkan cara terbaik untuk menciptakan nilai untuk pasar sasaran yang di
pilih untuk mengembangkan hubungan jangka panjang yang kuat dan menguntungkan
dengan pelanggan. Hal yang harus di lakukan adalah memahami pasar konsumen.
4. Membangun merek yang kuat. Harus memahami kekuatan merek dari sudut pandang
pelanggan
Dan memperhatikan pesaing agar dapat mengantisipasi langkah pesaing dan mengetahui
bagaimana bereaksi secara cepat dan pasti.
5. Membentuk penawaran pasar. Inti dari program pemasaran adalah penawaran produk
perusahaan yang berwujud yang mencakup kualitas, produk, desain fitur dan
kemasan, untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Penetapan harga sangat penting
untuk dan harus sesuai dengan nilai tawaran konsumen agar tidak beralih ke produk
lain.
6. Menghantarkan nilai.
Harus menentukan bagaimana dapat menghantarkan kepada pasar sasarannya nilai yang
terkandung dalam produk dan layanannya. Dapat memahami pasar dan memahami berbagai
macam tipe pengecer, pedagang grosir, distributor barang agar dapat mengambil keputusan.
7. Mengomunikasikan nilai.
Harus melakukan komunikasi tepat sasaran kepada pasar sasaran nilai yang terkandung
dalam produk dan layanannya. Memerlukan program yang terintegrasi yang selanjutnya
dapat menyusun program program komunikasi massa yang terdiri atas iklan, promosi
penjualan, acara dan hubungan masyarakat serta merencanakan komunikasi. Personal dalam
bentuk pemasaran langsung yang interaktif, dan juga. Merekrut, memotivasi wiraniaga.
PENUTUP
Manajer pemasaran diharapkan bisa memunculkan imajinasi yang tepat dan kreatif dalam
melakukan perencanaan guna menguasai kondisi pasar yang berubah dan juga membutuhkan
keterampilan mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan perusahaan dinamis yang
tersebar luas.
Manajemen pemasaran yang baik juga memiliki tujuan untuk mengetahui konsumen dengan
baik sehingga perusahaan dapat menawarkan barang atau jasa serta pelayanan agar konsumen
tetap loyal dan konsumen baru terus meningkat.
REFERENSI
Chapter II
Sistem informasi dan riset pemasaran
Jumriani
Abstrak
Pendahuluan
Sistem informasi pemasaran merupakan kumpulan dari sub-sub yang saling berhubungan satu
sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan
masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang diperlukan oleh manajemen
untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya. Karena pentingnya
sistem informasi pemasaran, tentu diperlukan adanya peningkatan kualitas sumberdaya
manusia yang handal dan terampil dalam bidang teknologi informasi yang ditunjang dengan
perangkat teknologi informasi yang canggih, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
informasi yang dihasilkan,, dan pihak-pihak yang memerlukan informasi dapat
menggunakannya dalam manajemen dan dalam pengambilan keputusan.
Dengan semakin meningkatnya keinginan dan kebutuhan dari masyarakat maka diberikan
peluang bagi perusahaan atau industri kecil untuk memproduksi barang-barang kebutuhan.
Industri rumah tangga merupakan salah satu badan usaha yang dapat membantu pemerintah
untuk mengurangi tingkat pengangguran. Dengan adanya usaha kecil ini akan dapat
memberikan peluang bagi seseorang yang mempunyai jiwa mandiri, motivasi tinggi,
keinginan yang kuat dan kemampuan dalam mengolah factor-faktor produksi sehingga dapat
menghasilkan produk.
Pembahasan
Riset pemasaran adalah identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi yang
sistematis dan objektif untuk tujuan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan
yang terkait dengan identifikasi dan solusi masalah dan peluang dalam pemasaran.
Inti dari proses riset adalah desain penelitian, yaitu rencana studi yang memandu
pengumpulan dan analisis data. Proses ini merupakan rencana induk yang menentukan
metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan.
Dalam konteks saat ini, ada dua metode utama untuk melakukan riset pemasaran, yang secara
luas dapat diklasifikasikan sebagai metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Tujuan dari program riset pemasaran adalah untuk memberikan keterampilan. Pemikiran, dan
proses yang diperlukan kepada mahasiswa yang ingin bekerja baik dalam bidang riset atau
sebagai manajer dan pengguna informasi riset. Manfaat ilmu riset pemasaran adalah
pengembangan pendidikan yang menjembatani kesenjangan harapan teori dan aplikasi. Riset
pemasaran menunjukkan bahwa motivasi dapat mengarahkan perilaku belajar mahasiswa.
1.3 Peran Riset Pemasaran Dalam
Pengambilan Keputusan
Adopsi teori pemasaran telah mengarahkan beberapa peneliti untuk fokus pada dinamika
sosial, simbolis dan normatif pasar (Van Laar, et al., 2020). Kinerja riset pemasaran tidak
terlepas dari proses riset, gagasan dan keterampilan. Dalam studi ini, keterampilan terdiri dari
dua sub-kategori:
1. Soft skills (kadang-kadang disebut meta skills), yang mencakup keterampilan berpikir
tingkat tinggi (misalnya, berpikir kritis. Pemecahan masalah), komunikasi dan
keterampilan interpersonal.
2. Hard skills atau keterampilan teknis (kadang-kadang disebut keterampilan keras),
kemampuan untuk melakukan tugas teknis, yang mencakup mempelajari jenis
perangkat lunak, bahasa pemrograman. Dan/atau alat tertentu.
Hasil riset dan analisis pemasaran yang baik dapat digunakan untuk melacak dan
mengoptimalkan kinerja organisasi industri. Hasil riset dapat mengidentifikasi biaya dan
area titik poin di mana perubahan dapat dilakukan. Perubahan adalah sesuatu yang pasti
dan sifatnya yang terus berkembang. Peran riset dapat terus meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan.
Data dan informasi yang disajikan dalam riset pemasaran dapat menjadi sumber inspirasi
bagi manajer, yang berusaha untuk membuat pilihan yang sempurna atau setidaknya
memuaskan, yang terkait dengan proses pengambilan keputusan, menciptakan dasar yang
kuat untuk berpikir dan membuat keputusan yang valid.
Faktanya adalah bahwa pemangku kepentingan dalam organisasi bisnis sering mencari
informasi dan alternatif melalui riset pemasaran sehingga keputusan mereka
mencerminkan penggunaan standar prosedur operasional dan analisis sistematis.
1.4 Tujuan Riset Pemasaran
Tujuan dari studi riset pemasaran adalah pembuatan strategi pemasaran, komunikasi
pemasaran, manajemen penjualan, manajemen rantai pasokan juga secara inheren
pemahaman akan kompleksitas pasar.
Tujuan riset pemasaran ditunjukkan dengan metode penelitian yang dilakukan. Secara
umum, tahapan metodologi riset pemasaran terdiri dari beberapa bagian yaitu
(Madhavaram, Badrinarayanan & Granot, 2011), yaitu: