Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENELITIAN UMKM

DI TOKO KELONTONG SAPUTRA MART


Dosen : Meftahudin, S.E.,M.M

Disusun oleh:
Erfin Riski Yuliyanto (2022110141)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Persaingan usaha di zaman sekarang semakin sengit, semakin banyak usahanya dalam
melebarkan sayapnya untuk bertahan di zaman yang bisa serba online. Banyak usaha yang
gulung tikar ataupun banyak usaha yang semakin berkembang. Usaha-usaha tersebut berdiri
salah satunya untuk memeuhi kebutuhan para konsumen yang semakin banyak tetapi juga
dapat memudahkan konsymen untuk mendapatkan kebutuhan yang ingin dipenuhi
Seperti halnya di kampung Wonobungkah, kelurahan Jlamprang, Kecamatan
Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. Masyarakat juga membutuhkan kios kelontong terdekat
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara lebih mudah dan tidak jauh dari rumah
Rumusan masalah
1. Apa tantangan yang dihadapi oleh Saputra Mart dalam menjalankan usahanya?
Bagaimana toko ini mengatasi tantangan tersebut?
2. Bagaimana sistem manajemen yang digunakan oleh toko Saputra Mart?
3. Apa saja pengaruh perilaku konsumen yang membuat belanja di toko kelontong
Saputra Mart?
4. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Saputra Mart?

Tujuan dan manfaat penelitian


Tujuan
1. Mengetahui tantangan yang dihadapi oleh toko Saputra Mart dalam menjalankan
usahanya? Bagaimana toko ini mengatasi tantangan tersebut.
2. Mengetahui sistem manajemen yang digunakan oleh toko Saputra Mart.
3. Mengetahui pengaruh perilaku konsumen yang belanja di toko Saputra Mart.
4. Mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh toko Saputra Mart.

Manfaaat
1. Memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan konsumen
di Saputra Mart
2. Membantu pemilik Saputra Mart dalam mengembangkan usahanya.
3. Memberikan kontribusi pengetahuan akademik terhadap pemahaman tentang industri
kelontong
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah proses manajerial yang mengakibatkan individu atau

kelompok yang ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan,

yaitu dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang

mempunyai nilai kepada pihak lain. Manajemen pemasaran menyangkut sebuah

produk yaitu barang dan jasa agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Manajemen

pemasaran mempunyai tujuan agar perusahaan dapat menghasilkan laba sebanyak

banyaknya, yaitu dengan cara memenuhi atau melayani konsumen dengan cara

menyediakan produk (barang dan jasa) yang mereka butuhkan dan inginkan.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh

perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya,

berkembang untuk mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran dirancang untuk

memberi arti melayani dan memuaskan kebutuhan konsumen yang dilakukan

dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran merupakan suatu kegiatan

bisnis yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen dan masyarakat. Pemasaran melibatkan

semua orang dalam perusahaan yang bekerja untuk menciptakan dan

mempertahankan pelanggan yang sudah ada, orientasi ini semakin disadari

sebagai kunci peningkatan manajemen pemasaran untuk membantu perusahaan

dalam mencapai tujuannya.

2. Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasearan yaitu membuat agar penjualan berlebih-lebihan dan

mengetahui dan memahami konsumen dengan baik sehingga produk atau

pelayanan cocok dengan konsumen tersebut dan laku dengan sendirinya. Konsep

pemasaran yaitu untuk mencapai tujuan perusahaan maka harus mengetahui dan

menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar sasaran serta

memberikan kepuasan yang efektif dan efisien dibanding dengan perusahaan

pesaing.

3. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran pada dasarnya merupakan perangkat fundamental yang

direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan

keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan

program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut (Tull

dan Kahle 1990). Strategi pemasaran merupakan seleksi pasar sasaran, pilihan

posisi kompetitif, pengembangan bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai

dan melayani konsumen yang terpilih (Kotler dan Andreasen, 1995).

Menurut Alma (1992) ada empat variabel utama yang dapat dikontrol oleh

pengusaha di dalam kegiatan strateginya yaitu: market segmentasi marketing,

budget, timing seru marketing mix. Dari beberapa pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan cara-cara yang akan ditempuh

oleh suatu perusahaan untuk mencapai kinerjanya dengan memusatkan perhatian

pada konsumen, pesaing serta tujuan perusahaan. Strategi pemasaran memberikan

arah dalam kaitannya dengan variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi

pasaran sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran. Strategi pemasaran

merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua

fungsi manajemen suatu organisasi.


Aktivitas pemasaran bukan hanya sekedar menjual atau melaksanakan semua

aktivitas bauran pemasaran, tetapi pemasaran merupakan keseluruhan proses yang

menyesuaikan perusahaan dengan peluang-peluang terbaiknya, yang terdiri atas

proses pembuatan perencanaan pemasaran, menganalisis peluang pasar, memilih

pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran dan mengelola usaha

pemasaran (Husain Umar:2003). Proses-proses tersebut dilaksanakan dalam

rangka membantu tercapainya sasaran strategis yang telah ditentukan secara

menyeluruh.

Menurut Porter dalam Husein Umar (2003), jika perusahaan ingin meningkatkan

usahanya dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus memilih prinsip

berbisnis, yaitu: produk dengan harga tinggi atau produk dengan biaya rendah dan

bukan kedua-duanya. Berdasarkan prinsip tersebut Porter menyatakan bahwa

terdapat tiga strategi generik, yaitu: Strategi Diferensiasi (differentiation),

kepemimpinan biaya tinggi menyeluruh (overall cost leadership) dan Fokus

(focus).

Strategi diferensiasi berarti perusahaan mengambil keputusan untuk membangun

persepsi pasar potensial terhadap suatu produk/jasa yang unggul agar tampa

berbeda dengan produk lain. Dengan strategi ini cale konsumen diharapkan mau

membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan tersebut.

Strategi kepemimpinan biaya menyeluruh, berarti perusahaan lebih

memperhitungkan pesaing dari pada pelanggan dengan cara memfokuskan harga

jual produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi maupun riset dapat

ditekan.
Strategi fokus, cirinya adalah perusahaan mengonsentrasikan pada pangsa pasar

yang kecil untuk menghindar dari pesaing dengan menggunakan strategi

kepemimpinan biaya menyeluruh atau diferensiasi.

Selanjutnya Fred R.David dalam Husein Umar (2003). mengemukakan strategi

intensif, terdiri dari: Strategi pengembangan pasar (market development strategy),

strategi pengembangan produk (product development) dan strategi penetrasi pasar

(market penetration strategy). Strategi pengembangan pasar, bertujuan

memperkenalkan produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang

secara geografis merupakan daerah baru. Jadi tujuan strategi ini adalah untuk

memperbesar pangsa pasar. Strategi ini dapat dilakukan jika perusahaan memiliki

jaringan distribusi, terjadi kelebihan fasilitas produksi, pendapatan laba yang

sesuai harapan serta adanya pasar baru atau pasar yang belum jenuh.

Strategi pengembangan produk, merupakan strategi yang bertujuan agar

perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan jalan meningkatkan atau

memodifikasi produk atau jasayang ada. Strategi ini dapat dilakukan jika produk

sudah berada pada tahap jenuh atau pesaing menawarkan produk dengan kualitas

yang lebih baik.

Strategi penetrasi pasar, berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar (market

share) suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar.

Strategi ini dapat diimplementasikan baik secara sendiri- sendiri maupun bersama-

sama dengan strategi lain untuk dapat menambah tenaga penjual, biaya iklan,

items promosi penjualan dan usaha-usaha promosi lainnya. Strategi ini dapat

dilakuka jika pasar belum jenuh, pangsa pesaing menurun, serta kemampuan

untuk bersaing meningkat.


Walaupun strategi yang dikemukakan oleh Porter dar Fred R.David secara

eksplisit tidak disebutkan sebagai strateg pemasaran, namun jika ditelaah secara

seksama sesungguhnya strategi tersebut adalah strategi yang berhubungan denga

pemasaran, sehingga dapat dikatakan sebagai strategi pemasaran.

4. Teori perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi

dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk

atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Tahap-tahap

perilaku konsumen diperlihatkan dslam beberapa tahap yaitu tahap sebelum

pembelian, pembelian dan setelah pembelian.

Perilaku konsumen dapat digambarkan melalui pendapat beberapa ahli

a. Gerald Zaltman and Melanie Wallendorf, (1971), Consumer Behavior: Basic

Findings and Management Implications. The United State of America: By

John Willey and Sons Inc. 378 hal mengemukakan bahwa: "Consumer

behavior may be defined as decision process and physical activity

individualsengage in when evaluating, acquaring, using or disposing of good

and services". Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses

pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan

dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan mempergunakan

barang-barang dan jasa.

b. James F. Engel etal (1968:8) berpendapat bahwa "Consumer behavior is

defined as the acts of individuals directly involved in obtaining and using

economic good services including the decision process that precede and

determine these acts". Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-


tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan

menggunakan barang- barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan

keputusan.

c. Schiffman dan Kanuk (1994:7) mendefinisikan sebagai berikut:" The term

consumer behavior refers to the behavior that consumer display in searching

for purchasing, using evaluating and disposing of product and services that

they expect will satisfy their needs". Istilah perilaku konsumen diartikan

sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli.

menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka

harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

d. Schiffman dan Kanuk (1994:7) mendefinisikan sebagai berikut:" The term

consumer behavior refers to the behavior that consumer display in searching

for purchasing, using evaluating and disposing of product and services that

they expect will satisfy their needs". Istilah perilaku konsumen diartikan

sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli.

menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka

harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

5. Pengaruh yang mendasari perilaku konsumen

1. pengaruh lingkungan

pengaruh pengaruh lingkungan yang memengaruhi perilaku konsumen

meliputi

a. budaya: budaya adalah nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang

bermakna untuk membantu individu berkomunikasi, melakukan

penafsirab,dan evaluasi sebagai anggota masyarakat


b. kelas sosial: kelas sosial dapat dibedakan menjadi kelas sosial atas, kelas

menengah, kelas kerja, dank elas bawah

c. pengaruh pribadi: orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan kita

dapat menjadi acuan dan menjadi pendorong opini.

d. Keluarga: keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang memiliki

hubungan darah, perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama.

e. Situasi: situasi meruoakan oengaruh yang timbul dari faktor-faktor yang

khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik dan tidak berhubungan

dengan karakteristik produk dan karakteristik konsumen.

2. pengaruh individu

faktor faktor yang termasuk pengaruh individu yaitu

a. motivasi dan keterlibatan: motif merupakan predisposisi abadi yang

membangkitkan dan mengarahkan perilaku kearah tujuan tertentu.

Keterlibatan adalah tingkat pribadi yang dirasakan dan minat yang

dibangkitkan oleh stimulus dalam situasi spesifik

b. pengetahuan: pengetahuan merupakan informasi yang tersimpan dalam

memori konsumen yang menggambarkan bagaiamana pengeth=ahuan

konsumen terhadap sebyag produk.

c. Sikap: sikap adalah hasil evaluasi menyeluruh yang menyebabkan orang

memberikan respons secara konsisten terhadap sebuah objek atau alternatif

yang diberikan, baik yang menguntungkan maupun yang tidak

menguntungkan.1

d. Gaya hidup: Gaya hidup yaitu pola atau cara yang digunakan seseorang

untuk hidup serta mengelola waktu dan uangnya.

3. faktor psikologis
proses psikologis meliputi

a. pengelolaan informasi: berhubungan dengan proses bagaimana stimulus

diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan serta bagaimana didapatkan

dan kembali digunakan.

b. Pembelajaran: proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam

pengetahuan, sikap dan perilaku.

c. Perubahan sikap dan perilaku: berhubungan dengan bagaimana proses

terbentuknya sebuah sikap

4. Manajemen

Menurut James AF Stoner, yang dialih bahasakan oleh T. Hani Handoko

“ Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

pengaraghan dan pengawan usaha para anggota organisasi dan penggunaan

sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan.”


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini akan melihat proses berjalannya dan beroperasinya toko

kelontong Saputra Mart dalam melayani konsumen.

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Adapun jenis data dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

antara lain:

a. Data primer

Data yang dikumpulkan langsung dalam penelitian yaitu

1.) Observasi, merupakan kegiatan pengumpulan data berdasarkan

pengamatan langsung ke toko kelontong Saputra Mart di RT 2 RW 7

Kampung Wonobungkah, Kelurahan Jlamprang, Kecamatan Wonosbo,

Kabupaten Wonosobo yang dijadikan tempat peneltian

2.) Wawancara, merupakan tahap pengumpulan informasi berupa

wawancara dan tanya jawab dengan pemilik toko kelontong Saputra

Mart Yaitu Bapak Agung dan Ibu Muji terkait dengan tantangan yang

dihadapi oleh toko saputra mart, sistem manajemen yang digunkan

oleh saputra mart, faktor-faktor perilaku konsumen yang belanja di

toko saputra mart, dan strategi pemasaran yang digunakan oleh saputra

mart

b. Data sekunder

Merupakan tahap pengumpulan informasi data-data yang sifatnya

diambil dari luar penelitian, berupa literatur-literatur tentang


manajemen, pemasaran, perilaku konsumen. Data sekunder digunakan

untuk mendukung data primer yang ada.

3.2 Teknik Analisis Data

Metode peneltitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode

penelitian ini mengamati kegiatan operasional di toko kelontong Saputra Mart

untuk memahami tantangan yang dihadapi, sistem manajemen yang

digunakan, faktor-faktor perilaku konsumen, dan strategi pemasaran yang

digunakan oleh toko saputra mart. Penelitian ini difokuskan pada kegiatan

sehari-hari yang dilakukan oleh toko saputra mart secara menyeluruh.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi peneltian berada di toko kelontong Saputra Mart yang

berada di Kampung Wonobungkah RT 2 RW 7 Kelurahan

Jlamprang Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo. Toko

kelontong Saputra Mart berbentuk bangunan dua lantai. Lantai

pertama digunakan untuk operasional toko seperti menyimpang

barang dan transaksi. Lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk

beristirahat bagi keluarga Bapak Agung Saputra dan Ibu Mujiati.

Bangunan toko menghadap ke arah berat dan didepan toko ada

perkebunan milik warga sekitar. Secara ukuran tidak sebesar

minimarket tetapi bisa menampung banyak barang. Halaman toko

tidak terlalu luas tetapi bisa buat parkir bagi motor. Untuk

kendaraan roda empat tidak bisa masuk didepan toko karena

halaman toko tidak terlalu luas. Toko kelontong ini berdempetan

dengan rumah-rumah yang dimiliki warga RT 2 RW 7.


4.2 hasil dan pembahasan

a. Tantangan yang dihadapi toko kelontong Saputra Mart dan

cara mengatasinya

Menurut Ibu Mujiati selaku pemilik toko Saputra Mart. Toko

Saputra Mart menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi

dalam menjalankan usahanya selama bertahun tahun. Dalam

menghadapi tantangan yang ada didepan mata, Ibu Mujiati

menceritakan tantangan yang dihadapi.,

1.) Tantangan saat covid 19 melanda

Disaat covid 19 pertama kali melanda indonesia, toko

kelontong Saputra Mart melakukan penghabisan stok secala

berkala, dikarenakan kesulitan dalam mengambil stok

barang, toko menjual barang-barang yang ada sebelum

covid 19 melanda Indonesia.

2.) Menghadapi pesaing yang memiliki bisnis yang sama,

Toko Saputra Mart menghadapi pesaing dengan menjual

barang-barang yang lebih lengkap, menyediakan jasa-jasa

pembayaran secara online, menjual sayur-sayuran, menjual

buah-buahan, menjual bumbu-bumbu dan bahan-bahan

masakan, menjual bahan-bahan membuat kue, menjual

rokok-rokok, menjual tembakau, cengkeh, kertas cigarretes,

mainan anak-anak, menjual ice-cream, menjual frozen food,

dan menjual pulsa ataupun kuota internet. Dengan

banyaknya hal yang bisa ditawarkan oleh toko Saputra

Mart, maka tidak heran konsumen datang untuk memenuhi


kebutuhannya tanpa perlu ke minimarket dan tidak perlu

jauh jauh mengelurakan kendaraan untuk pergi ke kota

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Di kampung kami,

toko Saputra Mart adalah salah satu toko terlengkap karena

banyak yang bisa ditawarkan kepada konsumen.

3.) Inflasi,

Pengaruh inflasi adalah harga barang dan jasa cenderung

naik jika inflasi semakin tinggi. Hal ini mempengaruhi daya

beli di toko Saputra Mart. Menurut Ibu Mujiati selaku

pemilik toko, efek tingginya inflasi membuat para

konsumen yang sebagian besar ibu-ibu rumah tangga

mengurangi frekuensi barang yang dibeli, sehingga

pendapatan yang didapat toko tidak terlalu maksimal. Ibu-

ibu rumah tangga disini juga mendapatkan jatah belanja

yang tidak menentu, sehingga ketika jatah belanja yang

didapatkan sama, tetapi pendapatan suamin stagnan bahkan

menurun. Pastinya sangat mengurangi daya beli yang

dilakukan konsumen di toko Saputra Mart.

4.) Stok barang rusak atau kedaluwarsa.

Memang jika ada yang rusak ataupun kedaluawarsa saat

barang datang ke toko, toko berhak mengembalikan atau

retur barang yang rusak dan kedaluwarsa. Barang yang

diretur otomatis mermbuat stok barang yang siap jual

semakin berkurang. Barang yang berkurang menjadi

tantangan bagi toko Saputra Mart karena jika barang yang


dinginkan konsumen jumlahnya terbatas dan bahkan habis

pada saat konsumen mau membeli, maka konsumen bisa

pindah ke toko kelontong lain yang sama lengkapnya

dengan toko Saputra Mart. Hal ini dapat mengurangi

pendapatan dan kepercayaan konsumen terhadap toko

karena konsumen menganggap toko ini adalah salah satu

yang paling lengkap di Wonobungkah.

b. Sistem manajemen yang dilakukan oleh toko Saputra Mart

Sistem manajemen yang dilakukan oleh toko Saputra Mart

semuanya ditanggung oleh Bapak Agung Saputra dan Ibu

Mujiati selaku pemilik toko. Bagian-bagian Manajemen yang

diatur oleh Bapak Agung Saputra dan Ibu Mujiati yaitu sebagai

berikut:

1) Pengelolaaan Stok Barang

Pemilik toko mengelola stok barang meliputi ketersediaan

produk kepada pelanggan, memantau persediaan barang,

melakukan pemesanan ulang terhadap supplier, mengatur

penyimpanan barang. Pemilik harus melakukan semua yang

disebutkan karena untuk mencegah hal-hal yang tidak ingin

terjadi seperti barang rusal, kelangkaan barang. Supaya

konsumen juga langsung mendapatkan barang-barang yang

dibutuhkan dan toko juga mendapat pemasukan yang

maksimal.
2) Penjualan

Pemilik toko bertanngung jawab untuk mengelola

penjualan. Pengelolaan penjualan meliputi menentukan

harga yang tepat, memastikan produk yang ditawarkan

sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan melayani konsmen

dalam transaksi. Semuanya harus dilakukan dengan

maksimal karena semakin maksimal dalam melakukan

penjualan maka semakin nyaman konsumen untuk kembali

membeli barang di toko ini dan bahkan menjadi pelanggan

tetap di toko ini.

3) Keuangan dan pembukuan

Manajemen keuangan dan pembukuan yang dilakukan di

toko Saputra Mart meliputi pemasukan dan pengeluaran,

mengelola pembayaran dari pelanggan, serta membuat

laporan keuangan yang akurat. Dari empat aspek yang

dilakukan di toko Saputra Mart belum maksimal. Karena

semuanya dilakukan tanpa pegawai dan juga masih manual.

Seharusnya toko Saputra Mart sudah harus melakukan

pembaruan dalam manajemen keuangan dan pembukuan

seperti pembayaran di minimarket yang menggunakan

komputer sebagai laporan transaksi dan juga pemilik toko

harus belajar exel untuk membuat laporan keuangannya

supaya lebih sistmematis dan mempermudah dalam

memahami keuangan toko.

4) Kebersihan dan Keamanan


Kebersihan didalam toko sudah sangat bagus karena setiap

hari dibersihkan oleh pemilik toko, disediakan tempat

sampah juga di toko. Untuk keamanan juga sudah sangat

baik karena sudah memakai cctv. Sehingga soal kejahatan

didalam toko ini sudah tidak terjadi karena keamanan sudah

ketat dan pemilik toko juga mengawasi secara langsung

kegitan di toko. Konsumen juga menjadi nyaman karena

toko aman dan bersih.

c. Pengaruh Perilaku Konsumen yang membuat Konsumen

membeli di toko Saputra Mart.

A. Pengaruh Lingkungan

Faktor-faktor yang meliputi pengaruh lingkungan sebagai

berikut.

1.) Budaya

Karena budaya warga negara Inonesia salah satunya

gotong royong. Konsumen membeli ke toko Saputra

Mart untuk membantu ekonomi tetangga-tetangga yang

sudah menjadi budaya. Konsumen juga membeli di toko

ini untuk mempertahankan eksistensi toko kelontong di

tengah gempuran minimarket-minimarket yang lebih

modern untuk mempertahankan budaya warung

kelontong sederhana yang sudah ada sejak zaman dulu

2.) Kelas sosial

Para konsumen yang membeli di toko Saputra Mart

adalah rata-rata berasal dari golongan menengah


kebawah. Karena rata-rata penduduk Wonobungkah

adalah golongan menengah kebawah. Ada juga

golongan atas yang membeli di toko Saputra

Mart.Tetapi golongan atas di Wonobungkah tidak

sebanyak golongan menengah kebawah, sehingga

jumlahnya tidak sebanding dengan golonngan

menengah kebawah. Golongan-golonngan menengah

kebawah membeli di toko Saputra Mart karena

harganya terjangkau dan juga tidak terjadi diskriminasi

status sosial sehingga pelanggan membeli disini dengan

perasaan yang nyaman tanpa perlu takut dibully karena

status sosial.

3.) Pengaruh pribadi

Rata-rata konsumen yang membeli di toko Saputra Mart

karena ada keterkaitannya dengan orang-orangn

terdekat. Orang-orang terdekat tersebut memberikan

dorongan untuk mmebeli di toko Saputra Mart.

Misalkan, saya disuruh ibu saya untuk membeli telor

dan tepung terigu di toko Saputra Mart. Kejadian diatas

terjadi karena adanya dorongan dari orang terdekat

konsumen yaitu ibunya si konsumen untuk membeli di

Saputra Mart.

4.) Keluarga

Banyak juga pembeli di toko Saputra Mart yang

merupakan keluarga ataupun saudara dari pemilik toko.


Karena di Wonobungkah banyak keluarga besar. Maka

tak heran jika banyak penduduknya yang memiliki

hubungan darah. Sehingga mempunyai ikatan

emosional yang jauh lebih mendalam dan akhirnya

membeli di toko Saputra Mart

5.) Situasi

Biasanya ada juga konsumen yang membeli barang-

barang ataupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya di

toko Saputra mart, mereka membeli pada saat situasi

yang membuat mereka tidak bisa ke pasar ataupun

minimarket. Sehingga konsumen mempunyai solusi

cepat untuk mememenuhi kebutuhannya dengan cara

membeli di toko saputra mart

B. Pengaruh Individu

Faktor-faktor pengaruh individu yaitu

1) Motivasi dan keterlibatan

Motivasi yang dilakukan oleh konsumen yang saya

amati di toko Saputra Mart rata-rata konsumen yang

ingin membeli mempunyai motif rasional yaitu dekat

dengan rumah dan tidak ribet.

2) Pengetahuan

Konsumen-konsumen yang membeli di toko Saputra

Mart memiliki pengetahuan bahwa di toko Saputra Mart

banyak barang-barang yang diperjualkan, baik dari jenis


barang maupun jumlahnya. Sehingga konsumen

membeli di toko Saputra Mart atas pengetahuan yang

didapatkan oleh konsumen.

3) Gaya Hidup

Karena mayoritas warga wonobungkah merupakan

golongan menengah kebawah. Banyak yang beli di toko

Saputra Mart karena barang-barang yang diperjualkan

bukan barang yang mewah yang mampu dibeli oleh

konsumen yang rata-rata golongan menegah kebawah

yang tidak memiliki gaya hidup mewah.

d. Strategi pemasaran yang digunakan oleh toko Saputra

Mart

Selama saya melakukan penelitian dan juga saya pelanggan

dari toko Saputra Mart. Toko ini masih belum punya strategi

pemasaran yang membuat konsumen di luar Kampung

Wonobungkah. Rata-rata konsumen berasal dari kampung

Wonobungkah. Untuk memperluas usaha, toko Saputra Mart

membutuhkan strategi pemasaran yang bagus. Karwna strategi

yang sekarang masih terlalu kuno, belum terlalu mengikuti

zaman. Misalkan strategi pemasaran dengan menggunakan

sosial media, menjual paket belanja hemat, dan bakti sosial.

Bakti sosial tidak hanya sebagai strategi pemasaran tetapi juga

sebagai bentuk kegiatan sosial terhadap masyarakat. Semua

diatas harus dilakukan toko Saputra Mart untuk memperluas


pasar, memperoleh pelanggan barang. Ketika toko mendaptkan

pelanggan baru, pelanggan baru tersebut dapat menambah

pendapatan toko dan bahkan bisa mendatangkan pelanggan

baru. Pelanggan baru tersebut datang karena kenyamanan yang

didapat saat berbelanja di toko Saputra Mart dan kenyamanan

tersebut disebarkan oleh pelanggan dan orang yang mendengar

langsung dari pelanggan tersebut bisa tertarik dan terbujuk

untuk berbelanja di toko Saputra Mart.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Toko Saputra Mart adalah toko yang bisa bertahan dalam

menghadapi berbagai tantangan seperti mengahadapi covid

19, menghadapi pesaing yang memiliki bisnis yang sama,

inflasi dans tok barang rusak dan kedaluwarsa. Sistem

manajemen yang digunakan masih kurang efisien karena

semuanya ditanggung berdua oleh pemilik. Rata-rata

konsumen dari toko Saputra Mart berasal dari kampung

wonobungkah. Sistem pemasaran yang dilakukan masih

terlalu kuno dan belum mengikuti zaman

5.2 Saran

Toko Saputra Mart memperbaiki sistem manajemen yang

digunakan serta strategi pemasaran. Kedua aspek tersebut

harus melibatkan tekbologi agar tidak tertinggal zaman dan

tidak mudah dikalahkan oleh pesaing. Toko Saputra Mart

juga harus mempekerjakan beberapa orang untuk

memudahkan dan membantu operasional toko


Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai