Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

TENTANG

PENGARUH PROSES PEMASARAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN

YOSEPH G. HALEK

FAKULTAS/PROGRAM EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH KUPANG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan

ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada

kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pengantar bisnis yang berjudul “Pengaruh

Proses Pemasaran Terhadap Perilaku Konsumen:>

Adapun makalah pengantar bisnis ini telah kami usaha akan semaksimal mungkin dan

tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan

makalah ini. Oleh sebab itu, saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Akhirnya penyusunan menharapkan semoga makalah pengantar bisnis ini dapat diambil

manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca selain itu, kritik dan saran

kami tunggu untuk perbaiakn makalah ini nantinya.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar……………………………………………………………
Daftar isi……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………...
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………
D. Manfaat Penulisan …………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Proses Pemasaran………………………………………………
B. Perilaku Konsumen……………………………………………..
1. Defenisi Perilaku Konsumen………………………………..
2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen…………
3. Manfaat Perilaku Konsumem…………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat,ditandai

dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggidan ketat. Keadaan

tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnyaberusaha untuk mempertahankan

kelangsungan hidup, mengembangkanperusahaan, memperoleh laba optimal serta

berusaha memperkuat posisiperusahaan dalam menghadapi perusahaan pesaing

Perusahaan yang menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam

bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan.

Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan atas produk yang dihasilkannya,

karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam

menghasilkanproduk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen. Pemasaran

merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah berkembang, dansampai pada saat

sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa

bertahan di dalam pangsa pasar. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang

dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam

memasarkan produknya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah standar pemasaran yang ideal bagi sebuah perusahaan


2. Strategi apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai target pemasaran?

3. Hal-hal apa sajakah yang menjadi pertimbangan?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk

lingkungan pemasaran eksternal

2. Menjelaskan tujuan rencana pemasaran dan mengidentifikasikan empat komponen bauran

pemasaran

3. menjelaskan segmentasi pasar dan memperlihatkan cara menggunakan segmentasi tersebut

dalam pemasaran bersasaran


BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Pemasaram

1. Pengertian Pemasaran

Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan

untuk memenuhi k ebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Sedangkan

menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan

managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai

dengan orang lain. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan

barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta

tujuan perusahaan. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli

maupun pembeli potensial.

Proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen.

Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh konsumen berkenaan dengan produk, kinerja

serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Kita
akan segera memasuki pertempuran pemasaran yang sesungguhnya apabila kita

mengetahui apa yang akan kita produksi dan berusaha melakukan berbagai tindakan

untuk memenuhi selera konsumen tersebut agar mereka melakukan pembelian.

Istilahnya saat ini bermacam-macam, seperti customer satisfaction (kepuasan

pelanggan), experiental marketing (memberikan tambahan pengalaman baru pada waktu

konsumen menikmati produk tersebut), dreaming marketing (memberikan iming-iming

impian terhadap pemakaian produk tertentu kepada konsumen), new generation

marketing atau cohort marketing (pemasaran yang ditujukan kepada suatu kelompok atau

segmen tertentu untuk dipuaskan seleranya), intelligent marketing (pencarian informasi

mengenai pemasaran untuk mengetahui selera konsumen), emotional

marketing (menggunakan cara untuk membangkitkan emosi dan gengsi konsumen

sebagai alat pemasaran), serta berbagai istilah populer lain (Syahrial Yusup 2010). Semua

ini tidak lepas dari konsep marketing yang paling dasar, yaitu berusaha memproduksi

barang/jasa untuk me menuhi selera konsumen (value based) baik yang

bersifat tangible (dapat disentuh) maupun intangible (tidak dapat disentuh).

2. Strategi Bauran Pemasaran

Manajer Pemasaran merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas

perencanaan dan pelaksanaan seluruh kegiatan bauran pemasaran yang menghasilkan

perpindahan barang atau jasa kepada konsumennya. Puncak dari kegiatan ini adalah

Rencana Pemasaran dimana kumpulan staregi yang rinci dan terfokus untuk

mengarahkan bauran pemasaran agar dapat memenuhi kebutuhan dari keinginan

konsumen. Strategi pemasaran sendiri sebenarnya berawal sewaktu perusahaan


mengidentifikasikan adanya kebutuhan konsumen dan mengembangkan produk untuk

memenuhinya.

Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal

dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2004:78) bauran

pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan

perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran

terdiri dari empat kelompok variabel yang disebut “4P”, yaitu:

1. Product/Produk

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.

Elemen-elemen yang termasuk dalam bauran produk antara lain ragam produk, kualitas, design,

fitur, nama merek, kemasan, serta layanan.

2. Price/Harga

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk.

Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan

unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling

mudah disesuaikan dan membutuhkan waktu yang relatif singkat, sedangkan ciri-ciri produk,

saluran distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu

3. Place/Tempat

Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia

bagi pelanggan sasaran. Saluran distribusi adalah rangkaian organisasi yang saling tergantung

yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau
dikonsumsi. Saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai himpunan perusahaan dan perorangan

yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu

selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen

4. Promotion/Promosi

Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan produk dan membujuk pelanggan untuk

membelinya. Definisi promosi menurut Kotler adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

produsen untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, dan mengingatkan para

konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Secara rinci tujuan promosi menurut Tjiptono

adalah sebagai berikut:

a. Menginformasikan

b. Membujuk pelanggan sasaran

c. Mengingatkan

3. Riset Pemasaran

Riset pemasaran (marketing riset) studi mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan

serta bagaimana mencari cara-cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hubungan

antara riset pemasaran dengan keseluruhan proses pemasaran adalah untuk meningkatkan daya

saing perusahaan, yaitu dengan cara memahami hubungan di antara pihak berkepentingan

(stakeholders) perusahaan (termasuk konsumen), variabel-variabel pemasaran pertimbangan

lingkungan, dan keputusan pemasarannya.

Proses riset, terdapat lima tahap dasar dalam melaksanakan riset pasar:

1. mempelajari situasi terakhir


2. memilih metode riset

3. mengumpulkan data (data sekunder dan data primer)

4. menganalisis data

5. mempersiapkan laporan

Metode Riset, empat metode dasar riset pasar antara lain:

1. observasi, mencakup pengawasan dan pencatatan perilaku konsumen.

2. survei, teknik riset pemasaran dengan menggunakan kuesioner yang dikirimkan kepada

perseorangan ataupun digunakan sebagai dasar wawancara.

3. Kelompok fokus, teknik riset pemasaran dengan sekelompok individu yang berkumpul disatu

tempat, mengemukakan permasalahan, dan diminta untuk membahasnya.

4. Percobaan (experimentation), membandingkan tanggapan individu yangmsama atau serupa

pada situasi yang berbeda-beda.

B. Perilaku Konsumen

1. Defenisi Perilaku Konsumen

Saat ini konsumen begitu dimanjakan dengan berbagai produk yang dapat dipilih

untuk memenuhi kebutuhan. Era produsen mengendalikan konsumen telah berlalu dan telah

digantikan dengan era dimana konsumen memegang kendali. Konsumen yang mendikte produk

apa yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan harus berfokus pada konsumen,

konsumen adalah bagian terpenting dari perusahaan. Konsumen lebih penting dari pada kekasih
(istri atau pacar), orang bisa hidup tanpa kekasih tetapi perusahaan tidak bisa hidup tanpa

konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu mengerti bagaimana konsumenya berperilaku.

Pemahaman mengenai perilaku konsumen merupakan kunci kesuksesan utama bagi para

pemasar. Terdapat tiga alasan mengapa studi perilaku konsumen sangat penting. Menurut

Mowen, mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan

keputusan yang terlibat dalam menerima, menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide.

Sedangkan menurut Engel et al. perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat

dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang

mendahului dan menyusul dari tindakan ini. Definisi tersebut menggunakan istilah unit-unit

pembuat keputusan, karena keputusan bisa dibuat oleh individu atau kelompok. Definisi tersebut

juga mengatakan bahwa konsumsi adalah proses yang diawali dengan penerimaan, konsumsi,

dan diakhiri dengan penentuan (disposition). Tahap penerimaan menganalisa faktor-faktor yang

mempengaruhi pilihan konsumen terhadap produk, tahap konsumsi menganalisa bagaimana

konsumen senyatanya menggunakan produk yang diperoleh. Tahap penentuan menunjukkan apa

yang dilakukan konsumen setelah selesai menggunakan produk tersebut. Swastha dan Handoko

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan individu yang secara langsung terlibat

dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa ekonomi termasuk kegiatan

pengambilan keputusan.

Tjiptono mendefinisikan secara skematis, dimensi perilaku konsumen meliputi tiga aspek

utama, diantaranya : Pertama, Tipe pelanggan meliputi hal-hal :


1) Konsumen akhir atau konsumen rumah tangga, yaitu konsumen yang melakukan

pembelian dilakukan semata-mata untuk keperluan konsumsi sendiri,

2) Konsumen bisnis (disebut pula konsumen organisasional, konsumen industrial, atau

konsumen antara) adalah konsumen yang melakukan pembelian untuk keperluan lebih

lanjut, kemudian dijual (produsen).

Kedua, Peranan konsumen terdiri atas hal-hal:

1) User merupakan orang yang benar-benar (secara aktual) menggunakan produk atau

mendapatkan manfaat dari produk/jasa yang dibeli

2) Payer merupakan orang yang mendanai atau membiayai pembelian

3) Buyer merupakan orang yang berpartisipasi dalam pengadaan produk dari pasar. Masing-

masing peranan tersebut bisa dilakukan oleh satu orang, bisa pula oleh individu yang berbeda.

Jadi, seseorang bisa menjadi user sekaligus payer dan buyer. Itu semua tergantung kepada

konteks atau situasi pembelian. Ketiga, Perilaku pelanggan terdiri dari

1) Aktivitas mental, seperti menilai kesesuaianmerek produk, menilai kualitas produk

berdasarkaninformasi yang diperoleh dari iklan, dan mengevaluasi pengalaman aktual dari

konsumsi produk/jasa,

2) Aktivitas fisik, meliputi mengunjungi toko, membaca panduan konsumen (katalog),

berinteraksi dengan wiraniaga, dan memesan produk.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh

individu dari berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi
lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana konsumen berperilaku

dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi perilaku tersebut. Kotler dan Armstrong, (2010:

200) mengungkapkan perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

Pertama, Faktor Kebudayaan meliputi ;

1) Budaya merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar.

Pemasar selalu berusaha mengenali pergeseran budaya untuk menemukan produk baru yang

diinginkan.

2) SubBudaya merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya.

Dapat dibedakan adanya empat macam sub-budaya, yaitu: kelompok kebangsaan, kelompok

keagamaan, kelompok ras dan daerah geografis.

3) Kelas Sosial, merupakan sebuahkelompok yang relatif sejenis dan bertahan dalam sebuah

masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang

memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. Kedua, Faktor Sosial yang meliputi ;

1) Kelompok, Sikap dan perilaku individudipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok

yang berpengaruh langsung terhadap individu disebut kelompok keanggotaan. Kelompok

referensi, tampil sebagai pengacuan langsung atau tidak langsung dalam membentuk sikap dan

perilaku seseorang. Kelompok aspirasional di nama mereka tidak termasuk anggota akan tetapi

mempunyai keinginan untuk berpartisipasi / mengikuti. Kelompok biasanya mempunyai

pemimpin opini yaitu orang dalam kelompok referensi yang karena keterampilan, pengetahuan,

kepribadian, atau karakteristik khusus lainnya mempunyai pengaruh terhadap anggota yang lain.

2) Keluarga, Anggota keluarga sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga masih

merupakan organisasi pembelian konsumen terpenting dalam masyarakat.


3) Peran dan Status, Masing-masing peran membawa status yang mencerminkan penghargaan

umum yang diberikan kepada peran oleh masyarakat. Peran dan status bukan merupakan variabel

yang konstan. Banyak profesional pemasaran dan penjualan membuat kekeliruan penilaian yang

terkait dengan peran dan status calon pelanggan. Ketiga, Faktor Pribadi meliputi;

1) Usia dan Tahap Daur Hidup, Jenis barang dan jasayang dibeli oleh konsumen berubah seiring

dengan bertambahnya usia. Pemasar kerap mendefinisikan pasar sasarannya berdasarkan

siklus/daur hidup, dan mengembangkan produk serta rencana pemasaran yang cocok.

2) Pekerjaan, Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli seseorang / konsumen.

Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata

terhadap produk dan jasa. Bahkan pembuatan spesialisasi pembuatan produk untuk pekerjaan

tertentu.

3) Situasi Ekonomi, Pemasar perlu mengamati kecenderungan yang menyangkut pendapatan

pribadi, tabungan, dan tingkat bunga. Bila indikator ekonomi menunjukkan adanya resesi,

mereka dapat mendesain dan memposisi ulang, serta mengubah harga produk mereka.

4) Gaya Hidup, Dimensi orientasi diri membuat tiga macam pendekatan membeli terhadap

pembeli, yaitu : berorientasi pada prinsip, yang membeli berdasarkan pandangan mengenai

bagaimanakeadaan yang seharusnya; berorientasi pada status, yang mendasarkan pembelian pada

tindakan dan opini orang lain; dan berorientasi pada tindakan, yang digerakkan oleh keinginan

akan aktivitas, variasi, dan resiko.

5) Kepribadian dan Konsep Diri, merupakan karakteristik psikologis pembeda diri yang

memperlihatkan tanggapan yang relatif bersifat individual, konsisten, dan abadi terhadap
lingkungannya. Kepribadian dapat bermanfaat saat menganalisis perilaku konsumen terhadap

beberapa pilihan produk dan merek. Keempat, Faktor Psikologis, meliputi ;

1) Motivasi, merupakan kebutuhan yangmendorong seseorang untuk mencari kepuasan atau

kebutuhan.

2) Persepsi, merupakan setiap tindakan seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh

persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses menyeleksi,

mengorganisasi/mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi.

3) Pembelajaran, meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Para ahli

teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara

dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan, dan penguatan.

4) Keyakinan dan Sikap, Keyakinan dapat membentuk citra produk dan merek, dan konsumen

akan bertindak berdasarkan citra tersebut. Konsumen sering mempertahankan keyakinan yang

mudah dilihat tentang merek atau produk berdasarkan negara asal mereka

3. Manfaat Perilaku Konsumen

a. Manfaat perilaku konsumen bagi manajer

Manajer merupakan seseorang yang memimpin suatu perusahaan. Dalam

menjalankan suatu usahanya manajer harus mampu memahami perilaku konsumen, hal

ini karena manajer pada dasarnya memiliki tugas yaitu mengawasi serta mengevaluasi

perusahaannya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan menyebarkan informasi

serta mengkoordinir kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan

mempelajari perilaku konsumen manajer dapat mengambil suatu keputusan berdasarkan


keadaan konsumen. Keputusan tersebut tentunya diambil dari informasi perilaku

konsumen yang terjadi, yang mana keputusan tersebut diharapkan nantinya akan

memudahkan dalam memasarkan produknya. Keputusan yang dimaksud misalnya

seorang manajer menentukan produk unggulan apa yang harus diproduksi dengan jumlah

banyak, hal ini bisa dilihat dari perilaku konsumen yaitu seberapa banyak konsumen

mengkonsumsi produk tersebut. Selain itu keputusan dalam memilih strategi pemasaran

agar pemasaran produk berjalan dengan lancer dan mudah laku di pasaran.

b. Manfaat perilaku konsumen bagi produsen

Produsen merupakan seseorang yang mampu melakukan dan menghasilkan suatu

barang (produk tertentu) yang nantinya produk tersebut akan dijual lagi kepada konsumen guna

memenuhi kebutuhan konsumen yang diperlukan. Produsen menghasilakn suatu barang guna

mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Guna mencapai tujuan tersebut produsen

harus mempelajari perilaku konsumen agar dapat mengetahui keadaan pasar dan konsumen.

Biasanya konsumen menginginkan barang yang murah tetapi kualitas baik. Permintaan

konsumen bermacam-macam tergantung kebutuhannya, karena banyak macam produk yang

dijual dipasaran, kita sebagai produsen harus bisa menghasilkan produk yang sesuai dengan

permintaan konsumen. Selain itu produsen harus melihat keadaan pasar dan konsumen sehingga

bisa menentukan bagaimana strategi yang akan digunakan agar produknya bisa terjual. Manfaat

perilaku konsumen bagi produsen yaitu mengetahui, mempelajari, dan memahami bagaimana

strategi atau keputusan yang harus diambil yang bisa dilihat dari keadaan pasar dan kebutuhan

konsumen. Dalam hal ini produsen harus mampu membujuk konsumen untuk membeli dan

mengkonsumsi barang yang ditawarkan, dan mampu memahami cara konsumen dalam

bertingkah laku, bertindak, berpikir, dan yang terpenting bagaimana konsumen mengambil suatu
keputusan terhadap barang yang ditawarkan atau dipasarkan sehingga produsen bisa merancang

strategi pemasaran dengan baik.

c. Manfaat perilaku konsumen bagi birokrat

Birokrat merupakan orang yang bekerja di berbagai instansi pemerintahan.

Birokrat harus mempelajari perilaku konsumen agar mudah dalam memenuhi kebutuhan

kesejahteraan konsumen. Pemerintah dituntut untuk bisa menyejahterakan

masyarakatnya. Dalam mencapai tujuan tersebut tentunya pemerintah harus mangambil

keputusan yang dilihat dari perilaku konsumen (masyarakat). Misalnya masyarakat

(konsumen) yang berekonomi rendah sulit dalam melakukan pengobatan di rumah sakit,

maka pemerintah harus bisa merasakan apa yang diinginkan oleh masyarakat (konsumen)

dan mampu mengambil keputusan yang dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat,

misalnya pemerintah mengadakan pengobatan gratis bagi kalangan masyarakat yang

berekonomi rendah.

d. Manfaat perilaku konsumen bagi konsultan

Konsultan merupakan salah satu profesi yang dilakukan seseorang yang

menyediakan kebutuhan berupa jasa (nasehat dan solusi) berdasarkan bidangnya masing-

masing. Salah satu bidang keahlian konsultan misalnya bergerak di bidang konsultan

dalam hal perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen konsultan dapat

memahami kebutuhan konsumen sehingga konsultan mampu memberikan informasi,

nasehat, dan solusi kepada perusahaan tentang bagaimana melakukan suatu keputusan.

Keputusan yang dimaksud yaitu konsultan memberikan penjelasan kepada suatu


perusahaan tentang produk apa yang harus dihasilkan dan dipasarkan dengan melihat

keadaan pasar dan kebutuhan konsumen sehingga produk yang ditawarkan cepat terjual

karena manfaat produk yang dihasilkan.

e. Manfaat perilaku konsumen bagi peneliti

Peneliti merupakan salah satu profesi yang bertugas untuk menganalisis dan

memahami tentang suatu hal. Hal yang diteliti misalnya keadaan pasar dan perilaku

konsumen, dengan mempelajari perilaku konsumen peneliti mendapatkan

pengetahuan. Penelitian di lakukan dalam upaya untuk mengumpulkan informasi

mengenai karakteristik perilaku konsumen sehingga pemasar akan lebih mengenal siapa

konsumennya dan bagaimana perilaku mereka dalam mencari, menggunakan dan

membuang produk. Dalam hal ini peneliti dapat membantu manganalisis keadaan yang

dialami oleh konsumen.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari materi pemasaran dan perilaku konsumen kita dapat mengetahui bahwa pemasaran

adalah penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai

barang dan jasa dalam kaitnya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Serta

pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi focus kegiatan

operasional perencanaan suatu perusahaan.

Pada perilaku konsumen kita dapat mengetahui bahwa perilaku konsumen merupakan

Tindakan-tindakan individu yang melibatkan penggunaan barang dan jasa termaksud

pengambilan keputusan yang mendahului dan memnetukan Tindakan-tindakan tersebut sebagai

pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya. Serta kita dapat mengetahui bahwa

jika manfaat barang yang dibeli konsumen sesuai dengan kebutuhan maka konsumen akan

melakukan pembelian ulang, sebaliknya jika manfaat barang yang dibeli konsumen tidak sesuai

dengan kebutuhan makakonsumen tidak akan melakukan pembelian ulang.


DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, 2004. Manajemen Pemasarandan Jasa, CV Alfabert, Bandung.

Amstrong, 2000. Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

Amstrong dan Kotle, 2000. Principles of Marketing. New bJersey: Prentice -Hall,

Anoraga Pandji. 2001. Manajemen Pengantar Bisnis. Jakarta. PT. Bina Aksara.

Assel. 2000. Manajemen Pemasaran Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

AZ, 2013. Teknik Penetuan Sampel. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang

Casio, Miniard, 2001. Perilaku Konsumen. Jakarta

Dewi, 2012. Pengaruh Perilaku Konsumen dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian CV.

Damai Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai