Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI II

TENTANG PENCATATAN PENGOREKSI DAN RAGAM TRANSAKSI

YOSEP GIRVANSIUS HALEK (2233211114)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KUPANG
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik, serta tepat pada waktunya.

Dalam makalah ini kami membahas tentang “PENCATATAN PENGOREKSI DAN


RAGAM TRANSAKSI” kami menyadari bahwa banyak kekurangan dan kelemahan dalam
makalah ini, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan wawasan kami.

Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, untuk
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bgi kita
semua.

Kupang, 30 Mei 2023

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1. Latar Belakakang....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1...................................................................................................................3
2.2...................................................................................................................
2.3...................................................................................................................
2.4...................................................................................................................
2.5...................................................................................................................
2.6...................................................................................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................
3.1. Kesimpulan.............................................................................................
3.2. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Jurnal Koreksi

Pengertian jurnal koreksi (correction entry) adalah entri jurnal yang dibuat apabila
terdapat kekeliruan dalam pencatatan yang dilakukan.
Jurnal ini disebut juga dengan istilah jurnal pembetulan karena fungsinya untuk
membetulkan jurnal yang terlanjur salah dibuat, baik karena salah angka ataupun salah akun.
Akuntan dapat mengganti nilai atau menghapus transaksi yang salah pada jurnal serta
menggantinya dengan yang baru.
Hal ini bukanlah suatu masalah, namun ada baiknya untuk menyiapkan jurnal koreksi.

Manfaat Jurnal Koreksi

Adapun beberapa manfaat diperlukannya jurnal koreksi adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui histori sebuah transaksi.

2. Pekerjaan lebih sistematis dan terstruktur.

3. Melatih melakukan pekerjaan-pekerjaan lain juga dengan sistematis serta terstruktur.

4. Melatih ketelitian dalam pencatatan transaksi dalam akuntansi.

5. Melatih cara membetulkan kesalahan dengan benar sehingga tidak menimbulkan kebingungan
pencatatan.

Langkah-Langkah atau Cara Membuat Jurnal Koreksi

Untuk membuat jurnal koreksi, ada tiga langkah yang dapat dilakukan yaitu adalah sebagai berikut:

1. Membuat jurnal penghapusan

Langkah pertama untuk membuat jurnal koreksi yaitu dengan membuat jurnal penghapusan terlebih
dahulu.

Jurnal salah yang telah dibuat sebelumnya harus dihapus.

Caranya dengan membalik posisi akun dan saldonya.

2. Membuat jurnal sebenarnya


Langkah selanjutnya yang harus Anda buat adalah membuat jurnal yang benar atau yang seharusnya
dibuat.

3. Membuat jurnal koreksi

Jurnal ini biasanya dibuat berdasarkan penggabungan dari tahap pertama yaitu jurnal penghapusan, dan
tahap kedua yaitu jurnal yang sebenarnya.

Jadi, untuk membuat jurnal pembetulan ini, langkah pertama dan langkah kedua ditandingkan sehingga
menghasilkan jurnal koreksi.

Contoh Kasus Pencatatan dalam Jurnal Koreksi

Di bawah ini adalah beberapa contoh soal bagaimana cara membuat dan melakukan proses koreksi pada
jurnal.

Contoh Soal Jurnal Koreksi 1:

PT ABC membeli barang dagangan ke pemasok sebesar 50.000.000 secara tunai.

Namun, akuntan keliru mencatat nya sebagai pembelian peralatan kantor.

Berikut adalah Jurnal yang dibuat PT. ABC:

Akun Debit Kredit

Peralatan Kantor Rp 50.000.000

Kas Rp 50.000.000

Berdasarkan kesalahan tersebut, maka harus dibuat jurnal koreksi, berikut langkah yang harus dilakukan:

a. Membuat jurnal penghapusan

Akun Debit Kredit

Kas Rp 50.000.000 –

Peralatan Kantor – Rp 50.000.000

b. Membuat jurnal yang benar


Akun Debit Kredit

Pembelian Rp 50.000.000 –

Kas – Rp 50.000.000

c. Membuat jurnal koreksi

Akun Debit Kredit

Pembelian Rp 50.000.000 –

Peralatan Kantor – Rp 50.000.000

Contoh Soal Jurnal Koreksi 2

Pada tanggal 15 Januari 2017, PT Pendidikan Maju harus membayar fee pengajar sebesar Rp 1.800.000.

Atas transaksi tersebut, karyawan bagian akuntansi membuat jurnal akuntansi sebagai berikut :

Akun Debit Kredit

Fee Pengajar Rp 1.800.000

Kas Rp 1.800.000

Setelah diperiksa ternyata terdapat kesalahan dalam pencatatan jurnal transaksi di atas.

Pada jurnal di atas, nilai nominal yang seharusnya Rp 1.800.000, dicatat Rp 1.500.000.

Jadi ada kekurangan pencatatan sebesar Rp 300.000,-.

Untuk membetulkan kesalahan pencatatan di atas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

Cara pertama, sebelum membuat jurnal koreksi terlebih dahulu adalah dengan membuat jurnal
pembalik terlebih dahulu agar saldo masing-masing akun kembali ke nilai semula.

Jurnal pembalik:

Debit Kredit
Kas Rp 1.500.000

Fee Pengajar Rp 1.500.000

Setelah saldo akun kembali ke posisi semula, selanjutnya kita membuat jurnal dengan nilai nominal yang
benar sebagai berikut:

Cara kedua, langsung membuat jurnal koreksi dengan menambahkan catatan tentang kekurangan yang
harus dituliskan, dari yang awalnya, lihat contoh di bawah ini.

ditambahkan dengan

Tipe Kesalahan dalam Melakukan Entri Jurnal

Secara garis besar, terdapat dua jenis kesalahan dalam melakukan entri jurnal sehingga diperlukan
pembetulan atau koreksi, seperti contoh:

1. Kesalahan pada periode berjalan. Biasanya kesalahan ini berupa salah klasifikasi akun dan/
atau salah jumlah.

2. Kesalahan untuk periode yang berbeda. Di mana, kesalahan pada periode sebelumnya dapat
terbawa ke periode selanjutnya, jika kesalahan berpengaruh pada laporan neraca atau laporan laba
rugi. Kesalahan yang berpengaruh pada neraca harus dikoreksi, hal ini karena akun-akun pada
neraca tidak ada tutup buku. Sementara kesalahan yang berpengaruh pada laba rugi tidak perlu
dikoreksi, karena pada akhir periode akun-akun tersebut sudah di nol kan jadi tidak terbawa pada
periode berikutnya.

Kesimpulan

Itulah cara membuat jurnal koreksi secara manual yang harus Anda pahami.

Sekarang Anda dapat mengerjakannya dengan mudah jika melakukannya


menggunakan software akuntansi.

Jurnal adalah software akuntansi online yang dapat membantu Anda menjalankan sistem akuntansi
perusahaan Anda dengan cepat.

Anda hanya perlu menginput semua transaksi, Jurnal secara otomatis akan mengolahnya menjadi bentuk
laporan keuangan.

1.PRINSIP DASAR PENCATATAN KOREKSI

Pencatatan akuntansi harus dikerjakan oleh individu yang amanah, memiliki keahlian
akuntansi yang memadai, dan dilakukan secara hati-hati. Meski demikian, kadangkala terjadi
kesalahan dalam pencatatan akuntansinya. Wujud dari kesalahan pencatatan antara lain berupa
berikut ini:

a) Lupa mencatat;

b) Salah mencatat akun;

c) Salah mencatat nilai moneter; dan

d) Salah mencatat akun dan nilai moneter.

Jika terjadi kesalahan pencatatan maka harus dilakukan koreksi atas kesalahan tersebut
melalui proses yang disebut pencatatan pengoreksi (correcting entries). Terdapat tiga (3) prinsip
dasar dalam pencatatan pengoreksi. Prinsip pertama, pencatatan pengoreksi harus dilakukan
dengan segera ketika kesalahan teridentifikasi. Artinya, pencatatan pengoreksi dapat dilakukan
selama periode berjalan maupun pada akhir periode ketika menyiapkan penyusunan laporan
keuangan. Jika pencatatan pengoreksi dilakukan pada akhir periode maka lazimnya dilakukan
bersamaan dengan pencatatan penyesuai.

Prinsip kedua, kesalahan pencatatan yang terjadi tidak boleh dihapus ataupun diubah.
Dengan demikian, koreksi atas kesalahan pencatatan harus dibuat dengan melakukan pencatatan lain.
Prinsip ini penting untuk dilakukan agar setiap pencatatan terjaga keasliannya dan dapat ditelusuri
setiap saat di masa datang, misalnya untuk kepentingan pemeriksaan (audit).

Prinsip ketiga, dan merupakan prinsip yang selalu dipertahankan akuntansi, pencatatan
pengoreksi harus dilakukan berlandas pada hukum dana yang dituangkan secara matematika.
Lebih lanjut, akuntansi tidak mengenal penggunaan angka negatif sehingga pencatatan pengoreksi
dilakukan dengan menuliskan jumlah nilai moneter di akun yang salah di sisi yang berlawanan.

2.METODE PENCATATAN KOREKSI

Terdapat dua metode yang lazim digunakan dalam pencatatan pengoreksi, yaitu:

a) Metode sistematis (metode dua langkah); pencatatan pengoreksi dilakukan 2 tahap. Tahap
pertama dilakukan untuk membatalkan pencatatan yang salah, dan tahap kedua dilakukan untuk
melakukan pencatatan yang benar.
b) Metode pintas (metode satu langkah); pencatatan pengoreksi dilakukan langsung dengan
langsung mengidentifikasi akun-akun (beserta nilai moneternya) yang harus dikoreksi.

Kedua metode di atas dapat digunakan untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi. Buku
ini terutama membahas penggunaan metode sistematis yang dipertimbangkan lebih
mudah dipahami, dan mengajak pembelajar berpikir runtut.

3.APLIKASI PENCATATAN PENGOREKSI

Berikut ini beberapa ilustrasi pencatatan pengoreksi. Untuk tujuan pembelajaran,


pencatatan dilakukan sejak dari kesalahan terjadi sampai dengan pencatatan pengoreksi dilakukan,
dan menggunakan metode sistematis (dua langkah) dan metode ringkas (satu langkah) yang dibahas
di sesi terpisah berikut ini.

Transaksi A: 1 Mei perusahaan ADIL SEIMBANG membeli tunai Rp15.000 bahan habis pakai
tetapi dicatat oleh bagian akuntansi sebagai pelunasan utang Rp15.000 ke rekanan sebagai kreditur.
Kesalahan diketahui tanggal 3 Mei dan langsung dikoreksi menggunakan metode sistematis (2
langkah).

Anda mungkin juga menyukai