Anda di halaman 1dari 18

REKONSILIASI BANK

KATA PENGANTAR

Modul berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang


dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan
program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.
Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi
(Competence Based Training) yang dalam penggunaanya sebagai referensi dalam
media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan
pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan
pelatihan berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis
kompetensi dengan judul “Memproses Dokumen Dana Kas di Bank“.
Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk
perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.
Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan
kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses
pelaksanaan pembelajaran di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.

Depok, Maret 2022

2
REKONSILIASI BANK

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat dapat melakukan rekonsiliasi
bank yang meliputi kegiatan:
1. Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pencatatan
Kas di Bank
2. Menyiapkan bukti transaksi pemakaian kas di bank.

B. Aktivitas Pembelajaran
1. Rekonsiliasi Bank
Laporan rekening koran yang diterima dari bank kadang kadang tidak sama
dengan saldo kas menurut catatan perusahaan, jika terjadi hal tersebut maka harus
dicari penyebab terjadinya ketidaksamaan tersebut, dan selanjutnya dibuat laporan
serta jurnal penyesuaiannya. Rekonsiliasi bank merupakan kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk menyamakan catatan saldo kas dalam rekening koran dengan
saldo kas menurut catatan perusahaan dan disertai penjelasan penyebab perbedaan
tersebut.
Kegunaan rekonsiliasi bank adalah mengecek ketelitian dan memastikan
bahwa semua transaksi yang berkaitan dengan kas telah dilakukan pencatatan
secara benar.

2. Penyebab Terjadinya Selisih Antara Rekening Koran di Bank dengan


Catatan di Perusahaan
a. Perbedaan Waktu Pencatatan
Pencatatan atas transaksi pada perusahaan dilakukan berdasarkan bukti
transaksi yang ada. Pada pihak perusahaan dalam melakukan pencatatan transaksi
yang berhubungan dengan kas didasarkan pada bukti kas masuk (BKM) dan bukti
kas keluar (BKK). Pada pihak bank dalam melakukan pencatatan transaksi kas

3
didasarkan pada bukti setoran dan bukti penarikan. Perbedaan antara pihak
perusahaan dengan pihak bank diebabkan oleh perbedaan waktu dalam pencatatan
transaksi oleh salah satu pihak.
Berikut ini transaksi yang telah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat
oleh bank, antara lain:
1) Setoran dalam proses atau setoran dalam perjalanan (deposit in transit) yaitu
setoran perusahaan yang belum diterima oleh bank pada saat rekening koran
sudah ditutup (akhir bulan/akhir periode) termasuk dalam pengertiaan ini kas
yang sudah diterima perusahaan tetapi belum disetorkan ke bank.
2) Cek dalam peredaran (Outstanding check) yaitu cek yang telah ditulis dan
dikeluarkan perusahaan untuk pembayaran kepada pihak lain tetapi sampai pada
saat penutupan rekening koran, cek yang bersangkutan belum diuangkan ke
bank sehingga belum dicatat dalam rekening koran bank.
Transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan, antara
lain:
1) Setoran langsung oleh debitur langsung ke bank, banyak debitur yang
melakukan setoran langsung ke bank karena dinilai lebih aman dan
mempercepat proses perputaran kas. Sampai dengan akhir bulan/periode pihak
perusahaan belum menerima bukti transaksi (memo kredit) dari bank atas
setoran langsung oleh debitur, sehingga transaksi tersebut oleh perusahaan
belum dicatat. Termasuk juga penerimaan piutang yang diterima melalui inkaso
(penagihan oleh bank).
2) Transfer dana secara elektronik (electric fund transfer/EFT), pihak bank
melakukan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan otorisasi
yang diberikan oleh pihak perusahaan, hal ini dilakukan untuk mempercepat
transaksi dan efisiensi biaya dan waktu. Pada dasarnya bukti transaksi (memo
kredit atau memo debet) atas transaksi yang dilakukan oleh bank sampai akhir
bulan/periode belum diterima oleh pihak perusahaan sehingga transaksi tersebut
belum dicatat oleh perusahan.
3) Cek kosong (cek yang tidak cukup dana), yaitu cek yang diterima perusahaan
dari debitur dan cek tersebut langsung disetor ke bank, setelah dilakukan kliring

4
cek dinyatakan kosong karena tidak cukup dana, dan dikembalikan ke
perusahaan dan tidak menambah saldo rekening giro bank. Tetapi bukti
transaksi (memo debit/bukti pengembalian cek) tersebut belum diterima oleh
perusahaan sehingga belum dicatat oleh perusahaan.
4) Pendapatan jasa giro bank, pendapatan bunga dari rekening giro perusahaan
langsung dicatat ke dalam rekening gironya, sementara memo kreditnya sampai
akhir periode/bulan belum diterima perusahaan sehingga belum dicatat, kadang
kalanya perusahaan baru mengetahuinya setelah menerima laporan rekening
korannya.
5) Beban administrasi yang dibebankan bank ke rekening giro perusahan, sampai
akhir periode/bulan belum menerima memo debetnya sehingga belum dicatat
oleh perusahaan.
6) Cek dikembalikan kepada perusahaan karena alasan lain, seperti tanda tangan
cek tidak sah, kesalahan dalam penulisan cek, rekening penarik cek telah
ditutup, cek telah kadaluarsa, sampai akhir periode/bulan belum diterima bukti
transaksi oleh perusahaan sehingga belum dicatat.

b. Faktor Kesalahan
Perbedaan saldo kas antara catatan perusahaan dan bank dapat pula
disebabkan oleh kesalahan pencatatan maupun penghitungan baik oleh pihak bank
ataupun pihak perusahaan.
1) Kesalahan Pihak Perusahaan
Contoh:
 Perusahaan mengeluarkan cek untuk melakukan pembayaran hutang sebesar
Rp 4.580.000,00, tetapi oleh perusahaan dicatat sebesar Rp 4.850.000,00.
 Perusahaan membayar beban gaji karyawan sebesar Rp 20.000.000,00
dicatat ke dalam akun beban sewa.
2) Kesalahan Pihak Bank
Contoh:

5
 Bank menerima setoran dari perusahaan PT. A sebesar Rp 10.000.000,00,
tetapi bank salah dalam pencatatan dengan mencatat setoran tersebut ke
dalam setoran PT. B.
 PT. A melakukan penarikan cek sebesar Rp 9.450.000,00, tetapi oleh bank
dicatat sebagai pengurangan di rekening giro bank sebesar Rp 9.540.000,00

c. Kesalahan dari Pihak Perusahaan dan Bank


Contoh: PT. Arjuna melakukan penarikan cek untuk membayar hutang kepada PT.
Sadewa sebesar Rp 18.850.000,00. Dalam pencatatannya, perusahaan
mencatat sebesar Rp 18.580.000,00 sedangkan cek tersebut dicatat oleh
bank sebagai setoran PT. Nakula.

3. Langkah-Langkah Penyusunan Rekonsiliasi Bank


Dalam melakukan penyusunan rekonsiliasi bank harus ada beberapa langkah-
langkah yang harus diperhatikan guna mendapatkan laporan rekonsiliasi bank
yang baik dan sesuai prosedur. Menurut Purwaji et.al (2016:16) langkah-langkah
penyusunan rekonsiliasi bank sebagai berikut:
a. Membandingkan saldo akhir kas menurut laporan dari pihak bank (bank
statement) dengan saldo akhir kas menurut catatan yang dilakukan oleh
pihak perusahaan.
b. Membandingkan penerimaan-penerimaan yang dicatat oleh pihak
perusahaan dengan setoran-setoran yang dicatat oleh pihak bank.
c. Membandingkan pengeluaran-pengeluaran menggunakan cek yang
dilakukan oleh pihak perusahaan dengan catatan-catatan penarikan yang
dilakukan oleh pihak bank.
d. Menghitung saldo akhir kas menurut laporan pihak bank yang telah
disesuaikan dan saldo akhir kas menurut catatan pihak perusahaan yang
telah disesuaikan.
e. Membuat laporan rekonsiliasi bank dan jurnal penyesuaian yang
berhubungan dengan transaksi-transaksi yang belum dicatat oleh pihak
perusahaan serta mencatatnya ke buku besar kas.

6
f. Melakukan koreksi kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan
dan menyampaikannya ke pihak bank apabila bank melakukan kesalahan.

4. Laporan Rekonsiliasi Bank


Bentuk laporan rekonsiliasi bank dapat disusun dengan:
a. Rekonsiliasi saldo akhir
 Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas perusahaan ke arah saldo
yang benar (bentuk skontro dan bentuk staffel)
 Laporan rekonsiliasi saldo bank ke saldo kas menurut catatan
perusahaan
b. Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir
 Laporan rekonsiliasi bentuk empat kolom
 Laporan rekonsiliasi bentuk delapan kolom

5. Penyusunan Rekonsiliasi Bank


Perhatikan beberapa ilustrasi penyusunan rekonsiliasi bank berikut ini:
1) Saldo rekening Bank Mandiri di PT. Jayanegara pada tanggal 31 Desember
2016 menunjukkan jumlah Rp26.550.000,00. Saldo menurut rekening koran
pada tanggal tersebut Rp31.225.000,00 setelah diadakan penelitian perbedaan
itu disebabkan hal-hal sebagai berikut :
 Empat lembar cek berjumlah Rp11.037.500,00 yang telah dikeluarkan oleh
PT. Jayanegara ternyata belum ditukarkan oleh penerima ke Bank.
 Setoran dari langganan melalui bank untuk pembayaran utangnya
Rp3.487.500,00 Bank Mandiri baru memberitahu kepada PT. Jayanegara
bersama rekening koran
 Setoran pada tanggal 31 Desember 2016 Rp3.000.000,00 belum dibukukan
oleh bank
 Sebuah cek yang diterima dari debitur berjumlah Rp2.000.000,00 telah
disetor ke bank, ternyata dikembalikan karena tidak cukup dana.
 Cek No. 153 yang ditarik oleh PT. Sadewa sebesar Rp3.750.000,00 telah
salah dibukukan oleh bank ke dalam rekening PT. Jayanegara

7
 Cek No. 345 sebesar Rp7.637.500,00 untuk pelunasan hutang kepada PT.
Arimbi oleh PT. Jayanegara dicatat dengan jumlah Rp6.737.500,00
 Biaya bank untuk bulan Desember 2016 sebesar Rp450.000,00 belum
dicatat oleh perusahaan
 Bank memberi jasa giro kepada PT. Jayanegara Rp250.000,00
Maka rekonsiliasi bank yang dibuat dari illustrasi soal di atas dengan bentuk skontro
dan staffel oleh PT. Jayanegara sebagai berikut :
Bentuk Skontro

PT. JAYANEGARA
REKONSILIASI BANK
PER 31 DESEMBER 2016
Saldo menurut perusahaan Saldo menurut bank Rp31.225.000,00
Rp26.550.000,00 Ditambah :
Ditambah : 1. Setoran dalam
1. Penerimaan tagihan proses Rp3.000.000,00
melalui bank Rp3.487.500,00 2. Koreksi
2. Jasa giro Rp250.000,00 kesalahan Rp3.750.000,00
Rp6.750.000,00
Rp3.737.500,00 Rp37.975.000,00
Dikurangi :
Rp30.287.500,00 Cek dalam peredaran Rp11.037.500,00
Dikurangi :
1. Cek tidak cukup dana
Rp2.000.000,00
2. Pelunasan utang dicatat
Terlalu rendah Saldo bank setelah
Rp900.000,00 rekonsiliasi Rp26.937.500,00
3. Biaya administrasi
Bank
Rp450.000,00

8
Rp3.350.000,00
Saldo kas setelah rekonsiliasi
Rp26.937.500,00

Bentuk Staffel

PT. JAYANEGARA
REKONSILIASI BANK
PER 31 DESEMBER 2016
Saldo kas menurut perusahaan Rp 26.550.000,00
Ditambah :
1. Penerimaan tagihan melalui bank Rp 3.487.500,00
2. Jasa giro Rp 250.000,00
Rp 3.737.500,00
Rp 30.287.500,00
Dikurangi :
1. Cek tidak cukup dana Rp 2.000.000,00
2. Pelunasan utang dicatat terlalu rendah Rp 900.000,00
3. Biaya administrasi bank Rp 450.000,00
Rp 3.350.000,00
Saldo kas setelah rekonsiliasi Rp 26.937.500,00
Saldo menurut bank Rp 31.225.000,00
Ditambah :
1. Setoran dalam proses Rp 3.000.000,00
2. Kesalahan catat Rp 3.750.000,00
Rp 3.750.000,00
Rp 44.500.000,00
Dikurangi :
Cek yang beredar Rp 11.037.500,00
Saldo bank setelah rekonsiliasi Rp 26.937.500,00

Data yang dimiliki PT. Wijaya Kusuma per 30 November 2016


Berdasarkan catatan perusahaan :
Saldo per 30 November 2016 Rp 2.040.000,00
Setoran selama bulan Desember 2016 Rp 2.460.000,00

9
Rp 4.500.000,00
Pengambilan selama bulan Desember 2016 Rp 1.300.000,00
Saldo per 31 Desember 2016 Rp 3.200.000,00

Berdasarkan catatan bank :


Saldo per 30 November 2016 Rp 2.330.000,00
Setoran selama bulan Desember 2016 Rp 2.370.000,00
Rp 4.700.000,00
Pengambilan selama bulan Desember 2016 Rp 1.650.000,00
Saldo per 31 Desember 2016 Rp 3.050.000,00

Penyebab perbedaan adalah :


30 November 2016 31 Desember 2016
Setoran dalam perjalanan Rp 1.250.000,00 Rp 1.400.000,00
Cek yang beredar Rp 500.000,00 Rp 650.000,00
Pendapatan bunga Rp 1.040.000,00 Rp 1.100.000,00
Biaya Bank Rp - Rp 500.000,00

Dari ilustrasi soal diatas jika dibuat laporan rekonsiliasi bank dalam bentuk
a) Rekonsiliasi bank 4 kolom
PT. WIJAYA KUSUMA
REKONSILIASI BANK PER 31 DESEMBER 2016
(dalam rupiah)
Penerimaan Pengeluaran Saldo
Saldo
Bulan Bulan 31
Keterangan 30 November
Desember Desember Desember
2016
2016 2016 2016
Saldo Laporan Bank 2.330.000 2.370.000 1.650.000 3.050.000

Setoran dalam 1.250.000 (1.250.000) - -


perjalanan 30 Nov
2016

Setoran dalam - 1.400.000 - 1.400.000


perjalanan 31 Des

10
2016

Cek dalam ( 500.000) - ( 500.000 ) -


peredaran
30 Nov 2016
- - 650.000 650.000
Cek dalam
peredaran 31 Des
2016

Saldo 3.080.000 2.520.000 1.800.000 3.800.000


Saldo menurut 2.040.000 2.460.000 1.300.000 3.200.000
Perusahaan

Hasil bunga 1.040.000 (1.040.000) - -


30 Nov 2016

Hasil bunga - 1.100.000 - 1.100.000


31 Des 2016

Biaya Bank - - - -
30 Nov 2016

Biaya Bank - - 500.000 ( 500.000 )


31 Des 2016
Saldo yang benar 3.080.000 2.520.000 1.800.000 3.800.000

b) Rekonsiliasi 8 Kolom

11
6. Penyesuaian Kas di Bank
Adanya perbedaan antara rekening koran bank dengan catatan perusahaan
membutuhkan adanya pencatatan penyesuaiannya pada jurnal. Hal tersebut
bertujuan untuk menunjukkan pencatatan yang sebenarnya.
Penyesuaian atas rekonsiliasi bank diambil dari catatan menurut
perusahaan saja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Akun yang menambah saldo perusahaan, jurnal penyesuaian dengan mendebit
kas dan mengkredit akun yang menambah saldo.
Penambahan saldo pada rekening koran sebagai berikut:
 Deposit in transit
 Uang tunai yang belum disetor ke bank
 Kesalahan yang dilakukan oleh bank
 Inkaso yang sudah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan
 Pendapatan jasa giro

12
b. Akun yang mengurangi saldo perusahaan, jurnal penyesuaian dengan mendebit
akun yang mengurangi saldo dan mengkredit akun kas.
Pengurangan saldo pada rekening koran sebagai berikut:
 Outstanding Cheque
 Cek kosong
 Biaya inkaso
 Biaya administrasi
Hal-hal yang menambah dan mengurangi saldo kas di bank dan memerlukan
jurnal penyesuaian yaitu:
 Pendapatan jasa giro
 Inkaso
 Kesalahan pencatatan oleh perusahaan
 Beban administrasi bank
 Cek tidak cukup dana
Hal-hal yang menambah dan mengurangi saldo kas di bank tetapi tidak
memerlukan jurnal penyesuaian yaitu:
 Setoran dalam proses
 Kesalahan pencatatan oleh bank
 Cek dalam peredaran

7. Pencatatan Jurnal Penyesuaian Kas di Bank


Pencatatan penyesuaian dilakukan setelah rekonsiliasi bank dibuat.
Pencatatan jurnal rekonsiliasi bank dibuat untuk transaksi-transaksi yang
berpengaruh terhadap saldo kas menurut catatan perusahaan saja, sedangkan
transaksi-transaksi yang berpengaruh terhadap saldo kas menurut rekening koran
tidak perlu dilakukan pencatatan karena transaksi tersebut urusan pencatatan oleh
pihak bank.
Perhatikan ilustrasi pencatatan jurnal rekonsiliasi bank berdasarkan ilustrasi
rekonsiliasi bank PT. Jayanegara.

13
PT. JAYANEGARA
REKONSILIASI BANK
PER 31 DESEMBER 2016
Saldo kas menurut perusahaan Rp 26.550.000,00
Ditambah :
1. Penerimaan tagihan melalui bank Rp 3.487.500,00
2. Jasa giro Rp 250.000,00
Rp 3.737.500,00
Rp 30.287.500,00
Dikurangi :
1. Cek tidak cukup dana Rp 2.000.000,00
2. Pelunasan utang dicatat terlalu rendah Rp 900.000,00
3. Biaya administrasi bank Rp 450.000,00
Rp 3.350.000,00
Saldo kas setelah rekonsiliasi Rp 26.937.500,00
Saldo menurut bank Rp 31.225.000,00
Ditambah :
1. Setoran dalam proses Rp 3.000.000,00
2. Kesalahan catat Rp 3.750.000,00
Rp 3.750.000,00
Rp 44.500.000,00
Dikurangi :
Cek yang beredar Rp 11.037.500,00
Saldo bank setelah rekonsiliasi Rp 26.937.500,00

Pencatatan berdasarkan rekonsiliasi bank di atas adalah:


a. Penerimaan Piutang
Kas di Bank (D) Rp 3.487.500,00
Piutang Usaha (K) Rp 3.487.500,00
b. Cek Kosong atau Tidak Cukup Dana
Piutang Usaha (D) Rp 2.000.000,00
Kas di Bank (K) Rp 2.000.000,00
c. Penerimaan Bunga
Kas di Bank (D) Rp 250.000,00
Pendapatan Bunga (K) Rp 250.000,00

14
d. Pembayaran Jasa Giro
Beban Administrasi (D) Rp 450.000,00
Kas di Bank (K) Rp 450.000,00
e. Kesalahan Pencatatan
Utang Dagang (D) Rp 900.000,00
Kas di Bank (K) Rp 900.000,00

C. Rangkuman
Rekonsiliasi bank merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
menyamakan catatan saldo kas dalam rekening koran dengan saldo kas menurut
catatan perusahaan dan disertai penjelasan penyebab perbedaan tersebut.
Kegunaan rekonsiliasi bank adalah mengecek ketelitian dan memastikan bahwa
semua transaksi yang berkaitan dengan kas telah dilakukan pencatatan secara
benar.
Langkah-langkah dalam melakukan penyusunan rekonsiliasi bank yaitu
membandingkan saldo akhir kas menurut laporan dari pihak bank (bank statement)
dengan saldo akhir kas menurut catatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan,
yang kemudian dilakukan analisis untuk menemukan penyebab perbedaan tersebut.
Bentuk laporan rekonsiliasi bank dapat disusun dengan aporan rekonsiliasi bentuk
empat kolom dan bentuk delapan kolom.

D. Penilaian
1. Penilaian Praktik 1
Abstraksi
Saldo rekening PT. Sriwedari di Bank Nakula pada tanggal 31 Desember
2017 menunjukkan jumlah Rp. 27.045.000,00. Saldo menurut rekening koran
pada tanggal tersebut Rp. 31.720.000,00 setelah diadakan penelitian
perbedaan itu disebabkan hal-hal sebagai berikut :
 Empat lembar cek berjumlah Rp. 11.037.500,00 yang telah dikeluarkan
oleh PT. Sriwedari ternyata belum ditukarkan oleh penerima ke Bank.

15
 Setoran dari langganan melalui bank untuk pembayaran utangnya Rp.
3.487.500,00 Bank Nakula baru memberitahu kepada PT. Sriwedari
bersama rekening koran
 Setoran pada tanggal 31 Desember 2017 Rp. 3.000.000,00 belum
dibukukan oleh bank
 Sebuah cek yang diterima dari debitur berjumlah Rp. 2.000.000,00 telah
didepositokan ke bank, ternyata dikembalikan karena tidak cukup dana.
 Cek No. 153 yang ditarik oleh PT. Malioboro sebesar Rp. 3.750.000,00
telah salah dibukukan oleh bank ke dalam rekening PT. Sriwedari
 Cek No. 345 sebesar Rp. 7.637.500,00 untuk pelunasan hutang kepada
Fa. Kemang oleh PT. Sriwedari dicatat dengan jumlah Rp. 6.737.500,00
 Biaya bank untuk bulan Desember 2017 sebesar Rp. 450.000,00 belum
dicatat oleh perusahaan
 Bank memberi jasa giro kepada PT. Sriwedari Rp. 250.000,00

Instruksi Kerja
Berdasarkan atas informasi di atas, Saudara ikuti instruksi di bawah ini
untuk menyelesaikannya:
a. Identifikasilah data keuangan yang tersedia sebelum melakukan
penyusunan laporan rekonsiliasi bank!
b. Susunlah laporan rekonsiliasi bank bentuk skontro!

2. Penilaian Praktik 2
Abstraksi
PT. Bima memiliki data keuangan yang terkait dengan rekonsiliasi bank per
31 Desember 2017 sebagai berikut:
a. Saldo menurut perusahaan Rp 23.250.200,00, sedangkan saldo menurut
bank Rp 30.348.400,00
b. Bank telah menagih untuk PT. Bima sebuah wesel tagih dengan
bunganya sebesar Rp 4.000.000,00. Nilai nominal wesel adalah Rp

16
3.800.000,00. Dalam hal ini, pihak bank membebankan biaya penagihan
sebesar Rp 100.000,00 kepada PT. Bima
c. Setoran uang pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 4.500.000,00
belum tampak pada rekening koran bulan Desember 2017
d. Cek yang dikeluarkan PT. Bima tetapi belum diuangkan oleh PT. Zaza
sampai akhir bulan Desember 2017 sebesar Rp 10.000.000,00
e. Cek dari pelanggan sebesar Rp 2.450.000,00 ditolak bank karena tidak
ada dananya
f. Penerimaan uang dari pelanggan sebesar Rp 882.400,00 telah keliru
dicatat oleh bagian akuntansi perusahaan sebesar Rp 884.200,00
g. Bank membebankan biaya administrasi bank sebesar Rp 100.000,00
h. Bank memberikan jasa giro sebesar Rp 250.000,00

Instruksi Kerja
Berdasarkan atas informasi di atas, Saudara ikuti instruksi di bawah ini untuk
menyelesaikannya:
a. Identifikasi data penyesuaian kas di bank!
b. Lakukan pencatatan penyesuaian kas di bank!

E. Refleksi dan Tindak Lanjut


1. Apa yang telah Saudara dapatkan dari proses pembelajaran ini?
2. Strategi belajar seperti apakah yang bisa diterapkan dalam pembelajaran
siswa di kelas terkait dengan materi ini?

17
18

Anda mungkin juga menyukai