Anda di halaman 1dari 4

3.

1 Fungsi Rekonsiliasi Bank


Rekonsiliasi bank memiliki fungsi-fungsi tertentu. Sedangkan fungsi yang paling umum
adalah untuk mengetahui penyebab adanya perbedaan catatan keuangan perusahaan
dengan di bank. Ini dia fungsi yang lebih lengkap:

1. Untuk mengetahui Jumlah nominal selisih saldo antara perusahaan dan bank
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya selisih antara uang di bank dengan catatan
di perusahaan
3. Untuk mendeteksi kecurangan akuntansi
4. Bahan pemeriksa kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh pegawai keuangan
perusahaan
5. Sebagai pengawasan terhadap pengelolaan kas

3.2 Kegunaan Rekening Koran


 Rekening koran di perlukan bank sebagai bukti untuk menunjukkan bahwa anda
benar memiliki penghasilan atau memupunyai arus kas. Dari laporan rekening
tersebut bank akan menganalisa apakah cashslow atau aktivitas keuangan anda
lancar atau tidak.
 Sebagai contoh saat anda mengajukan KPR untuk membeli rumah, rekening koran
tersebut selalu di butuhkan dan menjadi salah satu parameter apakah permohonan
kredit anda di setujui atau tidak.
 Biasanya seorang pebisnis yang akan mengajukan kredit ke bank akan terlebih
dahulu memperbaiki laporan keuangannya dengan cara memperbanyak aktivitas di
rekening mereka seperti memasukkan sejumlah uang ke rekening kemudian
mengambilnya kembali dan seterusnya.

3.3 Hal-Hal yang Menyebabkan Perbedaan Saldo


Perusahaan dengan Bank
Perbedaan antara saldo dalam catatan kas perusahaan dengan saldo dalam laporan bank
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut

a.  Transaksi yang sudah dicatat dalam laporan keuangan perusahaan sebagai penerimaan
uang, tetapi transaksi tersebut belum dicatat oleh bank. Beberapa contoh transaksi yang
dimaksud sebagai berikut.
 Penyetoran dana yang dilakukan ke bank pada akhir bulan, tetapi belum diterima
oleh bank sampai bulan berikutnya disebut setoran dalam perjalanan (deposit in
transit).
 Penyetoran dana yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dicatat sebagai
setoran pada bulan berikutnya karena laporan bank sudah terlanjur dibuat juga
disebut setoran dalam perjalanan (deposit in transit).
 Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank (cash on hand) karena langsung dipakai
untuk kegiatan operasional perusahaan.
 Non Sufficient Check  (NSC), yaitu cek yang tidak bisa dicairkan karena dananya tidak
cukup.

b.  Transaksi-transaksi yang sudah dicatat sebagai penerimaan perusahaan oleh bank, tetapi
belum dicatat oleh perusahaan. Contoh transaksi tersebut sebagai berikut.

 Bunga simpanan yang diperhitungkan dan dilaporkan oleh bank, tetapi belum
dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro).
 Penagihan wesel oleh bank yang tercatat dalam rekening koran bank sebagai
penerimaan, tetapi belum dicatat dalam laporan keuangan perusahaan.

c.  Transaksi-transaksi yang telah dicatat dalam laporan keuangan perusahaan sebagai


pengeluaran, tetapi bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran. Contoh transaksinya
sebagai berikut.

 Cek-cek berbagai transaksi (outstanding cheque), yaitu cek yang sudah dikeluarkan
oleh perusahaan untuk berbagai transaksi dan sudah dicatat sebagai pengeluaran
kas, tetapi penerima cek belum menguangkan ke bank sehingga bank belum
mencatatnya sebagai pengeluaran.
 Cek yang telah dibuat dan dicatat dalam jurnal pengeluaran uang, tetapi ceknya
belum diserahkan kepada orang atau pihak yang dibayar sehingga cek tersebut
belum menjadi pengeluaran karena jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada
akhir periode (cheque on hand).

d.  Transaksi-transaksi yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran, tetapi belum
dicatat dalam laporan keuangan perusahaan. Contoh transaksi yang dimaksud sebagai
berikut.

 Bunga yang diperhitungkan sehingga telah memengaruhi saldo kredit kas (overdraft),
tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
 Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan sehingga mengurangi saldo kas
perusahaan di bank.

 
3.4 Alasan Perlunya Rekonsiliasi Bank Bagi Laporan
Keuangan Perusahaan
Rekonsiliasi bank sangat diperlukan bagi perusahaan karena beberapa alasan sebagai
berikut.

 Jumlah selisih dari saldo kas pada laporan bank yang berbeda dengan pembukuan
perusahaan bisa diketahui.
 Penyebab-penyebab selisih saldo kas pada catatan bank dan perusahaan dapat
diketahui.

3.5 Soal Rekonsiliasi


Soal Rekonsiliasi Bank

1. PT UNPRI menyimpan dananya di bank AA. Pada awal bulan Februari 2020, saat
menerima rekening koran dari bank AA, akuntan PT Unpri melihat perbedaan antara saldo
kas di bank menurut catatannya dengan saldo kas menurut rekening koran.

Menurut catatannya, saldo kas pada akhir Januari 2020 adalah sebesar Rp 45.500.00,
sedangkan menurut rekening koran bank AA adalah sebesar Rp 54.400.000.

Setelah di periksa kembali, akuntan perusahaan tersebut menemukan beberapa informasi


tambahan yang terkait dengan perbedaan saldo tersebut, yaitu:

 Setoran kas ke bank tanggal 31 Januari 2020 sebesar Rp 15.200.000 belum dicatat
oleh bank.
 Tagihan PT UNPRI  kepada PT BB sebesar Rp 9.600.000 yang dilakukan bank AA telah
berhasil dan PT UNPRI belum mengetahui.
 Pendapatan bunga bank sebesar Rp 1.200.000 belum dicatat  PT UNPRI.
 Beban administrasi bank sebesar Rp 300.000 belum dicatat PT UNPRI
 Cek yang diterima PT Unpri pada tanggal 25 Januari yang lalu dari PT Maju sebesar
Rp 4.000.000 ternyata tidak ada dananya.
 Cek yang telah dikeluarkan PT  PT UNPRI pada akhir bulan Januari yang lalu sebesar
Rp 13.600.000 ternyata oleh pemegangnya belum dicairkan.
 Cek sebesar Rp 7.500.000 yang diterima PT  PT UNPRI dari PT Mundur sebagai
pembayaran piutang pada bulan Januari yang lalu, dicatat oleh akuntan PT UNPRI
sebesar Rp 2.500.000.
 Cek sebesar Rp 3.500.000 yang dikeluarkan oleh PT UNPRI pada pertengahan bulan
Januari yang lalu untuk membayar beban perbaikan kendaraan, oleh akuntan
perusahaan dicatat sebesar Rp 2.500.000.

Diminta: buatlah rekonsiliasi bank PT UNPRI?

Anda mungkin juga menyukai