Anda di halaman 1dari 13

BAB III

KAS DAN SETARA KAS

A. PENGERTIAN

Kas adalah informasi tentang saldo uang kas yang ada ditangan maupun
simpanan uang kas di bank yang dimiliki perusahaan.

Setara kas adalah investasi jangka pendek dan deposito yang sangat likuid
yang dapat dikonversi/ dicairkan menjadi uang kas dalam jangka waktu yang
segera, biasanya kurang dari/ sama dengan tiga bulan (90 hari).

B. SIFAT KAS

* Aset yang paling lancar dibanding aset lainnya.

* Kas terdiri dari 2 kelompok yaitu cash on hand dan cash in bank.

* Kas merupakan aset yang paling digemari untuk dicuri, dimanipulasi

dan diselewengkan.

* Dalam neraca, kas selalu disajikan pada urutan pertama.

C. PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN KAS

* Hanya karyawan tertentu saja yang secara khusus ditugaskan untuk


menangani penerimaan kas.

* Adanya pemisahan tugas antara individu yang menerima kas,


mencatat/ membukukan penerimaan kas dan menyimpan kas.

* Setiap transaksi penerimaan kas harus didukung oleh dokumen,


seperti slip berita pembayaran, struk, salinan bukti setor uang tunai ke
bank.

* Uang kas hasil penerimaan penjualan harian atau hasil penagihan


piutang dari pelanggan harus disetor ke bank setiap hari oleh kasir.

1
* Dilakukan pengecekan independen/ verifikasi internal.

* Mengikat karyawan yang menangani penerimaan kas dengan uang


pertanggungan

D. PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBAYARAN KAS

Pada umumnya pengendalian internal atas pengeluaran kas akan lebih efektif
ketika pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek atau transfer lewat
rekening bank, daripada dengan melibatkan uang kas secara langsung.

Pengecualian dibuat untuk pengeluaran tertentu yang jumlahnya relative


kecil, dimana pengeluaran ini mungkin dapat dibiayai lewat dana kas kecil
(Petty cash fund).

Pengendalian internal atas pembayaran kas dengan menggunakan cek

a. Hanya pejabat tertentu saja yang secara khusus memiliki otorisasi


untuk menandatangani cek.

b. Adanya pemisahan tugas antara individu yang menyetujui pembayaran


kas, melakukan pembayaran kas dan mencatat /membukukan
pengeluaran kas.

c. Menggunakan cek yang telah bernomor urut tercetak, setiap cek harus
dilampiri dengan bukti tagihan.

d. Simpanlah blangko cek yang belum terpakai dalam safe deposit box
dan hanya satu orang tertentu saja yang ditunjuk dan memiiliki akses,
cetak jumlah (nilai) cek yang akan dibayarkan serta si penerima
pembayaran dengan menggunakan mesin cetak.

e. Dilakukan pengecekan independen atau verifikasi internal, bandingkan


antara cek dengan bukti tagihan dan cocokkanlah dengan laporan
bank atau rekening Koran bulanan.

f. faktur tagihan (invoices) yang telah dibayar lunas, harus diberi stempel
“lunas” (paid).

2
E. PENGGUNAAN REKENING BANK

Manfaat penggunaan rekening bank:

1. Dapat mengurangi jumlah uang kas yang harus dibawa kesana kemari,
sehingga memperkecil resiko terjadinya kehilangan uang kas.

2. Perusahaan dapat mengamankan uang kas dengan cara


menyimpannya di bank dan seringkali perusahaan memanfaatkan cek
dan transfer uang lewat rekening bank untuk melakukan pembayaran
kas.

3. Pencatatan berganda tidak akan terjadi atas seluruh transaksi


permohonan yang melalui bank.

Perbedaan antara rekening Koran dengan buku tabungan

1. Rekening koran untuk nasabah corporate (entitas), sedangkan buku


tabungan untuk nasabah (deposan) perorangan.

2. Untuk nasabah corporate, rekening memuat transaksi bulanan akan


dikirim langsung oleh bank ke nasabah bersangkutan. Sedangkan
nasabah perorangan biasanya akan mendatangi bank untuk mencetak
transaksi bank yang terjadi ke dalam buku bank.

3. Khusus untuk rekening Koran, seluruh penarikan kas dilakukan dengan


menggunakan cek atau bilyet giro, sedangkan buku tabungan,
penarikan kas dilakukan seperti biasa. (menggunakan slip penarikan)

F. REKONSILIASI BANK

Tujuan rekonsiliasi bank

1. Untuk mencocokkan besarnya saldo akhir cash in bank antara menurut


catatan perusahaan dengan rekening Koran yang diterbitkan oleh
bank.
3
2. Untuk tujuan pengendalian internal, begitu perusahaan menerima
rekening Koran bulanan, maka perusahaan akan megecek kebenaran/
kecocokan saldo rekeningnya yaitu antara saldo menurut catatan
perusahaan dengan catatan menurut bank.

Timbulnya perbedaan saldo antara catatan menurut perusahaan


dengan rekening Koran yaitu:

a. Deposits in Transit (setoran dalam perjalanan), setoran yang


telah diperhitungkan dalam catatan perusahaan sebagai
penambah saldo kas di bank tetapi belum masuk ke dalam
catatan rek Koran. Setoran dalam perjalanan sifatnya akan
mengkoreksi (menambah) besarnya saldo kas di bank
menurut rek Koran.

b. Out Standing Cheque (cek yang masih beredar), pihak


perusahaan dalam pembukuannya sudah mengurangi besarnya
saldo kas di bank sebagai pembayaran utang ke kreditor/
supplier dengan menggunakan cek, namun sampai akhir bulan
kreditor/supplier belum mencairkan ke bank sehingga saldo kas
di bank menurut rek Koran belum menggambarkan
pembayaran tersebut. Cek yang masih beredar sifatnya akan
mengkoreksi (mengurangi) besarnya saldo kas di bank
menurut rek Koran.

c. Not Sufficient Fund Cheque (cek tidak cukup dana), begitu


perusahaan menerima cek pembayaran dari pelanggan, pihak
perusahaan didalam pembukuannya akan segera
menambahkan besarnya penerimaan ke dalam saldo kas di
bank. Namun ternyata setelah disetor ke bank, cek tersebut
tidak bisa dicairkan karena tidak cukup dana/ cek kosong. Cek
tidak cukup dana sifatnya akan mengkoreksi (mengurangi)
kembali besarnya saldo kas dibank menurut catatan
perusahaan.

d. Notes plus Interest Collected by Bank, ( penagihan piutang


wesel beserta bunganya lewat bank yang belum dicatat dalam
jurnal/pembukuan perusahaan). Apabila piutang wesel
4
dilakukan oleh bank, maka perusahaan baru mengetahui hasil
penerimaan tagihan beserta bunga pada awal bulan berikutnya
yaitu pada saat perusahaan menerima rekening Koran. Hal ini
berarti bahwa dalam bulan dimana piutang wesel tersebut
ditagih telah terjadi perbedaan antara saldo kas dibank antara
menurut catatan bank dengan catatan perusahaan. Perusahaan
belum mencatat hasil penerimaan tagihan karena baru
mengetahui di bulan berikutnya.

Perusahaan dalam pembukuannya akan menambah saldo


kas di bank menurut catatan pembukuan agar sama dengan
catatan bank.

e. Interest Income (bunga bank atas saldo rekening perusahaan


yang mengendap atau sering dikenal sebagai jasa giro yang
belum dicatat dalam jurnal atau pembukuan perusahaan).

Perusahaan biasanya baru akan mengetahui hasil pendapatan


bunga atas saldo rekeningnya yang telah mengendap selama
bulan berjalan pada awal bulan berikutnya yaitu pada saat
perusahaan menerima rekening koran. Hal ini berarti telah
terjadi perbedaan saldo kas dibank antara catatan pembukuan
(jurnal) perusahaan dengan catatan bank (rekening koran).

Maka perusahaan dalam pembukuannya akan menambah


saldo kas dibank agar sama dengan catatan bank.

f. Bank services charges (biaya jasa bank yang belum dicatat


dalam jurnal atau pembukuan perusahaan).

Biaya ini meliputi biaya administrasi, biaya kliring, biaya


penagihan piutang lewat bank, biaya cetak buku cek dan biaya
lainnya yang dibebankan ke rekening nasabah sehubungan
penggunaan fasilitas yang diberikan bank. Perusahaan
biasanya baru mengetahui besarnya biaya administrasi bulan
berjalan pada awal bulan berikutnya.

5
Hal ini berarti telah terjadi perbedaan saldo kas dibank antara
catatan pembukuan (jurnal) perusahaan dengan catatan bank
(rekening koran).

Maka perusahaan dalam pembukuannya akan mengurangi


saldo kas dibank menurut catatan perusahaan agar sama
dengan catatan bank.

g. Error in Recording (kesalahan dalam pencatatan)

Kesalahan dalam pencatatan dapat dilakukan oleh perusahaan


maupun bank. Jika salah dicatat oleh perusahaan, maka
selisih jumlah kesalahan tersebut seharusnya
ditambahkan/dikurangkan dari saldo kas dibank menurut
catatan perusahaan disertai dengan pembuatan jurnal koreksi.

Jika salah dicatat oleh bank, maka selisih jumlah kesalahan


tersebut seharusnya ditambahkan/dikurangkan dari saldo kas
dibank menurut catatan bank tanpa disertai dengan pembuatan
jurnal koreksi pada pembukuan perusahaan.

G. CONTOH REKONSILIASI BANK

PT “ABC” mengumpulkan data sebagai berikut yang diperlukan untuk


menyusun rekonsiliasi bank per tanggal 31 Juli 2016.

a. Saldo menurut perusahaan Rp 25.100.000, sedangkan saldo menurut


bank Rp 24.900.000.

b. Bank telah menagih untuk PT ABC sebuah wesel tagih berikut


bunganya Rp 4.700.000. Nilai nominal wesel tersebut adalah Rp
4.500.000. Dalam hal ini pihak bank membebankan biaya penagihan
sebesar Rp 50.000 kepada PT ABC.

c. Setoran uang pada tanggal 31 Juli 2016 sebesar Rp 7.498.400 belum


tampak dalam rekening koran bulan Juli 2016.

6
d. Bank telah keliru membebankan pengeluaran cek PT ABC sebesar Rp
401.600 kedalam rekening PT ABC.

e. Cek yang telah dikeluarkan perusahaan tetapi belum diuangkan oleh


supplier sampai akhir bulan Juli tahun 2016 sebesar Rp 8.800.000.

f. Pembayaran utang kepada kreditur sebesar Rp 1.650.000, telah keliru


dicatat dalam pembukuan perusahaan. Bagian akuntansi PT ABC
mencatat akun kas disebelah debet dan akun utang usaha disebelah
kredit dalam jurnal.

g. Cek dari pelanggan yaitu PT PQR sebesar Rp 4.228.000 ditolak oleh


bank karena tidak ada dananya.

h. Penerimaan uang sebagai hasil dari penagihan ke pelanggan sebesar


Rp 797.600 telah keliru dicatat oleh bagian akuntansi perusahaan
sebesar Rp 779.600.

i. Bank telah membebankan biaya administrasi sebesar Rp 120.000


kedalam rekening perusahaan, tetapi hal ini belum dicatat oleh bagian
akuntansi perusahaan.

j. Bank telah mengkredit rekening perusahaan untuk jasa giro bulan Juli
2016 sebesar Rp 230.000 tetapi hal ini belum dicatat oleh bagian
akuntansi perusahaan.

Diminta:

a. Buatlah rekonsiliasi bank dan saldo buku PT ABC, untuk mencari


saldo kas di bank yang benar pertanggal 31 Juli 2016.

b. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan.

7
PT ABC
REKONSILIASI BANK
Per 31 Juli 2016

Saldo menurut bank .. ………………………………………….24.900.000

Kesalahan dalam pencatatan ………………………………………401.600

Setoran dalam Perjalanan ………………………………………. 7.498.400

Cek yang masih beredar ……………………………………… (8.800.000)

Saldo bank yang benar


24.000.000

Saldo menurut perusahaan ……………………………………….25.100.000

Piutang wesel dan bunga yang ditagih oleh bank …………….. 4.700.000

Kesalahan dalam pencatatan ……………………………………. 18.000

Jasa Giro …………………………………………………………… 230.000

Kesalahan dalam pencatatan …………………………………… (1.650.000)

Cek tidak cukup dana ……………………………………………. (4.228.000)

Biaya penagihan ………………………………………………… ( 50.000)

Biaya administrasi ………………………………………………… (120.000)

Saldo buku yang benar


24.000.000
8
b. Jurnal koreksi

Utang usaha …………… 1.650.000


Kas di Bank ………………… 1.650.000

Piutang Usaha ………….4.228.000


Kas di Bank …………………… 4.228.000

Kas di Bank ……………. 4. 700.000


Piutang wesel …………………….4.500.000
Pendapatan bunga ……………… 200.000

Kas di bank ………………18.000


Piutang Usaha …………………..18.000

Kas di Bank ……………. 230.000


Pendapatan bunga …………… 230.000

Beban administrasi lainnya ………….170.000


Kas di Bank ………………………………. 170.000

H. DANA KAS KECIL

Alasan dibentuknya sistem dana kas kecil adalah:

Pembayaran-pembayaran yang relative kecil yang sering terjadi mungkin


pada akhirnya juga dapat menjadi suatu jumlah tertentu yang cukup signifikan
jika di total. Oleh sebab itu agar pengeluaran dapat tetap dimonitor dengan
baik maka pengendalian internal mutlak diperlukan, caranya adalah dengan
membentuk sistem dana kas kecil.

9
1. Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)

Jurnal pembentukan dana kas kecil

Kas kecil ……………….xxxx

Kas ………………………….xxxx

Jurnal pembayaran dana kas kecil :

Tidak ada ayat jurnal (no entry)

Jurnal pengisian kembali dana kas kecil :

Ongkos angkut masuk … xxxx


Beban lainnya …………… xxxx
Kas kecil ………………… xxxx

2. Sistem dana kas tidak tetap (fluctuating fund system)

Jurnal pembentukan dana kas kecil

Kas kecil ……………….xxxx


Kas ………………………….xxxx

Jurnal pembayaran dana kas kecil :

Ongkos angkut masuk … xxxx


Beban lainnya …………… xxxx
Kas kecil ………………… xxxx

Jurnal pengisian kembali dana kas kecil :

10
Kas kecil ……………….xxxx
Kas …………………………. xxxx

I. LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas dibutuhkan karena:

a. Kadangkala ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan


yang sesungguhnya.

b. Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode


tertentu dapat diperoleh lewat laporan ini.

c. Dapat digunakan untuk memprediksi arus kas perusahaan dimasa


mendatang.

Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pembayaran kas diklasifikasikan


menurut 3 kategori utama yaitu:

a. Aktivitas operasi: meliputi transaksi-transaksi yang tergolong


sebagai penentu besarnya laba/rugi bersih.

b. Aktiivitas investasi: meliputi pembelian dan penjualan instrumen


keuangan yang bukan tujuan untuk diperdagangkan, penjualan
segmen bisnis dan pemberian pinjaman kepada entitas lain termasuk
penagihannya.

c. Aktivitas pembiayaan: meliputi transaksi-transaksi yang dimana


kas diperoleh atau dibayarkan kembali ke pemilik dana (investor) dan
kreditor.

J. AKUNTANSI PAJAK
11
Perlakuan akuntansi untuk kas dan setara kas tidak diatur tersendiri dalam
undang-undang perpajakan sehingga mengikuti akuntansi komersial.
Pengisian kas di dalam neraca komersial maupun neraca fiskal dicantumkan
sebesar nilai nominalnya.

Pemotongan PPh tidak dilakukan terhadap:

a. Bunga deposito dan tabungan serta Diskonto SBI, sepanjang jumlah


deposito dan tabungan serta SBI tersebut tidak melebihi Rp 7.500.000
dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah.

b. Bunga/ Diskonto yang diterima/diperoleh bank yang didirikan di


Indonesia/ cabang bank luar negeri di Indonesia.

c. Bunga/ Diskonto yang diterima/diperoleh Dana Pensiun yang


pendiriannya telah disahkan oleh menteri keuangan.

d. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk pemerintah dalam pemilikan


rumah sederhana dan rumah sangat sederhana, tanah kavling siap
bangun untuk rumah sederhana dan sangat sederhana/ rumah susun
sederhana sesuai ketentuan yang berlaku untuk dihuni sendiri.

12
13

Anda mungkin juga menyukai