Anda di halaman 1dari 11

1.

a.
b.
2.
a.

b.

c.

d.

REKONSILIASI BANK
Rekonsiliasi bank adalah proses mencocokkan saldo kas menurut catatan perusahaan
dengan catatan bank.
Beberapa penyebab perbedaan antara saldo menurut pembukuan perusahaan dengan
laporan bank adalah sebagai berikut:
Bank belum mencatat transaksi tertentu:
Setoran dalam perjalanan. Perusahaan telah mencatat setoran ke bank, tetapi bank belum
mencatatnya.
Cek dalam perjalanan (cek masih beredar). Cek yang ditarik dan telah dibukukan oleh
perusahaan, tetapi bank belum mencatatnya
Perusahaan belum mencatat transaksi tertentu:
Penerimaan kas melalui bank. Bank kadang-kadang melakukan penerimaan kas untuk
dibukukan ke dalam rekening giro perusahaan. Hal semacam ini sering terjadi dan bahkan
dianjurkan oleh perusahaan kepada para konsumennya. Dengan cara penyetoran langsung ke
bank, kan dapat dikurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan kas oleh karyawan
perusahaan. Cara ini juga akan mempercepat penerimaan kas, dibandingkan dengan penerimaan
dilakukan aoleh perusahaan. Sebagai contoh, suatu piutang wesel dapat ditagih oleh bank,
dan hasil penagihan tersebut langsung dibukukan (ditambahkan) ke dalam rekening giro
perusahaan. Transaksi semacam ini kadang-kadang belum diketahui perusahaan, sehingga
perusahaan belum mencatatatnya.
Biaya administrasi bank. Bank biasanya membebankan sejumlah biaya untuk me-nangani
transaksi-transaksi yang dilakukan pemegang giro. Jumlah biaya yang di-bebankan tergantung
kepada banyaknya transaksi yang baru ditangani oleh bank. Pada umumnya biaya administrasi
bank baru diketahui jumlahnya oleh perusahaan setelah laporan bank diterima.
Pendapatan bunga atau jasa giro. Bank memberikan bunga atau saldo giro yang dihitung
atas dasar presentase tertentu dari saldo giro rata-rata perbulan. Tingkat bunga atau jasa giro
tidak begitu tinggi bila dibandingkan dengan deposito. Jumlah bunga yang menjadi pendapatan
perusahaan biasanya baru diketahui setelah perusahaan menerima laporan bank.
Cek kosong dari konsumen atau debitur. Perusahaan sering menerima pemba-yaran dari
para konsumen atau debitur dalam bentuk cek yang diperlakukan sama dengan uang tunai. Cek
tersebut bersama-sama dengan uang tunai disetorkan tiap hari ke bank. Apabila cek yang
diterima menggunakan bank yang sama dengan bank perusahaan maka cek langsung bisa
diuangakn dan langsung dibukukan ke rekening giro perusahaan. Akan tetapi jika cek
menggunakan bank yang berbeda, maka bank perusahaan harus menguangkan cek tersebut (atau
melalui clearing) ke bank yang baersangkutan, dan hasilnya dibukukan ke dalam rekening giro
perusa-haan. Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya (jumlah rupiah dalam cek lebih
besar dari saldo giro si pemegang giro di bank pada saat ia menarik cek ter-sebut). Apabila

e.

3.

1.

2.
a.

b.

perusahaan menerima cek yang tidak cukup dananya (cek kosong), biasanya hal itu baru
diketahui pada saat perusahaan menerima laporan bank.
Cek dikembalikan kepada penyetor karena alasan lain (bukan cek kosong). Bank kadangkadang mengembalikan cek kepada penyetor karena alasan-alasan berikut: (1) rekening penarik
cek telah ditutup, (2) cek telah kedaluwarsa (cek ter-tentu kadang-kadang hanya dapat diuangkan
dalam jangka waktu yang telah diten-tukan, apabila selama jangka waktu tersebut tidak
diuangkan, maka cek tidak ber-laku lagi), (3) tandatangan tercantum pada cek tidak sah, (4)
terdapat kesalahan dalam penulisan cek. Akuntansi untuk cek yang dikembalikan kepada
penyetor karena alasan-alasan diatas, sama dengan akuntansi untuk pengembalian cek kosong
Bank atau perusahaan (atau kedua-duanya) telah melakukan kesalahan pencatatan. Sebagai
contoh, bank mungkin mengurangi saldo rekening saldo rekenig seorang pemegang giro untuk
cek yang ditarik oleh pemegang giro yang lain. Sementara itu, pemegang giro mungkin salah
mencatat jumlah rupiah cek yang telah ditariknya. Apabila salah satu pihak atau kedua-duanya
melakukan kesalahan pencatatan, maka dapat dipastikan bahwa saldo menurut catatan
perusahaan tidak akan sama dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank. Apabila hal ini
terjadi, maka penyebab kesalahan harus ditemukan dan dikoreksi, dan perbaikan kesalahan ini
merupakan bagian dari rekonsiliasi bank.
Tahap-Tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank
Tahap-Tahap penyusunan rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut:
Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang tercantum dalam
rekening Kas perusahaan (disebut juga saldo per buku). Kedua angka tersebut mungkin tidak
sama karena adanya perbedaan saat pembukuan dan karena sebab-sebab yang telah diterangkan
di atas.
Tambahkan atau kurangkan saldo per bank, hal-hal yang tercantum dalam pembukuan
perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank.
Tambahkan setoran dalam perjalanan pada saldo per bank. Setoran dalam perjalanan dapat
diketahui dengan cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercantum dalam laporan
bank dengan daftar penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan. Setoran dalam
perjalanan adalah setoran yang tercantum dalam pembukuan perusahaan, tetapi tidak tercantum
sebagai setoran dalam laporan bank pada bulan yang bersangkutan. Apabila pada bulan yang lalu
terdapat setoran dalam perjalanan, maka setoran tersebut akan nampak dalam laporan bank bulan
ini. Jika tidak, berarti setoran tersebut telah hilang.
Kurangkan cek dalam perjalanan dari saldo ke bank. Cek dalam perjalanan dapat diketahui
dengan cara membandingkan antara cek-cek yang diuangkan di bank seperti yang tercantum
dalam laporan bank dengan cek-cek yang dikeluarkan perusahaan seperti tercantum dalam jurnal
kas. Cek dalam perjalanan adalah cek yang telah dikeluarkan perusahaan tetapi tidak
nampak dalam laporan bank. Pembandingan ini juga merupakan pengujian bahwa semua cek
yang telah dibayar oleh bank adalah merupakan cek perusahaan yang sah dan telah dicatat

3.
a.

b.

4.
5.
6.

dengan benar, baik oleh bank maupun oleh perusahaan. Cek dalam perjalanan sangat umum
terjadi, sehingga merupakan hal yang paling sering tercantum dalam suatu laporan bank.
Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku, hal-hal yang tercantum dalam laporan bank
tetapi tidak tercatat dalam pembukuan perusahaan.
Tambahkan pada saldo per buku (a) penerimaan-penerimaan kas langsung melalui bank dan
(b) pendapatan bunga atas saldo giro di bank. Kedua hal tersebut akan dapat diketahui dengan
cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercantum dalam laporan bank dengan
penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan. Kadang-kadang perusahaan belum
mencatat kedua hal tersebut, sedangkan bank sudah mencatatnya.
Kurangkan saldo per buku (a) biaya administrasi bank, (b) biaya pencetakan cek, (c)
pengurangan yang telah dilakukan oleh bank lainnya (misalnya pengurangan karena adanya
pengembalian cek kosong atau cek yang telah lewat waktu). Hal-hal tersebut akan dapat
diketahui dengan cara membandingkan pengurangan-pengurangan yang terdapat dalam laporan
bank dengan catatan perusahaan dalam jurnal kas. Kadang-kadang hal-hal diatas belum dicatat
perusahaan, sedangkan bank sudah mencatatnya.
Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo per buku yang telah dise-suaikan.
Kedua saldo tersebut harus sama.
Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada 3 butir diatas, yaitu hal-hal yang tercantum
pada sisi per buku (perusahaan) dalam rekonsiliasi bank.
Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan sampai-kan
pemberitahuan kepada bank jika bank telah melakukan kesalahan.

Berikut adalah beberapa penyebab timbulnya perbedaan saldo antara catatan menurut perusahaan
dengan rekening koran yang diterbitkan oleh bank:
Deposito in Transit (setoran dalam perjalanan).

Setoran yang telah diperhitungkan dalam catatan perusahaan sebagai penambah saldo cash in
bank, tetapi belum masuk dalam catatan rekening koran bank (belum di kredit oleh bank
bersangkutan). Untuk tujuan rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan ini sifatnya akan
mengoreksi (menambah) besarnya saldo cash in bank menurut rekening koran (catatan bank).
Outstanding Checks (cek yang masih beredar)
Pihak perusahaan di dalam pembukuannya sudah mengurangi besarnya saldo cash in
bank sebagai pembayaran utang ke kreditur/supplier dengan menggunakan cek, namun sampai
dengan akhir bulan kreditur/supplier tersebut belum juga mencairkannya ke bank sehingga
saldo cash in bank menurut rekening koran bank belum mencerminkan pembayaran tersebut
(belum didebet oleh bank bersangkutan). Untuk tujuan rekonsiliasi bank, cek yang masih beredar

ini sifatnya akan mengoreksi (mengurangi) besarnya saldo cash in bank menurut rekening koran
(catatan bank).
Not Sufficient Fund Check (cek tidak cukup dana).

Begitu perusahaan menerima cek pembayaran dari pelanggan, pihak perusahaan di dalam
pembukuannya tentu saja akan segera menambahkan besarnya penerimaan ini ke dalam
saldo cash in bank (dengan cara mendebit akun cash in bank dan mengkredit akun piutang usaha
atas nama pelanggan bersangkutan), yang namun ternyata telah disetor ke bank cek tersebut tidak
bisa dicairkan (ditolak oleh bank) karena tidak cukup dana/cek kosong. Untuk tujuan
rekonsiliasi, cek yang dikembalikan oleh bank karena tidak cukup dana ini sifatnya akan
mengoreksi (mengurangi) kembali besarnya saldo cash in bank menurut catatan perusahaan.
Dalam pembukuan perusahaan (lewat jurnak koreksi), cek tidak cukup dana ini lalu akan
dibebankan kembali ke pelanggan bersangkutan, yaitu dengan cara memunculkan kembali akun
piutang usaha dan mengkredit akun cash in bank.
Notes plus Interest Collected by Bank (penagihan piutang wesel beserta bunganya lewat
bank) yang belum dicatat dalam jurnal atau pembukuan perusahaan.
Apabila tagihan piutang wesel dilakukan oleh bank, maka perusahaan baru akan mengetahui
hasil penerimaan tagihan ini (beserta bunganya) pada awal bulan berikutnya, yaitu pada saat
perusahaan menerima rekening koran atas bulan yang telah lewat (bulan dimana piutang wesel
ditagih). Hal ini berarti bahwa dalam bulan dimana piutang wesel tersebut ditagih, telah terjadi
perbedaan saldo cash in bank antara menurut catatan bank dengan menurut catatan perusahaan.
Perusahaan dalam pembukuannya belum mencatat hasil penerimaan tagihan tersebut (beserta
bunganya), karena baru mengetahuinya di bulan berikutnya.
Setiap akhir bulan selalu dibuat laporan keuangan yang mencatat semua transaksi yang terjadi
selama bulan tersebut. Pada saat laporan dibuat kadang terjadi selisih antara catatan yang ada
dengan catatan dari bank.
Untuk tujuan rekonsiliasi atas saldo cash in bank dimana piutang wesel ditagih, maka perusahaan
dalam pembukuannya (lewat jurnal koreksi) akan menambah saldo cash in
bank menurut catatan perusahaan agar supaya sama dengan catatan bank. jadi dalam hal ini
pihak banklah yang pertama kali mengetahui terlebih dahulu dan mengkredit penerimaan piutang
wesel tersebut beserta bunganya ke dalam rekening perusahaan, sehingga untuk kecocokkan
saldo maka pihak perusahaan-lah yang dalam pembukuannya harus mengoreksi saldo cash in
bank catatannya. Caranya adalah dengan mendebit akun cash in bank sebesar nilai nominal
wesel tagih ditambah bunganya, dan mengkredit akun piutang wesel pelanggan bersangkutan
(sebesar nilai nominal tadi) serta juga mengkredit akun pendapatan bunga atas wesel tagih
tersebut.

Interest Income (bunga bank atas saldo rekening perusahaan yang mengendap atau sering

dikenal sebagai jasa giro) yang belum dicatat dalam jurnal atau pembukuan perusahaan.
Perusahaan biasanya baru akan mengetahui hasil pendapatan bunga atas saldo rekeningnya yang
telah mengendap selama bulan berjalan pada awal bulan berikutnya, yaitu pada saat perusahaan
menerima rekening koran atas bulan yang telah lewat (bulan dimana jasa giro dihasilkan). Hal ini
berarti bahwa dalam bulan dimana jasa giro tersebut dihasilkan, telah terjadi perbedaan
saldo cash in bank antara menurut catatan bank dengan menurut catatan perusahaan. Perusahaan
dalam pembukuannya belum mencatat hasil jasa giro tersebut, karena baru mengetahui
jumlahnya di bulan berikutnya.
Untuk tujuan rekonsiliasi atas saldo cash in bank dimana jasa giro dihasilkan, maka perusahaan
dalam pembukuannya (lewat jurnal koreksi) akan menambah saldo cash in
bank menurut catatan perusahaan agar supaya sama dengan catatan bank. Jadi dalam hal ini
pihak bank-lah yang pertama kali mengetahui terlebih dahulu dan mengkredit jumlah jasa giro
tersebut ke dalam rekening perusahaan, sehingga untuk kecocokan saldo maka pihak perusahaanlah yang dalam pembukuannya harus mengoreksi saldo cash in bank catatannya. Caranya adalah
dengan mendebit akun cash in bank dan mengkredit akun pendapatan bunga sebesar jasa giro
yang diperoleh.
Bank Service Charges (biaya jasa bank) yang belum dicatat dalam jurnal atau pembukuan
perusahaan.
Biaya-biaya ini meliputi biaya administrasi, biaya kliring, biaya penagihan piutang lewat bank,
biaya cetak buku cek, dan biaya lainnya yang dibebankan ke rekening nasabah sehubungan
dengan pemanfaatan fasilitas atau jasa yang diberikan bank.
Perusahaan biasanya baru akan mengetahui besarnya biaya administrasi bulan berjalan pada awal
bulan berikutnya, yaitu pada saat perusahaan menerima rekening koran atas bulan yang telah
lewat (bulan dimana biaya administrasi dibebankan). Hal ini berarti bahwa dalam bulan dimana
biaya administrasi tersebut dibebankan, telah terjadi perbedaan saldo cash in bank antara
menurut catatan bank dengan menurut catatan perusahaan. Perusahaan dalam pembukuannya
belum mencatat besarnya biaya administrasi tersebut, karena baru mengetahui jumlahnya di
bulan berikutnya.
Untuk tujuan rekonsiliasi atas saldo cash in bank dimana biaya administrasi dibebankan, maka
perusahaan dalam pembukuannya (lewat jurnal koreksi) akan mengurangi saldo cash in
bank menurut catatan perusahaan agar supaya sama dengan catatan bank. Jadi dalam hal ini
pihak bank-lah yang pertama kali mengetahui terlebih dahulu dan mendebit jumlah biaya
administrasi tersebut ke dalam rekening perusahaan, sehingga untuk kecocokkan saldo maka
pihak perusahaan-lah yang dalam pembukuannya harus mengoreksi saldo cash in

bank catatanya. Caranya adalah dengan mendebit akun beban administrasi lainnya dan
mengkredit akun cash in bank sebesar biaya administrasi yang dibebankan.
Error in Recording (kesalahan dalam pencatatan).
Kesalahan dalam pencatatan bisa saja terjadi baik dilakukan oleh bank maupun perusahaan.
Perusahaan hanya akan membuat jurnal koreksi dalam pembukuannya, apabila kesalahan
pencatatan dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri. Untuk tujuan rekonsiliasi bank, jika jumlah
tertentu telah salah dicatat oleh perusahaan, maka selisih jumlah kesalahan tersebut seharusnya
ditambahkan atau dikurangi dari saldo cash in bank menurut catatan perusahaan, disertai dengan
pembuatan jurnal koreksi. Demikian juga jika jumlah tertentu telah salah (keliru) dicatat oleh
bank, maka selisih jumlah kesalahan tersebut seharusnya ditambahkan atau dikurangkan dari
saldo cash in bank menurut catatan bank, tanpa perlu membuat jurnal koreksi dalam pembukuan
perusahaan.

KUMPULAN SOAL REKONSILIASI


Misalkan PT Ferdi memiliki rekening giro di Bank CPAK. Pada akhir bulan Januari PT Ferdi
menerima laporan dari Bank CPAK yang berisi informasi mengenai saldo awal bulan,
pertambahan dan pengurangan yang telah dilakukan bank selama bulan Januari atas rekening
giro PT Ferdi, dan saldo per 31 Januari. Menurut laporan bank tersebut, saldo giro PT Ferdi per
31 Januari adalah Rp 5.388.480,00. Menurut pembukuan PT Ferdi, saldo rekening giro di Bank
CPAK adalah Rp 3.294.210,00. Setalah dilakukan pembandingan sesuai prosedur yang telah
diuraikan di atas, ditemukan hal-hal sebagai berikut:
1. Setoran tanggal 30 Januari sebesar Rp 1.591.630,00 tidak tercantum dalam laporan bank.
2. Bank telah melakukan kesalahan pembukuan, yaitu cek yang ditarik oleh PT Shakila sebesar
Rp. 100.00,00 (Nomor cek 656) telah dikurangkan pada rekening giro PT Ferdi.
3. Lima lembar cek yang ditarik pada akhir bulan Januari tekah dicatat dalam jurnal penge-luaran
kas oleh PT Ferdi, belum dibayar oleh bank:
No. Cek
Tanggal
Jumlah
337
27 Januari
Rp 286.000,00
338
28 Januari
Rp 319.470,00
339
29 Januari
Rp 83.000,00
340
30 Januari
Rp 203.140,00
341
31 Januari
Rp 458.530,00
4.

5.
6.

7.
8.

Bank telah menerima pelunasan selembar wesel ditagih milih PT Ferdi sebesar
Rp
2.114.000,00 (termasuk didalamnya pendapatan bunga sebesar Rp 214.000,00). Penerimaan
pelunasan wesel ini belum dicatat dalam jurnal penerimaan kas oleh PT Ferdi.
Laporan bank menunjukkan bahwa bank telah memberi bunga pada PT Ferdi sebesar
Rp28.010,00.
Cek nomor 333 sebesar Rp 150.000,00 yang dibayarkan kepada PT Bimo telah dica-tat dalam
jurnal pengeluaran kas oleh PT Ferdi dengan jumlah Rp 510.000,00, sehingga saldo per buku
menjadi terlalu rendah Rp 360.00,00.
Biaya administrasi bank bulan Januari adalah Rp.14.250,00
Laporan bank menunjukkan adanya pengembalian cek yang tidak cukup dananya (cek kosong)
sebesar Rp 52.000,00. Cek tersebut berasal dari PT Rojes.
Mengapa perusahaan tidak merekonsiliasi hal-hal yang tampak pada sisi bank pada rekonsiliasi
bank diatas? Jawabannya adalah karena hal-hal tersebut telah dibukukan dalam pembukuan
perusahaan.

Per BANK
Slado Kas 31 Jan
Tambah:
1. Setoran dlm perjlnan 30 Jan
2. Koreksi kesalahan bank
Cek
PT Antara telah didebit ke
akun
Perusahaan
Kurangi:
3. Cek dalam peredaran:
No. 337 Rp286.000
No. 338
319.470
No. 339
83.000
No. 340
203.140
No. 341
458.530

PT FERDI
Laporan Rekonsiliasi Bank
31 Januari 20XX
(dalam Rp) Per BUKU
5.388.480 Saldo Kas 31 Jan
Tambah:
1.591.630 4. Penerimaan wesel via bank,
masuk pend bunga Rp214.000
5. Pendapatan bunga bank

(dalam
Rp)
3.294.210

2.114.000
28.010

100.000 6. Kesalahan pembukuan cek


7.080.110
nomor 333 dibukukan terlalu
tinggi

360.000
5.796.220

Kurangi:
7. Biaya adm. bank Rp14.250
8. Cek kosong
52.000

(1.350.140)
Saldo Kas per Bank setlh
5.729.970 Saldo Kas
disesuaikan
disesuaikan

(66.250)

per

Buku

setlh

5.729.970

Rekonsiliasi Bank
Berdasarkan rekonsiliasi bank di atas, PT Ferdi perlu membuat jurnal penyesuaian ber-ikut
(jurnal-jurnal diberi tanggal 31 Januari untuk mengoreksi saldo rekening Kas pada tanggal
tersebut):
Jan. 31 Kas. Rp 2.114.000,00
Piutang Wesel.
Rp 1.900.000,00
Pendapatan Bunga..
Rp 214.000,00
(Penerimaan wesel melalui bank)
Jan. 31 Kas Rp 28.010,00
Pendapatan Bunga ..
Rp 28.010,00
(Pendapatan bunga atas saldo giro)
Jan. 31 Kas. Rp 360.000,00
Utang Dagang..
Rp 360.000,00
(Koreksi kesalahan cek no: 333)
Jan. 31 Macam-macam Biaya Rp 14.250,00
Kas...
Rp 14.250,00
(Biaya administrasi bank)
Jan. 31 Piutang Dagang.. Rp 52.000,00
Kas.
Rp 52.000,00
(Cek kosong yang dikembalikan oleh bank)
Dalam hal pengembalian cek yang tidak cukup dananya (cek kosong), perusahaan harus
membuat jurnal penyesuaian dengan mendebet rekening Piutang Dagang dan mengkredit
rekening Kas. Hal ini dilakukan perusahaan dengan alasana sebagau berikut: Pada waktu
perusahaan menerima cek dari PT Rojes, perusahaan mencatat penerimaan cek tersebut dengan
mendebet rekening Kas dan mengkredit Piutang Dagang.
Setelah perusahaan mendapat pemberitahuan (yang diterima bersama-sama dengan laporan
bank) bahwa cek tersebut ternyata kosong, maka penerimaan kas menjadi batal. Oleh karena itu,
PT Ferdi perlu mengkoreksi jurnal yang telah dibuatnya dengan mengkredit kembali rekening
Piutang Dagang. Apabila jurnal penyesuaian diatas dibukukan ke dalam rekening-rekening yang
bersangkutan di buku besar, maka pembukuan PT Ferdi akan memberikan gambaran yang
seharusnya.

Saldo rekening cash in bank per 31 desember 2005 PT. Alexa menurut pencatatan perusahaan
adalah adalah Rp25.399.900 sedangkan menurut rekening koran menunjukkan saldo
Rp29.797.200, setelah dianalisis lebih lanjut, faktor yang menyebabkan perbedaan kas adalah
sebagai berikut:
a. Setoran pada tanggal 30 Oktober sebesar Rp7.585.000 tidak tampak/tercatat pada bank
statement/rekening koran.
b. Cek yang masih beredar di tangan supliyer antara lain: cek no. 101 : Rp1.581.600, cek no.
205 : Rp1.986.000, dan cek no.208 : Rp4.470.700
c. Bank berhasil menagih piutang wesel perusahaan dengan rincian sebagai berikut : Nominal/pokok
Rp5.000.000 dan Bunga Rp125.000
d. Cek yang dikeluarka perusahaan sebesar 460.000 dicatat pada jurnal pengeluaran kas Rp640.000.
cek tersebut dikeluarkan untuk bayar biaya iklan.
e.
Biaya bank untuk bulan november 46.600 belum dicatat
f. Pendapatan bunga sebesar Rp125.000 yang dibebankan bank ternyata diletakan ke rekening
perusahaan lain.
g. Cek yang diterima dari pelanggan sebesar Rp1.189.400 merupakan cek kosong/tidak ada
dananya.
1.
2.

Diminta :
Buatlah rekonsiliasi bank PT. Alexa pada tanggal 31 desember 2005.
Buatlah jurnal penyesuaian yang didasari rekonsiliasi.dan berikan pula keterangannya?
Jawab :
PT.Alexa
Bank Reconciliation Statement
Per December 31,2005
A.Balance per bank statement, Per December 31, 2005 :
Addition :
Deposit in Transit
7.585.000
Kesalahan Pencatatan Penda. Bunga
125.000
Outstanding Checks :
Cek No.101
Cek No.205
Cek No.208
Correct Bank Balance, December 31,2005 :

29.797.200
7.710.000
37.507.200

Deduction:

1.581.600
1.986.000
4.470.700

(8.038.300)
29.468.900

( Ini merupakan rekonsiliasi dengan mencari saldo yang benar : a. Yang dibuat pihak
bank dan b. Yang dibuat perusahaan)
B.Balance per book, Per 31 December 31,2005 :
Addition :
Wesel tagih oleh bank
Pendapatan Bunga
Kesalahan pencatatan biaya iklan

25.399.900
5.000.000
125.000
180.000

5.305.000
30.704.900

Deduction:

Biaya Bank/jasa
Cek Kosong
Correct book balance, December 31, 2005 :

46.600
1.189.900

(1.236.000)
29.468.900

Ayat Jurnal Penyesuaian yang Harus Dibuat :


Kas
Rp5.125.000
Wesel Tagih
Rp5.000.000
Pendapatan Bunga
Rp 125.000
( untuk mencatat wesel tagih + bunga )
Kas
Rp180.000
Beban Iklan
Rp180.000
( untuk mencatat koreksi kesalahan pencatatan iklan dari 640.000 yang seharusnya 460.000)
Piutang usaha
Miscelleneous general expense
Kas

Rp1.189.400
Rp 46.600
Rp1.236.000

Anda mungkin juga menyukai