Anda di halaman 1dari 5

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :

• Mahasiswa dapat menentukan kesalahan – kesalahan yang sering terjadi pada


penjurnalan.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS :

• Mahasiswa dapat membuat jurnal koreksi

ALOKASI WAKTU :
• 1 x Pertemuan

MATERI :
• Jurnal Koreksi

SUB MATERI :
• Pengertian Jurnal Koreksi
• Fungsi Jurnal Koreksi
• Jenis kesalahan dan teknik koreksi

I. Pendahuluan

Jurnal koreksi sifatnya optional, artinya bisa tidak dilakukan jika dalam penjurnalan
tidak ditemui adanya kesalahan dalam pembukuannya. Jika dalam pembukuan di jurnal
umum atau pun pada jurnal penyesuaian ditemukan adanya kesalahan maka harus dibuatkan
koreksi. Bentuk jurnal koreksi mirip dengan jurnal umum. Pada bagian setelah pengakunan
selesai dilakukan dalam jurnal, cantumkan keterangan koreksi kesalahan pada jurnal yang
mana dan sertakan tanggal jurnal yang salah tersebut.
Koreksi berkaitan dengan kesalahan yang kadang-kadang terjadi di dalam pencatatan.
Penyesuaian bukan merupakan pengkoreksian kesalahan. Penyesuaian merupakan suatu
keharusan sebagai konsekuensi dianutnya konsep dasar tertentu (yaitu asas akrual) sedangkan
koreksi merupakan suatu yang harus dihindari atau merupakan hal yang seharusnya tidak
terjadi.
II. Pengertian Jurnal Koreksi
Jurnal koreksi adalah Jurnal koreksi adalah jurnal yang dibuat untuk mengoreksi
nilai transaksi yang telah salah dibukukan dan/atau juga untuk mengoreksi penggunaan
klasifikasi akun yang salah (mengidentifikasikan akun). Jadi, jurnal koreksi dibuat atas
kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi tersebut dicatat dan dibukukan
(baik salah nilai maupun akun).
III.Fungsi Jurnal Koreksi
Fungsi dari Jurnal Koreksi adalah sebagai berikut :
a. Menetralkan Kesalahan
b. Mencatat Transaksi Seperti Yang Seharusnya
c. Jenis Kesalahan dan Teknis Koreksi
IV. Jenis Kesalahan dan Teknik Koreksi
Kesalahan dapat terjadi pada berbagai tingkat siklus akuntansi, mulai dari
kesalahan bukti transaksi sampai kesalahan penjurnalan dan bahkan pada saat
memposting akun dari buku jurnal ke buku besar. Kesalahn – kesalahn tersebut dapat
berupa:
1. Salah dalam menulis nama akun
2. Salah dalam menulis jumlah rupiah
3. Salah dalam menempatkan akaun pada posisi debet atau kredit.
Perbedaan prosedur dan teknik koreksi kesalahn ditentukan oleh jenis
kesalahannya dan pada tahap siklus akuntansi mana kesalahan itu ditemukan. Berikut ini
diuraikan berbagai prosedur dan teknik koreksi/perbaikan.
a. Kesalahan ditemukan sebelum ayat jurnal dibukukan ke buku besar
Jika suatu kesalahan ditemukan sebelum ayat jurnal dibukukan (sebelum
diposting ke buku besar), maka perbaikannya cukup dengan mencoret data yang
salah dan mencantumkan data yang benar di atasnya. Dengan kata lain, koreksi
atas kesalahan ini tidak dibuatkan jurnal koreksi.
Contoh 1 :
Dalam pembelian peralatan kantor secara tunai sebesar Rp500.000, perusahaan
salah mencatat dengan mendebet akun Perlengkapan Kantor sebesar Rp500.000,
dan mengkredit akun Kas sebesar Rp500.000, berarti dalam hal ini perusahaan
salah dalam menulis nama akun.
Kesalahan ini dapat diperbaiki dengan cara mencoret akun Perlengkapan
Kantor dan menggantinya dengan akun Peralatan Kantor (nama Peralatan Kantor
ditulis diatas akun Perlengkapan Kantor yang dicoret).
Contoh 2 :
Pembelian peralatan kantor secara tunai sebesar Rp500.000 dicatat oleh
perusahaan dengan mendebet akun Peralatan Kantor sebesar Rp500.000 dan
mengkredir akun Kas sebesar Rp50.000, maka dalam hal ini perusahaan salah
mencatat jumlah rupiah.
Kesalahn ini dapat diperbaiki dengan cara mencoret nilai Rp50.000 yang
salah pada akun Kas dan menggantinya dengan nilai yang benar sebesar
Rp500.000.
b. Kesalahn ditemukan setelah ayat jurnal dibukukan ke buku besar
Jika kesalahn terdapat pada ayat jurnal dan kesalahan itu harus ditemukan
setelah pembukuan (setelah ayat jurnal diposting ke buku besar), maka prosedur
yang terbaik untuk memperbaikinya adalah dengan membuat jurnal perbaikan
(jurnal koreksi).
1. Membalik ayat jurnal yang salah
2. Membuat ayat jurnal yang benar
Contoh 1 :
Dalam pembelian peralatan kantor secara tunai sebesar Rp500.000, perusahaan
melakukan kesalahan dengan mendebet akun Perlengkapan Kantor sebesar
Rp500.000 dan mengkredit akun Kas sebesar Rp500.000 (salah dalam menulis
nama akun).
Koreksi kesalahan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menbalik jurnal yang salah
Kas Rp500.000 -
Perlengkapan Kantor - Rp500.000
2. Membuat Jurnal Yang Baru
Peralatan Kantor Rp500.000 -
Kas - Rp500.000
Prosedur a dan b tersebut dapat digabung sehingga dapat menghasilkan
jurnal koreksi sebagai berikut:
Peralatan Kantor Rp500.000 -
Perlengkapan Kantor - Rp500.000
Analisis Penggabungannya:
Akun kas dalam prosedur a didebet dan dalam prosedur b dikredit masing
– masing dengan nilai yang sama (Rp500.000), sehingga ketika prosedur a dan b
digabung akun kas menjadi berjumlah nol. Jadi, prosedur a hanya memunculkan
akun Perlengkapan Kantor (kredit) dan prosedur b hanya memunculkan akun
Peralatan Kantor (debet). Akhirnya, penggabungan tersebut menghasilkan jurnal
koreksi seperti diatas.
Contoh 2 :
Perusahaan membayar biaya sewa sebesar Rp3.600.000 yang kemudian
keliru dicatat sebagai menerima pendapatan sewa sebesar Rp6.300.000 dengan
mendebet akun Kas dan mengkredit akun Pendapatan Sewa masing – masing
Rp6.300.000. Ini adalah keslahan kombinasi, koreksi kesalahan ini dapat dilakukan
ssebagai berikut:
a. Membalik jurnal yang salah
Pendapatan Sewa Rp6.300.000 -
Kas - Rp6.300.000
b. Membuat jurnal yang benar
Beban Sewa Rp3.600.000 -
Kas - Rp3.600.000
Prosedur a dan b tersebut dapat digabungkan sehingga menghasilkan
jurnal koreksi sebagai berikut :
Pendapatan Sewa Rp6.300.000 -
Beban Sewa Rp3.600.000 -
Kas - Rp9.900.000
Analisis Penggabungannya :
Akun kas dalam prosedur a dikredit sebesar Rp6.300.000 dan dalam
prosedur b dikredit sebesar Rp3.600.000, sehingga penggabungan a dan b
menghasilkan nilai akun Kas sebesar Rp9.900.000 (kredit). Kemudian akun
Pendapatan Sewa dalam prosedur a didebet sebesar Rp6.300.000 dan akun Beban
sewa dalam prosedur b didebet sebesar Rp3.600.000. Penggebungan –
penggabungan tersebut menghasilkan jurnal koreksi seperti diatas, dengan
pendapatan sewa didebet sebesar Rp6.300.000, baiya sewa didebet sebesar
Rp3.600.000 dan kas dikredit sebesar Rp9.900.000.
Kesimpulannya adalah bahwa ketika terjadi kesalahan apapun,
penggabungan antara jurnal yang dibalik dan jurnal yang benar akan
menghasilkan jurnal koreksi. Dengan kata lain, jurnal koreksi digabungkan
dengan jurnal yang salah akan menghasilkan jurnal yang benar.

Anda mungkin juga menyukai