Anda di halaman 1dari 8

BAGIAN – 3

Manajemen Bank Umum


TUJUAN Diharapkan siswa mampu menjelaskan konsep tentang
PEMBELAJARAN UMUM Manajemen Bank Umum.

TUJUAN Setelah selesai mempelajari bagian ini saudara diharapkan


PEMBELAJARAN dapat :
KHUSUS  Menjelaskan tentang Manajemen Bank Umum
 Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen bank

PENDAHULUAN Pengelolaan bank umum dekade 1990-an merupakan tugas


yang amat menantang. Kondisi perekonomian yang sedemikian
sulit, terjadinya perubahan peraturan yang cepat, persaingan
yang semakin tajam dan berbagai kecenderungan lain dalam
industri perbankan menjadikan alasan perlunya manajemen
bank yang solit agar mampu menghadapi dan mengantisipasi
semua keadaan. Konsep dan teknik yang digunakan dan
dikembangkan bank begitu cepat menjadi ketinggalan dan harus
segera diperbaharui. Demikian pula pasar yang dilayani bank
demikian cepat mengalami perubahan secara dramatis.

PENGERTIAN BANK Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari


masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai
altematif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan
dana ini, bank sering pula disebut lembaga kepercayaan.
Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut, maka bank
merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak
diatur oleh pcmerintah. Pengaturan secara ketat oleh penguasa
moneler terhadap kegiatan perbankan ini tidak terlepas dari
perannya dalam pelaksanaan kebijakan moneler.
Bank dapat mempengaruhi jumlah uang beredar yang
merupakan salah satu sasaran pengaturan oleh penguasa
moneter dengan menggunakan berbagai piranti kebijakan
moneler.
Pengertian bank menurut UU No. 10 Tahun 1998 :
 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk credit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat banyak
 Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan alau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalulintas pembayaran.
 Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan
kegialan usaha secara konvensional alau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
JENIS BANK Bank BUMN, bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya
dimilik oleh pemerintah. Dalam kegiatan usahanya sehari-hari
bank-bank pemerintah ini beroperasi tidak berbeda dengan
bank-bank umum swasta.

Bank Pemerintah Daerah, Dengan diundangkannya Undang-


undangNomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 10 tahun 1998, BPD-BPD tersebut
harus memilih dan menetapkan badan hukumnya apakah
menjadi Perseroan Terbatas, Koperasi atau Perusahaan
Daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang
tersebut di atas.

Bank Swasta Nasional, adalah bank yang berbadan hukum


Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh
warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia.
Dilihat dari lingkup usahanya, bank swasta nasional dapat
dibedakan ke dalam bank devisa dan bank non devisa.

Bank Asing, merupakan kantor cabang dari suatu bank di luar


Indonesia yang saat ini hanya diperkenankan beroperasi di
Jakarta dan membuka kantor cabang pembantu di beberapa
Ibukota provinsi selain Jakarta yaitu, Semarang, Surabaya,
Bandung, Denpasar, Ujung Pandang, Medan dan Batam.

Bank Perkreditan Rakyat, (BPR) adalah bank yang menerima


simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan
dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Gambar Struktur Bank Umum di Indonesia

FUNGSI DAN USAHA Fungsi Pokok Bank Umum


BANK UMUM • Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih
efisien dalam kegiatan ekonomi;
• Menciptakan uang melalui penyaluran kredit/pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah dan investasi;
• Menghimpun dana dan menyalurkan pada masyarakat;
• Menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana atau wali amanat
kepada individu dan pengusaha;
• Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional;
• Menyediakan jasa penyimpanan barang-barang berharga;
• Jasa-jasa lainnya,misalnya kredit card,trafeler check,transfer
dana dsb.

Kegiatan usaha Bank Umum


1. Menghimpun dana mmasyarakat dalam bentuk
simpanan,berupa giro,deposito berjangka,sertifikat
deposito,tabungan dan atau dalam bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit dan atau pembiayaan berdasrkan prinsip
syariah
3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.
4. Membeli,menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun
untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya :
• Surat-surat Wesel,termasuk wesel yang diaseptasi oleh
bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari
kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
• Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya
yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan;
• Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan
pemerintah;
• Sertifikat Bank Indonesia;
• Obligasi
• Surat dagang berjangka waktu sampai satu tahun
• Instrumen surat berharga lainnya yang berjangka waktu
sampai dengan 1 tahun.
5. Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri atau
nasabah;
6. Menempatkan dana pada,meminjam dana dari atau
meminjamkan dana kepada bank lain baik dengan
menggunakan surat,sarana telekomunikasi,maupun dengan
wesel unjuk,cek atau sarana lain;
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
8. Menyediakan penyimpanan barang dan surat berharga;
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasar suatu kontrak;
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah
lain dalam bentuk surat berharga yang tidak dicatat di bursa
efek;
11. Melakukan anjak piutang,usaha kartu kredit;
12. Melakukan kegiatan penyertaan modal;
13. Melakukan kegiatan Penyertaan modal sementara untuk
mengatasi kegagalan kredit;
14. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana
pensiun.
Fungsi dan Usaha BPR
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
yang berupa deposito berjangka,tabungan dan atau bentuk
lain yang dipersamakan;
2. Memberikan kredit atau menyediakan pembiayaan dan
penempatan dana berdasarprinsip syariah;
3. Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank
Indonesia,deposito berjangka,sertifikat deposito dan atau
tabungan pada bank lain.

Kegiatan yang Dilarang dilakukan BPR


1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam
lalulintas pembayaran;
2. Kegiatan usaha dalam valuta asing;
3. Melakukan penyertaan modal
4. Melakukan usaha perasuransian;
5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha yang dimaksud
oleh pasal 13 UU Perbankan

SASARAN Manajemen Bank memiliki sasaran dalam melaksanakan


MANAJEMEN BANK kegiatan operasionalnya. Sasaran tersebut pada prinsipnya
UMUM dapat dibedakan berdasarkan jangka waktu, yaitu sasaran
bersifat jangka pendek dan sasaran jangka panjang.

Sasaran jangka pendek ini berkaitan dengan penggunaan


waktu dalam operasional bank untuk mencapai tujuan yang
bersifat jangka pendek. Sasaran manajemen bank jangka
pendek antara lain : pemenuhan likuditas, terutama untuk
memenuhi likuiditas wajib minimum yang ditetapkan oleh
otoritas moneter disamping kebutuhan likuiditas untuk
memenuhi penarikan dana oleh nasabah sehari-hari,
menyediakan jasa-jasa lalu lintas pembayaran, dan penanaman
dana dalam bentuk surat-surat berharga jangka pendek atau
instrumen pasar uang.

Sasaran jangka panjang manajemen bank adalah bagaimana


memeperoleh keuntungan dari kegiatan bank untuk
meningkatkan nilai perusahaan dan memaksimalkan kekayaan-
kekayaan pemilik bank. Untuk mencapai sasaran ini manajemen
mempertimbangkan faktor-faktor risiko yang dapat
membahayakan kondisi usaha bank. Untuk mencapai sasaran
jangka panjang ini, bank tidak boleh mengorbankan sasaran
jangka pendek dan mengabaikan praktik-praktik dan prinsip-
prinsip perbankan yang sehat.

FAKTOR YANG Kegiatan usaha bank sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
MEMPENGARUHI yang berasal dari dalam bank atau faktor internal dan bisa pula
MANAJEMEN BANK bersumber dari luar bank itu sendiri atau faktor eksternal.

Faktor internal
Faktor-faktor yang bersumber dari dalam bank antara lain
berkaitan dengan pengambilan kebijakan dan strategi
operasional bank misalnya :
 struktur organisasi bank yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan dan kebijakan atau perencanaan
 budaya kerja perusahaan (corporate culture)
 filosofi dan gaya manajemen”konservatif atau agresif”
 strategi segmentasi pasar dan jaringan kantor
 ketersediaan sumber daya manusia dan penggunaan
teknologi
 komitmen pemilik terhadap pengembangan usaha bank

Faktor eksternal
Faktor-faktor ekstemal meliputi faktor di luar kendali bank
yaitu :
 kebijakan moneter
 fluktuasi nilai tukar dan tingkat inflasi
 volatilitas tingkat bunga
 sekuritisasi
 treasury management
 globalisasi
 persaingan antarbank maupun lembaga keuangan
nonbank
 perkembangan teknologi
 inovasi instrumen keuangan

RISIKO USAHA BANK Risiko usaha atau business risk bank merupakan tingkat
ketidakpastian mengenai pendapatan yang diperkirakan akan
diterima. Pendapatan dalam hal ini adalah keuntungan bank.
Semakin tinggi ketidakpastian pendapatan yang diperoleh
suatu bank, semakin besar kemungkinan risiko yang dihadapi
dan semakin tinggi pula premi risiko atau bunga yang
diinginkan.

Risiko kredit.
Risiko kredit atau sering pula disebut dengan default risk
merupakan suatu risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan
nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari
bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan atau dijadwalkan. Ketidakmampuan nasabah
memenuhi perjanjian kredit yang disepakati kedua pihak, secara
teknis keadaan tersebut merupakan default.

Risiko investasi.
Risiko investasi atau investment risk berkaitan dengan
kemungkinan terjadinya kerugian akibat suatu penurunan nilai
portfolio surat-surat berharga, misalnya obligasi dan
surat-surat berharga lainnya yang dimiliki bank. Penurunan nilai
surat-surat berharga tersebut bergerak berlawanan arah
dengan tingkat bunga umum. Bila tingkat bunga menurun,
hargaharga obligasi atau surat-surat berharga lainnya
mengalami kenaikan. Sebaliknya, kenaikan tingkat bunga
menyebabkan turunnya harga dari surat-surat berharga dan hal
ini berarti akan menurunkan pula nilai portfolio. Hubungan
antara tingkat bunga dengan harga surat berharga di pasar
modal memiliki korelasi negatif. Oleh karena itu dalam situasi
tingkat bunga yang berfluktuasi, bank akan menhadapi
kemungkinan risiko perubahan harga pasar atas portfolio in-
vestasinya. Aspek lain yang berkaitan dengan risiko investasi
adalah keadaan struktur pasar di mana sekuritas tersebut
diperdagangkan.

Risiko likuiditas.
Risiko likuiditas atau liquidity risk adalah risiko yang mungkin
dihadapi oleh bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya
dalam rangka memenuhi permintaan kredit dan semua
penarikan dana oleh penabung pada suatu waktu. Masalah
yang mungkin timbul di sini adalah bank-bank tidak dapat
mengetahui dengan tepat kapan dan berapa jumlah dana yang
akan dibutuhkan atau akan ditarik oleh nasabah. Oleh karena
itu memperkirakan kebutuhan likuiditas merupakan masalah
yang cukup kompleks. Tugas manajer dana antara lain
melakukan perkiraan kebutuhan dan mencari cara bagaimana
memenuhi semua kebutuhan dana pada saat diperlukan.

Risiko operasional.
Efektifitas sistem, prosedur dan pengendalian dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya berpengaruh terhadap
'kelancaran jalannya operasi usaha dan tingkat pelayanan bank
kepada nasabah. Di samping itu adanya ketidak pastian
mengenai kegiatan usaha bank merupakan risiko operasional
bank yang bersangkutan. Risiko operasional bank antara lain
dapat berupa kemungkinan kerugian dari operasi bank bila
terjadi penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur
biaya operasional bank dan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa
dan produk-produk baru yang diperkenalkan.

Risiko penyelewengan.
Risiko penyelewengan atau penggelapan herkaitan dengan
kerugiankerugian yang dapat terjadi akihat ketidakjujuran,
penipuan atau moral dan perilaku yang kurang baik dari pejabat,
karyawan dan nasahah bank.
Untuk menghindari kecurangan-kecurangan tersehut bank-
bank saat ini telah mengembangkan sistem auditing intern untuk
mencegah dan menangkal penyelewengan internal, yang
dilakukan oleh pegawai dan pejabat bank, dan penyelewengan
eksternal, yang dilakukan oleh nasabah-nasabah bank,
misalnya dengan menggunakan on-line system di cabang-
cabang di samping program-program pelatihan bagi karyawan
bank.

Risiko fidusia.
Risiko fidusia atau fiduciary risk ini akan limbul apabila bank
dalam usahanya memberikan jasa dengan bertindak sebagai
wali amanat baik untuk individu maupun badan usaha. Secara
historis hubungan fidusia mengatur bahwa wali amanat atau
trustee, dalam hal ini bank, harus melaksanakan kegiatannya
secara konsisten disertai dengan kebijakan-kebijakan secara
sehat dan rasionaI. Simpanan dana kepada bank harus benar-
benar dikelola secara baik dengan tidak melakukan kegiatan
yang spekulatif dengan tetap memperhatikan keuntungan di
samping keamanan dari dana yang diinvestasikan tersebut.
Apabila bank mengalami kegagalan melaksanakan tugas
tersebut dianggap merupakan risiko kerugian bagi wali amanat.

Risiko tingkat bunga.


Risiko yang timbul akibat berubahnya tingkat bunga akan
menurunkan nilai pasar surat-surat berharga yang terjadi pada
saat bank membutuhkan likuiditas. Risiko terjadi apabila untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas tersebut harus menjual surat-
surat berharga yang dimiliki bank. Risiko tingkat bunga dapat
juga terjadi manakala bank menerima simpanan untuk jangka
waktu lebih lama dengan tingkat bunga yang relatif tinggi
kemudian tingkat bunga mengalami penurunan yang drastis.
Risiko timbul akibat bank memiliki biaya dana yang relatif tinggi
yang pada gilirannya menyebabkan bank tersebut tidak
kompetitif.

Solvency risk.
Risiko yang terjadi disebabkan oleh ruginya beberapa asset
yang pada gilirannya menurunkan posisi modal bank. Modal
bank memberikan perlindungan terakhir terhadap terjadinya
insolvensi dan likuidasi bank. Fungsi utama modal bank adalah
melindungi deposan dari kerugian dengan menanggulangi
semua asset bank yang mengalami kerugian.

Risiko valuta asing.


Risiko ini terutama dapat dihadapi oleh bank-bank devisa yang
melakukan transaksi yang berkaitan dengan valuta asing, baik
dari sisi aktiva maupun dari sisi pasiva (kewajiban). Perubahan
nilai tukar val uta asing terhadap rupiah misalnya dapat
mempengaruhi kemampuan bank untuk memenuhi
kewajibannya dalam valas. Ketidakstabilan nilai tukar valas juga
dapat mempersulit bank mengelola aktiva dan kewajiban valas
yang dimilikinya, sehingga pada gilirannya akan menyebabkan
kerugian bank.

Risiko persaingan.
Produk-produk yang ditawarkan bank hampir seluruhnya
bersifat homogen, sehingga persaingan antar bank lebih
tcrfokus pada kemampuan bank memberikan pelayanan
kepada nasabah secara profesional dan paling baik.

SOAL PRAKTEK : Jawablah pertanyaan, pada buku Praktek dan dikumpulkan


setelah selesai.

1. Bank dalam menjalankan usahanya selain menghimpun


dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali
dalam berbagai altematif investasi, juga bank sering pula
disebut lembaga kepercayaan. Jelaskan?

2. Bank umum sehagai lembaga intermediasi keuangan


selain memberikan jasa-jasa keuangan kepada unit
surplus dan unit deficit, juga melaksanakan beberapa
fungsi dasar. Jelaskan?
3. Manajemen bank memiliki sasaran dalam melaksanakan
kegiatan operasionalnya yaitu sasaran yang bersifat
jangka pendek dan sasaran jangka panjang. Jelaskan?

4. Kegiatan usaha bank sangat dipengaruhi oleh berbagai


faktor yang berasal dari dalam bank atau faktor internal
dan juga bersumber dari luar bank itu sendiri atau faktor
eksternal. Jelaskan?

5. Semakin tinggi ketidakpastian pendapatan yang diperoleh


suatu bank, semakin besar kemungkinan risiko yang
dihadapi. Jelaskan risiko dimaksud?

Anda mungkin juga menyukai