Anda di halaman 1dari 16

PROSES MANAJEMEN STRATEGIK DAN KEBERHASILAN USAHA

Dosen Pengampu:

Ahmad Khairul Hakim, S.Ag, M.Si

Disusun Oleh :

1. Devi Yolanda Oktavia (B94219073)


2. Faisal Amir Muharrom (B94219074)
3. Fakhri Ali Fatoni (B94219075)

KELAS: D3 MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat,
hidayah, dan karuniaNya maka kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Strategik yang
berjudul “Proses Manajemen Strategik Dan Keberhasilan Usaha”.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW. Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak,
sangatlah sulit bagi kami untuk dapat menyelesaikan laporan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen mata kuliah Manajemen Strategik serta bantuan
teman-teman mahasiswa dalam pembuatan laporan makalah ini.
Kami menyadari bahwa pembuatan dan penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang
kami miliki, kami mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun kearah
perbaikan dan penyempurnaan laporan makalah ini.
Akhir kata kami berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 2 Maret 2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan
yang pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencatat sasarannya. Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen
strategi adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan /
perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi. Manajemen strategis
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk
mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun
oleh dewan redaksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.
Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait dengan
bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis
adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang
ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen
strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana
strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.
Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus
harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan
untuk membuat penyesuaian dan revisi.
Proses manajemen stratejik bermula pada gambaran maksud mendasar didirikannya suatu
organisasi serta nilai-nilai organisasi yang diharapkan, yang dicerminkan sebagai visi dan misi
organisasi. Kemudian proses itu dilanjutkan dengan penetapan tujuan dan sasaran yang
merupakan target-target yang spesifik. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis startejik, dari
eksternal maupun internal, dan mempertimbangkan tujuan dan sasaran organisasi yang
telahditetapkan, maka dirumuskanlah strategiangdiharapkan dpat mengkoordinasi sarana dan
kegiatan organisasi agar dapat mengarah pada pencapaiantujuan dan sasarn organisasi yang
telahditetapkan. Kemudian startegi yang telah dirumuskan diangkat atau diungkit dalam
pengimplementasian yang didukung oleh kepemimpinan stratejik, dimana pelaksanaan nya selalu
dipantau agar dapat sejalan dengan strategiorganisasi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Manajemen Strategik ?


2. Bagaimana proses Manajemen Strategik ?
3. Bagaimana tingkatan Manajemen Strategik ?
4. Bagaimana Penilaian Manajemen Strategik ?
5. Apa manfaat Manajemen Strategik ?
6. Bagaimana Keberhasilan Usaha ?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui definisi Manajemen Strategik


2. Untuk mengetahui proses Manajemen Strategik
3. Untuk mengetahui tingkatan Manajemen Strategik
4. Untuk mengetahui penilaian Manajemen Strategik
5. Untuk mengetahui manfaat Manajemen Strategik
6. Untuk mengetahui Keberhasilan Usaha

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Strategik


Manajemen strategis merupakan suatu rangkaian keputusan dan tindakan yang
menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan
suatu perusahaan. Banyak menurut para ahli yang mendefinisikan mengenai definisi
manajemen strategis.
Menurut J. David Hunger dan Thomas L.Wheelen mendefinisikan manajemen
strategis sebagai keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang
ditunjukkan untuk kinerja organisasi dalam jangka panjang (Hunger & Wheelen, 2003).
Dari definisi yang dikemukakan oleh Hunger dan Wheelen menunjukkan bahwa dalam
manajemen strategis keputusan dan tindakan yang akan dilakukan tidak tunggal atau
terdiri dari banyak pilihan-pilihan keputusan dan tindakan, sedangkan tujuan dari
keputusan dan tindakan tersebut untuk kinerja organisasi untuk jangka waktu yang
panjang, bisa 1,2,3 tahun dan seterusnya.1
Tidak jauh berbeda dari pendapat Hunger dan Wheelen yang dikemukakan oleh
Sondang P. Siagian yang mendefinisikan manajemen strategis sebagai serangkaian
keputusan dan tindakan yang dibuat oleh pimpinan organisasi tertinggi untuk dipaksakan
oleh seluruh perangkat organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Siagian, 2016).2 Serangkaian keputusan dan tindakan tersebut dibuat setelah
memperhatikan situasi eksternal dan kondisi internal organisasi.
Certo (2010), mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan,
dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.3
B. Proses Manajemen Strategis
Manajemen strategis yang baik akan dapat membawa organisasi untuk dapat
mengimplementasikan strateginya melalui perencanaan program, proses budgeting,
sistem manajemen kinerja, perubahan pada struktur organisasi, serta manajemen program
dan proyek. Hunger,(2009) juga menuliskan bahwa seiring dengan berjalannya waktu,
manajemen strategis berevolusi sebagai berikut:

1
Novianto Efri, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Budi Utama, 2019), hlm 12.
2
Novianto Efri, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Budi Utama, 2019), hlm 13.
3
Yunus Eddy, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2016), hlm 4.
a) Basic financial planning, yaitu perencanaan perusahaan yang didasarkan pada
perencanaan keungan. Secara umum disebut sebagai sistem manajemen berdasarkan
budget.
b) Forecast based planning, yaitu pengembangan dari sistem di atas, karena digunakan
untuk perencanaan jangka panjang, akibat kelemahan sistem budget yang terbatas
pada jangka pendek.
c) Strategic planning, yaitu pengembangan dari forecast-based planning, dengan
mempertimbangkan kondisi pasar dan persaingan. Di sini perusahaan sudah
mempertimbangkan bagaimana caranya (strategi) untuk dapat memenangkan pasar.
d) Strategic management, yang merupakan pengembangan dari strategic planning.
Disini masukan dari level bawah juga dipertimbangkan. Prosesnya tidak hanya
berkosentrasi pada formulasi strategi, namun juga diperhatikan secara seksama proses
implementasinya.

Dari beberapa penjelasan para ahli bahwa proses manajemen strategis terdiri atas
tiga tahap yakni formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.

1. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi


peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan
internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan
memilih strategi tertentu yang akan dilaksankan. Isu formulasi strategi mencakup
bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis apa yang harus ditinggalkan, bagaimana
mengalokasikan sumber daya, apakah harus melakukan ekspensasi atau diversifikasi
bisnis, apakah harus memasuki pasar internasional, apakah harus merger atau
membentuk joint venture dan bagaimana menghindari pengambilalihan secara paksa.
2. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem
informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.
Suksesnya implementasi strategi terletak pada kemampuan manajer untuk memotivasi
karyawan.
3. Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Evaluasi strategi
adalah alat untuk mendapatkan informasi kapan strategi tidak dapat berjalan. Semua
strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara
konstan berubah. Tiga aktifitas dasar evaluasi strategi adalah meninjau ulang faktor
eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja, serta
mengambil tindakan korektif. Pekerjaan utama dalam manejemen strategis adalah
berpikir melalui keseluruhan misi perusahaan (Drucker, 2008).

Bagan ketiga, merupakan proses yang menggambarkan secara spesifik prosedur


pelaksanaan manajemen strategis. Dengan melaksankan tahapan tersebut, maka
organisasi dapat menentukan strategi terbaik dalam skala jangka panjang untuk kemajuan
organisasi tersebut.4

C. Tingkatan Manajemen Strategik

Dalam manajemen stratejik pada dasarnya strategi memiliki berbagai tingkatan.


Tingkatan ini ada hubungannya dengan skala atau ruang lingkup yang ada dalam suatu
perusahaan atau organisasi yaitu Strategi Tingkat Korporat Tingkat Korporasi, Strategi
Tingkat Bisnis (Strategy Business Unit) Tingkat Bisnis, Strategi Tingkat Fungsional Tingkat
Fungsional.

1. Strategi Tingkat Korporat Tingkat Korporasi adalah keputusan yang dibuat berdasarkan
pada orientasi nilai, value, lebih konseptual dan tersentralisasi. Strategi ini berkaitan
dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang
yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita
dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh
organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi
nonprofit. Ini adalah strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan yang bertujuan
menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan dan bagi manajemen
berbagai macam bisnis lini produk. Ada tiga jenis strategi yang dapat dipakai pada
tingkat strategi ini5, yaitu:

4
Yunus Eddy, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2016), hlm 15.

5
Hunger David, J. dan Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi.
a. Strategi pertumbuhan (growth strategy) Strategi yang berdasarkan pada tahap
pertumbuhan yang sedang dilaluiperusahaan
b. Strategi stabilitas (stability strategy), Strategi dalam menghadapi kemerosotan
penghasilan yang sedangdihadapi oleh suatu perusahaan
c. Retrenchment strategy, Strategi yang yang diterapkan untuk memperkecil atau
mengurangi usahayang dilakukan perusahaan Beberapa hal mengenai tingkatan
koorporat yaitu:
- Strategi yang dibuat pada level korporat
- Level korporat sering juga disebut sebagai Holding Company
- Strategi yang di rumuskan adalah bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana
sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut.
- Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang
berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara
langsung.
2. Strategi Tingkat Bisnis (Strategy Business Unit) Tingkat Bisnis adalah lebih banyak
dilakukan pada level middle manajemen, cirinya jangka waktu relatif pendek, keputusan-
keputusan di buat untuk menjebatani keputusan tingkat korporasi dan fungsional. Stategi
ini digunakan pada tingkat produk atau unit bisnis dan merupakanstrategi yang
menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasapada spesifikasi atau
segmen pasar tertentu. Terdapat tiga macam strategi yang bisa digunakan pada strategi
tingkat bisnis ini, yaitu Strategi kepemimpinan biaya, Strategi diferensiasi, dan Strategi
focus. Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh para manajer yang
diserahi tugas dan tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnis
bersangkutan. Beberapa hal mengenai tingkatan bisnis yaitu ;
- Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi
- Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi
dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia
bisnis yang ada.
- Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh sertadi dukung oleh strategi korporasi.
3. Strategi Tingkat Fungsional Tingkat Fungsional adalah melibatkan masalah-masalah
operasional yang berorientasi pada aktivitas resiko rendah, biaya yang dibutuhkan rendah
keputusan dibuat tergantung kepada ketersediaan SDM (Sumber Daya Manusia) dan Sumber
Daya Perusahaan. Strategi ini digunakan pada level fungsional seperti, operasional, pemasaran,
keuangan, dan sumber daya manusia. Strategi ini mengacu pada duatingkatan strategi
sebelumnya yaitu strategi korporasi dan strategi bisnis. Strategi fungsional juga disebut sebagai
value-based-strategy. Berfokus pada memaksimumkan produktivitas sumber daya yang
digunakan dalammemberikan valueterbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelangga Beberapa hal
mengenai tingkatan fungsional yaitu:

- Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis.
- Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM,
fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D).

- Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling
utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.

D. MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIK

Manajemen strategik memungkinkan suatu organisasi untuk proaktif dalam membentuk masa
depanya, memungkinkan sebuah perusahaan memulai dan mempengaruhi (bukan sekedar
respons) aktivitas dengan demikian memiliki kontrol terhadap nasibnya. Secara historis, manfaat
utama manajamen strategik telah membantu organisasi memformulasikan strategi yang lebih
baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematik , logis, dan rasional untuk pilihan
strategi. Dengan demikian diharapkan makin banyak institusi dan korporasi yang menggunakan
manajemen strategik untuk membuat keputusan yang efektif. Maka demikian manajemen
strategis tidak selalu menjamin keberhasilan, dan menjadi disfungsional apabila digunakan
secara serapangan.
1. Manfaat finansial
Penelitian mengindisikan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen
strategik lebih menguntungkan dan berhasil dibandingkan organisasi lain yang tidak
menggunakanya. Bisnis yang yang menggunakan konsep manajemen strategik
menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan
produktivitas dibandingkan perusahaan tanpa aktivitas perencanaan yang sistematis.
2. Manfaat nonfinansial
Meningkatnya kesadaran atas ancaman eksternal, pemahaman yang lebih baik atas
strategik pesaing, meningkatnya produktivitas karyawan, mengurangi keengganan untuk
berubah, dan pengertian yang lebih baik atas hubungan antara kinerja dan penghargaan.6

Adapun manfaat lain dari manajamen strategik :

1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.


2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin
beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah
munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada
tahap pelaksanaannya.7
E. EVALUASI STRATEGIK
Evaluasi strategi adalah tahap proses manajemen dimana manajer puncak berusaha
memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan tepat dan mencapai tujuan
perusahaan, serta mengambil langkah-langkah perbaikan apabila diperlukan. Para manajer sangat
perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena
faktor-faktor eksternal dan internal selalu berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:
1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal (dasar strategi sekarang).
2. Mengukur prestasi.
3. Mengambil tindakan korektif.

6
Yunus Eddy, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2016), hlm 8-9
7
Dinata, Vendrian. (2011). Analisis Kasus Perusahaan PT Unilever, In Blogspot.com [Online]. Tesedia:
http://vendriandinata.blogspot.com/2011/10/analisis-kasusperusahaan-pt-unilever.html [6 Maret 2015]
Fokus utama dalam evaluasi strategi adalah pengukuran dan penciptaan mekanisme
umpan balik yang efektif. Pengukuran kinerja merupakan tahap yang penting untuk melihat dan
mengevaluasi capaian atau hasil pekerjaan yang telah dilakukan organisasi untuk mencapai
tujuan yang menjadi saasaran pekerjaan tersebut. Jika ditelaah lebih jauh, dapat dipetakan
evaluasi strategi menjadi tiga tahapan.8 Tahapan pertama adalah pengukuran kinerja. Tahap
kedua analisis dan evaluasi kinerja yang bertujuan untuk mengetahui progress realisasi kinerja
yang dihasilkan, maupun kendala dan tantangan yang dihadapi dalam mencapai sasaran kinerja.
Tahap ketiga adalah pelaporan. Pelaporan adalah penyampaian perkembangan dan hasil usaha,
baik secara lisan atau lisan maupun komputer. Salah satu tujuan dilakukannya pelaporan adalah
pelaksanaan akuntabilitas. Dengan adanya pelaporan ini diharapkan akan mampu
mengkomunikasikan kepada stakeholder sejauh mana tujuan organisasi telah dilaksanakan.
Kegiatan evaluasi stategi dilakukan di semua level dalam organisasi, yaitu di level
perusahaan level divisi atau unit kerja, dan level fungsional.9 Tahap evaluasi semua kegiatan
organisasi menunjukkan apakah strategi yang diterapkan sesuai dengan strategi yang
dirumuskan. Evaluasi menggunakan metode analisisi komparatif antara kondisi perencanaan
yang diharapkan dan kinerja yang dihasilkan. Selanjutnya laporan berkala dibuat dan
dilaksanakan seperti tahunan, bulanan, atau mingguan. Ini memungkinkan semua penyimpangan
dievaluasi dan kinerja ditingkatkan dengan harapan segala sesuatu yang direncanakan berjalan
sesuai rencana.
F. KEBERHASILAN USAHA
Pengertian keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami
peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari
sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai
suatu keberhasilan. Menurut Moch. Kohar Mudzakar dalam Ressa Andari (2011:21)
Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada yang lainnya
yang sederajat/sekelasnya. Sedangkan menurut Henry Faizal Noor (2007:397) Keberhasilan
usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis
dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan
bisnis

8
Ahmad, “Manajemen Strategis”, Makassar: Nas Media Pustaka, 2020, Hal 13
9
Ismail, “Manajemen Strategis Sektor Publik”, Pasuruan: Qiara Media, 2020, Hal 58
Keberhasilan usaha atau bisnis suatu perusahaan merupakan keberhasilan perusahaan
dalam menghadapi persaingan pasar. Finansial (Profitabilitas) sering dianggap sebagai aspek
utama dalam pengukuran kinerja perusahaan/organisasi namun belum memadai untuk
menjelaskan efektivitas perusahaan secara umum. Selain kinerja keuangan terdapat kinerja
nonfinansial yang juga menjadi terget, sesuai dengan tujuan dan sasaran stratejik diperusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha bersumber dari dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu kualitas sdm, penguasaan
organisasi, struktur organisasi, sistem manajemen, partisipasi, kultur/budaya bisnis, kekuatan
modal, jaringan bisnis dengan pihak luar, tingkat entrepreneurship.
Faktor eksternal dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor pemerintah dan non pemerintah. Faktor
pemerintah diantaranya kebijakan ekonomi, birokrat, politik, dan tingkat demokrasi. Faktor non
pemerintah yaitu; sistem perekonomian, sosio kultur budaya masyarakat, sistem perburuhan dan
kondisi perburuhan, kondisi infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat, dan lingkungan
global.
Keberhasilan usaha dapat dilihat dari sisi kuantitatif dan sisi kualitatif. Dari sisi
kuantitatif umumnya berkaitandengan keuangan atau fiansial seperti paten,reputasi, dan
kecepatan pengembangan produk. Kedua kriteria keberhasilan usaha ini sering diperguanakan
suatu perusahaan untuk mengetahui perkembangan keberhasilan usaha perusahaan tersebut.
Kriteria keberhasilanusaha dari sisi keuangan atau finansial suatu perusahaan antaralain
dapat berupa:
1. Pertumbuhan penjualan (sales growth)
2. Rasio keuntungan dengan modal (return on invested capital)
3. Rasio keuntungan dengan ekuitas (return on equity)
4. Rasio keuntungan dengan asset (return on assets)
5. Rasio keuntungan dengan penjualan (return on sales)
6. Penjualan per karyawan (sales employee)
7. Perputaran persediaan (inventory turnover)
8. Perputaran piutang (account receivable turnover)
9. Rasio utang (debt ratio)
10. Penghematan biaya (cost reduction)
Kriteria keberhasilan usaha dari sisi nonfinansial suatu perusahaan antara lain
· Kepuasaan pelanggan
· Keluhan pelanggan
· Retensi pelaggan
· Pengembalian produk
· Kualitas atau mutu produk
· Paten
· Reputasi
· Produk baru yang masuk pasar (new product released)
· Kecepatan pengembangan produk
· Employee turnover
Kedua kriteria penilaian kinerja stratejik dari keberhasilan usaha perusahaan seperti yang
diutarakan diatas tidaklah semuanya selau digunakan oleh perusahaan. Sedangkan menurut
Henry Faizal Noor (2007:397) indikator keberhasilan usaha adalah sebagai berikut:10
1. (Laba/Profitability). Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih
antara pendapatan dengan biaya.
2. Produktivitas dan Efisiensi. Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar
kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya
menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang
diperoleh.
3. Daya Saing. Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut
perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan
pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.
4. Kompetensi dan Etika Usaha. Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil
penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat
menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
5. Terbangunnya citra baik. Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan
trust external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada dalam
perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenap
stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas,
bahkan juga pesaing.Keberhasilan usaha perusahaan dari waktuke waktu tentunya harus terus

10
Henry Faizal Noor, "Ekonomi Manajerial", Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007
dinilai dan di evaluasi,terutamayang berkaitan dengan posisi perusahaan di pasar terutama posisi
bersaingnya.posisi bersaingnya dalam rangka keberhasilan usaha perusahaan harus dapat
ditingkatkan dan dipertahankan, sehingga menjadi keberhasilan yang berkelanjutan.
BAB III

KESIMPULAN

Manajemen strategis merupakan suatu rangkaian keputusan dan tindakan yang


menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu
perusahaan.
Dari beberapa penjelasan para ahli bahwa proses manajemen strategis terdiri atas tiga
tahap yakni formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
Dalam manajemen stratejik pada dasarnya strategi memiliki berbagai tingkatan.
Tingkatan ini ada hubungannya dengan skala atau ruang lingkup yang ada dalam suatu
perusahaan atau organisasi yaitu Strategi Tingkat Korporat Tingkat Korporasi, Strategi Tingkat
Bisnis (Strategy Business Unit) Tingkat Bisnis, Strategi Tingkat Fungsional.
Manfaat utama manajamen strategik telah membantu organisasi memformulasikan
strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematik , logis, dan
rasional untuk pilihan strategi. Dengan demikian diharapkan makin banyak institusi dan
korporasi yang menggunakan manajemen strategik untuk membuat keputusan yang efektif.
Maka demikian manajemen strategis tidak selalu menjamin keberhasilan, dan menjadi
disfungsional apabila digunakan secara serapangan.
Evaluasi strategi adalah tahap proses manajemen dimana manajer puncak berusaha
memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan tepat dan mencapai tujuan
perusahaan, serta mengambil langkah-langkah perbaikan apabila diperlukan
Keberhasilan usaha atau bisnis suatu perusahaan merupakan keberhasilan perusahaan
dalam menghadapi persaingan pasar. Finansial (Profitabilitas) sering dianggap sebagai aspek
utama dalam pengukuran kinerja perusahaan/organisasi namun belum memadai untuk
menjelaskan efektivitas perusahaan secara umum. Selain kinerja keuangan terdapat kinerja
nonfinansial yang juga menjadi terget, sesuai dengan tujuan dan sasaran stratejik diperusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, 2020. Manajemen Strategis, Makassar: Nas Media Pustaka.


Dinata, Vendrian. (2011). Analisis Kasus Perusahaan PT Unilever, In Blogspot.com [Online].
Tersedia: http://vendriandinata.blogspot.com/2011/10/analisis-kasusperusahaan-pt-unilever.html
[6 Maret 2015]
Henry Faizal Noor, 2007. Ekonomi Manajerial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hunger David, J. dan Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta.
Ismail, 2020. Manajemen Strategis Sektor Publik, Pasuruan: Qiara Media.
Novianto, Efri. 2019. Manajemen Strategis, Yogyakarta: Budi Utama,.
Yunus Eddy. 2016. Manajemen Strategis, Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai