Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI STRATEGI: ISU PEMASARAN, KEUANGAN/AKUNTANSI,

R&D, DAN SIM


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi

Dosen Pengampu: Dr. Drs. Sudjatno, MS.

Oleh:

1. Reza Satrya Dwitama 175020200111039


2. Kartika Wulandari 175020200111044
3. Gusti Alma Amalia Ramadhani 175020207111057

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN ....................................................................................................... 3


1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................................ 4
2.1 Implementasi Strategi Dalam Bidang Pemasaran .......................................................... 4
2.1.1 Segmentasi Pasar .......................................................................................................... 4
2.1.1 Pemosisian Produk ....................................................................................................... 5
2.2 Implementasi Strategi Dalam Bidang Pemasaran .......................................................... 6
2.2.1 Menggalang modal untuk menerapkan strategi ........................................................... 6
2.2.2 Perhitungan laporan keuangan ..................................................................................... 7
2.2.3 Anggaran keuangan ...................................................................................................... 8
2.2.4 Mengevaluasi nilai suatu bisnis ................................................................................... 9
2.2.5 Memutuskan apakah akan go public ............................................................................ 9
2.3 Implementasi Strategi Dalam Bidang RnD ................................................................... 10
2.4 Implementasi Strategi Dalam Bidang SIM.................................................................... 11
BAB III: KESIMPULAN ...................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 12
3.1 Saran ................................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Strategi tidak akan bisa diterapkan dengan sukses dalam organisasi yang tidak
bisa memasarkan barang dan jasanya dengan baik, dalam perusahaan yang tidak
mampu mengumpulkan modal kerja yang dibutuhkan, pada perusahaan yang memiliki
sistem informasi manajemen yang lemah. Selain itu, manajemen strategi merupakan
proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, dan dibuat oleh pimpinan serta
diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi sehingga semua
tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai.
Implementasi manajemen strategi berisi tentang isu-isu pemasaran, keuangan
atau akuntansi, RnD (Riset dan Pengembangan), dan sistem informasi manajemen yang
dapat mempengaruhi suatu perusahaan dalam menjalankan proses yang berhubungan
dengan kebijakan-kebijakan dalam pengambilan keputusan yang harus dilakukan oleh
perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya.
Dengan pengetahuan yang dimiliki suatu perusahaan tentang Implementasi
Manajemen Strategi akan dapat menimbulkan suasana di dalam perusahaan itu sendiri
menjadi lebih mudah dalam menjalani peran-peran dalam perusahaan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana implementasi strategi yang berisi isu-isu pemasaran, keuangan
atau akuntansi, RnD, dan sistem informasi manajemen?
2. Bagaimana kebijakan-kebijakan yang terkait implementasi strategi tersebut?

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Imlementasi Strategi Dalam Bidang Pemasaran
Fred R. David (2011) mengungkapkan bahwa dua variable yang sangat
penting dalam penerapan strategi dalam bidang pemasaran: segementasi pasar
(market segmentation) dan pemosisian produk (product positioning). Segementasi
pasar dan pemosisian produk dianggap sebagai kontribusi terpenting pemasaran bagi
manajemen strategis.

2.1.1 Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar digunakan secara luas dalam penerapan strategi,
khususnya bagi perusahaan-perusahaan kecil dan terspesialisasi. Segmentasi
pasar dapat didefinisikan sebagai pembagian pasar menjadi bagian-bagian
konsumen yang berbeda menurut kebutuhan dan kebiasaan belanja mereka.
Segementasi pasar merupakan variable penting dalam penerapan
strategi paling tidak untuk tiga alas an. Pertama, strategi seperti pembangunan
pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar, dan diversifikasi membutuhkan
peningkatan penjualan melalui pasar dan produk yang baru. Agar strategi ini
berhasil diterapkan, pendekatan-pendekatan segmentasi pasar yang baru atau
lebih baik dibutuhkan. Kedua, segemntasi pasar memungkinkan sebuah
perusahaan untuk beroperasi dengan sumber daya yang terbatas karena
produksi massal, distribusi massal, dan iklan massal tidak diperlukan.
Segmentasi pasar memampukan sebuah perusahaan kecil berkompetisi dengan
baik melawan perusahaan besar dengan cara memaksimumkan laba per unit
dan penjualan per segmen. Keputusan-keputusan segmentasi pasar secara
langsung memengaruhi variable-variable bauran pemasaran: produk, tempat,
promosi, harga.
Segmen orang yang ingin dijangkau secara online oleh para pemasaran
jauh lebih jelas daripada segmen orang yang dijangkau melalui bentuk-bentuk
media tradisional, seperti televisi, radio, dan majalah. Orang di seluruh dunia
berukumpul dalam komunitas-komunitas virtual di web dengan menjadi
anggota/konsumen/pengunjung di berbagai situs web yang berfokus pada
beragam topik. Orang pada dasarnya telah melakukan segmentasinya sendiri
secara alami di situs-situs web yang menawarkan “tempat favorit” mereka dan
tidak sedikit dari situs web ini yang menjual informasi terkait “pengunjung”
mereka. Bisnis dan kelompok individu di seluruh dunia menunjukkan daya
beli mereka di situs web untuk mendapatkan diskon yang banyak.

4
Gambar 2.1 Contoh Segmen Pasar

2.1.2 Pemosisian Produk


Setelah pasar disegmentasi sehingga perusahaan dapat menjangkau
kelompok konsumen tertentu, langkah selanjutnya adalah mencari tahu apa
yang diinginkan serta diharpkan oleh konsumen. Ini membutuhkan analisis dan
riset. Satu kesalahan besarnya adalah mengasumsikan bahwa perusahaan tahu
apa yang diinginkan dan diharapkan konsumen. Banyak sekali riset yang
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan besar antara bagaimana konsumen
mendefinisikan layanan dan memeringkat signifikasi berbagai aktivitas
pelayanan yang berbeda serta bagaimana produsen memandang layanan
tersebut. Banyak perusahaan telah berhasil menjembatani jurang antara apa
yang diyakini oleh konsumen sebagai layanan yang baik itu penting, bukan apa
yang dia anggap demikian oleh produsen.

Mengidentifikasi konsumen target yang menjadi landasan bagi focus


upaya-upaya pemasaran menyediakan dasar untuk memutuskan bagaimana
memenuhi kebutuhan serta keinginan kelompok konsumen tertentu. Pemosisian
produk digunakan secara luas untuk maksud ini. Pemosisian produk mencakup
pengembangan representasi skematis yang mencerminkan bagaimana produk
atau jasa anda dibandingkan produk dan jasa pesaing dalam dimensi-dimensi
terpenting bagi keberhasilannya dalam industry.
Langkah-langkah berikut terpenting dalam pemosisian produk:

1. Memilih kriteria penting yang secara efektif membedakan produk atau


jasa dalam industry
2. Mempersiapkan diagram peta pemosisian produk dua dimensional
dengan kriteria yang spesifik di tiap-tiap sumbunya.

5
3. Melakukan ploting produk atau jasa pesaing utama untuk menghasilkan
matriks empat kuadran
4. Mengidentifikasi area di peta pemosisian di mana produk atau jasa
perusahaan dapat menjadi pesaing kompetitif di pasar target tertentu.
Carilah area-area (ceruk) yang lowong.
5. Mengembangkan sebuah rencana pemasaran untuk memosisikan
produk atau jasa perusahaan secara tepat.

Beberapa aturan untuk menggunakan pemosisian produk sebagai alat


penerapan strategi:
1. Carilah lubang atau ceruk kosong. Peluang strategi yang paling baik
adalah segmen yang belum terlayani.
2. Jangan menempatkan diri di antara segmen. Keuntungan apapun yang
diperoleh dari melayani beberapa segmen (seperti pasar target yang
lebih luas) akan tertutupi oleh kegagaln untuk memuaskan satu segmen.
Dalam pengertian teori keputusan, maksudnya di sini adalah
menghindari suboptimasi dengan mencoba melayani lebih dari suatu
fungsi objektif.
3. Jangan melayani dua segmen dengan strategi yang sama. Biasanya,
strategi yang berhasil di satu segmen tidak dapat secara langsung
dialihkan ke segmen yang lain.
4. Jangan posisikan diri anda di tengah-tengah peta. Posisi tengah
umumnya berarti strategi yang dianggap tidak memiliki karakterisiktik
pembeda. Aturan ini bervariasi sesuai jumlah pesaing.
Sebuah strategi pemosisian produk yang efektif memenuhi dua kriteria: (1)
secara unik, pemosisian produk membedakan suatu perusahaan dari yang lain,
dan (2) pemosisian produk konsumen untuk mengharapkan jasa atau layanan
sedikit lebih dibawah dari yang mampu perusahaan berikan.

Gambar 2.2 Contoh Pemosisian Produk

6
2.2 Implementasi Strategi Dalam Bidang Keuangan
Pengupayaan modal yang diperlukan, pengembangan perhitungan laporan keuangan,
pembuatan anggaran keuangan, dan pengevaluasian nilai atau kelayakan bisnis.
Beberapa contoh keputusan yang membutuhkan kebijakan keuangan/akuntansi
adalah:
a. Menggalang dana dengan utang jangka pendek, utang jangka panjang,
saham, preferen, atau saham biasa.
b. Menyewa atau membeli asset tetap
c. Menentukan rasio pembayaran deviden yang memadai
d. Menggunakan pendekatan akuntansi LIFO (last-in, first-out), FIFO (first-in,
first-out), atau nilai pasar
e. Memperpanjang waktu piutang usaha
f. Menetapkan diskon presentasi tertentu atas akun dalam periode waktu yang
telah ditentukan
g. Menentukan jumlah kas yang harus dipertahankan

2.2.1 Menggalang modal untuk menerapkan strategi


Analisis Laba per Saham (LPS) / Laba Sebelum Bunga dan Pajak
(EBIT) merupakan Teknik yang paling luas digunakan untuk menentukan
apakah utang, saham, atau kombinasi antara utang dan saham adalah alternative
terbaik untuk menggalang modal bagi penerapan strategi. Teknik ini melibatkan
pencermatan dampak pembiayaan utang versus saham atas laba per saham
berdasarkan berbagai asumsi dan atas EBIT. Analisis EBIT/EPS adalah alat
yang sangat bagus untuk membuat keputusan pembiayaan modal yang
dibutuhkan untuk menerapkan strategi.

2.2.2 Perhitungan laporan keuangan


Analisis perhitungan laporan keuangan (projected financial statement
analysis) adalah teknik utama dalam implementasi strategi karena
memungkinkan organisasi untuk memriksa hasil yang diharapkan dari
berbagai tindakan dan pendekatan.
Terdapat enam tahap dalam membuat suatu analisis proyeksi keuangan:

1. Siapkan proyeksi keuangan sebelum neraca. Awalilah dengan


memperkirakan penjualan seakurat mungkin.
2. Gunakan metode persentase penjualan (percentage-of sales) untuk
memproyeksiakan harga pokok penjualan (cost of good sold-CGS) dan
akun-akun pengeluaran di laporan keuangan.
3. Hitunglah proyeksi laba bersih (net income-NI)
4. Kurangi laba bersih dengan dividen (dividend-DIV) yang akan dibayar
untuk tahun depan. Sisa laba ini diebut laba ditahan (retained earnings-
RE). setiap tahun perusahaan menambahkan laba ditahan (dari laporan
laba rugi) ke laba ditahan tahun sebelumnya di neraca. Oleh karena itu,

7
jumlah laba ditahan dalam neraca adalah jumlah kumulatif, bukan jumlah
sebenarnya yang tersedia untuk implementasi strategi! Dalam mebuat
laporan proyeksi keunagan, jumlah laba ditahan pada neraca biasanya
cukup besar. Namun demikian, jumlahnya juga bisa saja rendah atau
bahkan negative jika perusahaan mengalami kerugian. Satu-satunya cara
bagi laba ditahan agar bisa turun dari satu tahun ketahun lainya dalam
neraca adalah:
 Jika perusahaan mengalami kerugian pada tahun tersebut atau,
 Jika perusahaan memiliki labah bersih positif pada tahun
tersebut namun harus membayar dividen lebih besar dari
jumlah lab yang diperoleh.
5. Proyeksikan pos-pos dineraca, dimulai dari lab ditahan dan kemudian
memperkirakan modal pemegang saham, utang jangka panjang, utang
jangka pendek, total utang, total aktifa, aktifa tetap, dan aktifa lancar.
6. Tulislah catatan proyeksi pada laporan. Kapanpun terjadi perubahan dari
tahun ke tahun yang diproyeksikan, beri catatan yang perlu diberikan.

Gambar 2.3 Contoh Laporan Keuangan

2.2.3 Anggaran Keuangan


Anggaran keuangan (financial budget) adalah dokumen yang merinci
bagaimana dana akan diperoleh dan dihabiskan untuk kurun waktu tertentu.
Anggaran tahun adalah dana yang paling lazim, walaupun kurun waktu suatu
anggaran dapat berkisar dari suatu hari sampai lebih dari 10 tahun. Secara
mendasar, penyusunan anggaran keuangan merupakan metode untuk
menjelaskan apa yang harus dilakukan agar penerapan strategi berhasil.
Anggaran keuangan tidak boleh dipandang sebagai alat untuk membatasi
pengeluaran tetapi sebagai metode untuk memanfaatkan sumber daya sebuah
organisasi secara paling produktif dan paling menguntungkan. Anggaran

8
keuangan dapat dilihat sebagai alokasi sumber daya perusahaan yang terencana
dan didasarkan pada perkiraan masa yang akan datang.

Jenis anggaran keuangan yang paling lazim adalah anggaran tunai atau
anggaran kas (cash budget). Financial Accountung Standard Board (FASB)
telah mewajibkan setiap perusahaan mempublikasikan laporan arus kas tahunan
selain laporan keuangan yang biasa. Laporan tersebut mencakup semua
penerimaan dan pembayaran tunai dalam operasi, investasi, dan keuangan.
Laporan ini melengkapi laporan perubahan posisi keuangan yang sebelumnya
dimasukkan di dalam laporan tahunan setiap perusahaan.

2.2.4 Mengevaluasi nilai suatu bisnis


Mengevaluasi nilai dari suatu bisnis (worth of a business) adalah hal
yang penting bagi implementasi strategi karena strategi yang integratif, intensif,
dan diverifikasi biasanya diterapkan dengan mengambil alih lain. Diverifikasi
biasanya diterapkan dengan mengambil alih perusahaan lain. Strategi lainnya,
seperti pengunduran diri, atau divest, mungkin bisa mengakibatkan
terjualnyasatu divisi dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri. Untuk
menentukan nilai bisnisdapat dikelompokkan kedalam 3 pendekatan utama: apa
yang dimiliki perusahaan, atau apa yang diberikan perusahaan ke pasar.
Pendekatan pertama adalah menentukan nilai bersih atau modal pemegang
saham. Kekayaan bersih menunjukkan nolai total saham biasa, tambahan atau
kurangi dengan nilai goodwill, kelebihan atau kekurangan asset, dan asset tak
berwujud. Pendekatan kedua adalah dengan mengukur nilai suatu perusahaan
muncul dari keyakinan bahwa nilai dari bisnis apapun harus didasarkan pada
manfaat masa depan yang bisa diperoleh pemiliknya berupa laba bersih. Dan
pendekatan ketiga adalah membiarkan pasar menentukan nilai bisnis
berdasarkan nilai harga jual, metode rasio harga terhadap laba, dan metode
saham yang beredar. Untuk mengaplikasikan metode ini, kalikan jumlah saham
beredar dengan harga pasar per saham dan tambahkan dengan preminya. Premi
adalah jumlah dolar per saham yang seseorang atau sebuah perusahaan bersedia
bayarkan untuk mengendalikan perusahaan lain.

2.2.5 Memutuskan apakah akan go public


Go public berarti menjual presentasi tertentu dari perusahaan kepada
pihak lain untuk memperoleh modal di pasar saham. Konsekuensinya, hal itu
menipiskan kendali pemilik atas perusahaan. Go public tidak disarankan untuk
perusahaan dengan penjualan di bawah $10 juta sebab biaya awalnya bisa
terlalu tinggi dibandingkan dengan arus kas yang akan diperoleh perusahaan
tersebut. Go public menawarkan keuntungan besar yaitu memungkinkan

9
perusahaan pabrik, melakukan ekspansi, mendorong pertumbuhan, serta
memasarkan produk dan jasa secara lebih efektif

2.3 Implementasi Strategi Dalam Bidang Riset dan Pengembangan


Personel penelitian dan pengembangan – Litbang (Research and Development –
R&D) memainkan peran yang integral dalam penerapan strategi. Divisi ini secara
umum bertanggung jawab untuk mengembangkan berbagai produk baru dan
memperbaiki produk-produk lama sehingga memungkinkan penerapan strategi yang
efektif. Karyawan dan manajer litbang menjalankan tugas yang mencakup transfer
teknologi kompleks, penyesuaian proses dengan bahan mentah yang tersedia,
adaptasi proses dengan pasar lokal, serta penyesuaian produk dengan selera dan
spesifikasi tertentu. Kebijakan litbang yang dirumuskan dengan baik mampu
memadukan peluang pasar dengan kapabilitas internal. Kebijakan litbang dapat
mendorong upaya-upaya penerapan strategi untuk:

1. Menekankan perbaikan produk atau proses


2. Memberi tekanan pada riset atau proses
3. Menjadi pemimpin atau pengikut dalam litbang
4. Mengembangkan proses jenis robotic atau manual
5. Membelanjakan anggaran litbang dalam jumlah tinggi, sedang, atau rendah
6. Menjalankan litbang di dalam perusahaan atau mengalihkannya kepada
pihak luar
7. Menggunakan peneliti universitas atau peneliti sektor wisata.

Panduan dalam memilih apakah menggunakan jasa litbang dari pihak eksternal
atau internal adalah sebagai berikut:

 Jika perkembangan teknologi pelan, pertumbuhan pasar moderat, dan


ada penghalang kuat untuk pesaing baru, maka litbang internal lebih
disarankan.
 Jika teknologi berubah cepat dan pasar tumbuh lambat, upaya litbang
besar-besaran bisa berisiko karena bisa mengarah pada teknologi yang
tak begitu diperlukan atau barang yang tak memiliki pasar.
 Jika teknologi berubah lambat dan pasar tumbuh cepat, tak ada cukup
waktu untuk pengembangan litbang internal. Penggunaan jasa litbang
dari pihak eksternal disarankan.
 Jika teknologi dan pasar sama-sama tumbuh cepat, ahli litbang harus
direkrut.

Tiga pendekatan utama litbang dalam penerapan strategi perusahaan adalah:

1. Menjadi perusahaan pelopor yang menjual produk dengan teknologi


terbaru;

10
2. Menjadi peniru yang inovatif atas produk yang sukses, ini akan
mengurangi risiko dan biaya start-up.
3. Menjadi produsen berbiaya rendah dengan memproduksi barang yang
sama dalam jumlah besar tetapi lebih murah daripada produk yang sudah
pernah dikenalkan.

2.4 Implementasi Strategi Dalam Bidang Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen – SIM (Management Information System) yang
efektif tidak akan menjadi pilihan di masa mendatang tetapi juga menjadi
persyaratan. Infomrasi adalah landasan pemahaman di sebuah perusahaan. Di
banyak industry, informasi menjadi faktor terpenting untuk membedakan
perusahaan yang berhasil dari yang gagal. Proses manajemen strategis sangat
terbantu di perusahaan-perusahaan yang memiliki sistem informasi manajemen yang
efektif. Banyak perusahaan membangun pendekatan baru terhadap sistem informasi,
pendekatan yang memadukan pengetahuan teknis para pakar computer dengan visi
manajemen senior.
Pengumpulan, pencarian, dan penyimpanan informasi dapat digunakan untuk
menciptakan keunggulan kompetitif seperti penjualan lintas ke konsumen,
pemonitoran pemasok, penyediaan informasi bagi manajer dan karyawan, aktivitas
koordinasi antar divisi, dan pengelolaan keuangan.
Sistem informasi yang baik memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya.
Perusahaan juga harus memberi perhatian yang lebih besar terhadap masalah tentang
kerentanan computer. Karyawan yang tidak puas, competitor, remaja usil, sosiopat,
maling, mata-mata, dan agen sewaan adalah suatu pembajakan yang dapat
menimbulkan masalah besar dalam perusahaan dan mahal perbaikannya.
Perusahaan penyedia perangkat lunak perkantoran seperti Microsoft, Oracle,
atau SAP menciptakan perangkat lunak yang bisa membantu perusahaan untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Sebagai contoh, pada tahun 2007 PT.
Telkom Indonesia menerapkan SAP Modul Finance dan SDM untuk meningkatkan
kemampuan pelaporan keuangan yang akurat sebagai syarat korporasi untuk masuk
di Bursa Efek Global.
Perusahaan lain seperti Metrodata, Inc justru memberikan penawaran perangkat
lunak kantor yang memungkinkan “kantor dibawah ke rumah” sebagai jawaban atas
tantangan produktivitas seseorang.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penerapan strategi yang berhasil berganting pada kerjasama antar semua
manajer fungsional dan divisional di sebuah organisasi. Manajer pemasaran biasanya
diserahkan tanggungjawab untuk meningkatkan pendapatan penjualan di aera yang
baru dan produk baru atau yang lebih baik. Manajer keuangan keuangan/akuntansi
harus menggunakan pendekatan penerapan strategi efektif berbiaya rendah dan sedikit
resiko. Manajer litbag harus mentransfer teknologi baru dalam penerapan strategi agar
tujuannya tercapai. Terakhir, manajemen sistem informasi manajemen sangat penting
untuk menyediakan kepemimpinan dan pelatihan semua individu di perusahaan.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas maka diharapkan bagi seluruh organisasi
dalam rangka mewujudkan kemajuan organisasinya haruslah melakukan berbagai hal,
salah satunya adalah membuat formulasi strategi yang sebaik-baiknya dengan
mengikutsertakan anggota organisasi. Kemudian setelah melakukan perumusan
formulasi strategi tugas selanjutnya adalah mengimplementasikan formulasi strategi
tersebut dengan totalitas dan sebaik-baiknya agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan
kemajuan yang diharapkan dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA
Fred R. David. 2016. Strategic Management. terj. Dono Sunardi Manajemen
Strategis: Konsep. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai