Dosen Pengampu:
Ridwan Basalamah, S.E., M.M
Disusun Oleh :
Irma ( 21701081555 )
Enggar ( 21701081544 )
M. Nur Cholis ( 21701081524 )
Nurul Yunia Sari ( 21701081523 )
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Evaluasi Strategi” ini dengan baik, meskipun ada banyak kekurangan di
dalamnya. Kami hanturkan terima kasih banyak kepada Bapak Ridwan
Basalamah,SE.,MM, selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategi yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi “Evaluasi Strategi”. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usaha
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.
Mengingat tidak ada sesuatu yang sempuna tanpa adanya saran yang membangun.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya
Hormat kami,
Kelompok 3
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................
1.1 Pembahasan...........................................................................................................
A. Pengertian Evaluasi....................................................................................
B. Pengertian Strategi.....................................................................................
C. Hakekat Evaluasi Strategi..........................................................................
1. Kegiatan Evaluasi Strategi...................................................................
2. Kreteria Evaluasi Strategi.....................................................................
3. Alasan perlunya Evaluasi Strategi........................................................
4. Proses Evaluasi Strategi.......................................................................
5. Mengkaji ulang Landasan strategi........................................................
6. Mengukur Kinerja Organiasi................................................................
D. Proses pengendalian dan evaluasi..............................................................
E. Motivasi untuk mengevaluasi.....................................................................
F. Kriteria evaluasi.........................................................................................
G. Evaluasi dan tindakan korektif...................................................................
H. Analisis Evaluasi Strategi Terhadap Boise Cascade/ OfficeMAx.............
1.2 Penutup..................................................................................................................
Kesimpulan..........................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................
Jurnal Evaluasi Strategi Bisnis dan Perancangan................................................
1.2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi strategi adalah tahap proses manajemen di mana manajer puncak
berusaha memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan tepat
dan mencapai tujuan perusahaan. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan
strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk
memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan
karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang
sekarang,
2. Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan
evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi,
divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi
: korporasi, bisnis dan fungsional.
1. Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan
mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan
manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan
portofolio produk dan jasa.
2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi
dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa
perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi
tersebut.
3. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya
produktivitas. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di
sekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk
mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna
memperbaiki kinerja.
B. Pengertian Strategi
2. Daya Tawar Menawar Pemasok, pemasok dapat juga menjadi ancaman dalam
suatu industri sebab pemasok dapat menaikkan harga produk yang dijual atau
mengurangi kualitas produk. Jika harga produk pemasok naik maka harga
pokok perusahaan juga naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika
harga jual produk naik maka sesuai dengan hukum permintaan, permintaan
produk akan menurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan kualitas produk,
maka kualitas produk penghasil juga akan turun, sehingga akan mengurangi
kepuasan konsumen.
F. Kriteria evaluasi
Bidang efektifitas organisasi – yakni merumuskan dan mengukur faktor-
faktor evaluasi – sangat kompleks. Memilih sejumlah faktor sebagai dasar untuk
mengevaluasi bukanlah masalah yang mudah. Evaluasi dapat didasarkan pada
faktor yang objektif dan subjektif. Berbagai kriteria dapat digunakan dengan tepat,
tergantung pada tujuan evaluasi seperti yang ditunjukkan kelima jenis pendekatan
pengendaliannya.
Mengevaluasi isi dan proses strategi serta rencana harus berperan dalam sistem.
Artinya, evaluasi diasumsikan secara khas sebagai cara atau metode untuk
mengetahui apakah isi strategi bekerja atau tidak bekerja. Berikut adalah kriteria
penilaian dalam mengevaluasi suatu strategi;
1. Kriteria kuantitatif
Dalam mencoba mengevaluasi strategi perusahaan secara kuantitatif,
dapat dilihat dengan bagaimana prestasi perusahaan dibandingkan dengan apa
yang dilakukan di masa lampau, atau membandingkannya dengan para
pesaingnya dalam hal seperti laba bersih, harga saham, tingkat deviden, laba
per lembar saham, hasil pengembalian atas modal, hasil pengembalian atas
ekuitas, pangsa pasar, pertumbuhan penjualan, dan lain sebagainya. Selain
faktor tersebut, banyak faktor-faktor lain yang mungkin terlihat. Tentu saja,
faktor dan ukuran keberhasilan dapat jauh berbeda untuk perusahaan lain
tergantung pada tujuan dan strategi. Contohnya, cara yang biasa digunakan
para eksekutif untuk memantau pabrikasi sering kali mengandalkan ukuran
perputaran persediaan. Ini dapat diterima jika strateginya mengandalkan
pengukuran keluaran operasi produksi jangka panjang.
Sebagian besar, tolak ukur ini bersifat internal. Tetapi penilaian objektif
dapat juga dibuat dengan membandingkan keberhasilan perusahaan dengan
keberhasilan perusahaan lain yang sejenis. Hal ini adalah suatu aspek penting
penilaian tentang kekuatan dan kelemahan, sebagai masukan dalam
merumuskan strategi di hari mendatang untuk mengembangkan keunggulan
bersaing.
Pendekatan lainnya adalah menanyakan kepada ahli tentang perusahaan
yang paling berhasil, hal ini adalah pendekatan subjektif. Baik pendekatan
objektif maupun pendekatan subjektif terhadap pengukuran, menjadi semakin
sukar bila kriteria yang digunakan untuk menilai suatu keberhasilan lebih dari
satu.
2. Kriteria kualitatif
Telah dikemukakan bahwa penilaian subjektif dapat dicakupkan dengan
evaluasi pasca-fakta. Beberapa kriteria kualitatif dapat juga digunakan di sini
untuk tujuan tersebut. Bahkan seperti dikemukakan sebelumnya, penilaian
subjektif untuk memastikan bahwa strategi yang dijalankan memang tepat.
Tetapi kriteria disini cenderung lebih tepat untuk mengkaji rencana secara
menyeluruh sebelum perusahaan diminta mengubah arah atau menjalankan
strategi. Serangkaian pertanyaan kualitatif dapat diajukan untuk setiap kriteria
ini. Pertanyaan dasarnya adalah apakah tujuan, strategi, dan rencana terpadu
dan komprehensif sudah konsisten, tepat, dan dapat berjalan (workable).
a. Konsistensi
Apakah rencana yang terpadu dan komprehensif sudah konsisten dengan
tujuan, asumsi lingkungan, dan kondisi internal?
- Tujuan. Apakah rencana yang ditetapkan akan menjembatani kesenjangan
yang begitu penting bagi kita? Apakah standar prestasi dikaitkan dengan
faktor keberhasilan yang kritis? Apakah terdapat tujuan yang saling konsisten
di mana kita membuat keputusan untung-rugi? Apakah pertimbangan tujuan
konsisten dengan tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk menopang
legitimasi kita?
- Asumsi lingkungan. Apakah perusahaan tanggap terhadap perubahan penting
yang dapat di antisipasi? Apakah rencana itu akan secara penuh tereksploitasi
peluang yang ditawarkan oleh kondisi dalam negeri dan internasional? Apakah
ia memperkecil ancaman? Apakah kebijakan pemasaran konsisten dengan
perubahan pasar dan kebijakan keuangan konsisten dengan perubahan pasar
modal? Dan lain sebagainya.
- Kondisi internal. Apakah kebijakan alokasi sumber daya, struktur organisasi,
dan sistem administratif terkoordinasi satu sama lain? Apakah sudah ada pola
pelaksanaan terpadu yang cocok dengan strategi dan mengembangkan
keunggulan bersaing yang diperlukan? Apakah strategi mengandalkan pada
kelemahan atau justru berusaha menguranginya? Dsb.
b. Ketepatan
Apakah rencana yang terpadu dan komprehensif sudah memperoleh sumber
daya yang diperlukan, preferensi resiko, dan wawasan waktu.
- Kemampuan sumber daya. Apakah sumber daya yang penting sudah tersedia?
Jika belum, aakah rencana telah menggariskan cara memperolehnya jika
sewaktu-waktu dibutuhkan? Apakah sumber daya sudah siap di tempat dan
tepat untuk sesuatu yang diinginkan? Apakah dalam kebijakan sudah
digariskan pengembangan bahan baku, energi, karyawan, esekutif, fasilitas,
peralatan, kecakapan dan keahlian?
- Preferensi risiko. Apakah strategi mempunyai risiko yang tidak perlu? Apakah
besar risiko yang ada dapat diterima manajemen puncak? Terlalu tinggi atau
terlalu rendanh? Apakah rencana tergantung pada sumber internal yang
kelanjutan eksistensinya tidak terjamin? Apakah ia bergantung pada asumsi
lingkungan yang sangat tidak pasti?
- Wawasan waktu. Apakah tujuan telah dinyatakan berdasarkan waktu yang
tepat untuk mencapainya? Berdasarkan kesanggupan dan kemampuan yang
dimiliki, apakah cocok ekspansi cepat dilakukan? Apakah kriteria evaluasi
diukur dengan waktu yang tepat sehingga penyesuaian yang tepat dapat pula
dilakukan?
c. Workable
Apakah rencana yang terpadu dan komprehensif layak dan memberikan
simulasi terhadap perusahaan?
- Kelayakan. Apakah rencana justru menghabiskan sumber daya dan
kemampuan manajemen yang kita miliki? Apakah ia menimbulkan masalah
lanjutan yang tak terpecahkan? Apakah strategi tersebut dapat didefinisikan
dan jelas? Apakah strategi tersebut layak? Apakah ada akibat tak terduga yang
dapat kita hindari?
- Simulasi. Apakah para manajer bertekad untuk membuat strategi yang bisa
berjalan? Di antara para eksekutif, apakah ada kesepakatan bahwa rencana
akan terlaksana? Apakah rancangan sistem imbalan mendorong upaya ke arah
yang dikehendaki. Apakah aspirasi pribadi para perencana strategi utama
dilibatkan dalam keputusan tentang strategi?
Dalam teori Michael Porter di atas dijelaskan bahwa dalam setiap bisnis
yang terpenting adalah bagaiamana bisnis tersebut pintar mengamati pasar dan
persaingan pasar, tentu itu berlaku bagi Boise Cascade/ OfficeMax. Tak
dipungkiri pula banyak sekali pesaing-pesaing dengan bisnis yang serupa dengan
Boise Cascade, dan bagaimana cara OfficeMax mengendalikan usahanya dan
membuat inofasi-inofasi agar masyarakat tak lari dari produk mereka.
Kesimpulan
http://www.google.com