Disusun Oleh:
Ardhana Rifqidananto 175020200111021
Tri Nurdi Prilianto 175020200111024
Choirul Anam 175020200111027
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan
Nabi Agung Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
Kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
Manajemen Strategi dengan judul “Analisis dan Pilihan Strategi”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebuah perusahaan sangat penting untuk melakukan pengambilan keputusan
untuk menyelesaikan suatu masalah yang terdapat didalam perusahaan.
Apabila sebuah perusahaan salah dalam memilih strategi tentunya akan dapat
berdampak pada kondisi perusahaan, dan dampak tersebut dapat membuat
kondisi perusahaan senantiasa merugi. Dalam bab ini kami akan
menyampaikan materi tentang Analisis dan Pilihan Strategi untuk perusahaan.
Hal ini dirasa penting untuk pengambilan keputusan, dikarenakan apabila
pengambilan keputusan tidak didasari dengan data yang ada maka dapat
berkemungkinan hal tersebut malah merugikan perusahaan yang dari awal
tumbuh perlahan.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud tahap input dan tahap pencocokan.
2. Untuk mengetahui matriks SWOT,SPACE,BCG,Grand Strategy,QSPM
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud tahap Keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis dan pilihan strategi melibatkan pembuatan keputusan subjektif
berdasarkan informasi objektif. Dalam pembahasan ini diperkenalkan
konsep penting yang dapat membantu penyusunan strategi membuat
alternatif yang layak, mengevaluasi alternatif-alternatif tersebut, dan
memilih tindakan khusus. Dalam memformulasikan strategi aspek prilaku
juga harus dipertimbangkan meliputi politik, kultur, etika, dan pertanggung
jawaban sosial. Peranan dewan direksi turut menjadi pertimbangan bagi
sebuah perusahaan dalam memformulasikan strategi.
Sehingga
Divisi yang berlokasi pada kuadran I dalam matriks BCG disebut “Tanda
Tanya”, yang belokasi pada kuadran II disebut “Bintang”, pada kuadran III
disebut “Sapi Perah” dan pada kuadran IV disebut “Anjing”
Kuadran I (Tanda Tanya) : Divisi dalam kuadran I memiliki
posisi pasar yang relatif rendah, namun mereka pesaing pada
industri yang tumbuh tinggi. Pada umumya, kas perusahaan yang
dibutuhkan tinggi dan kas yang dihasilkan rendah. Disebut dengan
Tanda Tanya karena organisasi harus menentukan apakah akan
memperkuat dengan mengejar strategi intensif atau menjualnya
Kuadran II (Bintang) : Mempresentasikan kesempatan jangka
panjang perusahaan terhadap pertumbuhan dan profitabilitas.
Divisi-divisi dengan pangsa pasar yang relatif tinggi dan tingkat
pertumbuhan industri yang tinggi sebaiknya menerima investasi
substansial untuk mempertahankan atau memperkuat posisi
dominan mereka.
Kuadran III (Sapi Perah) : Divisi yang memiliki posisi pasar yang
relatif tinggi, namun pesaing pada industri dengan pertumbuhan
rendah. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas yang melebihi
keuntungan mereka, sering kali dijadikan perahan. Divisi ini
sebaiknya dikelola untuk mempertahankan posisi kuat mereka
selama mungkin. Pengembangan atau diversifikasi produk menjadi
strategi yang baik untuk sapi perah yang kuat.
Kuadran IV (Anjing) : Divisi yang memiliki posisi pembagian
pasar yang relatif rendah dan pesaing dalam industri dengan pasar
pertumbuhan yang lamban atau tidak tumbuh. Ketika divisi pertama
menjadi Anjing, pengurangan dapat menjadi strategi terbaik karena
banyak Anjing yang melambung kembali.
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian dengan implikasi strategi yang
berbeda. Pertama, rumus untuk divisi yang berada di dalam sel I, II, atau IV
diartikan sebagai tumbuh dan dibangun. Strategi intensif atau integrative
paling sesuai untuk divisi-divisi ini. Kedua divisi yang berada di dalam sel
III, V, atau VII dapat dikelola dengan strategi ditahan dan dijaga. Penetrasi
pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan.
Ketiga divisi yang berada di sel VI, VIII, atau IX adalah panen atau
divestasi.
Bagi perusahaan yang berlokasi pada kuadran I dari matriks grand strategy
berada di posisi strategi yang sangat baik. Konsentrasi berkelanjutan pada
pasar saat ini dan pengembangan produk dapat menjadi strategi yang sesuai
bagi perusahaan yang berada diposisi ini. Bagi perusahaan yang berada di
kuadran II perlu melakukan evaluasi pendekatan saat ini ke pasar secara
serius. Karena meskipun industri mereka terus tumbuh tetapi mereka tidak
mendapatkan pesaing secara efektif, dan mereka perlu menentukan alasan
pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan cara perusahaan dapat
paling baik berubah untuk meningkatkan daya saingnya. Karena perusahaan
yang berada di kuadran II adalah industri dengan pertumbuhan pasar yang
cepat. Oleh karena itu strategi intensif menjadi opsi pertama untuk
dipertimbangkan. Tetapi bila perusahaan kekurangan kompetisi khusus atau
keunggulan bersaing, maka integrase horizontal dapat menjadi pilihan.
Kemudian perusahaan yang berada di kuadran III merupakan pesaing di
industri dengan pertumbuhan yang lambat dan memiliki posisi bersaing
yang lemah. Perusahaan perlu segera membuat perubahaan drastis untuk
menghindari penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Strategi
yang dapat dipilih adalah diversifikasi. Dan terakhir, perusahaan pada
kuadran IV memiliki posisi bersaing yang kuat, tetapi berada di dalam
industri yang tumbuh dengan lambat. Perusahaan perlu melakukan program
yang terdiversifikasi ke area pertumbuhan yang lebih menjanjikan.
2.10. Tahap Keputusan
Analisis dan intuisi memberikan dasar untuk membuat keputusan formulasi
strategi. Teknik pencocokan mengungkapkan strategi alternatif yang layak.
Beberapa strategi tambahan yang dihasilkan dari analisis pencocokan dapat
ditambahkan ke daftar opsi alternatif layak. Untuk kemudian di peringkat
pada skala 1-4 sehingga daftar prioritas terbaik dapat diperoleh.
2.11. Quantitive Strategic Planning Matrix (QSPM)
Sebuah Teknik analistis yang didesain untuk menentukan daya tarik relatif
dari tindakan alternatif yang layak. Teknik yang membentuk tahap 3
kerangka analitis formulasi strategi. Teknik ini secara objektif akan
mengindikasikan strategi alternatif terbaik. QSPM menggunakan input dari
analisis tahap 1 dan mencocokkan hasil dari analisis tahap 2 untuk
memutuskan berbagai strategi alternatif. Tahap 1 terbentuk oleh matriks IFE
dan CPM. Kemudian tahap 2 terdiri dari matriks SWOT, matriks SPACE,
matriks IFE, dan matriks grand strategy. Kedua tahap tersebut akan
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat QSPM.
Kolom kiri pada QSPM terdiri atas informasi yang diperoleh secara
langsung dari matriks EFE dan IFE. Baris teratas terdiri atas strategi
alternatif yang diturunkan dari Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks
BCG, Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy. Alat pencocokan ini
biasanya memunculkan alternatif layak yang sama, namun tidak semua
strategi yang disarakankan berdasarkan strategi pencocokan harus
dievaluasi dalam QSPM. Penyusunan strategi harus membandingkan
strategi yang memungkinkan, dan spesifik
Strategi 1 : Membeli lahan baru dan membangun toko yang lebih besar
Strategi 2 : Merenovasi secara penuh toko yang sudah ada
Strategi 1 Strategi 2
Faktor Kunci Bobot AS TAS AS TAS
Kesempatan
1 Populasi kota naik 10% 0,10 4 0,40 2 0,20
2 Toko komputer rival dibuka dengan
0,10 2 0,20 4 0,40
jarak 1 mil.
3 Kemacetan lalu lintas naik 12 persen 0,08 1 0,08 4 0,32
4 Rata-rata vendor mengeluarkan
0,05 - -
enam produk setahun
5 Warga negara senior yang
0,05 - -
menggunakan komputer naik 8%
6 Bisnis kecil di area tumbuh 10% 0,10 - -
7 Keinginan akan adanya situs
0,06 - -
jejaring naik 18%
8 Keinginan akan adanya situs
0,06 - -
jejaring bagi usaha kecil naik 12%
Ancaman
1 Best Buy membuka toko baru
0,15 4 0,60 3 0,45
setahun mendatang
2 Universitas lokal menawarkan
0,08 - -
perbaikan komputer
3 Bypass baru Jl raya 34 dalam satu
0,12 4 0,48 1 0,12
tahun akan mengalihkan kemacetan
4 Mal baru yang dekat dibangun 0,08 2 0,16 4 0,32
5 Harga bensin naik 14% 0,04 - -
6 Vendor menaikkan harga 8% 0,03 - -
Total 1,00
Kekuatan
1 Keluar masuk persediaan 5,8 hingga
0,05 - -
6,7
2 Pembelian rata-rata konsumen naik
0,07 2 0,14 4 0,28
$97 menjadi $128
3 Moral karyawan sangat baik 0,10 - -
4 romosi dalam toko meningkatkan
0,05 - -
penjualan 20%
5 Biaya iklan di koran turun 10% 0,02 - -
6 Pendapatan dari jasa dan perbaikan
0,15 4 0,60 3 0,45
di toko naik 16%
7 Dukungan tenaga teknis di toko
0,05 - -
memiliki gelar dari MIS
8 Rasio hutang terhada total aset toko
0,03 4 0,12 2 0,06
turun 34%
9 Pendapatan per karyawan naik 19% 0,02 - -
Kelemahan
1 Pendapatan perangkat lunak di toko
0,10 - -
turun 12%
2 Lokasi toko terancam oleh jalan
0,15 4 0,60 1 0,15
raya 34
3 Karpet dan cat di toko belum
0,02 1 0,02 4 0,08
diperbaiki
4 Kamar mandi di toko perlu
0,02 1 0,02 4 0,08
diperbarui
5 Total pendapatan toko turun 8% 0,04 3 0,12 4 0,16
6 Toko tidak memiliki situs jejaring 0,05 - -
7 Pengiriman pemasok on time naik
0,03 - -
hingga 2,4 hari
8 Proses check out konsumen terlalu
0,05 2 0,10 4 0,20
lama
Total 1,00 3,64 3,27