dan Kendali
Strategi
Kelompok 3:
Pebria Sindya Pramesti (C1C019108)
Dinda Puspita Ayu (C1C019110)
Febbiana Nurhasanah (C1C019113)
Table of Contents
Perencanaan
02. Kerangka Kerja
Evaluuasi Strategi 06. Kontinjensi
Richard Rumelt menemukan empat keriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
strategi : Konsistensi ( consistency ), Konsonan ( consonance), Kelayakan ( feasibility ),
Keunggulan ( advantage )
Alasan Mengapa Evaluasi Strategi Sulit
Alat yang sering kali digunakan dalam evaluasi strategi adalah audit. Auditor
memeriksa lapora keuangan perusahaan untuk menentukan apakah hal tersebut
telah disusun berdasarkan prim prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally
accepted accounting principles-GAAP) dan apakah mereka menunjukkan aktivitas
yang sebenarnya yang terjadi di perusahaan. Auditor independ menggunakan standar
yang disebut standar audit yang berlaku umum (generally accepted accounting
standards-GAAS). Perusahaan akuntan publik sering kali memiliki divisi yang
menyediakan jasa evaluasi strategi.
Tantangan Dalam Manajemen Strategis Pada
Abad Ke-21
Tiga tantangan atau keputusan khusus yang dihadapi semua penyusun strategi
pasa saat ini adalah
● Memutuskan apakah proses tersebut harus dianggap lebih sebagai seni atau
ilmu pengetahuan,
● Memutuskan apakah strategi perlu dibukakan bagi atau ditutup dari pemangku
kepentingan, dan
● Memutuskan pakah prosesnya didalam perusahaan harus lebih dari atas-ke-
bawah atau dari bawah-ke-atas
Isu Seni atau Ilmu Pengetahuan
Agar manajemen strategis dilihat
lebih sebagai ilmu pengetahuan
daripada seni. Perspektif ini
menyatakan bahwa perusahaan perlu
secara sistematis menilai lingkungan
eksternal dan internal mereka,
melakukan riset, secara cermat
mengevaluasi pro dan kontra dari
berbagai alternative, melakukan
analisis, dan kemudian memutuskan
langkah tindakan tertentu untuk
diambi.
Isu yang Tampak atau Tersembunyi
Beberapa alasan untuk terbuka penuh dalam proses Alasan-alasan yang membuat beberapa
strategi dan keputusan yang dihasilkannya adalah perusahaan lebih memilih untuk menjalankan
• Manajer, karyawan, dan pemangku kepentingan perencanaan strategis secara diam-diam dan
(stakeholder) yang lain dapat memberikan kontribusi merahasiakan strategi dari semua kecuali kalangan
bagi proses tersebut. Mereka sering memiliki eksekutif puncak adalah
• Penyebaran strategi perusahaan secara
gagasan yang sangat bagus. Kerahasiaan akan
bebas bisa dengan mudah berubah menjadi
menyia-nyiakan gagasan-gagasan semacam itu. intelijensi kompetitif bagi perusahaan
• Investor, kreditor, dan para pemangku kepentingan pesaing yang kemudian dapat
lain memiliki dasar yang lebih besar untuk mengeksploitasinya.
mendukung sebuah perusahaan bila mereka tahu apa • Kerahasiaan membatasi kritik, praduga, dan
yang dilakukan dan kemana perusahaan menuju. melihat kebelakang hal-hal yang sudah
terjadi (hindsight).
• Visibilitas mendorong demokrasi, sementara
• Partisipan dalam proses strategi yang
kerahasiaan menghasilkan otokrasi. Kebanyakan terbuka menjadi lebih menarik bagi
perusahaan memilih demokrasi daripada otokrasi perusahaan pesaing yang mungkin lalu
sebagai gaya manajemen. mencoba memikat dan merebut mereka.
• Partisipasi dan keterbukaan mendorong • Kerahasiaan membatasi akses perusahaan
kesepahaman, komitmen, dan komunikasi di dalam pesaing untuk meniru atau menduplikasi
perusahaan. strategi perusahaan
Pendekatan Atas-Ke-Bawah atau Bawah-
Ke-Atas
Para penganjur pendekatan atas-ke-bawah
berpendapat bahwa eksekutif puncak
adalah satu-satunya kelompok didalam
perusahaan yang mempunyai pengalaman
kolektif, kejelian, dan tanggung jawab
matang untuk membuat keputusan-
keputusan strategi penting. Sebaliknya, para
penganut pendekatan bawah-ke-atas
menyatakan bahwa manejer tingkat
menengah dan bawah serta karyawan yang
akan menerapkan strategi perlu secara aktif
terlibat dalam proses perumusan strategi
untuk memastikan dukungan dan komitmen
mereka
Thanks!!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik