Anda di halaman 1dari 10

Kekuasaan,Politik,dan

Pemberdayaan

Di susun oleh :
Muhammad fakrizal
15106111146
Dosen pengasuh :
Husaini Abdullah Se, m.si
A. Membedakan istilah pengaruh dan kekuasaan

Istilah kekuasaan (power) dan pengaruh (influence) sering kali digunakan secara bergantian
dalam literatur – literatur manejemen walaupun sesunguhnya terdapat perbedaan yang
penting namum hampir tak kentara, antara dua konsep tersebut

Keuasaan mengambarkan kemampuan seseorang melakukan sesuatu; sedang


pengaruh adalah penggunaan kemampuan tersebut. Cara lain untuk mengambarkan
perbedaan tersebuat adalah dengan mendeskripsikan bahwa kekuasaan adalah pontesi yang
di miliki untuk mempengaruhi seseorang, sedangkan pengaruh adalah kekuasaan yang
tampil dalam wujud nyata. Anda mungkin saja memiliki kekuasaan (kemampuan
mempengaruhi) namum tidak menggunakanya ; sebaliknya, Anda tidak dapat
mempengaruhi orang lain (mendorong munculnya prilaku tententu pada orang lain) tanpa
memiliki kekuasaan.
B. Mengidentifikasi lima dasar kekuatan interpersonal
Kekusaan Interpersonakan
Dalam sebuah karya klasik mengenai manajemen dan prilaku organisasi, John Fench dan
Bertram mengajukan lima sumber interpersonal dari kekuasaan; legitimasi, imbalan, koersif,
keahlian dan referensi. Sebagaiman kita lihat, sumber-sumber ini tidak dimiliki setiap
anggota organisasi secara merata`
 Kekuasaan Legismatis adalah kemampuan seseoran mempengaruhi orang lain karena
posisinya dalam organisasi
 Kekuasaan imbalan adalah kekuasaan yang didasarkan pada kemanpuan seseorang untuk
memberikan imbalan pada pengikutnya yang taati pada perintah.
 Kekuasaan koersif adalah kebalikan dari kemampuan memberi imbalan, yakni kekuasaan
untuk menghukum. Para pengikut atau bawahan anda mungkin taat kepada anda semata-
mata karena takut.
 Kekuasaan keahlian adalah ketika seseorang tersebut memiliki keahlian khusus yang
sangat di hargai dalam organisasi.
 Kekuasaan Referensi adalah mengidenfikasikan diri mereka dengan seorang tokoh atau
bintang, atau di pengaruhi oleh seorang tokoh,karena terpikat dengan kepribadian atau
prilaku tokoh tersebut.
C. Kekuasaan Struktural
Kekuasan sering di tentukan oleh struktur yang ada dalam organisasi. Sumber kekuasaan
berdasar kan struktur ini merupakan hasil karakteristik sistem sosial oraganisasi dan bukan
dari atribut-atribut individu.

Tiga bentuk kekuasaan struktural


 Sumber Daya; Kanter memberikan argumentasi yang kuat bahwa kekuasaan bersumber
dari; (1) akses terhadap sumberdaya, imformasi,dan,dukungan, dan (2) kemampuan
mendapat kan kerja sama yang dibutuhkan guna menyesaikan tugas.

 Kekuasaan Pengambilan Keputusan; Sejauh mana pengaruh individu atau sebuuah subunit
(misalnya departemen atau kelompok proyek khusus) terhadap pengambilan keputusan
mengidikasikan jumlah kekuasaa yang dimiliki orang atau sebunit.

 Kekuasaan Imfrmasi; Pengetahuan dianggap oleh beberapa pakar sebagai satu hal yang
jauh lebih bermakna dibanding dalam sruktur organisasi . Pengatahuan didefinisikan
sebagai sebuah kesimpulan atau analisis yang disarikan dari data dan imformasi.
D. Konsep-konsep ketidakberdayaan dan pemberdayaan
Pemberdayaan didefinisikan sebagai sebuah proses meningkatkan persaan mampu pada
anggota organisasi dengan mengidenfikasikan kondisi-kondisi yang menyebabkan
ketidakberdayaan dan menyingkirkan kondi-kondisi tersebut melalui pratik organisasional
formal dan teknik menyediakan imformasi yang berharga.

Ketidakberdayaan terjadi ketika orang individu memiliki akses yang terbatas,atau tidak punya
akses sama sekali, ke kuasaan interpersonal maupun kekuasaan struktural. Pemberdayaan
mengacu pada proses dimana kondis-kondisi yang ada dan menyababkan munculnya
ketidakberdayaan dikenali dan di singkirkan. Dua faktor penting dalam pemberdayaan adalah
membantu para anggota organisasi untuk merasa akan kemampuan mereka menunjukan
kinerja yang baik dan meningkatkan hubungan antara usaha dan kiinerja
E. Kontingensi yang mempengaruhi kekuasaan di tingkat subunit.

Pendekatan kontingensi strategis diarahkan pada kekuasaan

sabunit.Sebuah kontingensi strategis adalah peristiwa yang penting

bagi tercapainya tujuan-tujaun organisasi. Faktor-faktor kontingensi

yang strategis telah di temukan dalampenitian mencakup hal-hal

seperti kemanpuan mengatasi ketidakpastian, sentralitas, dan

subtitusibilitas.
KONTENSI CONTOH-CONTOH

Menatasi
.Mencegah turunya target pasar dengan cara
ketidakpastian mengembangkan produk baru

.Menyediakan pemikiran –kiraan masa depan yang kurat


.Menyerap permasalahan-permasalahan dari unit-unit
laninya

Kekusaaan yang
di peroleh

Sentralitas
.Berada pada keadaan penting subunit dan
perbedaan-
dan mendesak perbedaan

.Berada pada pusat aliran kerja kekuasaan

. Memiliki keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan


Substitusibilitas . Memiliki talenta yang yang hanya pada diri anda dan sangat di
butuh kan dalam penyelesain pekerjaan
F. Istilah ilusi kekuasaan
perlu di akui, beberapa individu dan sabunit memiliki jumlah kekuasaan yang besar untuk
membuat orang lain melakukan hal- hal yanmereka ingin kan.
Meski demikian, terdapat kondisi yang disebut dengan ilusi kekuasaan.

Bayangkan pada satu sore, penyelia anda meminta anda dantang ke ruangnya. Dia
memulai pertemuanya dengan ucapan berikut ini.“saya ingin anda tahu, kita kehilangan banyak
uang kerena menggunakan mesin bermerek Beal. Saya ingin anda berbuat sesuatu terhadap
perusahaan. Saya ingin menghancurkan mesin tersebut dan menbuatnya seperti terlihat sebuah
kecelakaan .“Apakah anda akan menuruti permintaan itu? Bagaimana pun juga, dia adalah atasan
anda,dan dia bertanggung jawab atas semua hal gaji anda, promosi penungasan pada proyek-
proyek. Mungkin anda akan bertanya, “Apakah penyelia saya memiliki kukuasaan yang
sedemikian besar atas diri saya ?”

Sangat sulit untuk menunjukkan sebesar apa kekuasaan yang di miliki seseorang atau
sebuah sabunit. Anda mungkin akan mengasumsikan bahwa penyelia tadi merupakan contoh
rekaan untuk mengambarkan kekuasaan spesifik dalam seseorang dalam meminta seseorang
untuk melakukan tugas-tugas tidak etis dan ilegal.
G. Kriteria untuk menentukan prilaku etis
Prilaku seorang manajer harus memenuhi beberapa kriteria untuk
dapat di anggap etis. Kriteria ini meliputi :

1. Kriteria hasil yang dapat diutilisasi (manfaat terbaik bagi sebanyak orang
banyak). Prilaku seorang manajer akan berdampak pada tercapainya
tingkat kepuasan yang optimal pada orang-orang di dalam dan di luar
organisasi.

2. Kriteria hak-hak individu (menghargai hak memilih, berpatisipasi,


berbicara, memiliki privasi, dan mendapatkan keadilan). Prilaku
seaorang manajer haruslah menghormati hak-hak orang atau pihak
terkait.

3. Kriteria keadilan yang merata (menghargai aturan-aturan keadilan).


Prilaku seorang manajer menghargai aturan-aturan keadilan.
H. Menggunakan Kekusaan untuk Mengelola dengan Efektif
Tidak ada satupun yang dapat dihasilkan perusahaan atau organisasi
sampai ada seseorang yang dapat mengerjakannya. Mematiskan hal yang
seharusnya dilakukan merupakan tugas seorang manajer. Untuk manjadi
manajer yang efektif, seorang manajer harus dapat mempengaruhi
aktivitas anggota orgaanisasi lainnya.
Menggunakan kekuasaan untuk malakukan pengelolaan yang efektif
berarti:
1. Mengenali adanya beragam kepentingan kepentingan dan minat yang
berbeda dalam organisasi.
2. Memahami sikap yang dipegang orang lain terkait dengan masalah yang
penting untuk anda.
3. Memahami bahwa untuk melakukan hal yang harus dilakukan
membutuhkan kekuasaan dan penerapan kekusaan.
4. Memahami strategi-srategi dan taktik-taktik pengembangan dan
penerapan kekusaan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai