corporation / MNC) adalah suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan tetapi pesusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara – negara lain (negara cabang), atau Multinational Corporations atau MNC adalah perusahaan yang beroperasi di dua atau lebih negara. MNC menjadi fenomena yang dominan dalam hubungan internasional saat ini terkait dengan adanya globalisasi perdagangan dan perkembangan perekonomian dunia.Dalam hal perkembangan perekonomian domestik suatu negara, MNC memiliki pengaruh yang signifikan sebab keberadaan MNC pada suatu negara menjadi salah satu penyumbang pajak tertinggi bagi pendapatan suatu negara sekaligus bagi perkembangan ekonominya.MNC adalah bentuk korporasi baru yang tidak dapat di hindari sebagai sebuah konsekuensi logis dari adanya globalisasi itu sendiri.MNC merupakan wujud dari perdagangan modern dimana profit merupakan orientasi utama dari keberadaan setiap MNC di suatu negara. Dalam tingkat yang cukup sederhana, MNC mungkin mengimpor material dan/atau mengekspor produk jadi.Pada tingkat yang lebih kompleks, MNC bisa jadi adalah suatu perusahaan besar terdiri atas sebuah induk perusahaan dan sejumlah divisi di berbagai negara. Biasanya tterdiri dari sebuah induk perusahaan yang beralokasi dinegara asal perusahaan dan paling sedikit 5 atau 6 anak perusahaan asing, yang secara khas melakukan interaksi strategis tingkat tinggi antar unit-unit tersebut. Baberapa MNC mempunyai sampai 100 anak perusahaan asing yang tersebar di seluruh dunia.Berbagai pilihan yang muncul adalah impor dan ekspor, anak – anak perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan, serta joint venture. Dampak Perusahaan Multinasional
1. Terhadap negara asal :
Hilangnya sejumlah lapangan kerja domestik. Ini karena perusahaan multinasional mengalihkan sebagian modal dan aktivitas bisnisnya ke luar negeri. Ekspor teknologi, yang oleh sebagian pengamat, secara perlahan-lahan akan melunturkan prioritas teknologi negara asal dan pada akhirnya mengancam perekonomian negara bersangkutan. Kecenderungan praktik pengalihan harga sehingga mengurangi pemasukan perpajakan. Mempengaruhi kebijakan moneter domestik 2. Terhadap negara tuan rumah : • Keengganan cabang perusahaan multinasional untuk mengekspor suatu produk karena negara tersebut bukan mitra dagang negara asalanya. • Mempengaruhi kebijakan moneter negara yang bersangkutan. • Budaya konsumsi yang dibawa perusahaan tersebut bisa mengubah budaya konsumsi konsumen local dan pada akhirnya mematikan unit-unit usaha tradisional. • Dan tentu saja dampak-dampak lainnya masih banyak mengingat masalah ini adalah masalah yang kompleks. Mulai dari politik yang mempengaruhinya, belum lagi bidang lainnya yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik di bidang sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya. Evaluasi Kinerja pada perusahaan multinasional tertentu pada dasarnya digolongkan dalam tiga tingkatan, yaitu : (1) Tingkatan Pimpinan (Direktur ke atas) (2) Supervisor ke atas, dan (3) Karyawan rendah (blue colors) Dalam evaluasi terhadap para direktur ke atas, penilaian diarahkan terhadap “Leadership Framework” yang mencakup 13 perilaku yang dikelompokkan dalam 4 kelompok yaitu : A. Inspiring people terdiri dari : 1) Lead people adalah kemampuan menyatakan karyawan dan membuat mereka percaya diri dalam melakukan sesuatu sehingga mereka dapat mendorong ke arah penampilan yang konsisten dengan pihak manajemen dan prinsip-prinsip kepemimpinan dengan penjabaran sebagai berikut : memelihara semua informasi yang berhubungan dengan orang yang relevan, memperbaiki efektifitas tim kerja dan memimpin tim kerja ke arah sukses. 2)Develop people adalah membantu para karyawan untuk mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan atas banyak tidaknya syarat perkembangan, mendorong belajarnya karyawan dengan menyediakan support yang cocok. Dengan penjabaran sebagai berikut :memberikan perintah secara terperinci dan pastikan perintah tersebut dimengerti dan terlihat jelas serta menciptakan sebuah lingkungan yang positif untuk perkembangan jangka panjang. 3) Practice what you preach adalah bersikap konsisten dengan mewujudkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai, termasuk “berjalannya komunikasi” bahkan pada masa sulit. B. Opening up, terdiri dari : 1)Know your self adalah kemampuan untuk mengidentifikasi secara tepat dan memahami kekuatan diri sendiri dan memperbaikinya serta diaplikasikan dan dilaksanakan secara tertib, mengerti Pengaruhnya terhadap efektifitas seseorang di dalam organisasi. Dan memiliki sebuah kepedulian diri yang luas dan dalam.Bertindak secara konstan (stabil) atas pengaruh kekuatan mereka untuk memperbaiki dan mengkompensasi Kelemahan-kelemahannya. 2) Insight merupakan kapasitas mengidentifikasikan hubungan antara fakta, ide dan situasi yang tidak jelas serta mengumpulkannya untuk memecahkan masalah yang memerlukan prioritas utama, mengklarifikasi secara kompleks dan menjelaskan situasi yang telah diberikan/menciptakan sebuah kesempatan. 3)Courage berhubungan dengan keyakinan karyawan dalam kapasitas dan pendapat mereka serta dibolehkan mengambil keputusan atau pilihan bersamaan dengan pengevaluasian resiko dan kekhawatiran tanggung jawabnya dalam menghadapi situasi kritis dan tantangan. 4)Curiosity merupakan rasa keingintahuan karyawan secara terbuka berpikir untuk belajar lebih tentang lingkungannya dengan menanyakan pertanyaan yang muncul atau mengerjakan penelitian yang sederhana, luas dan konstan. 5)Service orientation adalah keinginan membantu atau melayani pelanggan dengan cara memahami harapan dan kebutuhan pelanggan, menyediakan kualitas pelayanan yang tahan lama dan saling menguntungkan serta bersikap perspektif pada keuntungan jangka panjang C. Dialing With Others, terdiri dari : 1) Proactive cooperation adalah bekerja secara kolaborasi dengan pihak lain melalui komitmen untuk mencapai grup objek, memahami kebutuhan dan target-target lain dan mengadaptasi pandangan- pandanganya sendiri serta perilakunya apabila tepat melalui kontribusi secara pribadi tim kerja yang efektif. 2) Impact and Convince Others adalah meyakinkan secara langsung atau tidak agar mendapatkan komitmen ke arah ide-ide, proyek atau tindakan yang diminati organisasi melalui penggunaan sebanyak- banyaknya argumen yang meyakinkan, membangunkan minat pada yang lain dengan menggunakan pengaruh strategi yang menyatu. D. Adding value, terdiri dari : 1) Results focus merupakan untuk memenuhi ambisi obyek penampilan/hasil kerja dan standar kualitas secara kontinyu sehingga mendapatkan proses metode perbaikan yang cocok, motivasi yang tinggi dalam mencapai target untuk memperbaiki hasil kerja dan memaksimalkan hasil kerja dalam jangka waktu panjang. 2) Initiative adalah membuat karyawan bertindak dalam cara yang proaktif (bertindak dan berpikir secara sederhana) sehingga berinisiatif tidak hanya bereaksi terhadap situasi- situasi tetapi juga mengantisipasi untuk jangka waktu yang lama serta melaksanakannya dengan baik. 3) Innovation/Renovation menampilkan perilaku untuk menerima tantangan ‘status quo’ dalam perbaikan pengendalian dan muncul dengan ide baru sehingga terjadi perubahan dan berjalan dengan efisien. Sistem evaluasi kinerja pada perusahaan multinasional bertujuan untuk memastikan bahwa karyawan mengerti apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana kontribusi mereka terhadap tujuan umum perusahaan. Selain itu juga bermanfaat untuk memberikan alternatif pengembangan pribadi. Oleh karena itu sistem manajemen kinerja ini harus memasukkan elemen-elemen sebagai berikut : Perencanaan : misalnya menetapkan sasaran yang akan dicapai/kaidah rencana aksi dan harus dapat diukur untuk menghindari unsur subyektifitas. Mengatur/managing : mengecek yang berkesinambungan terhadap sasaran, dalam kaitannya dengan kaidah rencana aksi. Wawancara penilaian : memberikan kesempatan kepada manager dan karyawan untuk kilas balik dan melakukan hal-hal berikut : a. Mengukur hasil pekerjaan secara umum melalui penilaian terhadap hasil dari kaidah rencana aksi. b. Mendiskusikan perkembangan dari pekerjaan dan karyawan itu sendiri. c. Mengevaluasi kompetensi dari karyawan yang bersangkutan. d. Mendiskusikan dan menyepakati alternatif pengembangan karyawan. e. Komentar/refleksi dari karyawan yang bersangkutan mengenai penilaian karya yang diberikan. MENGUKUR KINERJA PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL Pemisahan evaluasi manajer dari suatu divisi dari evaluasi divisi tersebut penting dilakukan.Evaluasi manajer sebaiknya tidak menyertakan faktor-faktor di luar kendali perusahaan seperti fluktuasi mata uang, pajak dan sebagainya, tetapi harus dievaluasi berdasarkan pendapatan dan biaya, dengan menyesuaikan mata uang perusahaan induk dan perusahaan anak. Sulit membandingkan kinerja seorang divisi manajer di suatu negara dengan kinerja seorang manajer suatu divisi di negara lainnya karena terdapat perbedaan kondisi lingkungan.Namun yang benar-benar mempengaruhi adalah Laba dan ROI. Faktor – faktor Lingkungan yang mempengaruhi Evaluasi Kinerja : a) Faktor-faktor ekonomi • Organisasi dari bank sentral • Stabilitas ekonomi • Eksistensi pasar modal • Pembatasan valuta b) Faktor-faktor politik dan hukum o Kualitas, efisiensi, dan keefektifan struktur perundang-undangan. o Pengaruh kebijakan pertahanan. o Dampak kebijakan luar negeri. o Tingkat keterlibatan pemerintah dalam bisnis c) Faktor-faktor pendidikan Tingkat melek huruf. Cakupan dan jenjang pendidikan formal serta sistem pelatihan. Cakupan dan jenjang pelatihan teknik. Keluasan dan mutu program pengembangan manajemen d) Faktor-faktor sosiologis Perilaku sosial terhadap industri dan bisnis. Perilaku budaya terhadap produktifitas dan keberhasilan (etika kerja). Perilaku sosial terhadap keuntungan material. Keragaman budaya dan ras Menuju Pasar Global Banyak perusahaan melewati beberapa tahap perkembangan organisasi ketika sifat dan ukuran aktifitas-aktifitas internasional mereka tumbuh, Ketika mereka melewati tahap-tahap evolusi struktur-struktur organisasi mereka berubah biasanya dikarenakan : • Ketegangan yang ditimbulkan oleh pertumbuhan dan penyebaran geografis • Keperluan untuk perbaikan koordinasi dan pengendalian pada unit-unit bisnis, dan • Hambatan-hambatan yang ditimbulkan oleh peraturan- peraturan pemerintah Negara tuan rumah atas kepemilikan dan modal. Perusahaan-perusahaan multinasional tidak dilahirkan dalam semalam, evolusi dari perusahaan domestic keorganisasi yang benar-benar global mungkin melibatkan suatu proses yang panjang dan berliku-liku dengan banyak dan beragam tahapan : 1. Ekspor Tahap ini adalah awal dari proses internasionalisai untuk kebanyakan perusahaan dan biasanya terjadi bila perusahaan relativ kecil. Karena penyelidikan asing tentang kemungkinan membeli atau menjual prodak-prodak perusahaan atau keinginan perusahaan untuk memperluas pasar-pasar domestiknya, banyak perusahaan mulai mengekspor prodak-prodak atau jasa-jasa mereka ke pasar-pasar luar negeri melalui penggunaan penjualan langsung kepada para konsumen asing atau mereka menjual melalui perusahaan-perusahaan imopr atau ekspor atau melalui distributor-distributor luar negeri. 2. Cabang Penjualan Ketika penjualan disuatu Negara menjadi signifikan besar, perusahaan mungkin mendirikan kantor penjualannya sendiri di sana.Setidaknya pada awalnya kantor ini mungkin diisi oleh karyawan atau staf dari Negara asal. Departemen SDM terutama akan terlibat dalam kompensasi dan isu-isu relokasi untuk PCN yang ditugaskan kecabang penjualan. Seleksi tenaga penjualan untuk kantor-kantor ini munkin tetapdengan fungsi penjualan atau pemasaran, dan sedikit persiapan mungkin dilakukan untuk penugasan-penugasan luar negeri. Departemen SDM dapat diminta untuk membantu seleksi dan kompensasi bagi HCN negeri.departemen SDM dapat diminta untuk membantu seleksi dan kompensasi bagi HCN yang dipekerjakan untuk menjadi staf dikantor-kantor ini cabang-cabang ini pada awalnya melapor secara langsung kepada para manager penjualan, apakah itu domestic (dengan tanggung jawab internasional sekunder) atau internasional (jika cabang diciptakan untuk menagani penjualan-penjualan luar negeri baru yang signifikan). Ketika perusahaan mengembangkan keahlian di pasar-pasar luar negeri, para agen dan distributor sering di gantikan oleh penjualan langsung dengan mendirikan cabang-cabang penjualan atau kantor- kantor cabang di Negara-negara pasar luar negeri. Tahap ini ditandai oleh masalah-masalah dengan agen-agen asing, keyakinan yang lebih besar dalam aktivitas penjualan internasional, keinginan dan memiliki pengendalian lebih besar dan/ keputusan untuk memberikan dukungan lebih besar pada aktivitas ekspor, biasanya karena peningkatan kepentinhan bagi keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Manajer ekspor dapat di beri wewenang sama seperti manajer-manajer fungsional lainnya. Ekspor masih di control pada kantor pusat korporasi, tetapi perusahaan itu harus membuat suatu keputusan menyangkut koordinasi cabang penjualan, termasuk penyusunan staf. Jika ingin memelihara control langsung, mencerminkan sikap ethnosentrik, perusahaan dapat memilih untuk mengisi staf cabang penjualan dari kantor pusatnya melalui penggunaan PCN. Jika peruahaan menganggap faktor-faktor spesifik Negara,seperti pengetahuan akan pasar luar negeri,bahasa,kepekaan terhadap kebutuhan-kebutuhan Negara juga penting, perusahaan dapat mengisi staf cabang dengan HCN. Tampaknya banyak perusahaan menggunakan PCN dalam posisi-posisi kunci cabang penjualan. Keputusan untuk menggunakan PCN mengarah pada isu-isu dan atktivitas-aktivitas manajemen ekspartiat.Pada tahap ini, departemen SDM menjadi terlibat aktif dalam aspek-aspek kepegawaian dari operasi-operasi internasional perusahaan, meskipun hanya ada sedikit bukti empiris, kapan dan bagaimana staf SDM yang di tunjuk menjadi terlibat. 3. Divisi Internasional Pada tingkat perkembangan ini tanggung jawab internasional departemen SDM meningkat secara dramatis dan menjadi jauh lebih kompleks. Tidak hanya jumlah ekspatriat PCN (orang yang di kirim dari perusahaan induk untuk bekerja selama periode yang di perpanjang dalam suatu penugasan asing) meningkat secara dramatis, tetapi sekarang departemen SDM juga akan menjadi terlibat dengan perkembangan kebijaksanaa-kebijaksanaan,praktik-praktik, dan keputusan-keputusan MSDM dalam operasi- operasi luar negeri. Untuk beberapa perusahaan, tahap ini adalah sebuah langkah pendek dari pendirian suatu cabang penjualan ke fasilitas fasilitas produksi luar negeri. Langkah ini dapat di anggap kecil jika peruahaan sudah merakit produk di luar negri untuk mengambil manfaat tenaga kerja yang murah atau untuk menghemat biaya-biaya pengiriman atau tariff- tarif.Bagi beberapa perusahaan, bagaimanapun juga peralihan ke investasi asing langsung adalah suatu langkah besar untuk membuat keputusan berproduksi di luar negeri, perusahaan dapat mendirikan fasilitas-fsilitas produksi luar negerinya sendiri, memasuki suatu usaha patungan dengan sebuah perusahaan local atau membeli sebuah peruasaan local.Tanpa memperhatikan metode pendirian, produksi atau operasi luar negeri cenderug menggerakan penciptaan suatu divisi internasional trpisah dimana semua aktivitas internasional di kelompokan. 4. Perusahaan Multinasional pada tahap ini operasi- operasi organisasi di sejumlah Negara mencapi ukuran dan kepetingan sedemikian rupa sehingga ada peningkatan kebutuhan untuk integrasi di kantor pusat korporat. Khususnya, perusahaan multinasional memiliki operasi-operasi di sejumlah Negara, dimana setiap Negara di pandang dan di perlakukan sebagai sebuah perusahaan yang relative terpisah. Perusahaan dapat mengembangkan divisi produk global dengan koordinasi global dalam bidang keungan, MSDM, pemasaran, serta penelitian dan pengembangan atau perusahaan multinasional dapat mengorganisasikan cabang-cabang Negara utama dengan kantor pusat regional untuk mengkoordinasi operasi-operasi atas dasar regional. 5. Globalisasi Mencapai tahap perkembangan ini tidak murni persoalan ukuran atau kematangan dalm internasionalisasi pada tahap perkembangan ini, persn departemen SDM harus bergeser lagi. Sekarang karyawan yang dipekerjakan berasal dari mana saja di dunia,sepanjang mereka memiliki keterampilan, pelatihan, dan pengalaman yang di butuhkan. Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang meliputi seluruh dunia di kembangkan untuk beberapa aspek dari beberapa tanggung jawab MSDMmungkun di dasarkan pada praktik-praktik yang di ikuti di beberapa tempat di dunia pebgembangan manajemen akan membutuhkan penglaman internasional dan para manajer serta para eksekutif di kembangkan dari semua Negara besar atu daerah-daerah operasi pada saat yang sama pengalaman yang meningkat dalam melaksanakan prsktik-praktik MSDM terentu akan menjadi lebih penting, ketika perusahaan berupaya menjadi sebuah perusahaan global perusahaan demikian dipandang sebagai sebuah perusahaa local dibanyak Negara dimana ia menjalankan bisnis. 6. Aliansi,persekutuan dan konsorsium Perusahaan- perusahaan pada tahap perkembangan internasional ini tidak perlu menggantikan perusahaan multinasioanal atau perusahaan global/transnasional. Tetapi ini adalah tahap selanjutnya dalam proses internasionalisasi. Perkembangan lebih lanjut adalah bagaimana membawa operasi-operasi internasioanal pada tanggung jawab yang lebih besar untuk mendapatkan penghasilan dan laba serta tentunya keberhasilan perusahaan. Para karyawan terbaik akan digunakan dalam penugaan-penugasan luar negeri dan perusahaan-perusahaan akan mengembangkan suatu kelompok manajemen internasional dengan suatu kebudayaan dan bahasa umum. Sering kali tahapan-tahapan keterlibatan intrnasional yang lebih maju di capai melalui akuisisi operasi- operasi luar negeri yang telah ada atau marger.Margen dan akuisisi internasioanal menghadirkan masalah-masalah yang jauh lebih kompleks bagi MSDM internasional. Bagan Organisasi Terdapat 2 faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan politik luar negari Faktor internasional dan faktor domestik. Kedua faktor ini digunakan sebagai basis pertimbangan oleh para pembuat kebijakan politik luar negeri, yang melakukan proses pembuatan keputusan. Keputusan yang dihasilkan dapat berupa penyesuaian, program, masalah/tujuan, dan orientasi internasional. Fungsi SDM Dalam Bentuk-Bentuk Struktural
A. TEMPAT DARI FUNGSI SDM DALAM BENTUK
STRUKTURAL Fungsi SDM berkembang sebagai respons terhadap perubahan struktural sebagai konsekuensi dari pertumbuhan internasional. Scullion dan Starkey, mengemukakan 3 kelompok berbeda yang Mereka gambarkan sebagai berikut: •Sentralisasi HR perusahaan •Desentralisasi HR perusahaan •Transisi perusahaan • Sentralisasi HR perusahaan, ditandai oleh departemen HR yang besar, kaya sumber daya, bertanggung jawab untuk berbagai fungsi. Peran kunci untuk SDM perusahaan adalah untuk membangun dan mempertahankan kontrol atas seluruh posisi manajemen tingkat atas, seperti manajer divisi dan anak perusahaan, sehingga staf strategis berada di bawah kontrol pusat. • Desentralisasi HR perusahaan, ditandai dengan pelimpahan tanggung jawab HR kepada sekelompok kecil yang terbatas peran mereka kepada manajemen senior di perusahaan HQ. Hal ini sejalan dengan pendekatan fungsi desentralisasi lainnya. • Transisi perusahaan, ditandai dengan departemen menengah SDM perusahaan dikelola oleh sebuah kelompok yang relatif kecil di perusahaan HQ. B. NEGARA YANG BERBEDA MENGAMBIL CARA YANG BERBEDA
Perusahaan Eropa cenderung mengambil jalan
struktural yang berbeda daripada rekan-rekan mereka di AS.Perusahaan AS yang telah bereksperimen dengan bentuk matriks tampaknya telah bertemu dengan keberhasilan yang terbatas. Misalnya, sebagai bagian dari proses reorganisasi disebut ‘Ford 2000’, Ford Motor Company meninggalkan struktur regional pada tahun 1993 dan mengadopsi bentuk organisasi matriks global yang ditandai dengan pendekatan multidisiplin tim produk dengan jaringan di seluruh area. • Perusahaan multinasional Jepang berkembang sama dengan rekan-rekan mereka di AS tetapi menurut Ronen, tingkat perubahan lebih lambat. Karakteristik budaya organisasi Jepang (seperti mekanisme kontrol dan pelaporan dan sistem pengambilan keputusan), peran perusahaan perdagangan dan sistem manajemen muncul untuk berkontribusi pada evolusi lebih lambat dari divisi internasional.Dalam beberapa kasus, meskipun tingkat internasionalisasi tinggi, perusahaan-perusahaan Jepang tidak dapat beradaptasi karena struktur mereka menjadi lebih tersebar. Perusahaan internasionalisasi dari negara-negara Asia lainnya juga mungkin berbeda dalam bentuk struktural dan pola pertumbuhan.Konglomerat Korea (chaebol) memiliki preferensi kuat untuk pertumbuhan-melalui-akuisisi daripada ‘greenfield’ (bangunan) pendekatan yang diambil oleh perusahaan multinasional Jepang, dan hal ini telah mempengaruhi respon struktural mereka dalam hal pengendalian dan koordinasi.Yang disebut Cina bambu network/ keluarga perusahaan menghadapi tantangan yang signifikan ketika kegiatan internasional mereka meluas dan menjadi lebih sulit untuk mempertahankan kontrol ketat yang menjadi ciri khas keluarga di luar negeri Cina. C. MEKANISME KONTROL Operasi internasional menekankan tambahan pada mekanisme kontrol.Ada juga tekanan tambahan pada kemampuan perusahaan untuk mengkoordinasikan sumber daya dan kegiatan. Terdapat 2 strategi dalam strategi control untuk perusahaan multinasional. Perlu dicatat bahwa kedua strategi ini tidak berdiri sendiri maupun memisah dari yang lainnya.Melainkan terdapat perbedaan dalam penekanan kedua strategi ini. : Strategi yang pertama adalah strategi yang berfokus pada struktural. Secara tradisional perusahaan multinasional telah ditekankan agar lebih formal, sesuai bentuk struktur kontrol. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, strategi ini diimplementasikan melalui faktorisasi arus kerja, artikulasi control oleh beberapa kombinasi dari spesialisasi ditandai dengan fungsional, divisi produk global, nasional, regional (wilayah) divisi, atau struktur matriks. Struktur menghasilkan hierarki, otoritas fungsional dan deskripsi pekerjaan yang semakin ditentukan, criteria seleksi, standar pelatihan dan faktor yang dapat memberikan ganti rugi. Kegiatan sumber daya manusia bertindak untuk menerapkan control system struktural. Komunikasi dan hubungan yang formal, ditentukan target dan anggaran, dan ‘rasional’, eksplisit, criteria kuantitatif mendominasi system manajemen kinerja. Saling melengkapi, control sekunder pasti dikembangkan dan dipelihara melalui jaringan pribadi dan sosial yang lebih informal –untuk organisasi informal. Strategi kedua adalah strategi yang berfokus pada cultural atau budaya. Interaksi budaya yang unik dan kontekstual dan jarak fisik yang ditandai operasi multinasional mungkin telah melampaui kemampuan semata-mata structural dan bentuk kontrol formal. Sebuah focus budaya yang lebih menekankan potensi tingkat kelompok budaya perusahaan, proses sosial informal, jaringan kerja pribadi dan investasi dalam modal social untuk bertindak sebagai sumber kontrol yang lebih lengkap dan gesit dalam lingkungan multi-produk yang kompleks, multikultural. Pada tingkat individu, penekanan pada orang-orang (sebagai lawan dari pekerjaan), kompetensi dan keterampilan, dan investasi dalam modal manusia menjadi fokus yang lebih praktik sumber daya manusia dan proses disesuaikan. Kontrol formal, structural masih ada, tetapi mereka bukan sumber control yang utama. Mekanisme Pengendalian Mekanisme pengendalian (control mechanism) memainkan peran penting dalam setiap organisasi bisnis, tanpa yang peran manajer mendapatkan dibatasi. Kontrol diperlukan untuk mencapai tujuan dengan cara yang telah ditetapkan karena menyediakan instrumen yang mempengaruhi kinerja dan pengambilan keputusan proses organisasi. Tujuan Pengendalian Ada tiga tujuan utama untuk memiliki mekanisme kontrol dalam sebuah perusahaan internasional. Untuk mendapatkan data dan petunjuk untuk manajemen puncak untuk pemantauan, evaluasi, dan menyesuaikan keputusan mereka dan tujuan operasional. Untuk mendapatkan petunjuk berdasarkan yang tujuan bersama dapat diatur untuk mendapatkan koordinasi yang optimal antar unit. Untuk mengevaluasi metrik kinerja manajer di setiap tingkat. "Pengendalian suatu usaha terdiri dari melihat bahwa segala sesuatu sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.objek adalah untuk menunjukkan kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah berulang " Jenis Pengendalian 1. Kontrol pribadi yang dicapai melalui kontak pribadi dengan bawahan.Ini adalah jenis yang paling banyak digunakan mekanisme kontrol di perusahaan kecil untuk menyediakan pengawasan langsung dari manajemen operasional dan karyawan.kendali pribadi digunakan untuk membangun proses hubungan antara manajer pada tingkat yang berbeda dari karyawan di perusahaan multinasional. CEO dari perusahaan internasional dapat menggunakan seperangkat kebijakan kontrol pribadi untuk mempengaruhi perilaku bawahan. 2. Kontrol birokrasi Ini berhubungan dengan birokrasi yang melekat dalam sebuah perusahaan internasional.Mekanisme kontrol ini terdiri dari beberapa sistem aturan dan prosedur untuk mengarahkan dan mempengaruhi tindakan sub-unit. Contoh yang paling umum dari kontrol birokrasi ditemukan dalam kasus capital spending rules yang memerlukan persetujuan manajemen puncak ketika melebihi batas tertentu. 3. Kontrol Output Yang digunakan untuk menetapkan tujuan untuk anak untuk mencapai hasil yang ditargetkan di berbagai departemen. pengendalian output adalah bagian penting dari manajemen bisnis internasional karena efisiensi perusahaan relatif terhadap kontrol birokrasi. Kriteria utama untuk menilai output kontrol meliputi produktivitas, profitabilitas, pertumbuhan, pangsa pasar, dan kualitas produk. 4. Kontrol budaya Budaya perusahaan adalah kunci untuk menurunkan output maksimum dan profitabilitas dan karenanya kontrol budaya adalah atribut yang sangat penting untuk mengukur efisiensi keseluruhan dari suatu perusahaan. Dibutuhkan terbentuk ketika karyawan perusahaan mencoba untuk mengadopsi norma-norma dan nilai-nilai yang diajarkan oleh perusahaan. Karyawan biasanya cenderung untuk mengontrol perilaku mereka sendiri mengikuti norma-norma kontrol budaya perusahaan.Oleh karena itu, mengurangi ketergantungan pada pengawasan langsung bila diterapkan dengan baik. Dalam sebuah perusahaan dengan budaya yang kuat, pengendalian diri berkembang secara otomatis, yang pada gilirannya mengurangi kebutuhan untuk jenis lain dari mekanisme kontrol.
Pendekatan untuk Kontrol Mekanisme Ada tujuh pendekatan utama untuk mengendalikan sebuah organisasi bisnis.: 1. Pendekatan pasar Mengatakan bahwa kekuatan pasar eksternal membentuk mekanisme kontrol dan perilaku manajemen dalam unit organisasi dari MNC.pendekatan pasar diterapkan dalam setiap organisasi memiliki budaya yang terdesentralisasi. Dalam organisasi tersebut, harga pemindahan dinegosiasikan secara terbuka dan bebas. Proses pengambilan keputusan dalam pendekatan ini sebagian besar diarahkan dan diatur oleh kekuatan pasar. 2. Aturan pendekatan berlaku untuk organisasi aturan- berorientasi mana bagian yang lebih besar dari pengambilan keputusan yang diterapkan sangat memaksakan aturan dan prosedur organisasi.Hal ini membutuhkan rencana dan anggaran yang sangat maju sistem dengan pelaporan formal yang luas. Pendekatan aturan kontrol memanfaatkan baik input dan output kontrol dalam cara yang terorganisasi dan eksklusif diformalkan 3. Budaya Perusahaan Pendekatan Dalam organisasi yang mengikuti pendekatan budaya perusahaan, karyawan menginternalisasi tujuan dengan membangun satu set kuat nilai-nilai. Ini nilai-sindikasi mempengaruhi mekanisme operasional organisasi.Ia telah mengamati bahwa bahkan ketika beberapa organisasi memiliki norma-norma yang kuat dari kontrol perilaku, mereka informal dan kurang eksplisit. Pendekatan budaya perusahaan membutuhkan lebih banyak waktu untuk membawa perubahan yang ditujukan atau penyesuaian dalam sebuah organisasi. 4. Pelaporan Budaya adalah mekanisme kontrol yang kuat. Hal ini digunakan ketika mengalokasikan sumber daya atau sementara manajemen puncak ingin memantau kinerja perusahaan dan karyawan.Menghargai personil adalah praktik umum dalam pendekatan seperti kontrol.Namun, untuk mendapatkan maksimum dari pelaporan pendekatan, laporan harus sering, benar, dan berguna. 5. Kunjungan ke Anak Mengunjungi anak adalah pendekatan sepengendali.Kerugiannya adalah bahwa semua informasi yang tidak dapat ditukar melalui kunjungan.staf perusahaan biasanya dan sering mengunjungi anak perusahaan untuk berunding dan bersosialisasi dengan manajemen lokal. Kunjungan dapat mengaktifkan pengunjung untuk mengumpulkan informasi tentang perusahaan yang memungkinkan mereka untuk menawarkan nasihat dan arahan. 6. Evaluasi kinerja manajemen digunakan untuk mengevaluasi manajer anak perusahaan untuk kinerja anak perusahaan.Namun, sebagai otoritas pengambilan keputusan berbeda dengan manajer operasional, beberapa aspek kontrol tidak dapat dikelola melalui pendekatan ini.tingkat pertumbuhan yang lambat dari perusahaan dan lingkungan ekonomi dan politik berisiko membutuhkan pendekatan semacam ini. 7. Biaya dan Akuntansi Perbandingan adalah pendekatan keuangan.Hal ini muncul karena perbedaan dalam pengeluaran di antara berbagai unit anak perusahaan. Sebuah perbandingan yang berarti pertunjukan operasi unit diperlukan untuk mendapatkan output penuh dari pendekatan ini. perbandingan akuntansi biaya menggunakan seperangkat aturan yang berlaku dengan prinsip-prinsip negara asal untuk memenuhi persyaratan pelaporan lokal. Kendala Pengendalian Pendekatan Mekanisme kontrol tidak dapat seragam di setiap negara.perusahaan internasional harus menghadapi kendala berat berdasarkan yang mereka memodifikasi mekanisme kontrol mereka di setiap negara. Berikut adalah daftar kendala utama yang mempengaruhi organisasi dalam menetapkan mekanisme kontrol manajerial : 1. Distance - jarak geografis dan berbagai bentuk kesenjangan budaya merupakan kendala besar sistem kontrol. Saat ini, transmisi email dan fax telah menggantikan komunikasi manusia, mengubah makna dari jarak antara unit dan karyawan dari sebuah organisasi. 2. Diversity - Sulit untuk menerapkan sistem kontrol yang umum untuk semua orang karena keragaman.Hal ini membutuhkan manajer untuk secara lokal responsif untuk mengatasi kebutuhan negara di mana perusahaan beroperasi. atribut beragam mungkin ada dalam bentuk tenaga kerja, biaya, mata uang, faktor ekonomi, standar bisnis, dll 3. Degree of Uncertainty - data yang berkaitan dengan mekanisme pelaporan mungkin tidak akurat dan tidak lengkap, meningkatkan tantangan serius untuk mengendalikan mekanisme. Karena uncertainities, mekanisme kontrol harus fokus pada pengaturan tujuan dan mengembangkan rencana untuk memenuhi tujuan. CARA OPERASI Dalam situasi dan kondisi yang semakin berkembang, maka banyak perusahaan yang membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia internasional.Ada beberapa alsan yang mendasari perusahaan menjadi global. Cara lainnya untuk beroprasi di pasar luar negeri adalah melalui penggunaan kontrak-kontrak manajemen. Mereka melibatkan suatu perasn manajemn di perusahaan asing untuk suatu periode waktu dengan pembayaran tertentu Dan karenanya membutuhkan penempatan staf untuk periode waktu yang di perpanjang. Walt Disney adalah salah satu contoh perusahaan yang menggunakan mode oprasi ini. Pembangunan Euro –disney (prancis) menggabungkan 49% modal dengan fee manajemen 3% dari penghasilan kotor. Kontrak-kontrak manajemen juga digunakan di hotel dan industry-industri penerbangan. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Efisiensi biaya Banyak cara yang telah dilakuakn oleh perusahaan yang beroperasi secara global atau secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya, antara lain dengan cara: a. Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah b. Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada kemajuan perusahaan. 2. Perbaikan manajemen rantau pasokan Dengan menempatkan fasilitas di suatu Negara dimana sumberdaya tertentu berada, maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin 3. Pemberian produk yang lebih baik Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan oleh masing- masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara internasional menempatkan diri di suatu Negara tertentu dimaka produk perusahaan tersebut dipasarkan, misalnya disesuaikan dengan budaya yang berlaku. 4. Menarik pasar baru Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas, maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka untuk digunakan sebagai tempat usaha dengan memperhatikan berbagai aspek 5. Belajar untuk meroperasi yang lebih baik Banyak perusahaan yang melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari Negara lain untuk alih teknologi, mengadakan rist bersama ataupun kerjasama dalam desain serta kegiatan operasional lainnya. 6. Bisa mendapatkan dan mempertahankan bakat global Perusahaan yang memiliki karyawan yang baik dapat memberikan kesempatan karir yag lebih baik dengan cara beroperasi secara global, sehingga karyawan yang memiliki potensi yang baik dapat dipertahankan.