Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang
dibina oleh :
Di buat oleh :
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia,
Rahmat, dan Hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ‘Penilaian Kinerja’. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini,
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari
segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Penilaian Kinerja dan
bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk
membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih..
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Faktor kritis yang berhubungan dengan keberhasilan jangka panjang organisasi adalah
kemampuannya untuk mengukur seberapa baik karyawan-karyawannya berkarya dan meningkat
sepanjang waktu. Penilaian kinerja merupakan alat yang berfaedah tidak hanya untuk
mengevaluasi kerja para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan
karyawan. Sayangnya, penilaian kinerja juga dapat menjadi sumber kerisauan dan frustasi para
manajer dan karyawan hal ini sering disebabkan oleh ketidakpastian dan ambiguitas diseputar
sistem penilaian kinerja.Pada intinya.Penilaian kinerja dapat dianggap sebagai alat untuk
memverikasi bahwa individu memenuhi standar knerja yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja
dapat pula menjadi cara untuk membantu para karyawan mengelola kinerja mereka.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa Pengertian Penilaian Kinerja.
2. Untuk mengetahui apa saja Tujuan & Manfaat dilakukannya Penilaian Kinerja.
3. Untuk mengetahui elemen-elemen penilaian kinerja.
4. Untuk mengetahui metode-metode Penilaian Kinerja.
5. Untuk mengetahui apa saja syarat efektivitas Penilaian Kinerja.
D. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari pembuatan makalah ini, antara lain :
1. Untuk mengerti apa yang dimaksud dengan Penilaian Kinerja dalam kaitannya dengan
manajemen sumber daya manusia.
2. Untuk mengetahui dengan jelas tujuan & manfaat dilakukannya penilaian kinerja.
BAB II
PEMBAHASAN
Penilaian kinerja yaitu evaluasi atas kinerja seorang karyawan dengan membandingkan
prestasi kerja aktual dengan yang diinginkan. Berdasarkan evaluasi ini, manager
mengidentifikasi kontribusi para karyawan pada organisasi. Hal ini berdampak pada suatu
keputusan personalia yang berpengaruh terhadap status karyawan yang terkait dengan
kemungkinan peringatan, pemecatan, promosi, demosi, pemindahan, peningkatan atau
penurunan gaji maupun program pelatihan dan pengembangan.
Kinerja menurut Wilson Bangun (2012:231) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang
berdasarkan persyaratanpersyaratan pekerjaan (job requirement).
Menurut Wilson Bangun (2012:231) menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah proses yang
dilakukan organisasi untuk mengevaluasi atau menilai keberhasilan karyawan dalam
melaksanakan tugasnya.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya
kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau
pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu.
Penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja karyawan yang
dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang telah ditentukan
perusahaan. Analisis kinerja perlu dilakukan secara terus-menerus melalui proses komunikasi
antara karyawan dengan pimpinan. Untuk itu, ada tiga kriteria dalam melakukan penilaian
kinerja karyawan, yaitu : (1) tugas karyawan; (2) perilaku karyawan; dan (3) ciri-ciri karyawan.
Suatu perusahaan tidak bisa hanya sekedar mempunyai sistem penilaian saja, sistem harus
efektif, diterima dan pantas digunakan. Dengan terpenuhinya kondisi-kondisi itu, sistem
performance evaluation dapat mengidentifikasi peningkatan yang diperlukan pada SDM yang
berhubungan dengan analisis dan penempatan, pelatihan dan pengembangan, perencanaan karier,
dan lain-lain. Disamping itu, performance evaluation sangat penting untuk memfokuskan
karyawan terhadap tujuan strategis dan untuk penempatan, untuk penggantian perencanaan dan
tujuan untuk pelatihan dan pengembangan. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa evaluasi kinerja
atau performance evaluation merupakan :
1. Alat yang paling baik untuk menentukan apakah karyawan telah memberikan hasil
kerja yang memadai dan melaksanakan aktivitas kinerja sesuai dengan standar
kinerja;
2. Satu cara untuk penilaian kinerja dengan melakukan penilaian mengenai kekuatan
dan kelemahan karyawan;
3. Alat yang baik untuk menganalisis kinerja karyawan dan membuat rekomendasi
perbaikan.
B. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja
Menurut Bangun (2012:232), tujuan dan manfaat penilaian kinerja diantaranya adalah:
1. Evaluasi antar individu dalam organisasi
2. Pengembangan diri setiap individu dalam organisasi
3. Pemeliharaan system
4. Dokumentasi
Menurut Wilson Bangun (2012:246-248) ada berbagai kemungkinan kesalahan atau
distorsi yang dapat terjadi dalam melakukan penilaian kinerja, yaitu:
1. Efek Halo
2. Kecenderungan Penilaian Terpusat
3. Bias Terlalu Linak dan Keras
4. Pengaruh Kesan Terakhir
5. Prasangka Pribadi
6. Kesalahan Kontras
7. Kesalahan Serupa dengan Saya
C. TUJUAN & MANFAAT PENILAIAN KINERJA
Para manajer bisa memilih dari sejumlah metode penilaian.Jenis system penilaian kinerja
yang digunakan bergantung pada tujuannya. Jika Penekanan utamanya pada pemilihan karyawan
untuk promosi, pelatihan, dan peningkatan bayaran berdasarkan prestasi, metode tradisional
seperti skala penilaian mungkin tepat. Metode-metode kolaboratif, termasuk input dari para
karyawan itu sendiri, mungkin terbukti lebih cocok untuk pengembangan karyawan.
Adapun metode penilaian kinerja menurut Mathis dan Jackson (2006) yaitu :
1. Metode Penelitian Kategori
Metode yang paling sederhana dalam penilaian kinerja adalah metode penelitian kategori.
Metode penelitian yang paling umum adalah :
a. Skala penelitian grafis: skala yang memungkinkan penilai untuk menandai kinerja
karyawan pada rangkaian kesatuan.
b. Checklist: alat penilai kinerja yang menggunakan daftar pernyataan atau kata-kata yang
diberi tanda oleh penilai.
2. Metode Komparatif
Metode komparatif memerlukan para manajer untuk membandingkan secara langsung
kinerja karyawan mereka terhadap satu sama lain. Metode komparatif terdiri dari :
a. Peningkatan peringkat: menentukan daftar semua karyawan dari yang tertinggi sampai
yang terendah dalam kinerja.
b. Distribusi paksa: metode penilaian kinerja dimana penilai dari kinerja karyawan
didistribusikan sepanjang kurva berbentuk lonceng.
3. Metode Naratif
Dokumentasi dan diskripsi adalah inti dari metode kejadian penting, esai, dan tinjauan
lapangan.Metode ini menguraikan tindakan karyawan dan juga dapat mengidentifikasikan
penilaian actual. Metode naratif terdiri dari :
a. Metode kejadian penting, dalam metode ini kejadian penting manajer menyimpan
cacatan tertulis mengenai tindakan dalam kinerja karyawan baik yang menguntungkan
maupun yang merugikan selama periode penilaian.
b. Esai, atau metode penilaian “bentuk bebas”, mengharuskan seorang manajer untuk
menulis esai pendek yang menguraikan kinerja setiap karyawan selama periode
penilaian.
c. Tinjauan lapangan, tinjauan lapangan lebih berfokus pada siapa yang melakukan
evaluasi dalam penggunaan metode ini. Batasan utama dari tinjauan lapangan adalah
sejauh mana tingkat kendali pihak luar dalam melakukan proses penilaian ini.
4. Metode Perilaku / Tujuan
Metode perilaku / tujuan ini terdiri dari:
a. Pendekatan penilaian prilaku: menilai lebih pada perilaku karyawan dibandingkan
karakteristik lainnya.
b. Manajemen berdasarkan tujuan: menentukan tujuan-tujuan kinerja yang di sepakati oleh
seorang karyawan dan manajernya untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Dalam melakukan penilaian atau evaluasi kinerja yang efektif, ada beberapa syarat dalam
efektivitas penilaian kinerja yaitu:
1. Relevance
Ada kaitan yang jelas antara standard tampilan kerja dari suatu tugas dan tujuan
organisasi, dan ada kaitan yang jelas antara elemen tugas dan dimensi-dimensi yang dinilai
dalam lembaran penilaian.
2. Sensitivity
Sistem penilaian yang digunakan dapat membedakan antara pegawai yang efektif dan
pegawai yang tidak efektif.
3. Reliability
Hasil penilaian yang diperoleh menunjukkan konsistensi yang tinggi. system yang
digunakan harus dapat diandallkan, dipercaya bahwa mengunakan tolok ukur yang objektif,
sahih, akurat, konsisten dan stabil.
4. Acceptability
Jenis dan tingkat perilaku kerja yang dinilai dapat diterima oleh kedua belah pihak
(atasan dan bawahan).
5. Practicality
Mudah dimengerti dan digunakan oleh manajer dan pegawai tidak rumit dan tidak
terbelit-belit.
Dalam menerapkan penilaian kinerja karyawa mempunyai beberapa proses yang harus
dilakukan. Hal itu disebabkan penilaian kinerja ialah suatu proses secara terus-menerus dan tidak
bersifat temporer, proses tersebut antara lain sebagai berikut:
Proses analisis ini dapat diawali dari analisi jabatan/posisi, dengan mengetahui posisi seseorang
karyawan maka akan lebih mudah menjelaskan jenis pekerjaannya, tanggung jawab yang
dipukul, kondisi kerja dan berbagai program dan aktivitas yang dilakukan.
Analisis pekerjaan ini sangat penting dalam penilaian kinerja karena merupakan dasar untuk
penetapan standar dan evaluasi dan juga dalam menganalisis pekerjaan sangat diperlukan sistem
informasi manajemen yang baik.
b. Standar Kinerja
Penetapan standar kinerja dipakai untuk melakukan komparasi antara hasil kerja standar dengan
standar yang telah ditentukan. Dengan adanya perbandingan ini maka bisa dilakukan identifikasi
apakah kinerja karyawan telah sesuai dengan target yang diinginkan atau tidak. Dalam hal ini
standar kinerja harus ditulis secara spesifik dan mudah dipahami, realistis dan terukur.
Pada umumnya terdapat empat sistem atau metode penilaian kinerja karyawan. Pertama yaitu
Behavior Appraisal System atau penilaian kinerja yang berdasarkan terharap penilaian tingkah
laku. Kedua Personel/Performer Appraisal System atau penilaian kinerja yang berdasarkan
terhadap dari ciri dan sifat invidu karyawan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Penilaian kinerja yaitu evaluasi atas
kinerja seorang karyawan dengan membandingkan prestasi kerja aktual dengan yang diinginkan.
Berdasarkan evaluasi ini, manager mengidentifikasi kontribusi para karyawan pada organisasi.
Hal ini berdampak pada suatu keputusan personalia yang berpengaruh terhadap status karyawan
yang terkait dengan kemungkinan peringatan, pemecatan, promosi, demosi, pemindahan,
peningkatan atau penurunan gaji maupun program pelatihan dan pengembangan.
Penilaian Kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi
pelaksanaan kerja individu karyawan. Tujuan utama sistem penilaian kinerja adalah untuk
menghasilkan informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku dari kinerja anggota organisasi.
Dalam melakukan penilaian atau evaluasi kinerja yang efektif, ada beberapa syarat dalam
efektivitas penilaian kinerja yaitu; Relevance, Sensitivity, Reliability, Acceptability dan
Practicality.
Adapun metode penilaian kinerja menurut Mathis dan Jackson (2006) yaitu; metode
penelitian kategori (skala penelitian grafis dan checklist), metode komparatif (penentu peringkat
dan distribusi paksa), metode naratif (metode kejadian penting dan esai) dan metode
perilaku/tujuan (pendekatan penilaian perilaku dan manajemen).
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Mathis, Robert L., Jackson H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat,
Jakarta.
Mondy, R.W. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke 10, PT. Gelora Aksara
Pratama: Penerbit Erlangga.
http://www.academia.edu/6925007/MAKALAH-PENILAIAN-KINERJA-OK.html, Di akses
pada 12 Mei 2020.