Tim Pemecah Masalah (Problem Solving Team) ini mulai populer sejak tahun 1980-an.
Bentuk tim awalnya serupa satu sama lain. Mereka umumnya terdiri atas 5 hingga 12 pekerja
yang saling bertemu untuk membahas peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.
Dalam tim jenis ini, para anggota saling berbagi gagasan dan menawarkan saran seputar
proses dan metode kerja, seperti apa yang perlu dilakukan agar produktivitas dapat
ditingkatkan. Jarangkali tim-tim ini diberikan otoritas untuk secara unilateral (sendirinya)
menerapkan saran mereka ke dalam tindakan. Satu hal yang dikenal sebagai bentuk Tim
Problem-Solving adalah Lingkaran Kualitas. Ini merupakan tim kerja terdiri atas gabungan 8
hingga 10 pekerja dan supervisor yang saling berbagi gagasan wilayah kewenangan dan
bertemu secara teratur guna mendiskusikan masalah kualitas pekerjaan mereka, menyelidiki
sebab-sebab masalah, dan merekomendasikan penyelesaian.
TIM KERJA PENGELOLAAN DIRI (Self-Managed Work)
Tim Work Self-Managed umumnya terdiri atas 10 hingga 15 orang yang mengambil
alih tanggung jawab dari para supervisor.Tanggung jawab ini termasuk kendali
menyeluruh atas kecelakaan kerja, penentuan penilaian pekerjaan, pemecahan
masalah organisasi, dan pilihan prosedur-prosedur pemeriksaan yang dilakukan
secara kolektif. Tim ini bahkan memilih sendiri anggotanya.
Menurut Robbins, Xerox, General Motors, CoorsBrewing, PepsiCO, Hewlett-
Packard, Honeywell, M&M/Mars, dan Aetna Life adalah contoh sejumlah nama
perusahaan populer yang telah mengimplementasikan konsep tim self-managed work.
Perkiraan menyebut sekitar 30% pekerja Amerika Serikat menggunakan bentuk tim
ini dan diantara perusahaan-perusahaan besar, jumlah tersebut mendekati angka 50%.
TIM FUNGSIONAL SILANG (Cross-Functional Team)
Menurut Robbins, Custom Research, Inc, firma riset pemasaran di Minneapolis, Amerika Serikat
secara historis telah mengorganisir departemen-departemen yang bersifat fungsional, tetapi manajemen
senior menyimpulkan bahwa departemen-departemen tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan yang
berubah-ubah dari klien-klien firma. Akibat dari hal tersebut, firma ini menggagas dibentuknya satu
tim lintas departemen yang bertujuan meningkatkan komunikasi dan penelusuran catatan
kerja, yang akan membawa pada peningkatan produktivitas dan kepuasan klien. Organisasi ini
mencerminkan Tim Cross-Functional.
Tim ini terdiri atas pekerja-pekerja dari tingkat hirarki yang serupa tetapi beda wilayah pekerjaannya.
Mereka bergabung bersama guna menyelesaikan suatu pekerjaan.
Robbins menyebutkan, banyak organisasi sudah menggunakan Tim Cross-Functional seperti ini
semisal IBM membentuk gugus tugas tahun 1960-an yang terdiri atas pekerja lintas departemen dalam
perusahaan guna mengembangkan Sistem 360 yang terbukti sukses. Gugus tugas tiada lain melainkan
Tim Cross-Functional yang sifatnya temporer.
TIM VIRTUAL (Virtual Team)
Tim Virtual adalah tim yang menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan orang-orang yang
terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama. Teknik tersebut memungkinkan orang saling
bekerjasama lewat metode online, kendati mereka dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
Tim Virtual dapat melakukan lebih banyak hal ketimbang tim-tim lainnya, terutama dalam hal berbagi
informasi, pembuatan keputusan, dan perampungan pekerjaan. Mereka terdiri atas para anggota dari
organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organ dengan para pekerja dari organisasi lain semisal
supplier ataupun partner perusahaan.
Terdapat 3 faktor utama yang membedakan Tim Virtual dengan tim-tim lain yang face-to-face, yaitu :
(1) Ketiadaan komunikasi lisan-fisik; (2) terbatasnya konteks sosial, dan (3) kemampuan mengatasi masalah
waktu dan hambatan tempat.
Dalam komunikasi face-to-face, orang menggunakan paraverbal seperti nada suara, intonasi, dan volume suara
serta nonverbal seperti gerak mata, roman muka, gerak tangan, dan bahasa tubuh lainnya. Keduanya semakin
menjelaskan komunikasi, tetapi kini hal-hal tersebut nihil di dalam Tim Virtual. Tim Virtual memiliki
kekurangan yaitu interaksi langsung yang kecil diantara para anggotanya.
Robbins mencontohkan, perusahaan seperti Hewlett-Packard, Boeing, Ford, VeriFone, dan Royal Dutch/Shell
menjadi pengguna utama Tim Virtual ini.
PERAN – PERAN TIM
PENCIPTA-PEMBARU PENYIMPUL-PENGHASIL
1 (CREATOR INOVATOR) 5 (CONCLUDER-PRODUCER)
PENJELAJAH-PROMOTOR PENGAWAS-PEMERIKSA
2 (EXPLORER-DEVELOPER) 6 (CONTROLLER-INSPECTOR)
PEMERKUAT-PEMELIHARA
3
PENILAI-PENGEMBANG
(ASSESSOR-DEVELOPER) 7 (UPHOLDER-MAINTENER)
PELAPOR-PENASIHAT
4
PENDORONG-PENGORGANISASI
(THRUSTER-ORGANIZER) 8 (REPORTER-ADVISER)
PENAUT
9 (LINKER)
PERAN – PERAN TIM
Pencipta-pembaru (creator inovator) 1 Penilai-pengembang (assessor-developer) 3
Orang yang termasuk dalam pencipta-pembaru adalah Individu-individu ini mempunyai keterampilan
orang yang mempunyai daya imaginasi tinggi dalam analisis yang kuat. Sebaiknya, mereka diberi
memprakarsai gagasan atau konsrp. Orang-orang seperti kesempatan untuk mengevaluasi dan menganalisis
ini biasanya memiliki ciri: tak bergantung pada orang
suatu hal sebelum mengambil keputusan.
lain, suka bekerja sendiri, memiliki cara dan gaya kerja
tersendiri, serta pengaturan waktu menurut mereka
sendiri.
Penjelajah-promotor (explorer-developer)
2
Orang dalam kelompok ini senang mengambil gagasan
4
Pendorong-pengorganisasi (thruster-organizer)
baru dan memperjuangkan kasus, serta mampu Individu ini memiliki kemampuan yang baik dalam
menemukan sumber daya untuk mempromosikan menyusun prosedur operasi untuk mengubah gagasan
gagasannya. Kelemahan orang-orang yang termasuk menjadi kenyataan dan menyelesaikan urusan. Mereka
dalam kelompok ini adalah kadang tidak sabar dalam menentukan tujuan, menetapkan rencana, mengorganisasi
mengendalikan keterampilan untuk memastikan bahwa orang-orang, dan menegakkan sistem untuk menjamin
gagasannya benar-benar ditindaklanjuti secara rinci. dipatuhinya tenggak waktu (deadline).
PERAN – PERAN TIM
Penyimpul-penghasil (concluder-producer)5 7
Pemerkuat-pemelihara (upholder-maintener)
Individu ini peduli pada hasil. Peran mereka Pemerkuat-pemelihara memiliki peran penting
memfokuskan pada ditaatinya batas waktu dan karena memberikan kemantapan di dalam sebuah
memastikan bahwa semua komitmen tim. Mereka akan selalu membela tim ketika
ditindaklanjuti. Mereka bangga dengan hasil yang menghadapi orang luar.
teratur dan sesuai standar
6
Pengawas-pemeriksa (controller-inspector)
Pengawas-pemeriksa adalah individu yang sangat Pelapor-penasihat (reporter-adviser)
8
memperdulikan penegakan dan penguatan aturan Pelapor-penasihat adalah individu yang
dan prosedur. Mereka menguji setiap rincian dan mendengarkan dengan baik dan cendrung tidak
memastikan agar terhindar dari ketidaktepatan. menekankan titik pandangnya kepada orang lain.
Mereka memeriksa semua fakta dan angka karena Mereka akan berusaha mencari informasi sebanyak
menginginkan semua hal lengkap dan sempurna. mungkin sebelum mengambil keputusan.
PERAN – PERAN TIM
Penaut (linker) 9
Penaut adalah individu yang memahami
semua pandangan dan biasanya akan
mencoba memahami semua pandangan
yang ada. Mereka bertindak sebagai
koordinator dan integrator. Penaut adalah
orang-orang yang tidak menyukai
keekstriman, selalu membina kerja sama
antar anggota tim, memadukan saran dan
aktivitas anggota tim yang berbeda-beda.
MASALAH – MASALAH DALAM TIM