Anda di halaman 1dari 14

CHAPTER 4

Individual
Kelompok 2:
Bernadetta Agustin A
Winella Pasha X.S
620
622
Behavior and
Yulita N. Rachmawati
Viany Cecilia
638
649
Differences
Melling Andriani 650
Evieana R Saputri 651
A grown-up risk taker
Didalam organisasi membutuhkan pemahaman tentang perbedaan individu.
Manajer butuh menilai kecocokan antara individu, tugas pekerjaan, budaya
perusahaan, dan efektivitas organisasi. Karakteristik manajer dan bawahan
biasanya memengaruhi penilaian seperti itu. Namun, manajer yang dengan tepat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan mereka berada dalam posisi
yang jauh lebih baik untuk menempatkan mereka dengan cara meningkatkan
efektivitas organisasi mereka.

Karyawan memiliki perbedaan satu sama lain dalam banyak hal. Seorang
manajer perlu bertanya bagaimana perbedaan tersebut mempengaruhi perilaku
dan kinerja bawahan. Pada bab ini juga membahas bagaimana lingkungan
mempengaruhi perbedaan individu. Perbedaan individu saling terkait hubungannya
dengan lingkungan (pekerjaan, keluarga, komunitas, dan masyarakat).
The Basis for Understanding Behavior
(Dasar untuk Memahami Perilaku)

Pengamatan dan analisis manajer terhadap perilaku dan kinerja individu


memerlukan pertimbangan variabel yang secara langsung memengaruhi perilaku
individu, atau apa yang dilakukan karyawan (mis., Memberikan program pelatihan,
memproses permintaan pinjaman, pemeliharaan AC)
Untuk memahami perbedaan individu, manajer harus:

(1) mengamati dan mengenali perbedaan,

(2) variabel penelitian yang mempengaruhi perilaku individu, dan

(3) menemukan hubungan antar variabel.

Kesepakatan Para ahli mengenai perilaku:

1. Disebabkan.

2. Apakah tujuan diarahkan.

3. Dapat diamati (mis., Penjualan) dan terukur..

4. Tidak dapat diamati secara langsung (mis., Berpikir dan


memahami) juga penting dalam mencapai tujuan.

5. Termotivasi.
Individual Differences
Abilities and Skills
❖ Ability
❖ Skills
❖ Job Analysis
Individual Differences
Demographics

❖ klasifikasi demografis yang paling penting ialah gender dan ras serta
keragaman budaya juga dapat mempengaruhi situasi kerja.
VARIABEL PSIKOLOGI INDIVIDU
(INDIVIDUAL PSYCOLOGICAL VARIABLES)

Ada 4 variabel psikologi individu yang dibahas dalam


bab ini, yaitu:
1. Persepsi/ Perception
2. Atribusi/ Attribution
3. Attribution Errors
4. Sikap/ Attitudes
PERCEPTION
Persepsi adalah pengorganisasian informasi yang berasal dari lingkungan.
Persepsi dapat membantu seorang individu untuk memilih, mengatur, dan
menyimpan dan menafsirkan rangsangan yang ada menjadi sebuah gambaran
yang mempunyai makna. Gambar 4.2 menunjukkan bagaimana cara seorang
individu menanggapi sebuah rangsangan.
ATTRIBUTION
Teori atribusi memberikan wawasan tentang proses dimana kita menetapkan
sebuah penyebab sebagai motif untuk perilaku seseorang. Singkatnya,
mengamati perilaku dan menggambarkan kesimpulan disebut atribusi. Berikut 3
kriteria atribusi, yaitu konsensus, kekhasan, dan konsistensi, akan dijelaskan
dalam tabel. 4.4
ATTRIBUTION ERRORS
Meskipun berusaha untuk tidak terdapat kesalahan atribusi, sebagian besar
individu memiliki bias tertentu yang dapat menyebabkan kesalahan. Bias atribusi
adalah membuat penilaian dengan informasi yang terbatas pada satu situasi, dan
tidak membuat penilaian dengan informasi yang terbatas yang mengindikasikan
itu adalah tindakan terbaik.
ATTITUDES
Sikap adalah penentu perilaku seseorang karena terkait dengan persepsi,
kepribadian dan motivasi. Sikap adalah perasaan positif atau negatif atau kondisi
mental mengenai kesiapan, yang dipalajari dan diorganisir melalui pengalaman,
yang memberi pengaruh khusus pada respon sesseorang terhadap orang, benda
dan situasi. Berikut adalah 3 komponen dari sikap yang akan dijelaskan dalam
gambar 4.4
The Psychological Contract
● Kontrak psikologis merupakan Pemahaman tersirat
tentang kontribusi timbal balik antara seseorang dan
organisasinya.
● Kontrak psikologis dibuat ketika seorang individu
menerima pekerjaan dengan suatu organisasi
● Karena perbedaan persepsi, atribusi, sikap, nilai-nilai,
kepribadian umum, dan emosi, individu membentuk
pandangan pribadi tentang harapan yang melekat dalam
kontrak psikologis.
Psychological Contract Violations
● Didefinisikan sebagai persepsi orang bahwa organisasinya gagal memenuhi
atau telah mengingkari satu kewajiban atau lebih.
● Pelanggaran oleh atasan dapat memengaruhi tidak hanya kepercayaan orang
tersebut tetapi juga berkewajiban untuk memberikan atau berkontribusi pada
organisasi.
● Terdapat 7 contoh pelanggaran yang menunjukkan bagaimana kepercayaan
dirusak, bagaimana ikatan antara atasan dan karyawan dapat dilemahkan,
dan bagaimana persepsi memainkan peran penting dalam kontrak psikologis.

Anda mungkin juga menyukai