FUNGSI PENGAWASAN
Dosen Pengampu: Bapak Dr. Wahyono, M.M. dan Bapak Widya Prananta, S.ST., M.M.
Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Namiroh (7311421098)
2. Ferlin Hendriani Tanggahma (7311421099)
3. Meilan Soraya Zamili (7311421100)
4. Fendi Aji Pradana (7311421181)
5. Revo Hardiawan (7311421182)
i
KATA PENGANTAR
Puji Sukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah Pengantar Manajemen, Bapak Dr. Wahyono,
M.M. dan Bapak Widya Prananta, S.ST., M.M.
Makalah ini dibuat berdasarkan sumber yang berkaitan dengan materi “Fungsi
Pengawasan” serta informasi dari berbagai media yang berhubungan dengan materi tersebut.
Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Pengantar
Manajemen atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Dan juga kepada rekan-
rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan pandangan, sehingga dapat
terselesaikanya makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai “Fungsi Pengawasan”
Dan kami berharap bagi pembaca dapat memberikan pandangan dan wawasan agar makalah ini
menjadi lebih sempurna.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu organisasi juga memiliki perencanaan proses pengawasan, yang berguna untuk
merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai
dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan, Untuk menjalankan proses pengawasan
tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu
proses dapat langsung di perbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat
menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga
meliputi bidang-bidang pengawasan yag menunjang keberhasilan dari suatu tujuan
organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Fungsi Pengawasan?
2. Bagaimana Manfaat, Proses, Objek, Dan Jenis-Jenis Pengawasan?
3. Bagaimana Prinsip Pokok Dari Fungsi Pengawasan?
4. Bagaimana Hubungan Fungsi Pengawasan Dengan Fungsi Manajemen Lainya?
5. Apa Saja Faktor-Faktor Penting Yang Mempengaruhi Pengawasan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan
yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut. Pengawasan proses untuk memastikan bahwa segala aktivitas yang
terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada
perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu
penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien
mungkin guna mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan merupakan fungsi manajerial yang
keempat setelah perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan. Sebagai salah satu fungsi
manajemen, mekanisme pengawasan di dalam suatu organisasi memang mutlak diperlukan.
Pelaksanaan suatu rencana atau program tanpa diiringi dengan suatu sistem pengawasan yang
baik dan berkesinambungan, jelas akan mengakibatkan lambatnya atau bahkan tidak tercapainya
sasaran dan tujuan yang telah ditentukan.
Manfaat pengawasan
Fungsi Pengawasan
1. Untuk menilai apakah pengendalian manajemen telah cukup memadai dan dilaksanakan secara
efektif.
2. Untuk menilai apakah laporan yang dihasilkan telah menggambarkan kegiatan yang
sebenarnya secara cermat dan tepat.
3. Untuk menilai apakah setiap unit telah melakukan kebijakannya dan prosedur yang menjadi
tanggung jawabnya.
2
4. Untuk meneliti apakah kegiatan telah dilakukan secara efisien.
5. Untuk meneliti apakah kegiatan telah dilaksanakan secara efektif yaitu mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Proses Pengawasan
Obyek pengawasan
2. Keuangan.
4. Bersifat strategis.
Jenis-jenis pengawasan
1. Pengawasan Ekstern, yang menjadi subyek pengawas adalah pihak luar dari organisasi obyek
yang diawasi.
2. Pengawasan Intern, pengawasan yang dilakukan dari dalam organisasi yang bersangkutan.
5. Pengawasan umum, pengawasan terhadap seluruh aspek pelaksanaan tugas pokok organisasi.
3
6. Pengawasan langsung, pengawasan yang dilakukan dengan cara mendatangi dan melakukan
pemeriksaan di tempat terhadap obyek yang diawasi.
7. Pengawasan tidak langsung, merupakan pengawasan yang dilakukan tanpa mendatangi tempat
pelaksanaan pekerjaan atau dilakukan dari jarak jauh.
9. Pengawasan Informal yakni pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat atau social control.
1. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf dan mudah diukur.
Misalnya tentang waktu dan tugas tugas pokok yang harus diselesaikan oleh staf.
2. Fungsi pengawasan harus dipahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang sangat penting
dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3. Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja staf akan terus dinilai
oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk pemberian reward kepada mereka yang dianggap
mampu bekerja.
1. Adanya Rencana
Dalam fungsi pengawasan tidak kalah pentingnya adalah sosialisasi tentang perlunya
disiplin. Mematuhi segala peraturan demi keselamatan kerja bersama. Sosialisasi perlu dilakukan
terus menerus, karena usaha pencegahan adalah penting untuk mendapat perhatian. Pengawasan
dan pengendalian (controlling) sebagai fungsi manajemen dikerjakan dengan baik, akan
menjamin bahwa semua tujuan dari setip orang atau kelompok konsisten dengan tujuan jangka
pendek maupun jangka panjang. Hal ini membantu meyakinkan bahwa tujuan dan hasil tetap
konsisten satu sama lain dengan dalam organisasi. Controlling juga berperan dalam menjaga
pemenuhan (kompliansi) aturan dan kebijakan yang esensial.
4
2.4 Hubungan Fungsi Pengawasan Dengan Fungsi Manajemen Lainya
Fungsi pengawasan tidak terlepas dari fungsi manajemen lainnya seperti perencanaan,
pengorganisasian, dan aktuasi kalau fungsi-fungsi manajemen tersebut berjalan baik maka
pengawasan kurang diperlukan. Karena jarang terjadi bahwa fungsi-fungsi tersebut berjalan
sempurna maka mutlak diperlukan fungsi pengawasan.
Semakin besar organisasi semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-
hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin bahwa kualitas dan profitabilitas tetap
terjaga. Penjualan eceran pada penyalur perlu dianalisa dan dicatat secara tepat .
c. Kesalahan-Kesalahan
5
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpanbalik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpanan-penyimpana serta mengambil
tindakan koreksi yang diperlukan. Syarat-syarat pengawasan yaitu: pengawasan harus
mendukung sifat dan kebutuhan keguatan, pengawasan harus melaporkan setiap
penyimpangan yang terjadi dengan segera, pengawasan harus mempunyai pandangan ke
depan pengawasan harus objektif, teliti dan sesuai dengan standar, pengawasan harus
luwes atau fleksibel, pengawasan harus serasi dengan pola organisasi, pengawasan harus
ekonomis, pengawasan harus mudah di mengerti, dan pengawasan harus diikuti dengan
perbaikan atau koreksi. Tipe-tipe pengawasan yaitu: pengawasan pendahuluan
(Preliminary Control). Pengawasan pada Saat Kerja Berlangsung (Cocurrent Control),
Pengawasan Feed Back (Feedback Control). Teknik pengawasan yaitu: Teknik
Pengawasan Kualitas, Metuxle Pengawasan Non Kuantitatif dan Kuantitatif, dan Teknik
Pengawasan Langsung dan Tidak Langsung. Langkah unsur proses pengawasan itu
adalah sebagai berikut: Pencapain standar dan metode pengukuran kinerja. pengukuran
kinerja yang senyatanya, pembandingan kinerja dengan standar serta menafsirkan
penyimpangan penyimpangan dan mengadakan tindakan korektif.
6
DAFTAR PUSTAKA
Terry,George R.. Leslie W. Rue. 1992 Dasar-Dasar Manajemen Jakarta :Bumi Aksara