Disusun Oleh :
Mutia Idia Wahyuni (2122022)
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah dengan judul : Fungsi Pengawasan dan Pengarahan dalam
Manajemen Organisasi.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Martin Amnillah., M.Pd.selaku
dosen pengampu administrasi pendidikan, yang membimbing kami dalam mengerjakan tugas
makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah
memberikan dukungan kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap segala bentuk saran, dan kritik untuk bisa lebih baik dalam menyusun
makalah berikutnya. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................................................... 13
3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada banyak alasan untuk menentukan penyebab kegagalan suatu organisasi atau
keberhasilan organisasi lainya .Tetapi masalah selalu berulang dalam semua organisasi
,yang gagal adalah tidak atau kurang adanya pengawasan yang memadai .Agar suatu
organisasi tidak banyak mengalami kegagalan maka suatu organisasi harus mempelajari
dulu dasar-dasar pengawasan dan pada bab ini akan diuraikan berbagai teknik dan metode
pengawasan yang dapat digunakan agar fungsi pengawasan dapat berjalan dengan efektif
dan efisien .
Pengawasan sebenarnya mengandung arti menjaga stebilitas atau equilibrium.
Untuk mencapai keseimbangan, bagaimana pun juga seorang manajer harus mengubah
apa yang dikerjakan atau merubah standar yang digunakan sekarang untuk mengukur
pelaksanaan .Dan teknik-teknik serta metode-metode pengawasan hendaknya digunakan
secara simultan ,tidak berdiri sendiri . Pengawasan ialah untuk mempermudah
pelaksanaan dalam merealisasi tujuan agar sesuai dengan urutan pelaksanaan. Sedangkan
Fungsi pengarahan yaitu: proses pengarahan pada suatu program agar dapat dijalankan
oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut
dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang
tinggi.
Tulisan berikut ini akan mengemukakan hal-hal penting yang berkaitan dengan
fungsi pengawasan dan pengarahan, baik pengertian, konsep, ataupun teknik dalam
administrasi terhadap budaya organisasi. Dengan penjelasan ini diharapkan mahasiswa
dapat memiliki pengetahuan mengenai fungsi pengawasan dan pengarahan dalam budaya
organisasi dengan baik.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penulisan
5
BAB 2 PEMBAHASAN
1
Sukaaro Waruwu, Implementasi Fungsi Pengawasan guna Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai pada
Kantor Ketahanan Pangan, Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Nias Utara.
(Nias Utara: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Nasional, 2021), Jurnal EMBA Vol.9 No.2 Juni 2021,
hlm. 1199
2
M.Manulang, Dasar-Dasar Manajemen (Yogjakarta:GADJAH MADA UNIVERSITY
PRESS,2012),172-173
6
bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan
efisisien dalam pencapain tujuan-tujuan perusahaan.
Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan
menjadi kenyataan . Untuk dapat benar-benar merealisasi tujuan utama tarsebut, maka
pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sasuai dengan
instruksi yang telah dikeluarkan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta
kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-
penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya ,baik pada waktu itu
ataupun waktu- waktu yang akan datang.3
3
T.Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarya:BPFE,2008), hlm. 342
4
T.Hani Handoko, Manajemen ..... hlm. 348
7
mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab
penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan , dan penemuan-penemuan
diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang .Pengawasan
ini bersifat historis , pengukuran dilakukan setelah kegiatan-kegitan terjadi.
5
T.Hani Handoko, Manajemen ......, hlm. 349
8
Pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya
dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan
kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan
pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.
Contohnya: Tim Audit BPK memeriksa laopran penggunaan BOS.6
6
Ernie Tisnawati Sule dkk, Pengantar Manajemen. (Jakarta: Kencana Penada Media Group.2005), hlm. 16
7
Basri, Bisnis Pengantar, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2005), 74.
8
George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: Intermedia, 1993).
9
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1984), 67.
10
Ahmad Zanni, “Manajemen Dalam Sosial Masyarakat”, Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Jakarta, Vol.3, No.1 (2008), 17.
9
Yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manajer
menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2. Continous Activity,
Pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa
organisasi.
3. Human factor,
Fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu
berhubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang
kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4. Creative Activity,
Fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam
tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik
menjadi tak berarti.
5. Executive Function,
Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada
semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima
instruksi hanya dari atasannya.
6. Delegated Function,
Pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan
manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan
suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat
mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting
dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini
benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin. Seorang anggota juga
layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain,
apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka.
Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan diantaranya:11
1. Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan,
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu
11
Husaini Usman, Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 75-76.
10
supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Memberikan petunjuk umum dan khusus,
3. Perintah,
Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya
untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
4. Mempengaruhi anggota,
5. Delegasi wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari
wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
6. Memotivasi.
Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi,
mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini
bukan satu-satunya factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang.
Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu
meramalkan perilaku dari bawahannya. Motivasi seperti yang telah disebutkan
diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan
bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer.
Faktor- faktor yang membuat pengawasan semakin dipelukan oleh setiap organisasi adalah
12
Prof. Dr. Sondang P .Siagian,MPA, Manajenen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara ,1995),259-260
12
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15