Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Fungsi Pengawasan dan Pengarahan dalam


Manajemen Organisasi

Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Administrasi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Martin Amnillah., M.Pd.

Disusun Oleh :
Mutia Idia Wahyuni (2122022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA TEMANGGUNG
2024
1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah dengan judul : Fungsi Pengawasan dan Pengarahan dalam
Manajemen Organisasi.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Martin Amnillah., M.Pd.selaku
dosen pengampu administrasi pendidikan, yang membimbing kami dalam mengerjakan tugas
makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah
memberikan dukungan kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap segala bentuk saran, dan kritik untuk bisa lebih baik dalam menyusun
makalah berikutnya. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Temanggung, 13 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4

C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 5

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5

A. Pengertian dan tujuan fungsi pengawasan ....................................................................... 6

B. Dasar dan jenis pengawasan ........................................................................................... 7

C. Pengertian dan Karakteristik Fungsi Pengarahan ............................................................ 9

D. Penerapan fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap manajemen organisasi ....... 10

E. Manfaat fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap manajemen organisasi .......... 12

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 13

B. Saran............................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ada banyak alasan untuk menentukan penyebab kegagalan suatu organisasi atau
keberhasilan organisasi lainya .Tetapi masalah selalu berulang dalam semua organisasi
,yang gagal adalah tidak atau kurang adanya pengawasan yang memadai .Agar suatu
organisasi tidak banyak mengalami kegagalan maka suatu organisasi harus mempelajari
dulu dasar-dasar pengawasan dan pada bab ini akan diuraikan berbagai teknik dan metode
pengawasan yang dapat digunakan agar fungsi pengawasan dapat berjalan dengan efektif
dan efisien .
Pengawasan sebenarnya mengandung arti menjaga stebilitas atau equilibrium.
Untuk mencapai keseimbangan, bagaimana pun juga seorang manajer harus mengubah
apa yang dikerjakan atau merubah standar yang digunakan sekarang untuk mengukur
pelaksanaan .Dan teknik-teknik serta metode-metode pengawasan hendaknya digunakan
secara simultan ,tidak berdiri sendiri . Pengawasan ialah untuk mempermudah
pelaksanaan dalam merealisasi tujuan agar sesuai dengan urutan pelaksanaan. Sedangkan
Fungsi pengarahan yaitu: proses pengarahan pada suatu program agar dapat dijalankan
oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut
dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang
tinggi.
Tulisan berikut ini akan mengemukakan hal-hal penting yang berkaitan dengan
fungsi pengawasan dan pengarahan, baik pengertian, konsep, ataupun teknik dalam
administrasi terhadap budaya organisasi. Dengan penjelasan ini diharapkan mahasiswa
dapat memiliki pengetahuan mengenai fungsi pengawasan dan pengarahan dalam budaya
organisasi dengan baik.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan tujuan fungsi pengawasan?


2. Apa saja dasar dan Jenis pengawasan terhadap manajemen organisasi ?
3. Apa pengertian fungsi pengarahan dan karakteristiknya?
4. Bagaimana Penerapan fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap manajemen organisasi
agar baik dan efektif?
5. Sebutkan manfaat fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap manajemen organisasi!

4
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian pengawasan dan tujuannya


2. Untuk mengetahui dasar dan jenis pengawasan terhadap manajemen organisasi
3. Untuk mengetahui fungsi pengarahan dan karakteristiknya
4. Untuk mengetahui penerapan fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap manajemen
organisasi
5. Untuk mengetahui manfaat fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap manajemen
organisasi

5
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Fungsi Pengawasan


Fungsi pengawasan (controlling) yang tidak kalah pentingnya dengan fungsi-
fungsi manajemen lainnya, karena dengan pengawasan akan sangat menentukan apakah
terjadi kemajuan dalam tercapainya suatu tujuan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Kata “pengawasan” berasal dari kata “awas” berarti antara lain
“penjagaan”. Istilah pengawasan dikenal dalam ilmu manajemen dan ilmu administrasi
yaitu sebagai salah satu unsur dalam kegiatan pengelolaan.1
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa
tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara
membuat kegiatan sesuai yang direncanakan . Pengertian ini menunjukkan adanya
hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan . Seperti terlihat dalam
kenyataan , langkah awal proses pengawasan adalah sebenarnya langkah perencanaan ,
penetapan tujuan , standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan . Karena kadang-
kadang sulit untuk membedakan antara rencana , standar atau apa itu pengawasan , maka
perlu dipahami terlebih dahulu pengertian-pengertian tujuan , sarana, prosedur , dan
sebagainya . Fungsi pengawsan manajemen juga berhubungan erat dengan fungsi-fungsi
manejerial lainnya. Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan ,
pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengarahan telah dilaksankan secara
efektif dan fungsi pengawsan itu sendiri harus diawasi. 2
Pengertian pengawasan yang dikemukakan oleh Robert J. Mockler adalah suatu
usaha sistematik umtuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan
perencanaan , merancang sistem umpan balik ,membandingkan kegiatan nyata dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya ,menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan , serta mengambil tindakan koreksi yang diperlikan untuk menjamin

1
Sukaaro Waruwu, Implementasi Fungsi Pengawasan guna Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai pada
Kantor Ketahanan Pangan, Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Nias Utara.
(Nias Utara: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Nasional, 2021), Jurnal EMBA Vol.9 No.2 Juni 2021,
hlm. 1199
2
M.Manulang, Dasar-Dasar Manajemen (Yogjakarta:GADJAH MADA UNIVERSITY
PRESS,2012),172-173
6
bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan
efisisien dalam pencapain tujuan-tujuan perusahaan.
Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan
menjadi kenyataan . Untuk dapat benar-benar merealisasi tujuan utama tarsebut, maka
pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sasuai dengan
instruksi yang telah dikeluarkan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta
kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-
penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya ,baik pada waktu itu
ataupun waktu- waktu yang akan datang.3

B. Dasar dan Jenis Fungsi Pengawasan terhadap Budaya Organisasi


Ada tiga dasar dalam fungsi pengawasan yaitu:
1. Pengawasan pendahuluan (feedforward control).
Pengawasan pendahuluan , atau sering disebut steering controls, dirancang
untuk mengantisipasi masalah-masalah penyimpangan-penyimpangan dari
standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap
kegiatan tertentu diselesaikan . Jadi , pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan
agresif, mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan
sebelum suatu masalah terjadi. Pengawasan ini akan efektif hanya bila manajer
mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada waktunya tentang
perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang perkembangan terhadap
tujuan yang diinginkan
2. Pengawasan concurent
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
(concurent control). Tipe pengawsaan ini merupakan proses di mana aspek
tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu , atau syarat tertentu harus
dipenuhi dulu sebelu kegiatan –kegiatan bisa dilanjutkan , atau menjadi semacam
peralatan “double- check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu
kegiatan.4

3. Pengawasan umpan balik (feedback control)

Pengawasan umpan balik , juga dikenal sebagai past-action control ,

3
T.Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarya:BPFE,2008), hlm. 342
4
T.Hani Handoko, Manajemen ..... hlm. 348
7
mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab
penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan , dan penemuan-penemuan
diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang .Pengawasan
ini bersifat historis , pengukuran dilakukan setelah kegiatan-kegitan terjadi.

Ketiga bentuk pengawasan tersebut sangat berguna bagi manajemen


organisasi. Pengawasan pendahuluan dan “berhenti-terus” , cukup memadai untuk
memungkinkan manajemen membuat tindakan koreksi dan tetap dapat mencapai
tujuan .5
Sedangkan dalam lingkup organisasi, terdapat 2 jenis pengawasan yaitu:
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau
badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.”
Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan
langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang
dilakukan secara rutin. Contohnya : Kepala Sekolah mensupervisi guru ketika
mengajar di kelas.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit
pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Contohnya :
Pengawas Sekolah mensupervisi guru ketika mengajar di sebuah sekolah,
Pengawas UN mengawasi Peserta Didik yang edang ujian di sebuah sekolah.

2. Pengawasan Preventif dan Represif


Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang
dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga
dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan
pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan
pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara
lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem
pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan
preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan
langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi
lebih awal. Contohnya : Yayasan memonitori/ mendampingi dna mengevaluasi
penggunaan anggaran sekolah binaannya.

5
T.Hani Handoko, Manajemen ......, hlm. 349
8
Pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya
dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan
kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan
pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.
Contohnya: Tim Audit BPK memeriksa laopran penggunaan BOS.6

C. Pengertian dan Karakteristik Fungsi Pengarahan


Menurut Basri, pengarahan (actuating) merupakan aktifitas pemimpin dalam
proses manajemen yang mengarahkan dan memotivasi tenaga kerja bawahannya dalam
rangka mencapai tujuan bisnis.7
Directing merupakan suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-usaha
anggota-anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka dapat
terpenuhi tujuan-tujuan pribadi dan kelompoknya. Semua usaha kelompok menghendaki
pengarahan apabila ingin secara sukses mencapai tujuan akhir kelompok tersebut.8
Adat dan kebiasaan berpengaruh pada semua bentuk pengarahan. Sebagaimana
bisa tugas-tugas yang akan dilaksanakan dipecah kedalam serangkaian tugas-tugas yang
akan dilaksanakan dipecah kedalam serangkaian tugas-tugas rutin, biasanya dengan cara
kerjasama tugas-tugas dapat diselesaikan. Pengarahan dapat berupa suatu tugas rutin,
perintah tugas berulang.9
Jadi, Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajemen untuk
meningkatkan efektifas dan efesiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan
kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan
agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang,
maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia
yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.10
Pengarahan memiliki beberapa karakteristik:
1. Pervasive Function,

6
Ernie Tisnawati Sule dkk, Pengantar Manajemen. (Jakarta: Kencana Penada Media Group.2005), hlm. 16
7
Basri, Bisnis Pengantar, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2005), 74.
8
George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: Intermedia, 1993).
9
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1984), 67.
10
Ahmad Zanni, “Manajemen Dalam Sosial Masyarakat”, Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Jakarta, Vol.3, No.1 (2008), 17.
9
Yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manajer
menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2. Continous Activity,
Pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa
organisasi.
3. Human factor,
Fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu
berhubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang
kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4. Creative Activity,
Fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam
tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik
menjadi tak berarti.
5. Executive Function,
Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada
semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima
instruksi hanya dari atasannya.
6. Delegated Function,
Pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan
manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan
suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat
mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.

D. Fungsi pengawasan dan pengarahan pada Manajemen Organisasi

Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting
dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini
benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin. Seorang anggota juga
layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain,
apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka.
Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan diantaranya:11
1. Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan,
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu

11
Husaini Usman, Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 75-76.
10
supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Memberikan petunjuk umum dan khusus,
3. Perintah,
Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya
untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
4. Mempengaruhi anggota,
5. Delegasi wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari
wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
6. Memotivasi.
Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi,
mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini
bukan satu-satunya factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang.

Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu
meramalkan perilaku dari bawahannya. Motivasi seperti yang telah disebutkan
diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan
bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer.

Faktor- faktor yang membuat pengawasan semakin dipelukan oleh setiap organisasi adalah

1. Perubahan lingkungan organisasi. Berbagai perubahan lingkungan organisasi


terjadi terus menerus dan tak dapat dihindari, seprti munculnya inovasi produk dan
pesaing baru, ditemuknnya bahan baku baru, adanya peraturan pemerintah baru
dan sebagainya, Melalui fungsi pengawasan manajer mendeteksi perubahan-
perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi , sehingga mampu
mengahadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan
perubahan-perubahan yang terjadi.
2. Peningkatan kompleksitas organisasi . Semakin besar organisasi semakin
memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk
harus diawasi untuk menjamin bahwa kualitas dan profitabilitas tetap terjaga ,
penjualan eceran pada para penyalur perlu dianalisa dan dicatat secara tepat :
bermacam-macam pasar organisasi , luar dan dalam negeri , perlu selalu dimonitor
. Di samping itu organisasi sekarang lebih bercorak desentralisasi , dengan banyak
agen-agen atau penjualan dan kantor-kantor pemasaran , pabrik-pabrik yang
terpisah seara feografis , atau fasilitas-fasilitas penelitian yang tersebar luas .
11
Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan denggan lebih efisien dan
efektif
3. Kesalahan-kesalahan , Bila para bawahan tidak pernah membuat kesalahan,
manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan, Tetapi
kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan-kesalahan –memesan
barang atau komponen yang salah , membuat penentuan harga yang terlalu rendah,
masalah-masalah diagnosa secara tidak tepat . Sistem pengawasan memungkinkan
manajer mendeteksi kesalahan-kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.
4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang. Bila manajer
mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri
tidak berkurang. Satu-satunya manajer dapat menentukan apakah bawahan telah
melakukan tugas-tugas yang telah dilimpahkan kepadanya adalah dengan
mengimplementasikan sistem pengawasan .Tanpa siste tersebut, manajer tidak
dapat memeriksa pelakanaan tugas bawahan.12

E. Manfaat Fungsi Pengawasan dan Pengarahan


Beberapa manfaat dari fungsi pengawasan dan pengarahan dalam organisasi:
1. Tersedianya bahan informasi bagi manajemen tentang situasi nyata dalam organisasi yang
berbeda
2. Dikenalinya faktor-faktor pendukung terjadinya operasionalisasi rencana dengan efisien
dan efektif
3. Untuk memberikan arahan dan mengembangkan pemahaman keterampilan dalam bekerja
4. Memberikan ruang regular untuk merenungkan isi dan pekerjaan setiap anggota pada
suatu organisasi
5. Untuk menerima informasi dan perspektif lain mengenaipekerjaan seseorang
6. Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan
7. Untuk memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang pekerja tidak ditinggalkan
tidak perlu membawa kesulitan, masalah dan proyeksi saja
8. Untuk memiliki ruang untuk mengesplorasi dan mengekspresikan distress

12
Prof. Dr. Sondang P .Siagian,MPA, Manajenen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara ,1995),259-260
12
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-


tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat
kegiatan sesuai yang direncanakan . Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang
sangat erat antara perencanaan dan pengawasan . Seperti terlihat dalam kenyataan,
langkah awal proses pengawasan adalah sebenarnya langkah perencanaan, penetapan
tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan. Ada tiga tipe dasar pengawasan,
yaitu (1) pengawasn pendahuluan , (2) pengawasan concurent , dan (3) pengawasan
umpan balik.
Directing merupakan suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-usaha
anggota-anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka dapat
terpenuhi tujuan-tujuan pribadi dan kelompoknya.
Manajer dalam suatuu organisasi yang dapat melihat motivasi sebagai suatu
system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya. Motivasi seperti yang telah
disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan
bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas organisasi yang baik.
Fungsi Pengawasan dan pengarahan sangat penting bagi organisasi karena fungsi
ini jika diterapkam mampu menciptakan motivasi dan komitmen tinggi dan meningkatkan
kinerja organisasi dikalangan anggotanya. Fungsi Pengawasan dan pengarahan
merupakan alat kendali dan nanajemen perilaku anggota yang efektif sekaligus efisien.
Fungsi Pengawasan dan pengarahan yang kuat memberikan kepastian bagi anggota
berkembang dalam mengatur atau manajemen bersama perusahaan atau yang lainnya.

B. Saran

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,


oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Zanni. Manajemen Dalam Sosial Masyarakat. Jurnal Fakultas Ekonomi,


Universitas Negeri Jakarta. Jakarta Vol.3, No.1. 2008
Basri, Bisnis Pengantar. BPFE . Yogyakarta. 2005
Handoko, T.Hani. Manajemen Edisi 2. BPFE . Yogyakatya. 2008
Waruwu, Sukaaro. Implementasi Fungsi Pengawasan guna Meningkatkan
Efektifitas Kerja Pegawai pada Kantor Ketahanan Pangan, Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Nias Utara. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Pembangunan Nasional. Nias Utara. Jurnal EMBA Vol.9 No.2 Juni 2021
Manulang, M. Dasar-Dasar Manajemen. :GADJAH MADA UNIVERSITY
PRESS . Yogjakarta. 2012
Sondang dkk.Manajenen Stratejik. Bumi Aksara . Jakarta 1995
Sule, Ernie Tisnawati,dkk. Pengantar Manajemen. Kencana Penada Media
Group. Jakarta. 2005
Terry. George R. Prinsip-prinsip Manajemen. Intermedia Jakarta 1993
Usman, Husaini. Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta. 2008

14
15

Anda mungkin juga menyukai