Anda di halaman 1dari 19

PROSES MANAJEMEN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah


“Sistem Informatika Manajemen Pendidikan”
Dosen pengampu: Dr. H. Amin, M.M.Pd

Disusun oleh:

Faris Fakhrul Islam 212203004

Rofi Haidar 212203013

Shera Soraya 212203015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MANGGALA
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena
berkat rahmat, karunia serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Proses Manajemen” tepat pada waktunya.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan


kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah.
Penyusunan makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Sistem Informatika
Manajemen Pendidikan” di semester 4.
Teriring ucapan terimakasih kepada Dosen pengampu, Bapak Dr. H. Amin
M. M.Pd juga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta motivasi
kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran masih sangat diperlukan guna
perbaikan dan meningkatkan kualitas makalah kami di masa yang akan datang .
Semoga makalah ini bisa menambah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua.

Maruyung, 06 April 2023

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN............................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
A. PROSES MANAJEMEN..........................................................................2
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
MANAJEMEN.....................................................................................................3
C. KEBERHASILAN DALAM PROSES MANAJEMEN...........................6
D. TANTANGAN DALAM PROSES MANAJEMEN................................9
BAB III..................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.......................................................................................13
B. SARAN...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen adalah suatu proses yang kompleks yang melibatkan
penggunaan berbagai teknik dan strategi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi. Proses manajemen melibatkan berbagai tahapan,
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

Tujuan dari proses manajemen adalah untuk mencapai efisiensi dan


efektivitas dalam pengelolaan sumber daya organisasi, sehingga organisasi
dapat mencapai tujuannya dengan lebih baik. Dalam era globalisasi yang
semakin kompleks, proses manajemen menjadi semakin penting untuk
menjamin keberhasilan organisasi dalam memenuhi tuntutan pasar dan
mempertahankan daya saingnya.

Makalah tentang proses manajemen dapat membahas berbagai aspek,


seperti prinsip-prinsip dasar manajemen, teknik-teknik manajemen yang
efektif, strategi-strategi pengembangan organisasi, serta perkembangan
terkini dalam bidang manajemen. Melalui makalah ini, pembaca akan
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang proses manajemen dan
bagaimana mengelola organisasi dengan lebih efektif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiamana Proses Manajemen ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi proses manajemen?
3. Bagaimana indikator keberhasilan proses manajemen?
4. Apa saja tantangan dalam proses manajemen?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menjelaskan Proses Manajemen.
2. Untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi proses manajemen.
3. Untuk menjelaskan indikator keberhasilan proses manajemen.
4. Untuk menjelaskan tantangan dalam proses manajemen.

1
2

BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSES MANAJEMEN
Dalam proses manajemen terdapat beberapa aspek yang sering di bahas,
aspek-aspek tersebut diantarnya adalah Planning, Organizing, Actuanting,
dan Controling (POAC) yang merupakan tahapan-tahapan dalam proses
manajemen. Tahapan ini diperkenalkan oleh Henri Fayol pada awal abad ke-
20 dan masih digunakan hingga sekarang.
POAC merupakan model manajemen yang terdiri dari empat tahapan,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Setiap
tahapan memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam mengelola
perusahaan, mulai dari menentukan tujuan, menetapkan strategi,
mengorganisasikan sumber daya, melakukan tindakan atau implementasi,
hingga melakukan pengendalian dan evaluasi.1
1. Planning (Perencanaan)
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk
mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi
utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di
dalam planning, manajer memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini
adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena
setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana.
Planning penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi
manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus membuat rencana
pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian organisasi.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan
fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai
tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi
penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang

1
Nugroho, Y., & Santoso, B. (2007). Implementasi Konsep Manajemen Modern Dalam
Mengelola Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9(2), 157-166.
3

spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan


beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke
departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk
memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan
aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas
utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari
organizing.
3. Actuanting (Pelaksanaan)
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang
sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana,
berbeda dari planning dan organizing. Actuating membuat urutan rencana
menjadi tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata,
rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi
kenyataan.
4. Controlling (Pengawasan)
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini
membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah
ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan
yang diharapkan, manajer harus mengambil tindakan yang sifatnya
mengoreksi. Misalnya meningkatkan periklanan untuk meningkatkan
penjualan.
Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu
direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada
perubahan, maka seorang manajer akan kembali pada proses planning. Di
mana ia akan merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari
controlling.2
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen merupakan suatu hal yang kompleks dan melibatkan
banyak faktor yang mempengaruhinya. Terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi proses manajemen, antara lain lingkungan internal dan
eksternal, sumber daya manusia, kepemimpinan, dan strategi Organisasi.
Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini dapat
membantu para manajer

2
Yohannes Dakhi, 2016. Implementasi POAC Terhadap Kegiatan Organisasi Dalam
4

Mencapai Tujuan Tertentu. Jurnal Warta Edisi : 50ISSN : 1829-7463


5

dalam merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengontrol kegiatan


operasional perusahaan dengan lebih efektif dan efisien.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses manajemen adalah sebagai
berikut:

1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal mencakup faktor-faktor seperti persaingan,
perubahan teknologi, perubahan regulasi, dan perubahan dalam tuntutan
pelanggan. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi strategi organisasi dan
keputusan manajemen. Oleh karena itu, manajemen perlu memperhatikan
lingkungan eksternal dan mengantisipasi perubahan yang mungkin
terjadi. Menurut Robbins et al. (2018), perubahan dalam lingkungan
eksternal dapat mempengaruhi perencanaan strategis, pengambilan
keputusan, dan tindakan manajerial dalam organisasi. Ketidakpastian dan
kompleksitas lingkungan eksternal dapat mempersulit proses manajemen
dan mengganggu keberlangsungan bisnis.
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal mencakup budaya organisasi, struktur
organisasi, sistem dan proses, serta sumber daya manusia. Faktor-faktor
ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi organisasi. Oleh karena
itu, manajemen perlu memperhatikan lingkungan internal dan melakukan
perbaikan yang diperlukan.
Misalnya, budaya organisasi yang kuat dan positif dapat
memotivasi karyawan dan meningkatkan produktivitas, sedangkan
budaya organisasi yang negatif dapat menghambat inovasi dan
kreativitas. Struktur organisasi yang efisien dan jelas dapat membantu
manajemen mengalokasikan sumber daya dengan lebih baik dan
memastikan bahwa tugas dan tanggung jawab didelegasikan dengan
tepat. Kebijakan dan prosedur yang baik dapat membantu mencegah
kesalahan dan memastikan bahwa semua karyawan bekerja sesuai
dengan standar yang sama.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah faktor yang sangat penting dalam
keberhasilan organisasi. Kepemimpinan yang baik dapat memotivasi
6

karyawan dan mempengaruhi budaya organisasi yang positif. Sebaliknya,


kepemimpinan yang buruk dapat mempengaruhi produktivitas karyawan
dan menghasilkan budaya organisasi yang negatif.
Selain itu, menurut Northouse, kepemimpinan juga dapat
mempengaruhi motivasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan motivasi karyawan
dengan memberikan dukungan, penghargaan, serta memberikan
kesempatan untuk berkembang dalam karir mereka.3
4. Strategi Organisasi
Strategi organisasi mencakup visi, misi, dan tujuan organisasi.
Strategi yang jelas dan terukur dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya. Oleh karena itu, manajemen perlu mengembangkan strategi
yang tepat dan memperhatikan perubahan lingkungan yang mungkin
terjadi.
Strategi organisasi yang jelas dan terstruktur dapat mempengaruhi
proses manajemen secara positif. Strategi organisasi yang tepat akan
membantu organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih baik,
merencanakan sumber daya dengan efektif, dan memonitor kinerja
organisasi secara teratur. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses manajemen serta kinerja organisasi secara keseluruhan.
5. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah aset yang sangat berharga bagi
organisasi. Karyawan yang terampil dan berkualitas dapat meningkatkan
efektivitas organisasi. Oleh karena itu, manajemen perlu memperhatikan
kebutuhan karyawan dan melakukan pengembangan yang diperlukan.
Sumber Daya Manusia (SDM) dapat mempengaruhi proses
manajemen karena manusia adalah elemen penting dalam sebuah
organisasi dan berperan sebagai penggerak dalam mencapai tujuan
organisasi. SDM yang berkualitas dapat membantu mempercepat
pencapaian tujuan organisasi, sementara SDM yang kurang berkualitas
dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi.

3
Northouse, P. G. (2018). Leadership: Theory and practice. Sage publications.
7

Berikut adalah beberapa alasan mengapa SDM dapat


mempengaruhi proses manajemen:
a. Kinerja: SDM yang berkualitas dapat memberikan kontribusi positif
pada kinerja organisasi. Mereka dapat membantu meningkatkan
produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk
atau layanan yang dihasilkan oleh organisasi.
b. Motivasi: SDM yang termotivasi akan cenderung lebih produktif dan
berkontribusi lebih banyak pada organisasi. Motivasi dapat datang
dari berbagai faktor, termasuk gaji yang adil, peluang pengembangan
karir, dan perasaan dihargai dan diakui oleh organisasi.
c. Pengambilan keputusan: SDM yang berkualitas dapat membantu
proses pengambilan keputusan organisasi dengan memberikan
masukan yang berharga. Mereka dapat memberikan saran yang
cerdas berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang
situasi yang dihadapi organisasi.
d. Budaya organisasi: SDM juga dapat mempengaruhi budaya
organisasi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja
organisasi. Budaya organisasi yang positif dan mendukung dapat
meningkatkan motivasi dan kinerja SDM.4
C. KEBERHASILAN DALAM PROSES MANAJEMEN
Keberhasilan dalam proses manajemen adalah tujuan utama dari setiap
organisasi yang ingin mencapai keunggulan kompetitif. Proses manajemen
yang efektif dan efisien dapat membantu organisasi mencapai tujuan mereka
dengan memastikan bahwa sumber daya yang tersedia digunakan dengan baik
dan diarahkan ke arah yang benar. Keberhasilan dalam proses manajemen
juga mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan
menyelesaikannya dengan cepat serta mengambil tindakan yang tepat untuk
mengatasi tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, keberhasilan dalam
proses manajemen menjadi faktor kunci dalam mencapai kinerja organisasi
yang optimal dan memastikan kelangsungan hidup jangka panjang.
1. Penentuan Kriteria Keberhasilan

4
Stoner, J. A., Freeman, R. E., & Gilbert, D. R. (2018). Manajemen. Pearson.
8

Penentuan kriteria keberhasilan proses manajemen sangat penting


dilakukan agar perusahaan dapat memantau pencapaian tujuan dan
memperbaiki kinerja yang belum memenuhi harapan. Beberapa kriteria
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan keberhasilan
proses manajemen antara lain:
a. Pencapaian tujuan
Kriteria ini digunakan untuk mengukur sejauh mana pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, perusahaan dapat
menentukan indikator keberhasilan berupa kenaikan pendapatan,
pangsa pasar, keuntungan, atau peningkatan kualitas produk.
b. Efisiensi
Efisiensi mengacu pada penggunaan sumber daya yang tersedia.
Kriteria keberhasilan dalam hal ini adalah sejauh mana perusahaan
dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya sehingga biaya
produksi dapat ditekan.
c. Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan menjadi kriteria keberhasilan dalam proses
manajemen karena pelanggan adalah sumber pendapatan perusahaan.
Dalam hal ini, perusahaan dapat menentukan indikator keberhasilan
berupa peningkatan jumlah pelanggan, peningkatan retensi
pelanggan, atau tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi.
d. Kepuasan karyawan
Karyawan yang bekerja dengan baik akan mempengaruhi kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Kriteria keberhasilan dalam hal ini
adalah sejauh mana perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif dan memberikan kompensasi yang memadai.
e. Inovasi
Inovasi menjadi kriteria keberhasilan dalam proses manajemen
karena perusahaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan
pasar dan teknologi. Dalam hal ini, perusahaan dapat menentukan
indikator keberhasilan berupa jumlah produk baru yang diluncurkan,
paten yang
9

didapatkan, atau pengakuan dari industri sebagai perusahaan yang


inovatif.5
2. Pengukuran Keberhasilan Proses Manajemen
Pengukuran keberhasilan proses manajemen penting dilakukan
untuk mengevaluasi sejauh mana proses manajemen yang dilakukan
telah berhasil mencapai tujuan dan target yang ditentukan. Beberapa
cara untuk mengukur keberhasilan proses manajemen antara lain:

a. Kinerja Keuangan: Salah satu cara yang paling umum digunakan


untuk mengukur keberhasilan proses manajemen adalah dengan
melihat kinerja keuangan perusahaan. Beberapa indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan antara lain
pendapatan, laba bersih, margin keuntungan, ROI (return on
investment), ROA (return on assets), dan ROE (return on equity).
b. Kepuasan Pelanggan: Kepuasan pelanggan juga dapat digunakan
sebagai indikator keberhasilan proses manajemen. Untuk
mengukur tingkat kepuasan pelanggan, perusahaan dapat
melakukan survei atau pengukuran langsung dengan meminta
umpan balik dari pelanggan.
c. Kinerja Operasional: Indikator lain yang dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan proses manajemen adalah kinerja
operasional. Beberapa indikator yang dapat digunakan antara lain
produktivitas, efisiensi, kualitas, dan waktu respons.
d. Kepuasan Karyawan: Tingkat kepuasan karyawan juga dapat
digunakan sebagai indikator keberhasilan proses manajemen.
Untuk mengukur kepuasan karyawan, perusahaan dapat
melakukan survei atau pengukuran langsung dengan meminta
umpan balik dari karyawan.
e. Inovasi: Keberhasilan dalam menciptakan inovasi juga dapat
menjadi indikator keberhasilan proses manajemen. Beberapa
indikator yang dapat digunakan antara lain jumlah ide yang

5
Robbins, S. P., Coulter, M., & DeCenzo, D. A. (2017). Fundamental of Management
(10th ed.). Pearson.
10

dihasilkan, jumlah produk baru yang diluncurkan, dan jumlah


paten yang didaftarkan.
Pengukuran keberhasilan proses manajemen perlu dilakukan secara
teratur dan berkala untuk mengevaluasi sejauh mana kinerja
perusahaan telah mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengukuran
ini dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi masalah dan
peluang yang muncul, serta membuat perubahan dan perbaikan yang
diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan.
D. TANTANGAN DALAM PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen merupakan suatu proses kompleks yang melibatkan
berbagai tahapan dan pihak yang terlibat dalam organisasi, baik internal
maupun eksternal. Namun, tidak jarang tantangan-tantangan yang muncul
dalam proses manajemen tersebut dapat menjadi penghalang bagi suksesnya
implementasi strategi dan pencapaian tujuan organisasi. Beberapa tantangan
dalam proses manajemen yang sering dihadapi oleh para manajer antara lain
perubahan lingkungan yang cepat, kompleksitas organisasi, sumber daya
terbatas, serta keterampilan manajerial yang tidak memadai. Oleh karena itu,
para manajer perlu memahami dan mengatasi tantangan-tantangan tersebut
agar dapat mengoptimalkan proses manajemen dan mencapai tujuan
organisasi dengan efektif dan efisien.
1. Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi tantangan dalam
proses manajemen karena lingkungan yang berubah secara dinamis dapat
membuat tuntutan dan tantangan baru bagi organisasi. Hal ini dapat
memengaruhi aspek-aspek dalam proses manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa perubahan lingkungan dapat
mempengaruhi tantangan dalam proses manajemen:
a. Perubahan kebijakan pemerintah: Pemerintah seringkali mengubah
kebijakan terkait regulasi atau pajak, yang dapat memengaruhi
strategi bisnis perusahaan dan memerlukan penyesuaian dalam
proses manajemen.
11

b. Perubahan teknologi: Teknologi terus berkembang dan dapat


memengaruhi cara perusahaan mengelola bisnisnya. Hal ini dapat
memerlukan investasi dalam sumber daya manusia dan teknologi
baru, serta penggunaan teknologi dalam proses manajemen.
c. Persaingan yang semakin ketat: Perubahan dalam pasar dan
persaingan yang semakin ketat dapat memerlukan penyesuaian
strategi bisnis perusahaan dan meningkatkan tantangan dalam proses
manajemen.
d. Perubahan perilaku konsumen: Perilaku konsumen juga dapat
berubah secara dinamis, seperti kecenderungan konsumen untuk
membeli produk atau layanan yang lebih berkelanjutan atau lebih
terfokus pada pengalaman daripada produk. Hal ini dapat
memerlukan perubahan dalam strategi pemasaran dan proses
manajemen lainnya.6 Ketidakmampuan perusahaan untuk
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan dapat mengakibatkan hilangnya daya saing dan
pengaruh negatif lainnya. Oleh karena itu, manajemen harus dapat
mengantisipasi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan
agar dapat tetap sukses dan berkembang dalam jangka panjang.
2. Kompleksitas Organisasi
Kompleksitas organisasi dapat mempengaruhi tantangan dalam
proses manajemen karena semakin kompleks suatu organisasi, semakin
sulit untuk mengelolanya dengan baik. Semakin banyak departemen,
cabang, produk, atau layanan yang dimiliki oleh sebuah organisasi,
semakin kompleks juga tugas dan tanggung jawab manajemen dalam
mengelola dan memastikan keberhasilan organisasi. Selain itu,
semakin kompleks suatu organisasi, semakin banyak pula sumber daya
yang diperlukan untuk mengelolanya, seperti tenaga kerja, waktu, dan
uang.
a. Kompleksitas organisasi dapat menjadi tantangan dalam proses
manajemen karena semakin kompleks sebuah organisasi, semakin
banyak hal yang perlu dikelola dan semakin sulit untuk mengambil

6
Djajanegara, T., & Kurniawan, B. (2007). Pengaruh Lingkungan Eksternal Terhadap
Kinerja Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 11(2), 244-253.
12

keputusan yang tepat. Beberapa faktor yang menyebabkan


kompleksitas organisasi antara lain:
b. Ukuran organisasi yang besar dengan banyak unit dan departemen
yang terlibat dalam proses manajemen.
c. Tingkat spesialisasi dan diversifikasi produk atau layanan yang
dihasilkan oleh organisasi, sehingga memerlukan koordinasi yang
lebih kompleks antara unit-unit yang terlibat.
d. Adanya perubahan lingkungan yang cepat dan tidak terduga,
seperti perkembangan teknologi, perubahan kebijakan pemerintah,
atau fluktuasi pasar.
e. Adanya perubahan struktur organisasi atau kebijakan manajemen
yang dapat mempengaruhi interaksi antar unit dan proses
manajemen secara keseluruhan.
Semakin kompleks sebuah organisasi, semakin sulit untuk
mengelola dan mengendalikan proses manajemen. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya masalah dalam penentuan prioritas,
koordinasi antar unit, pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,
dan pengendalian biaya dan kinerja secara efektif. Oleh karena itu,
manajer perlu mengembangkan keterampilan manajerial yang tepat
dan mengadopsi pendekatan manajemen yang fleksibel untuk
mengatasi tantangan dalam mengelola organisasi yang kompleks.
3. SDM Terbatas
SDM atau Sumber Daya Manusia yang terbatas dapat
mempengaruhi tantangan dalam proses manajemen karena SDM
merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan organisasi.
Ketika organisasi memiliki SDM yang terbatas, maka akan terdapat
beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam proses manajemen,
antara lain:
a. Tidak terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja: Ketika SDM terbatas,
maka organisasi akan kesulitan dalam mencari dan merekrut
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dapat
menghambat produktivitas dan kinerja organisasi.
13

b. Keterbatasan keterampilan dan kemampuan: SDM yang terbatas


dapat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk menyelesaikan
tugas dan proyek secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan
keterlambatan dalam proyek dan menurunkan kualitas produk
atau layanan.
c. Kurangnya inovasi dan pengembangan: Ketika SDM terbatas,
maka organisasi akan kesulitan dalam mengembangkan dan
memperkenalkan inovasi baru. Hal ini dapat menghambat
pertumbuhan organisasi dan membuatnya sulit untuk bersaing
dengan pesaing di pasar.
d. Tingginya tingkat turnover: SDM yang terbatas dapat
mengakibatkan tingginya tingkat turnover karyawan. Hal ini
dapat mengakibatkan organisasi kehilangan karyawan
berpengalaman dan terampil, yang dapat mempengaruhi kinerja
organisasi secara keseluruhan.
Sumber daya manusia yang terbatas dan tidak memadai akan sangat
mempengaruhi tantangan dalam proses manajemen. Oleh karena itu,
penting bagi organisasi untuk mengembangkan dan memperkuat
sumber daya manusia yang dimilikinya agar dapat menghadapi
tantangan dalam proses manajemen dengan lebih baik.7

7
Dwijayanti, F., Wibawa, P. J., & Nurhayati, R. (2017). Pengaruh Kompleksitas
Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, 10(1), 45-56.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Proses manajemen merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
manajer untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien. Proses
ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
Perencanaan meliputi penetapan tujuan, identifikasi sumber daya yang
dibutuhkan, dan penyusunan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengorganisasian meliputi struktur organisasi, pengaturan tugas, pembagian
kerja, dan penempatan orang pada posisi yang tepat. Pelaksanaan meliputi
penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan, dan pengendalian meliputi
pengawasan terhadap kinerja untuk memastikan bahwa tujuan tercapai
dengan baik.
Proses manajemen harus dilakukan secara terus menerus dan
berkelanjutan untuk memastikan bahwa organisasi tetap dapat beradaptasi
dengan perubahan lingkungan dan mencapai tujuan jangka panjangnya. Hal
ini memerlukan komunikasi yang baik, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan yang tepat, dan penerapan standar yang konsisten.
Manajer juga harus memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik,
seperti kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi orang, membangun
hubungan yang baik dengan anggota tim, dan mengatasi konflik. Selain itu,
mereka juga harus memahami prinsip-prinsip etika dan moral dalam
manajemen untuk menghindari tindakan yang merugikan organisasi dan
masyarakat.
Dalam keseluruhan, proses manajemen adalah kunci untuk mencapai
tujuan organisasi dengan sukses. Dengan melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian dengan baik, manajer dapat
memastikan bahwa organisasi dapat beroperasi dengan efektif dan efisien,
dan mencapai tujuan jangka panjangnya.

13
B. SARAN
Dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, sebaiknya melibatkan
para pemangku kepentingan untuk memastikan kebutuhan yang diidentifikasi
benar-benar relevan dan penting untuk diperbaiki.

Dalam makalah ini tentu tidak akan lepas dari kesalahan oleh karena
itu Kami penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna memperbaiki makalah ini agar lebih baik, sehingga
menjadi pelajaran juga evaluasi untuk teman-teman agar kedepannya dapat
menyusun makalah jauh lebih baik lagi dari kelompok kami.

14
DAFTAR PUSTAKA

Djajanegara, T., & Kurniawan, B. (2007). Pengaruh Lingkungan Eksternal


Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 11(2), 244-
253.

Dwijayanti, F., Wibawa, P. J., & Nurhayati, R. (2017). Pengaruh Kompleksitas


Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan dengan Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Intervening. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, 10(1), 45-56.

Northouse, P. G. (2018). Leadership: Theory and practice. Sage publications.

Nugroho, Y., & Santoso, B. (2007). Implementasi Konsep Manajemen Modern


Dalam Mengelola Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
9(2), 157-166.

Robbins, S. P., Coulter, M., & DeCenzo, D. A. (2017). Fundamental of


Management (10th ed.). Pearson.

Stoner, J. A., Freeman, R. E., & Gilbert, D. R. (2018). Manajemen. Pearson.

Yohannes Dakhi, 2016. Implementasi POAC Terhadap Kegiatan Organisasi


Dalam Mencapai Tujuan Tertentu. Jurnal Warta Edisi : 50ISSN : 1829-7463

15

Anda mungkin juga menyukai