Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PENGENDALIAN”

Dosen Pengampu:
Jalaluddin Rum S.E., M.Si

Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah


”Pengantar Manajemen”

Disusun Oleh Kelompok 11:

Astuti /2023050103110
Raudhatul Jannah /2023050103095
Nurahma Fadilah /2023050103089

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis
daapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENGENDALIAN”. Makalah ini dibuat
dengan tujuan memenuhi tugas bapak Jalaluddin Rum S.E., M.Si pada mata kuliah “Pengantar
Manajemen”. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang suatu Pengendalian.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Jalaluddin Rum S.E., M.Si
selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan
terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Kendari, 1 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3

A. Pengertian Pengendalian............................................................................................ 3
B. Metode Pengendalian ................................................................................................ 5
C. Langkah-langkah Pengendalian................................................................................. 7
D. Perlunya Pengendalian............................................................................................... 9

BAB III PENUTUP............................................................................................................... 11

A. Kesimpulan................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengendalian adalah suatu konsep yang memiliki peran sentral dalam konteks
manajemen organisasi. Konsep ini muncul sebagai respons terhadap kompleksitas dan
dinamika yang melekat dalam mengelola suatu entitas, baik itu perusahaan, organisasi
nirlaba, atau lembaga pendidikan. Latar belakang pengendalian mencakup sejarah
evolusinya, tantangan yang dihadapi oleh organisasi, dan bagaimana pengendalian
menjadi elemen kritis dalam mencapai tujuan dan menjaga keberlanjutan.
Pengendalian bukanlah konsep baru dalam dunia manajemen. Sejarah
pengendalian dapat ditelusuri sepanjang perkembangan manajemen sebagai disiplin ilmu.
Pada awalnya, pengendalian lebih bersifat formal dan terfokus pada aspek keuangan.
Meskipun konsep kontrol telah ada sejak abad ke-19, namun baru pada abad ke-20,
seiring dengan berkembangnya manajemen ilmiah dan organisasi yang semakin
kompleks, pengendalian menjadi lebih sistematis dan meresap ke berbagai fungsi
manajemen.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap
pengendalian. Sistem informasi manajemen, analisis data, dan kecerdasan buatan menjadi
alat yang krusial dalam memberikan informasi real-time kepada para pemimpin
organisasi. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat,
memperkuat peran pengendalian dalam memandu langkah-langkah strategis.
Organisasi dihadapkan pada berbagai risiko, baik itu risiko keuangan, operasional,
maupun reputasi. Pengendalian memainkan peran kunci dalam mengidentifikasi,
mengukur, dan mengelola risiko-risiko tersebut. Dengan menerapkan pengendalian yang
baik, organisasi dapat mengurangi dampak negatif dari risiko dan meningkatkan
kemampuannya untuk bertahan di tengah ketidakpastian.
Pengendalian juga menjadi sarana untuk membangun dan menjaga kepercayaan
pemangku kepentingan. Kepatuhan terhadap standar etika, transparansi dalam pelaporan,
dan kepatuhan terhadap regulasi menjadi bagian integral dari mekanisme pengendalian.
Dengan demikian, organisasi dapat menciptakan hubungan yang kuat dengan pemangku
kepentingan, seperti pelanggan, investor, dan masyarakat.
Di sektor pendidikan, pengendalian juga memiliki latar belakang yang unik.
Organisasi pendidikan, seperti universitas dan sekolah, dihadapkan pada tuntutan untuk
memberikan layanan pendidikan berkualitas sambil mengelola sumber daya dengan
efisien. Pengendalian di sini mencakup aspek-aspek seperti manajemen kurikulum,
evaluasi kinerja staf akademis, dan penerapan kebijakan pendidikan.
Pengendalian bukan hanya menjadi suatu konsep manajemen yang teoritis, tetapi
sebuah kebutuhan praktis yang muncul dari kompleksitas dan dinamika organisasi
modern. Pengendalian memberikan fondasi yang kokoh untuk pengelolaan yang efektif,
pertumbuhan yang berkelanjutan, dan ketangguhan terhadap perubahan dan risiko di
dalam dunia bisnis dan organisasi. Pengendalian merupakan suatu konsep penting dalam
manajemen organisasi yang berkaitan erat dengan pencapaian tujuan dan efektivitas
operasional. Dalam konteks ini, makalah ini akan membahas pengertian pengendalian,
metode pengendalian, langkah-langkah pengendalian, dan perlunya pengendalian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pengendalian?
2. Apa-apa saja metode yang digunakan dalam Pengendalian?
3. Bagaimana langkah-langkah Pengendalian?
4. Seberapa Perlu adanya suatu Pengendalian?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Pengendalian
2. Untuk mengetahui metode-metode apa saja yang digunakan dala Pengendalian
3. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah atau proses dari Pengendalian
4. Untuk mengetahui seberapa perlu dan penting adanya suatu Pengendalian

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian
Pengendalian adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan untuk mengelola
atau mengarahkan sesuatu agar sesuai dengan standar atau tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pengendalian dapat berlaku untuk berbagai konteks, termasuk dalam bisnis,
organisasi, atau dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks bisnis dan manajemen, pengendalian seringkali mencakup
pemantauan kinerja, evaluasi hasil, dan pengambilan tindakan korektif jika diperlukan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kegiatan atau proses yang dilakukan sesuai
dengan rencana dan tidak melenceng dari sasaran yang telah ditetapkan.
Pengendalian adalah bagian integral dari proses manajemen dan membantu
organisasi untuk tetap fokus pada pencapaian tujuan, meningkatkan kinerja, dan
mengatasi tantangan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Pengendalian menjadi fungsi keempat dan merupakan bagian ujung dan sebuah
proses kegiatan. Griffin, memberikan batasan tentang pengendalian sebagai pengamatan
secara organisatoris terhadap sasaran yang dicapai perusahaan. 1 Pengendalian adalah
proses untuk membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya. 2 Pengendalian menurut
para ahli adalah sebagai berikut:
1. Earl P.Strong, controlling is the process of regulating the various factors in an
enterprise according to the requirement of its plans. Artinya : pengendalian adalah
proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan,agar pelaksanaan sesuai
dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
2. Arief Suadi berpendapat bahwa pengendalian manajemen adalah sebuah usaha untuk
menjamin bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan perusahaan. Efektif berbeda dengan efisien, efektif diartikan sebagai
kemampuan untuk mengerjakan yang benar, sedangkan efsien diartikan sebagai
kemampuan untuk mengerjakan dengan benar.

1
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, ALFABETA, Jakarta, 2010, hlm. 166
2
Arief Suadi, Sistem Pengendalian Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1995, hlm. 3

3
3. Siswanto mengemukakan pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik
untuk mendapatkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain sistem
umpan balik informasi, membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah
ditetapkan, menentukan apakah terhadap penyimpangan dan mengukur signifikansi
penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat
mungkin secara lebih efektif dan efisien guna mencapai sasaran perusahaan.3
4. Robert Anthony mendefinisikan sistem pengendalian manajemen sebagai proses
untuk memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
5. Mulyadi dan Setyawan mendefinisikan sistem pengendalian manajemen sebagai suatu
sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan dalam rangka
pencapaian visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk
mengimplementasikan serta memantau pelaksanaan rencana kegiatan tersebut. 4
6. Robert J. Mockler mendefinisikan Pengawasan manajemen adalah suatu usaha
sistematik untuk menetapakan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan
nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan
untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara
paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-


tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat
kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan.7 Pengendalian ini berkaitan erat sekali
dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi,
karena:

3
Siswanto, Pengantar Manajemen, cet. 1, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hlm. 139-140
4
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta, hlm. 62

4
a. Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan
b. Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana
c. Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan dengan baik
d. Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah
pengendalian atau penilaian dilakukan

Pengendalian dapat bersifat preventif, yaitu untuk mencegah terjadinya masalah


atau penyimpangan dari rencana. Pengendalian juga dapat bersifat korektif, di mana
tindakan diambil setelah terjadi penyimpangan untuk mengoreksi atau memperbaiki
situasi tersebut. Jadi, secara umum, pengendalian adalah suatu konsep yang melibatkan
upaya untuk mengelola dan mengarahkan sesuatu agar sesuai dengan tujuan atau standar
yang telah ditetapkan.

B. Metode Pengendalian
Pengendalian dalam manajemen organisasi dapat diimplementasikan melalui
berbagai metode yang dirancang untuk memantau, mengevaluasi, dan mengoreksi
kinerja. Dalam pengelolaan organisasi, metode pengendalian yang efektif membantu
memastikan bahwa tujuan dan standar tercapai. Dalam bagian ini, kita akan membahas
berbagai metode pengendalian, memberikan studi kasus untuk mengilustrasikan
penerapannya dalam lingkungan kampus atau organisasi mahasiswa, dan melakukan
kritik serta evaluasi terhadap setiap metode.
1. Pengendalian Perencanaan (Planning Control)
Pengendalian perencanaan berkaitan dengan pemantauan pelaksanaan rencana
yang telah ditetapkan. Dalam konteks akademis, seorang mahasiswa dapat
merencanakan jadwal studi untuk semester mendatang sebagai rencana. Pengendalian
perencanaan akan melibatkan pemantauan sejauh mana jadwal tersebut diikuti dan
apakah target akademis tercapai. Sebagai contoh, jika seorang mahasiswa berencana
untuk menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu, pengendalian perencanaan akan
memastikan bahwa langkah-langkah rencananya diikuti.
Kelebihan dari pengendalian perencanaan adalah memungkinkan pengukuran
kinerja terhadap standar yang telah ditetapkan. Namun, kelemahannya adalah

5
kurangnya fleksibilitas jika terjadi perubahan situasi atau prioritas. Sebagai contoh,
dalam situasi darurat, rencana yang telah ditetapkan mungkin perlu disesuaikan.
2. Pengendalian Pasca (Feedback Control)
Pengendalian pasca melibatkan pemantauan hasil yang telah dicapai setelah suatu
tindakan atau kegiatan dilakukan. Dalam konteks akademis, ini dapat mencakup
penilaian hasil ujian atau tugas setelah mereka diselesaikan. Pengendalian pasca
membantu mengidentifikasi pencapaian dan penyimpangan dari tujuan.
Kelebihan dari pengendalian pasca adalah kemampuannya untuk memberikan
umpan balik yang berguna. Namun, kelemahannya adalah bahwa tindakan korektif
seringkali terlambat dan situasional. Oleh karena itu, organisasi harus bersiap untuk
membuat perubahan cepat berdasarkan hasil pengendalian pasca.
3. Pengendalian Perbandingan (Concurrent Control)
Pengendalian perbandingan melibatkan pemantauan langsung selama pelaksanaan
suatu kegiatan. Ini membandingkan hasil aktual dengan rencana atau standar yang
telah ditetapkan. Dalam pengelolaan akademis, ini dapat mencakup pemantauan
langsung oleh dosen selama sesi kelas atau ujian.
Kelebihan dari pengendalian perbandingan adalah kemampuannya untuk
memberikan pemahaman yang cepat tentang kinerja aktual. Namun, kelemahannya
mungkin terletak pada ketidakmampuannya untuk memahami penyebab sebenarnya
dari penyimpangan. Ini memerlukan langkah tambahan untuk analisis lebih lanjut.
4. Pengendalian Statistik (Statistical Control)
Pengendalian statistik melibatkan penggunaan metode statistik untuk memantau
dan mengontrol proses atau kinerja. Dalam konteks akademis, ini bisa berarti
menganalisis statistik hasil ujian atau penilaian untuk mengevaluasi distribusi nilai
dan tren kinerja.
Kelebihan dari pengendalian statistik adalah kemampuannya untuk memberikan
wawasan yang mendalam melalui analisis data. Namun, kelemahannya mungkin
terletak pada kompleksitasnya, memerlukan pemahaman yang kuat tentang metode
statistik dan data yang relevan.
5. Pengendalian Penghargaan dan Sanksi (Reward and Penalty Control)

6
Pengendalian penghargaan dan sanksi melibatkan penggunaan insentif atau
hukuman sebagai alat untuk mengendalikan perilaku. Dalam konteks akademis,
penghargaan dapat berupa pengakuan atas pencapaian yang luar biasa, sementara
sanksi dapat berupa peringatan atau tindakan disiplin.
Kelebihan dari pengendalian penghargaan dan sanksi adalah dampak
emosionalnya yang kuat, dapat memotivasi individu. Namun, kelemahannya mungkin
terletak pada potensi ketidakadilan atau penyalahgunaan, serta risiko bahwa orang
mungkin terfokus pada penghargaan tanpa memperhatikan tujuan sebenarnya.

Berbagai metode pengendalian yang digunakan dalam manajemen organisasi, mulai


dari pengendalian perencanaan, pengendalian pasca, pengendalian perbandingan,
pengendalian statistik, hingga pengendalian penghargaan dan sanksi. Setiap metode
memiliki perannya masing-masing dalam memastikan bahwa organisasi bergerak menuju
tujuan dengan efektif. Namun, pemilihan metode yang tepat harus mempertimbangkan
konteks, tujuan organisasi, dan sumber daya yang tersedia.
Setiap metode pengendalian memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan
kritik serta evaluasi yang cermat diperlukan untuk memahami sejauh mana setiap metode
dapat efektif diimplementasikan.

C. Langkah-langkah Pengendalian
Pengendalian dalam manajemen organisasi melibatkan serangkaian langkah-
langkah yang dirancang untuk memastikan bahwa kegiatan dan kinerja organisasi sesuai
dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah ini bersifat siklikal,
menciptakan suatu proses terus-menerus yang memungkinkan organisasi untuk
beradaptasi dan meningkatkan kinerjanya.
Langkah-langkah pengendalian melibatkan serangkaian tindakan untuk
memastikan bahwa suatu kegiatan atau proses berjalan sesuai dengan rencana atau
standar yang telah ditetapkan, serta menjelaskan hubungannya dengan pencapaian tujuan
akademis dan perkembangan pribadi mahasiswa.
1. Perencanaan (Planning)

7
Langkah pertama dalam pengendalian adalah perencanaan. Ini melibatkan
penetapan tujuan, menentukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut, dan merancang rencana yang sesuai. Dalam konteks perkuliahan,
perencanaan dapat berupa penetapan tujuan akademis, membuat jadwal studi, dan
merinci langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2. Pelaksanaan (Execution)
Setelah perencanaan, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan. Ini melibatkan
implementasi rencana yang telah dibuat. Dalam konteks perkuliahan, pelaksanaan
mencakup aktivitas seperti belajar, mengikuti kuliah, dan menyelesaikan tugas.
Penting untuk memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
3. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan melibatkan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan
rencana. Ini memungkinkan identifikasi segera terhadap adanya penyimpangan atau
perubahan yang memerlukan perhatian. Dalam konteks perkuliahan, pemantauan
melibatkan evaluasi secara berkala terhadap kemajuan belajar, pencapaian tugas, dan
pemahaman materi.
4. Evaluasi (Evaluation)
Setelah pemantauan, langkah selanjutnya adalah evaluasi. Evaluasi melibatkan
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan standar atau tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam konteks perkuliahan, evaluasi mencakup penilaian terhadap nilai
ujian, presentasi, atau proyek, serta analisis terhadap sejauh mana pencapaian tujuan
akademis yang telah ditetapkan.
5. Koreksi (Correction)
Langkah selanjutnya adalah koreksi, yang melibatkan tindakan untuk mengoreksi
penyimpangan atau kekurangan yang diidentifikasi selama evaluasi. Dalam konteks
perkuliahan, koreksi dapat mencakup perubahan pendekatan belajar, peningkatan
waktu studi, atau pencarian bantuan tambahan jika diperlukan.
6. Umpan Balik (Feedback)
Langkah terakhir adalah umpan balik. Ini melibatkan penyampaian informasi
tentang hasil, kinerja, dan tindakan korektif kepada individu atau tim terkait. Dalam

8
konteks perkuliahan, umpan balik dapat diberikan oleh dosen, sesama mahasiswa,
atau melalui evaluasi diri.

D. Perlunya Pengendalian
Pengendalian dalam konteks manajemen, memiliki peran sentral dalam
memastikan kelangsungan dan keberhasilan suatu organisasi atau entitas. Perlunya
pengendalian tidak hanya menjadi sebuah prinsip manajemen semata, melainkan sebuah
kebutuhan strategis yang didasarkan pada dasar-dasar ilmiah.
Pertama-tama, pengendalian adalah suatu mekanisme yang memberikan landasan
struktural bagi manajemen. Dalam pemahaman ilmiahnya, pengendalian menyediakan
kerangka kerja yang memungkinkan kita untuk merencanakan, melaksanakan, dan
memonitor kegiatan organisasi. Melalui pengendalian, kita dapat menetapkan standar
kinerja, menilai pencapaian tujuan, dan membuat koreksi atau perbaikan yang diperlukan.
Dengan demikian, pengendalian bukan sekadar norma manajemen, tetapi juga sebuah
keharusan untuk meminimalkan deviasi dari jalur yang diinginkan.
Aspek ilmiah dari pengendalian juga terkait erat dengan konsep perencanaan dan
evaluasi. Melalui perencanaan, organisasi merumuskan tujuan, strategi, dan sasaran yang
ingin dicapai. Pengendalian berperan dalam mengarahkan implementasi rencana tersebut
dan memastikan bahwa setiap langkah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Secara ilmiah, proses perencanaan dan pengendalian ini membentuk suatu siklus yang
terus-menerus dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kinerja.
Pengendalian juga memberikan kontribusi penting dalam manajemen risiko,
sebuah aspek yang menjadi perhatian utama dalam konteks organisasi modern.
Ilmiahnya, pengendalian membantu organisasi untuk mengidentifikasi, menilai, dan
mengelola risiko-risiko yang mungkin muncul dalam pelaksanaan kegiatan. Dengan
memiliki sistem pengendalian yang baik, organisasi dapat secara proaktif mengantisipasi
dan merespon perubahan-perubahan yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan.
Dalam perspektif ilmiah yang lebih luas, pengendalian juga berperan dalam
menjaga keseimbangan organisasi. Ilmu pengetahuan manajemen menekankan
pentingnya adanya keseimbangan antara berbagai variabel yang memengaruhi kinerja
organisasi, seperti efisiensi, efektivitas, dan fleksibilitas. Pengendalian membantu

9
menciptakan harmoni di antara faktor-faktor ini, memungkinkan organisasi untuk tetap
responsif terhadap perubahan tanpa mengorbankan tujuan dan standar yang telah
ditetapkan.
Dalam rangkaian ini, perlunya pengendalian tidak dapat dipandang sebelah mata.
Dari perspektif ilmiah, pengendalian menjadi inti dalam mengelola organisasi, menjamin
kesinambungan operasional, dan memberikan fondasi untuk pertumbuhan dan adaptasi.
Dengan merangkul pengendalian sebagai sebuah prinsip manajemen yang didasarkan
pada ilmu pengetahuan, organisasi dapat memaksimalkan potensi dan mencapai tujuan
dengan lebih efisien dan efektif.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengendalian adalah komponen penting dalam manajemen organisasi yang
melibatkan perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan koreksi. Melalui metode dan
langkah-langkah pengendalian yang tepat, organisasi dapat mencapai tujuan mereka,
meningkatkan kinerja, dan memastikan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan.
Perlunya pengendalian tidak hanya untuk pengelolaan internal tetapi juga untuk
memenuhi harapan pemangku kepentingan eksternal. Dengan menerapkan
pengendalian secara efektif, organisasi dapat beradaptasi dengan perubahan
lingkungan dan tetap menjadi entitas yang dinamis dan efisien.
Dalam konteks manajemen, pengendalian mengacu pada serangkaian aktivitas
yang dilakukan oleh manajer atau pemimpin organisasi untuk memastikan bahwa
tujuan organisasi tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Ini
melibatkan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan koreksi tindakan
agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pengendalian yang efektif dalam manajemen waktu dan studi tidak hanya
membantu dalam mencapai nilai yang baik tetapi juga mengembangkan keterampilan
manajemen waktu dan tanggung jawab diri.Pentingnya langkah-langkah pengendalian
terlihat dalam kemampuannya untuk menciptakan suatu siklus belajar dan
pengembangan berkelanjutan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nafisah, Jauharotun (2017) “ANALISIS PENGENDALIAN KARYAWAN DALAM


MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PADA PABRIK ROTI AL-HANA BESITO
GEBOG KUDUS” Undergraduate thesis, STAIN Kudus.

AVIVATUR ROHIMAH ARVA (2021) “ANALISIS SISTEM PENGADAAN DAN


PENGENDALIAN ALAT TULIS KANTOR PADA PT. PLN (Persero) UPK NAGAN
RAYA KABUPATEN ACEH BARAT” SKRIPSI, UIN SUMATERA UTARA MEDAN

Prof. Dr. Sri Mulyani, S.E., M.Si., Ak. “KONSEP DASAR SISTEM PENGENDALIAN” Edisi
3

Naibaho, Alex Tarukdatu. "Analisis pengendalian internal persediaan bahan baku terhadap
efektifitas pengelolaan persediaan bahan baku." Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 1.3 (2013).

Radianto, Wirawan Endro Dwi. "Sistem Pengendalian Manajemen Di Entrepreneural


University." Jurnal Akuntansi Multiparadigma 6.2 (2015): 272-289.

Musa, Sitti Hardianti. "Evaluasi sistem pengendalian manajemen untuk meningkatkan kinerja
manajer penjualan pada PT. Hasjrat Abadi Manado." Jurnal emba: Jurnal riset ekonomi,
manajemen, bisnis dan akuntansi 1.4 (2013).

Chandra, Riny. "Penerapan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja keuangan pada PT.
Indojaya Agri Nusa." Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis 8.1 (2017): 619-633.

Mahulette, Brian W., Herman Karamoy, and Aneke Wangkar. "Analisis Penerapan Sistem
Pengendalian Manajemen Dalam Usaha Meningkatkan Kinerja Manajer Produksi Pada
Pt. Citra Raja Ampat Canning." Jurnal Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis
Dan Akuntansi 8.4 (2020).

12

Anda mungkin juga menyukai