Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGI

Tugas Mata Kuliah : Manajemen Strategik


Dosen : Bapak Dr. Sudadi, M.Pd.I

Oleh :

Dinar Saharani, NIM. 2010732


Fika Istiqomah, NIM. 2010768

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
KEBUMEN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt karena atas berkat rahmat

dan karunia-Nya kami diberi kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan

makalah Manajemen Strategik yang berjudul “Konsep Dasar Manajemen

Strategi”.

Penyusunan makalah ini sebagi tugas mata kuliah Manajemen Strategik

Program Pascasarjana Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen

dengan dosen Bapak Dr. Sudadi, M.Pd.I . Materi yang di bahas pada makalah ini

yaitu makna manajemen mtrategi dan dimensi manajemen strategi, serta faktor –

faktor berpengaruh dalam sistem manajemen strategi.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi kami dan bagi

pembaca pada umumnya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan

kesalahan dalam penyusunan makalah ini, sehingga saran dan masukkan sangat

kami harapkan.

Kebumen, 6 Oktober 2021

Penyusun

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGI.................................................5
A. Pengertian Manajemen Strategi....................................................................5
B. Dimensi Manajemen Strategi......................................................................12
C. Faktor – Faktor Berpengaruh Dalam Manajemen Strategi.........................17
BAB III..................................................................................................................19
KESIMPULAN.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manajemen strategi pertama kali diperkenalkan pada awal dasawarsa
enam puluhan, pada saat itu manajemen strategis mendapat perhatian yang
luar biasa dari berbagai kalangan. Hal itu terlihat dari konsep dan teknik
analisanya yang dipergunakan sebagai alat bantu utama dalam pengambilan
keputusan manajerial. Sebagian besar manajer, baik di tingkat corporate
maupun pada level teknis atau fungsional merasakan bahwa penggunaan
konsep manajemen strategis dapat mengurangi ketidakpastian dan semakin
kompleksnya masalah dalam dunia bisnis.1
Pada masa Perang Dunia II, konsep manajemen strategis sudah mulai
diterapkan walaupun penerapannya belum secara optimal. Dalam menghadapi
pesaingnya, sebuah pasukan tentu menggunakan cara-cara atau taktik-taktik
tertentu untuk dapat mempertahankan diri dan menguasai daerah lawan.
Serangan gerilya dan berbagai bentuk serangan lainnya dipergunakan oleh
masing-masing pasukan.2
Penerapan manajemen strategi dalam sebuah lingkungan organisasi
atau lembaga tidak terlepas dari berbagai faktor yang melatar belakanginya.
Manajemen strategi yang semula tumbuh dan berkembang dalam dunia bisnis
dan organisasi profit telah diterapkan ke dalam berbagai bentuk organisasi.
Meluasnya cakupan manajemen strategi tersebut bukan suatu intervensi untuk
perubahan semata, tetapi manajemen strategi sudah menjadi kebutuhan yang
sangat vital bagi pelaksanaan sebuah organisasi.
Bagaimanapun perlu disadari bahwa manajemen strategi yang
diterapkan dalam dunia bisnis (organisasi privat) dengan pemerintahan (non
profit) memiliki beberapa perbedaan, meskipun ada kesamaannya. Hal
tersebut disebabkan oleh karakter organisasi itu sendiri. Berdasarkan sejarah

1
Amirullah, Manajemen Strategi, Teori-Konsep-Kinerja, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2019), hlm. 1.
2
Amirullah, Manajemen Strategi, … hlm. 2.

4
perkembangannya, maka Nawawi menyebut manajemen strategi dalam
lingkungan pemerintahan sebagai sebuah paradigma baru yang saat ini sudah
diterapkan pada hampir semua organisasi.3 Berdasarkan keterangan di atas
dapat disimpulkan bahwa konsep manajemen strategi telah diadopsi oleh
berbagai organisasi selain bisnis yang mana digunakan sebagai alat untuk
mengevaluasi dan mengembangkan manajemen lembaganya masing-masing.
Agar dapat lebih memahami konsep dasar dari manajemen strategi
maka perlu untuk menyebutkan dimensi keputusan strategik dan factor-faktor
yang berpengaruh dalam manajemen strategi itu sendiri. Yang mana hal
tersebut akan menjadi acuan bagi kita dalam mengimplementasikan
manajemen strategi pada tahapan berikutnya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa makna manajemen strategi?
2. Apa sajakah dimensi di dalam manajemen strategi?
3. Apa factor – factor yang berpengaruh dalam manajemen strategi?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang makna manajemen strategik.
2. Mengetahui dimensi di dalam manajemen strategik.
3. Mengetahui factor – factor yang berpengaruh dalam manajemen
strategi

3
Nawawi, Hadari, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan dengan
Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Gadjah Mada University Press, Yogyakarta: 2003), hlm. 5

5
BAB II
KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGI

A. Pengertian Manajemen Strategi


Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola,
pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan
fungsi manajemen itu sendiri.4 Menurut Winardi manajemen merupakan
sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan,
pengorganisasian, menggerakan, dan pengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan manusia serta sumber-sumber lain.5
Manajemen adalah suatu proses penataan dengan melibatkan
sumber-sumber potensial, baik yang bersifat manusia maupun non- manusia
dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Adapun beberapa
unsur yang terdapat dalam pengertian tersebut adalah sebagai berikut:6
1. Adanya suatu proses, yang menunjukkan bahwa adanya tahapan-tahapan
tertentu yang haru dilakukan jika akan melakukan kegiatan manajemen.
2. Adanya penataan, yang berarti bahwa makna dari manajemen
sesungguhnya adalah penataan, pengaturan, dan pengelolaan.
3. Terdapat sumber-sumber potensial yang harus dilibatkan, baik sumber
potensial yang bersifat manusiawi maupun non- manusiawi. Akan tetapi,
titik tekan pelibatan lebih banyak ke sumber potensial yang bersifat
manusiawinya. Sebab, terlibat dan tertatanya sumber-sumber potensial
yang bersifat manusiawi, akan dengan sendirinya menjadikan tertatanya
sumber potensial yang bersifat non-manusiawi.
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai, karena pelibatan sumber potensial
yang bersifat manusiawi dan non-manusiawi tersebut bukan merupakan
tujuan, melainkan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan atau
4
Rohiat, Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik, Refika Aditama, Bandung, 2010,
hlm. 14.
5
A.T. Soegito, Pergeseran Paradigmatik Manajemen Pendidikan, Widya Karya, Semarang,
2013, hlm. 21.
6
Ali Imron, Proses Manajemen; Tingkat Satuan Pendidikan, Cet. I, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), hlm 5-6

6
misi.Pencapaian tujuan tersebut diupayakan agar secara efektif dan
efisien.
Para pakar keilmuan mendefinisikan manajemen merupakan suatu
konsep khas yang terdiri atas perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pergerakan/pelaksanaan (actuating), dan pengawasan
(controling) yang dilakukan untuk menentukan tercapainya sasaran. Jadi,
manajemen sama artinya dengan konsep dalam mengatur segala sesuatu yang
akan dilakukan guna mencapai tujuan.

Gambar 1.1
Siklus Proses Manajemen

1
Planning

4
2
Controlling
Organizing

3
Actuating

Sedangkan untuk memahami strategi sering kali terasa tidak


mudah, karena setiap literatur memberikan definisi yang berbeda dan sampai
saat ini tidak ada definisi yang baku. Untuk memperjelas definisi strategi,
sebagian orang berusaha mencoba membedakan antara strategi dan taktik,
yaitu strategi sebagai cara-cara untuk mencapai tujuan jangka panjang,
sedangkan cara-cara untuk mencapai tujuan jangka pendek disebut sebagai
taktik.
Menurut Husni Mubarok, kata strategi berasal dari bahasa Yunani
“strategos “ yang berasal dari “stratus” yang berarti militer dan “ ag “ yang
berarti meminpin. Strategi dalam kontek awalnya diartikan sebagai
generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral dalam membuat

7
rencana untuk menaklukan dan memenangkan perang.7 Sementara Nanang
Fatah berpendapat bahwa “ strategi adalah langkah-langkah yang sistematis
dan sistemis dalam melakukan rencana secara menyeluruh (makro) dan
berjangka panjang dalam pencapaian tujuan”.8
Hill dan Jones berpendapat bahwa, ada dua pendekatan untuk
mendefinisikan strategi, yang dikenal sebagai pendekatan tradisional dan
pendekatan baru. Dalam pendekatan tradisional strategi difahami sebagai
suatu rencana kedepan, bersifat antisipatif (forward looking), Sedangkan
dalam pendekatan yang baru, strategi lebih difahami sebagai suatu pola dan
bersifat reflektif (backward–looking).9
J. R. David, menjelaskan bahwa dalam dunia pendidikan strategi
dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of aktivities designet to
achives a particular educational goal, dengan kata lain strategi pembelajaran
dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 10 Strategi dapat
diartikan pula sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Menurut Newman dan Magon strategi dasar setiap usaha meliputi
empat masalah masing-masing yaitu sebagai berikut :
a. Pengidentifikasian dan penetapan spesifikasi dan kualifikasi hasil yang
harus dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut dengan
mempertimbngkan aspirasi masyarakat yang memerlukannya.
b. Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk
mencapai sasaran.
c. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal
sampai akhir.

7
M. Husni Mubarok, Manajemen Strategi, STAIN Kudus, 2009, hlm. 10.
8
Nanang Fatah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
Cet. II 2013, hlm. 53.
9
Hendrawan Supratikno, Et.al, Advanced Strategik Management, Jakarta, PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2003, hlm. 1.
10
M. Saekan Muchith, Et.al, Cooperative Learning, RaSAIL, Media Group, Semarang,
2010, hlm. 23.

8
d. Pertimbangan dan penetapan tolak ukur dan ukuran baku yang akan
digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.11
Manajemen strategik merupakan gabungan dua kata yang memiliki
arti tersendiri yang baik bagi lembaga yaitu, manajemen dan strategi, yang
masing-masing memiliki makna tersendiri yang setelah dirangkaikan menjadi
satu terminologi berubah dengan memiliki pengertian tersendiri pula. 12 Lebih
lanjut Akdon menjelaskan bahwa pada prinsipnya manajemen strategik
adalah menggabungkan pola pikir strategik dengan fungsi-fungsi manajemen
yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta evaluasi.13
Banyak sekali manajemen strategik yang diungkapkan oleh para ahli,
namun pada prinsipnya sama yaitu menggabungkan berfikir strategik dengan
fungsi-fungsi manajemen yakni perencanaan, penerapan dan pengawasan.
Berikut beberapa pengertian manajemen strategik menurut para ahli :
a. Menurut Mulyadi, manajamen strategi adalah suatu proses yang
digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi dalam penyediaan customer vebet terbaik
untuk mewujudkan visi organisasi.14
b. Menurut Winardi manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari
pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi
(evaluating) keputusan-keputusan strategis antara fungsi-fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang.15
c. Sementara Made Pidarta meenjelaskan bahwa manajemen strategik
adalah manajemen yang mengutamakan strategi untuk membuat
organisasi menjadi unggul sehingga menang dalam berkompetisi. Sudah
tentu manajemen strategik ini tidak hanya terbatas pada pembentukan
strategi saja, tapi juga konsep melaksanakan strategi itu agar bisa menjadi

11
M. Saekan Muchith, Et.al, Cooperative …, hlm. 12.
12
Akdon, Strategi Management For Educational Management, Bandung, Alfabeta, 2006,
hlm. 3.
Ibid, hlm. 8.
13

Mulyadi, Sistem Manajemen Strategi Berbasis Balanced Scorecard, Yogyakarta, UPP


14

AMP YKPN, 2005, hlm. 32


15
Karhi Nisjar dan Winardi, Manajemen Strategik, Bandung, Mandar Maju, 1997, hlm. 85

9
kenyataan. Dengan demikian manajemen strategik mirip sekali dengan
perencanaan strategi.16
d. Menurut Suwarsono Muhammad yang dikutup D. Mulyasana,
manajamen strategi dapat diartikan sebagai usaha manajerial menumbuh-
kembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis
yang muncul, guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
dengan misi yang telah ditentukan.17
e. Menurut Sondang P. Siagian, manajamen strategi adalah serangkaian
keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.18
f. Menurut Fred R. David Manajemen strtegi adalah seni dan ilmu untuk
memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.19
g. Menurut Yuwono dan Ikhsan manajemen pendidikan biasanya
dihubungkan dengan pendekatan manajemen yang integratif dan
mengedepankan secara bersama-sama seluruh elemen planning,
implementing, dan controling dari strategi bisnis. Dengan kata lain
manajemen strategi meliputi formulasi strategik dan implementasi
strategik.20
h. Menurut Ansof, bahwa manajamen strategi adalah suatu pendekatan yang
sistematis bagi suatu tanggungjawab manajemen mengkondisikan
organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang
akan meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat
perusahaan (sekolah) menjamin atau mengamankan format yang
mengejutkan.21

16
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta, 2011 hlm. 31.
17
Mulyasana, D., Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Bandung, (PT Remaja
Rosdakarya, Bandung:2015), hlm. 189.
18
Mulyasana, D., Pendidikan Bermutu …, hlm. 189.
19
Mulyasana, D., Pendidikan Bermutu …, hlm. 189.
20
Mulyasana, D., Pendidikan Bermutu …, hlm. 128.
21
Mulyasana, D., Pendidikan Bermutu …, hlm. 129.

10
i. Menurut Wheelen dan Hunger, manajemen strategis merupakan
serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan
kinerja perusahaan dalam jangka panjang, Manajemen strategi meliputi
pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi serta
evaluasi dan pengendalian.22
j. Menurut Dedy Mulyasana, manajamen strategis adalah seperangkat
putusan manajerial dan tindakan strategis yang berorientasi pada tuntutan
perubahan dan tantangan masa depan yang dirumuskan dalam formulasi
strategi, implementasi, dan sistem evaluasi strategi dengan
memperhatikan perkembangan lingkungan intern dan ekstern lembaga
pendidikan/organisasi dan bertujuan untuk mempertahankan sekaligus
memenangkan persaingan.23
k. Menurut Jauch dalam bukunya Akdon, manajemen strategi adalah
sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan
suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu
mencapai sasaran perusahaan.24 Dengan demikian sasaran perusahaan
akan menjadi roh dalam melaksanakan semua kegiatan di organisasi.
l. Menurut Sharplin, model manajemen strategi memerlukan tahapan yaitu:
tahap pertama formulasi strategi yaitu penetapan misi organisasi,
assessment lingkungan, menetapkan arah dan sasaran dan menetapkan
strategi. Tahap kedua implementasi strategi yaitu menggerakkan strategi,
melakukan evaluasi strategi, dan control strategi.25
Masih banyak pengertian manajemen strategi menurut para ahli yang
yang belum penulis kutip dalam tulisan ini, namun dari beberapa pengertian
manajemen diatas, dapat penulis simpulkan bahwa manajemen strategik
adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang berulang dan
berkelanjutan yang meliputi kegiatan formulasi, implementasi dan evaluasi

22
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (PT Remaja Rosdakarya, BAndung
Cet. X, 2009), hlm. 217.
23
Mulyasana D., Pendidikan Bermutu …, hlm.190.
24
Akdon, Strategi Management…., hlm. 7.
25
Sagala, S., Op.Cit., hlm. 131.

11
strategik yang menyeluruh baik jangka pendek maupun jangka panjang
dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Selanjutnya Alex Miller menekankan lima ciri utama manajemen
strategik, yaitu;
1. Manajemen strategik mengintegrasikan berbagaai macam fungsi dalam
organisasi.
2. Manajemen strategik berkiblat terhadap tujuan
organisasi secara menyeluruh.
3. Manjemen strategik mempertimbangkan kepentingan berbagai petaruh
4. (stakeholders).
5. Manajemen strategik berkaitan dengan horison waktu yang beragaam.
6. Manajemen strategi berurusan dengan efisiensi dan efektivitas.26
Dari beberapa definisi tentang manajemen strategis tersebut diatas,
terdapat satu hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu bahwa manajemen
strategis terdiri atas 3 proses, yaitu :
1. Penetapan strategi, yang meliputi pengembangan misi dan tujuan jangka
panjang, pengindentifikasian peluang dan ancaman dari luar serta
kekuatan dan kelemahan perusahaan atau organisasi, pengembangan
alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk
diadopsi.
2. Penerapan strategi, meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional
tahunan, kebijakan perusahaan atau organisasi, memotivasi karyawan
dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah
ditetapkan dapat diimplementasikan.
3. Evaluasi atau kontrol strategik, mencakup usaha-usaha untuk memonitor
seluruh hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur
kinerja individu dan perusahaan serta mengambil langkah-langkah
perbaikan jika diperlukan.27

26
Hendrawan Supratikno, Et.al, Advanced Strategik … ,hlm. 11.
27
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, Terjemah, Julianto
Agung, Yogyakarta: Andi Ofset, 2003, hlm. 5.

12
B. Dimensi Manajemen Strategi
Manajemen strategik berdimensi multi bidang, kegiatan awalnya
dimulai dari menyusun rencana strategik sampai pada pelaksanaan
pekerjaan yang mengharuskan dilakukannya pengintegrasian program
berkelanjutan dengan proyek tahunan yang berbeda-beda, agar terus
menerus terarah pada sasaran rencana operasional dan tujuan strategik
guna mewujudkan visi yang diinginkan organisasi. Bagi mereka yang
menekuni teori organisasi dan manajemen, baik selaku teoritisi maupun
praktisi, telah umum diketahui bahwa jika suatu strategi dikatakan sebagai
rencana berskala besar, artinya pengambilan keputusan mendasar sekarang
untuk dilaksanakan di masa depan. Suatu rencana dikatakan baik apabila
didalamnya tercakup upaya memperhitungkan factor yang akan
mempengaruhi pelaksanaan rencana tersebut. Bahwa kegiatan perencanaan
mengandung risiko . Untuk mengurangi dampak risiko maka perlu dikenali
28
dan diperhitungkan berbagai dimensi keputusan stratejik. Dimensi-
dimensi yang dimaksud adalah :

a. Dimensi Keterlibatan Manajemen Puncak


Manajemen strategik yang dimulai dengan menyusun rencana
strategik merupakan pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi
sesuai dengan visinya dapat diwujudkan, baik pada organisasi yang
bersifat profit maupun non profit. Rencana strategik harus mampu
mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi yang berpengaruh
pada eksistensinya di masa depan merupakan wewenang dan tanggung
jawab manajemen puncak.
Keikutsertaan pimpinan puncak dalam merumuskan rencana
strategik dan rencana operasional sangat penting artinya, Karena
realisasinya sangat tergantung pada wewenang dan tanggungjawabnya,
baik di dalam maupun keluar organisasi termasuk dalam hubungan
internasional. Untuk itu manajemen puncak sesuai kewenangan dan

28
Sondang P. Siagian, Manajemen Strategik (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm.17.

13
tanggungjawabnya itu harus mampu memprediksi bahwa rencana
strategik dan rencana operasional dapat dilaksanakan.
Salah satu sifat keputusan strategik ialah bahwa keputusan
tersebut menyangkut seluruh segi organisasi. Karena hanya pada tingkat
manajemen puncaklah akan tampak segala bentuk implikasi dan
remifikasi berbagai tantangan dan tuntutan lingkungan internal dan
eksternal yang sangat mungkin tidak terlihat oleh para manajer tingkat
yang lebih rendah. Selain itu hanya manajemen puncaklah yang memiliki
wewenang untuk mengalokasikan sarana, prasarana, dan sumber lainnya
yang diperlukan untuk mengimplementasikan keputusan yang telah
diambil. 29

b. Dimensi Alokasi Dana, Sarana dan Prasarana


Manajemen strategik sebagai kegiatan manajemen tidak dapat
melepaskan diri dari kemampuan mendayagunakan berbagai sumber
daya yang dimiliki, agar secara terintegrasi terimplementasikan dalam
fungsi-fungsi manajemen ke arah tercapainya sasaran yang ditetapkan
di dalam setiap rencana operasional, dalam rangka mencapai tujuan
strategik melalui pelaksanaan misi untuk mewujudkan visi organisasi.
Sumber daya tersebut yang sudah dikemukakan di dalam uraian, terdiri
dari sumber daya material khususnya berupa sarana dan prasarana,
sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap program
dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya teknologi, dan
sumber daya informasi. Sumber daya ini sebenarnya dapat
dikategorikan sebagai bagian dimensi internal, yang dalam rangka
evaluasi diri atau analisis internal, harus diketahui secara tepat
kondisinya, baik melalui analisis kuantitatif maupun analisis kualitatif
atau analisis SWOT. Sejalan dengan dimensi internal dan eksternal
tersebut diatas, di bawah ini diketengahkan diagram untuk
mengintegrasikan sumber daya dalam manajemen strategic.

29
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.18.

14
Disini manajemen puncak berperan selaku integrator dari
berbagai satuan kerja yang merasa berhak atas pengelolaan dana,
sarana, prasarana maupun tenaga kerja dari satuan-satuan kerja lainnya
dalam organisasi. Apabila sumber dana , sarana, dan prasarana tersedia
secara ointernal tidak mencukupi, hanya manajemen puncaklah yang
mempunyai wewenang untuk mencari sumber-sumber eksternal, bukan
manajemen tingkat menengah, apalagi tingkat rendah.30

c. Dimensi Waktu Keputusan Stratejik


Manajemen strategik dalam mempertahankan dan
mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh ke
masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi
masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan
tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan
diwujudkan 10 tahun atau lebih di masa depan. Visi dapat diartikan
sebagai “kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi organisasi
di masa depan”. Visi organisasi dapat diartikan sebagai sudut
pandang ke masa depan dalam mewujudkan tujuan strategik
organisasi, yang berpengaruh langsung pada misinya sekarang dan di
masa depan.
Sehubung dengan itu misi organisasi pada dasarnya berarti
keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan dari tujuan strategik untuk
mewujudkan misi organisasi. Dengan kata lain misi organisasi
adalah bidang atau jenis kegiatan yang akan dijelajahi atau
dilaksanakan secara operasional untuk jangka waktu panjang oleh
sebuah organisasi dalam merealisasikan tujuan strategiknya, yang
setelah secara keseluruhannya tercapai berarti visi organisasi juga
terwujud. Misi organisasi dengan mudah diketahui melalui jawaban
atas pertanyaan: “apa kegiatan yang sedang atau segera dilaksanakan
secara operasional di lingkungan sebuah organisasi?”. Untuk itulah

30
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.18.

15
diperlukan kemampuan memprediksi masa depan dalam bidang yang
menjadi tugas pokok (misi) organisasi. Salah satu ciri keputusan
strategik ialah jangkauan waktunya yang relatif jauh kedepan, apakah
itu lima tahun ataupun sepuluh tahun, bahkan bisa lebih. Penting
untuk diperhatikan bahwa sekali manajemen puncak membuat suatu
keputusan strategik, atas dasar keputusan itulah citra organisasi
diciptakan dan dipelihara31

d. Dimensi Orientasi Masa Depan


Disini sebuah organisasi membutuhkan seorang manajer
handal yang memiliki sikap antisipatif dan proaktif. Karena dengan
sikap yang antisipatif dan proaktif, manajemen akan lebih siap
menghadapi tanggapan perubahan yang akan terjadi dan tidak akan
dihadapkan kepada situasi “dadakan”.32
Dengan demikian berarti sebuah organisasi akan dapat
menyusun rencana strategis dan rencana operasional Lembaga secara
berkala baik lima tahunan, sepuluh tahunan bahkan dua puluh tahunan
lebih sebagai rencana strategis yang berorientasi masa depan.

e. Dimensi Konsekuensi Isu Strategik Yang Multifaset


Manajemen strategik sebagai sistem pengimplementasiannya
harus didasari dengan menempatkan organisasi sebagai satu sistem.
Berarti sebuah organisasi akan dapat menyusun rencana strategik dan
rencana operasional jika tidak memiliki keterikatan atau
ketergantungan sebagai bawahan pada organisasi lain sebagai atasan.
Dalam kondisi sebagai organisasi bawahan berarti tidak memiliki
kewenangan penuh dalam memilih dan menetapkan visi, misi, tujuan
dan strategi. Salah satu dimensi keputusan strategik ialah bersifat

31
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.19.
32
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.19.

16
integratif dan koordinatif, karena keputusan strategik biasanya
menjangkau semua komponen atau unsur organisasi.33

f. Dimensi Lingkungan Internal Eksternal


Dimensi internal adalah kondisi organisasi pada saat
sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan, yang
harus diketahui secara tepat, untuk merumuskan rencana strategik
yang berjangka panjang. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan evaluasi
diri antara lain dengan menggunakan perhitungan-perhitungan
statistik, menggunakan data kualitatif yang tersedia di dalam Sistem
Informasi Manajemen (SIM) atau menggunakan analisis kualitatif
dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu diantaranya dengan
menggunakan analisis SWOT.
Analisis internal atau evaluasi diri ini tidak lakukan sekali
untuk selama-lamanya, tetapi harus dilakukan secara
berkesinambungan, sekurang-kurangnya setelah melaksanakan setiap
rencana operasional untuk mengetahui pencapaian sasarannya,
sebagai masukan dalam mengenali kondisi organisasi.
Analisis eksternal dilakukan untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, kesempatan, hambatan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program dan proyek untuk jangka panjang, sedang dan
pendekSuatu organisasi biasanya mempengaruhi lingkungannya dan
pasti dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang faktor-faktornya
umumnya berada diluar kendali organisasi yang bersangkutan. Untuk
itu agar organisasi berhasil meraih keberhasilan yang di dambakannya
dimasa depan faktor-faktor eksternal tersebut harus diperhitungkan
dengan matang.34
Pengimplementasian Manajemen Strategi perlu
mengidentifikasi dan mendayagunakan kelebihan atau kekuatan dan

33
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.19.
34
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.20.

17
mengatasi hambatan atau kelemahan organisasi lingkungan internal
dan eksternal.

C. Faktor – Faktor Berpengaruh Dalam Manajemen Strategi

Manajemen strategik ialah manajemen puncak dalam suatu


organisasi yang harus mampu merumuskan dan menentukan strategi
organisasi sehingga organisasi yang bersangkutan tidak hanya mampu
mempertahankan eksistensinya, akan tetapi tangguh melakukan
penyesuaian dan perubahan yang diperlukan sehingga organisasi semakin
meningkat efektivitas dan produktivitasnya. Untuk mewujudkan situasi
demikian, para anggota manajemen puncak harus menguasai manajemen
strategik yang tepat dan cocok bagi organisasi yang dipimpinnya. Faktor-
faktor yang harus dijadikan petunjuk antara lain:35
1. Tipe dan Struktur Organisasi
Setiap organisasi memiliki kepribadian yang khas. Tipe dan
struktur yang dipilih untuk digunakan harus dikaitkan dengan
kepribadian dimaksud. Sifat tugas yang harus diselesaikan pun turut
berperan dalam memilih tipe dan struktur organisasi. Yang jelas ialah
bahwa manajemen puncak harus secara tepat memilih tipe dan struktur
organisasi yang akan digunakan dengan mengingat organisasi tipe
birokratik semakin ditinggalkan dan tipe organik semakin populer.
Struktur organisasi tidak sekedar wadah dimana berbagai kegiatan
berlangsung, akan tetapi sebagai wahana yang efektif bagi para
anggotanya untuk berinteraksi dan saling berhubungan.36
2. Gaya Managerial
Para teoritis dan praktisi yang mendalami teori kepemimpinan
dan gaya manajerial dalam mengelola organisasi dan kompleks
menekankan beberapa hal. Pertama, kepemimpinan yang efektif adalah
kepemimpinan yang situasional. Kedua, gaya manajerial yang tepat

35
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.23.
36
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.24.

18
ditentukan oleh tingkat kedewasaan atau kematangan para anggota
organisasi. Ketiga, peranan apa yang diharapkan dimainkan oleh para
manajer dalam organisasi.37
3. Kompleksitas lingkungan Eksternal
Merupakan kenyataan bahwa setiap organisasi menghadapi
kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Yang jelas lingkungan eksternal
suatu organisasi selalu bergerak dinamis. Gerakan yang dinamis
tersebut pasti berpengaruh pada cara mengelola organisasi, termasuk
dalam merumuskan dan menetapkan strategi.38
4. Kompleksitas Proses Produksi
Kompleksitas proses produksi yang turut berpengaruh dalam
manajemen strategik antara lain ialah apakah organisasi akan
berproduksi berdasarkan pendekatan padat karya atau padat modal.
Apakah organisasi memiliki keunggulan kompetitif ataukah tidak.
Kesemuanya itu pasti mempunyai dampak terhadap proses penentuan
strategi dan implementasinya.39
5. Hakikat Permasalahan yang Dihadapi
Jika dikatakan bahwa strategi merupakan keputusan dasar yang
diambil oleh manajemen puncak, salah satu implikasi pernyataan
tersebut ialah bahwa manajemen puncak harus merupakan orang-
orang yang cekatan memecahkan masalah, terlepas apakah masalah
itu rumit dan mempunyai dampak kuat untuk jangka panjang atau
relatif sederhana dan dengan dampak yang tidak kuat dan hanya
bersifat jangka pendek atau sedang. Bahwa pendekatan dan teknik
yang digunakan untuk memecahkan masalah harus berhasil mencabut
akar permasalahan dan tidak sekedar mengobati gejala-gejalanya saja.
40

37
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.24.
38
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.25.
39
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.25.
40
Sondang P. Siagian, Manajemen …, hlm.25.

19
BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Konsep manajemen


strategi yang semula tumbuh dan berkembang dalam dunia bisnis dan organisasi
profit telah diterapkan ke dalam berbagai bentuk organisasi, sebagai alat untuk
mengevaluasi dan mengembangkan manajemen strategi lembaganya sendiri.
Dari beberapa pengertian manajemen strategi menurut para ahli,
disimpulkan bahwa manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan
tindakan manajerial yang berulang dan berkelanjutan yang meliputi kegiatan
formulasi, implementasi dan evaluasi strategik yang menyeluruh baik jangka
pendek maupun jangka panjang dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Dalam menyusun perencanaan manajemen strategis, perlu
mempertimbangkan berbagai dimensi keputusan stratejik berikut ini, diantaranya:
a. Dimensi keterlibatan manajemen puncak
b. Dimensi alokasi dana, sarana dan prasarana
c. Dimensi waktu keputusan stratejik
d. Dimensi orientasi masa depan
e. Konsekuensi isu stratejik yang multifaset
f. Dimensi lingkungan eksternal
Untuk mewujudkan manajemen strategik yang tepat dan cocok bagi
organisasi yang dipimpinnya, maka ada beberapa faktor yang harus dijadikan
petunjuk antara lain:
1. Tipe dan Struktur Organisasi
2. Gaya manajerial
3. Kompleksitas lingkungan eksternal
4. Kompleksitas proses produksi, dan
5. Hakikat berbagai masalah yang dihadapi

20
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. Manajemen Strategis, Teori-Konsep-Kinerja. jakarta: Mitra wacana


Media, 2019.

Fatah, Nanang. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2013.

M. Saekan Muchith, Et.al,. Cooperative Learning, RaSAIL. Semarang: Media


Group, 2010.

Mubarok, M. Husni. Manajemen Strategi. Kudus: STAIN Kudus, 2009.

Mulyadi. Sistem Manajemen Strategi Berbasis Balanced Scorecard, Yogyakarta.


yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, Cet. X, 2009.

Mulyasana, D. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, Cet. III, 2015.

Nawawi, Hadari. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang


Pemerintahan dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, 2003.

Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Prof. Dr. Akdon, M. Pd. Strategi Management For Educational Management.


Bandung: Alfabeta, 2006.

Rohiat. Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik. Bandung: Refika Aditama,
2010.

Siagian, Sondang P. Manajemen Strategik. Jakarta:: Bumi Aksara, 2001.

Soegito, A.T. Pergeseran Paradigmatik Manajemen Pendidikan. 2013: Widya


Karya, Semarang.

Supratikno, Hendrawan. Advanced Strategik Management. Jakarta: PT. Gramedia


Pustaka Utama, 2001.

Wheelen, J. David Hunger & Thomas L. Manajemen Strategis, Terjemah,


Julianto Agung. Yogyakarta: Andi Ofset, 2003.

Winardi, Karhi Nisjar dan. Manajemen Strategik. Bandung: Mandar Maju, 1997.

21
22

Anda mungkin juga menyukai