Anda di halaman 1dari 19

TAHAPAN MANAJEMEN STRATEGIK

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok


Pada Mata Kuliah Manajemen Strategik

Dosen Pengampu:
Dr. Dadang Suhendar M. Pd

Oleh:
Hilya Gania Adilah 2200060062
Minnatillah 2200060064

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah kami panjatkan, atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita
sebagai umatnya yang tidak bis akita hitung jumlahnya. Solawat serta salam tercurah limpahkan
pada Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Atas ijin-Nya pembuatan makalah ini bisa kami
selesaikan. Kami haturkan terima kasih juga kepada bapak dosen pengampu yaitu bapak
Dr.Dadang Suhendar.
Makalah ini berisi tentang pengertian dari manajemen strategik dan tahapan manajemen
strategik. Beberapa pengertian manajemen strategik menurut ahli kami paparkan dalam makalah
ini salah satunya menurut Mulyadi manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan
oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam
penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Sedangkan tahapan
manajemen strategik yaitu pertama analisis lingkungan terdiri dari ekternal dan internal,
kedua formulasi, ketiga implementasi dan keempat evaluasi. Semuanya kami paparkan di
dalam makalah ini secara terperinci.
Dalam pembuatan makalah ini tentu masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami.
oleh karena itu, kami sebagai penulis menerima kritik dan saran dalam rangka memperbaiki
makalah yang kami buat.

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
C. Maksud dan Tujuan Penulis.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Manajemen Strategi......................................................................................................2
B. Tahapan manajemen strategik........................................................................................................4
BAB III PENUTUP......................................................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................................................14
REFERENSI................................................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi Indonesia
yang berkualitas, sudah seharusnya mendapat dukungan dari seluruh elemen, baik dari
pemerintah maupun masyarakat. Dalam Lembaga Pendidikan tentunya sangat membutuhkan
upaya maksimal dalam meningkatan mutu pendidikannya. Dengan di dukung oleh system
yang terencana, sumber daya yang berkualitas, sarna prasarana yang baik serta biaya
Pendidikan yang tepat, maka sekolah akan berfungsi secara maksimal. Melihat
perkembangan serta persaingan yang terjadi sekolah ditunut untuk menerapkan berbagai
strategi uanggulan agar dapat bersaing dengan sekolah lain dan hal tersebut dapat dilihat
dari kacamata manajemen strategik.
Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber
dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara efektif
untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-
aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis biasanya di susun oleh dewan direksi dan aktivitas manajemen paling
tinggi dalam sebuah organisasi.
Dalam prakteknya pelaksanaan manajerial sekolah mengalami beberapa kendala, hal
tersebut terjadi karena tidak menganggap permasalahan yang terjadi merupakan bagian yang
saling keterkaitan, dalam arti bukan bagian yang terpisah. Dari hal tersebut maka dianggap
penting untuk mempelajari manajemen strategik beserta tahapannya agar dapat mengatasi
permasalahan Pendidikan secara tepat sehingga dapat bersaing dengan sekolah lainnya.
B. Rumusan Masalah
Oleh karena masalah yang di kemukakan di atas maka, penyusun merumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen strategis?
2. Apa saja tahapan manajemen strategis?
C. Maksud dan Tujuan Penulis
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami tentang pengertian manajemen strategis

1
2. Memahami tentanf tahapan manajemen strategis

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Strategi
Pemahaman manajemen strategi dapat dilakukan dengan mengartikan unsur kata
yang membentuknya, yaitu “manajemen” dan “strategi” istilah manajemen dilihat dari
beberapa sisi, yaitu pertama, manajemen sebagai proses yaitu proses merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi. Kedua, manajemen sebagai suatu
ilmu dan seni, menurut manullag dalam Badrudin mengemukaan manajemen adalah
mengemukaan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, mengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Ketiga, manajemen sebagai profesi yaitu manajemen dituntut untuk memiliki
persyaratan atau kriteria tertentu 1. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses memanfaatkan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif efisien.
Adapun strategi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) strategi berarti
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran yang khusus. Strategik
berasal dari bahasa Yunani, strategia, yang berarti seni atau ilmu menjadi seorang jenderal.
Jenderal Yunani yang efektif perlu memimpin tentara, memenangkan peperangan dan
mempertahankan wilayah melindungi kota dari serangan musuh, menghancurkan musuh 2
Strategi3 adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh
manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi. Konteks manajemen istilah strategik diartikan
sebagai cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan fungsi
manajemen yang terarah pada tujuan strategik organisasi. Rancangan ini disebut sebagai
perencanaan strategik. Manajemen strategik adalah proses formulasi dan implementasi

1
Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen (Bandung: ALFABETA, 2015).
2
Ahmad Khori, “Manajemen Strategik Dan Mutu Pendidikan Islam,” MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam 1, no. 1 (2018): 75–99.
3
Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2004).

2
rencana dan kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal vital, perpasif, dan
berkesinambungan bagi suatu organisasi secara keseluruhan 4.
Pengertian managemen strategik menurut para ahli sebagai berikut:
Menurut Bambang manajemen strategi adalah suatu proses yang dirancang
secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan
mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh
pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi 5.
Menurut Mulyadi manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan oleh
manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam
penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi 6.
Menurut David manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam
merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan. Manajemen
strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, untuk mencapai sasaran, dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi 7.
Ada beberapa hal yang dapat ditarik kesimpulannya dari beberapa pengertian strategi
tersebut, diantaranya ialah: a) Adanya suatu rencana tindakan yang dirancang untuk
mencapai tujuan bukan hanya tujuan jangka pendek yang dirancang dalam membuat
langkah-langkah strategi, akan tetapi juga tujuan jangka menengah dan panjang yang
menjadi usaha-usaha dalam pemilihan langkah-langkahnya. b) Untuk menyusun suatu
strategik, diperlukan sebuah analisis terhadap lingkungan, baik lingkungan internal maupun
lingkungan eksternal, yaitu menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
organisasi atau perusahan. Hal ini penting untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang
terjadi. c) Perlunya suatu keputusan pilihan dan pelaksanaan yang tepat dan terarah guna
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. d) Strategi dirancang untuk menjamin agar
tujuan dan sasaran dapat dicapai melalui langkah-langkah yang tepat.
Manajemen strategis (Startegic Management) didefinisikan sebagai suatu keputusan
dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk
4
Khori, “Manajemen Strategik Dan Mutu Pendidikan Islam.”
5
Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia.
6
Mulyadi, Pokok -Pokok Dan Ikthisar Manajemen Stratejik Perencanaan Dan Manajemen Kinerja (Jakarta: Pustaka
Publisher, 2001).
7
David, Strategic Management Manajemen Strategi Konsep (Jakarta: Salemba Empat, 2011).

3
meraih tujuan organisasi atau lembaga pendidikan. Menurut Pearce dan Robinson 8.
Manajemen Strategis terdiri atas sembilan tugas penting yaitu:
1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud, filosofi,
dan sasaran perusahaan.
2. Melakukan suatu analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas internal perusahaan.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor persaingan dan faktor kontekstual
umum lainnya.
4. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan atau lembaga dengan cara
menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan eksternal.
5. Mengidentifikasi pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi setiap pilihan
berdasarkan misi perusahaan atau lembaga.
6. Memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utama yang akan menghasilkan pilihan
paling menguntungkan tersebut.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan tujuan
jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan.
8. Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumber daya yang
dianggarkan, di mana penyesuaian antara tugas kerja, manusia, struktur, tehnologi, dan
sistem penghargaan ditekankan.
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategis sebagai masukan pengambilan keputusan di
masa mendatang.
B. Tahapan manajemen strategik
Manajemen strategis pada banyak organisasi cenderung dikembangkan dalam empat
tahap, mulai dari perencanaan keuangan dasar ke perencanaan berbasis peramalan yang
biasa disebut perencanaan strategis menuju manajemen strategis yang berkembang
sepenuhnya,termasuk implementasi, evaluasi, dan pengendalian. Komponen-komponen dan
struktur manajemen strategis mencakup pengamatan lingkungan perumusan strategi,
implementasi strategi, serta evaluasi dan pengendalian 9. Hal tersebut di gambarkan sebagai
berikut :

8
Robinson Pearce, Manajemen Strategis (Formulasi, Implementasi, Pengendalian) (Jakarta Selatan: Salemba
Empat, 2011).
9
Khori, “Manajemen Strategik Dan Mutu Pendidikan Islam.”

4
Proses Manajemen Srategik Menurut Sedarmayanti10, makna konsep manajemen
strategis adalah
1. Menghubungkan fungsi perencanaan dengan sistem administrasi dan struktur organisasi.
2. Strategi dan implementasi merupakan satu kesatuan yang menggambarkan tugas manajerial
di semua tingkat dan lini organisasi.
3. Tiga isu penting dalam konsep manajemen strategis meliputi pentingnya integrasi sistem
administrasi dan struktur organisasi, pentingnya integrasi antara strategi dan implementasi,
serta pentingnya infrastruktur manajerial dan budaya 11.

Aspek Manajemen
NO Kegiatan
Strategis
a.Perumusan visi dan misi
b.PLI dan PLE; KAFI dan KAFE
c.Analisis Pilihan Strategi dan
1 Formulasi Strartegi
Faktor faktor Keberhasilan
d.Penetapan Tujuan, Sasaran, dan
Strategi (Perencanaan Strategis)
a.Rencana Program dan Kegiatan
b.Penganggaran (Alokasi Biaya)
2 Implementasi Strategi
c.Sistem Pelaksanaan, Pemantauan, dan
Pengawasan
d.Pengukuran dan evaluasi kinerja
3 Evaluasi Strategi
e.Pelaporan dan Pertanggung Jawaban
Sumber: Sedarmayanti, Manajemen Strategis, Bandung: PT Refika Aditama, (2016:36).
1. Analisis Lingkungan

10
Ibid.
11
Sedarmayanti, Manajemen Strategi (Bandung: PT Refika Aditama, 2016).

5
Menurut Murniarti dan Usman Analisis lingkungan merupakan serangkaian
gambaran kondisi lingkungan organisasi yang meliputi lingkungan internal dan eksternal 12.
Analisis lingkungan dibagi menjadi analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan
eksternal yang akan digambarkan sebagai berikut:
a. Analisis Lingkungan Internal
Menurut Wright dalam Binti lingkungan internal organisasi (khususnya dalam
sebuah pendidikan) merupakan sumber daya organisasi yang akan menentukan kekuatan dan
kelemahan organisasi. Lingkungan internal ini perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan
(strength) dan kelemahan (weaknesses) yang ada dalam organisasi. Sumber daya organisasi
ini meliputi sumber daya manusia dan sumber daya fisik. Lingkungan internal terdiri dari
variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi. Analisis faktor-
faktor lingkungan, terutama lingkungan internal harus memalui tahapan fungsional, yakni
pendekatan kesiswaan, keuangan, pendidikan, dan pengajaran, serta sumberdaya manusia 13.
b. Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal merupakan gambaran kondisi di luar lingkungan yang terdiri
dari keadaan dan kekuatan yang mempengaruhi proses dan tujuan organisasi. Lingkungan
eksternal merupakan lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu dianalisis untuk
14
menentukan peluang dan ancaman yang akan dihadapi organisasi . Analisis lingkungan
eksternal memiliki beberapa tahapan,
1) Scanning, mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan pendidikan pada rencana
penyelenggaraan pendidikan Islam.

2) Monitoring, mengamati perubahan.


3) Forecasting, melakukan prediksi.
4) Assessing, menentukan pengaruh perubahan lingkungan. Analisis eksternal ini memiliki
cakupan analisis terhadap kondisi yang melingkupi organisasi: politik, ekonomi, sosbud,
teknologi, cakupan geografis & konstalasi industri.

12
Fajar Harapan, Ulfah Irani Z, and Murniati Ar, “Implementasi Manajemen Strategik Dalam Upaya Peningkatan
Mutu Pendidikan Pada Sman 10 Fajar Harapan,” Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah 2,
no. 2 (2014): 58–70.
13
Muhamad Umam, “Analisis Lingkungan Strategik Dalam Corak Penyelenggaraan Pendidikan Islam” (2018): 1–8,
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/PR65Q.
14
Binti Nasukah, “Analisis Lingkungan Lembaga Pendidikan Islam,” Tarbiyatuna 2, no. 1 (2017): 1–35.

6
Salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal adalah analisis
SWOT. Analisis ini menyediakan para pengambil keputusan organisasi akan informasi yang
dapat menyediakan dasar dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Analisis ini juga menyediakan para pengambil keputusan organisasi akan informasi yang
dapat menyediakan dasar dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Jika keputusan tersebut diterapkan secara efektif, maka akan memungkinkan sekolah
mencapai tujuannya Boseman dalam Ahmad menyebutkan:
1) Kekuatan adalah kemampuan internal sebuah organisasi yang memajukan tujuan
organisasi.
2) Kelemahan adalah kebalikan, mereka membatasi penyelesaian tujuan-tujuan organisasi.
3) Peluang adalah keadaan, kejadian atau situasi eksternal yang menawarkan perubahan
organisasi untuk mencapai atau melampaui tujuannya.
4) Tantangan atau hambatan adalah lawan dari peluang. Hambatan adalah kekuatan, faktor-
faktor atau situasi eksternal yang mungkin secara potensial menciptakan masalah,
kerusakan organisasi, atau membahayakan kemampuan untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian, analisis SWOT dalam hal ini adalah identifikasi beberapa faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats)
(Umam, 2018).
2. Formulasi Strategi
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang dengan
memperhatikan kekuatan dan kelemahan organisasi serta kesempatan dan ancaman
lingkungan. Perumusan strategi meliputi menentukan visi, misi organisasi, menentukan
tujuan-tujuan yang hendak dicapai, pengembangan strategi, dan penetapan pedoman
kebijakan. Pada tahapan ini, penekanan lebih diberikan kepada aktifitas-aktifitas utama
antara lain : menyiapkan strategi alternatif, pemilihan strategi, dan menetapkan strategi
yang digunakan 15.
Tahapan-tahapan dalam memformulasikan strategik merupakan tahapan kedua
dalam proses manajemen strategi berikut adalah tahapan formulasi strategik:

15
J. David Hunger dan Wheelen Thomas L, Manajemen Strategis, Terj. Julianto Agung S (Yogyakarta: Andi, 2003).

7
a. Memformulasikan visi
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin
mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau
ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang akan
datang. Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu di tafsirkan dengan baik,
tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua
pihak dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi sekolah, visi adalah imajinasi moral yang
menggambarkan profil sekolah yang di inginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti
itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa
mendatang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan
dan tantangan masa depan 16.
Merumuskan Visi Sekolah bagi suatu organisasi visi memiliki peranan yang penting
dalam menentukan arah kebijakan dan karakteristik organisasi tersebut. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam merumuskan sebuah visi menurut Bryson 17 antara lain:
1) Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi.
2) Visi harus di sebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder).
3) Visi harus di gunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi yang
penting.
b. Memformulasikan Misi
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan Visi. Jadi misi merupakan
penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan rancangan tindakan yang
dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan demikian, misi adalah bentuk layanan
untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya 18.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi sekolah antara lain:
1) Pernyataan misi sekolah harus menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak
dicapai oleh sekolah. apa yang hendak dicapai oleh sekolah.
2) Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan
bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagai mana pada rumusan visi.
16
Amnah Qurniati Ahmad Calam, “Merumuskan Visi Dan Misi Lembaga Pendidikan, Jurnal Ilmiah SAINTIKOM Sain
Dan Komputer,” Jurnal Ilmiah Saintik 15, no. 1 (2016): 53–68,
https://prpm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hp1k6 MakalahFuturologi.pdf.
17
Ibid.
18
Ibid.

8
3) Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara indikator visi
dengan rumusan misi.
c. Menentukan Tujuan
Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi sekolah. Perumusan tujuan akan
strategis, arah kebijakan dan program suatu sekolah. Oleh karena itu perumusan tujuan harus
memberikan ukuran lebih spesifik dan akuntabel. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merumuskan tujuan sekolah 19 yaitu:
1) Tujuan harus serasi dan mengklarifikasi misi, visi, dan nilai-nilai organisasi. Tujuan harus
disesuaikan dengan visi dan mengklarifikasi misi, visi, dan nilai-nilai organisasi. Tujuan
harus disesuaikan dengan visi dan misi agar dapat saling menunjang dan memudahkan
mencapai apa yang diharapkan.
2) Pencapaian tujuan akan dapat memnuhi atau berkontribusi memenuhi, program, dan sub
program organisasi. Karena tujuan merupakan bagian yang lebih spesifik dari visi dan
misi.
3) Tujuan akan menjangkau hasil-hasil penilaian lingkungan internal/eskternal dan yang
diprioritaskan, serta mungkin dikembangkan dalam merespon isu-isu strategi.
4) Tujuan cenderung untuk secara esensial tidak berubah kecuali terjadi pergeseran
lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang diinginkan telah tercapai.
5) Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang, yaitu sekurang kurangnya tiga tahun
atau lebih. Namun tetap disesuaikan dengan tingkat organisasi, kondisi, posisi dan lokasi.
6) Tujuan menggambarkan arah yang jelas dari organisasi, program dan sub program, tetapi
belum menetapkan ukuran-ukuran spesifik atau strategi.
7) Tujuan menggambarkan hasil program/sub program yang diinginkan. Tujuan menjadi
acuan untuk merumuskan program sekolah.
8) Tujuan harus menantang, namun harus realistis dan dapat dicapai yaitu disesuaikan
dengan sumber daya yang dimiliki organisasi.
d. Menentukan Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai serta nyata
dalam jangka waktu tahunan, semesteran, bulanan. Menurut 20 bahwa setiap sasaran kegiatan
harus berprinsip terhadap standar minimal kata kunci SMART, yaitu kepanjangan dari
19
Ibid.
20
dkk Sobahi, Karna, Manajemen Pendidikan (Bandung: Cakra, 2010).

9
1) Specific (yaitu khusus);
2) Measurable (dapat diukur);
3) Achievable (dapat dicapai);
4) Result Oriented (Berorientasi hasil);
5) Time Bond (Memiliki batas waktu pencapaian).
e. Menentukan Strategi
Strategi yaitu menjelaskan bagaimana tujuan hendak dicapai secara hakiki. Strategi
adalah pengarahan menyeluruh sumber daya untuk mengendalikan situasi dan ruang guna
mencapai tujuan yang telah digariskan. Strategi merupakan route of action atau cara yang
digunakan organisasi untuk mencapai visi, misi, dan tujuan.
Rencana strategi meliputi penetapan tujuan, sasaran dan strategi organisasi yang
berisi kebijakan dan program (pada saatnya akan dioperasionalkan dalam bentuk kegiatan
pada rencana kerja tahunan) lebih lanjut Sedarmayanti menyatakan bahwa rencana strategi
merupakan kelanjutan dari Faktor Kunci Keberhasilan, dimana setiap FKK akan memandu
penetapan tujuan (menjembatani penjabaran misi ke dalam tujuan) dan setiap tujuan dirinci
menjadi beberapa sasaran (dengan indikatornya), dan masing-masing sasaran memiliki
beberapa strategi yang dituangkan dalam kebijakan dan program 21.
3. Implementasi Strategi
Implementasi strategi menurut Hunger dan Wheelen adalah proses dimana
manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan
program, anggaran dan prosedur. Lebih lanjut dijelaskan bahwa proses implementasi strategi
mungkin meliputi perubahan budaya secara menyeluruh, struktur dan atau sistem
manajemen dari organisasi secara keseluruhan 22.
Implementasi Strategik merupakan tahapan dalam pelaksanaan manajemen strategik.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam pengimplementasian strategik:
a. Menyusun Rencana Program Kerja
Menurut Nurkholis program adalah pernyataan aktivitas atau langkah- langkah yang
diperlukan untuk hanya mencapai satu rencana yang diperlukan, yang menjadi strategi dan
berorientasi pada aksi, program dapat mencakup merestrukturasi organiasasi, perubahan

21
Sedarmayanti, Manajemen Strategi.
22
Etik Kurniawati, “Manajemen Strategik Lembaga Pendidikan Islam Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,” At-
Taqaddum 9, no. 3 (2017): 113–132.

10
budaya internal organisasi, atau memulai suatu pembahasan yang baru 23.

Berdasarkan alternatif pemecahan persoalan yang dihasilkan dari perumusan


strategik, lembaga pendidikan selanjutnya menyusun program sesuai dengan kemampuan.
Lembaga pendidikan yang sukses adalah yang mampu melaksanakan alternatif pemecahan
masalah dengan inovatif dan maksimal dan biaya minimal. Dari alternatif langkah-langkah
pemecahan masalah yang ada, kepala sekolah bersama-sama dengan unsur komite sekolah,
menyusun dan merealisasikan rencana dan program-programnya untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Rencana yang dibuat harus menjelaskan secara detail dan lugas
tentang aspek-aspek yang ingin dicapai, kegiatan yang harus dicapai, kegiatan yang harus
dilakukan, siapa yang diperlukan. Hal tersebut juga diperlukan untuk memudahkan sekolah
dalam menjelaskan dan memperoleh dukungan dari pemerintah maupun orangtua peserta
didik, baik secara moral maupun finansial.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Program
Perumusan atau penyusunan pelaksanaan rencana program lebih mengarah kepada kiat,
cara, teknik, dan atau strategi yang jitu, efisien, efektif, fleksibel untuk dilaksanakannya. Cara
yang dilakukan harus seusai dengan tujuan yang akan dicapai pada program tersebut. Beberapa
cara yang ditempuh misalnya, dengan pelatihan atau workshop, seminar, loka karya, temu
alumni, kunjungan, inhouse training, matrikulasi, remedial, pengayaan, pendampingan,
bimbingan teknis rutin dan lainnya. Dalam perencanaan pelaksanaan harus dipertimbangkan
alokasi waktu, ketersediaan dana, SDM, fasilitas, dan sebagainya.
Apabila program-program telah disusun dengan baik dan pasti, sekolah dapat
merencanakan alokasi waktu permingguan, bulanan, triwulanan, dan seterusnya sesuai
dengan karakteristik program yang bersangkutan. Fungsi utama adanya penjadwalan
tersebut adalah untuk pegangan bagi para pelaksana program dan sekaligus mengontrol
pelaksanaan tersebut.
c. Menyusun Rencana Biaya (besar dana, alokasi dan sumber dana)
Anggaran biaya adalah pernyataan tentang program-program organisasi menurut
perhitungan rupiah atau dolar. Pembuatan daftar secara rinci tiap-tiap program, yang
digunakan oleh manajemen, baik dalam perencanaan dan pelaksanaan maupun
pengendalian. Lebih lanjut Nurkholis mengungkapkan anggaran biaya tidak hanya

23
Nurkholis, Manajemen Strategi (Formulasi, Impelemntasi, Pengawasan) (Surabaya: UIN SA Press, 2014).

11
menguraikan rencana terinci tentang strategi baru dalam aksi tetapi juga mengspesifikasikan
di dalam pernyataan finansial yang diharapkan berdampak pada kondisi finansial organisasi
24
.
Lembaga pendidikan merencanakan alokasi anggaran biaya untuk kepentingan satu
tahun. Dalam membuat rencana anggaran tersebut, setiap besarnya alokasi dana dari semua
sumber dana harus dicantumkan, misalnya dana rutin atau daerah (Provinsi dan kabupaten/
kota), dari pusat, komite sekolah atau sumber dana lainnya. Penyusunan rencana anggaran
ini dituangkan ke dalam rencana anggaran dan belanja sekolah (RAPBS). Dalam
penyusunannya, harus diperhatikan ketentuan-ketentuan dari masing-masing penyandang
dana. Sangat dimungkinkan suatu program dibiayai dari subsidi silang dari berbagai pos
atau sumber dana.
d. Menyusun Rencana Pemantauan dan evaluasi
Perumusan pada dasarnya sama dan mengacu kepada renstra, khususnya tentang
rencana supervisi klinis, monitoring, dan evaluasi di sekolah. Sekolah merumuskan rencana
supervisi, monitoring internal, dan evaluasi internal sekolahnya dan dilakukan oleh kepala
sekolah dan tim yang dibentuk oleh sekolah. Rencana supervisi yang akan dilakukan oleh
sekolah harus dirumuskan kepada semua unsur sekolah, dirumuskan monitoring tiap
kegiatan sekolah oleh tim, dan dirumuskan evaluasi kinerja sekolah oleh tim. Siapa dan
kapan rencana tersebut akan dilaksanakan harus dirumuskan secara jelas selama kurun
waktu satu tahun. Dengan demikian, sekolah dapat memperbaiki kelemahan proses dan
dapat mengetahui keberhasilan atau kegagalan tujuan dalam kurun waktu satu tahun
tersebut. Pada akhirnya sekolah akan mengetahui program apa yang dapat dicapai dan
kapan suatu target akan dicapai dengan pasti. Tanpa adanya langkah tersebut sekolah akan
cenderung berjalan tanpa kejelasan dan kepastian. Oleh karena itu, sekolah akan memiliki
daya tawar dengan pihak lain ketika berkepentingan untuk meningkatkan sekolah.
Sekolah harus menentukan penanggungjawab suatu program/ kegiatan, kelompok
program dan atau keseluruhan program dengan SK Kepala sekolah, tiap orang atau
kelompok dapat menjadi penanggungjawab atau anggota pelaksanaan program/ kegiatan.
Pertimbangan utamanya adalah profesionalitas, kesesuaian, kewenangan, kemampuan,
kesediaan, dan kesempatan yang ada, asas profesionalitas bisa dipertimbangkan kemudian.

24
Ibid.

12
Keterlibatan pihak luar seperti sekolah seperti komite sekolah dan tokoh masyarakat dapat
dilibatkan sesuai dengan kepentingannya. Pada prinsipnya, RENOP harus diketahui,
disetujui dan disahkan oleh berbagai pihak yang terkait (sekolah, komite sekolah, Dinas
Pendidikan daerah provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/ kota).
4. Evaluasi strategi
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat
membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik. Evaluasi
strategi adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan
25
dengan penilaian atau melakukan proses evaluasi strategi . Dalam penilaian strategi
terdapat tiga aktivitas penilaian yang mendasar, yaitu:
a. Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi
strategi saat ini,
b. Pengukuran kinerja, dan
c. Pengambilan langkah korektif.
d. Penilaian strategi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang
berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil untuk di masa yang akan datang 26.

25
David, Strategic Management Manajemen Strategi Konsep.
26
Ibid.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen strategis di rancang guna mencapai tujuan dari sebuah organisasi
dengan memanfaatkan Sumber daya yang ada. Strategi yang disusun adalah untuk
mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi dalam dunia Pendidikan. Karena
manajemen strategi adalah perancangan strategi dengan mengkombinasikan aktivitas-
aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Tahapan manajemen strategis antaralain analisis lingkungan baik dari eksternal
maupun internal, formulasi strategik yang memuat visi, misi, tujuan,sasaran,
strategi,implementasi strategi meliputi penyusunan serta evaluasi manajemen strategik
dan evalusi manajemen strategik. Semua tahapan tersebut dilaksanakan secara
komperhensif agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Saran
Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
Manajemen strategik dan juga dapat menjadi pembelajaran karena masih banyak hal yang
perlu kita pelajari dalam proses manajemen strategi dalam suatu organisasi khususnya
dilembaga pendidikan.

14
REFERENSI
Ahmad Calam, Amnah Qurniati. “Merumuskan Visi Dan Misi Lembaga Pendidikan, Jurnal
Ilmiah SAINTIKOM Sain Dan Komputer.” Jurnal Ilmiah Saintik 15, no. 1 (2016): 53–68.
https://prpm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hp1k6 MakalahFuturologi.pdf.

Badrudin. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: ALFABETA, 2015.

David. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Harapan, Fajar, Ulfah Irani Z, and Murniati Ar. “Implementasi Manajemen Strategik Dalam
Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Sman 10 Fajar Harapan.” Jurnal Administrasi
Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah 2, no. 2 (2014): 58–70.

J. David Hunger dan Wheelen Thomas L. Manajemen Strategis, Terj. Julianto Agung S.
Yogyakarta: Andi, 2003.

Khori, Ahmad. “Manajemen Strategik Dan Mutu Pendidikan Islam.” MANAGERIA: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam 1, no. 1 (2018): 75–99.

Kurniawati, Etik. “Manajemen Strategik Lembaga Pendidikan Islam Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan.” At-Taqaddum 9, no. 3 (2017): 113–132.

Mulyadi. Pokok -Pokok Dan Ikthisar Manajemen Stratejik Perencanaan Dan Manajemen
Kinerja. Jakarta: Pustaka Publisher, 2001.

Nasukah, Binti. “Analisis Lingkungan Lembaga Pendidikan Islam.” Tarbiyatuna 2, no. 1 (2017):
1–35.

Nurkholis. Manajemen Strategi (Formulasi, Impelemntasi, Pengawasan). Surabaya: UIN SA


Press, 2014.

Pearce, Robinson. Manajemen Strategis (Formulasi, Implementasi, Pengendalian). Jakarta


Selatan: Salemba Empat, 2011.

Sedarmayanti. Manajemen Strategi. Bandung: PT Refika Aditama, 2016.

15
Siagian. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Sobahi, Karna, dkk. Manajemen Pendidikan. Bandung: Cakra, 2010.

Umam, Muhamad. “Analisis Lingkungan Strategik Dalam Corak Penyelenggaraan Pendidikan


Islam” (2018): 1–8. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/PR65Q.

16

Anda mungkin juga menyukai