MANAJEMEN STRATEGI
“PROSES PEMBUATAN DAN ASUMSI PEMBUATAN
STRATEGI”
Dosen pengampun:
Drs. H.M. Rudiansyah, M.M
Nama Kelompok 4
Hendri Kurniawan : 300321110004
Ridha Darmawan : 300321110076
Iin karlina : 300321110064
Muhammad wahyu : 300321110049
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini tepat waktu. Adapun tujuan
disusunnya Makalah ini adalah untuk memahami lebih dalam tentang Proses Pembuatan Dan
Asumsi Pembuatan Strategi.
Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca yang berminat pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………...……………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...……………..ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….……………1
A. Latarbelakang Masalah……………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………...2
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………………...…2
BAB II PEMBAHASAN.………………………………………………………………..……3
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………. 8
B. Saran…………………………………………………………………………...……..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………....9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tertentu. Hal tersebut dipicu dengan adanya gaya konsumtif yang dimiliki oleh masyarakat
telah menjadi budaya baru yang akan mempengaruhi permintaan atau penawaran di bidang
penjualan barang maupun jasa. Salah satu usaha yang saat ini banyak digandrungi oleh
masyarakat adalah penjualan produk fashion. Produk fashion ini tidak memiliki
keterbatasan waktu apabila dapat diterapkan di berbagai fenomena oleh masyarakat.
Penerapan manajemen strategi tersebut sangatlah sesuai sebagai kajian penting di zaman
seperti sekarang ini. Berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan
sistem dari penjualan yang ada di tokonya masing-masing. Penerapan manajemen strategi
di kalangan pebisnis fashion sangat memperhatikan berbagai aspek yang akan
mempengaruhi proses pemasaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Manajemen, Strategi dan Manajemen Strategi?
2. Bagaimana Proses Pembuatan Strategi?
3. Apa Saja Asumsi Pembuatan Strategi?
4. Hubungan antara asumsi dan keberhasilan strategi?
C. Tujuan Masalah
1. Mengatahui Apa itu konsep dasar manajemen, strategi dan manajemen strategi
2. Mengetahui Proses Pembuatan Strategi
3. Mengetahui Asumsi Pembuatan Strategi
4. Mengetahui bagaimana hubungan antara asumsi dan keberhasilan strategi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai
tujuan. Oleh karena itu manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi/
perusahaan di dunia bisnis karena :
1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan
2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak
3. Dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata
4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas
4
keputusan. Ketidakstabilan dalam mengambil keputusan ini yang sering kali
menimbulkan kekacauan dan kebingungan bagi anggota organisasi. Itu sebabnya
mengapa perubahan mendasar dalam strategi organisasi hanya dilakukan pada saat
tertentu saja, misalnya pada saat organisasi menghadapi konjungtur perekonomian
yang drastis.
4. Implementasi atas strategi yang dipilih
Fungsi implementasi strategi pada prinsipnya berkaitan dengan usaha untuk
"memastikan" bahwa strategi yang dipilih adalah yang paling cocok dan dapat
dilaksanakan tepat pada waktunya.
Dalam kenyataannya, kegiatan untuk melakukan implementasi strategi ini lebih
banyak berkaitan dengan tugas administratif yang sebenarnya bertumpu pada kapasitas
internal organisasi.
5. Evaluasi kinerja, review situasi, dan Tindakan koreksi
Implementasi strategi bukan merupakan akhir dari proses manajemen strategi. Satu
tindakan evaluasi masih diperlukan untuk menilai kinerja yang dicapai. Namun
seringkali terjadi bahwa kinerja yang dicapai belum atau bahkan tidak sesuai dengan
yang ditargetkan. Adanya hal seperti ini yang akhirnya mendorong seorang manajer
untuk mengambil suatu tindakan koreksi.
5
4. Perubahan Lingkungan: Asumsi bahwa lingkungan bisnis dan faktor-faktor eksternal
akan berubah seiring waktu, dan strategi harus dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut.
5. Pesaing: Asumsi bahwa pesaing akan merespons terhadap strategi yang
diimplementasikan, dan strategi harus dapat menghadapi persaingan dengan efektif.
6. Prediksi dan Proyeksi: Asumsi bahwa peramalan dan proyeksi yang digunakan dalam
pembuatan strategi adalah akurat. Hal ini sering kali berkaitan dengan analisis tren
pasar, permintaan pelanggan, dan pertumbuhan ekonomi.
7. Kepemimpinan dan Eksekusi: Asumsi bahwa tim manajemen dan eksekutif memiliki
kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengimplementasikan strategi dengan sukses.
8. Kepatuhan Hukum dan Etika: Asumsi bahwa strategi yang dipilih akan sesuai dengan
semua regulasi hukum yang berlaku dan mematuhi norma-norma etika bisnis.
9. Respon Pelanggan: Asumsi bahwa pelanggan akan merespons positif terhadap strategi
yang diimplementasikan, dan bahwa strategi tersebut akan memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan.
10. Risiko dan Ketidakpastian: Asumsi bahwa ada tingkat ketidakpastian dan risiko yang
terkait dengan setiap strategi yang diambil. Oleh karena itu, strategi harus mencakup
rencana untuk mengelola risiko ini.
6
yang lebih baik untuk sukses. Asumsi yang salah atau tidak tepat dapat mengarah pada
kesalahan dalam perumusan strategi dan mengurangi kemungkinan keberhasilan
strategi tersebut.
2. Perencanaan yang Akurat: Asumsi yang tepat membantu organisasi dalam membuat
rencana strategis yang lebih akurat dan sesuai dengan realitas pasar dan lingkungan.
Dengan asumsi yang benar, organisasi dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan
dengan lebih baik, sehingga strategi yang dirumuskan lebih efektif.
3. Pengukuran Kinerja: Asumsi yang salah dapat mengakibatkan kesenjangan antara
kinerja yang diharapkan dan yang sebenarnya. Evaluasi strategi secara terus-menerus
dengan mempertimbangkan asumsi awal adalah kunci untuk memastikan bahwa
strategi dapat diadaptasi sesuai kebutuhan dan memaksimalkan kemungkinan
keberhasilan.
4. Fleksibilitas Strategis: Asumsi yang benar-benar diuji dan terbukti dapat membantu
organisasi untuk lebih fleksibel dalam mengubah atau menyesuaikan strategi mereka
seiring berubahnya kondisi eksternal atau internal. Keberhasilan strategi sering kali
tergantung pada sejauh mana organisasi dapat beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan lingkungan.
5. Pengambilan Risiko yang Terukur: Asumsi yang benar membantu organisasi untuk
melakukan pengambilan risiko yang terukur. Keberhasilan strategi dapat dipengaruhi
oleh sejauh mana organisasi dapat menilai risiko dan mengelolanya sesuai dengan
asumsi yang mereka buat.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi adalah suatu rencana atau pendekatan yang digunakan oleh organisasi atau
individu untuk mencapai tujuan mereka dalam jangka panjang. Proses pembuatan strategi
melibatkan sejumlah langkah yang kompleks dan melibatkan analisis situasi, perumusan
tujuan, pengembangan rencana tindakan, dan implementasi. Asumsi pembuatan strategi
adalah prediksi atau keyakinan dasar yang menjadi dasar bagi strategi yang dibuat, dan ini
seringkali didasarkan pada pemahaman tentang faktor-faktor lingkungan, peluang, dan
tantangan yang relevan.
Asumsi merupakan elemen kunci dalam pembuatan strategi, karena strategi sering kali
dibangun di atas asumsi tertentu tentang masa depan. Keberhasilan strategi sangat
tergantung pada sejauh mana asumsi-asumsi ini akurat dan relevan. Jika asumsi-asumsi
tersebut tidak sesuai dengan perkembangan lingkungan atau realitas yang sebenarnya,
strategi bisa menjadi tidak efektif atau bahkan gagal. Oleh karena itu, penting untuk secara
teratur mengkaji dan memperbarui asumsi-asumsi tersebut, serta siap untuk menyesuaikan
strategi jika diperlukan.
Dalam rangka mencapai keberhasilan strategi, organisasi atau individu harus
memahami hubungan antara asumsi dan strategi mereka. Ini berarti bahwa setiap strategi
harus didasarkan pada asumsi yang kuat, relevan, dan akurat tentang situasi dan lingkungan
di mana strategi tersebut akan diimplementasikan. Selain itu, organisasi atau individu juga
harus memiliki kemampuan untuk memantau dan mengevaluasi asumsi-asumsi tersebut
seiring berjalannya waktu, dan bersedia untuk mengubah strategi jika asumsi-asumsi
tersebut menjadi tidak relevan atau tidak akurat. Dengan demikian, keberhasilan strategi
sangat terkait dengan kemampuan untuk mengelola asumsi secara efektif.
B. Saran
1. Diharapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
manajemen strategi.
2. Diharapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karena
masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pembuatan dan asumsi
pembuatan strategi dalam suatu Perusahaan.
8
DAFTAR PUSTAKA