Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGI
“PROSES PEMBUATAN DAN ASUMSI PEMBUATAN
STRATEGI”
Dosen pengampun:
Drs. H.M. Rudiansyah, M.M

Nama Kelompok 4
Hendri Kurniawan : 300321110004
Ridha Darmawan : 300321110076
Iin karlina : 300321110064
Muhammad wahyu : 300321110049

PROGAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN
INDONESIA(STIMI) BANJARMASIN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini tepat waktu. Adapun tujuan
disusunnya Makalah ini adalah untuk memahami lebih dalam tentang Proses Pembuatan Dan
Asumsi Pembuatan Strategi.

Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan beberapa sumber. Kami menyadari


dalam penulisan Makalah ini masih jauh sekali dari kata sempurna, untuk itu kami mohon kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca yang berminat pada umumnya.

Banjarmasin, 19 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………...……………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...……………..ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….……………1

A. Latarbelakang Masalah……………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………...2
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………………...…2

BAB II PEMBAHASAN.………………………………………………………………..……3

A. Konsep Dasar Manajemen, Strategi dan Manajemen Strategi ……………….…..3


B. Proses Pembuatan Strategi………………………………………………………….4
C. Asumsi Pembuatan Srategi………………………………………………………….5
D. Hubungan antara Asumsi dan keberhasilan Strategi…………………………...…6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………...8

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………. 8
B. Saran…………………………………………………………………………...……..8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………....9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


Manajemen strategis adalah serangkaian dan tindakan manjerial yang menentukan
kinerja perusahaan dalam jangka Panjang Manajemen strategis meliputi pengamatan
lingkungan, perumusan strategi, (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang),
implementasi strategi, dan evaluasi dan pengendalian.Manajemen stategi menekankan
pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan
dan kelemahan perusahaan.Semula disebut kebijakan bisnis, manajemen strategis meliputi
perencanaan dan strategi jangka panjang. Kebijakan bisnis, sebaliknya, berorientasi pada
manajemen umum dan cenderung melihat kedalam dan lebih menekankan pada integrasi
yang sesuai bagi banyak aktivitas fungsional dalam perusahaan. Kebijakan bisnis lebih
memfokuskan pada pemanfaatan asset perusahaan secara efisien.Dengan demikian,
kebijakan bisnis lebih menekankan pada perumusan arahan umum yang dapat digunakan
untuk pencapaian misi dan tujuan perusahaan dengan lebih baik.Manajemen strategis
sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan
tekanan strategis. Oleh karena itu, istilah manajemen strategis biasanya menggantikan
istilah kebijakan bisnis sebagai suatu nama bidang ilmu. Bagian awal buku ini menjelaskan
pengertian dan tujuan kebijakan bisnis dan manajemen strategi, kemudian menjelaskan
model dasar manajemen strategi dan strategic manager.
Manajemen strategi merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan menyeluruh untuk mencapai tujuan organisasi, dengan beberapa tahapan
diantaranya perencanaan, implementasi, serta evaluasi. Dalam dunia bisnis, manajemen
strategi bukanlah suatu hal yang asing untuk dibahas. Bagi para pebisnis manajemen
strategi sangat diperlukan agar suatu usaha dapat berjalan secara efektif dalam mencapai
tujuannya. Manajemen strategi dimulai dengan penyusunan perencanaan sebagai proses
untuk menentukan tujuan dan sasaran organisasi. Selanjutnya rencana yang telah disusun
dapat diimplementasikan agar tujuan organisasi dapat segera tercapai. Implementasi
strategi merupakan tindakan yang harus dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai
perencanaan yang telah disusun sebelumnya agar dalam proses evaluasi tidak ditemukan
sesuatu yang rumit dan kompleks dalam suatu organisasi. Di era disrupsi ini banyak sekali
perubahan gaya hidup hingga perubahan sosial yang ada di sekelompok masyarakat

1
tertentu. Hal tersebut dipicu dengan adanya gaya konsumtif yang dimiliki oleh masyarakat
telah menjadi budaya baru yang akan mempengaruhi permintaan atau penawaran di bidang
penjualan barang maupun jasa. Salah satu usaha yang saat ini banyak digandrungi oleh
masyarakat adalah penjualan produk fashion. Produk fashion ini tidak memiliki
keterbatasan waktu apabila dapat diterapkan di berbagai fenomena oleh masyarakat.
Penerapan manajemen strategi tersebut sangatlah sesuai sebagai kajian penting di zaman
seperti sekarang ini. Berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan
sistem dari penjualan yang ada di tokonya masing-masing. Penerapan manajemen strategi
di kalangan pebisnis fashion sangat memperhatikan berbagai aspek yang akan
mempengaruhi proses pemasaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Manajemen, Strategi dan Manajemen Strategi?
2. Bagaimana Proses Pembuatan Strategi?
3. Apa Saja Asumsi Pembuatan Strategi?
4. Hubungan antara asumsi dan keberhasilan strategi?

C. Tujuan Masalah
1. Mengatahui Apa itu konsep dasar manajemen, strategi dan manajemen strategi
2. Mengetahui Proses Pembuatan Strategi
3. Mengetahui Asumsi Pembuatan Strategi
4. Mengetahui bagaimana hubungan antara asumsi dan keberhasilan strategi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Manajemen, Strategi dan Manajemen Strategi


• Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa
Inggris), turunan dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau
ketatalaksanaan. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer
(orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi
pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
• Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli yaitu :
1) Menurut R. Terry, Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
2) Menurut James A.F. Stoner, Manajemen merupakan suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi
serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Pengertian Strategik
Asal kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, strategos.
Pengertian strategi menurut Glueck dan Jauch adalah rencana yang disatukan, luas dan
berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
• Pengertian Manajemen Strategik
Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen stratejik
adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan
pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-
sasaran organisasi.
Jadi secara umum dapat dijelaskan bahwa manajemen strategis merupakan proses atau
rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh,
disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan

3
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai
tujuan. Oleh karena itu manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi/
perusahaan di dunia bisnis karena :
1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan
2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak
3. Dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata
4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas

B. Proses Pembuatan Strategi


Proses pembuatan strategi adalah langkah-langkah yang digunakan oleh organisasi
atau individu untuk merencanakan tujuan jangka panjang mereka, mengidentifikasi cara
mencapai tujuan tersebut, dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan. Berikut
adalah langkah-langkah lengkap dalam proses pembuatan strategi:
1. Pengembangan Visi dan Misi Organisasi
Proses manajemen strategi yang pertama adalah pengembangan visi dan misi
organisasi seperti apa yang ingin dicapai dan wujud organisasi seperti apa yang
diinginkan di masa mendatang. Lebih lanjut, pengembangan visi misi organisasi
perusahaan juga diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas bagi karyawan
dan anggota masyarakat tentang posisi perusahaan dalam persaingan dan siapa
pendukung utama kegiatan perusahaan.
2. Penetapan tujuan organisasi
Proses manajemen berikutnya adalah penetapan tujuan organisasi yang merupakan
usaha menerjemahkan misi organisasi ke dalam bentuk sasaran yang lebih jelas dan
spesifik tentang sesuatu yang ingin dicapai. Penentuan tujuan organisasi dalam hal ini
mencakup dua sasaran baik yang sifatnya jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Penyusun dan pemilihan alternatif strategi
Penyusun strategi organisasi dapat dimulai dari analisis terhadap kondisi lingkungan,
baik makro maupun mikro dan melihat prospeknya di masa mendatang. Pengertian
strategi yang dimaksud dalam hal ini tak lain adalah pola gerak organisasi dan berbagai
pendekatan manajerial yang dipergunakan untuk mencapai tujuan umum sekaligus
menerapkan misi organisasi.
Strategi organisasi yang terus menerus "baru" atau sering mengalami perubahan
menunjukkan suatu tanda adanya ketidakstabilan pihak manajer dalam mengambil

4
keputusan. Ketidakstabilan dalam mengambil keputusan ini yang sering kali
menimbulkan kekacauan dan kebingungan bagi anggota organisasi. Itu sebabnya
mengapa perubahan mendasar dalam strategi organisasi hanya dilakukan pada saat
tertentu saja, misalnya pada saat organisasi menghadapi konjungtur perekonomian
yang drastis.
4. Implementasi atas strategi yang dipilih
Fungsi implementasi strategi pada prinsipnya berkaitan dengan usaha untuk
"memastikan" bahwa strategi yang dipilih adalah yang paling cocok dan dapat
dilaksanakan tepat pada waktunya.
Dalam kenyataannya, kegiatan untuk melakukan implementasi strategi ini lebih
banyak berkaitan dengan tugas administratif yang sebenarnya bertumpu pada kapasitas
internal organisasi.
5. Evaluasi kinerja, review situasi, dan Tindakan koreksi
Implementasi strategi bukan merupakan akhir dari proses manajemen strategi. Satu
tindakan evaluasi masih diperlukan untuk menilai kinerja yang dicapai. Namun
seringkali terjadi bahwa kinerja yang dicapai belum atau bahkan tidak sesuai dengan
yang ditargetkan. Adanya hal seperti ini yang akhirnya mendorong seorang manajer
untuk mengambil suatu tindakan koreksi.

C. Asumsi dalam Pembuatan Strategi


Pembuatan strategi adalah proses perencanaan yang digunakan oleh individu,
organisasi, atau entitas lainnya untuk mencapai tujuan mereka. Saat membuat strategi, ada
beberapa asumsi yang seringkali harus dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa asumsi
umum yang biasanya mendasari pembuatan strategi:
1. Informasi yang Tersedia: Asumsi bahwa informasi yang diperlukan untuk membuat
strategi tersedia dan dapat diandalkan. Ini termasuk informasi tentang pasar, pesaing,
pelanggan, dan faktor-faktor lingkungan lainnya yang relevan.
2. Tujuan yang Ditetapkan: Asumsi bahwa tujuan yang jelas telah ditetapkan. Strategi
selalu harus berkaitan dengan tujuan yang spesifik dan terukur.
3. Sumber Daya yang Tersedia: Asumsi bahwa sumber daya yang diperlukan, seperti
dana, tenaga kerja, teknologi, dan fasilitas, tersedia atau dapat diakses untuk
menjalankan strategi tersebut.

5
4. Perubahan Lingkungan: Asumsi bahwa lingkungan bisnis dan faktor-faktor eksternal
akan berubah seiring waktu, dan strategi harus dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut.
5. Pesaing: Asumsi bahwa pesaing akan merespons terhadap strategi yang
diimplementasikan, dan strategi harus dapat menghadapi persaingan dengan efektif.
6. Prediksi dan Proyeksi: Asumsi bahwa peramalan dan proyeksi yang digunakan dalam
pembuatan strategi adalah akurat. Hal ini sering kali berkaitan dengan analisis tren
pasar, permintaan pelanggan, dan pertumbuhan ekonomi.
7. Kepemimpinan dan Eksekusi: Asumsi bahwa tim manajemen dan eksekutif memiliki
kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengimplementasikan strategi dengan sukses.
8. Kepatuhan Hukum dan Etika: Asumsi bahwa strategi yang dipilih akan sesuai dengan
semua regulasi hukum yang berlaku dan mematuhi norma-norma etika bisnis.
9. Respon Pelanggan: Asumsi bahwa pelanggan akan merespons positif terhadap strategi
yang diimplementasikan, dan bahwa strategi tersebut akan memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan.
10. Risiko dan Ketidakpastian: Asumsi bahwa ada tingkat ketidakpastian dan risiko yang
terkait dengan setiap strategi yang diambil. Oleh karena itu, strategi harus mencakup
rencana untuk mengelola risiko ini.

D. Hubungan antara Asumsi dan Keberhasilan Strategi


Asumsi adalah keyakinan atau anggapan dasar yang menjadi landasan bagi pembuatan
keputusan strategis dalam suatu organisasi atau bisnis. Asumsi ini dapat mencakup asumsi
tentang pasar, pesaing, teknologi, kebijakan pemerintah, atau faktor-faktor lain yang
mempengaruhi lingkungan di mana organisasi beroperasi.
Keberhasilan strategi, di sisi lain, mengacu pada pencapaian tujuan dan target yang
diinginkan oleh organisasi melalui implementasi strategi yang telah dirumuskan. Strategi
adalah rencana aksi jangka panjang yang dirancang untuk mencapai tujuan dan visi
organisasi.
Hubungan antara asumsi dan keberhasilan strategi adalah sebagai berikut:
1. Dasar Pembuatan Keputusan: Asumsi adalah dasar dari keputusan strategis. Strategi
yang dibuat berdasarkan asumsi yang akurat dan tepat cenderung memiliki kesempatan

6
yang lebih baik untuk sukses. Asumsi yang salah atau tidak tepat dapat mengarah pada
kesalahan dalam perumusan strategi dan mengurangi kemungkinan keberhasilan
strategi tersebut.
2. Perencanaan yang Akurat: Asumsi yang tepat membantu organisasi dalam membuat
rencana strategis yang lebih akurat dan sesuai dengan realitas pasar dan lingkungan.
Dengan asumsi yang benar, organisasi dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan
dengan lebih baik, sehingga strategi yang dirumuskan lebih efektif.
3. Pengukuran Kinerja: Asumsi yang salah dapat mengakibatkan kesenjangan antara
kinerja yang diharapkan dan yang sebenarnya. Evaluasi strategi secara terus-menerus
dengan mempertimbangkan asumsi awal adalah kunci untuk memastikan bahwa
strategi dapat diadaptasi sesuai kebutuhan dan memaksimalkan kemungkinan
keberhasilan.
4. Fleksibilitas Strategis: Asumsi yang benar-benar diuji dan terbukti dapat membantu
organisasi untuk lebih fleksibel dalam mengubah atau menyesuaikan strategi mereka
seiring berubahnya kondisi eksternal atau internal. Keberhasilan strategi sering kali
tergantung pada sejauh mana organisasi dapat beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan lingkungan.
5. Pengambilan Risiko yang Terukur: Asumsi yang benar membantu organisasi untuk
melakukan pengambilan risiko yang terukur. Keberhasilan strategi dapat dipengaruhi
oleh sejauh mana organisasi dapat menilai risiko dan mengelolanya sesuai dengan
asumsi yang mereka buat.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi adalah suatu rencana atau pendekatan yang digunakan oleh organisasi atau
individu untuk mencapai tujuan mereka dalam jangka panjang. Proses pembuatan strategi
melibatkan sejumlah langkah yang kompleks dan melibatkan analisis situasi, perumusan
tujuan, pengembangan rencana tindakan, dan implementasi. Asumsi pembuatan strategi
adalah prediksi atau keyakinan dasar yang menjadi dasar bagi strategi yang dibuat, dan ini
seringkali didasarkan pada pemahaman tentang faktor-faktor lingkungan, peluang, dan
tantangan yang relevan.
Asumsi merupakan elemen kunci dalam pembuatan strategi, karena strategi sering kali
dibangun di atas asumsi tertentu tentang masa depan. Keberhasilan strategi sangat
tergantung pada sejauh mana asumsi-asumsi ini akurat dan relevan. Jika asumsi-asumsi
tersebut tidak sesuai dengan perkembangan lingkungan atau realitas yang sebenarnya,
strategi bisa menjadi tidak efektif atau bahkan gagal. Oleh karena itu, penting untuk secara
teratur mengkaji dan memperbarui asumsi-asumsi tersebut, serta siap untuk menyesuaikan
strategi jika diperlukan.
Dalam rangka mencapai keberhasilan strategi, organisasi atau individu harus
memahami hubungan antara asumsi dan strategi mereka. Ini berarti bahwa setiap strategi
harus didasarkan pada asumsi yang kuat, relevan, dan akurat tentang situasi dan lingkungan
di mana strategi tersebut akan diimplementasikan. Selain itu, organisasi atau individu juga
harus memiliki kemampuan untuk memantau dan mengevaluasi asumsi-asumsi tersebut
seiring berjalannya waktu, dan bersedia untuk mengubah strategi jika asumsi-asumsi
tersebut menjadi tidak relevan atau tidak akurat. Dengan demikian, keberhasilan strategi
sangat terkait dengan kemampuan untuk mengelola asumsi secara efektif.

B. Saran
1. Diharapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
manajemen strategi.
2. Diharapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karena
masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pembuatan dan asumsi
pembuatan strategi dalam suatu Perusahaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

MANAJEMEN STRATEGI , Dra. Mimin Yatminiwati, M.M. ( 2019)


http://repository.itbwigalumajang.ac.id/1092/1/MANAJEMEN%20STRATEGI%20ISBN%2
0%281%29.pdf
https://www.merdeka.com/jabar/5-proses-manajemen-strategi-yang-penting-
diketahui-berikut-penjelasannya-kln.html

Anda mungkin juga menyukai