Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas
limapahan rahmat dan karunia-Nya sehinga makalah yang berjudul “Proses Manajemen
Strategik”dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pemabaca, Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami
susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustakan maupun melalui media
internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Manajemen Strategik yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami semagat dan
motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.Tiada yang sempurna didunia ini, melainkan Allah SWT Tuhan
Yang Maha Sempurna, karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….1
A. LatarBelakang………………………………………………………..………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… ……..2
C. Tujuan………… .………………………………………………………..…...2
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN………………………………………………………………………….7
SARAN…………………………………………… ..…………………………………...8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
i. Pelembagaan strategi
j. Penciptaan sistem pengawasan
k. Penciptaan sistem penilaian dan penciptaan sistem umpan balik
belum terpenuhi atau karena para calon pemakai substitusi yang dapat
memuaskan kebutuhanya dengan “lebih baik” dalam arti harga yang
lebih murahatau mutu yang lebih tinggi atau kerena berbagai
pertimbanganlainya.
sasaran jangka pendek, dalam hal ini sasaran tahunan karena sifatnya rincian
sasaran jangka panjang, berati bahwa bidang-bidang sasaran jangka panjang
juga merupakan bidang-bidang sasaran jangka pendek. Hanya saja karena
jangkauan waktunya lebh dekat, rincian tersebut harus semakin jelas, konkrit,
mengandung hal-hal yang sifatnya mendetail dan semakin bersifat kuantitatif.
Yang dimaksud dengan strategi induk ialah suatu rencana umum yang
bersifat menyeluruh atau komperehensif yang mengandung arahan tentang
tindakan-tindakan utama yang apabila terlaksanakan dengan baik akan
berakibat pada tercapainya berbagai sasaran jangka panjang dalam
lingkungan eksternal yang bergerak dinamis. Berbagai pendekatan yang akan
digunakan dalam melaksanakan roda organisasi yang kesemuanya dikaitkan
dengan pencapaian sasaran, karena dengan demikian diperoleh suaatu
jaminan bahwa organisasi akan mampu tidak hanya mempertahankan
eksistensinya, akan tetapi juga terus tumbuh dan berkembang , berbagai
pendekatan tersebut dapat meliputi :
a) Pengembangan pasar baru
b) pengembangan produk, baik dalam arti peningkatan mutu produk yang
sudah dihasilkan maupun dalam arti produk yang baru
c) inovasi, suatu hal yang dipandang suatu kebutuhan mutlak organisasi di
masa depan.
pembandingan, yaitu antara hasil yang nyatanya dicapai yang terukur engan
kriteria tertentu seperti waktu, dana yang digunakan, dan jumlah serta mutu
produk yang dihasilkan serta tenaga yang digunakan dengan hasil yang
seharusnya dicapai berdasarkan rencana dan program yang telah ditentukan
sebelumnya.
Penilaian menjadi sangat penting mendapat perhatian karena dari
penilaian itu tiga hal dapat terlihat yaitu sasaran terlamaui, hasil yang
diperoleh sama dengan sasaran yang telah ditetapkan atau sasaran tidak
tercapai.
G. Study Kasus
2. DIFERENSIASI PRODUK
1.Periklanan
2.Promosi Penjualan
3.Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4.Penjualan Secara Pribadi
1. Kekuatan (Strengths)
2. Kelemahan (Weaknesses)
3. Kesempatan (Opportunities)
1.Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang
menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2.Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
3.Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan
konsumen.
4.Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi
kosmetik yang baik.
5.Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki
(49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
6.Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer
goods.
7.Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8.Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer
goods 83 %.
4. Ancaman (Threats)
1.Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa
sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh
kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
2.Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3.Melemahnya daya beli konsumen.
4.Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5.Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan
tingginya biaya pemasaran produk.
6.Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7.Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8.Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-
nasional menjadi produk-produk luar negeri.
9.Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan
hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
10.Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11.Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik
faktor internal
maupun faktor eksternal yang dapat mendukung kegiatan perusahaan tersebut
dalam
rangka mencapai tujuannya. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pihak
manajemen
perusahaan didapatkan beberapa faktor yang dapat menunjang kegiatan
perusahaan dalam
mencapai tujuannya, yaitu :
PT. Unilever Indonesia Tbk yang menarik yang dapat menarikminat para
konsumen.
3. Pilihan produk yang bervariasi
PT Unilever Indonesia Tbk menawarkan produk Rinso yang bervariasi
Sehingga para
yang diwarnai oleh sikap saling percaya dan hormat dimana semua memiliki
rasa
tanggung jawab atas kinerja dan reputasi perusahaan. PT Unilever Indonesia
Tbk
akan merekrut, mempekerjakan dan mengembangkan para karyawan atas dasar
kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus
dilakukan.
5.Memiliki modal yang kuat
PT. Unilever Indonesia Tbk melaksanakan kegiatan tentunya ditunjang oleh
Dana yang besar dari para pemegang saham dan pemilik modal.
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan
mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh
seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
tersebut.
2. Manajemen strategi merupakan suatu proses yang dinamik karena ia
berlangsung secara terus-menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi
selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan di
masa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah
karena kondisi yang dihadapi oleh suatu organisasi, baik yang sifatnya
internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula.
3. Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien
apabila dirancangdengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan
di daerah-daerah atau kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan pola
regionalisasi karena Unilever telah memilikipabrik-pabrik atau juga
cabang perusahaan di tiap-tiap Negara. Strategi-strategi yang ditempuh
PT. Unilever ini sangat baik dalam dunia usaha sehingga kendala dan
masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak menjadi masalah besar
dalampeusahaan besar ini.
Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
Periklanan
Promosi Penjualan
Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Penjualan Secara Pribadi
Pemasaran Langsung Sangat baik dalam dunia usaha sehingga patut
ditiru perusahaan lain disamping kualitas yang bagus.
2. Saran
Dalam masalah yang dihadapi PT. Unilever yaitu mengenai penipuan kupon
yang diselipkan dalam produk kemasan. Sebaiknya diadakan penyuluhan
mengenai hal tersebut kepada masyarakat sehingga konsumen tidak merasa
dirugikan. dan penanganan serius dalam tindak penipuan kupon tersebut.
Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukses tidak hanya dalam jangka pendek
tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun
kecantikan merek Lux,yang merupakan sabun kecantikan pertama yang
masuk ke pasaran di Indonesia. Sabun kecantikan merek Lux memperluas
jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabun mandi yang berupa
batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair. Merek perlu
dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen
dapat memahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan
mutu. Kualitas di mat akonsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung
bagaimana persepsi konsumen terhadap produk tersebut
DAFTAR PUSTAKA