Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH MANAGEMEN STRATEGI

“EVALUATION AND CONTROLLING STRATEGIC”

Diajukan sebagai salah syara pada mata kuliah Management Strategi

Dosen Pengampu :

Dr. Dedeng Abdul Gani, SE., M.Si

Disusun Oleh :
Anggi Budiarti 030219146
Annisa Resyanti Wulandari 030219183

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DR.KHEZ MUTTAQIEN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan atas tuhan yang maha esa Allah

SWT atas segala karunianya, sehingga penyusunan makalah ini dapat dapat

berjalan dengan lancar dan baik. Saya berterima kasih kepada setiap pihak yang

terlibat dan membantu saya dalam penyusunan makalah ini.

Tugas mata kuliah “Manajemen Strategi” Kali ini mengangkat topik

”Evauasi dan control Strategi”. Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan

mencari dan mengembangkan sejumlah informasi yang saya dapatkan baik

melalui buku, media cetak ,elektronik maupun media lainnya. Saya berharap

dengan yang saya dapat, kemudian saya sajikan ini dapat memberikan penjelasan

yang cukup.

Demikian satu dua kata yang bisa saya sampaikan kepada pembaca

Makalah ini , jika ada kesalahan baik tulisan maupun kutipan, saya terlebih dahulu

memohon maaf dan saya juga semua pihak dapat memakluminya. Semoga semua

pihak dapat menikmati dan mengambil esensi dari proposal ini, terima kasih.

Purwakarta, 23 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................3

C. Tujuan Masalah.............................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................5

A. KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................10

A. PENGERTIAN EVALUASI DAN CONTROL.........................................10

B. HAKEKAT EVALUASI............................................................................11

C. KRITERIA EVALUASI.............................................................................13

D. PROSES PENGENDALIAN/CONTROL..................................................15

E. Karakter Evaluasi dan Kontrol....................................................................17

F. PENGERTIAN PENGENDALIAN / CONTROL.....................................18

G. PROSES PENGENDALIAN......................................................................19

H. FUNGSI SISTEM PENGENDlIAN...........................................................21

ii
I. MANFAAT SISTEM PENGENDALIAN..................................................23

J. UNSUR DARI SISTEM PENGENDALIAN.............................................24

K. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM PENGENDALIAN.......26

L. PENGERTIAN BALANCED SCORE CARD...........................................28

M. FUNGSI BALANCED SCORE CARD..................................................29

BAB IV KESIMPULAN......................................................................................31

A. KESIMPULAN...........................................................................................31

B. SARAN.......................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..………………….32

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam sebuah perusahaan terdapat suatu organisasi yang akan

dijalankan dimana, organisasi tersebut terdiri atas sekelompok pegawai.

Dengan adanya suatu organisasi diharapkan perusahaan dapat mencapai tujuan

berdasarkan kesepakatan bersama. Pencapaian yang diinginkan perusahaan

tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi yang ada di dalam perusahaan,

yaitu organisasi yang dijalankannya. Menjalankan suatu organisasi tentunya

tidak dapat berjalan dengan baik apabila hanya terdiri dari satu orang saja, akan

tetapi membutuhkan beberapa sumber daya manusia sebagai penggerak

organisasi tersebut.

Organisasi dalam sebuah perusahaan harus didesain dengan baik untuk

mencapai titik sebuah organisasi yang efektif dimana dengan adanya sumber

daya manusia dalam organisasi perusahaan struktur dalam organisasi dapat

diimplementasikan sesuai dengan sistem kerja perusahaan. Maka dari itu

sangat dibutuhkannya strategi dalam perusahaan untuk menjalakan setiap

sistem kerja perusahaan.

1
Strategi yang diterapakan dalam organisasi adalah hal yang sangat penting

bagi jalannya sebuah organisasi perusahaan, karena dalam strategi organisasi

tersebut mencakup tentang tujuan utama dalam organisasi. Tujuan utama

organisasi tersebut dilakukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Untuk mewujudkan tujuan utama organisasi, maka strategi harus berdasarkan

visi, misi, tujuan, sasaran, dan capaian dengan melakukan implementasi,

pengendalian, dan evaluasi atau assessment.

Oleh karena itu strategi organisasi yang dilakukan oleh seorang pimpinan

perusahaan merupakan suatu hal penting bagi penanganan permasalahan,

dimana penanganan permasalahan ini dilakukan untuk mencapai tujuan positif

yang akan dicapai oleh perusahaan. Ketika perusahaan akan menerapkan

strategi didalamnya , maka dibutuhkan Manajemen Strategi agar strategi yang

dilakukan oleh perusahaan berjalan dengan baik.

Manajemen Strategi adalah seni dan ilmu penyusunan penerapan, dan

pengevaluasian keputusan - keputusan lintas fugsional yang dapat

memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategi

adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan

perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut serta mengalokasikan sumber

daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan

organisasi.

2
Terdapat beberapa komponen yang sangat penting dalam Manajemen

Strategi salah satunya adalah evaluasi dan control. Sistem evaluasi dibutuhkan

sebagai cara untuk mendapatkan feedback dan masukan dalam perencanaan

strategi baru dan sarana untuk pengecekan/pengujian ganda bahwa strategi

yang dipilih sudah konsisten, tepat dan dapat dijalankan dengan analisis

internal maupun eksternal serta rencana dalam melaksanakannya. Selain

evaluasi, pengawasan atau control juga sangat perlu dilakukan dalam sebuah

perusahaan agar, para sumber daya manusia yang ada di dalam suatu organisasi

tersebut, dapat bekerja dengan baik dan benar sesuai aturan yang diterapkan di

perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen Strategi?

2. Apa pengertian Evaluasi Strategi?

3. Apa pengertian Control Strategi?

4. Apa tujuan dan manfaat Evaluasi dan Control Strategi?

5. Bagaimana menerapkan Evaluasi dan Control Strategi?

3
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Strategi.

2. Untuk mengetahui pengertian Evaluasi Strategi.

3. Untuk mengetahui pengertian Control Strategi.

4. Untuk mengetahui pengertian tujuan dan manfaat Evaluasi dan Control

Strategi.

5. Untuk mengetahui penerapan Evaluasi dan Control Strategi dalam suatu

perusahaan.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN PUSTAKA
1. Manajemen
Pada suatu organisasi, manajemen sangatlah dibutuhkan agar dapat

terciptanya sistem kerja yang baik dalam mencapai kesepakatan atau

tujuan bersama. Jika sebuah organisasi telah menetapkan tujuannya

dengan jelas, maka tidak akan ada lagi pemborosan mengenai waktu,

uang dan usaha. Manajemen mengubah sumber daya dalam organisasi

seperti manusia, mesin, uang dan hal lainnya yang tidak teroganisir

menjadi bermanfaat. Semua sumber daya organisasi dikoordinasikan,

diarahkan dan dikendalikan sedemikian rupa sehingga perusahaan

bekerja dengan efektif dan efisien dalam prosesnya mencapai tujuan.

a. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi yang efektif dan

efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan

pengendalian sumber daya organisasi. (Hill & McShane, 2008)

5
2. Manajemen Strategi

a. Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen Strategi adalah seperangkat keputusan dan tindakan

manajerial yang menentukan kinerja jangkpanjang perusahaan.

Ini mencakup pemindaian lingkungan (baik eksternal maupun

internal), perumusan strategi (perencanaaan strategi dalam jangka

panjang), implementasi strategi, dan evaluasi serta pengendalian.

Oleh karena itu, studi tentang manajemen strategi menekankan

pada pemantauan dan evaluasi peluang serta ancaman eksternal

berdasarkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Awalnya

disebut kebijaka bisnis, manajemen strategi menggabungkan

topik – topik perencanaan strategis, analisis lingkungan dan

analisis industry. (Eliashvili et al., 2016)

3. Evaluasi Strategi

a. Pengertian Evaluasi Strategi

Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan

untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan,

dan menyajikan informasi tentang suatu program untuk dapat

digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun

kebijakan maupun menyusun program selanjutnya. (Widoyoko,

2012 : 6)

6
Evaluasi juga merupakan suatu riset untuk mengumpulkan,

menganalisis, dan menyajikan informasi yang bermanfaat

mengenai objek evaluasi, selanjutnya menilainya dan

membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya

dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek

evaluasi tersebut. (Wirawan , 2012 : 7, )

Evaluasi sangat diperlukan dalam manajemen strategi untuk

semua ukuran dan jenis organisasi. Evaluasi strategi harus

memulai pertanyaan manajerial tentang harapan dan asumsi,

harus memicu tinjauan tujuan dan nilai, dan harus merangsang

kreativitas dalam menghasilkan alternatif dan merumuskan

kriteria evaluasi. Peter Drucker menulis bahwa untuk hidup dan

tumbuh, perusahaan haruslah beroperasi secara efisien (do

things right) dan efektif (do the right thing). Untuk mengetahui

tingkat keefisienan dan keefektifan suatu kinerja maka

diperlukan suatu evaluasi terhadap hasil-hasil perusahaan yang

merupakan akibat dari keputusan masa lampau.

7
b. Dimensi Evaluasi

Menurut Beni Setiawan (1999:20) dimensi utama evaluasi

diarahkan kepada hasil, manfaat, dan dampak dari program.

Pada prinsipnya yang perlu dibuat perangkat evaluasi yang

dapat diukur melalui empat dimensi yaitu :

1. Indikator Masukan (input)

2. Proses (process)

3. Keluaran (output)

4. Indikator Dampak (outcame)

4. Control Strategi

a. Pengertian Pengendalian (Control) Strategi

Pengendalian Strategi adalah suatu usaha manajemen untuk

melacak suatu strategi saat dilaksanaka, mendeteksi masalah –

masalah atau perubahan dalam asusmsi dasarnya dan membuat

penyesuaian yang diperlukan. (Fred R. David, 2015).

Proses evaluasi dan pengendalian strategi  akan melalui

beberapa tahap/langkah yaitu menentukan suatu standar untuk

mengukurkinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang

dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi.

8
5. Balance Scorecard

a. Pengertian Balance Scorcard

Menurut Atkinson dkk (1995 :445) Balance Scorecard adalah

seperangkat sasaran kinerja dan hasil yang mencerminkan kinerja

perusahaan dalam mencapai tujuannya. Terkait dengan pelanggan

mitrabisnis, pemegang saham dan masyarakat. (dalam Pt et al.,

2018).

b. Perspektif Balance Scorecard

Menurut Kaplan & Norton 1996 perspektif Balance Scorecard

dibagi menjadi 4 yaitu :

1. Perspektif Keuangan

2. Pelanggan

3. Proses Bisnis Internal

4. Perspektif Belajar & Bertumbuh

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EVALUASI DAN CONTROL


Evaluasi strategi adalah tahap proses manajemen dimana manajer puncak

berusaha memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan

tepat dan mencapai tujuan perusahaan. Para manajer sangat perlu

mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi

strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi

dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksternal dan

internal selalu berubah.

Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah

1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal (dasar strategi sekarang). 

2. Mengukur prestasi. 

3. Mengambil tindakan korektif. 

Aktivitas perumusan strategi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga

tingkat hierarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit

bisnis strategis, dan fungsional. Perusahaan bisnis multidivisional yang

biasanya besar, memiliki tiga level strategi: korporasi, bisnis dan

fungsional.

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam

kurun waktu tertentu. Merumuskan strategi bisnis melibatkan pengambilan

10
keputusan pada tingkat unit bisnis. Di dalam strategi tingkat ini yang

ditujukan adalah bagaimana cara bersaingnya.

Pendekatan yang berguna di dalam merumuskan strategi bisnis sebaiknya

didasarkan atas analisis persaingan yang dicetuskan oleh Michael Porter:

1. Ancaman Pendatang Baru.

2. Daya Tawar Menawar Pemasok.

3. Daya Tawar Menawar Pembeli.

4. Daya Tawar Produk Pengganti.

5. Persaingan Antar Pesaing.

B. HAKEKAT EVALUASI
Proses manajemen strategis menghasilkan keputusan yang dapat

mempunyai konsekuensi yang signifikan dan jangka panjang. Evaluasi

strategi merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu banyak

mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat mahal dan

bisa jadi kontra produktif. Evaluasi strategi penting untuk memastikan

tujuan-tujuan strategi yang dapat ditetapkan dapat tercapai.

1. Kegiatan Evaluasi Strategi Mengkaji landasan strategi

bisnis/perusahaan, membandingkan hasil yang diharapkan dengan

kenyataan, mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa

kinerja sesuai dengan rencana

2. Kriteria Evaluasi Strategi Konsistensi; sebuah strategi tidak boleh

memiliki tujuan dan kebijakan yang tidak konsisten. Kelayakan;

sebuah strategi tidak boleh terlalu banyak membebani sumber daya

11
yang ada maupun tidak boleh menciptakan sub masalah yang tidak

dapat dipecahkan. Kesesuaian; kesesuaian mengacu pada kebutuhan

para perencana strategi untuk mengkaji serangkaian trend maupun

masing-masing tren dalam mengevaluasi strategi. Keunggulan,

mendorong penciptaan dan mempertahankan keunggulan kompetitif di

bidang tertentu.

3. Alasan perlunya Evaluasi Strategi Semakin kompleknya masalah

lingkungan semakin sulitnya memprediksi masa organisasi.

Berkurangnya rentang waktu dimana perencanaan dapat dilakukan

dengan tingkat ketepatan tertentu.

4. Proses Evaluasi Strategi Evaluasi Strategi harus mempertanyakan

harapan dan asumsi manajerial, memicu tinjauan sasaran dan nilai

serta merangsang kreativitas dalam menghasilkan alternatif dan

memformulasikan kriteria evaluasi. Evaluasi strategi harus

dilaksanakan secara berkelanjutan.

5. Mengkaji ulang Landasan strategi Mengembangkan matrik EFE dan

EFI yang telah direvisi Matrik EFI yang sudah direvisi harus fokus

pada perubahan dalam kekuatan dan kelemahan manajemen,

pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, litbang dan SIM

Matrik EFE yang sudah direvisi harus menunjukkan seberapa efektif

strategi perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman utama.

6. Mengukur Kinerja Organisasi Aktivitas ini termasuk membandingkan

hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya, menyelidiki

12
penyimpangan rencana, mengevaluasi prestasi individual dan

menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang

dinyatakan.

a) Ada Tiga alasan aktivitas pokok evaluasi strategi:

Mengkaji ulang atas landasan evaluasi strategi.

b) Mengukur kinerja organisasi dengan membandingkan hasil yang

diharapkan dengan hasil yang sebenarnya.

c) Pengambilan tindakan korektif untuk memastikan kinerja sesuai

dengan rencana.

C. KRITERIA EVALUASI
Bidang efektivitas organisasi yakni merumuskan dan mengukur

faktor-faktor evaluasi sangat kompleks. Memilih sejumlah faktor sebagai

dasar untuk mengevaluasi bukanlah masalah yang mudah. Berbagai

kriteria dapat digunakan dengan tepat, tergantung pada tujuan evaluasi

seperti yang ditunjukkan kelima jenis pendekatan pengendaliannya.

Mengevaluasi isi dan proses strategi serta rencana harus berperan dalam

sistem. Artinya, evaluasi diasumsikan secara khas sebagai cara atau

metode untuk mengetahui apakah isi strategi bekerja atau tidak bekerja.

Berikut adalah kriteria penilaian dalam mengevaluasi suatu strategi:

1. Kriteria kuantitatif Dalam mencoba mengevaluasi strategi perusahaan

secara kuantitatif, dapat dilihat dengan bagaimana prestasi perusahaan

dibandingkan dengan apa yang dilakukan di masa lampau, atau

membandingkannya dengan para pesaingnya dalam hal seperti laba

13
bersih, harga saham, tingkat dividen, laba per lembar saham, hasil

pengembalian atas modal, hasil pengembalian atas ekuitas, pangsa

pasar, pertumbuhan penjualan, dan lain sebagainya. Selain faktor

tersebut, banyak faktor-faktor lain yang mungkin terlihat. Tentu saja,

faktor dan ukuran keberhasilan dapat jauh berbeda untuk perusahaan

lain tergantung pada tujuan dan strategi. Contohnya, cara yang biasa

digunakan para eksekutif untuk memantau pabrikasi sering kali

mengandalkan ukuran perputaran persediaan. Ini dapat diterima jika

strateginya mengandalkan pengukuran keluaran operasi produksi jangka

panjang. Sebagian besar, tolak ukur ini bersifat internal. Tetapi

penilaian objektif dapat juga dibuat dengan membandingkan

keberhasilan perusahaan dengan keberhasilan perusahaan lain yang

sejenis. Hal ini adalah suatu aspek penting penilaian tentang kekuatan

dan kelemahan, sebagai masukan untuk mengembangkan keunggulan

bersaing. Pendekatan lainnya adalah menanyakan kepada ahli tentang

perusahaan yang paling berhasil, hal ini adalah pendekatan subjektif.

Baik pendekatan objektif maupun pendekatan subjektif terhadap

pengukuran, menjadi semakin sukar bila kriteria yang digunakan untuk

menilai suatu keberhasilan lebih dari satu.

2. Kriteria kualitatif Telah dikemukakan bahwa penilaian subjektif dapat

dicakupkan dengan evaluasi pasca-fakta. Beberapa kriteria kualitatif

dapat juga digunakan di sini untuk tujuan tersebut. Bahkan seperti

dikemukakan sebelumnya, penilaian subjektif untuk memastikan bahwa

14
strategi yang dijalankan memang tepat. Tetapi kriteria disini cenderung

lebih tepat untuk mengkaji rencana secara menyeluruh sebelum

perusahaan diminta mengubah arah atau menjalankan strategi.

Serangkaian pertanyaan kualitatif diajukan untuk setiap kriteria ini.

Pertanyaan dasarnya adalah apakah tujuan, strategi, dan rencana terpadu

dan komprehensif sudah konsisten, tepat, dan dapat berjalan

(workable).

a) Konsistensi Apakah rencana yang terpadu dan komprehensif sudah

konsisten dengan tujuan, asumsi lingkungan, dan kondisi internal.

b) Ketepatan Apakah rencana yang terpadu dan komprehensif sudah

memperoleh sumber daya yang diperlukan, preferensi resiko, dan

wawasan waktu.

c) Workable Apakah rencana yang terpadu dan komprehensif layak

dan memberikan simulasi terhadap perusahaan?

D. PROSES PENGENDALIAN/CONTROL
adalah untuk memastikan sampai sejauh mana suatu perusahaan itu

berjalan. Prosesnya yaitu membandingkan beberapa kinerja pada hasil

yang telah dicapai untuk selanjutnya mengambil tindakan perbaikan jika

diperlukan.

1. Menentukan apa yang diukur. Manajer puncak dan operasional dalam

suatu perusahaan perlu menentukan proses implementasi dan hasil-

hasil yang akan dipantau. Proses dan hasil tersebut harus dapat diukur

dalam cara yang objektif dan konsisten. Secara ‘tradisional’ banyak

15
perusahaan bahwa mengevaluasi strategi hanya menilai bagaimana

kinerja perusahaan. Apakah aset meningkat? Apakah provit

meningkat? Apakah produktivitas meningkat? Bagaimana

dengan Return on Investment?

Banyak yang beranggapan indikator-indikator tersebut memuaskan/

berjalan sebagaimana mestinya. Namun, cara-cara tersebut terkadang

membuat kita misleading. Karena fokus perusahaan tidak hanya

jangka pendek, namun juga jangka panjang yang tidak hanya fokus

pada analisis tersebut saja, kita juga membutuhkan analisis lain seperti

pelanggan, stakeholder, SDM, dll.

2. Menetapkan standar kinerja. Standar kinerja merupakan sasaran

strategis atas hasil kerja yang dapat diterima. Penentuan standar

kinerja tidak hanya pada hasil akhir namun juga pada prosesnya.

3. Mengukur kinerja aktual. Pengukuran dilakukan saat awal penentuan

standar.

4. Membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan.

Proses-proses akan berakhir jika telah sesuai standar atau terdapat

penyimpangan yang masih dapat diterima (rentang toleransi).

5. Mengambil tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan dilakukan jika

hasilnya memang sudah tidak bisa di toleransi. Hal-hal yang harus

diperhatikan sebelum perbaikan:

a) Apakah penyimpangan suatu kebetulan?

b) Apakah proses yang berjalan tidak berfungsi dengan baik?

16
c) Apakah proses yang berjalan sesuai standar?

E. Karakter Evaluasi dan Kontrol


Ada beberapa karakter yang membuat evaluasi strategi kita menjadi

efektif. pada bagian ini kita akan membahas tiga karakter utama agar

aktivitas evaluasi tidak berlangsung dengan sia-sia, yaitu:

1. Ekonomikal. Aspek yang kita perlukan dalam evaluasi ini adalah informasi

atas kinerja yang indikatornya sudah diterapkan terlebih dahulu. Ketika

informasi yang didapat lengkap maka akan semakin baik.

2. Aspek yang bermakna. Tindakan evaluasi yang akan kita lakukan harus

sesuai dengan tujuan yang telah kita tetapkan. Karena itulah yang

merupakan penentuan prioritas, kriteria kerja dalam penilaian, pembobotan

yang akurat menjadi penting dalam evaluasi kerja.

3. Tepat waktu. Evaluasi yang dilakukan dilakukan tepat pada waktunya,

karena itu perusahaan dalam situasi persaingan bisnis sekarang harus

memanfaatkan dukungan teknologi informasi. Berbagai persoalan terkait

degan kemutakhiran informasi untuk pengawasan kini bisa dipecahkan

dengan dukungan teknologi. Untuk menggambarkan karakter ini kita bisa

mencontohkan lewat perusahaan perkebunan, misalnya, yang memiliki

kebun di remote area, di kawasan jauh dari dari perkotaan memiliki

perangkat teknologi untuk memantau perkembangan pengelolaan kebun.

Mereka memiliki foto dari satelit untuk informasi rinci seperti beberapa

tanaman yang ada di sejumlah luas lahan tertentu. Dari informasi yang di

17
input setiap hari, manajemen di kota-kota besar seperti Jakarta dapat

mengetahui perkembangan taman-taman dalam waktu yang cepat sekali.

Contoh lain bisa juga seperti BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan

Geofisika), dimana BMKG memiliki perangkat teknologi untuk memantau

dan meramal segala aktivitas mulai cuaca, iklim, hingga seluruh

perkembangan sifat alami bumi dan gejalanya. Karena BMKG memiliki

foto dari satelit untuk informasi rinci mengenai segala aktivitas di bumi

Indonesia dan sekitarnya serta memiliki rekaman satelit pada masing-

masing wilayah Indonesia.

F. PENGERTIAN PENGENDALIAN / CONTROL


Pengendalian merupakan kegiatan memberikan pengamatan,

pemantauan,penyelidikan,dan pengevaluasi keseluruhan kegiatan

manajemen agar tujuan yangsudah ditetapkan dapat tercapai secara tepat

dan sesuai harapan. Menurut Robbin dancoulter (1999) pengendalian

merupakan sebuah proses mengoreksi setiappenyimpangan yang berarti.

Sedangkan pengendalian strategik adalah bentuk khususdari pengendalian

organisasi yang memfokuskan kepada pengawasan dan evaluasiproses

manajemen strategi dengan maksud untuk meyakinkan bahwa hal

tersebutsecara fungsi bisa berjalan .Ada tiga langkah dalam pengendalian,

yaitu :

1. Menetapkan standar dan metode untuk pengukuran kinerja

Penetapan standar dan metode untuk pengukuran kenerja bisa

mencakup standardan ukuran untuk segala hal, mulai dari target

18
penjualan dan produksi sampai padacatatan kehadiran dan keamanan

pekerja.

2. Mengukur kinerja

Menukur kinerja berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan untuk

menentukanapakah terjadi penyimpangan atau tidak dari rencana.

3. Membandingkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar

Membandingkan prestasi kerja adalah membandingkan hasil yang

telah diukur dengan target atau standar yang telah ditentukan.

Apabila kinerja sesuai dengan standar, manajer berasumsi bahwa

segala sesuatunya telah berjalan secara terkendali.

4. Mengambil tindakan perbaikan

Tindakan ini dilakukan manakala kinerja rendah di bawah standar

dan analisis menunjukkan perlunya diambil tindakan. Tindakan

perbaikan dapat berupa mengadakan perubahan terhadap satu atau

beberapa aktifitas dalam operasi organisasiatau terhadap standar

yang telah ditetapkan sebelumnya.

G. PROSES PENGENDALIAN
1. Proses Pengendalian Oprasional

Sistem pengendalian operasional merupakan pedoman untuk

melakukan evaluasi tujuan-tujuan jangka pendek, umumnya jangka

waktu satu bulan hingga satu tahun. Terdapat tiga sistem untuk

19
pengendalian operasional yaitu anggaran (budgets), jadwal (schedule),

dan faktor penentu keberhasilan (key success factors).

Kemampuan, keterbatasan, dan kebijakan produksi/operasional dapat

mendorong atau menghambat pencapaian tujuan secara signifikan.

Proses produksi biasanya bernilai 70 % dari total asset perusahaan.

Bagian utama dari proses pelaksanaan strategi terjadi dilokasi

produksi. Keputusan-keputusan yang terkait dengan produksi

mengenai besarnya pabrik, letak pabrik, desain produk, pilihan

peralatan, jenis alat-alat, ontrol persediaan dan lain-lain.

Dalam pengendalian operasional perusahaan-perusahaan berteknoligi

tinggi, biaya produksi mungkin tidak sepenting fleksibilitas produksi

karena sering dibutuhkan perubahan produk yang besar. Dan mereka

harus mengandalkan system pengendalian operasional yang cukup

fleksibel agar terjadi perubahan berkali-kali dan pengenalan produk

baru dengan cepat. Sebuah artikel di Harvard Business Review

menjelaskan mengapa beberapa organisasi mengalami kesulitan :

Mereka terlalu lambat menyadari bahwa perubahan dalam strategi

produk mengubah tugas-tugas system produksi. Tugas-tugas tersebut,

yang dinyatakan dalam hal kebutuhan biaya, fleksibilitas produk,

fleksibilitas volume, kinerja produkndan konsistensi produk,

menentukan kebijakan manufaktur mana yang paling sesuai.

2. Proses Pengendalian Kualitas

20
Kualitas  menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih

suatu produk atau jasa, sehingga kualitas merupakan penentu

keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Untuk menjamin kualitas produk yang dihasilkan memenuhi syarat-

syarat dari konsumen, maka perlu dilakukan pengendalian

kualitas. Ketika hanya satu karakteristik output dipertimbangkan

dalam pengendalian kualitas, maka masalah dapat diselesaikan secara

konvensional. Pengendalian kualitas menjadi lebih kompleks ketika

banyak karakteristik output yang dipertimbangkan dan masing-masing

harus memenuhi spesifikasi tertentu. Kompleksitas pengendalian

kualitas sebagai sebuah sistem seringkali menimbulkan konflik

diantara beberapa tujuan yang ingin dicapai. Peningkatan pencapaian

pada salah satu karakteristik mengakibatkan pengurangan pencapaian

karakteristik yang lain, sehingga diperlukan perancangan sistem

pengendalian kualitas secara simultan.

Perbaikan yang berkesinambungan pada produk untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan, memberikan keberhasilan usaha dan

mengembalikan investasi kepada para pemegang saham dan pemilik

perusahaan.

H. FUNGSI SISTEM PENGENDlIAN


Sistem pengendalian manajemen digunakan sebagai salah satu usaha

dalam bentuk sistematis yang digunakan sebuah perusahaan dalam

21
mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dilakukan dengan melakukan

perbandingan prestasi kerja yang ada dengan rencana serta membuat

tindakan yang paling baik dan tepat untuk menghilangkan atau

mengstabilkan perbedaan yang ada.

Selain itu, dengan adanya sistem pengendalian manajemen yang baik,

maka pengendalian biaya yang dikeluarkan dari sebuah perusahaan akan

lebih efektif. Hal ini dikarenakan dalam pengendalian biaya yang baik

membutuhkan komunikasi antara informasi yang disampaikan oleh

akuntansi kepada manajemen yang baik. Berikut ini beberapa fungsi dari

adanya sistem pengendalian manajemen di dalam sebuah perusahaan

maupun organisasi.

1. Melakukan perencanaan yang tepat untuk sebuah perusahaan

2. Melakukan koordinasi yang tepat antar bagian

3. Melakukan proses komunikasi informasi yang baik

4. Mengambil sebuah keputusan akan suatu hal

5. Memotivasi pekerja atau sumber daya manusia yang bekerja di sebuah

perusahaan agar memiliki perilaku atau nilai dan norma yang sesuai

terhadap tujuan perusahaan.

6. Melakukan kendali akan segala hal yang terjadi di sebuah perusahaan

7. Menilai kinerja sumber daya yang ada di dalam perusahaan

8. Meningkatkan sistem akuntabilitas sebuah perusahaan

22
9. Merangsang serta membangkitkan rasa patuh terhadap aturan operasional

yang berlaku

10. Melakukan perlindungan terhadap segala aset yang ada di sebuah

perusahaan

11. Mengelola segala kegiatan yang terjadi pada sebuah perusahaan sehingga

pelaksanaannya efisien dan efektif

I. MANFAAT SISTEM PENGENDALIAN


Sistem pengendalian juga memiliki berbagai manfaat bagi sebuah

perusahaan, sebagai berikut.

1. Manfaat pertama dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat

mengetahui sudah sejauh mana program yang sedang dilakukan oleh

perusahaan. Sistem pengendalian manajemen juga dapat melihat apakah

sudah sesuai dengan standar serta rencana kerja yang telah ditetapkan.

2. Manfaat kedua dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat

mengetahui jika ada berbagai penyimpangan yang terjadi dalam proses

pengerjaan suatu aktivitas.

3. Manfaat ketiga dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat

mengetahui bagaimana waktu serta sumber daya yang disediakan dapat

tercukupi serta dimanfaatkan oleh perusahaan dengan baik.

23
4. Manfaat keempat dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat

mengetahui berbagai faktor yang menjadi penyebab terjadinya

penyimpangan suatu aktivitas.

5. Manfaat kelima dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat

memberikan ruang bagi supervisi perusahaan untuk melihat serta

merenungkan pekerjaan yang mereka miliki.

6. Manfaat keenam dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat

menerima informasi serta berbagai perspektif dari orang lain mengenai

sebuah aktivitas.

7. Manfaat ketujuh dari sistem pengendalian manajemen adalah dapat

mendukung setiap anggota perusahaan baik dari segi personal maupun

pekerjaan yang sedang dilakukan.

8. Manfaat kedelapan dari sistem pengendalian manajemen adalah

memastikan setiap orang memberikan reaksi yang proaktif serta reaktif.

9. Manfaat kesembilan dari sistem pengendalian manajemen adalah

memastikan kualitas setiap pekerjaan yang dilakukan memenuhi standar

yang telah ditentukan.

10. Manfaat kesepuluh dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk

memastikan setiap anggota perusahaan tidak mengalami kesulitan ataupun

masalah baik dalam hal pribadi maupun tugas perusahaan.

J. UNSUR DARI SISTEM PENGENDALIAN

24
Dalam sistem pengendalian manajemen terdapat beberapa unsur yang

saling terhubung antara satu sama lain sehingga membentuk sebuah proses

kerja.

1. Detektor

Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang pertama adalah detektor

yang merupakan alat sebuah perusahaan dalam mengidentifikasi apa yang

sebenarnya terjadi dalam suatu proses pengendalian manajemen yang ada

di sebuah perusahaan atau organisasi.

2. Selektor
Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang kedua adalah selektor

yang merupakan alat yang digunakan sebuah perusahaan untuk menilai

signifikansi tentang apa yang terjadi atau peristiwa yang sedang terjadi di

dalam proses pengendalian manajemen.

3. Efektor 

Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang ketiga adalah efektor

yang merupakan alat yang digunakan sebuah perusahaan untuk mendorong

perilaku maupun tindakan tertentu ketika aktivitas yang dilakukan tidak

sesuai dengan pedoman atau patokan yang ada.

4. Komunikator 

25
Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang keempat adalah

komunikator yang merupakan alat yang digunakan untuk melakukan

transmisi informasi antara bagian detector menuju assessor ataupun

sebaliknya.

Terdapat empat unsur dari sistem pengendalian manajemen yaitu, detektor,

selektor, efektor, serta komunikator yang memiliki hubungan antara satu

sama lain. Proses sistem pengendalian manajemen sebuah perusahaan pada

umumnya dimulai dari unsur detektor yang berfungsi untuk mencari

informasi mengenai sebuah aktivitas.

K. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM PENGENDALIAN


Dalam sistem pengendalian manajemen yang sedang berjalan sendiri,

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Berikut ini

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sistem pengendalian

manajemen.

1. Ukuran serta penyebaran enterprise


Faktor pertama yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen

adalah ukuran serta penyebaran enterprise, dimana seperti yang kita

ketahui bahwa pasti terdapat pada proses penyebaran antara perusahaan

yang lebih besar dengan perusahaan yang relatif lebih kecil. Perbedaan itu

sendiri, dapat menjadi pengaruh dari sistem pengendalian manajemen yang

ada di perusahaan tersebut. Hal ini juga dapat menjadi penentu isi serta

26
sifat yang ada di dalam sistem kontrol pada tiap perusahaan maupun

organisasi.

2. Struktur organisasi, delegasi serta desentralisasi


Faktor kedua yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah

struktur organisasi, serta sejauh mana proses desentralisasi maupun

delegasi terjadi di seluruh perusahaan maupun organisasi. Seperti

contohnya, filosofi manajemen yang dimiliki oleh Bank Indonesia akan

sangat berbeda dengan filosofi manajemen yang dimiliki oleh Negara

Trading Corporation.

Selain itu, adanya tingkat desentralisasi serta delegasi di dalam sebuah

perusahaan dapat membawa perubahan dari sebuah titik waktu yang lain

gua memenuhi tantangan dari perubahan lingkungan yang ada serta

peluang yang akan hadir bagi perusahaan.

3. Sifat serta pembagian operasi


Faktor ketiga yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah

sifat serta pembagian operasi. Seperti pada contohnya di perusahaan atau

industri minyak, dimana sub-unit yang ada tidak dapat dibentuk

berdasarkan dasar produk, sedangkan pada banyak perusahaan dengan

27
skala perdagangan yang besar, divisi yang ada di sebuah perusahaan dapat

dibuat berdasarkan produk yang ingin diproduksi.

4. Jenis pusat tanggung jawab


Faktor keempat yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen

adalah jenis pusat tanggung jawab atau sistem yang ada pada sebuah

perusahaan atau organisasi. Hal ini dapat berguna untuk menentukan

pengukuran yang tepat baik dari segi biaya maupun keuntungan atas

investasi yang dilakukan yang semua bergantung kepada jenis pusat

tanggung jawab.

5. Persepsi yang dimiliki seseorang


Faktor kelima yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen

adalah persepsi yang dimiliki seseorang di dalam sebuah perusahaan yang

dapat memberikan dampak bagi mereka, baik dalam hal pekerjaan,

kepuasan dengan perusahaan, maupun promosi serta kesejahteraan umum

yang didapat dengan berada di dalam sebuah perusahaan.

L. PENGERTIAN BALANCED SCORE CARD


Balanced Scorecard atau sering disingkat BSC adalah suatu sistem

manajemen strategi (strategic based responsibility accounting system)

yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu perusahaan ke

dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.

28
“Scorecard” sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu

skor yang akan di gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan

pada masa yang akan datang.

Sedangkan “Balanced” memiliki makna berimbang, yang artinya dalam

mengukur kinerja seseorang atau suatu organisasi harus di ukur secara

seimbang dari dua sudut pandang seperti keuangan dan non keuangan,

jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan, balanced scorecard

adalah suatu mekanisme pada sistem manajemen yang mampu

menerjemahkan visi serta strategi organisasi ke dalam suatu tindakan yang

nyata di lapangan.

Sehingga balanced scorecard menjadi salah satu alat manajemen yang

terbukti membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan

strategi bisnisnya.

M. FUNGSI BALANCED SCORE CARD


Balanced Socrecard menjadi acuan untuk menilai kinerja manajemen

strategis sebuah perusahaan, seperti mengidentifikasi dan meningkatkan

berbagai aspek baik secara internal maupun eksternal.

29
Balanced scorecard juga memiliki beberapa fungsi utama, antara lain

untuk:

1. Melakukan komunikasi mengenai target yang ingin perusahaan capai

2. Menciptakan strategi untuk menyesuaikan tugas dan pekerjaan untuk

setiap divisi

3. Menentukan prioritas pada proyek, produk, hingga layanan perusahaan

4. Mengukur dan memantau perkembangan dan kemajuan dari strategi yang

telah dilaksanakan

Hasil data yang diperoleh dari balanced scorecard dapat menjadi sarana

untuk menentukan keputusan bisnis yang lebih baik bagi perusahaan di

masa depan.

30
BAB IV

KESIMPUAN

A. KESIMPULAN
Evaluasi, Pengendalian dan Balanced ScoreCard sangat penting di

terapkan dalam suatu Perusahaan. Karna dengan adanya ketiga hal tersebut

dapat membantu suatu Perusahaan/organisasi dalam mengatur Strategi

Manajemen yang baik dalam suatu Perusahaan tersebut.

B. SARAN
Sesuai dengan pembahasan di atas, maka desain subsistem sistem

pengendalian manajemen strategi berkualitas yang cocok bagi perusahaan

adalah dengan membuat dan menjalankan Evaluasi, Pengendalian dan

Balance Scorecard dalam keseluruhan aktivitas perusahaan.

31
DAFTAR PUSTAKA

Strategic Management and Business Policy ; Thomas L.Wheelen , J.David


Hunger

https://journal.stieamkop.ac.id/index.php/seiko “VOL. 2 NO. 1 2018

EVALUASI STRATEGI MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA


RUMAH SAKIT PATAR ASIH ; Samuel Sabam P. Panjaitan E. Kusumadmo
(2018)

Strategic Management Competitiveness & Globalization ; Irreland & Horkisson (

Strategic Management Concept & Casess ; Fred. R. David

Principles of Management ; Hill & Mcshane

32

Anda mungkin juga menyukai