Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MADURA
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang metode perumusan
strategi: matrik analisis SWOT yang dibimbing oleh Ibu ISTIANAH ASAS,
S.E.,M.Ec.,Dev.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan
dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua
PENULIS
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. ..........1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ ..........3
1.3 Tujuan.......................................................................................... ..........3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 STRATEGI PELAKSANAAN ............................................................ 4
2.2 Peran Berfikir…………………………………………………………8
2.3 Manfaat Manajemen Strategi………………………………………..13
2.4 Langkah Dalam Pengembangan Organisasi…………………………13
2.5 Tahap-Tahap Dalam Manajemen Strategis………………………….14
2.6.Tujuan Analisis SWOT……………………………………………...17
2.7 Pendekatan Analisis SWOT…………………………………………17
3.1 Model-Model Matriks Analisis SWOT .............................................. 21
3.2 Penerapan Analisis SWOT ................................................................. 23
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................26
4.2 Saran....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................28
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh dan ditetapkan sebagai
keputusan pimpinan tertinggi atau keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil,
agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif, dalam usaha menghasilkan
sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta
pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaiantujuan
(disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Suatu strategi dipilih dari sekian banyak alternatif yang telahdianalisis dan
dipertimbangkan dengan teliti dan matang serta dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu. Maksudnya adalah agar suatu organisasi berada pada kondisi dan posisi yang
efektif dalam upaya mencapai tujuan dan berbagai sasarannya dalam lingkungan
eksternal yang sering berubah pada tingkat dan intensitas yang adakalanya tidak
mungkin diperhitungkan sepenuhnya sebelumnya. Telah ditekankan dimuka bahwa
efektif tidaknya suatu strategi sebagai istrumen untuk mencapai tujuan dan berbagai
sasaran suatuorganisasi, tidak terlihat pada proses perumusan dan penentuannya
sebagai akibat analisis strategi yang dilakukan terhadap berbagaialternative yang layak
dipertimbangkan, melainkan pada implementasinya. Namun disisi lain perlu pula
digaris bawahi bahwa evaluasi strategiyang telah kita jalankan perlu dilakukan hal
tersebut dikarenan
1
agar kita dapat mengetahui apakah strategi yang kita jalankan behasil dan dapat berjalan
optimal. Selain evaluasi strategi ada juga hal yang harus kitalaukukan setelah kita menerapkan
strategi selama beberapa periode yaitu strategi pelaksanaan dan kontrol dimana hal ini dimaksudkan
agar strategi yang dijalankan dapat terkendali dan terwujud dengan baik. Dalam pengembangan
konsep strategi, pengendalian strategi merupakan bagian akhirdalam siklus manajemen strategi. Di
dalam siklus manajemen strategi, pengendalian strategi akan banyak berfungsisebagai alat umpan
balik bagi pengembangan strategi organisasi yang baru. Tujuan sistem pengendalian strategi adalah
untuk memonitor dan mengevaluasi kemajuan pencapaian sasaran-sasaran strategi. Strategi
fungsional dapat memberikan pedoman- pedoman kegiatan lebih terperinci dan masih dibutuhkan
untuk menjamin pemanfaatannya. Walaupun pembagian kegiatan-kegiatan intraorganisasi telah
efektif, hal ini tidak menjamin pemenuhan standar pelaksanaan yang berlaku. Arena kegiatan
organisasi terdiri dari individu-individu dan sub unit perusahaan yang semuanya mempunyai
persepsi yang berbeda-beda dengan apa yang harus dilakukan untuk pencapaian
tujuan unit, perbandingan atau evaluasi pelaksanaan kerja, dan upaya kegiatan perbai kan atau
koreksi. Sistem strstegi pelaksanaan dan kontrol seharusnya juga mencakup komponen-komponen
yang mampu menggunakan sumberdaya keuangan, manusia, dan fisik perusahaan untuk tujuan
pelaksanaan strategi secara efektif. Adapaun selain hal-hal yang telah penulis paparkan di atas,
dalammakalah ini penulis juga akan sedikitnya memaparkan mengenai halihwalberkenaan dengan
pengendalian strategi.
Sering kita ketahui didalam suatu berwirausahaan pastilah ada membutuhkan suatu rancangan
yang dapat membantu kita alam melakukan berwirausaha banyak cara- cara atau strategi bagi kita
dalam berwirausaha salah satunya yaitu dengan analisis menggunakan SWOT. SWOT adalah
Analisis suatu kondisi internal maupun eksternal dalam Organisasi atau Berwirausaha yang
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis
internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness).
Sementara, analisis eksternal mencakupfaktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS).
Untuk mengetahui leih lanjut apa yang dimaksud tentang analisis SWOT akan dibahas dalam
Makalah ini
2
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. 3 Tujuan
• Mengetahui apa yang di maksud dengan strategi pelaksanaan dan Kontrol
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Pelaksanaan berasal dari kata “laksana” yang berarti buatan, sifat tanda,kemudian
mendapat awalan “pe” dan akhran “an” yang berfungsi membentuk kata benda
menjadi “pelaksanaan”. Dalam kamus bahasa Indonesia yang disusun oleh
Poewadarminta (1976;553) dalam bukunya Kamus Bahasa Indonesia diberikan
batasan mengenai pelaksana dan pelaksanaan sebagai; “Pelaksana adalah orang-orang
yang mengerjakan atau melaksanakan rencana yang telah disusun, sedangkan
pelaksanaan adalah perihal perbuatan usaha atau pelaksanaan rancangan”. Kata
pelaksanaan juga memiliki makna kata yang sama dengan kata implementasi, lebih
lanjut Syukur Abdullah (1987:09) dalam bukunya Konsep Pendekatan dan
Relevansinya dalam Pembangunan mengemukakan; “Implementasi adalah suatu
proses rangkaian kegitan tindak lanjut setelah sebuah rencana dan kebijaksanaan
ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah-langkah yang strategi
maupun yang oprasional yang ditempuh guna mewujudkan suatu kegiatan menjadi
kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula”.
Dalam kamus Webster yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab, (1997:64) dalam
bukunya Analisis Kebijaksanaan dikemukakan bahwa; 32
4
“Pengertian implementasi dirumuskan secara pendek, dimana “to implementasi”
(mengimplementasikan) berarti “to provide means for carrying out; practical effec to”
(menyajikan alat bantu untuk melaksanakan : menimbulkan dampak/berakibat
sesuatu)”. Dari definisi di atas menunjukan bahwa implementasi atau pelaksanaan
merupakan aspek operasional dari rencana atau penerapan berbagai program yang
telah disusun sebelumnya, mulai dari penetapannya pada hasil akhir yang dicapai
sebagai tujuan semula. Untuk melihat apakah strategi yang telah ditentukan tepat atau
tidak, baik pada tingkat organisasi atau bisnis yang ditangani, tidak hanya terletak pada
tepatnya pilihan yang yang dijatuhkan pada satu alternatif yang diperkirakan akan
mendukung keseluruhan upaya untuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran serta
mengembangkan misi yang telah ditentukan, juga tidak hanya terletak pada akuratnya
analisis strategi yang dilakukan, melainkan terutama pada analisis terakhir terjadi pada
waktu strategi tersebut diimplementasikan. (Sondang Siagian, 2005 ; 198). Selanjutnya
Sondang Siagian membagi tiga tahap
Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan
adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat
penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas- aktivitas agar sesuai dengan rencana.
Dimana kegiatannya sbb:
5
Fungsi kontrol dalam manajemen strategi :
Mengapa ada satu perusahaan yang berhasil dan yang lain gagal
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer
untuk mencapai keberhasilan organisasi.Manajemen strategis di katakan efektif
apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis,
kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk
kami.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
2. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka panjang,
mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan
organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang
sesuai untuk diadopsi.
3. Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan
organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar
strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
4. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil
dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk
mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah- langkah
perbaikan jika diperlukan.
5. Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/ penggabungan aspek-aspek
pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/ akuntansi, operasional/ produksi dari
sebuah organisasi.
7
Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses
manajemen yang dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi
organisasi tersebut maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan
manajemen strategik.
Tujuan Sebuah Perusahaan Menerapkan Sistem Manajemen Strategijuga sebagai
berikut :Memberikan Arah Pencapaian Tujuan Organisasi / PerusahaanDalam hal ini,
manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah tujuan
organisasi / perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapatdijadikan landasan untuk
pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
Membantu Memikirkan Kepentingan Berbagai Pihak Organisasi/ perusahaan
harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang
saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan
atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap sukses
atau gagalnya perusahaan.
Dapat Mengantisipasi Setiap Perubahan Kembali Secara Merata Manajemen
strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan
menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/
berpikir mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini
dan hari esok.
Berhubungan dengan Efisiensi dan Efektifitas Tanggung jawab seorang manajer
bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi,
akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras
melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.
2.2 PERAN BERFIKIR STRATEGI PELAKSANAAN DAN KONTROL
Pada dasarnya di dalam rencana strategi harus mempunyai tahap pelaksanaan
yang senantiasa memperhatikan perencanaan yang merupakan pedoman dan penuntun
dalam langkah pelaksanaan strategis dalam bidang pariwisata tersebut merupakan
wewenang Dinas Pariwisata Kabupaten Toraja Utara. Sehubungan dengan relevansi
pertumbuhan dan kemajuan yang dicapaidi sektor pariwisata secara nasional, maka
seyogyanya pulalah jika mekanisme perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
daerah yang dilaksanakan di Kabupaten Toraja Utara memerlukan pelaksanaan
8
program yang kreatif, khususnya dalam strategi pengembangannya yang berkorelasi
terhadap usaha pemanfaatan segenap komponen sumber daya yang tersedia di daerah.
Dalam rangka memanfaatkan peluang pariwisata yang secara prospektif dapat
menguntungkan, maka diperlukan juga iklim usaha yang kondusif agar dapat
menjamin berlangsungnya kegiatan pariwisata, serta membuka peluang investasi guna
meningkatkan aktivitas pariwisata, yang selanjutnya melalui pengelolaan berbagai
potensi secara optimal diharapkan akan dapat menarik 50dunia usaha untuk melakukan
kegiatan penanaman modal di Kabupaten Toraja Utara dapat dipastikan bahwa
aktivitas ekonomi akan meningkat dan pada gilirannya akan memberi dampak secara
langsung terutama dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dan
menunjang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
9
tercapai melalui pengelolaan dan pengusahaan yang benar dan
terkoordinasi, baik lintas sektoral maupun swasta yang berkaitan dengan
pengembangan kegiatan pariwisata sehingga diperlukan peran serta dan
dukungan dari masyarakat dan pemerintah dan seluruh sektor yang berperan
dalam pengembangan kepariwisataan.
Keberhasilan pelaksanaan pengembangan daerah tujuan wisata sangat
tergantung dan tidak terlepas dari peran semua elemen, tentunya dengan
memperhatikan unsur program, anggaran dan proses yang ada. Untuk dapat
melihat gambaran mengenai substansi di atas, maka pembatasan dalam
penelitian ini akan dibatasi pada beberapa aspek, yaitu mengetahui pelaksanaan
dan permasalahan pengembangan derah tujuan wisata51 dengan melaksanakan
survei dan observasi kepariwisataan sebagai tahapan awal untuk memberikan
gambaran terhadap permasalahan yang dihadapi. Untuk melaksanakan
perencaan strategi dalam rangka pembangunan daerah, maka harus
dipertimbangkan berbagai permasalahan yang ada dalam lingkungan strategis.
Permasalahan atau hambatan kunci dalam hal ini adalah masalah manusia yang
merupakan penggerak, proses dalam pelaksanaan rencana tersebut, struktur
sebagai pemandu untuk mengetahui hubungan bagian dan keseluruhan serta
tugas pokok masing-masing dan kelembagaan dalam hal ini kepemimpinan
yang kuat. Berhasil tidaknya pelaksanaan rencana strategi akan menunjukkan
prestasi yang dicapai sampai saat ini, posisi saat ini dan memikirkan masalah-
masalah yang telah ada yang mungkin dihadapi di masa datang.
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu
organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat
dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik
mungkin. Peran manajemen stratejik ketika diimplementasikan dalam suatu
organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin.Apalagi
melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi
perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang
10
banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga
proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan
seefisen mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan
pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan
nilai tambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik,
tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang
diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan
dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing
organisasi, baik bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas
hal pokok berikut :
1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan
Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi
yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM.
Pencapaian kondisi tersebut di-dapatkan dari kerjasama antar individu
yang mampu mewujudkan sinergi perkembangan organisasi sesuai siklus
organisasi (pengenalan, pertumbuhan, kedewa-saa dan pembaharuan
dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali) ditinjau dari faktor
internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan,
baik fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan
konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung
ketidak-pastian dan penuh risiko.
2. Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu
(lalu, kini dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens
pembelajaran) dalam mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke
depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan (superior-tas) yang
dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB) dengan secara
11
komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro seperti politik,
ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya pem-belajaran
organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi
berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan
luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman
yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan kelompok
kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal
tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep stra-tegi, baik
yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D.
Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang
dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5)
atau tema tertentunya.
3. Manajemen Strategik
Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh
tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan
strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal
tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis
lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas
dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal
sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi)
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas
maupun spesifik, seperti:
a. Masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk,
persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran
distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya;
b. Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga)
c. Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan)
d. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan).
Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-
pernyataan yang terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi
12
(justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/standar) sebagai jawaban
terhadap pencanangan strategi yang telah disusun menurut
tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada
muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja
proses pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka panjang.
Dalam hal ini, struktur organisasi dengan berbagai bentuknya
(sederhana, fungsional, divisional, matriks, unit bisnis strategik
berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat.
2.3 Manfaat Manajemen Strategi
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka
kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam
organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak
untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan
lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan
lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.. Ada bebarapa manfaat
yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategic.
13
Langkah Ketiga yaitu mencoba mencari sinergi potensial yang mungkin
dapat ditemukan diantara output yang dihasilkan oleh setiap aktifitas yang
dimiliki oleh organisasi.
14
manajemen strategis.Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan
dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi
tindakan.Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis.Para
manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi
dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini.
Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral
dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk
mengevaluasi strategi adalah:
Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi yang sekarang,Mengukur prestasi,mengambil tindakan korektif.
Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat
hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis,
dan fungsional.
• Strengths(kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat
dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
• Weakness(kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itusendiri.
• Opportunities(peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi
yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri. misalnya kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar
• Threats(ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Analisis SWOT maka kita perlu
memperhatikan fakto-faktor yang sudah dijelaskan diatas yang dalam hal ini
dibagi menjadi dua bagian yakni :
1. Faktor External
Ialah suatu faktor yang dalam penyajianya perlu adanya data sekunder, data
dan informasi yang diperoleh dari hasil survai atau pengamatan agar dapat
mempengerahui terbentuknya suatu (peluang dan ancaman) karena dalam hal ini
16
dapat menyangkut dengan kondisi- kondisi yang terjadi di suatu perusahaan untuk
membuat suatu keputusan perusahaan yang lebih baik
2. Faktor Internal
Ialah suatu faktor yang dalam penyajianya perlu adanya data perusahaan dan
data dan informasi yang dikumpulkan perusahaan agar dapat diketahui mana yang
menimbulkan terbentuknya (kekuatan dan kelemahan) yang mana dapat
mempengaruhi dalm membuat suatu keputusan
Dalam hal ini tujuan dari analisis SWOT dalam suatu perusahaan ialah Untuk
memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan
ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau
landasan penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate
planning. Dengan melakukan hal ini kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan
sumberdaya baru,keterampilan atau mitra baru akan dibutuhkan oleh perusahaan
dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan, pijakan dalam mencapai suatu
tujuan perusahaan.
17
Keterangan:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung
skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian
terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi
penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat
menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai
10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor
yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor
dilaksanakan secarasaling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu
point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan
point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah
didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan
banyaknya jumlah point faktor).
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O
dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada
sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik
pada sumbu Y;
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.
19
Kuadran I :
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan tersebut,
memiliki peluang dan kekuatan sehinga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif ( Growth Oriented Strategi ).
Kuadran II :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi di
versifikasi
20
Kuadran III :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi dilain pihak,
ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada
kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang baik.
Kuadran IV :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal
1. Matriks SWOT
21
Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan dimilki perusahaan. Contoh
22
Contoh :
25
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
• Pelaksanaan berasal dari kata “laksana” yang berarti buatan, sifat tanda, kemudian
mendapat awalan “pe” dan akhran “an” yang berfungsi membentuk kata benda
menjadi “pelaksanaan”. Dalam kamus bahasa Indonesia yang disusun oleh
Poewadarminta (1976;553) dalam bukunya Kamus Bahasa Indonesia diberikan
batasan mengenai pelaksana dan pelaksanaan sebagai; “Pelaksana adalah orang-
orang yang mengerjakan atau melaksanakan rencana yang telah disusun, sedangkan
pelaksanaan adalah perihal perbuatan usaha atau pelaksanaan rancangan”. Kata
pelaksanaan juga memiliki makna kata yang sama dengan kata implementasi, lebih
lanjut Syukur Abdullah (1987:09) dalam bukunya Konsep Pendekatan dan
Relevansinya dalam Pembangunan mengemukakan; “Implementasi adalah suatu
proses rangkaian kegitan tindak lanjut setelah sebuah rencana dan kebijaksanaan
ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah-langkah yang strategi
maupun yang oprasional yang ditempuh guna mewujudkan suatu kegiatan menjadi
kenyataanguna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula”.
• analisis SWOT ialah suatu proses strategi yang dalam menganalisanya dibutuhkan
faktor-faktor untuk merumuskan strategi perusahaa yakni kekuatan (Strenght),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats) yang dilakukan
oleh seorang wirausahawan untuk pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan
perusahaan supaya dapat menjadi dasar atau sandaran untuk perusahaan yang lebih baik
kedepanya.
• Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan
ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan
penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning. Dengan
melakukan hal ini kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan sumberdaya
baru,keterampilan atau mitra baru akan dibutuhkan oleh perusahaan dan juga untuk
mengetahui posisi perusahaan, pijakan dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.
26
• Pendekata-pendekatan dalam analisis swot ada 2 yaitu kuantitatif dan kualitatif
3.2 SARAN
Adapun saran dari pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan analisis
SWOT baik dalam sebuah perusahaan atau sebuah organisasi baik internal maupun
eksternal dengan baik akan memudahkan kedepannya untuk bekerja lebih mudah dan
dapat dijangkau oleh instansi tersebut.
27
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
New Weave (2002:170) dan Schuler (1986) Empowerment and the Law
Ferddy, Rangkuti. 2011, SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun strategi Korporat
Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan risiko, PT. Gramedia Pustaka
http://danisaputra1928.blogspot.co.id/2015/11/analisis-swot.html
28
4