Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN STRATEGI

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah pengantar Manajemen
Disusun Oleh:

Kelompok 5

1.Rafsanjani Ardif Baihaqi 232007


2.Juvita Kartika Arum 232024
3.Anisah Nazihah 232026
4.Mohammad Samsul Huda 232027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


STKIP PGRI JOMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-
NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan.Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW.beserta keluarga dan sahabatnya.

Makalah disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PENGANTAR MANAJEMEN yang
membahas definisi dan tujuan strategi,

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,baik dari
segi penyusunan Bahasa ataupun Teknik penulisannya.oleh karena itu,kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun khususnya dari dosen pengampu Mata Kuliah ini guna menjadi
acuan bagi kami untuk lebih baik lagi dalam Menyusun makalah dalam ini.Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca pada khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.

Jombang,14 September 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar belakang

B.Perumusan masalah

C.Tujuan pembahasan

BAB II :PEMBAHASAN

A.Definisi dan tujuan strategi

B.Analisa SWOT

C.Ada berbagai jenis strategi dan strategi competitive

BAB III :PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh
dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen
strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang
perilaku organisasi.Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen
strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber
daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan
strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-
menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan
kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena
sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia
harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
B.Perumusan Masalah

Berdasarkan dalam latar belakang manajemen Strategi diatas dapat mengambil rumusan
masalah sebagai berikur:

1.Apa yang dimaksud dengan manajemen strategi?

2.Apa Tujuan adanya Manajemen Strategi?

3.Arti dari Analisa SWOT?

4.Apa saja jenis Manajemen Strategi?

5.Apa yang dimaksud dengan Strategi Competitive?

C.Tujuan Pembahasan

Tujuan dalam Penulisan makalah manajemen strategi adalah sebagai berikut:

1.Untuk mengetahui Definisi dari manajemen strategi.

2.Untuk Mengetahui Tujuan dari Manajemen strategi

3.Untuk mengetahui Definisi analisis SWOT dalam manajemen strategi

4.Mengetahui jenis manajemen strategi

5.Mengetahui arti strategi competitive


BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah rangkaian Tindakan dan keputusan mendasar yang dibuat oleh manajemen
puncak dan diaplikasikan oleh seluruh anggota dalam sebuah organisasi .Manajemen strategi juga
mengacu pada rencana komprehensif atau serangkaian tindakan yang diformulasikan dan
diimplementasikan oleh tim manajemen peruasahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya secara
efektif. Strategi ini mencakup keputusan, pilihan, dan pendekatan yang memandu operasi, alokasi sumber
daya, dan proses pengambilan keputusan perusahaan.

Definisi strategi pertama dikemukakan oleh Chandler (1962) yaitu “strategi adalah tujuan jangka panjang
dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai
tujuan tersebut. Porter (1985) mengatakan bahwa “strategi adalah alat yang sangat penting untuk
mencapai keunggulan bersaing.

Beberapa Definisi manajemen strategi menurut para Ahli adalah sebagai berikut:

Ketchen (2009)
Ketcher mendefinisikan analisis manajemen strategis, keputusan dan tindakan oleh perusahaan
untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Definisi ini menggambarkan
dua elemen utama manajemen strategis. Pertama, manajemen strategis dari perusahaan yang
terkait dengan proses yang berjalan (proses yang berkelanjutan): analisis, keputusan dan
tindakan.
J. David Hunger
“Strategic Management is that a set of managerial decisions and actions that determines the long-
run performance of a corporation”, dan jika diterjemahkan secara bebas maka Manajemen
strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam
jangka panjang manajerial.
Thomas L. Wheelen
Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang manajerial.
Gregory G Dees (Djaslim Saladin, 2003)
Manajemen strategi adalah kombinasi dari tiga kegiatan analisis strategi, perumusan strategi dan
strategi implentasi.
Alex Miller (2003)
Manajemen strategi adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas yaitu analisis strategi,
perumusan strategi dan implentasi strategi.

B.Tujuan Manajemen

1. Memberikan arahan jangka Panjang Perusahaan yang bakala dicapai.


2. Membantu Perusahaan beradaptasi pada setiap Perusahaan
3. Membuat kinerja Perusahaan menjadi lebih efektif
4. Mengaplikasi dan mengevaluasi strategi yang disepakati dengan efektif dan efisien
5. Membuat strategi baru untuk menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan eksternal
6. Meninjau ulang kelebihan dan kelemahan serta mencermati peluang dan ancaman bisnis
Perusahaan.
7. Berinovasi pada produk dan layanan sehingga selalu disukai oleh konsumen

C. DEFINISI ANALISA SWOT MANAJEMEN

Analisis SWOT didefinisikan sebagai akronim untuk Strengths, Weakness,Opportunities,dan Threats


yang merupakan teknik analisis riset pasar yang efektif.Biasanya,analisis SWOT digunakan untuk
mengevaluasi kinerja organisasi di pasar dan digunakan untuk mengembangkan strategi bisnis yang
efektif.Dan berikut ini adalah singkatan SWOT adalah sebagai berikut :.

Strengths (kekuatan) :kekuatan swot mengacu pada insiatif internal berkinerja baik ini dapat
dibandingakn dengan insiatif lain atau keunggulan kompetitif eksternal.memmerika area ini
membantu memahami aspek yang sudah berhasil.kemudian dapat menggunakan teknik yang
pasti berhasil, yaitu kekuatan diarea lain yanag mungkin memperlukan dukungan
tambahaan,seperti meningkatkan efisiensi tim.

Weaknesses(Kelemahan):menganalisis kekuatan sebelum kelemahan untuk menciptakn dasar


keberhasilan dan kegagalaan merupakan ide yang baik.Atau juga bisa diartikan mengidentifikasi
kelemahan inyernal memberikan titik awal untuk meningkatkan proyek proyek tersebut.
Opportunities (peluang): hasil dari kekuatan dan kelemahan yang ada,bersaa dengan inisiatif
eksternal ataupun yang akaan menempatkan pada posisi kompetitif yang lebih kuat.

Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi bisnis atau hal-hal yang terjadi di
luar Perusahaan pada pasar yang lebih besar dapat memanfaatkan peluang dan melindungi dari

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford
pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan
Fortune 500.

TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS SWOT DENGAN BENAR

Yaitu menemukan aspek krusial dari kekuatan,kelemahan,peluang,dan ancaman yang dialami


oleh suatu Perusahaan.Keempat aspek tersebut berguna untuk meningkatkan
kekuatan,mengurangi kelemahan,membangun peluang lebih baik,serta menghindari ancaman
yang mungkin terjadi pada masa depan.

MANFAAT ANALISIS SWOT

1. Menentukan Tujuan pemasaran

Analisis SWOT akan membantumu dalam mengevaluasi kekuatan,kelemahan,peluang,dan


ancaman yang dihadapi Perusahaan.

2. Menentukan strategi pemasaran digital

Keberhasilan pemasaran produk pun meningkat apabila mencoba strategi digital marketing
sesuai minat target audients.

3. Meningkatkan performa strategi pemasaran

Kelebihan dan kekurangan strategi pemasaran digital juga bermanfaat sebagai bahan evaluasi
untuk peningkatkan performa.
Cara Melakukan Analisis SWOT dengan Benar

Kumpulkan orang-orang dari berbagai bagian perusahaan Anda dan pastikan Anda memiliki
perwakilan dari setiap bagian. Anda akan menemukan bahwa berbagai kelompok dalam
perusahaan Anda memiliki perspektif yang sama sekali berbed. Dan point ini sangat penting
untuk membuat analisis SWOT Anda berhasil.

Melakukan analisis SWOT mirip dengan pertemuan mendengerkan pendapat, untuk mengetahui
cara yang benar dan salah dalam menjalankan suatu hal. Disarankan untuk memminta setiap
orang mencatat dan minta setiap orang diam-diam menghasilkan ide untuk memulai sesuatu. Hal
ini untuk mencegah grouphting dan memastikan bahwa semua suara didengar.

Setelah melakukan brainstorming selama lima hingga 10 menit, letakkan semua catatan dan
tempel di dinding jangan lupa untuk mengelompokkan ide-ide serupa. Izinkan siapa pun
menambahkan catatan tambahan pada titik ini jika ide orang lain memicu pemikiran baru.

Setelah semua ide diorganisasikan, sekarang saatnya untuk menentukan peringkat ide. gunakan
sistem pemungutan suara di mana setiap orang mendapat lima atau sepuluh “suara” yang dapat
mereka bagikan dengan cara apa pun yang mereka suka. Membuat catatan dalam berbagai warna
berguna untuk latihan ini.

Berdasarkan latihan pemungutan suara, Anda harus memiliki daftar gagasan yang dapat
diprioritaskan. Tentu saja, daftar itu sebagai bahan untuk diskusi dan debat, dan seseorang di
ruangan itu harus dapat membuat keputusan terakhir pada prioritas. Ini biasanya CEO, tetapi bisa
didelegasikan kepada orang lain yang bertanggung jawab atas strategi bisnis.

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang(oppurtunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (Threat). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi
dan kebijakan perusahaan.Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman)
dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi dan model yang paling popular
untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.

C.BERBAGAI JENIS STRATEGI DAN STRATEGI COMPETITIVE

Jenis jenis manajemen Strategi

1. Manajemen strategis linier


Linier adalah bentuk paling sederhana dari strategic management, di mana sebuah organisasi
terlibat dalam proses pengambilan keputusan dasar yang rasional.

Organisasi mengidentifikasi serangkaian hasil yang mungkin terjadi berdasarkan lingkungan


internal dan eksternal dan memilih tindakan yang paling sesuai untuk organisasi.

Organisasi yang terlibat dalam manajemen strategis linier bereaksi terhadap perubahan
lingkungan internal dan eksternal. Reaksi-reaksi ini tidak menghasilkan perubahan substantif
pada produk atau layanan yang ditawarkan oleh organisasi.

Sebagai contoh, sebuah organisasi mungkin mengalami penurunan pendapatan dan menerapkan
inisiatif penjualan baru. Strategi penjualan yang baru tidak mengubah produk atau mengatasi
relevansi produk di lingkungan.

2. Manajemen strategis adaptif


Sesuai dengan namanya, organisasi yang menggunakan manajemen strategis adaptif memindai
lingkungan internal dan eksternal untuk mencari ancaman dan peluang untuk menciptakan
strategi yang menyesuaikan dengan perubahan lingkungan.

Ketika para pemimpin dan pemangku kepentingan berpikir tentang strategic management,
sebagian besar membayangkan menggunakan jenis manajemen strategis adaptif.

Para pemimpin ini tahu bahwa organisasi harus memahami dan beradaptasi dengan dunia yang
terus berubah. Penyelidikan organisasi yang serius dan terfokus yang diperlukan untuk model
adaptif membutuhkan lebih banyak upaya, sumber daya, dan arahan daripada jenis manajemen
strategis yang linier.

3. Manajemen strategis interpretatif


Model interpretif berfokus pada pemahaman dan penerapan misi dan visi organisasi. Di sini,
organisasi secara konstan berusaha mengevaluasi dirinya sendiri untuk menentukan apakah ia
puas dengan arah dan misi organisasi.

Organisasi yang menggunakan tipe manajemen strategis interpretatif lebih berfokus pada
penyesuaian misi organisasi terhadap perubahan lingkungan internal dan eksternal daripada
mengadaptasi produk dan layanan.

Model interpretif meningkatkan kompleksitas karena mengharuskan berbagai konstituen


organisasi untuk berinteraksi dengan cara yang sangat komunikatif dan terorganisir.

4. Manajemen strategis ekspresif


Model manajemen strategis ekspresif menggabungkan model adaptif dan interpretatif yang telah
dijelaskan sebelumnya.

Organisasi yang menggunakan tipe manajemen strategis ekspresif berfokus pada adaptasi
terhadap perubahan lingkungan internal dan eksternal serta secara konstan mengklarifikasi,
mengkomunikasikan, dan memvalidasi misi dan visinya.

Model ekspresif membutuhkan tingkat integrasi dan koordinasi tertinggi untuk anggota
organisasi dan pemangku kepentingan. Tipe ekspresif adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh
sebagian besar organisasi ketika terlibat dalam strategic management.

5. Manajemen strategis transenden


Seiring berjalannya waktu, beberapa organisasi menguasai tipe manajemen strategis linier,
adaptif, interpretatif, dan ekspresif.

Organisasi-organisasi ini biasanya telah beroperasi pada tingkat ekspresif selama beberapa tahun,
dengan terampil beradaptasi dengan tantangan lingkungan dan secara berseni
mengkomunikasikan dan membentuk misi mereka.

Organisasi-organisasi ini tampaknya melampaui model perencanaan tradisional, naik di atas


lingkungan eksternal. Tindakan organisasi mereka mulai mendefinisikan lingkungan eksternal
daripada membiarkan lingkungan eksternal mendefinisikan tindakan organisasi.

Pengertian Competitive Advantage

Competitive advantage adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan


sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan
perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama (Porter, dalam Puspitasari, dkk,
2020, hlm. 3). Menciptakan competitive advantage atau keunggulan bersaing ini adalah
proses berkelanjutan dan jangka panjang yang memanfaatkan sumber daya dan
peluang lain yang tersedia untuk menciptakan produk bernilai tambah yang berlaku
pada bisnis apa pun (Schwarzl & Grabowska, dalam Ismanto, 2020, hlm. 166).

Sementara itu menurut (Li, dkk, dalam Ismanto, 2020, hlm. 167) competitive
advantage adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai atau keunggulan
yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain dan ditiru oleh pesaing. Berbagai nilai atau
keunggulan itu sendiri dapat dilihat dari beberapa dimensi yang meliputi: harga,
kualitas, keandalan pengiriman, inovasi produk, dan waktu ke pasar (Li, dkk, dalam
Ismanto, 2020, hlm. 167).

Sedangkan menurut Kotler & Keller (2016, hlm. 312) competitive advantage adalah
strategi yang menempatkan perusahaan secara kuat terhadap pesaing sehingga
memberikan perusahaan keunggulan bersaing yang sangat kuat pula. Dengan demikian,
berbagai keunggulan kompetitif itu dihasilkan dengan cara memenangkan tempat atau
posisi unggul melalui berbagai kelebihan-kelebihan di atas atau bahkan tidak dimiliki
oleh pesaing.

Tidak hanya berhenti pada poin-poin yang sudah jelas seperti memiliki keunggulan
saja, competitive advantage juga mengharuskan perusahaan dapat terus
mempertahankan berbagai nilai-nilai lebih tersebut agar bisa mendapatkan keunggulan
bersaing tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Bratic (dalam Ismanto, 2020, hlm. 167)
bahwa keunggulan bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan posisi
yang dapat dipertahankan dari pesaing.

Berdasarkan pengertian competitive advantage menurut para ahli di atas, dapat


disimpulkan bahwa competitive advantage, keunggulan bersaing, atau keunggulan
kompetitif adalah keunggulan yang diperoleh melalui penciptaan nilai atau keunggulan
yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain seperti harga yang lebih rendah, kualitas yang
lebih baik, keandalan pengiriman, dan sebagainya yang dapat dipertahankan dengan
baik, sehingga perusahaan memiliki posisi dan keunggulan yang kuat apabila
dibandingkan dengan pesaing.

Tujuan Competitive Advantage


Menurut Kotler & Armstrong (2018, hlm. 230) beberapa tujuan
dari competitive advantage atau membangun persaingan yang kompetitif ini di
antaranya adalah sebagai berikut.

1. Membentuk suatu positioning yang tepat.


Perusahaan berusaha untuk menunjukkan suatu image atau citra tersendiri
mengenai perusahaan kepada pelanggan atau pasar sasaran.
2. Mempertahankan pelanggan yang setia.
Pelanggan yang setia bagaikan kekayaan untuk masa depan, yang jika dikelola
dengan baik akan memberikan aliran pemasukan seumur hidup yang baik
kepada perusahaan.
3. Mendapatkan pangsa pasar baru.
Perusahaan berusaha untuk mendapatkan dan memperluas pangsa pasar dengan
menggunakan strategi bersaing mereka masing-masing untuk meraih pasar
seluas-luasnya.
4. Memaksimalkan penjualan.
Proses untuk memaksimalkan laba atau keuntungan tergantung dari efektivitas
strategi bersaingnya, selain itu juga tergantung pada seluruh sistem yang ada
dalam perusahaan serta unit-unit fungsional lainnya.
5. Menciptakan kinerja bisnis yang efektif.
Perusahaan harus menciptakan kinerja bisnis yang efektif, agar bisnis mereka
dapat dikelola secara strategis, yaitu dengan mendefinisikan: kelompok
pelanggan yang akan dilayani, kebutuhan pelanggan yang akan dipenuhi, serta
teknologi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Strategi Competitive Advantage

Pada tahun 1996, Michael E. Porter mengembangkan cara untuk


mendapatkan competitive advantage yang disebut sebagai Generic Strategies of
Competitive Advantage yang meliputi: differentiation (membuat pembeda) yang
meliputi strategi-strategi: overall low cost (biaya yang lebih rendah),
dan focus (perbedaan fokus) (Ismanto, 2020, hlm. 169). Berikut adalah pemaparan dari
masing-masing strategi competitive advantage menurut Porter.

1. Diferensiasi (Differentiation)

Diferensiasi adalah salah satu tipe strategi kompetitif di mana organisasi berupaya membuat
produk atau jasa yang ditawarkannya berbeda dengan pesaing (Ismanto, 2020, hlm. 170).
Organisasi dapat menggunakan periklanan, fitur produk yang berbeda, pelayanan atau teknologi
baru untuk meraih persepsi produk yang dianggap unik dan berbeda dari produk pesaing.

Keunggulan atau kelebihan dari strategi diferensiasi ini meliputi:

1. Melindungi dari persaingan melalui customer loyalty;


2. Menghindari kebutuhan terhadap low cost position melalui peningkatan marjin
3. Memberikan marjin lebih tinggi sehingga memungkinkan perusahaan mengatasi supplier
power dan mengurangi buyer power;
4. Perusahaan menikmati customer loyalty yang tinggi dan lebih sedikit ancaman dari
pesaing (Ismanto, 2020, hlm. 170).

Sementara itu kelemahan dari strategi competitive advantage melalui diferensiasi ini di antarnya
adalah:

1. Berpotensi memberikan keunikan yang tidak berharga/bermanfaat;


2. Terlalu banyak diferensiasi terlalu tingginya harga premium;
3. Diferensiasi dapat mudah untuk ditiru;
4. Dilusi pengindentifikasian brand melalui perluasan lini produk;
5. Perbedaan persepsi diferensiasi antara penjual dan pembeli (Ismanto, 2020, hlm. 170).

Perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi tidak berusaha untuk tampil sebagai produsen
dengan biaya paling rendah, melainkan menghasilkan suatu produk yang memiliki keunikan
sehingga mudah dibedakan dari produk sejenis di pasar. Karakteristik strategi diferensiasi ini
antara lain:

1. Menciptakan prestige dan brand image yang kuat;


2. Mengunggulkan teknologi;
3. Memberikan inovasi;
4. Menambahkan fitur;
5. Menguatkan layanan pelanggan; dan
6. Memperluas jaringan dealer.

2. Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership)

Kepemimpinan biaya atau cost leadership serta disebut juga sebagai overall low cost merupakan
salah satu tipe strategi competitive advantage di mana organisasi secara agresif berupaya menjadi
lebih efisien (melakukan reduksi biaya) dari pesaing-pesaingnya dengan memotong biaya
produksi dan pengawasan biaya yang sangat ketat (Kuncoro, dalam Ismanto, 2020, hlm. 170).
Beberapa kelebihan dari strategi cost leadership ini antara lain meliputi:
1. Perusahaan dapat mencapai nilai return di atas rata-rata;
2. Melindungi dari kompetisi oleh pesaing;
3. Melindungi perusahaan dari pembeli yang berdaya beli tinggi;
4. Lebih fleksibel dalam mengatasi permintaan supplier atas kenaikan harga input produksi;
5. Memberikan suatu entry barrier melalui skala ekonomi dan keunggulan biaya;
6. Posisi perusahaan yang menguntungkan atas produk subsitusi yang dikenalkan oleh
pesaing yang sudah ada maupun pesaing baru (Ismanto, 2020, hlm. 171).

Sementara itu kelemahannya sendiri meliputi:

1. Terlalu banyak berfokus pada satu atau beberap aktivitas dalam rantai nilai;
2. Semua pesaing memiliki input atau bahan mentah yang sama;
3. Strategi terlalu mudah ditiru;
4. Kurangnya parity of differentiation atau lemahnya perbedaan dengan pesaing;
5. Terkikisnya keunggulan biaya jika informasi biaya yang tersedia untuk pelanggan
meningkat (Ismanto, 2020, hlm. 171).

Melalui strategi overall low cost ini, perusahaan berusaha menjadikan dirinya produsen dengan
tingkat efisiensi paling tinggi dan memiliki tingkat biaya paling rendah di antara para
pesaingnya. Karakteristik strategi overall low cost ini antara lain adalah sebagai berikut.

1. Pembangunan fasilitas berskala efisien secara agresif;


2. Berusaha melakukan pengurangan biaya berdasarkan pengalaman sebelumnya;
3. Biaya ketat dan pengendalian terhadap biaya overhead;
4. Menghindari pembebanan atas pelanggan manajerial;
5. Minimalisasi biaya dalam semua aktivitas yang ada dalam rantai nilai perusahaan seperti
R&D, jasa, penjualan, dan pengiklanan (Ismanto, 2020, hlm. 171).

3. Fokus (Focus)

Fokus adalah salah satu tipe strategi keunggulan kompetitif yang menekankan pada konsentrasi
terhadap suatu segmen pasar atau kelompok pembeli tertentu (Kuncoro, dalam Ismanto, 2020,
hlm. 171). Beberapa keunggulan atau kelebihan dari strategi ini antara lain adalah:

1. Dapat mencapai return di atas rata-rata;


2. Memberi perlindungan terhadap tekanan persaingan;
3. Fokus dapat digunakan untuk memilih ceruk di mana pesaing paling lemah;
4. Menghasilkan entry barrier;
5. Mengurangi pengaruh supplier power (Ismanto, 2020, hlm. 171).

Sementara itu kekurangan atau kelemahan dari strategi fokus ini meliputi:
1. Pengikisan keunggulan biaya dalam segmen yang sempit;
2. Penawaran produk dan jasa yang sangat terfokus merupakan sasaran persaingan oleh
pendatang baru dan peniruan;
3. Perusahaan dapat menjadi terlalu terfokus pada usaha memuaskan kebutuhan pelanggan
(Ismanto, 2020, hlm. 172).

Perusahaan yang memiliki strategi fokus akan memilih suatu segmen atau kelompok segmen
serta menyesuaikan strategi untuk melayani segmen tersebut. Keunggulan kompetitif dicapai
dengan berkonsentrasi secara khusus pada segmen tersebut. Inti dari fokus adalah eksploitasi
terhadap ceruk pasar tertentu yang berbeda dari industri lainnya.

Strategi Campuran

Dalam beberapa penelitian empiris ditemukan bahwa unit bisnis yang memiliki kinerja tertinggi
adalah bisnis yang memadukan keunggulan strategi biaya dan diferensiasi, sedangkan unit bisnis
yang memiliki kinerja terendah menggunakan salah satu strategi umum yang ada, atau mereka
yang dianggap stuck in the middle (Ismanto, 2020, hlm. 172).

Keunggulan dari menggabungkan dua strategi umum meliputi:

1. Semakin sulit bagi pesaing untuk menduplikasi atau meniru produk dan jasa yang
dihasilkan;
2. Keunggulan diferensiasi: kualitas tinggi, identifikasi brand, reputasi;
3. Keunggulan biaya rendah;
4. Perusahaan memiliki posisi yang kuat dalam industry (Ismanto, 2020, hlm. 172).

Sementara itu kelemahan dari memadukan strategi ini meliputi:

1. Perusahaan yang gagal dalam memadukan kedua strategi akan berakhir pada salah satu
strategi atau malah stuck in the middle.
2. Meremehkan tantangan dan pengorbanan yang berhubungan dengan pengoordinasian
aktivitas penciptaan nilai dalam perluasan rantai nilai;
3. Salah dalam menghitung sumber pendapatan dan profit pool dalam industri perusahaan
(Ismanto, 2020, hlm. 172).

Suistanable Competitive Advantage

Konsep keunggulan kompetitif berkelanjutan (SCA) atau sustainable competitive


advantage diperkenalkan pada tahun 1984, ketika Day sedang menjelaskan strategi pemeliharaan
keunggulan kompetitif (Ismanto, 2020, hlm. 173). Pada intinya, sustainable competitive
advantage adalah kesinambungan manfaat dan penerapan strategi penciptaan nilai unik secara
serempak sehingga pesaing potensial yang tidak dapat meniru manfaat tersebut secara terus-
menerus atau berkelanjutan (Barney, dalam Ismanto, 2002, hlm. 173).

Keunggulan kompetitif berkelanjutan terkait dengan upaya perusahaan dalam membangun dan
mempertahankan keunggulan untuk jangka panjang. Keunggulan kompetitif berkelanjutan
dipengaruhi oleh tiga faktor: ukuran target pasar, akses yang lebih besar ke sumber daya dan
pelanggan, dan pembatasan kekuatan pesaing.

Competitive advantage dapat dipertahankan ketika menciptakan posisi yang dapat dipertahankan
melalui pengembangan, sebagai berikut.

1. Produk yang unik dan dihargai; keunikan dan nilai ini mungkin berasal dari sumber daya
manusia yang unggul, teknologi hak milik dan penggunaan bahan baku yang unggul.
2. Definisi target pasar yang jelas dan ketat; semakin jelas dan semakin ketat fokus
perusahaan dalam melayani pasar tertentu, semakin besar kemungkinan akan melayani
pasar dengan sukses.
3. Peningkatan hubungan pelanggan; menciptakan ikatan yang lebih dekat dengan
pelanggan akan membantu perusahaan untuk membangun posisi yang dapat
dipertahankan di pasar (Hooley, dkk, dalam Ismanto, 2020, hlm. 174).

Referensi

1. Ismanto, J. (2020). Manajemen pemasaran. Tangerang Selatan: Unpam Press.


2. Kotler, Philip & Gary Amstrong. (2018). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
3. Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2016). A framework for marketing management,
sixth edition, global edition. England: Pearson.
4. Puspitasari, A., Irma S, Susbiyani, A., Fitriya, E. (2020). Analisis rantai nilai (value chain
analysis) sebagai upaya untuk meningkatkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan
(studi empiris pada pt indoroti prima cemerlang cabang jember). Jurnal Manajemen dan
Bisnis Indonesia Unmuh Jember.

c.kesimpulan
Manajemen Strategik Untuk merealisasikan suatu perencanaan yang baik perlu
adanya dukungan dari aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan, struktur
organisasi, sistem informasi dan komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem
penggajian dan budaya organisasi. Kelemahan perencanaan strategik biasanya
bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan sering berpegang pada asumsi-
asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak termonitornya
pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat. Untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas maka pada tahun
1980-an muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategi. Model ini
mengkombinasikan pola berpikir strategis dalam proses mamajemen. Segala
sesuatu yang strategik tidak hanya berhenti pada proses perencanaan saja tetapi
juga dilanjutkan pada tingkat operasional dan pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai