Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN STRATEGIK

PENGETAHUAN, RUANG LINGKUP, SEJARAH DAN


PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK

Dosen pengampu: Sri Wahyu Handayani, SE.,MMSI

Disusun oleh:

Kelompok 1

Nama NPM
Aqsal Zulvin Alkia 21218000
Fransena Sinaga
Rifki Yudha
Tasha

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Strategik di program
studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada ibu Sri Wahyuni selaku dosen
mata kuliah tersebut.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapih.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bekasi, 8 Maret 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………. i


DAFTAR ISI ………..………………………………………………. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ….. ………………………………….1
2. Rumusan Masalah ……………………………….......2
3. Tujuan ………………………………………………..2

BAB 2 PEMBAHASAN
1. Aturan Main Internal……………………………… 2
2. Rancangan Kemungkinan………………………… 2
3. Jenis Organisasi…………………………………… 3

BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan …………………………………………...9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manajemen strategis adalah seni dan ilmu  penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian
tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai
bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Pemilihan strategi tertentu pada umumnya di dasarkan pada berbagai asumsi yang di
gunakan oleh para perumus dan penentu strategi itu dengan menyadari bahwa semua
peristiwa dan faktor yang berpengaruh pada implementasi strategi dapat di pertimbangkan
dan di pehitungkan dengan tepat.

Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan yang maksimal (David,
2009, p18).

Strategi korporasi terdiri dari strategi pertumbuhan, strategi stabilitas dan strategi
pembaruan. Strategi pertumbuhan meliputi strategi pertumbuhan terkonsentrasi dan strategi
pertumbuhan terdiversifikasi. Strategi stabilisasi mencakup strategi berhenti sementara dan
strategi stabilitas laba. Sedangkan strategi pembaruan dapat berupa strategi penciutan dan
strategi putar haluan.

Secara detail berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dan
menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang termasuk kategori model teknikal dan
manajerial. Salah satu pendekatannya adalah PIMS (Profit Impact of Marketing Strategies).

Profit Impact of Market Strategies (PIMS) adalah proyek yang menggunakan data


empiris untuk menentukan strategi bisnis yang membuat perbedaan antara keberhasilan dan
kegagalan pemasaran dan menemukan hubungan positif yang kuat antara pangsa
pasar perusahaan dan kualitas produk serta return on investment. PIMS memanfaatkan
database yang mendukung karakteristik strategi pemasaran serta produk dan merek yang
sukses serta hubungan antara pengeluaran pemasaran dan profitabilitas. Database tersebut
mencakup data-data terkait lingkungan pasar, situasi kompetitif, biaya, struktur aset, dan
kinerja laba. Penentu utama termasuk posisi pasar, lingkungan pasar, diferensiasi dari pesaing,
dan modal dan struktur produksi.

Terdapat beberapa alasan yang menjadi tujuan perusahaan melakukan diversifikasi


pada produknya yang umumnya berkaitan dua hal terpenting. Yakni peningkatan keuntungan
dan pembagian resiko. Dilihat dari bentuknya, diversifikasi perusahaan bisa dibagi menjadi
vertikal dan horizontal.

Pokok pembahasan pada makalah ini saling berkaitan satu dengan lainnya, pertama
suatu strategi di pilih dan di pertimbangkan dengan teliti dan matang serta di laksanakan
dalam satu kurun waktu tertentu, strategi berorientasi pada masa depan, dalam upaya
menciptakan tujuan dan berbagai sasaran dalam lingkungan eksternal yang sering berubah
pada tingkat dan intensitasnya. Kedua perusahaan akan melakukan analisis terhadap kekuatan
dan kelemahan perusahaan dengan pendekatan manajerial dan kepemimpinan melalui salah
satu pendekatan yakni PIMS (profit impact of Marketing Strategy). Kemudian perusahaan
akan melakukan diversifikasi pada produknya yang umumnya berkaitan dua hal terpenting.
Yakni peningkatan keuntungan dan pengurangan resiko.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Grand Strategi : Pertumbuhan, Stabilisasi dan
Penyehatan ?
2. Bagaimana kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan pendekatan manajerial dan
kepemimpinan ?
3. Mengapa menggunakan pendekatan PIMS (Profit Impact of Marketing Strategy) ?
4. Apa saja bentuk - bentuk strategi diversifikasi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Grand Strategi : Pertumbuhan, Stabilisasi dan Penyehatan.
2. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan pendekatan
manajerial dan kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui pendekatan PIMS (Profit Impact of Marketing Strategy).
4. Untuk mengetahui bentuk - bentuk strategi diversifikasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Umum Strategi


Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratēgos. Adapun
stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi Athena.
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan yang maksimal (David,
2009, p18). Karena strategi adalah alat untuk mencapai tujuan, maka strategi harus
terkoordinasi dan terintegrasi, serta tindakan-tindakan yang telah diatur untuk
memberdayakan sumber daya yang ada dan untuk mendapatkan keuntungan bersaing.
Menurut Indrajit (2009, p24) strategi adalah tindakan yang diambil perusahaan mengenai apa
yang diharapkan para pelanggan di masa depan dikarenakan sumber daya terbatas dan
sumber daya tekhnologi yang dimiliki perusahaan sama dengan yang lain.
Morris mendefinisikan strategi sebagai proses penetuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu
upaya bagaimana agar tujuan dapat tercapai .
Setelah mengetahui beberapa konsep pengertian strategi maka akan diperjelas
bahwa strategi bisnis merupakan kunci utama dalam mendorong kemajuan perusahaan serta
berbagai penentu terhadap keberhasilan manajemen perusahaan. Pelaksanaan strategi bisnis
yang sukses juga memperlihatkan seberapa jauh pihak manajemen mampu mengetahui
potensi dan kompetensi yang dimilikinya untuk mempersiapkan persaingan bisnis serta
mampu melaksanakan potensi dan produktivitas serta kompetensi perusahaan di segala
bidang.
2.2 Pengertian Manajemen Strategis
Menurut David (2009,pp5-6) Manajemen stategis dapat di definisikan sebagai seni
dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-
keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.
Hariadi (2003,p3) berpendapat “strategi manajemen adalah suatu proses yang
dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan
strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi
seluruh pelanggan unutk mewujudkan visi organisasi.
2.2.1 Tahapan dalam Manajemen Strategis
Dalam menjalankan manajemen strategis, perusahaan harus mengikuti tiga tahapan,
yaitu Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Tiga tahapan ini berguna untuk mengarahkan
perusahaan agar tetap pada jalur dalam menjalankan proses manajemen strategis. Penjelasan
mengenai tiga tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Formulasi
Formulasi mencakup pembuatan suatu visi dan misi, mengenali ancaman dan
peluang suatu organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi, membangun
tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang
akan dilaksanakan. Formulasi Strategi mencakup bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis apa
yang harus ditinggalkan, bagaimana mengalokasi sumber daya, apakah harus melakukan
ekspansi atau diversifikasi bisnis, apakah harus memasuki pasar internasional, apakah harus
merger atau membentuk joint venture dan bagaimana menghindari pengambilalihan secara
paksa.
2. Implementasi
Implementasi sering disebut sebagai tahapan aksi dari suatu manajemen strategis. Hal
itu berarti menggerakan seluruh karyawan untuk mewujudkan formulasi menjadi aksi.
Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
telah diformulasikan dapat dijalankan dengan baik. Implementasi strategi juga termasuk
mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang
efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memberdayakan system yang menghubungkan kinerja karyawan dengan perusahaan.
3. Evaluasi
Evaluasi yang mencakup review faktor internal dan eksternal yang menjadi basis
suatu strategi, mengukur kinerja, dan mengambil tindakan untuk mengoreksi formulasi dan
tindakan dari manajemen strategis. Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen
strategis. Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, dan evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi tersebut.
Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara
konstan berubah.
2. 3 Strategi Korporat

Strategi tingkat korporasi biasa disebut juga dengan Grand Strategy atau Master
strategi. Strategi tingkat ini tentunya juga akan menciptakan keterpaduan strategi yang
dijalankan oleh perusahaan secara keseluruhan.

Strategi yang menitikberatkan pada pertanyaan jangka panjang dan luas mengenai
bisnis apa yang akan dimasuki oleh suatu organisasi dan apa yang diinginkan dalam bisnis
tersebut (Coulter, 2002, p250). Sedangkan menurut Collis dan Montgomery (1998, p5)
strategi korporat adalah suatu cara bagaimana perusahaan menciptakan nilai melalui
konfigurasi dan koordinasi dari aktivitas multipasarnya.

Pada dasar perusahaan yang sehat tentunya menginginkan terdapatnya suatu


pertumbuhan dalam bisnisnya sehingga mereka melakukan strategi untuk tumbuh. Kemudian
untuk tumbu dilakukan dengan berbagai cara sehingga strategi ini menjadi
beragam/bervariasi. Namun bagi perusahaan yang tidak sehat tentunya akan melakukan
perbaikan terhadap kondisi dengan demikian strategi ini dikatakan sebagai strategi
penyehatan. Glueck membagi strategi umum ini menjadi strategi Ekspansi, Stabilitas,
Penciutan dan Kombinasi.Untuk strategi stabilitas dan penciutan dapat dikatakan sebagai
strategi penyehatan. Dalam konsep Grand strategi, maka dapat dikenali kelompok strategi
sebagai berikut :

- Strategi konsentrasi

- Strategi Pertumbuhan/ekspansi.

- Strategi Retrenchment/defensive

- Strategi Kombinasi.

Strategi pertama dan kedua dapat dikatakan satu kelompok strategi bagi perusahaan
sehat untuk tumbuh. Sedangkan yang ketiga merupakan strategi bagi perusahaan yang sakit
atau kurang sehat baik karena kondisi internal maupun eksternal. Bagaimana bentuk masing-
masing strategi tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

1. Strategi Konsentrasi, dapat dilakukan dengan (Philip Kotler) :

a. Menambah tingkat penggunaan barang, melalui menambah jumlah pembelian,


mempercepat keusangan produk, mencari penggunaan baru dan pemberian insentif harga
untuk pembelian yang lebih banyak.
b. Menarik pelanggan pesaing, melalui diferansiasi yang semakin tajam, usaha promosi yang
gencar dan menawarkan potongan harga.

c. Memikat yang bukan pemakai produk menjadi pemakai, melalui produk sampel, insentif
harga agar mau mencoba atau berpromosi di media lain (baru).

2. Strategi Perumbuhan/ekspansi.

a. Strategi Perluasan Pasar (Market Development), yaitu menambah/memasuki pasar yang


tidak dilayani sekarang baik secara geografis maupun segmen.

b. Strategi Pengembangan Produk (Product Development), meliputi modifikasi cukup besar


dari produk lama atau penciptaan produk baru yang masih berkaitan.

c. Vertical Integration, yaitru melakukan pertumbuhan melalui penambahan bisnis yang


berkaitan secara vertikal seperti bisnis tekstil ditambahkan dengan bisnis kapas atau pabrik
pakaian jadi. Jadi vertical integration dapat dibagi dua yaitu Backward integration dan
Forward Integration.

d. Horizontal Integration, strategi ini adalah melakukan pertumbuhan melalui penambahan


bidang usaha atau akuisisi perusahaan pesaing yang memilki line of business yang sama
sehingga menambah ukuran dari bisnis yang sekarang

e. Diversification, yaitu melakukan peragaman bisnis pada bisnis yang tidak lagi sama
dengan line of Business yang sekarang baik membuka sendiri amaupun mengakuisisi
perusahaan lain. Strategi ini dapat dilakukan dengan bisnis yang terkait (related/concentration
diversification) atau dengan bisnis yang tidak terkait (unrelated/conglomerate diversification)

3. Strategi Retrenchment/defensive.

a. Turn around Strategy, yaitu strategi untuk melakukan pembenahan/perbaikan terhadap


kondisi bisnis yang ada sekarang melalui pencarian metode lain agar perusahaan efisien,
penghapusan produk yang tidak menguntungkan, pengurangan angkatan kerja yang tidak
produtif, pemotongan aktifitas yang tidak perlu dilakukan, merapikan distribusi dan lain-lain.

b. Divestment Strategy, yaitu penjualan satu atau lebih bisnis yang ada sekarang atau
pemisahan bagian perusahaan yang ada sekarang. Hal ini dilakukan karena kegagalan yang
terjadi secara konsisten pada bisnis tersebut dalam mencapai tujuannya. Selain itu juga dapat
dilakukan untuk memperbaiki posisi keuangan perusahaan yang dihapus atau dipisah
tersebut.
c. Liquidation Strategy, yaitu strategi untuk menjual aset bisnis yang ditutup akibat kegagalan
atau tidak dapat secara konsisten mencapai tujuannya.

4. Strategi Kombinasi.

Bagi perusahaan yang memiliki berbagai macam bisnis dengan kondisi internal dan
eksternal yang berbeda-beda tentunya akan melakukan tindakan yang berbeda-beda juga
untuk masing-masing bisnis tersebut. Sehingga salah satu strategi di atas dijalankan pada
sebagian bisnis sedangkan sebagian denagn strategi yang lainnya. Strategi ini disebut dengan
strategi kombinasi. Pada kondisi lain perusahaan juga dapat melakukan kombinasi
perusahaan dalam strateginya. Straegi ini muncul dan dibutuhkan ketika perusahaan berada
dalam situasi bisnis global, dinamis ataupun industri dengan perkebangan tekhnologi yang
cepat. Belakangan kita mengenal bentuk kombinasi baru lagi yaitu Networking Strategy,
yaitu kombinasi dengan banyak dan berbagai jenis perusahaan atau grup bisnis lainnya.
Kombinasi perusahaan yang dikenali adalah :

-Joint Venture atau biasa disebut dengan strategi kolaborasi.

- Strategic Alliances

- Consortia.

2.4 Analisis Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan dengan Pendekatan Manajerial


dan Kepemimpinan

Analisis terhadap peluang dan ancaman bisnis dari lingkungan yang sangat diperlukan
manajemen dalam merumuskan strategi bisnis perusahaan. Analisis mengenai faktor-faktor
internal perusahaan juga mutlak dilakukan untuk mengetahui strengths dan weakness.
Pemahaman mengenai stengths dan weakness berguna untuk mengidentifikasi peluang bisnis
perusahaan, meskipun ada ancaman tetapi jika perusahaan mempunyai kekuatan untuk
memanfaatkan peluang tersebut, maka perusahaan tidak akan kesulitan dalam menghadapi
ancaman tersebut.

Strengths merupakan keunggulan tertentu perusahaan yang tidak dimiliki oleh


perusahaan pesaing. Sedangkan weakness merupakan ketidakmampuan perusahaan untuk
melakukan sesuatu yang ternyata dapat dilakukan dengan baik oleh perusahaan pesaing.
Manfaat lain analisis ini adalah untuk mengeksploitasi peluang dan ancaman bisnis yang
timbul dari lingkungan bisnis. Untuk mengefisiensi dan mengefektifkan analisis tersebut, ada
beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan perusahaan :

1. Memaksimumkan strengths untuk memanfaatkan peluang (maxi-maxi)

2. Meminimumkan weakness untuk memanfaatkan peluang (mini-maxi)

3. Memaksimumkan strengths untuk meminimumkan ancaman (maxi-mini)

4. Meminimukan weakness untuk meminimumkan ancaman (mini-mini)

Ada 2 perspektif dalam menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, yaitu :

1. PERSPEKTIF MANAJERIAL : IDENTIFIKASI VARABEL INTERNAL

Ada 2 tahap pokok dalam analisis profil perusahaan, yaitu :

A. Identifikasi komponen variabel internal Manajemen berusaha mengetahui secara


mendalam komponen variabel internal yang secara strategis bertanggung jawab terhadap
kemungkinan keberhasilan perusahan dan mengetahui alasan yang menjadi kan komponen
tersebut menjadi faktor penentu.

B. Evaluasi terhadap komponen-komponen tersebut Terdapat berbagai pendekatan(teknik)


Untuk membantu memenuhi keperluan diatas.

A. Identifikasi Komponen Variabel Internal Manajemen

1. Pendekatan fungsional

Menurut pendekatan ini, keunggulan dan kelemahan perusahaan dapat dilihat pada
berbagai fungsi bisnis yang ada dan dikerjakan di dalam perusahaan, yakni : fungsi
pemasaran, keuangan, operasi dan produksi, SDM, riset dan pengembangan, sistem informasi
dan manajemen serta budaya perusahaan.

Fungsi diatas masih dapat dijabarkan menjadi komponen-komponen. Tugas


manajemen dalam hal ini yaitu memilih komponen yang secara signifikan memberikan
tekanan dan perhatian pada faktor kunci. Sehingga alasan memilih komponen tersebut dapat
dipertanggungjawabkan dengan alasan yang kuat.

Idealnya perusahaan memberikan perhatian yang seimbang terhadap keseluruhan


manajemen fungsional, tetapi jika tidak memungkinkan maka dapat dilakukan memberikan
perhatian pada salah satu manajemen fungsional secara lebih menonjol dibanding yang
lainya. Ketidakseimbangan peran masing-masing manajemen fuungsional pada keunggulan
perusahaan tergantung pada banyak faktor, mislanya jenis industri, segmen pasar, daur hidup
barang dan posisi pasar perusahaan.

2. Pendekatan rantai nilai

Terdapat tiga tahap yang perlu dilakukkan dalam pendekatan ini :

a) Identifikasi aktivitas yang perlu dikerjakan, aktivitas yang dimaksud adalah seluruh
aktifitas perusahaan mulai dari awal memproduksi barang

b) Analisis profil perusahaan, ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan terhadap
kegiatan yang lainnya.

c) Mencari sinergi potensial

3) Pendekatan unit keunggulan bersaing

4) Pendekatan profit impact of marketing strategy(PIMS)

Pendekatan ini menggunakan model regresi untuk menguji faktorfaktor strategis yang
berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya ROI(return of investment) yang dicapai.

5) Pendekatan 7-S

Untuk mengetahui profil perusahaan, pendekatan ini mengisyaratkan mengetahui dan


mengevaluasi 7 variabel organisasi, yaitu : structure, strategy, staff, management style,
system and procedure, skill, shared value. Manajemen di tuntut untuk menyeimbangkan 7
variabel tersebut.

B. Evaluasi variabel internal

Setelah tahap identifikasi, selanjutnya yaitu melakukan evaluasi terhadap variabel


tersebut. Diperlukan standar dalam menentukan apakah sejumlah variabel tertentu termasuk
dalam kategori kekuatan atau kelemahan perusahaan. Untuk keperluan tersebut tersedia
empat macam pendekatan yang dapat digunakan sebagai pedoman evaluasi :

a. Perbandingan dengan kinerja dan kompetensi masa lalu Pendekatan ini dilakukan dengan
membandingkan kinerja pada masa lalu dengan kinerja saat ini. Sehingga perusahaan dapat
melihat variabel yang signifikan sebagai penentu keberhasilan dan kegagalan perusahaan
b. Pendekatan evolusi produk Daur hidup produk merupakan salah satu faktor yang
memepengaruhi keberhasilan perusahaan. Pada masa perkenalan, penjualan masih rendah
intensitasnya sehingga perusahaan seringkali mengalami kerugian. Pada saat inilah strategi
untuk memasuki pasar sangat menentukan kelanjutan hidup perusahaan.

c. Perbandingan dengan pesaing Pendekatan ini dilaksanakan jika perusahaan pesaing sulit
dikenali dengan cara membandingkan secara relatif dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki pesaing.

d. Faktor kunci keberhasilan industri Pada pendekatan ini, yang dipelajari sebagai
pembanding tidak hanya perusahaan pesaing pokok saja, tetapi industri secara keseluruhan.
Manajemen mengidentifikasi faktor kunci penentu keberhasilan industri.

C. Matriks profil perusahaan

Dari proses identifikasi dan evaluasi, maka sudah didapat profil perusahaan secara
kualitatif. Untuk memperjelas profil perusahaan, maka dilakukan kuantifikasi, sekalipun tidak
meninggalkan peran pendapat manajemen. Salah satu bentuk usaha kuantifikasi adalah
dengan menyusun matrik profil perusahaan. Langakah-langkah dalam menyusun matrik :

a. Identifikasi variabel internal

b. Memberi bobot pada variabel

c. Memberi nilai pada variabel

d. Mengalikan bobot dan nilai

e. Nilai tertimbang di jumlahkan

1. PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN

Menjelaskan secara ringkas tentang perspektif kepemimpinan yang juga dapat


digunakan untuk melakukan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis ini
memberikan tekanan pada keunikan kepemimpinan dan karakteristik kepemimpinan. Dengan
demikian ada empat macam keunikan kepemimpinan :
A. Kepemimpinan Dalam manajemen pemasaran

Keunikan kepemimpinan dalam manajemen pemasaran dapat dilihat dari sejauh mana
upaya pengembangan produk dilakukan oleh unit bisnis yang bersangkutan. Ditemukan ada 4
keunikan yaitu :

1. Prospectors

Kepemimpinan dalam manajemen pemasaran yang berorientasi dalam peningkatan


volume penjualan melalui pengenalan dan pengembangan produk barudan peningkatan
pangsa pasar. Strategi pemasaran ini biasanya dipilih ketika industri belum dewasa atau
tegasnya industry masih berada pada tahap yang muda.

2. Defender

Berorientasi pada mempertahankan posisi pasar yang selama ini sudah dimiliki.
Perusahaan.

3. Analyzer

Berusaha mempertahankan sejumlah produk yang ditawarkan kepada pasar akan


tetapi pada saat yang sama kadang-kadang juga secara cermat menawarkan produk baru yang
memang sangat dipercaya menjanjikan keberhasilan.

4. Reactor

Merupakan strategi yang bersifat sementara dan tidak sistematis. Tidak ada sifat yang
pasti dan konsisten yang dipilih oleh manajemen ketika menghadapi perubahan lingkungan
bisnis.

B. Kepemimpinan Dalam Manajemen Keuangan

Gaya kepemimpinan pada manajemen keuangan ada 4 tipe kepemimpinan yaitu :

1. Tipe Kepemimpinan Agresif

Merupakan gambaran perusahaan yang manajernya memiliki sifat berani menempuh


resiko demi mencapai tujuan yang lebih baik dan memiliki kapabilitas untuk merealisasikan
tujuannya tersebut.
2. Tipe perusahaan pasif dalam memilih resiko.

Manajer perusahaan tipe ini cenderung memakai strategi safety first. Strategi
keuangan pasif bertujuan untuk mempertahankan posisi perusahaan yang telah mencapai
posisi mapan.

3. Tipe Manajer Perusahaan Superior

Cenderung memiliki resiko yang rendah namun karena faktor tertentu perusahaan ini
memperoleh return yang tinggi. Tujuannya yaitu untuk mempertahankan posisi bersaing yang
sekarang sudah dicapai.

4. Tipe Manajer perusahaan Suboptimal

Cenderung memiliki resiko yang tinggi namun dia kurang berhasil mendapatkan
return yang sebanding dengan besarnya resiko. Bertujuan meningkatkan posisi bersaing
perusahaan dengan konsekuensi resiko perusahaan meningkat namun dalam realisasinya
perusahaan kurang berhasil dalam mencapai target tersebut.

C. Sumberdaya Manusia dan Organisasi

Kepemimpinan dilihat dari sumberdaya manusia dan organisasi secara sederhana ada 4 yaitu :

1. Organisasi Dengan Karakter Dewa zeus


Pemimpin yang memiliki karakter dewa zeus adalah adalah seorang yang cenderunng
berfikir intuitif dan menyeluruh. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan yang bergerak cepat
dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dan berganti cara jika sekirannya cara pertama
tidak mendatangkan hasil. Pemimpin merekrut stafnya yang masih yunior untuk didik bukan
untuk menambah pengetahuan tetapi untuk lebih penting lagi dalam cara berprilaku dan
belajar bagaimana seseorang seharusnya melakukan sesuatu. Hal ini membawa implikas6i
kedekatan hubungan yang bersifat personal antara yunior dengan senior.

2. Organisasi Dengan Karakter Dewa Apollo

Organisasi yang diidentikan dengan pada kekuatan pilar-pilar organisasi seperti :


fungsi , system, struktur, prosedur organisasi dan pembagian kerja. Jika salah satu pilar tidak
bekerja dengan baik, pasti organisasi juga tidak berjalan sempurna sehingga organisasi akan
runtuh.
3. Organisasi Dengan Karakter Athena

Simbolnya adalah jejaring dimana melambangkan bahwa organisasi memiliki


sumberdaya di berbagai bagian organisasi. Kekuatan tidak terletak pada pusat kekuat.

4. Organisassi Dengan Karakter Dionysus

Mengindikassikan tidak terjadinya subordinasi antar satu pihak dengan pihak lain.
Dimana para pekerja bukan subordinasi sebuah organisasi, para pekerja diperlakukan sebagai
human beings bukan sekedar asset perusahaan.

D. Kepemimpinan Dalam Manajemen Operasi

Dengan menggunakan pendekatan biaya dan kualitas pada dasarnya proses produksi
dapat dikelompokan menjadi 4 (empat) yaitu :

1. Strategi keunggulan biaya

Upaya keras yang dialkukan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan biaya
produksi yang relative lebih rendah disbandingkan dengan biaya produksi yang dihasilkan
oleh pesaingnya.

2. Strategi innovator

Diterapkan pada kondisi pasar yang sangat memperhatikankualitas produk dimana


pertimbangan biaya bukan segalanya.

3. Setrategi diferensiasi

Sebagai kebijakan perusahaan dibidang operasi yang menekankan pada terciptanya


sebuah produk yang memiliki keunikan tertentu yang memungkinkan perusahaan untuk
mematok harga yang lebih mahal.

4. Strategi imitator

Cenderung menunggu dalam menghasilkan produk. Tujuan yang inggin dicapai


adalah mendapatkan return dengan meminimalkan resiko kegagalan produk yang sangat
mungkin dialami oleh perusahaan yang mengenalkan produk pertama kali.
2.5 Profit Impact of Market Strategies (PIMS)

Profit Impact of Market Strategies (PIMS)adalah proyek yang menggunakan data


empiris untuk menentukan strategi bisnis yang membuat perbedaan antara keberhasilan dan
kegagalan pemasaran dan menemukan hubungan positif yang kuat antara pangsa
pasar perusahaan dan kualitas produk serta return on investment. PIMS memanfaatkan
database yang mendukung karakteristik strategi pemasaran serta produk dan merek yang
sukses serta hubungan antara pengeluaran pemasaran dan profitabilitas. Database tersebut
mencakup data-data terkait lingkungan pasar, situasi kompetitif, biaya, struktur aset, dan
kinerja laba. Penentu utama termasuk posisi pasar, lingkungan pasar, diferensiasi dari
pesaing, dan modal dan struktur produksi. Studi PIMS meneliti secara teratur sejumlah metrik
yang terkait dengan pemasaran. Diantara yang utama adalah:

1. Karakteristik lingkungan bisnis (daya tarik pasar):

 Ukuran pasar

 Pertumbuhan pasar baik jangka pendek maupun jangka panjang

 Saluran distribusi

 Karakteristik pelanggan (jumlah pembelian, frekuensi, kepentingan, dll.)

 Inflasi (harga bahan dan energi, biaya tenaga kerja, harga jual)

 Posisi dalam siklus hidup produk

2. Kekuatan kompetitif:

 Pangsa pasar relatif (dibandingkan dengan 3 pesaing terbesar)

 Tingkat inovasi relatif dan luasnya lini produk

 Keuntungan biaya lokasi

 Upaya pemasaran relatif (tenaga penjualan, iklan, promosi)

 Cakupan pasar relatif

 Kualitas produk relatif


 Karakteristik penyediaan layanan

3 Kecocokan rantai pasokan:

 Intensitas investasi

 Tingkat integrasi vertikal versus outsourcing

 Produktivitas tenaga kerja

 Pemanfaatan kapasitas

 Bauran investasi (modal tetap vs modal kerja)

 Biaya overhead

 Intensitas pemasaran (rasio pengeluaran pemasaran/penjualan)

 Intensitas penelitian dan pengembangan (rasio biaya penelitian dan


pengembangan/penjualan)

4 Dinamika perubahan

 Perubahan kekuatan kompetitif

 Perubahan kecocokan rantai pasokan

5 Faktor keberhasilan ekonomis (sebagai variabel yang akan dijelaskan):

 Pengembalian investasi (rasio laba/modal terikat)

 Pengembalian penjualan (rasio laba/penjualan)

 Pertumbuhan riil

2.6 Bentuk Strategi Diversifikasi

1. Strategi Diversifikasi Konsentris

Merupakan strategi penambahan produk baru yang masih ada kaitannya dalam hal
kesamaan teknologi, fasilitas bersama, atau jaringan pemasaran yang sama dengan produk
yang ada saat ini. Strategi diversifikasi konsentris akan berhasil bila:

 Bersaing dalam industry yang rendah pertumbuhannya


 Menaikkan penjualan produk yang sudah ada dengan memproduksi produk
baru yang berkaitan dengan produk yang sudah ada itu
 Menawarkan harga produk baru yang kompetitif
 Daur hidup produk saat ini yang mengalami penurunan memiliki team
manajemen yang kuat

Contoh strategi diversifikasi konsentris

 Selain menjual susu, menjual juga keju dan yogurt


 Selain memproduksi computer, juga memproduksi perangkat lunak, beserta
produk periferalnya

2. Strategi Divesifikasi Horizontal

Strategi pengadaan produk baru yang tidak berkaitan dengan produk dan pelanggan
yang ada saat ini. Yang didasarkan pada tingkat loyalitas pelanggan terhadap merk atau
brand perusahaan. Strategi diversifikasi horizontal akan berhasil bila:

 Adanya peningkatan revenue yang signifikan dengan penambahan produk


baru
 Tingkat kompetisi yang tinggi dalam industry yang tidak tumbuh
 Terdapat saluran distribusi yang dapat dimanfaatkan

Contoh diversifikasi horizontal

 Perusahaan penerbangan Airasia memiliki persewaan mobil Airasia, asuransi


penerbangan Airasia Protection, dll
 Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia memiliki jaringan hotel di
Indonesia yaitu PT Aerowisata

3. Strategi Diversifikasi Konglomerat

Penambahan produk baru yang dipasarkan di pasar baru yang tidak berkaitan dengan
yang ada saat ini. Agar berjalan efektif, ada beberapa pedoman strategi diversifikasi
konglomerat untuk diikuti, yakni:

 Terjadi penurunan penjualan dan keuntungan


 Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industry baru
 Tercipta sinergi yang financial antara dua perusahaan (yang mengakuisisi dan
yang diakuisisi) bagi produk saat ini yang sudah jenuh
 Adanya peluang untuk memperoleh bisnis baru yang tidak berkaitan namun
memiliki peluang investasi yang menarik
 Adanya tindakan antitrust atau bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal

BAB III
KESIMPULAN
https://pendidikan.co.id/pengertian-diversifikasi-tujuan-bentuk-strategi-dan-
manfaatnya/

Anda mungkin juga menyukai