Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

DOSEN PENGAMPU:

WARNADI, SE.M.Si

MUHKLAS ADI SAPUTRA, SE.MM

DISUSUN OLEH:

RIDWAN

RIZKI APRILIA PRATIWI

TRI MIRANDA ROSA

SEKOLAH ILMU EKONOMI INDRAGIRI (STIE-I)

RENGAT

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya. Berkat limpahan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tetap tercurahkan pada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW.

Di antara tujuan tim penyusun adalah agar pembaca dapat memperluas


pengetahuan tentang Manajemen Strategi yang saya sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Dasar penulisan
dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi.

Dalam penyelesaian makalah tim penyusun ingin mengucapkan terima kasih


kepada berbagai pihak yang telah membantu. Ucapan terima kasih kepada:

1. Warnadi, SE. M.Si Dan Muhklas Adi Putra, SE. MM selaku Dosen
Pembimbing Manajemen Strategic.
2. Semua pihak yang ikut terlibat.

Akhirnya, penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,


untuk itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Rengat, Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen
strategis merupakan proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu
bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari
manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber
dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan
secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di
saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan
keputusan dalam organisasi, ini adalah proses yang berkesinambungan dan
terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup
yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu
dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus
dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus
digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis,
batas-batas negara diabaikan. Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari
perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis.
Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang
disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di
sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.

1.2. Rummusan Masalah


1. Bagaimana Pengertian dari Manajemen Strategi?
2. Bagaimanba tipe-tipe strategi?
3. Bagaimana isu strategi di bidang marketing, sosial media, segmen
pasar, STP?
4. Apa itu financing/accounting issue?
5. Bagaimana Transisi dari formulasi ke implementasi?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen strategi.
2. Untuk mengetahui tipe-tipe strategi.
3. Untuk mengetahui isu strategi di bidang marketing, sosial media,
segmen pasar, STP.
4. Untuk mengetahui financing/accounting issue.
5. Untuk mengetahui Transisi dari formulasi ke implementasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Manajemen Strategi


Pengertian manajemen strategi menurut Michael Polter adalah sesuatu
yang membuat perusahaan secara keseluruhan berjumlah lebih dari bagian-
bagian dengan demikian ada unsure sinergi di dalamnya, dan menurut
H.Igor Ansoff adalah analisis yang logis tentang bagaimana perusahaan
dapat beradaptasi terhadap lingkungan baik yang berupa ancaman maupun
kesempatan dalam berbagai aktivitasnya.
Pengertian lain manajemen strategi adalah serangkaian keputusan
keputusan dan tindakan-tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi)
dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk
mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Manajemen Strategi adalah suatu proses permanajemenan untuk
mewujudkan visi dan misi organisasi,menjaga hubungan organisasi dengan
lingkungan, terutama kepentingan para Stakeholder, pemilihan strategi,
pelaksanaan strategi dan pengendalian strategi untuk memastikan bahwa
misi dan tujuan organisasi dapat tercapai. Berdasarkan beberapa pengertian
di atas, Manajemen Strategi didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu
memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan-
keputusan antar fungsi (crassfunctional) yang membuat organisasi dapat
mencapai tujuan tujuannya. Manajemen strategi berfokus pada
pengintegrasian manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/
operasi, riset dan pengembangan, sistem informasi komputer untuk
mencapai kesuksesan organisasi.
Manfaat Manajemen Strategi adalah dengan menggunakan
Manajemen Strategik sebagai suatu kerangka(frame work) untuk
menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam perusahaan, terutama
yang berkaitan .dengan persaingan, maka para manajer diajak untuk
berfikir lebih kreatif atau berfikir secara Strategik.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka
menerapkan Manajemen Strategi, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahanperubahan yang
terjadi
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin berisiko
5. Aktivitas. pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan
perusahaan untuk mencegah munculnya masalah dimasa datang
6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih
memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya
7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi

2.2. Tipe – tipe Strategi


Menurut Rangkuti ( 2000, 6-7 ) pada prinsipnya strategi dapat
dikelompokkan berdasarkan 3 tipe strategi yaitu:
1. Strategi Manajemen
Strategi Manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh
manajemen denganorientasi pengembangan strategi secara makro,
misalnya : strategi pengembangan produk, penetapan harga,
akuisisi, pengembangan pasar, dan sebagainya.
2. Strategi Investasi
Strategi Investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada
investasi, misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi
pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi
pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatudivisi
baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.
3. Strategi Bisnis
Bisnis Strategi Sering juga disebut sebagai strategi bisnis
secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi –
fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi
produksi atau operasional, strategi distribusi dan sebagainya.

2.3. Isu-isu Strategi


A. Isu Strategi Marketing (Pemasaran)
Posisi dan Segmentasi Pasar. Posisi pasar menjawab
pertanyaan, “siapakah pelanggan kita?” Posisi pasar menunjuk
pada pilihan bidang-bidang khusus bagi konsentrasi pemasaran
dan dapat diekspresikan dalam bentuk pasar, produk, dan lokasi
geografis. Melalui penelitian pasar perusahaan mempraktekkan
segmentasi pasar dengan beragam produk atau jasa untuk
membantu manajer menemukan posisi mana yang akan di
kejar, jenis produk baru atau untuk dikembangkan, dan
bagaimana memastikan bahwa produk-produk perusahaan tidak
bersaing secara langsung satu sama lain.
Segmen pasar adalah bagian dari pasar secara
keseluruhan. Bagi setiap perusahaan, pasar secara keseluruhan
adalah orang perorangangan dan atau organisasi yang
membutuhkan produk mereka dan mempunyai kemampuan
untuk membelinya. Segmen pasar terdiri dari pembeli potensial
(dalam jumlah banyak) yang memenuhi kriteria-kriteria yang
sama. Kriteria tersebut dapat berupa faktor demografis, tingkat
tebaga beli, umur, ras, suku, gerder, dan faktor situasi
khusus.Walaupun tidak seratus persen identik pembeli potensial
yang tergolong dalam satu segmen yang sama biasanya
mempunyai preferensi kebutuhan dan keinginan produk yang
mirip-mirip. Pembagian segmen pasar dapat dilakukan
berdasarkan empat macam kriteria yaitu faktor geografis, faktor
demografis, faktor psikhografis, dan faktor sikap atau perilaku
konsumen (Sutojo,2002).
Keunggulan bersaing dan peluang pasar dapat diperoleh
dari analisis segmen pasar. Penganalisaan segmen pasar yang
spesifik membantu mengidentifikaasi cara memadukan
preferensi pembeli dan kemampuan perusahaan, dan
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan
dibanding dengan pesaing utama pada setiap segmen.
Pertimbangan penting dalam penetapan pasar yang akan
disegmentasi adalah mengestimasi berbagai kebutuhan dan
permintaan pembeli pada beberapa tingkat alternatif pasar-
produk, serta mengidentifikasikan tipe pembeli yang ada di
pasar (Craven,1996).
Bauran Pemasaran. Bauran pemasaran menunjukkan kombinasi tertentu
variabel-varibel kunci di bawah pengawasan perusahaan yang dapat dipakai untuk
mempengaruhi permintaan dan memperoleh keunggulan kompetitif. Variabel-
variabel tersebut adalah produk, harga, promosi dan distribusi. Tiap variabel dapat
dibagi lagi ke dalam beberapa sub-variabel, yang tertera pada tabel yang harus
dianalisis pengaruhnya terhadap kinerja divisional dan perusahaan.

Produk Harga Promosi Tempat


Keragaman produk Daftar harga Promosi penjualan Saluran pemasaran
Kualitas Rabat/diskon Periklanan Cakupan pasar
Design Potongan harga Tenaga penjualan Pengelompokkan
khusus
Ciri Periode pembayaran Kehumasan Lokasi
Merek Syarat kredit Pemasaran langsung Persediaan
Kemasan Transportasi
Ukuran
Pelayanan
Garansi
Imbalan

B. Isu Strategi Sosial Media


Dunia semakin tanpa batas. Media sosial menjadi salah
satu sarana penghubungnya. Informasi dimedia sosia bersifat
real time dan cukup besar pengaruhnya bagi masyarakat. Maka
dari itu sosial media dinilai lebih efisien,murah, dan tepat
sasaran. Peran internet pada saat ini bukan hanya sebagai
sarana mencari informasi, tapi juga mempunyai potensi besar
sebagai media pemasaran. Pemasaran yang memanfaatkan
media internet disebut internet marketing atau electronic
marketing (e-marketing). Salah satu media atau aplikasi
pendukung kegiatan e-marketing yang sedang berkembang
adalah media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Pemasaran melalui media sosial disebut social media
marketing, yaitu suatu bentuk pemasaran menggunakan media
sosial untuk memasarkan suatu produk, jasa, brand atau isu
dengan memanfaatkan khalayak yang berpartisipasi di media
sosial tersebut. Dengan media sosial yang tersedia bagi jutaan
orang di seluruh dunia, perusahaan dapat berinteraksi dengan
pelanggan dari berbagai negara. Media sosial yang paling
banyak digunakan dalam social media marketing adalah
Instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi media sosial yang
digunakan pengguna untuk mengambil foto, menerapkan filter
digital atau pemberian efek pada foto, dan membagikannya.
Keunggulan Instagram di bandingkan dengan sosial
media lain nya adalah sebagai media pemasaran yang dapat
menyampaikan pesan suatu brand melalui foto atau video yang
diberi durasi satu menit serta ada fitur live video.
Hasil studi Forrester Research menunjukkan bahwa
popularitas Instagram sebagai platform pemasaran melebihi
kepopuleran Facebook, bahkan Majalah Forbes digambarkan
Instagram sebagai perangkat penjualan yang sangat kuat.
Sosial media berguna untuk pemasaran hanya jika social
media marketers paham tentang karakteristik sosial media yang
digunakan dengan hubungannya pada bisnis yang sedang
direpresentasikan. Setiap sosial media memiliki karakteristik
yang berbeda sesuai dengan industri bisnis yang dijalankan.
Studi Kasus

Fenomena Homestay yang semakin berkembang di Indonesia khusus nya di


kota Yogyakarta menjadi fenomena yang semakin menarik di teliti. Makin banyak
nya wistawan yang berkunjung ke Yogyakarta menjadikan homestay menjadi bisnis
baru yang cepat berkembang di era sekarang ini. Dengan demikian tidak dapat
dipungkiri bahwa per- kembangan homestay di Indonesia pada masing-masing
destinasi menjadi begitu unik dan one of a kind yang menjadikan destinasi tersebut
berbeda dari homestay yang ada di destinasi lainnya. Tidak dapat dipungkiri
besarnya keterlibatan masyarakat setempat menjadi sangat berpengaruh pada
keberhasilan pemanfaatan homestay sebagai penunjang akomodasi di destinasi.
Melalui homestay yang dikelola sendiri oleh masyarakat maka ide-ide segar bagi
pengembangan homestay maupun pengembangan peran serta masyarakat dalam
pengembangan destinasi menjadi lebih mudah untuk dilaksanakan. Oleh sebab itu
pelatihan dan peningkatan kapasistas serta kapabilitas masyarakat dalam
pengelolaan homestay harus terus dilakukan.

Dengan kaitannya pada hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan dibahas
mengenai peranan pemasaran sosial media yang ada di Yogyakarta khususnya
untuk pengembangan usaha Midlle Class Homestay yang ada di Yogyakarta
diantaranya yaitu Homesrat Ndalam Nakula, Homestay Balewaringin dan Homestay
Omah Condong Catur. Meskipun pentingnya pemasaran media sosial di Indonesia
diberbagai bidang dan sejumlah besar studi tentang aktivitas pemasaran media
sosial (SMMA), sebagian besar studi terutama berfokus pada efek dari social media
pada kepuasan salah satu yang utama dalam studi terbaru tentang sosial media
marketing. Namun, beberapa penelitian telah dilakukan untuk menjabarkan peran 6
ekuitas merek kompilasi terbuka sosial media pada pelanggan (Kim, 2012; Kim dan
Ko, 2012; Bruno et al., 2016). Banyaknya para pengguna media sosial pada
masyarakat Indonesia, mencoba dimanfaatkan oleh pemilik usaha atau perusahaan
untuk memasarkan produk atau jasanya melalui media sosial. Penggunaan media
sosial sebagai media pemasaran juga telah merambah pada usaha Middle Class
Homestay di Yogayakarta adalah salah satu homestay yang berada di Yogyakarta.
Social Media Marketing Activity (SMMA) adalah strategi, teknik dan proses
marketing yang menggunakan Social Media sebagai sarana untuk mempromosikan
suatu produk (Link Halaman Website Bisnis Online) atau suatu jasa, atau produk
lainnya secara lebih spesifik. Social Media Marketing Activity (SMMA) lebih kepada
pembangunan dan pemanfaatan area Social Media sebagai sarana atau tempat
untuk membangun target pasar dari bisnis online.

Ada beberapa Social Media Marketing Activity (SMMA) yang populer


dikalangan masyarakat, seperti Facebook, Twitter, Pinterest, Reddit, Youtube,
Myspace, Digg, Google Plus, Linkedin, Instagram dan masih banyak lainnya. Di
setiap Social Media yang digunakan memiliki tata cara pemakaian yang berbeda-
beda, seperti Instagram misalnya yang hanya dapat membagikan foto dan video
yang dapat di isi dengan link, keterangan, tag dan hastag. Lain halnya dengan
Facebook yang memiliki beragam fitur yang dapat kita manfaatkan, seperti
pembuatan Fanpage, Group, Status Video, Status Link, Status Foto dan lainnya.
Kesimpulannya Social Media Marketing adalah usaha bagian pemasaran
perusahaan atau humas instansi untuk membuat tulisan, gambar, video, grafik, atau
posting di akun media sosial lembaga 7 guna mempromosikan produk/jasa sehingga
diketahui khalayak ramai..Namun dengan biaya iklan yang dikeluarkan oleh
Homestay sebesar Rp 52 juta pada tahun 2017 dan Rp 76 juta pada tahun 2018
belum mampu meningkatkan daya tarik dari konsumen untuk berkunjung ke
Homestay. Penelitian ini, untuk meneliti pengaruh dari masing-masing elemen sosial
media marketing dan ekuitas merek terhadap respon di Homestay.

C. Isu Strategi Segmen Pasar


 Segmentasi geografi: Pembagian pasar menjadi unit2
pasar yg berbeda berdasarkan wilayah, negara, propinsi
ataupun kota. Ex:Coca Cola, McD
 Segmentasi demografi: berdasarkan variabel
pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk,
usia, ukuran keluarga, pekerjaan dan agama. Ex;
Shampoo, Susu
 Segmentasi psikografi: berdasarkan gaya hidup, nilai dan
kepribadian. Ex: Master Card mengambil segmen gaya
hidup menengah ke atas
 Segmentasi perilaku: berdasarkan status pemakai,
kejadian, tingkat penggunaan, sikap, kesiapan pembeli.
EX: Aqua
 Segmentasi manfaat: Pasar dikelompokkan berdasarkan
atribut dan manfaat yg terkandung dlm suatu produk. Ex:
pasta gigi:kesegaran nafas (Close up), Antigigi berlubang
(Colgate), Sensodyne (Gigi Sensitif).
D. Isu Strategi Segmenting Targeting Positioning (STP)
Segmenting Targeting Positioning (STP), Merupakan
tindakan untk merancang citra perusahaan serta nilai yg
ditawarkan sehingga pelanggan menghargai produk
dibandingkan dengan pesaing.
 Langkah: mengenali competitive advantage, memilih yg
paling efektif, merencanakan strategi pemasaran
Ex: McDonald’s: slogan “I’m lovin’it” , FedEx dgn slogan
“Relax, It’s FedEx”

2.4. Financing / Accounting Issue


Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan
dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan
pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya
produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan
keputusan. Akuntansi manajemen tidak mempunyai lembaga khusus
yang mengatur format, isi, aturan dalam memilih masukan serta
proses, dan penyusunan laporan keuangan. Manajer bebas memilih
informasi yang apa pun yang mereka inginkan-penyediaanya dapat di
benarkan atas dasar analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis).
Penilaian kinerja akan dilakukan dari dua sisi, yaitu keuangan
(financial) dan non financial seperti penilaian pelanggan/ customer,
pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal.
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:
a. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan
harga pokok jasa,produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen.
b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi
akuntansi manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja.

Jadi, informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan


dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Isu-isu dalam akuntansi manajemen:

1)Balanced Scorecard
Konsep Balanced Scorecard dikembangkan oleh
Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton
pada awal tahun 1990. Balanced scorecard (Kartu Skor
Berimbang) merupakan isu-isu terbaru dalam akuntansi
manajemen. Balanced scorecard merupakan suatu sistem
manajemen strategic yang menjabarkan misi dan strategi suatu
organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja
untuk empat perspektif yang berbeda, yaitu perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan.
Keunggulan Balanced Scorecard Dalam
perkembangannya BSC telah banyak membantu perusahaan
untuk sukses mencapai tujuannya. BSC memiliki beberapa
keunggulan yang tidak dimiliki sistem strategi manajemen
tradisional. Strategi manajemen tradisional hanya mengukur
kinerja organisasi dari sisi keuangan saja dan lebih menitik
beratkan pengukuran pada hal-hal yang bersifat tangible,
namun perkembangan bisnis menuntut untuk mengubah
pandangan bahwa hal-hal intangible juga berperan dalam
kemajuan organisasi. BSC menjawab kebutuhan tersebut
melalui sistem manajemen strategi kontemporer, yang terdiri
dari empat perspektif yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
2)Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, perusahaan perlu terlebih
dahulu menentukan segmen pasar dan pelanggan yang menjadi
target bagi organisasi atau badan usaha. Selanjutnya, manajer
harus menentukan alat ukur yang terbaik untuk mengukur
kinerja dari tiap unit opetasi dalam upaya mencapai target
finansialnya. Selanjutnya apabila suatu unit bisnis ingin
mencapai kinerja keuangan yang superior dalam jangka
panjang, mereka harus menciptakan dan menyajikan suatu
produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan
mereka.
Produk dikatakan bernilai apabila manfaat yang diterima
produk lebih tinggi daripada biaya perolehan (bila kinerja produk
semakin mendekati atau bahkan melebihi dari apa yang
diharapkan dan dipersepsikan pelanggan). Perusahaan terbatas
untuk memuaskan potential customer sehingga perlu melakukan
segmentasi pasar untuk melayani dengan cara terbaik
berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang ada.
3)Perspektif proses bisnis internal
Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses
kritis yang memungkinkan unit bisnis untuk memberi value
proposition yang mampu menarik dan mempertahankan
pelanggannya di segmen pasar yang diinginkan dan
memuaskan harapan para pemegang saham melalui flnancial
retums.
4)Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya
ketiga perspektif sebelumnya, dan untuk menghasilkan
pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang.
Penting bagi suatu badan usaha saat melakukan
investasi tidak hanya pada peralatan untuk menghasilkan
produk/jasa, tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur,
yaitu: sumber daya manusia, sistem dan prosedur. Tolak ukur
kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal dapat
mengungkapkan kesenjangan yang besar antara kemampuan
yang ada dari manusia, sistem, dan prosedur. Untuk
memperkecil kesenjangan itu, maka suatu badan usaha harus
melakukan investasi dalam bentuk reskilling karyawan, yaitu:
meningkatkan kemampuan sistem dan teknologi informasi, serta
menata ulang prosedur yang ada.

2.5. Transisi dari Formulasi ke Implementasi


Proses manajemen strategik belum dapat dikatakan selesai
ketika  perusahaan memutuskan strategi apa yang akan ditempuh.
Perusahaan masih harus menterjemahkan rumusan  strategi tersebut
ke dalam tindakan strategik. Kita harus selalu ingat bahwa  sebaik
apapun rumusan strategi,  hanya  akan menjadi   retorika belaka jika
tidak dapat diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, agar
perusahaan dapat mencapai tujuan secara optimal, maka selain harus
mampu merumuskan strategi, perusahaan juga harus mampu
mengimplementasikan strategi tersebut secara efektif. Jika salah satu
langkah tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka tidak
mustahil perusahaan akan memetik kegagalan. Bahkan, rumusan
strategi yang sempurna sekalipun hanya akan memberikan kontribusi
yang minim bagi pencapaian tujuan perusahaan jika tidak mampu
diimplementasikan dengan baik.
Banyak perusahaan atau organisasi yang banyak
menghamburkan sumberdayanya (uang, waktu, tenaga) untuk
mengembangkan rencana strategik yang ampuh. Namun kita harus
ingat bahwa perubahan hanya akan terjadi melalui
suatu action (implementasi), bukan sekedar perencanaan. Rumusan
strategi yang secara teknis kurang sempurna jika diimplementasikan
dengan baik, maka akan didapat hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan  rumusan strategi yang sempurna namun hanya di atas kertas.
Hal ini didukung oleh sebuah hasil penelitian pada 31 industri
manufaktur di mana hasilnya menunjukkan bahwa kinerja yang
diperoleh perusahaan tidak  sekedar ditentukan oleh strategi yang
dimiliki, namun lebih disebabkan karena efektivitas perusahaan dalam
mengimplementasikan strategi tersebut.
Untuk memahami hubungan antara perumusan strategi dan
implementasi strategi, mari kita perhatikan gambar berikut.

 
 Sumber: ThomasV.Bonoma,The Marketing Edge:Making
Strategies Work,The Free Press,1985, Berdasarkan gambar di atas,
ada berbagai kemungkinan yang terjadi antara formulasi strategi
dengan implementasi strategi, yaitu :
a. Succes : Merupakan hasil yang paling diidamkan-idamkan oleh
setiap perusahaan. Situasi ini dapat terjadi jika  formulasi
strategi perusahaan disusun dengan baik begitu juga dalam
implementasinya. 
b. Trouble : Merupakan situasi di mana perusahaan menyusun  
formulasi strateginya dengan baik  namun implementasinya
buruk.
c. Roulette : Merupakan situasi di mana perusahaan kurang baik
dalam memformulasi strateginya, namun perusahaan
melakukan implementasi yang cukup baik.
d. Failure :  kondisi ini sangat tidak dinginkan oleh perusahaan. Hal
ini terjadi karena strategi perusahaan tidak diformulasikan
dengan baik, demikian juga dalam implementasinya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang erat antara formulasi strategi dengan
implementasi strategi.   Meskipun berhubungan, secara fundamental
antara formulasi strategi dengan implementasi strategi terdapat
perbedaan. Fred R. David (2005) membedakan antara formulasi
strategi dan implementasi strategi sebagai berikut.

 
   
FORMULASI STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGI
 
1. Perumusan strategi adalah 1. Implementasi strategi adalah
    memposisikan  kekuatan sebelum     mengelola  kekuatan yang me-
    dilakukan tindakan     manage semua aspek selama
    tindakan dijalankan
2. Berfokus pada efektivitas 2. Berfokus pada efisiensi

3. Lebih merupakan proses 3. Lebih merupakan proses operasional


intelektual
4. Membutuhkan keahlian intuitif dan 4. Membutuhkan motivasi khusus dan
    analisis yang tajam     keahlian kepemimpinan

5. Membutuhkan koordinasi diantara 5. Membutuhkan koordinasi diantara


    beberapa individu     banyak individu

Dalam penggunaan konsep dan alat perumusan strategi, sebenarnya tidak


ada perbedaan secara signifikan antara organisasi kecil, besar, organisasi yang
orientasi laba maupun nirlaba. Namun demikian, dalam implementasi strategi,
ada perbedaan secara signifikan yang didasarkan atas tipe dan ukuran
organisasi. Implementasi strategi membutuhkan tindakan-tindakan seperti:
perubahan struktur organisasi, alokasi sumberdaya, program kompensasi,
merubah strategi harga, budaya perusahaan, membuat sistem informasi
manajemen yang lebih baik, dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Manajemen strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen
strategis merupakan proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Dalam manajamen terdapat beberapa tipe-tipe strategi dan bahkan
juga terdapat isu-isu strategi yang terdiri dari beberapa bidang yaitu: isu
marketing, sosial media, segmen pasar, financing/ accounting issue, maupun
Segmenting Targeting Positioning (STP).

3.2. Saran
Penulis menyadari dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, demi kebaikan makalah yang akan datang. Atas saran dan
kritiknya penulis mengucapkan terikasih.
DAFTAR ISI

http://pengertianmenurutahli.blogspot.com/2013/06/tipe-tipe-strategi.html

http://web-suplemen.ut.ac.id/ekma5309/fpengantar.htm

https://kireinatasya.wordpress.com/2012/12/23/isu-isu-akuntansi-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai