NIM : 2211070057
UTS : Manajemen Strategik
CHAPTER I
B. Penerapan Strategis
Penerapan strategis mengharuskan perusahaan menetapkan tujuan tahunan,
membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya,
sehingga strategistrategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan. Penerapan
strategis mencakup pengembangan budaya yang supportif pada strategi,
penciptaan struktur organisasional yang efektif, pengerahan ulang upaya-upaya
pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfaatan system
informasi, dan pengairan kompetensi karyawan dengan kinerja organisasi.
Penerapan strategi disebut dengan tahap aksi dari manajemen strategis.
Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk
melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Seringkali dianggap sebagai tahap
yang paling sulit dalam manajemen strategis, penerapan atau implementasi
strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal.
Keberhasilanya tergantung pada kemampuan manajer, memotivasi karyawan,
yang lebih merupakan seni daripada pengetahuan. Keterampilan interpersonal
sangat penting bagi penerapan strategi yang berhasil. Dan ini sangat
mempengaruhi arah gerak sebuah organisasi.
C. Penilaian Strategis
Ini adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer mesti tahu
kapan strategi tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian maupun evaluasi
strategi merupakan salah satu cara untuk memperoleh informasi. Tiga aktivitas
penilaian strategi yang mendasar yaitu :
1. Peninjauan ulang factor – factor eksternal dan internal yang menjadi
landasan strategi sekarang
2. Pengukuran kinerja
3. Pengambilan langkah korektif
Aktivitas perumusan, penerapan, dan penilaian strategis terjadi di tiga level
hierarki di sebuah organisasi besar: korporat, divisional atau unit bisnis strategis,
dan fungsional. Dengan menjaga komunikasi dan interaksi antar manajemer dan
karyawan lintas tingkat hierarki, manajemen strategis membantu sebuah
perusahaan untuk menjadi suatu tim yang kompetitif. Sebagaian besar bisnis
berskala kecil dan besar tidak memiliki divisi atau unit bisnis strategis, mereka
hanya mempunyai korporat atau fungsional. Namun demikian, manajer dan
karyawan di dua level ini mesti aktif terlibat di dalam aktivitas manajemen
strategis.
5. Mengadaptasi Perubahan
Proses manajemen strategi didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi mesti
secara terus menerus memonitor berbagai peristiwa dan trend internal serta eksternal,
sehingga perubahan dapat dibuat pada waktu ketika dibutuhkan. Laju perubahan
mempengaruhi organisasi sangat drastis. Untuk bertahan semua organisasi harus
mampu dengan cerdik mengidentifikasi serta menyesuiakan diri dengan perubahan.
Manajemen
strategi bertujuan membantu organisasi untuk beradaptasi secara efektif terhadap
perubahan dalam jangka panjang.
Perdagangan maya dan globalisasi merupakan perubahan eksternal yang
mengubah bisnis dan masyarakat saat ini. Dalam peta politik, batas-batas antarnegara
bisa jadi jelas, tetapi dalam peta kompetitif yang menunjukkan aliran riil aktivitas
keuangan dan industri, batas-batas nasional, sehingga orang disegenap penjuru dunia
semakin dapat melihat bagaimana orang lain di belahan dunia yang berbeda. Dan ini
menjadikan sebuah dunia tanpa bataslengkap dengan warga global, pesaing global,
konsumen global, pemasok global, dan distribusi global.
B. Penyusunan Strategi
Penyusunan strategis adalah individu-individu yang paling bertanggung
jawab bagi keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi. Para penyusun strategi
memiliki beragam gelar jabatan, seperti pejabat eksekutif kepala, presiden,
pemilik, ketua dewan direksi, direktur eksekutif, penasehat, dekan, atau
wirausahawan. Penyusunan strategis membantu sebuah organisasi
mengumpulkan, menganalisis, serta mengorganisasi informasi. Mereka melacak
kecenderungan industry dan kompetitif, mengembangkan peramalan dan analisis
scenario, mengevaluasi kinerja korporat dan individual, mencari peluang pasar,
mengidentifikasi ancaman terhadap bisnis, dan mengembangkan rancangan aksi
yang kreatif. Para perencana strategis umumnya berperan sebagai pendukung atau
staff. Biasanya ditemukan di level manajemen atas, mereka memiliki otoritas
yang sangat besar untuk membuat keputusan di dalam perusahaan.
C. Visi Misi
Organisasi dewasa ini mengembangkan suatu pernyataan visi untuk
menjawab pertanyaan, “ Kita ingin menjadi seperti apa ?” mengembangkan
penyataan visi sering kali dipandang sebagai langkah pertama dari perencanaan
strategis, bahkan mendahului pembuatan pernyataan misi. Banyak pernyataan visi
berupa satu kalimat tunggal. Pernyataan misi adalah “ pernyataan tujuan yang
secara jelas membedakan satu bisnis dari perusahaan-perusahaaan lain yang
sejenis. Sebuah pernyataan visi menunjukkan cakupan operasi perusahaan dalam
hal produk dan pasar. Pernyataan misi yang jelas melukiskan nilai dan prioritas
dari sebuah organisasi. Mengembangkan sebuah pernyataan misi memaksa
penyusun strategi untuk berfikir mengenai hakikat dan cakupan operasi saat ini
dan menilai potesi pasar dan aktivitas di masa yang akan datang.
Setiap organisasi memiliki tujuan dan alasan keberatan. Keunikan ini harustercermin
dalam pernyataan visi dan misi dapat direpresentasikan dalam keunggulankompetitif atau
kekerangan perusahaan. Organisasi mencapai sensitifitas atas tujuan bilapenyusunan
strategis, manajemen, dan karyawan mengembangkan danmengomunikasikan visi dan misi
bisnis yang jelas. Visi dan misi yang jelas adalah tanggungjawab utama para penyusun
strategis.Pernyataan visi seharusnya dapat menjawab pernyataan mendasar, “apa yang
inginkita capai?”. Visi yang jelas memberikan dasar untuk mengembangkan pernyataan
nilaiyang komprehensif. Sedangkan misi merupakan pernyataan jangka Panjang tentang
tujuanyang membedakan suatu organisasi dengan organisasi serupa, pernyataan misi adalah
deklarasi tentang “alasan keberadaan” sebuah organsisai.
Pernyataan misi yang jelas adalah penting dalam perumusan tujuan dan formulasi
strategis yang efektif.Berikut ini merupakan alasan-alasan yang digunakan perusahaan untuk
mengembangkan pernyataan misi menurut King dan Cleland, antara lain:
A. Untuk memastikan tujuan dasar organisasi
B. Untuk memberikan basis atau standar alokasi sumber daya manusia
C. Untuk menciptakan kondisi atau iklim organisasi
D. Untuk menjadi titik utama bagi seseorang untuk dapat mengidentifikasi tujuan organisasi
E. Untuk memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang tertata
F. Untuk memberikan tujuan dasar organisai
Pernyataan visi dan misi yang didesain dengan baik adalah penting untuk
formulasi,implementasi, dan evaluasi strategis. Mengembangkan dan mengumunikasikan visi
Dan misi bisnisnya yang jelas adalah pekerjaan yang sering kali dilupakan dalam manajemen
strategis. Tanpa pernyataan visi dan misi yang jelas tindakan jangka pendek perusahaan dapat
membahayakan kepentingan jangka panjang. Pernyataan visi dan misi harus selaludapat
diubah, namun jika disiapkan dengan matang, mereka akan sangat jarang membutuhkan
perubahan. Organisasi biasanya mengevaluasi pernyataan visi dan misi mereka setiap tahun.
Pernyataan misi yang baik bertahan dalam jangka waktu yang lama adalah alat yang
penting bagi penyusun strategis. Pernyataan visi dan misi disusun dengan upaya yang besar
dan bukan tanpa tujuan. Tetapi semangat pada sebagian visi dan misi yang hebat tersebut
ditengarai tidak bisa diwujudkan. Pernyataan visi dan misi dapat ditemukan dalam laporan
keuangan atau website badan-badan usaha atau lembaga pemerintahan. Bagian kedua ini
berfokus pada konsep dan perangkat yang diperlukan untuk melakukan evaluasi dan
penulisan
visi dan misi. Pemahaman yang sama tentang visi dan misi merupakan hal penting bagi
seluruh personil di dalam sebuah organisasi.
CHAPTER III
Audit eksternal (eksternal audit) berfokus mengidentifikasi dan mengevaluasi tren dan
kejadian diluar kendali suatu perusahaan. Tujuan audit eksternal adalah untuk
mengembangkan sejumlah kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dan
ancaman yang sebaiknya dihindari. Audit eksternal tidak bertujuan mengembangkan daftar
panjang dari setiap faktor yang mungkin dapat mempengaruhi perusahaan, namun ditujukan
untuk mengidentifikasi variabel-variabel penting yang dapat direspons dengan tindakan.
Kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori luas, yaitu :
1. Kekuatan ekonomi
2. Kekuatan budaya, sosial, demografi, dan lingkungan
3. Kekuatan politik, pemerintah, dan hokum
4. Kekuatan teknologi
5. Kekuatan persaingan
Perubahan kekuatan eksternal diterjemahkan menjadi perubahan-perubahan dalam
permintaan pelanggan terhadap produk dan jasa industri dan konsumen. Kekuatan eksternal
memengaruhi tipe strategi produk yang dikembangkan, positioning, dan segmentasi pasar,
tipe jasa yang ditawarkan, dan pilihan bisnis untuk diakuisisi atau dijual. Mengidentifikasi
dan mengevaluasi kesempatan dan ancaman eksternal mmungkinkan organisasi untuk
mengembangkan misi yang jelas, mendesain strategi dalam mencapai tujuan jangka panjang,
dan mengembangkan kebijakan dalam meraih tujuan tahunan.
Proses Melakukan Audit Eksternal Dalam prosesnya, audit eksternal harus melibatkan
sebanyak mungkin manajer dan karyawan, karena keterlibatan dalam proses manajemen
strategik dapat menghasilkan pemahaman dan komitmen dari anggota organisasi. Untuk
melakukan audit eksternal, perusahaan harus menyelidiki dan mengumpulkan informasi
bersaing mengenai tren ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,
hukum, dan teknologi. Freund menekankan bahwa faktor-faktor eksternal sebaiknya :
1. Penting untuk mencapai tujuan jangka panjang dan tahunan
2. Dapat diukur
3. Dapat diterapkan pada semua perusahaan yang bersaing
4. Hierarkis
A. Pandangan Industrial Orgaanization
Menurut pendukung I/O, keunggulan bersaing sebagian besar ditentukan oleh posisi
bersaing dalam industri. Pengelolaan secara strategis dari perspektif I/O membuat perusahaan
berusaha untuk bersaing diindustri yang menarik, menghindari industri yang lemah dan
berganti, dan memperoleh pemahaman penuh hubungan faktor eksternal kunci dalam industry
yang menarik. Ahli teori I/O beranggapan bahwa faktor-faktor eksternal dan industri tempat
perusahaan bersaing memiliki pengaruh yang lebih kuat pada kinerja perusahaan disbanding
isu internal dalam pemasaran, keuangan, dsb. Kinerja perusahaan lebih berdasarkan pada
komponen industri seperti skala ekonomis, hambatan untuk memasuki pasar, diferensiasi
produk, ekonomi, dan tingkat persaingan dibandingkan sumber daya, kemampuan, struktur,
dan operasi internal.
B. Kekuatan Ekonomi
Faktor-faktor ekonomi memiliki dampak langsung pada daya tarik potensial berbagai
strategi. Contohnya dengan tingkat bunga, dan yang dibutuhkan untuk ekspansi modal lebih
murah. Variabel-variabel ekonomi yang harus dimonitor, yaitu ketersediaan kredit, level
pendapatan disposabel, kecenderungan orang untuk berbelanja, tarif bunga, tarif inflasi, tarif
pasar uang, pola konsumsi, nilai dolar di pasar dunia, ekspor/impor, dsb. Tren nilai dolar
memiliki dampak yang paling signifikan dan tidak seimbang bagi perusahaan diindustri dan
lokasi yang berbeda.
Berikut ini merupakan keuntungan dan kerugian terkait melemahnya nilai dolar
bagi perusahaan domestik :
Keuntungan : membuat lebih banyak ekspor, membuat impor lebih rendah, mendorong
defisit perdagangan AS, mendorong perusahaan mengglobal, mendorong orang asing
mengunjungi AS.
Kerugian : dapat menyebabkan inflasi, dapat menyebabkan naiknya harga minyak,
dapat memperlemah pemerintahan AS.
E. Kekuatan Teknologi
Internet telah mengubah sifat kesempatan dan ancaman dengan mengubah daur hidup
produk, meningkatkan kecepatan distribusi, membuat produk dan jasa baru, menghapus
pembatasan pasar tradisional geografis, serta mengubah sejarah pertukaran antara standarisasi
produksi dan flesibilitas. Internet telah menurunkan hambatan masuk dan mendefinisikan
kembali hubungan antara industri dan berbagai pemasok, kreditur, pelanggan, dan pesaing.
F. Kekuatan Bersaing
Bagian penting dalam audit eksternal ialah mengidentifikasi perusahaan pesaing dan
menentukan kekuatan, kelemahan, kapabilitas, kesempatan, ancaman, tujuan, dan strategi.
Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi pesaing penting agar berhasil dalam
memformulasikan strategi. Mengidentifikasi pesaing utama tidak selalu mudah karena
banyak perusahaan memiliki divisi yang bersaing diindustri yang berbeda. Banyak juga
perusahaan multidivisi yang tidak mempublish informasi penjualan dan laba.
Dalam hakikat audit internal, tujuan dan strategis perusahaan ditetapkan dengan
maksud untuk memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Kunci kekuatan
internal pada perusahaan adalah kekuatan perusahaan itu sendiri yang tidak dapat dengan
mudah disamakan atau ditiru oleh pesaing mereka. Ini biasa disebut dengan kompetensi yang
unik (distinctive competencies). menciptakan kompetensi yang unik melibatkan pemanfaatan
kompetensi yang unik pula. Pentingnya audit internal sebagai dari proses manajemen
strategis dengan membandingkannya dengan audit eksternal.
Proses menjalankan audit internal sangat beriringan dengan proses menjalankan audit
eksternal. Proses menjalankan audit internal memberikan lebih banyak peluang untuk pihak
yang berpartisipasi guna memahami bagaimana pekerjaan, departemen dan divisi mereka
merupaka bagian dari perusahaan secara keseluruhan. Ini merupakan manfaat yang besar
karena manajer dan karyawan bekerja dengan lebih baik ketika mereka mengerti bagaiman
pekerjaan mereka mempengaruhi aktivitas dan area lain dalam perusahaan.
Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi, dan evaluasi
infirmasi tentang operasi perusahaan. Faktor-faktor penentu keberhasilan terdiri atas kekuatan
dan kelemahan. Manajemen strategis adalah proses yang sangat interaktif yang membutuhkan
koordinasi efeketif antara manajer manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan (litbang), dan sistem informasin manajemen
menunjukan operasi utama dari kebanyakan bisnis. Kunci untuk keberhasilan norganisasi
adalah koordinasi yang efektif dan pengertian antarmanajer dari seluruh area fungsional.
Audit manajemen strategis dari operasi internal perusahaan adalah vital untuk
kesehatan organisasi. Banyak perusahaan masih lebih suka dinilai dengan berdasarkan kinerja
laba yang mereka hasilkan. Tetapi semakin banyak organisasi yang berhasil menggunakan
audit internal untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan pesaing.
CHAPTER V