MANAJEMEN STRATEGIK
NAMA KELOMPOK :
VERONICA (166100054)
MEDAN
T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Manajemen Strategi dalam kasus “ Sekolah Kristen Kalam Kudus”
Kami berharap, dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca serta kita dapat menyadari bertapa pentingnya mempelajari mata kuliah Manajemen
Strategik kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Semoga makalah sederharna ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu
melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu
berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk memenuhi tuntutan
ini terciptalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang memiliki
peran penting dalam menetapkan suatu strategi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis terhadap
wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan dating
sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat
menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang
berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengtasi ancaman yang dating dari luar,
serta mengatasi kelemahan yang ada.
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi, fungsi dan manfaat manajemen strategik?
2. Apa visi, misi dan tujuan Sekolah Kristen Kalam Kudus ?
3. Apa peran analisis SWOT dalam Sekolah Kristen Kalam Kudus?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum melangkah lebih jauh tentang seberapa jauh peran manajemen stratejik
dalam pengembangan organisasi, kita akan menyimak dulu pengertian dari manajemen
stratejik itu sendiri, berikut beberapa ahli yang memberikan gambaran atau teori tentang
manajemen stratejik itu sendiri.
Menurut Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006, XV)
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa
yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.
Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding
masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang
dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk
semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya
ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering
menghasilkan laba diatas rata-rata.
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan
mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan,
3
pesaing dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen
strategis.
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau
perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang
diinginkan bersama dapat kita capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika
diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam
organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi
melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah
melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntungan yang banyak. Semuanya itu perlu
4
langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh
pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara
strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak
alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil
yang menguntungkan. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka
menerapkan manajemen strategik, yaitu:
Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah
organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Visi juga merupakan hal yang
sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan
organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler dalam visi yang dikutip oleh
5
Nawawi (2000 : 122), Visi adalah “pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan
dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan”.
Dengan demikian visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok suatu
perusahaan. Visi yang benar merupakan suatu gagasan yang sangat ampuh yang dapat
membuat loncatan awal ke masa depan dengan memadukan segala sumber daya untuk
mewujudkan visi tersebut.
Misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi
yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan/organisasi kepada masyarakat, berupa
produk dan jasa yang memiliki tujuan untuk menyampaian kepada stakeholder organisasi
dalam maupun luar, berisi tentang latar belakang berdirinya perusahaan, arah dan tujuan
perusahaan.
Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004 : 8), Di dalam misi produk dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu
menentukan kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan
tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan.
6
Misi berasal dari kata Mission merupakan bagian dari visi, tetapi berkaitan dengan
kode perilaku perusahaan.
Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju serta
memberikan keterangan tentang bagaimana cara lembaga bekerja. Menurut Wheelen
sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh
perusahaan kepada masyarakat baik berupa produk ataupun jasa.
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini.
7
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Threat (T) , adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang
dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Sekolah Kristen Kalam Kudus (SKKK) adalah sebuah jaringan sekolah Kristen di
Indonesia yang berada di bawah naungan Yayasan Kristen Kalam Kudus dan masih berafiliasi
dengan Gereja Kristen Kalam Kudus dan Sekolah Alkitab Asia Tenggara. SKKK merupakan
sekolah Kristen dengan jaringan terluas di Indonesia, mulai dari Sumatra Utara hingga Papua.
Di beberapa kota sekolah ini lengkap mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, hingga sekolah menengah atas, seperti di Pematangsiantar, Medan, Padang,
Pekanbaru, Jayapura, Ambon, Surabaya, Malang, Bandung, Jakarta Barat, dan Surakarta,
sementara di beberapa kota yang lain, seperti Badung, Tangerang, Yogyakarta, Bandung, Blitar,
Pontianak, Pangkal Pinang, Batam, Jayapura, Keerom, Mimika, Sorong, Bone, Makassar,
Bengkalis, hanya ada jenjang tertentu saja. Jumlah sekolahnya hingga 30 Agustus 2010 adalah
93 sekolah di 17 provinsi dan 27 kabupaten/kota di Indonesi.
1. Sejarah
8
Dengan beberapa tenaga pengajar, pelayanan di bidang pendidikan diawali pada
Maret 1967, dari jenjang TK dan SD dengan jumlah murid ± 230 orang. Pada tahun 1970, Pdt.
Timothy Chandra dan semua guru serta siswa mengadakan malam kesenian dan pameran di
Aula Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Hasil kegiatan tersebut digunakan
untuk membangun gedung baru guna menampung lebih banyak murid yang ingin bersekolah
di Sekolah Kristen Kalam Kudus, dan pada tahun 1971 jenjang pendidikan SMP dibuka. Pada
tahun 1985 dibukalah jenjang pendidikan SMA, dan pada 1986 gedung SMA selesai dibangun
di Jalan Pane, Pematangsiantar, dan dipimpin oleh Chandra Wangsa. Pada 1988, SMA Kristen
Kalam Kudus Pematangsiantar melaksanakan EBTANAS pertamanya yang masih bergabung
ke SMA Negeri 3 Pematangsiantar. SMA Kalam Kudus Pematangsiantar memperoleh predikat
nilai EBTANAS tertinggi untuk Sub Rayon 3 SMA di Pematangsiantar.
Sekolah Kristen Kalam Kudus terus berkembang hanya karena kasih karunia-Nya. Itu
bukan berarti selalu mengalami kelancaran dan kepastian, terkadang juga mengalami
kekuatiran dan kegentaran. Tetapi justru itu mendorong kami agar terus berdoa dan bekerja
keras dan berani melangkah dengan iman. Meskipun kondisi bangsa secara umum
memprihatinkan, biaya pendidikan semakin mahal, biaya hidup terus meningkat, rasa aman
dan nyaman semakin sulit didapat. Tetapi dengan mengingat prinsip pendiri Sekolah Kalam
Kudus bahwa pendidikan adalah untuk semua orang, seseorang tidak bisa dibiarkan tanpa
pendidikan, tidak peduli siapa orang tua nya, anak-anak mereka tetap membutuhkan
pendidikan. Sekolah Kristen Kalam Kudus terbuka bagi siapa pun. Kiranya Tuhan terus
memakai Sekolah Kristen Kalam Kudus menjadi bagian untuk membantu mencerdaskan
bangsa ini dan mempersiapkan generasi yang takut kepada Tuhan dan memuliakan-Nya.
9
melakukan pendataan calon siswa di Sekolah Minggu. Promosi melalui kegiatan sekolah
khususnya dilakukan pada kegiatan Bulan Bahasa. Promosi untuk Sekolah Kristen Kalam
Kudus menggunakan pendekatan secara personal.
10
Pemanfaatan fasilitas pembelajaran yang masih belum optimal.
1. Peluang (Opportunity)
Mengirimkan guru-guru secara bergiliran untuk mengikuti pelatihan pada
lembaga yang dianggap potensial dan berpengalaman.
Peningkatan disiplin siswa untuk menciptakan iklim sekolah yang lebih
kondusif dan dapat memotivasi siswa dalam belajar.
Adanya dukungan guru yang cukup, sekolah dapat membuat aturan dan tata
tertib yang baik dan memadai.
Membentuk kelompok diskusi terbimbing ini dibentuk untuk mengatasi siswa
yang kurang persiapan untuk belajar di sekolah.
2. Ancaman (Threat)
Pesaing dalam sekolah negri yang memberikan biaya sekolah yang murah.
Banyaknya pilihan sekolah lain.
Kekuatan mahasiswa ataupun orangtua untuk memilihkan anaknya ke sekolah
yang berkualitas dan murah.
Alternatif pembelajaran terdapat berbagai variasi metode dalam mengajarkan
setiap mata pelajaran yang diajarkan sehingga suasana belajar belum cukup
kondusif akibat metode mengajar guru kurang bervariasi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan penerapan strategi yang memiliki visi, misi yang jelas maka dalam
perencanaan, pengorganisasian serta pengendalian dapat membantu sebuah organisasi
mencapai hasil yang maximum dan bernilai sesuai dengan perencanaan yang telah
direncanakan sebelumnya. Penggunaan manajemen strategi membantu memahami kekuatan
bersaing dan ancaman baik secara external maupun internal sehingga dapat mengembangkan
keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.
3.2. Saran
Perlunya memahami analisis SWOT secara mendalam agar nantinya dapat melakukan
analisis SWOT sebagai bentuk dukungan/partisipasi terhadap program manajemen berbasis
sekolah. Kita harus memperhatikan faktor-faktor dalam analisis SWOT agar dapat
memformulasikan analisis SWOT dengan baik dan mencapai sasaran/tujuan yang diharapkan.
David, Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Kristen_Kalam_Kudus
https://www.academia.edu/11830395/Makalah_Manajemen_Strategik
12