Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGIK

CONTOH KASUS SEKOLAH KRISTEN KALAM KUDUS

NAMA KELOMPOK :

VIVIAN LEE (166100026)

VERONICA (166100054)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) ITMI

MEDAN

T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Manajemen Strategi dalam kasus “ Sekolah Kristen Kalam Kudus”

Kami berharap, dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca serta kita dapat menyadari bertapa pentingnya mempelajari mata kuliah Manajemen
Strategik kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-
hari.

Semoga makalah sederharna ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Medan, 27 Jauari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Konsep Manajemen Strategik ...............................................................................4


2.1.1. Pengertian Manajemen Strategik ...............................................................4
2.1.2. Peran Manajemen Strategik .......................................................................4
2.1.3. Manfaat Manajemen Stategik ....................................................................5
2.2. Teori Visi, Misi ....................................................................................................5
2.2.1. Pengertian Visi ..........................................................................................5
2.2.2. Pengertian Misi .........................................................................................6
2.3. Teori Analisa SWOT ............................................................................................7
2.4. Sekolah Kristen Kalam Kudus ..............................................................................8
2.4.1. Visi, Misi Sekolah Kristen Kalam Kudus ................................................ 10
2.4.2. SWOT Sekolah Kristen Kalam Kudus ..................................................... 10

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 12


3.2. Saran .................................................................................................................. 12
3.3. Daftar Pustaka .................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan,


dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian
tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai
bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun


oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.
Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan
bidang perilaku organisasi.

Menurut Thomas L.Wheelen - J. David Hunger manajemen strategi adalah


serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan /
perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi.

Di dalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu
melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu
berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk memenuhi tuntutan
ini terciptalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang memiliki
peran penting dalam menetapkan suatu strategi perusahaan.

Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis terhadap
wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan dating
sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat
menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang
berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengtasi ancaman yang dating dari luar,
serta mengatasi kelemahan yang ada.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi, fungsi dan manfaat manajemen strategik?
2. Apa visi, misi dan tujuan Sekolah Kristen Kalam Kudus ?
3. Apa peran analisis SWOT dalam Sekolah Kristen Kalam Kudus?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi, fungsi dan manfaat manajemen stategik
2. Untuk mengetahui visi, misi dan tujuan Sekolah Kristen Kalam Kudus
3. Untuk mengetahui peran analisis SWOT Sekolah Kristen Kalam Kudus

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Manajemen Strategik


2.1.1. Pengertian Manajemen Strategik

Sebelum melangkah lebih jauh tentang seberapa jauh peran manajemen stratejik
dalam pengembangan organisasi, kita akan menyimak dulu pengertian dari manajemen
stratejik itu sendiri, berikut beberapa ahli yang memberikan gambaran atau teori tentang
manajemen stratejik itu sendiri.

Menurut Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006, XV)
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa
yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.
Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding
masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang
dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk
semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya
ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering
menghasilkan laba diatas rata-rata.

Barney, 2007 : 27 Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami


sebagai proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah pola
alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat mempertahankan
kinerjanya.

David 2005 : 5 Seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan


mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai
obyektifnya. Hunger dan Wheelen 2006 : 4 Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial
yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan
mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan,

3
pesaing dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen
strategis.

Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses


manajemen yang dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi organisasi
tersebut maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen strategik.

Tujuan Sebuah Perusahaan Menerapkan Sistem Manajemen Strategi sebagai berikut:

A. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi / perusahaan dalam hal ini,


manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah
tujuan organisasi / perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan
landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
B. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak organisasi/ perusahaan
harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan,
pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait
dengan perusahaan atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits,
memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.
C. Dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata manajemen
strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan
menyiapkan pedoman dan pengendalian sehingga dapat memperluas kerangka
waktu/ berpikir mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang
baik untuk hari ini dan hari esok.
D. Berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas tanggung jawab seorang manajer
bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan
efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar
bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.
2.1.2. Peran Manajemen Strategik

Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau
perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang
diinginkan bersama dapat kita capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika
diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam
organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi
melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah
melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntungan yang banyak. Semuanya itu perlu

4
langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh
pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.

2.1.3. Manfaat Manajemen Strategik

Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara
strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak
alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil
yang menguntungkan. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka
menerapkan manajemen strategik, yaitu:

1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.


2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah
munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.

2.2. Teori Visi, Misi


2.2.1. Pengertian Visi

Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah
organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Visi juga merupakan hal yang
sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Menurut Peter F. Drucker, Fondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah


memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikannya, dan menegakkannya secara jelas dan
nyata. Pemimpin menetakkan tujuan, menentukan prioritas, serta menetapkan dan memonitor
standar.

Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan
organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler dalam visi yang dikutip oleh

5
Nawawi (2000 : 122), Visi adalah “pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan
dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan”.

Visi yang efektif antara lain harus memiliki karakteristik seperti :

1. Imagible (dapat di bayangkan).


2. Desirable (menarik).
3. Feasible (realities dan dapat dicapai).
4. Focused (jelas).
5. Flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan).
6. Communicable (mudah dipahami).

Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai:

 Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan


 Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya
 Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture)

Dengan demikian visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok suatu
perusahaan. Visi yang benar merupakan suatu gagasan yang sangat ampuh yang dapat
membuat loncatan awal ke masa depan dengan memadukan segala sumber daya untuk
mewujudkan visi tersebut.

2.2.2. Pengertian Misi

Misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi
yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan/organisasi kepada masyarakat, berupa
produk dan jasa yang memiliki tujuan untuk menyampaian kepada stakeholder organisasi
dalam maupun luar, berisi tentang latar belakang berdirinya perusahaan, arah dan tujuan
perusahaan.

Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004 : 8), Di dalam misi produk dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu
menentukan kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan
tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan.

6
Misi berasal dari kata Mission merupakan bagian dari visi, tetapi berkaitan dengan
kode perilaku perusahaan.

Manfaat Misi adalah sebagai berikut:


 Sebagai kerangka acuan untuk mewujudkan visi organisasi
 Sebagai bahan evaluasi untuk melaksankan visi organisasi untuk masa yang akan
datang;
 Sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan visi yang lebih baik;

Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju serta
memberikan keterangan tentang bagaimana cara lembaga bekerja. Menurut Wheelen
sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh
perusahaan kepada masyarakat baik berupa produk ataupun jasa.

2.3. Teori Analisa SWOT

SWOT merupakan metode analisis perencanaan strategi (strategic planning) guna


mengetahui peta faktor - faktor lingkungan eksternal dan internal suatu perusahaan atau unit
bisnis sehingga menghasilkan kesimpulan yang berguna untuk memberi masukan terhadap
pengambilan keputusan strategi dan memberi masukan prioritas strategi terhadap apa yang
sebaiknya dilakukan terlebih dahulu oleh pengambil keputusan.

Menurut Rohman (2009) definisi analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,


dan Threats) adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat
satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun
multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W),
Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-
faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai
dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang.

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini.

7
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Threat (T) , adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang
dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

2.4. Sekolah Kristen Kalam Kudus

Sekolah Kristen Kalam Kudus (SKKK) adalah sebuah jaringan sekolah Kristen di
Indonesia yang berada di bawah naungan Yayasan Kristen Kalam Kudus dan masih berafiliasi
dengan Gereja Kristen Kalam Kudus dan Sekolah Alkitab Asia Tenggara. SKKK merupakan
sekolah Kristen dengan jaringan terluas di Indonesia, mulai dari Sumatra Utara hingga Papua.
Di beberapa kota sekolah ini lengkap mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, hingga sekolah menengah atas, seperti di Pematangsiantar, Medan, Padang,
Pekanbaru, Jayapura, Ambon, Surabaya, Malang, Bandung, Jakarta Barat, dan Surakarta,
sementara di beberapa kota yang lain, seperti Badung, Tangerang, Yogyakarta, Bandung, Blitar,
Pontianak, Pangkal Pinang, Batam, Jayapura, Keerom, Mimika, Sorong, Bone, Makassar,
Bengkalis, hanya ada jenjang tertentu saja. Jumlah sekolahnya hingga 30 Agustus 2010 adalah
93 sekolah di 17 provinsi dan 27 kabupaten/kota di Indonesi.

1. Sejarah

1967-1991: Periode rintisan Pdt. Timothy Chandra

Setelah Pdt. Timothy Chandra menyelesaikan pendidikannya di Seminari Alkitab


Asia Tenggara, Malang, Jawa Timur, ia membangun sebuah persekutuan doa bagi kaum
Tionghoa di kota Pematangsiantar. Awalnya, persekutuan ini meminjam gedung Gereja
Pentakosta Pematangsiantar. Kebaktian perdana secara resmi dilaksanakan pada 9 Agustus
1964 dengan nama Persekutuan Bahasa Mandarin Pematangsiantar. Pada tahun 1965,
Persekutuan Bahasa Mandarin Pematangsiantar bergabung dengan Yayasan Penyiaran Injil
Indonesia. Pertengahan tahun 1966, persekutuan ini membeli sebuah gedung di Jalan Merdeka
(Gereja Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar saat ini). Lalu Pdt. Timothy Chandra
mengadakan perjalanan ke Medan, Jakarta, Malang, Surabaya, Semarang untuk menggalang
dana. Pada tanggal 20 September 1966 gedung tersebut resmi menjadi tempat ibadah.

8
Dengan beberapa tenaga pengajar, pelayanan di bidang pendidikan diawali pada
Maret 1967, dari jenjang TK dan SD dengan jumlah murid ± 230 orang. Pada tahun 1970, Pdt.
Timothy Chandra dan semua guru serta siswa mengadakan malam kesenian dan pameran di
Aula Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Hasil kegiatan tersebut digunakan
untuk membangun gedung baru guna menampung lebih banyak murid yang ingin bersekolah
di Sekolah Kristen Kalam Kudus, dan pada tahun 1971 jenjang pendidikan SMP dibuka. Pada
tahun 1985 dibukalah jenjang pendidikan SMA, dan pada 1986 gedung SMA selesai dibangun
di Jalan Pane, Pematangsiantar, dan dipimpin oleh Chandra Wangsa. Pada 1988, SMA Kristen
Kalam Kudus Pematangsiantar melaksanakan EBTANAS pertamanya yang masih bergabung
ke SMA Negeri 3 Pematangsiantar. SMA Kalam Kudus Pematangsiantar memperoleh predikat
nilai EBTANAS tertinggi untuk Sub Rayon 3 SMA di Pematangsiantar.

Sekolah Kristen Kalam Kudus terus berkembang hanya karena kasih karunia-Nya. Itu
bukan berarti selalu mengalami kelancaran dan kepastian, terkadang juga mengalami
kekuatiran dan kegentaran. Tetapi justru itu mendorong kami agar terus berdoa dan bekerja
keras dan berani melangkah dengan iman. Meskipun kondisi bangsa secara umum
memprihatinkan, biaya pendidikan semakin mahal, biaya hidup terus meningkat, rasa aman
dan nyaman semakin sulit didapat. Tetapi dengan mengingat prinsip pendiri Sekolah Kalam
Kudus bahwa pendidikan adalah untuk semua orang, seseorang tidak bisa dibiarkan tanpa
pendidikan, tidak peduli siapa orang tua nya, anak-anak mereka tetap membutuhkan
pendidikan. Sekolah Kristen Kalam Kudus terbuka bagi siapa pun. Kiranya Tuhan terus
memakai Sekolah Kristen Kalam Kudus menjadi bagian untuk membantu mencerdaskan
bangsa ini dan mempersiapkan generasi yang takut kepada Tuhan dan memuliakan-Nya.

2. Strategi Pemasaran Sekolah Kristen Kalam Kudus


Target utama dari pemasaran sekolah yaitu seakses/seiman khususnya yang berada
dalam naungan yayasan yang sama. Target lainnya yaitu beberapa sekolah dan gereja. Pada
Implementasi strategi pemasaran sekolah ini yaitu promosi. Sekolah melakukan promosi
melalui kegiatan sekolah, menyebar brosur, presentasi ke beberapa sekolah dan gereja,
mengikut sertakan siswa dalam lomba-lomba, memberikan pelayanan yang baik pada siswa
dan orang tua, cerita dari mulut ke mulut (word of mouth), mengadakan bakti sosial, dan kepala
sekolah mencari siswa dengan cara mendatangi rumah teman-temannya.Khusus untuk Sekolah
Kristen Kalam Kudus yang berada dalam satu yayasan, sekolah menggunakan strategi “jemput
bola” yaitu dengan cara mendatangi sekolah tersebut. Promosi di gereja dilakukan dengan
mengambil bagian dalam pelayanan yaitu menampilkan paduan suara dari siswa/i dan

9
melakukan pendataan calon siswa di Sekolah Minggu. Promosi melalui kegiatan sekolah
khususnya dilakukan pada kegiatan Bulan Bahasa. Promosi untuk Sekolah Kristen Kalam
Kudus menggunakan pendekatan secara personal.

2.4.1. Visi, Misi Sekolah Kristen Kalam Kudus


 Visi
Terbangunnya manusia utuh yang takut akan TUHAN, mandiri dan berguna bagi
dunia. (Efesus 2:19-20, I Korintus 9:19, Amsal 1:7a)
 Misi
1. Mengajak peserta didik untuk memiliki hati yang takut akan TUHAN
2. Membimbing peserta didik supaya mengasihi sesama manusia dan menghargai
lingkungan alam ciptaan TUHAN
3. Membina peserta didik bertumbuh menjadi manusia yang sehat mental, berbudi
pekerti luhur dan bertanggung jawab sesuai nilai kebenaran
4. Memberikan pengetahuan yang berkualitas kepada peserta didik sesuai tuntutan
perkembangan zaman
5. Melengkapi peserta didik dengan keterampilan yang berkualitas sesuai
kebutuhan dan potensi untuk mengembangkan dirinya
6. Memberdayakan semua yang berkepentingan (stakeholder) untuk menjadi insan
pendidikan

2.4.2. Analisis SWOT Sekolah Kristen Kalam Kudus


1. Kekuatan (Strength)
 Guru memenuhi standard yaitu lulusan S1 dan mengajar dibidang mereka
masing-masing.
 Komitmen dalam pelayanan mengajar para guru yang tinggi meskipun
penghasilan sangat minimum.
 Sarana prasarana cukup lengkap dengan lab yang cukup memadahi.
 Kedisiplinan guru khususnya dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
 Gereja yang sangat berkualitas, serta menyediakan sekolah minggu.
2. Kelemahan (Weaknees)
 Kerja sama (team work) antar guru, lembaga dalam internal sekolah masih
belum optimal dan hubungan kerjasama dengan alumni belum efektif.
 Supervisi dan evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah masih belum optimal.

10
 Pemanfaatan fasilitas pembelajaran yang masih belum optimal.
1. Peluang (Opportunity)
 Mengirimkan guru-guru secara bergiliran untuk mengikuti pelatihan pada
lembaga yang dianggap potensial dan berpengalaman.
 Peningkatan disiplin siswa untuk menciptakan iklim sekolah yang lebih
kondusif dan dapat memotivasi siswa dalam belajar.
 Adanya dukungan guru yang cukup, sekolah dapat membuat aturan dan tata
tertib yang baik dan memadai.
 Membentuk kelompok diskusi terbimbing ini dibentuk untuk mengatasi siswa
yang kurang persiapan untuk belajar di sekolah.
2. Ancaman (Threat)
 Pesaing dalam sekolah negri yang memberikan biaya sekolah yang murah.
 Banyaknya pilihan sekolah lain.
 Kekuatan mahasiswa ataupun orangtua untuk memilihkan anaknya ke sekolah
yang berkualitas dan murah.
 Alternatif pembelajaran terdapat berbagai variasi metode dalam mengajarkan
setiap mata pelajaran yang diajarkan sehingga suasana belajar belum cukup
kondusif akibat metode mengajar guru kurang bervariasi.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dengan penerapan strategi yang memiliki visi, misi yang jelas maka dalam
perencanaan, pengorganisasian serta pengendalian dapat membantu sebuah organisasi
mencapai hasil yang maximum dan bernilai sesuai dengan perencanaan yang telah
direncanakan sebelumnya. Penggunaan manajemen strategi membantu memahami kekuatan
bersaing dan ancaman baik secara external maupun internal sehingga dapat mengembangkan
keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

3.2. Saran

Perlunya memahami analisis SWOT secara mendalam agar nantinya dapat melakukan
analisis SWOT sebagai bentuk dukungan/partisipasi terhadap program manajemen berbasis
sekolah. Kita harus memperhatikan faktor-faktor dalam analisis SWOT agar dapat
memformulasikan analisis SWOT dengan baik dan mencapai sasaran/tujuan yang diharapkan.

Para pembaca khususnya mahasiswa harus lebih meningkatkan pengetahuannya


tentang “Strategi Manajemen”.

3.3. Daftar Pustaka


Wheelen, Thomas, J. dan Hunger, J. David. (2000). Strategic Management. New
Jersey: Prentice Hall, Inc

David, Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Flavel, R.W., and Joe Williams. 1996.Strategic Management : APracticalApproach.


Sydney : Prentice-Hall

https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Kristen_Kalam_Kudus

https://www.academia.edu/11830395/Makalah_Manajemen_Strategik

12

Anda mungkin juga menyukai