Anda di halaman 1dari 8

一ギ◎
BANUA NIHA KERISO PROTESTAN
(THE PROTESTANT CHRISTIAN CHURCH)
BNKP
ANGGOTA PGI
(DIAKUISEBAGAI GEREJA DENGAN KETETAPAN TANGGAL 18 M[ARET 1938 NO.32
LEMIBARAN NEGARA NO.138 YO.14 DESEMIBER 1948 NO.1857/18/AK/48)
Alanlat/Address:IKantor Siinode lBNKP Jin.Soekarno No.2211P/WA:081265075752
GШ lungsitoli 22813 Nias― Sumut― hdonesia E― maili sho」 L=塾 塾
k≦ と
2cttm巨 L≦ ⊇ュ

Nomor : 1020/111/11/2021 l Novenlber 2021


Lamp : seberkas
Hal :Panduan

Yang terhonnat:
IBI"DIR、 IB,IIL〔 P
di
Tempat

salaln saahtera,
Dibettahuhn bahwa masa pel等 anan Maelis Sinode BNKP Tahul1 2017-2022よ an berakh[dall
Persidangan M■ elis Sinode BNKP Ke-60 Tahun 2022よ an dilaksanakan p』 a Juli 2022 di BNKP
Jematt Kota Gunungsitoli Reso■ l BNKP di Kota Gunungsitoli.

Sehubungan dengan itu maka dengan ini kami kirimkan Panduan Jadwal Pelaksanaan
Pemilihan/Penetapan Pelayan di Jemaat dan Resort sebagaimana terlampir. Demikian juga kami
lampirkan beberapa peraturan dan keputusan BPMS serta keputusan BPHMS, yakni:

l. Peraturan BNKP Nomor: 03/BPMS-BNKP/2008 tentang Resort.


2. Peraturan BNKP Nomor: 04/BPMS-BNKP/2008 tentang Jemaat.
3. Peraturan BNKP Nomor: 24iBPMS-BNKP/2019 tentang Pelayan.
4. Peraturan BNKP Nomor: 03/BPMS-BNKP/2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan BNKP
Nomor: I0/BPMS-BNKP/2010 dan Nomor: 18/BPMS-BNKP/2016 Tentang Majelis Sinode
Banua Niha Keriso Protestan.
5. Keputusan BPMS Nomor: 0I/KEP.BPMS-BNKP/2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pemilihan Peserta Majelis Sinode BNKP.
6. Keputusan BPMS Nomor: 02/IGP.BPMS-BNKPi202I Tentang Penetapan Jumlah Anggota
Majelis Sinode Masa Pelayanan2022-2027 yangdipilih dari Resort di BNKP.
7. Keputusan Badan Pekerja Harian Majelis Sinode BNKP Nomor: 166/KEP/VI/2008 Tentang
Tata Cara Pemilihan Anggota Badan Pekerja Majelis Resort (BPMR).
8. Keputusan BPHMS BNKP Nomor: 168/KEPNI/2008 tentang Tata Cara Penentuan Anggota
Majelis Jemaat.
9. Keputusan BPHMS BNKP Nomor: 169/Y,EPNU2008 tentang Tata Cara pemilihan Anggota
BPIVI,J.
10. Keputusan BPHMS BNKP Nomor: l70lKEPNl/2008 tentang Lingkungan Pelayanan Satua
Niha Keriso.

Demikian kami sampaikan untuk dimaklumi dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.
Tuhan Yesus memberkati.

PEKERJA IIARIAN
BNKP

6
Orienti Daeli,lⅦ .Th
Tel■ busan
BPMS
Lampiran :Panduan
Nomor :1020/111/11/2021
Tanggal :l Nlovenlber 2021

PANDUAN JADWAL PELAKSANAAN PE:Mコ LIIAN/PENETAPAN PELAYAN


DIJEM:AAT DAN RESORT

No. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


1. Penetapan Lingkungan di Jemaat.

1 141ヽ こ
ov s.d.311〕 es 2021 2. Pemilihan Satua Niha Keriso.
3. Pembentukan dan atau Pemilihan Personalia Komisi-komisi

1. Peneguhan Satua Niha Keriso dan Pelantikan Personalia Komisi.


2. Januari s,d.IFcbruari 2022 2. Pemilihan BPMJ dan BPPJ.
3. Pelantikan Majelis Jemaat, BPMJ dan BPPJ.

Pemilihan Unsur Majelis Resort dari Satua Niha Keriso dan Warga
3 Februari 2022
Jemaat serta pengiriman nama-nama majelis resort kepada BPMR.

Sidang Majelis Resort untuk pemilihan BPMR, BPPR dan


4. Februari 2022
Unsur/Utusan ke Persidangan Majelis Sinode.
Maret s.d.Juni 2022 Pelantikan Majelis Resort.

6. Maret s.d. April2022 Pengiriman Nama-nama Unsurfutusan ke Majelis Sinode.

7 Juli 2022 Persidangan Majelis Sinode BNKP ke-60 Tahun 2022 di Gunungsitoli.

BADAN PEKERJA】 IARIAN


SINODE BNKP

》I.Th
#aRtlt
PANDUAN PEMILIⅡ AN P」 闘‖阻NHユ SA pELユ YANユ N2022-2027 DI BNlp

1 Pengantar
Berhubung akan berakhirnya periode pelayanan majelis jemaa! majelis resort dan majelis sinode, maka
mendesak melaksanakan penataan, pemilihan, pengangkatan dan pelantikan majelis, mulai dari jemaal
resort hingga ke aras sinodal. Agar tertata dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di
BNKP, maka dengan ini dibuat Panduan Pemilihan Pelayan di BNKP untuk dipedomani dan
dilaksanakan. Hal-hal yang belum diuraikan pada panduan ini, maka dibaca lebih lanjut peraturan BNKP
dan keputusan BPHMS BNKP sebagaimana menjadi lampiran dari panduan ini.

2. Pembentukan Lingkungan Pelayanan Satua Niha Keriso


2.1. Majelis Jemaat masa pelayanan 2077-2022, sebelum berakhir masa pelayanan, masih tetap
bertanggung jawab untuk membentuk atau memekarkan lingkungan pelayanan dengan
mempedomani keputusan BPHMS BNKP Nomor : 170/KEPNI/2008 tentang Lingkungan
Pelayanan Satua Niha Keriso di BNKP.
2.2. Dalam pasal 2 ayat (2) tertulis bahwa setiap lingkungan pelayanan terdiri dari sekurang-kurangnya
l0 (sepuluh) kepala keluarga dan sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) kepala keluarga yang
berdekatan (pertimbangan geografis dan bukan pertimbangan ikatan adat).
2"3. Pasal 2 ayat (3) dapat diadakan pengecualian bila mana dalam suatu wilayah pelayanan jemaat
terdapat hambatan geografis seperti laut, sungai, gunung dan sebagainya.
2.4. Pasal 2 ayat (4) setiap Lingkungan pelayanan diberi nomor dengan angka (Contoh : Lingkungan 1
Jemaat..., Lingkungan 2 Jemaat..., Iingkungan 3 Jemaat..., Lingkungan 4 Jemaat....) dst.
2.5. Pasal 2 ayat (5) Penetapan suatu Lingkungan pelayanan dituangkan dalam suatu surat keputusan
BPMR berdasarkan usul BPIviJ.
2.6. Dalam pasal 3 tertulis bahwa setiap lingkungan pelayanan dilayani oleh seorans Satua Niha
Keriso yang dipilih langsung oleh warga Jemaat yang bertempat tinggal di Lingkungan pelayanan
tersebut.

3. Cara pemilihan Satua Niha Keriso di lingkungan pelayanan dengan mempedomani Peraturan
BI\IKP Nomor: 24IBPMSBI\KP/2020 tentang Pelayan.

3.1 Pemilihan Satua Niha Keriso di lingkungan pelayanan, dipimpin oleh Pdt. Jemaat/Gr.Jemaat.
3.2 Sebelum dimulai pemilihan, ditentukan berapa orang calon Satua Niha Keriso di lingkungan
pelayanan tersebut. Kemudian, sebelum dilakukan pemilihan, terlebih dahulu ditentukan cara
pemilihan apakah melalui pemungutan suara dan atau melalui aklamasi.
3.3 Sebelum dimulai pemilihan, Pdt Jemaat dan atau Guru Jemaat, wajib membacakan syarat-syarat
yang harus dipenuhi untuk dipilih menjadi Satua Niha Keriso seperti pada Pasal 44:
a) Telah disidikan.
b) Berpendidikan serandah-randahnya SD atau sederajat.
c) Mempunyai pengetahua yang memadai tentang isi Alkitab.
d) Telah berumur sekurang-kurangnya 25 tahun dan atau telah kawin.
e) Telah menjadi anggota BNKP sekurang-kurangnya 5 tahun dan telah menjadi anggota jemaat
setempat sekurang-kurangnya 1 tahun.
0 Berkelakuan baik dan tidak pernah dikenakan tertib Gerejawi.
g) Tidak mempunyai ilmu hitam (oculltisme).
3.4 Selain ketentuan tersebut di atas, perlu diperhatikan bahwa seseorang yang telah menjadi anggota
majelis jemaat dua kali berturut-turut (baik dari unsur SNK ataupun ketua komisi) tidak lagi
diperkenankan menjadi calon Satua Niha Keriso atau calon ketua komisi (Peraturan BNKP
Nomor: 24/BPMS-BNKP 12020, pasal 47).
3.5. Calon Satua Niha Keriso yang mendapat suara terbanyak dalam pemilihan, dinyatakan sah untuk
diusulkan kepada BPMR menjadi Satua Niha Keriso. (pasal 45 ayat 3). BPMR selanjutnya
melakukan penelitian apakah para calon telah memenuhi persyaratan sebagaimana dituangkan
dalam Peraturan BNKP No 24IBPMS-BNKP/2020 dan peraturan atau pedoman terkait). Apabila
terdapat yang belum atau tidak memenuhi persyaratan, maka BPMR mengembalikan kepada ketua
majelis jemaat untuk melaksanakan pemilihan kembali (Peraturan BNKP No 24/BPMS-
BNKP/2020, pasal 45 ayat l-5). Apabila sudah memenuhi persyaratan, maka BPMR BNKP
meneruskan kepada BPHMS BNKP untuk mendapat persetujuan.
3.6. Setelah para calon Satua Niha Keriso mendapat persetujuan BPHMS BNKP, maka BPMR
menerbitkan Surat Keputusan tentang Pengangkatan Satua Niha Keriso.
3.7 . Satua Niha Keriso yang telah di-SK-kan oieh BPMR, sebelum melaksanakan tugasnya lebih dahulu
diteguhkan oleh Pendeta Resort dalam suatu kebaktian hari minggu di Jemaat dimana Satua Niha
Keriso yang bersangkutan melayani (Peraturan BNKP No 24/BPMS-BNKP/2020, Pasal 46 ayat2).
3.8. Apabila peneguhan SNK dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan Majelis Jemaat, maka
peneguhan Satua Niha Keriso dilaksanakan setelah pengumpulan persembahan; sedangkan
pelantikan Majelis Jemaat dilaksanakan sesudah Pengakuan Iman Rasuli.

4. Komisi-Komisi
4.1. Berdasarkan peraturan BNKP No 4/BPMS-BNKPi2008 bahwa salah satu unsur majelis jemaat
adalah ketua komisi di jernaat, demikian juga sebagai anggota BPMJ. Oleh karenanya wajib
membentuk komisi dan mengangkat personalia yang melayani untuk itu.
4.2. Komisi-komisi dibentuk sesuai dengan peraturan BNKP Nomor: 14IBPMS-BNKP/2014, dengan
ketentuan jumlah komisi maksimal 7, namun bisa kurang dari 7 komisi dengan pertimbangan
"sesuai dengan kondisi pelayanan dan kebutuhan oleh majelis jemaat atas usul BPMJ" (baca BAB
IV, pasal 6, ayat 1)"
4.3. Adapun komisi-komisi yang dibentuk di jemaat adalah:
(1) Komisi Pelayar-ran Anak.
{2) Komisi Remaja dan Pemuda.
(3) Komisi Perempuan.
(4) Komisi Bapak.
(5) Komisi Ibadah dan Evangelisasi.
(6) Komisi Diakonia.
(7) Komisi Pembinaan dan Pendidikan
Apabila ada kebutuhan lain, maka dapat dibentuk kepanitian atau Tim atau Kelompok Kerja
(POKJA) dan bukan membentuk komisi yang baru.
4.4. Kriteria Komisi kategorial:
(l) Komisi Pelayanan Anak, yakni pelayanan dan pembinaan anak mulai dari urnur 0 tahun hingga
usia 12 tahun dan belum disidikan.
(2) Komisi Remaja dan Pemuda, yaknipelayanan dan pendampingan kepada remaja, yakni berusia
mulai 13 tahun hingga berusia l8 tahun dan belum menikah; serta pendampingan dan pelibatan
pemuda yang berusia 19 tahun sampai dengan usia 30 tahun dan belum menikah.
(3) Komisi Perempuan, yakni pelayanan dan pendampingan kepada kaum perempuan berusia
mulai 3l tahun dan telah menikah sampai dengan usia 60 tahun; dan pendampingan kepada
kaum janda.
(4) Komisi Bapak, yakni kaum pria berusia mulai 31 tahun dan atau sudah menikah sampai dengan
usia 60 tahun; dan pendampingan kepada kaum duda.
4.5. Tata Cara pemilihan pengurus komisi, sebagai berikut:
(i) Pada permulaan pembentukan (belum terbentuk komisi dan personalia), nama-nama pengurus
komisi diusulkan oleh BPMJ dengan jumlah 2 kalijumlah pengurus yang dibutuhkan untuk
dipilih oleh Majelis Jemaat.
(2) Kepengurusan Komisi di jemaat terdiri dari:
a. ketua;
b. wakil ketua;
c. sekretaris;
d. wakil sekretaris;
e. bendahara
f. dan beberapa anggotayang disesuaikan dengan kebutuhan.
(3) Pada periode berikutnya, yang mengusulkan nama-nama personalia dengan jumlah 2 kali dari
yang dibutuhkan adalah dari komisi-komisi, dan seterusnya dipilih dalam persidangan majelis
jemaat.
(4) Nama-nama yang telah dipilih dalam majelis jemaat dikirimkan kepada BPMR untuk
selanjutnya disahkan melalui Surat Keputusan BPMR.
(5) Personalia komisi-komisi yang telah disahkan oleh BPMR selanjutnya dikukuhkan melalui
pelantikan dalam suatu ibadah minggu menurut Agende BNKP.
4.6. Ketentuan lain:
(1) Periode kepengurusan adalah 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk 5 tahun berikutnya.
(2) Khusus ketua komisi, berhubung ex-offisio (karena jabatan) menjadi majelis jemaat, maka
hanya diperbolehkan 2 kali berturut-turut sebagai majelis jemaat. Misalnya 2 x sebagai ketua
komisi, atau 1 kali sebagai ketua komisi dan I x sebagai Satua Niha Keriso.
(3) Dalam rangka pemberdayaan warga jemaat dan untuk keterlibatan dalam pelayanan di jemaat,
maka sebaiknya dihindari pengurus komisi-komisi dari satu keluarga.

5. Majelis Jemaat
5.1. Pada peraturan BNKP No 4/BPMS-BNKP/2008, pasal 8 ayat (2)a ditegaskan bahwa jemaat
dipimpin oleh Majelis Jemaat.
5.2. Majelis jemaat terdiri dari seluruh pendeta di jemaat (termasuk pendeta fungsional) atau guru
jemaat, seluruh satua Niha Keriso dan ketua-ketua komisi. Ketua Majelis Jemaat adalah Pendeta
Jemaat atau Guru Jemaat (Peraturan BNKP No 4/BPMS-BNKP/2008; Keputusan BPHMS BNKP
NOMOR : 1 684(EP/VI/2008).
5.3. Berdasarkan point 5.2. di atas, maka cara untuk membentuk Majelis Jemaat adalah dengan
melaksanakan terlebih dahulu pemilihan Satua Niha Keriso di Lingkungan-lingkungan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku; dan demikian juga dengan pemilihan personalia komisi-komisi.
Untuk Pendeta di Jemaat dan Guru Jemaat adalah ex-oficio menjadi majelis jemaat karena
jabatannya.
5.4. Apabila telah selesai proses pemilihan dan pengangkatan SNK serta komisi-komisi sebagaimana
diuraikan sebelumnya, maka BPMR mengeluarkan Surat Keputusan tentang Majelis Jemaat, yakni
Pendek di Jemaat atau Guru Jemaat, SNK yang telah memenuhi syarat dan Ketua Kornisi yang
telah memenuhi syarat.
5.5. Selanjutnya, BPMR dan Ketua Majelis menyepakati waktu pelaksanaan pelantikan Majelis Jemaat
bersama dengan BPMJ dan BPPJ dalam suatu ibadah Minggu.
5.6. Tentang TataCara Penentuan Anggota Majelis Jemaat, lihat lebih lanjut Keputusan BPHMS BNKP
no 1 68/I(ep N 112008 sebagaimana terlampir.

6. Badan Pekerja Majelis Jemaat


6.1. Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari Majelis Jemaat.
BPMJ terdiri dari 7 orang, yakni Ketua (l orang), Sekretaris (l orang), Bendahara (l orang),
Pendeta Jemaat atau Guru Jemaat (ex-officio), Satua Niha Keriso (2 orang) dan ketua komisi (1
orang).
6.2. Peraturan BNKP No 4/BPMS-BNKP/2020, pasal 8 ayat 3a-c berbunyi: Pengangkatan dan
Pemberhentian Majelis Jemaat: a) Anggota Majelis Jemaat diangkat dan diberhentikan oleh ketua
BPMR atas usul BPMJ setelah ada persetujuan dari BPHMS BNKP. b) Setelah Ketua BPMR
menerbitkan Surat Keputusan, Majelis Jemaat segera mengadakan sidang untuk memilih BPMJ. c)
Dalam keadaan belum terbentuk Majelis Jemaat dan BPMJ, anggota Mejelis Jemaat diangkat oleh
BPMR atas usul ketua majelis Jemaat, setelah ada persetujuan dari BPHMS BNKP.

Berdasarkan peraturan di atas, maka:


l) Setelah BPMR mengeluarkan SK pengangkatan Majelis Jemaat (sekaligus menerbitkan SK
pemberhentian Majelis Jemaat yang lama), maka walaupun belum ada pelantikan majelis jemaat,
namun dapat melaksanakan Sidang Majelis Jemaat yang langsung dipimpin oleh Ketua Majelis
Jemaat. Agenda Sidang adalah pemilihan Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) dan BPP Jemaat.
2) Tata Cara pemilihan Anggota BPMJ telah diatur dalam keputusan BPHMS BNKP No
1 69 /KepNU2008 sebagaimana terlampir.
3) Setelah terbentuknya Majelis Jemaat dan BPMJ, maka dilaksanakan pelantikan oleh Praeses dalam
suatu ibadah rninggu.

7. Badan Pengawas Penatalayanan @PP) Jemaat


7.1. Badan Pengawas Penatalayanan Jemaat mempunyai fungsi pengawasan atas pengelolaan dan
penggunaan keuangan seria harta milik BNKP yang berada dalam tanggung-jawab BPMJ sebagai
penanggung atas pelayanan di Jemaat (Peraturan BNKP 08/BPMS-BNKP/2009)
7.2. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, maka perlu diangkat personalia BPP Jemaat, dengan
keanggotaan berjumlah 5 (lima) atat T (tujuh) orang dengan susunan sebagai berikut:

a. Ketua merangkap anggota.


b. Sekretaris merangkap anggota.
c. Beberapa anggota.
7.3. Seseorang dapat diangkat menjadi anggota BPP-Jemaat apabila memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:

(1) Anggota BNKP aktif dalam pelayanan Gerejawi.


(2) Memiliki pemahaman yang memadai tentang seluk-beluk pelayanan Gerejawi
(3) Memiliki integritas moral, disiplin dan bertanggung jawab di dalam melaksanakan tugas.
(9 Memiliki pengetahuan dan keahlian tentang pengelolaan dan penyelenggaraan administrasi
keuangan dan harta milik pada umumnya.

7.4. TataCara Pemilihan BPP


(l ) Calon Anggota BPP-Jemaat yang diajukan oleh Pendeta Jemaat bukan anggota Majelis Jemaat.
(2) Jumlah calon anggota BPP-Jemaat yang harus diajukan oleh Pendeta Jemaat adalah sekurang-
kurangnya dua kali darijumlah anggota yang harus dipilih.
(3) Anggota-anggota BPP-Jemaat dipilih oleh Majelis Jemaat dari calon-calon yang telah diajukan
oleh Pendeta Jemaat.
(4) Calon-calon yang telah terpilih menjadi anggota BPP-Jemaat dikukuhkan dengan Surat
Keputusan BPMJ.
(5) Sebelum melaksanakan tugasnya, anggota-anggota BPP-Jemaat lebih dahulu diteguhkan/
dilantik dalam kebaktian minggu di Jemaat yang bersangkutan.
(6) Masa pelayanan keanggotaan BPP-Jemaat adalah 5 (lima) tahun.
(7) Masa pelayanan anggota BPP-Jemaat hanya dapat dipilih 2 kali berturut-turut.
1.5. BPP Jemaat yang telah terpilih dilantik bersama-sama pada saat pelantikan majelis jemaat dan
BPMJ dalam ibadah minggu oleh praeses.

8. Maj elis Resort/BPMR/BPP-R

8.1. Pada peraturan BNKP No 3/BPMS/2008, pasal 3 ditegaskan bahwa Resort, adalah wujud dan
wadah persekutuan BNKP yang hadir dan melaksanakan misinya di wilayah Kecamatan, Kabupaten
dan Kota, adalah persekutuan dari keseluruhan Jemaat BNKP di wilayah itu. Seterusnya pada pasal
6 diuraikan bahwa kepemimpinan di resort adalah oleh Majelis Resort dan yang menjadi ketua
majelis resort adalah Pendeta Resort (Praeses).
8.2. Majelis Resort adalah utusan darijemaat-jemaat yang tergabung dalam resort, yang terdiri dari: (1)
Ketua Majelis Jemaat, (2) Ketua BPMJ, (3) I orang Satua Niha Keriso, dan (4) I orang utusan
warga setiap jemaat.
8.3. Sehubungan dengan adanya utusan warga setiap jernaat untuk menjadi majelis reso(t, maka setelah
pelantikah majelis jemaat di setiap jemaat, ketua majelis jemaat melaksanakan sidang majelis
jemaat dengan agenda: pemilihan utusan ke majelis resort dari unsur Satua Niha Keriso dan warga
Jemaat.
8.4. Setelah adanya utusan Satua Niha Keriso dan warga, maka BPMJ mengirimkan nama-nama utusan
jemaat (sesuai poin 8,2) kepada BPMR.
8.5. Setelah menerima semua utusan jemaat sebagai anggota majelis resort, maka BPMR mengirimkan
nama-nama calon majelis resort tersebut kepada BPHMS BNKP untuk mendapat persetujuan.
8.6. Setelah BPHMS BNKP memberikan persetujuan dan mengeluarkan SK Majelis Resort, maka
BPMR mengundang anggota majelis resort untuk melaksanakan sidang majelis resort. Agenda
persidangan adalah: (1) Pemilihan BPMR, (2) Pemilihat BPPR, dan (3) Pemilihan utusan Resort
pada persidangan majelis Sinode.
8.7" Tatacara pemilihan BPMR adalah sesuai dengan Keputusan tsPHMS BNKP No 166/BPHMS-
BNKP/2008 sebagaimana terlampir.
8.8. Tatacara pemilihan BPP Resort adalah sesuai Peraturan BNKP No. 8/BPMS-BNKP/2009 sebagai
berikut:
(1) Keanggotaan:
Keanggotaan BPP-Resort berjumlah 5 (lima) atau 7 (tujuh) orang dengan susunan sebagai berikut:
a. Ketua merangkap anggota.
b. Sekretaris merangkap anggota.
c. Beberapa anggota.
(2) Syarat-Syarat:
Seseorang dapat diangkat menjadi anggota BPP-R.esort apabila memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Anggota BNKP aktif dalam pelayanan Gerejawi.
b. Memiliki pemahaman yang memadai tentang seluk-beluk pelayanan Gerejawi.
c. Memiliki integritas moral, disiplin dan bertanggung jawab di dalam melaksanakan tugas.
d. Memiliki pengetahuan dan keahlian tentang pengelolaan dan penyelenggaraan administrasi
keuangan dan harta milik pada umumnya.
(3) TatacaraPemilihan
a. Calon Anggota BPP-Resort yang diajukan oleh Praeses bukan anggota Majelis Resort.
b. Jurnlah calon anggota BPP-Resoft yang harus diajukan oleh Praeses adalah sekurang-
kurangnya dua kali dari jumlah anggota yang harus dipilih.
c. Anggota-anggota BPP-Resort dipilih oleh Majelis Resort dari calon-calon yang telah diajukan
oleh Praeses.
d. Calon-calon yang telah terpilih menjadi anggota BPP-Resort dikukuhkan dengan Surat
Keputusan BPMR.
e. Sebelum melaksanakan tugasnya, anggota-anggota BPP-Resort lebih dahulu diteguhkan/
dilantik dalam kebaktian minggu di salah satu Jemaat di BNKP.
f. Masa pelayanan keanggotaan BPP-Resort adalah 5 (lima) tahun.
g. Masa pelayanan anggota BPP-Resort hanya dapat dipilih 2 kali berturut-turut.
8.9. Setelah terbentuknya Majelis Resort, BPMR dan BPPR, maka diagendakan pelantikan yang
dilaksanakan oleh BPHMS BNKP.

9. Majelis Sinode
9.1. Majelis Sinode sebagai perwujudan persekutuan orang kudus dalam penghayatan dan penampakan
keesaan gereja adalah lembaga tertinggi di BNKP. Anggota Majelis Sinode terdiri dari unsur
Pendeta, Guru Jemaat, Satua Niha Keriso, warga gereja, perempuan, dan pemuda.yang teknisnya
diatur lebih lanjut dalam peraturan BNKP (Tata Gereja pasal 32).
9.2. Sesuai dengan Peraturan BNKP No 3/BPMS-BNKP/2021, diuraikan tentang jumlah dan pembagian
unsurlutusan Majelis Sinode, sbb:
(1) Anggota Majelis Sinode dari masing-masing unsur dan utusan, terdiri dari:
a. Pendeta:80 orang.
Pendeta yang menjadi anggota Majelis Sinode dipilih pada Rapat Pendeta.
b. Guru Jemaat:25 orang.
Guru Jemaat yang menjadi anggota Majelis Sinode dipilih pada Persidangan Majelis Resort.
c. Satua Niha Keriso :60 orang.
Satua Niha Keriso yang menjadi anggota Majelis Sinode dipilih pada Persidangan Majelis
Resort-
d. Warga Gereja=35 orang
Warga Gereja yang menjadi anggota Majelis Sinode dipilih pada Persidangan Majelis Resort.
e. Perempuan:Z5 orang
Perempuan yang menjadi anggota Majelis Sinode dipilih pada Persidangan Majelis Resort.
f. Pemuda:25 orang.
Pemuda yang menjadi anggota Majelis Sinode dipilih pada Persidangan Majelis Resort.
9.3. Berdasarkan Keputusan BPMS BNKP Nomor: 0I/Kep.BPMS-BNKP/2021 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pemilihan Peserta Majelis Sinode BNKP, bahwa peserta dari unsur Guru Jemaat,
Satua Niha Keriso dan utusan Warga Gereja, Perempuan serta Pemuda yang menjadi Anggota
Majelis Sinode dipilih pada persidangan Majelis Resort berdasarkan kuota yang telah ditetapkan
oleh BPMS (pasal 2 ayat3).
9.4. Oleh karena itu, pada persidangan majelis Resort hendaknya memilih utusannya sebagai anggota
majelis sinode - sesuai dengan quota yang telah ditetapkan oleh BPMS sebagaimana terlampir.
9.5. Tatacara pemilihan mempedomani Keputusan BPMS Nomor: 0I/Kep.BPMS-BNKP/2021 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pemilihan Peserta Majelis Sinode BNKP

10. Penutup
Demikianlah panduan ini diperbuat berdasarkan peraturan BNKP, keputusan BPMS dan keputusan BPHMS
BNKP untuk dipergunakan baik oleh jemaat maupun resort di seluruh BNKP. Kiranya kasih karunia Tuhan
Yesus Kristus menyertai kita semua dalam menunaikan tugas panggilan-Nya di BNKP dan di tengah dunia
ini.

Gunungsitoli, 1 November 2021

BADA、 N PEKERJA SIN()DE


]Elphorus,

撥 L.

ンロワ
″″

Pdt.]Dr.Tuhoni Dae■ ,M.Th


,'dflIAN

Anda mungkin juga menyukai