Anda di halaman 1dari 7

PEDOMAN PELAYANAN

PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA MAMASA

PEMBUKAAN
Bahwa Gereja Toraja Mamasa (GTM) sebagai satu kesatuan tubuh Kristus, yang
mendedikasikan dirinya sebagai persekutuan orang percaya yang mengakui Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat manusia, yang didasari oleh Alkitab sebagai
kitab suci dan sumber hukum dalam membangun hubungan antara Allah dengan manusia,
maupun antara manusia dengan manusia, serta antara manusia dengan lingkungannya.
Dalam menjalankan fungsi kelembagaannya, Gereja Toraja Mamasa memiliki
penatalayanan kategorial yang terintegrasi disemua lingkup pelayanan Gereja Toraja
Mamasa.
Bahwa Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa disingkat PPGTM adalah
merupakan salah satu penatalayanan kategorial dalam lingkup Gereja Toraja Mamasa
yang dibentuk pada tanggal 13 Maret 1970 dan melembaga disemua lingkup pelayanan
Gereja Toraja Mamasa. PPGTM memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan Tri
Panggilan Gereja yaitu bersaksi, bersekutu dan melayani sebagai bentuk implementasi
iman dan kasih dalam mewujudkan amanat agung Yesus Kristus.
Bahwa PPGTM adalah juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kehadirannya diharapkan memberikan nuansa
kasih dan kedamaian, serta terpanggil untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan
sosial di tengah-tengah bangsa dan umat yang majemuk dengan berlandaskan pada
Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar Negara.
Bahwa untuk menjalankan dan menata proses kelembagaan dan
kepemimpinannya, maka PPGTM memiliki konstitusi penatalayanan yang disebut
Pedoman Pelayanan PPGTM.

BAB I
NAMA DAN LANDASAN
Pasal 1
Nama
Nama penatalayan ini adalah Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa yang
disingkat PPGTM

Pasal 2
Landasan
Landasan PPGTM adalah:
1. Alkitab
2. Tata Dasar dan Tata Rumah Tangga GTM
3. Pedoman Pelayanan PPGTM

BAB II
BENTUK, TUJUAN DAN KEDUDUKAN
Pasal 3
Bentuk
1. PPGTM berbentuk penatalayanan kategorial yang merupakan wadah pelayanan
khusus bagi warga Gereja kategori pemuda.
2. PPGTM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Gereja Toraja Mamasa.

1
Pasal 4
Tujuan
PPGTM bertujuan untuk mempersekutukan, memperlengkapi dan menggerakkan
warganya menjadi umat Allah yang mengemban tugas panggilan Allah

Pasal 5
Kedudukan
PPGTM berkedudukan disemua lingkup pelayanan Gereja Toraja Mamasa.

BAB III
TUGAS DAN BIDANG PELAYANAN
Pasal 6
Tugas
Tugas PPGTM adalah :
1. Sebagai bagian dari pelayanan Gereja, PPGTM mempersiapkan diri untuk
diperlengkapi melalui pembinaan spiritual, struktural, dan material menuju
kedewasaan iman (Band. Efesus 4 : 11-15)
2. PPGTM adalah pelaku pelayanan Gereja untuk tugas-tugas Tri panggilan
Gereja yaitu bersaksi, bersekutu dan melayani (Band. Matius 28 : 19-20).
3. Mempersiapkan kader Gereja yang bertanggungjawab terhadap Tuhan dan
Gereja.

Pasal 7
Bidang Pelayanan
Bidang pelayanan PPGTM adalah :
1. Bidang kesaksian, adalah bentuk pelayanan PPGTM dalam rangka
memperlengkapi dan menggerakkan warganya menjadi saksi dan pelaku
kebenaran Injil.
2. Bidang persekutuan, adalah bentuk kegiatan PPGTM untuk saling
memperlengkapi dan saling menguatkan sesama anggota.
3. Bidang pelayanan, adalah bentuk pelayanan PPGTM dalam rangka
memperlengkapi dan menggerakkan warganya menjadi pelopor kesejahteraan
sosial yang giat memperjuangkan keadilan dan perdamaian serta ikut dalam
usaha-usaha membangun keutuhan ciptaan-Nya..

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Jenis dan Syarat Keanggotaan
Anggota Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa terdiri dari :
1. Angota biasa, adalah pemuda dan pemudi Gereja Toraja Mamasa yang telah
berusia 16-35 tahun dan belum berkeluarga/menikah.
2. Anggota luar biasa adalah:
a. Warga GTM yang berusia 16-35 tahun tetapi sudah berkeluarga/menikah.
b. Warga GTM yang berusia diatas 35 tahun, tetapi menyatakan kesediaan dan
loyalitasnya untuk menjadi anggota PPGTM

2
Pasal 9
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Hak anggota
a. Mendapatkan semua bentuk pelayanan PPGTM.
b. Menyatakan pendapat baik lisan maupun tulisan.
c. Mendapatkan perlindungan dan pembelaan dalam hal-hal yang perlu.
d. Dipilih dan memilih untuk berbagai tugas pelayanan PPGTM.

2. Kewajiban anggota
a. Mematuhi peraturan GTM dan Pedoman Pelayanan PPGTM.
b. Bertanggung jawab melaksanakan tugas-tugas pelayanan dalam usaha
mencapai tujuan PPGTM.
c. Menjaga dan memelihara nama baik GTM dan PPGTM.

Pasal 10
Berakhirnya Keanggotaan
Keanggotaan PPGTM berakhir karena :
1. Tidak lagi memenuhi persyaratan keanggotaan PPGTM.
2. Permintaan sendiri
3. Meninggal dunia

BAB V
PENGURUS PPGTM
Pasal 11
Lingkup Pengurus
Pengurus PPGTM terdiri dari :
1. Pengurus Jemaat
2. Pengurus Klasis
3. Pengurus Sinode

Pasal 12
Pemilihan, Masa Bakti, dan Pelantikan Pengurus Jemaat
1. Pengurus Jemaat berkedudukan di jemaat.
2. Pengurus Jemaat ditetapkan dalam sidang PPGTM Jemaat dengan sistem
pemilihan langsung atau formatur yang sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,
sekretaris dan bendahara, serta dapat ditambahkan bidang sesuai kebutuhan.
3. Fungsionaris Pengurus Jemaat dipilih dari anggota yang sudah di sidi dan
telah atau bersedia mengikuti PKP Tingkat Dasar PPGTM.
4. Masa Bakti Pengurus Jemaat adalah 5 (lima) tahun.
5. Pengurus Jemaat disahkan melalui surat keputusan oleh Pengurus Klasis, dan
dilantik oleh Badan Pekerja Majelis Jemaat dalam ibadah hari minggu.
6. Pengurus Jemaat bertanggungjawab secara penatalayanan kepada anggota
dalam sidang PPGTM Jemaat, dan bertanggungjawab secara pelayanan
Kategorial kepada Badan Pekerja Majelis Jemaat.

3
Pasal 13
Pemilihan, Masa Bakti, dan Pelantikan Pengurus Klasis
1. Pengurus Klasis berkedudukan di klasis.
2. Pengurus Klasis ditetapkan dalam sidang PPGTM Klasis dengan sistem
pemilihan langsung atau formatur yang sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,
sekretaris dan bendahara, serta dapat ditambahkan bidang sesuai kebutuhan.
3. Fungsionaris Pengurus Klasis dipilih dari anggota yang sudah di sidi dan telah
atau bersedia mengikuti PKP Tingkat Menengah PPGTM.
4. Pengurus Klasis disahkan melalui surat keputusan oleh Pengurus Sinode, dan
dilantik oleh Badan Pekerja Majelis Klasis dalam ibadah hari minggu.
5. Masa Bakti Pengurus Klasis adalah 5 (lima) tahun.
6. Pengurus Klasis bertanggungjawab secara penatalayanan kepada anggota
dalam sidang PPGTM Klasis, dan bertanggungjawab secara pelayanan
Kategorial kepada Badan Pekerja Majelis Klasis.

Pasal 14
Pemilihan, Masa Bakti, dan Pelantikan Pengurus Sinode
1. Pengurus Sinode berkedudukan di pusat sinode GTM.
2. Pengurus Sinode ditetapkan dalam Pertemuan AM PPGTM dengan sistem
pemilihan langsung atau formatur yang sekurang-kurangnya terdiri dari ketua
umum, sekretaris umum dan bendahara, serta dapat ditambahkan bidang
sesuai kebutuhan.
3. Fungsionaris pengurus sinode dipilih dari anggota yang sudah di sidi dan telah
atau bersedia mengikuti PKP Tingkat Lanjutan PPGTM.
4. Pengurus sinode disahkan oleh Pertemuan AM PPGTM, dan dilantik oleh
Badan Pekerja Majelis Sinode dalam ibadah hari minggu di salah satu jemaat
GTM.
5. Masa jabatan Pengurus Sinode adalah 5 (lima) tahun.
6. Fungsionaris Pengurus Sinode tidak boleh menjabat jabatan yang sama lebih
dari 2 (dua) Masa Bakti.
7. Pengurus Sinode bertanggungjawab secara penatalayanan kepada anggota
dalam Pertemuan AM PPGTM, dan bertanggungjawab secara pelayanan
Kategorial kepada Badan Pekerja Majelis Sinode.

Pasal 15
Tugas Umum Pengurus
1. Menyelenggarakan fórum-forum penatalayanan di lingkupnya masing-masing.
2. Menyusun program kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB)
tahunan kemudian dilaporkan dan diserahkan kepada Badan Pekerja Majelis
masing-masing lingkup untuk disahkan.
3. Melaksanakan proses administrasi secara tertib dan teratur.
4. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pada akhir masa bakti.

4
Pasal16
Pergantian Antar Waktu
1. Pergantian antar waktu atau disingkat PAW merupakan kebijakan internal
untuk mengganti personil pengurus yang berhalangan tetap, meninggal dunia,
kurang aktif, dan melanggar aturan penatalayanan.
2. PAW terhadap pengurus di masing-masing lingkup dilakukan dalam rapat
pengurus, dan hasilnya akan diserahkan kepada pengurus lingkup yang lebih
luas untuk perubahan Surat Keputusan.
3. PAW terhadap Pengurus Sinode dilakukan dalam rapat pengurus , dan
hasilnya diserahkan kepada mandataris Pertemuan AM PPGTM untuk
perubahan Surat Keputusan (SK).

BAB VI
RAPAT, SIDANG DAN PERTEMUAN AM
Pasal 17
Rapat
1. Rapat pengurus dihadiri oleh semua pengurus PPGTM lingkupnya masing-
masing.
2. Rapat pengurus dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan.
3. Rapat pengurus dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah pengurus
yang ada.
4. Rapat pengurus dilaksanakan untuk :
a. Menyusun program kerja
b. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
c. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan perjalanan penatalayanan.

Pasal 18
Sidang PPGTM
1. Sidang PPGTM Jemaat
a. Sidang PPGTM Jemaat adalah wadah pengambilan keputusan tertinggi
PPGTM di lingkup jemaat
b. Sidang PPGTM Jemaat dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun
c. Sidang PPGTM Jemaat dianggap sah apabila dihadiri oleh anggota
PPGTM, Pengurus Klasis, Pengurus Jemaat, dan Badan Pekerja Majelis
Jemaat.
d. Sidang PPGTM Jemaat berfungsi :
d.1. Mengevaluasi perjalanan penatalayanan selama 1 (satu) masa bakti
d.2. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus jemaat.
d.3. Menetapkan garis-garis besar pengembangan program.
d.4. Membahas dan menetapkan usul-usul dan rekomendasi
d.5. Memilih dan menetapkan pengurus jemaat

2. Sidang PPGTM Klasis


a. Sidang PPGTM Klasis adalah wadah pengambilan keputusan tertinggi
PPGTM di lingkup klasis.
b. Sidang PPGTM Klasis dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

5
c. Sidang PPGTM Klasis dianggap sah apabila dihadiri oleh utusan PPGTM
Jemaat, Pengurus Klasis, Pengurus Sinode, dan Badan Pekerja Majelis
Klasis.
d. Peserta sidang PPGTM Klasis adalah utusan PPGTM Jemaat sebanyak 5
(lima) orang yang terdiri dari 3 (tiga) orang utusan penuh dan 2 (dua)
orang peninjau.
e. Sidang PPGTM Klasis berfungsi :
e.1. Mengevaluasi perjalanan penatalayanan selama 1 (satu) masa bakti
e.2. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus Klasis.
e.3. Menetapkan garis-garis besar pengembangan program.
e.4. Membahas dan menetapkan usul-usul dan rekomendasi
e.5. Memilih dan menetapkan Pengurus Klasis

3. Sidang AM
a. Sidang AM PPGTM adalah wadah pengambilan keputusan tertinggi
PPGTM.
b. Sidang AM PPGTM dilaksanakan 1 (satu) kali sesuai masa bakti
c. Sidang AM PPGTM dianggap sah apabila dihadiri oleh utusan PPGTM
Klasis, Pengurus Sinode, dan Badan Pekerja Majelis Sinode.
d. Peserta Sidang AM PPGTM adalah utusan PPGTM Klasis sebanyak 5
(lima) orang yang terdiri dari 3 (tiga) orang utusan penuh dan 2 (dua)
orang peninjau.
e. Sidang AM PPGTM berfungsi :
e.1. Mengevaluasi perjalanan penatalayanan selama 1 (satu) masa bakti
e.2. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus Sinode.
e.3. Menetapkan garis-garis besar pengembangan program.
e.4. Membahas dan menetapkan usul-usul dan rekomendasi
e.5. Memilih dan menetapkan Pengurus Sinode.
e.6. Membahas pedoman pelayanan PPGTM

Pasal19
Pengambilan Keputusan
1. Dengan semangat persekutuan, maka keputusan diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat.
2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat tercapai, maka dilakukan
pemungutan suara dan keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
3. Pemungutan suara menyangkut orang dilakukan secara tertutup, dan yang
tidak menyangkut orang dapat dilakukan secara terbuka.
4. Jika pemungutan suara sudah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dan hasilnya
tetap memperoleh suara yang sama, maka pimpinan sidang mengambil
keputusan setelah berkonsultasi dengan Badan Pekerja Majelis dilingkupnya
masing-masing.

Pasal 20
Atribut dan Mars
1. PPGTM memiliki atribut yang terdiri dari
a. Logo
b. Bendera
c. Pakaian Dinas Harian (PDH)
2. Mars PPGTM adalah lagu Ciptaan P. Pawa, yang berjudul “Mars PPGTM”.

6
BAB VII
PERSURATAN DAN PERBENDAHARAAN
Pasal 21
Surat Menyurat
1. Surat menyurat memakai kop Gereja Toraja Mamasa
2. Memakai indeks Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa
3. Memakai stempel Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa
4. Surat keluar bersifat intern ditandatangani oleh pengurus Persekutuan Pemuda
Gereja Toraja Mamasa dan dapat diketahui oleh Badan Pekerja Gereja Toraja
Mamasa pada lingkup yang bersangkutan.
5. Surat keluar bersifat ekstern ditandatangani oleh pengurus Persekutuan Pemuda
Gereja Toraja Mamasa dan harus diketahui oleh Badan Pekerja Gereja Toraja
Mamasa pada lingkup yang bersangkutan.

Pasal 22
Perbendaharaan
1. Pedoman perbendaharaan PPGTM mengacuh kepada pedoman perbendaharan
Gereja Toraja Mamasa.
2. Pengelolaan keuangan PPGTM :
a. Setoran hasil persembahan kebaktian dari PPGTM Jemaat dengan persentase
sebagai berikut :
10% disetor ke pengurus klasis, dengan pembagian: tinggal di klasis 5% dan
klasis menyetor 5% ke sinode.
b. Hasil persembahan kebaktian HUT PPGTM di lingkup jemaat 15% disetor ke
Pengurus Klasis dan 15% disetor ke pengurus Sinode PPGTM.
c. Hasil persembahan kebaktian HUT PPGTM di lingkup klasis 30% disetor ke
Pengurus Sinode PPGTM.

BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN DAN PERUBAHAN
Pasal 23
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Pelayanan ini akan diatur kemudian pada
persidangan masing-masing lingkup atau diatur dalam bentuk petunjuk teknis yang
dibuat oleh Pengurus Sinode PPGTM.

Pasal 24
Perubahan Pedoman Pelayanan
Perubahan Pedoman Pelayanan PPGTM hanya dapat dilakukan dalam Pertemuan
AM PPGTM.

Ditetapkan di : Klasis Osango, dalam pertemuan


Am XII PPGTM
Pada Tanggal : 11 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai