ASPEK MANAJEMEN
“ Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Feasibility Study“
DOSEN :
DIKKY NOPIANSAH, S.E., MM.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1) ALFI ALGHIFARI (1610631030020)
2) ANISA RAMADHANTY P.R (1610631030037)
3) INDAH PUSPITASARI (1610631030136)
4) ISMI HARTANTI (1610631030145)
5) KARTIKA RACHMADANTI (1610631030151)
6) MAHANI FITRI RUSDIANI (1610631030168)
7) NANO SUHENDAR (1610631030192)
SI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Aspek
Manajemen”.
Makalah ini berisikan tentang bagaimana suatu hukum asuransi . Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Kelompok 4
i
Daftar Isi
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
2. Organizing/Pengorganisasian ....................................................................... 9
3. Actuating/Penggerakkan............................................................................. 17
4. Controlling/Pengendalian ........................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kata Manajemen berasal dari kuno mnagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai
dengan jadwal, dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan,
bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan
efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.
Berkaitan dengan study kelayakan bisnis "aspek manajemen" merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian. Keberhasilan suatu
proyek/kegiatan/bisnis yang telah di nyatakan feasible untuk di kembangkan,
sangat di pengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapain tujuan. Tujuan
study aspek manajemen ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan dan
implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan sehingga rencana bisnis
dapat dinyatakan layak atau sebaliknya tidak layak.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen ?
2. Apa saja bagian-bagian pokok manajemen ?
3. Apa saja fungsi manajemen?
4. Bagaimana implikasi pada Studi Kelayakan Bisnis?
1.3 Tujuan
1. Dapat memahami apa itu manajemen.
2. Dapat mengetahui bagian-bagian pokok manajemen.
3. Dapat memahami macam-macam fungsi Manajemen.
4. Dapat mengetahui implikasi pada Studi Kelayakan Bisnis
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Kata Manajemen berasal dari kuno mnagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal, dalam berbagai bidang seperti industri,
pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif
menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses
mencapai tujuan tersebut.
Tujuan study aspek manajemen ini adalah untuk mengetahui apakah
kegiatan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan sehingga
rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya tidak layak. Dalam
menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting
karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.
Dalam menjalankan perusahaan ada beberapa aspek manajemen
(pengelolaan perusahaan) yang perlu menjadi perhatian para pebisnis yakni:
kebijakan dan target tahunan, sumber dan struktur organisasi,
produksi/operasi dan SDM, budaya perusahaan, lingkungan sekitar,
kemauan untuk berubah, restrukturisasi serta sistem kompensasi. Berikut
penjelasaan dari setiap point pengelolaan manajemen :
3
1. Annual Objective meliputi: Target perusahaan dalam setahun, mekanisme
evaluasi manajemen, prioritas pengembangan divisi/departemen atau unit
usaha. Yang penting dalam annual objective ini semua target harus
Measurable, Consistent, Reasonable, Challenging, Clear, Understood,
Timely dan verifable.
2. Recources allocation berarti aktivitas manajemen yang
memungkinkan untuk melakukan eksekusi strategi perusahaan.
Recources allocation terbagi 4 yaitu: financial resources, physical
resources, human resources, dan technological resources.
3. Production and operation berarti bagaimana perusahaan membangun
plant size, inventory, quality control, cost control, dan technological
innovation.
4. Suportive culture. Membangun nilai-nilai (filosofi) bagi perusahan agar
menjadi panduan dalam melakukan aktivitas.
5. Natural environment berarti aspek pengelolaan produksi dan operasional
harus benar-benar memperhatikan lingkungan alam.
6. Resistance to change berarti perusahaan harus
mampu menghingkan kecemasan, ketidakpastian, ketidaknyamanan bagi
karyawan dalam melakukan perubahan.
7. Restructuring berarti perusahaan diminta melakukan pengurangan
atau penambahan size (divisi, unit, level hierarki atau tenaga kerja).
8. Reward/incentive. Sistem ini sangat penting karena berhubungan langsung
dengan motivasi pekerja.
4
2.2. Fungsi Manajemen
Manajemen (management) merupakan pencapaian sasaran-sasaran
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi.
Dalam rangka pencapaian sasaran atau tujuan suatu bisnis tentunya melalui suatu
proses manajemen yang meliputi 4 fungsi manajemen, yaitu:
1. Planning/Perencanaan Usaha
Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang direncanakan dan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan/jasa yang
diinginkan.
5
c) Pendekatan Campuran. Dalam kenyataan, relative sulit menemukan
proses perencanaan yang murni Atas-Bawah atau Bawah-Atas. Yang sering
ditemukan adalah kombinasi (campuran) diantara keduanya walaupun dengan
persentase yang relative. Dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk
perencanaan organisasi secara garis besar sedangkan perencanaan detailnya
diserahkan kepada kreativitas unit perusahaan dibawahnya dengan tetap memenui
aturan yang ada.
d) Pendekatan kelompok. Dengan pendekatan ini, perencanaan dibuat
oleh sekelompok tenaga ahli dalam perusahaan. Oleh karena itu di dalam
perusahaan dibentuk semacam biro atau bagian khusus seperti Biro Perencanaan.
Contoh yang ada di pemerintahan adalah Bappenas (Badan Perencanaan dan
Pembangunan Nasional).
Macam-macam Perencanaan
Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencana-
rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka
waktu manfaat rencana serta dari sisi tingkatan manajemen, yaitu dari sisi
strategis dan operasional. Penjelasannya disajikan berikut ini.
6
setiap tahap hendaknya disesuaikan dengan prioritas. Sifat perencanaan ini lebih
konkret dengan kejelasan sasaran yang harus dicapai. Negara kita menggunakan
waktu 5 tahunan untuk setiap perencanaan jangka menengah, yang disebut
Pembangunan Lima Tahunan (PELITA).
c. Perencanaan Jangka Pendek. Perencanaan jenis ini biasanya akan
menjangkau waktu paling lama satu tahun. Bahkan perencanaan ini dapat dibuat
dalam jangka waktu bulanan, kwartalan atau tengah tahunan. Perencanaan ini
lebih konkret dan lebih rinci, lebih terukur dan lebih jelas sasaran yang harus
dicapai termasuk dalam hal penggunanaan sumber daya, metode pelaksanaan serta
waktu dimulai dan selesai tiap-tiap kegiatan yang masuk dalam rencana tersebut.
Negara kita menggunakan APBN dalam hal rencana belanja negara untuk
merealisasikan program-program tahunannya.
7
Tahap-Tahap Pengembangan Usaha
1. Konsep bisnis: inventarisasi kebutuhan yang diperlukan dalam aktivitas
bisnis, pemilihan cara, metode atau model yang efektif.
2. Perumusan konsep bisnis
Memuat uraian mengenai tujuan usaha serta cara atau metode yang hendak
dipilih untuk melaksanakan usaha tersebut. pemilihan cara atau metode
pelaksanaan usaha hendaknya didasarkan atas perbandingan yang optimal
antara biaya dan hasil yang hendak diperoleh.
3. Pemutusan ataupun pengesahan
Apabila perencanaan proyek usaha telah disahkan, berarti dapat
diputuskannya atau disahkan penggunaan sarana- sarana yang diperlukan
termasuk di dalamnya pembiayaan.
4. Persiapan: merupakan tahapan dari unsur-unsur pokok investasi yang
dilaksanakan guna mencapai tujuan proyek usaha yang telah direncanakan
dan disahkan.
5. Pelaksanaan usaha
Tahapan dari suatu usaha yang telah mulai menghasilkan barang dan atau
jasa.
8
2. Organizing/Pengorganisasian
Kata “ Organisasi” mempunyai dua pengertian umum. Pertama menandakan
suatu lembaga atau kelompok fungsional seperti organisasi perusahaan, rumah
sakit, perwakilan pemerintah, dll. Kedua berkaitan dengan suatu kegiatan yang
dialokasikan dan ditugaskan di antara anggotanya agar tujuan suatu organisasi
dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang
dan pendelegasian wewenang oleh pemimpin kepada staf untuk mencapai suatu
tujuan. Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan dan mengatur
semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, finansial, materil, dan tata
cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama.
Asas Organisasi
Asas-asas organisasi adalah berbagai pedoman yang sejauh mungkin
hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas
organisasi dapat berjalan lancar.
9
Terdapat 7 (tujuh) asas pokok yang harus diperhatikan oleh setiap organisasi.
Tujuh asas pokok tersebut adalah sebagai berikut:
10
Dan karena organisasi dalam arti filosofis adalah
manifestasi kemampuan manusia untuk bekerja secara kooperatif, maka tugas-
tugas yang terdapat di dalam organisasi harus dibagi-bagi sesuai dengan
kemampuan, keahlian dan bakat orang-orang di dalam organisasi.
3) Delegasi Kekuasaan
Adalah penyerahan sebagian hak untuk mengambil tindakan yang
diperlukan, dari pejabat yang lebih tinggi tingkatannya kepada pejabat yang lebih
rendah, atau dari pejabat yang satu kepada yang lain yang sederajat dalam suatu
organisasi.
Sebagai contoh A diberi tugas membersihkan ruang X yang jam kerja
dimulai pukul 08.00. Sebagai petugas yang bertanggung jawab bersihnya ruang X
tersebut, A harus diberi kekuasaan membawa kunci masuk kantor X. Sehingga
dapat dengan leluasa membersihkan ruang X sebelum jam 08.00, dengan tanpa
mengganggu pegawai kantor X yang bekerja.
Pelimpahan kekuasaan ini perlu dilaksanakan, mengingat bahwa
kemampuan seseorang itu terbatas. Dalam arti bahwa dengan predikatnya
seseorang mungkin tidak mampu untuk mengetahui semua hal dalam organisasi
sampai hal yang sekecil-kecilnya. Lebih-lebih kalau organisasi itu sudah
sedemikian besarnya dan kompleks tugas-tugas yang harus dilaksanakan guna
merealisir tujuan.
Dengan contoh di atas menunjukkan bahwa delegasi kekuasaan adalah
suatu asas yang esensiil, agar organisasi lancar jalannya. Kemudian dari pada itu,
hendaknya dalam memberikan tugas disertakan juga kekuasaan atau batas-batas
kewenangan yang sepadan dengan fungsi dan tanggung jawab yan akan diberikan.
4) Rentangan Kekuasaan
Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa di dalam organisasi terdapat
beberapa orang yang mempunyai predikat pimpinan. Baik pimpinan tingkat atas,
tingkat menengah, ataupun tingkat bawah. Mereka dikatakan pimpinan, praktis
mereka ini mempunyai bawaha. Asas yang berkenaan dengan penentuan jumlah
11
bawahan atau tanggung jawab yang harus berada di bawah pengawasan seseorang
pejabat termasuk dalam pengertian rentangan kekuasaan.
Menentukan jumlah orang atau jenis tanggung jawab yang tepat yang
harus berada di bawah pengawasan seseorang pejabat supaya dapat dipimpin
dengan baik, adalah merupakan suatumasalah yang sulit dan harus dipecahkan
dalam organisasi.
12
7) Koordinasi
Adalah suatu kondisi dimana terkandung aspek-aspek tidak terjadinya
kekacauan, percekcokan, kekembaran atau kekosongan kerja, sebagai akibat dari
pada pekerjaan menghubug-hubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan
orang-orang dan pekerjaannya dalam suatu kerja sama yang diarahkan pada
pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Aktivia manajemen yang berupa menghubung-hubungkan,
menyatupadukan, dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya, sehingga
kesemuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju tercapainya tujuan
disebut dengan istilah pengkoordinasian (coordinating).
Karena untuk menciptakan hubungan yang harmonis atau koordinasi itu
melalui integrasi, simplifikasi dan sinkronisasi, maka asas yang ke 7 dari
oeganisasi ini lazim juga disebut KIIS (Koordinasi Integrasi Simplifikasi
Sinkronisasi). Ke 7 asas organisasi sebagaimana dikemukakan diatas, dapat
dipandang sebagai “Zine Que Non” untuk membina dan menjaga kelestarian
organisasi.
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dapat diartikan sebagai mekanisme formal yang
menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan diantara fungsi,
bagian, posisi, tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang berbeda dalam suatu
organisasi. Struktur ini mengandung spesialis kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran suatu
kerja. Adapun unsur-unsur struktur organisasinya :
a) Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifilkasi tugas-tugas individual
dan kelompok kerja dalam organisasi dan penyatuan tugas-tugas tersebut
menjadi satuan kerja.
b) Standarisasi kegiatan merupakan prosedur-prosedur yang digunakan untuk
menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
c) Koordinasi kegiatan, menunjukan prosedur-prosedur yang
mengintegrasikan fungsi satuan kerja.
13
d) Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan yang menunjukan
lokasi kekuasaan pembuatan keputusan.
e) Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu
kelompok kerja.
14
Bentuk Bagan Organisasi
a) Bentuk pyramid. Bentuk ini yang paling banyak digunakan karena
sederhana, jelas dan mudah di mengerti.
b) Bentuk vertical. Bentuk vertical agak menyerupai bentuk pyramid, yaitu
dalam pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah. Hanya saja bagan
vertical berwujud tegak sepenuhnya.
c) Bentuk horizontal, dimana wewenang dan tanggungjawab di gambarkan
dari kiri ke kanan.
d) Bentuk lingkaran, bagan ini menekankan pada hubungan antara satu
jabatan dengan jabatan lain.
Prestasi Organisasi
Organisasi merupakan kegiatan yang membutuhkan kerjasama dan
kesatuan visi antara satu orang dengan orang lain untuk mecapai satu tujuan
bersama. Organisasi di Indonesia sangat banyak dan beragam, mulai dari
organisasi masyarakat sampai organisasi di dalam pendidikan baik sekolah dasar
maupun bangku perkuliahan.
Sebagai civitas akademik, tentu kita dituntut untuk bisa mengukir prestasi
yang setinggi-tingginya, karena sejatinya prestasi itu sendiri merupakan amanah,
amanah dari orangtua yang telah membesarkan dan membiayai kita untuk
mengenyam pendidikan, amanah dari negara dan agama untuk menjadi generasi
penerus yang akan menerima estafet kepemimpinan di masa depan. Akan tetapi,
sebagai makhluk sosial tentu kita tidak bisa lepas dari peran orang lain. Lebih jauh
15
dari itu, sebagai mahasiswa, kita tau dari pengalaman bahwa kehidupan pacsa
kampus begitu kompleks dan penuh denga tantangan. Adapun prestasi organisasi
atau kelebihan nya :
1. Softskill
2. Pengalaman dan ilmu
3. Team work
Di sisi lain jika kita bertanya apa sih prestasi itu, jawaban normatif yang
mungkin muncul, prestasi yaitu ketika kita mendapatkan nilai A, menang
kompetisi-kompetisi ilmiah, dan lulus cepat. Lebih jauh dari itu, bahwa prestasi
itu jika kita selesei dengan tanggung jawab kita kemudian kita bisa berbuat lebih
dan merealisasikan mimpi-mimpi kita juga memberikan manfaat bagi orang lain.
paradigma bahwa organisasi atau prestasi itu terpisah menjadi suatu kesatuan
yang sulit untuk dipisahkan yaitu organisasi dan prestasi, atau singkatnya sebagai
aktivis yang prestatif. Adapun langkah – langkah untuk mengendalikan
organisasi dan prestasi :
1. Pahami antara kuliah dan organisasi
2. Disiplin dengan waktu
3. Membuat target / Timeline
4. Luruskan niat
16
3. Actuating/Penggerakkan
Fungsi Penggerakkan
Kepemimpinan
Untuk menggerakan karyawan, hendaknya seseorang penggerak (dalam
hal ini seorang pemimpin) memiliki jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan diartikan
oleh Stones sebagai suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk
mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok. Dari
pengertian diatas, dapat penulis jelaskan hal-hal sebagai berikut:
Kepemimpinan harus melibatkan orang lain. Dengan kesediaan mereka
menerima pengarahan dari pemimpin, maka para anggota kelompok
17
membantu menentukan status pemimpinnya dan memungkinkan
terjadinya proses kepemimpinan.
Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas kekuasaan
antara pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin mempunyai wewenang
mengarahkan bawahan, tetapi tidak sebaliknya.
Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin tidak
saja berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh. Artinya, pemimpin
tidak hanya dapat menyatakan apa yang harus dikerjakan bawahan akan
tetapi juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah
terebut.
18
4. Controlling/Pengendalian
19
B. Dapat merefleksikan sifat pengawasan yang unik dari bidang-bidang yang
diawasi.
C. Pelaporan penyimpangan dilaporkan dengan segera.
D. Pengawasan harus bersifat fleksibel, dinamis, dan ekonomis.
E. Dapat merefleksikan pola kerja unit organisasi, misalnya mengenaistandar
biaya. Jika suatu kegiatan telah menghabiskan biaya melebihi biaya
standar maka pola kerja unit ini sudah tidak wajar.
F. Dapat menjamin diberlakukannya tindakan korektif, yaitu segera diketahui
apa yang salah, di mana terjadinya kesalahan itu, dan siapa yang
bertanggung jawab.
Jenis Pengendalian
Terdapat berbagai jenis pengendalian dalam manajemen. Salah satunya adalah
jenis pengendalian yang memfokuskan pada masukan-pengolahan-keluaran
(input-process-output) seperti dijelaskan berikut ini.
i. Metode Pengendalian Pendahuluan, memerlukan berbagai standar
kualitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input),
seperti material, keuangan, modal, dan sumber daya manusia.
Informasi membantu manajer dalam menentukan apakah berbagai
sumber daya tersebut memenuhi berbagai standar.
ii. Metode Pengendalian Bersamaan (Concurrent Controls), memerlukan
standar prilaku, kegiatan dan pelaksanaan dari kegiatan secara layak.
Sumber informasi utama bagi pengendalian ini adalah hasil observasi
penyelia. Tindakan korektif ditujukan kepada perbaikan kualitas dan
kuantitas sumber daya dan operasi.
iii. Metode Pengendalian Umpan Balik (Feedback Controls), memerlukan
standar kuantitas dan kualitas yang layak dari keluaran (output).
Informasi itu harus mencerminkan berbagai karkakteristik dari
keluaran (output). Namun tidak seperti pada Pengendalian
Pendahuluan dan Pengendalian Bersamaan, fokus dari tindakan
korektif adalah bukan pada standar keluaran yang diterapkan,
20
melainkan para manajer pengambil tindakan korektif untuk
memperbaiki masukan dan operasi.
1. Akurat.
Informasi tentang hasil prestasi kerja harus akurat. Mengevaluasi
ketepatan informasi yang diterima merupakan salah satu tugas pengendalian
paling penting yang dihadapi manajer.
2. Tepat waktu.
Informasi hendaknya segera dimanfaatkan untuk pengambil tindakan yang
tepat terhadap suatu masalah agar menghasilkan perbaikan.
5. Ekonomis.
Biaya pengeendalian hendaknya lebih sedikit atau paling banyak sama
dengan keuntungan yang diperoleh dalam sistem itu. Caranya ialah bahwa
pengeluaran hendaknya minimal dengan hasil yang hendaknya optimal.
21
6. Realistis dari sisi organisasi
Sistem pengendalian harus dapat digabungkan dengan realitas organisasi.
7. Fleksibel.
Dewasa ini hampir semua organisasi berada pada lingkungan yang tidak
stabil sehingga perubahan-perubahan yang terjadi perlu diantisipasi. Banyak
antisipasi ini perlu didampingi dengan pengawasan agar jalannya organisasi tetap
sesuai dengan harapan.
22
2.3. Implikasi Pada SKB
Hasil studi aspek manajemen hendaknya memberikan informasi dalam dua
kegiatan pokok, yaitu manajemen dalam pembangunan proyek bisnis dan
manajemen dalam implementasi bisnis rutin dalam hal :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
23
c. Penggerakkan
Hendaknya SKB dapat mengkaji fungsi manajemen yang lain, yaitu
penggerakkan (actuating), apakah layak atau tidak layak. Pengkajiannya dapat
melalui beberapa aspek pokok, yaitu: bahawa manajemen hendaknya dapat
mempengaruhi orang-orang agar bersedia bekerja dengan baik bahkan lebih baik,
mampu melakukan daya tolak pada seseorang anggota perusahaan bala dianggap
perlu, mampu memupuk kesetiaan pada tugas, pimpinan dan perusahaan di mana
karyawan bekerja.
d. Pengendalian
Hasil Analisis
Hasil analisis terhadap elemen-elemen di atas akan berupa suatu
pernyataan apakah rencana bisnis dianggap layak atau tidak layak. Jika, rencana
bisnis dinyatakan layak, maka studi akan dilanjutkan ke aspek yang lain. Jika,
rencana bisnis dinyatakan tidak layak, dapat dilakukan kajian ulang yang lebih
realistis dan positif sehingga kajian menjadi layak. Apabila, memang sulit untuk
menjadi layak, maka sebaiknya rencana bisnis ini diakhiri saja.
24
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manajemen adalah sebuah proses perjalanan sebuah kegiatan yang di
dalamnya terdapat fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengawasan. Seorang manajer hendaknya dapat menguasai
fungsi-fungsi manajemen sehingga perjalanan organisasi, kegiatan, atau bisnis
yang dijalani bisa berjalan dengan baik. Konsep yang disarankan oleh peter
drucker, salah seorang penulis manajemen yang sangat popular menyatakan
bahwa prestasi manajer dapat diukur dalam dua bentuk konsep yaitu: Efisiensi
dan Efektivitas.
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan
dengan sumber yang dimiliki. Fungsi perencanaan merupakan fungsi utama
dalam melaksanakan manajemen karena akan sangat berpengaruh pada fungsi-
fungsi yang lain. Dalam perencanaan biasanya menggunakan 2 system :
1. Top Down
2. Bottom Up
25
Daftar Pustaka
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://helmyluthfi.fil
es.wordpress.com/2017/04/pertemuan-5_aspek-
manajemen.pdf&ved=2ahUKEwinmqWhjovlAhXFwI8KHWIaCRwQFjANegQI
ChAB&usg=AOvVaw3I8mPqa7vU9moRGsAnZLMV
http://unpam.wapsite.me/Materi%20IT/POB/8.%20Pengorganisasian
26
1
1
1
2
3
4
5
1
2