MINI SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Syariah
Accounting Pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Singaperbangsa Karawang
Dosen Pembimbing
Nana Diana,SE.,M.Sy
Oleh :
KARAWANG
2019
ABSTRAK
tingkat kemiskinan.
Kesejahteraan Masyarakat.
Indonesian Public Welfare is the result of field research that aims to test and
analyze the effect of Endowments Earning and Income Level of the Indonesian
childbearing age, as well as the Public Welfare proxied by the level of poverty.
sampling techniques. Data were analyzed using multiple linear regression analysis
test.
The results showed that the Waqf Productive has no effect on Public
Welfare, Income Level has no effect on Public Welfare. And simultaneously study
showed Waqf Earning and Income Level has no effect on Public Welfare.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang
dipilih dalam penelitian ini adalah Pengaruh Wakaf Produktif dan Tingkat
merupakan salah satu syarat untuk Ujian Akhir Semester pada Mata Kuliah
dan Bisnis.
kekurangan. Namun dengan bimbingan, doa dan dukungan dari berbagai pihak
yang tak terhingga kepada Ibu Nana Diana,SE.,M.Sy selaku dosen pembimbing
skripsi yang juga merupakan dosen Mata Kuliah Accounting Syariah yang telah
memberikan arahan, masukan, dan motivasi selama proses penyusunan skripsi ini
kepada penulis baik langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.1.3 Pendapatan.......................................................................................20
2.1.4 Kesejahteraan Masyarakat...............................................................21
33
Kesejahteraan Masyarakat..............................................................................34
Kesejahteraan Masyarakat..............................................................................99
BAB V KESIMPULAN.....................................................................................100
5.1 Kesimpulan............................................................................................100
5.2 Saran......................................................................................................102
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................103
LAMPIRAN........................................................................................................109
DAFTAR TABEL
Masyarakat...........................................................................................................91
Kesejahteraan Masyarkat...................................................................................93
Masyarakat...........................................................................................................92
Masyarakat...........................................................................................................93
PENDAHULUAN
satunya adalah aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi dibahas cara bagaimana
manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu juga dibahas masalah-
Sitio & Halomoan Tamba, 2001:19) dalam (Sabtina : 2018). Namun pada
berbentuk benda (material) namun juga harus memenuhi kebutuhan rohani (non
ekonomi dan keadilan sosial sangat erat hubunganya. Ekonomi yang kuat akan
maka jurang pemisah antara kelompok masyarakat yang kaya dan kelompok
setiap negara baik dalam bentuk kemiskinan yang sifatnya absolut maupun
1
2
kemiskinan telah dijadikan salah satu target dalam ekonomi khususnya ekonomi
signifikan.
miskin Indonesia pada 2019 sebesar 25,14 juta orang. Angka ini menurun 810
ribu penduduk dibanding tahun sebelumnya. Jika dilihat dari persentase jumlah
kemiskinan 27,53 % dan DKI Jakarta menjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan
Tabel 1.1
Data Kemiskinan di Indonesia Tahun 2019
NO PROVINSI PERSENTASE
1 DKI JAKARTA 3,47
2 BALI 3,79
3 KALIMANTAN SELATAN 4,55
4 BANGKA BELITUNG 4,62
5 KALIMANTAN TENGAH 4,98
3
6 BANTEN 5,09
7 KEPULAUAN RIAU 5,90
8 KALIMANTAN TIMUR 5,94
9 SUMATERA BARAT 6,42
10 KALIMANTAN UTARA 6,63
11 MALUKU UTARA 6,77
12 JAWA BARAT 6,91
13 RIAU 7,08
14 KALIMANTAN BARAT 7,49
15 JAMBI 7,60
16 SULAWESI UTARA 7,66
17 SULAWESI SELATAN 8,69
18 SUMATERA UTARA 8,83
19 JAWA TIMUR 10,37
20 JAWA TENGAH 10,80
21 SULAWESI BARAT 11,02
22 SULAWESI TENGGARA 11,24
23 DIY 11,70
24 LAMPUNG 12,62
25 SUMATERA SELATAN 12,71
26 SULAWESI TENGAH 13,48
27 NTB 14,56
28 BENGKULU 15,23
29 ACEH 15,32
30 GORONTALO 15,52
31 MALUKU 17,69
32 NTT 21,69
33 PAPUA BARAT 22,17
34 PAPUA 27,53
Sumber: Data diolah (www.bps.com)
ada di DKI Jakarta sebesar 3,41%. Hal ini berarti, jika dirata-ratakan tingkat
angka kemiskinan masih berada di dua digit. Perlu adanya usaha ekstra keras dari
masih belum mampu memperlihatkan hasil yang signifikan di masyarakat. Hal ini
dukungan dari subsistem lain. Dukungan dari subsistem selain pemerintah sangat
sumber keuangan islam merupakan salah satu strategi baru yang dapat diterapkan
kemiskinan.
hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harga
5
dikatakan bahwa pengelolaan wakaf harus dilakukan secara optimal agar dapat
diamalkan hanya sebagai ibadah kepada Allah swt. (ibadah mahdah), terlepas dari
keadilan sosial dengan menjalankan fungsi harta sebagai amanah Allah swt.
produktif. Harta benda yang yang diwakafkan untuk kegiatan produksi dan
hasilnya disalurkan sesuai dengan tujuan orang yang berwakaf disebut sebagai
Tabel 1.2
Data Wakaf Produktf (Tanah)
NO PROVINSI PERSENTASE
1 DKI JAKARTA 1,77
2 BALI 0,39
3 KALIMANTAN SELATAN 2,11
4 BANGKA BELITUNG 0,29
5 KALIMANTAN TENGAH 0,80
6 BANTEN 4,12
7 KEPULAUAN RIAU 0,38
8 KALIMANTAN TIMUR 0,69
9 SUMATERA BARAT 1,37
10 KALIMANTAN UTARA 0,11
11 MALUKU UTARA 0,08
12 JAWA BARAT 19,04
13 RIAU 0,38
14 KALIMANTAN BARAT 0,71
15 JAMBI 1,67
16 SULAWESI UTARA 0,21
17 SULAWESI SELATAN 1,91
18 SUMATERA UTARA 2,92
19 JAWA TIMUR 17,19
20 JAWA TENGAH 25,85
21 SULAWESI BARAT 0,79
22 SULAWESI TENGGARA 0,30
23 DIY 2,69
24 LAMPUNG 3,09
25 SUMATERA SELATAN 1,06
26 SULAWESI TENGAH 0,58
27 NTB 2,38
28 BENGKULU 0,62
7
29 ACEH 3,64
30 GORONTALO 0,50
31 MALUKU 0,12
32 NTT 0,35
33 PAPUA BARAT 0,01
34 PAPUA 0,08
Sumber: Data diolah (www.siwak.kemenag.go.id)
Pada tabel 2.2 dapat dilihat data wakaf produktif (tanah) di Indonesia pada
tahun 2019, persentase wakaf tanah tertinggi berada di Jawa Tengah yaitu sebesar
masyarakat di Jawa Tengah dan juga tanah wakaf tersebut dapat dipergunakan
penduduk Papua Barat untuk mewakafkan harta bendanya untuk masyarakat yang
wakaf produktif ini lantaran beberapa hal diantaranya yakni litetasi tentang wakaf
Kesejahteraan bermakna sangat luas dan juga bersifat relatif, karena ukuran
sejahtera seseorang berbeda bagi seseorang dapat berbeda satu sama lain. Manusia
pada dasarnya adalah makhluk yang tidak pernah merasa puas, karena itu
kesejahteraan itu dapat ditandai dengan tinggi rendahnya pendapatan riil. Apabila
ekonomi seseorang atau masyarakat tersebut meningkat pula.” (Arifin Sitio &
kebutuhan yang diinginkan oleh seseorang membuat dirinya semakin dekat untuk
dalam pembangunan daerah karena Alesina dan Rodric (dalam Patta, 2012)
suatu wilayah pun akan mengalami penurunan. Selain itu, ketidakmerataan pun
Tabel 1.3
Tingkat Pendapatan Masyarakat Indonesia 2019
NO PROVINSI PERSENTASE
1 DKI JAKARTA 3,99
2 BALI 1,94
3 KALIMANTAN SELATAN 1,68
4 BANGKA BELITUNG 0,55
5 KALIMANTAN TENGAH 1,06
6 BANTEN 4,39
7 KEPULAUAN RIAU 0,75
8 KALIMANTAN TIMUR 1,37
9 SUMATERA BARAT 1,97
10 KALIMANTAN UTARA 0,26
11 MALUKU UTARA 0,40
12 JAWA BARAT 17,00
9
13 RIAU 2,41
14 KALIMANTAN BARAT 1,91
15 JAMBI 1,33
16 SULAWESI UTARA 0,87
17 SULAWESI SELATAN 3,04
18 SUMATERA UTARA 0,01
19 JAWA TIMUR 5,44
20 JAWA TENGAH 13,76
21 SULAWESI BARAT 0,51
22 SULAWESI TENGGARA 0,97
23 DIY 1,65
24 LAMPUNG 3,27
25 SUMATERA SELATAN 1,33
26 SULAWESI TENGAH 1,15
27 NTB 1,86
28 BENGKULU 0,78
29 ACEH 1,80
30 GORONTALO 0,47
31 MALUKU 0,55
32 NTT 1,90
33 PAPUA BARAT 0,34
34 PAPUA 1,35
Sumber: Data diolah (www.bps.com)
di Jawa Barat sebesar 17,00%, sedangkan untuk tingkat pendapatan terendah diisi
oleh Kalimantan Utara dengan persentase 0,26%. Tingkat pendapatan ini turut
sesudah menerima wakaf uang tunai produktif BWUT MUI DIY mengalami
dari perubahan nilai indeks kemiskinan CIBEST dalam lingkup keluarga maupun
individu. Begitu juga dengan penelitian (Ryandono dan Hazami, 2016) yang
pengelola waqaf dan zakat. Penelitian (Bakhri, 2016) menunjukkan gerakan hasil
digunakan untuk pembelian tanah dan perluasan tanah yang digarap oleh warga
kesejahteraan masyarakat.
meneliti masalah ini dengan judul “Pengaruh Wakaf dan Pendapatan terhadap
tahun 2019.
Wakaf.
Wakaf.
penelitian.
12
berikut :
13
tahun 2019.
1. Bagi Akademis
yang berbeda, sehingga diperoleh pemahaman baru yang lebih baik dan
dan wawasan dalam bidang akuntansi syariah yang sesuai antara teori yang
wakif agar lebih banyak dana wakaf yang bisa dihimpun dari wakif untuk
4. Bagi Masyarakat
5. Bagi Pemerintah
15
luas.
1. Tempat Penelitian
dan Badan Pusat Statistik dengan cara mengambil data di web resmi Siwak
2. Waktu Penelitian
Tabel 1.4
Waktu Penelitian
Desember 2019
Nama Kegiatan Minggu ke-
Minggu ke-1 2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
Penulisan Proposal
16
Konsultasi Bimbingan
Perbaikan Proposal
Pengambilan Data
Analisis Data
Penyusunan Skripsi
Perbaikan Skripsi
Sumber: Data diolah peneliti, 2019.
Keterangan:
Rencana
Realisasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ensure that the entity is continuously operating within the bounds of the
akhirat.
17
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
dan penyajian
18
19
pada Allah.
waktunya wakaf terbagi menjadi 2 (dua) macam yaitu wakaf abadi dan
dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu wakaf langsung dan wakaf produktif.
belajar siswa dan wakaf rumah sakit untuk mengobati orang sakit secara
yaitu (i) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas harta wakaf dan
wakaf (nazhir).
dermawan.
wakaf.
2.1.3 Pendapatan
Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus
Pendapatan adalah arus kas masuk atau peningkatan lain dari aset suatu
bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
rumah tangga serta masyarakat lahir dan batin yang memungkinkan setiap
rohani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri sendiri, rumah tangga,
kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, rumah
maupun spiritual.
Dalil yang menjadi dasar perhatian Islam terhadap kesejahteraan yakni terdapat
Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah SWT, menyeru kepada
kesejahteraan ummat dalam Islam juga dijelaskan dalam firman Allah QS.
al-Quraisy: 3-4).
Hadirnya rasa aman dan nyaman. Artinya dengan adanya tauhid maka
manusia harus percaya dan meyakini akan adanya Tuhan mereka, dan
dalam penelitian ini. Tabel 2.1 di bawah ini merupakan pemaparan dari
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
lain:
- Pertama, pada
umumnya setelah
wakif meninggal
dunia, ahli waris
dari wakif tidak
sesegera mungkin
menyerahkan
berkas-berkas
wakaf ke pihak
Pejabat Pembuat
Akta Ikrar Wakaf
(PPAIW).
-Kedua, terjadi
ketidaksesuaian
kehendak antara
wakif dengan
nâzhir.
-Ketiga, adanya
seorang nâzhir
yang telah
meninggal dunia,
kemudian
digantikan oleh
ahli warisnya
tetapi tidak segera
melakukan
perubahan dalam
sertifikasi wakaf.
- Keempat,
jumlah tanah
yang belum
tersertifikasi
seluas 116,93
hektar.
4 Dias Pengaruh Wakaf 1. Hasil analisis Metode yang 1.Objek wakaf
Novitasari Uang Tunai pendekatan model digunakan yang diteliti
(2018). Produktif cibest dalam adalah oleh peneliti
Jurnal Terhadap lingkup keluarga : deskriptif adalah wakaf
Pendidikan Kesejahteraan - Jumlah keluarga kuantitatif. tanah,
dan Mauquf’alaih mauquf’alaih sedangkan
Ekonomi. BWUT MUI kategori sejahtera pada jurnal
Vol.7, No.6, DIY dengan meningkat adakah wajaf
Hal.511-523, Menggunakan menjadi 27 uang.
e-ISSN: Pendekatan keluarga.
2549-5771. Model CIBEST - Jumlah keluarga 2.Objek yang
29
setelah menerima
pemberdayaan
dari lemabaga
pengelola waqaf
dan zakat.
6 Wijayanti Pengaruh 1. Pendapatan asli Metode yang 1. Objek yang
dan Darsana Pendapatan Asli daerah dan dana digunakan diteliti oleh
(2015). Daerah dan alokasi adalah peneliti adalah
e-Jurnal Dana Alokasi umum memiliki deskriptif pendapatan
Ekonomi Umum pengaruh kuantitatif berdasarkan
Pembanguna Terhadap signifikan dan rentang usia
n Universitas Kesejahteraan positif terhadap dan jenis
Udayana. Masyarakat pertumbuhan pekerjaan,
Vol.4, No.9, Melalui ekonomi, sedangkan
Hal.1165- Pertumbuhan pendapatan
1193, ISSN : Ekonomi 2. Pendapatan asli pada jurnal
2303-0178. daerah dan dana adalah
alokasi umm pendapatan
tidak berpengaruh asli daerah.
terhadap
kesejahteraan 2. Lokus yang
masyarakat diteliti peneliti
3. Pertumbuhan adalah yang
ekonomi memiliki terdapat
pengaruh diseluruh
signifikan dan daerah
positif terhadap Indonesia,
kesejahteraaan sedangkan
masyarakat pada jurnal
hanya di Bali
4. Pendapatan
asli daerah dan 3. Tahun
dana alokasi penelitian yang
umum diteliti oleh
berpengarruh peneliti adalah
signifikan terhdap tahun 2019,
kesejahteraan sedangkan
masyarakat pada jurnal
melalui adalah tahun
pertumbuhan 2008-2013.
ekonomi.
7 Rosita dan Pengaruh. 1. Pendapatan Metode yang 1. Objek yang
Sutrisna Pendapatan Asli Asli Daerah dan digunakan diteliti oleh
(2018). E- Daerah dan Dana adalah peneliti adalah
Jurnal Dana. Perimbangan,dala deskriptif pendapatan
Ekonomi Perimbangan m penelitian ini kuantitatif berdasarkan
31
3. Pendapatan dan
konsumsi rumah
tangga
secara bersama-
sama berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kesejahteraan
keluarga petani
penggarap kopi di
Kecamatan
Candiroto
Kabupaten
Temanggung
9 Yasa dan Pengaruh 1. Pertumbuhan Metode yang 1. Lokus yang
Arka (2015). Pertumbuhan ekonomi digunakan diteliti peneliti
Jurnal Ekonomi dan berpengaruh adalah adalah yang
Ekonomi Disparitas neghatif terhadap deskriptif terdapat
Kuantitatif Pendapatan disparitas kuantitatif diseluruh
33
4. Pertumbuhan
ekonomi
berpengaruh tidak
langsung terhadap
kesejahteraan
masyarakat Bali.
Sumber: Data diolah peneliti, 2019.
dalam sebuah karya ilmiah mengenai konsep yang diangkat oleh penulis
jamak dalam kaitannya dengan variabel terikat (dependen). Oleh sebab itu
milik seseorang ada hak orang lain yang melekat pada harta benda
tersebut.
dilakukan oleh Bakhri (2016), Novitasari (2018), Syakur (2018) dan Jufri
(2019).
Menurut PSAK No.23 Tahun 2012 Pendapatan adalah arus kas masuk bruto
dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu
periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan yang dimiliki seseorang akan
seseorang.
kopi. Hal tersebut diakibatkan hasil dari pemungutan pajak dan retribusi
seperti penelitian yang dilkukan oleh Herni dan Wijayanti (2015), dan didukung
oleh peneliti selanjutnya Rosita dan Sutrisna (2018). Berbeda dengan penelitian
Kesejahteraan Masyarakat
36
yang membutuhkan.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Wakaf Produktif
Kesejahteraan
Masyarakat
Tingkat Pendapatan
37
masyarakat.
kesejahteraan masyarakat.
BAB III
METODELOGI PENELITAN
Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya maka jenis penelitian ini adalah penelitian dengan
kuantitaif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
juga disebut metode kuantitatif karena ada penelitian berupa angka-angka dan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi sampel
bersifat statistik.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
38
39
2017:66). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen (X)
dan satu variabel dependen (Y). Variabel Independen dalam penelitian ini adalah
2017:68). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Wakaf Produktif dan
Tingkat Pendapatan.
memudahkan dalam menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini,
1. Wakaf Produktif ( X 1 )
2. Tingkat Pendapatan( X 2)
Pendapatan adalah arus kas masuk atau peningkatan lain dari aset suatu
tangga serta masyarakat lahir dan batin yang memungkinkan setiap warga
operasional suatu penelitian, maka peneliti akan dapat mengetahui variabel yang
akan diteliti. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Wakaf Produktif ( X 1 )
pada Allah. Wakaf Produktif dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2. Tingkat Pendapatan( X 2)
Menurut PSAK No.23 Tahun 2012 Pendapatan adalah arus kas masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, rumah
BPS.
digunakan untuk mengatur fenomena alam maupun social yang diamati, secara
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
dipergunakan
bercocok tanam,
membangun
rumah untuk
disewakan, wakaf
uang dan lain-lain
(Mundzir Qahar).
2 Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan Rasio
Pendapatan ( adalah arus kas
X 2) masuk bruto dari Jumlah Pendapatan per Provinsi
=
manfaat ekonomi Total Pendapatan
yang timbul dari
aktivitas normal
perusahaan
selama suatu
periode (PSAK
No.23 Tahun
2012).
3 Kesejahteraan Kesejahteraan Persentase kemiskinana pada Rasio
Masyarakat(Y) masyarakat periode akhir tahun 2019 yang
adalah kondisi tedapat di BPS.
terpenuhinya
kebutuhan
material, spiritual,
dan sosial warga
negara agar dapat
hidup layak dan
mampu
mengembangkan
diri, sehingga
dapat
melaksanakan
fungsi sosialnya
(Undang-undang
No 11 Tahun
2009).
a. Populasi
Negara Indonesia.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Indonesia.
c. Teknik Sampling
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder.
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data internal yaitu data yang diambil
45
dari Sistem Informasi Wakaf Kemenag Indonesia dan Badan Pusat Statistik
Salah stau cara untuk memperoleh data yang akurat, relevan dan dapat
1. Studi Pustaka
2. Dokumentasi
sebagai berikut:
“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
telah diajukan.”
dengan jumlah Individu yang ada pada kelompok itu kemudian dibagi
b. Median
atas nilai tengah dari kelompok data yag telah disusun urutannya dari yang
terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar sampai
yang terkecil.
c. Modus
yang sedang popular (yang sedang menjadi mode) atau yang sering
dari data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi atau data
1. Uji Normalitas
normal atau tidak (Ghozali, 2016). Data yang baik adalah data yang
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas
probabilitas (α) > 0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan jika
2. Uji Multikolinieritas
(T) dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value (T)
adalah 0,1 dan batas Variance Inflation Factor (VIF) adalah 10.
Sebaliknya apabila T > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji
4. Uji Autokorelasi
periode t-1. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas
regression) dengan metode kuadrat terkecil atau sering juga disebut dengan
metode Ordinary Least Square (OLS). Metode OLS ini bertujuan meminimumkan
Y = α + β1 . X 1 + β2 . X 2 + e
Keterangan:
Y = Kesejahteraan Masyarakat
α = Konstanta
X1 = Wakaf Produktif
X2 = Tingkat Pendapatan
e = error
(Sugiyono, 2012).
Kesejahteraan Masyarakat.
hitung:
a. Merumuskan hipotesis H 0: β1 = β2 = 0
H 1 : β1 ≠ β2 ≠ 0
Jika keputusan signifikansi (α) < 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
Jika keputusan signifikansi (α) > 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
digunakan untuk melakukan penelitian. Selain itu, uji ini digunakan untuk
(Adjusted R2). Kriteria pengujian R2berada diantara 0 dan 1 atau 0 < R2 <
Keterangan:
n : jumlah data
Posisinya lebih kurang antara 5°19′ 12″ – 6°23′ 54″ Lintang Selatan (LS) dan
Tangerang Provinsi Banten
Data Keuangan:
54
55
4.2.2 Bali
desa/kelurahan.
Data Keuangan:
Kalimantan Selatan terletak di garis bujur 1 21’ 49” LS, 114 19 “33” BT – 116
33’ 28 BT, dan 21’ 49” LS 110 “14” LS. Provinsi ini mempunyai
11 kabupaten dan 2 kota. garis bujur 1 21’ 49” LS, 114 19 “33” BT – 116 33’ 28
Data Keuangan:
bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka
Data Keuangan:
antara 0°45’ Lintang Utara s.d. 3°30’ Lintang Selatan dan 111° s.d. 116°
Data Keuangan:
4.2.6 Banten
Data Keuangan:
Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten, dan 2 kota,
berbatasan dengan negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia, dan Vietnam yang
dengan 1.350 pulau besar, dan kecil ulau besar, dan kecil yang 30% belum
Selat Karimata
Data Keuangan:
Luas total Kaltim adalah 127.346,92 km². Daerah Kalimantan Timur yang terdiri
dari luas wilayah daratan 127.346,92 km² dan luas pengelolaan laut 25.656 km²,
61
terletak antara 113°44' dan 119°00' Bujur Timur, dan antara 2°33 'Lintang Utara
Data Keuangan:
Lintang Utara dan 3° 30’ Lintang Selatan serta 98° 36’ dan – 101° 53’ Bujur
Timur.
Data Keuangan:
Data Keuangan:
Maluku Utara terletak di 2 030 '- 90 Lintang Selatan / Southern Latitude 124 0 -
6 Tahun 2003. Sebelum resmi menjadi sebuah provinsi, Maluku Utara merupakan
Data Keuangan:
di Bandung. Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Luas wilayah
Jawa Barat 35.378 km². Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara
5º50'- 7º50' Lintang Selatan dan 104º 48'- 108º 48' Bujur Timur, dengan luas
Data Keuangan:
4.2.13 Riau
Data Keuangan:
Provinsi Kalimantan Barat terletak antara 2 o 06’ Lintang Utara – 3o 05’ Lintang
Data Keuangan:
4.2.15 Jambi
205,4 km² .Secara geografis Provinsi Jambi terletak pada 0 o 45’-2 o 45’ Lintang
Selatan dan 101 o 10’-104 o 55’ Bujur Timur di bagian tengah Pulau Sumatera.
Data Keuangan:
jazirah utara Pulau Sulawesi atau tepatnya 0°LU – 3°LU dan 123°BT – 126°BT
serta merupakan salah satu daerah yang terletak di sebelah utara garis
khatulistiwa.
Data Keuangan:
terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas
Data Keuangan:
utara Pulau Sumatera. Provinsi ini beribu kota di Medan. Provinsi Sumatera Utara
terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan
Indonesia
Data Keuangan:
Provinsi Jawa Timur secara geografis terletak di antara 11100 Bujur Timur-
11404’ Bujur Timur dan 70 12’8048”Lintang Selatan , dengan luas wilayah sebesar 4
7.963 km2 yang meliputi dua bagian utama. Yaitu Jawa Timur daratan dan Kepula
uan Madura.
71
Selatan
Data Keuangan:
Jawa Tengah terletak di antara 6° dan 8° Lintang Selatan dan antara 108° dan
111° Bujur Timur.Provinsi Jawa Tengah yang sering disingkat dengan Jateng ini
Data Keuangan:
terletak di bagian barat Sulawesi. Luas wilayah Provinsi Sulawesi Barat tercatat
meliputi 47,32 persen dari seluruh wilayah Sulawesi Barat. Provinsi Sulawesi
Barat yang beribukota di Mamuju terletak antara 0°12' – 3°38' Lintang Selatan
Data Keuangan:
Indonesia yang terletak bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibu kota Kendari.
Lintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah
daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km²
(11.000.000 ha).
74
Data Keuangan:
8º 30' - 7º 20' Lintang Selatan, dan 109º 40' - 111º 0' Bujur Timur.
Data Keuangan:
4.2.24 Lampung
Data Keuangan:
Selatan secara geografis terletak antara 1–4° Lintang Selatan dan 102–106° Bujur
Data Keuangan:
Laki-laki : jiwa
Data Keuangan:
4.2.27 NTB
dan Pulau Sumbawa, memiliki luas wilayah 20.153,15 km2. Terletak antara 115°
46' - 119° 5' Bujur Timur dan 8° 10' - 9 °g 5' Lintang Selatan.
Data Keuangan:
4.2.28 Bengkulu
Data Keuangan:
4.2.29 Aceh
Aceh. Provinsi Aceh terletak antara 01o 58' 37,2" - 06o 04' 33,6" Lintang Utara
dan 94o 57' 57,6" - 98o 17' 13,2" Bujur Timur. Luas Provinsi Aceh 5.677.081 ha.
Data Keuangan:
4.2.30 Gorontalo
bagian utara Pulau Sulawesi, tepatnya pada 0° 19′ 00” - 1° 57′ 00” LU (Lintang
Utara) dan 121° 23′ 00” - 125° 14′ 00” BT (Bujur Timur).
Data Keuangan:
4.2.31 Maluku
Maluku, Indonesia. Provinsi Maluku terletak antara 2 030 ' - 90 Lintang Selatan
Data Keuangan:
4.2.32 NTT
BS 118° and 125°, dan BT 8° and 12°. Luas wilayah provinsi ini adalah
47.246 km².
Data Keuangan:
sekitar 421.981 km² dan terletak pada 134° BT - 140° BT dan 1°LU - 7° LS.
Data Keuangan:
4.2.34 Papua
Papua memiliki luas 808.105 km² dan terletak pada 130° – 141° Bujur Timur dan
Data Keuangan:
maximum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari keseluruhan data
variabel independen yaitu Wakaf Produktif dan Tingkat Pendapatan dan variabel
Tabel 4.1
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
wakaf_produktif_x1 34 ,01 25,85 2,8882 5,83841
tingkat_pendapatan_x2 34 ,01 17,00 2,4135 3,53313
kesejahteraan_masyarakat_ 34 3,47 27,53 10,4726 5,71772
y
Valid N (listwise) 34
Sumber: Data diolah Peneliti, 2019
memiliki nilai minimum 0,01 dan nilai maksimum 25,85 dengan nilai rata-
memiliki nilai minimum 0,01 dan nilai maksimum 17,00 dengan nilai rata-
34 data memiliki nilai minimum 3,47 dan nilai maksimum 27,53 dengan
normal atau tidak. Uji ini penting agar data yang digunakan data yang baik
sehingga menghasilkan nilai yang akurat. Uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah uji statistic non
Tabel 4. 2
Uji Normalitas
mengenai uji rnormalitas diperoleh nilai Sig. 0,064, maka lebih besar dari 0,05
(0,064 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel indipenden. Jika pada model
regresi terjadi multikolinieritas, maka koefisien regresi tidak dapat ditaksir dan
nilai standard error menjadi tidak terhingga. Multikolinieritas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan Variabel Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum
Tabel 4. 3
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) ,130 ,012 11,058 ,000
transform_x1 -,001 ,001 -,242 -1,391 ,174 ,999 1,001
transform_x2 ,000 ,001 -,044 -,250 ,804 ,999 1,001
a. Dependent Variable: transform_y
Sumber: Data diolah Peneliti, 2019
88
Produktif sebesar 0,999 dan Tingkat Pendapatan sebesar 0,999. Artinya nilai
Tolerance masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,1. Sementara itu, nilai
VIF variabel Wakaf Produktif sebesar 1,001 dan Tingkat Pendapatan sebesar
1,001. Artinya nilai VIF masing-masing variabel bebas kurang dari 10. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa analisis regresi linear berganda di dalam penelitian ini
periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
variabel dependen. Jika nilai Sig. variabel independen > 0,05, maka dengan
Tabel 4.4
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,523 ,439 5,746 ,000
wakaf_produktif_x1 -,119 ,139 -,336 -,858 ,398
89
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel Wakaf Produktif dan
Tingkat Pendapatan keduanya memiliki nilai sig lebih besar dari 0,05. Dengan
wakaf produktif 0,398 > 0,05 dan tingkat pendapatan sebesar 0,845 > 0,05. Maka
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan
yang baik adalah yang tidak terjadi autokorelasi. Menurut Imam Ghozali
dengan cara uji Durbin-Watson (DW test). Dalam model regresi tidak terjadi
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,245a ,060 -,001 ,06348 ,172
a. Predictors: (Constant), trans_tingkat_pendapatan_x2, trans_wakaf_produktif_x1
b. Dependent Variable: trans_kesejaheraan_masyarakat_y
90
Berdasarkan tabel 4.6, hasil uji autokerelasi diatas dapat dilihat bahwa
dan k= 2 diperoleh dL= 1,3325 dan dU= 1,5805, 4-dL= 2,6675, dan 4-dU=
2,4195. Artinya 1,5805 > 0,172 < 2,4195 (dU > d < 4-dU). Sehingga dapat
sosial pun harus terpenuhi. Besarnya jumlah wakaf dan tingginya tingkat
dalam hal kebutuhan material, namun kebutuhan spiritual dan sosialnya belum
tentu terpenuhi.
hubungan antara dua variabel atau lebih. Selain itu, hasil dari analisis regresi ini
Independen.
uji t, dan uji F. Model regresi dalam penelitian ini sebagai berikut:
Y = α + β1. X 1 + β2. X 2 + e
Tabel 4.6
Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,130 ,012 11,058 ,000
trans_wakaf_produktif_x1 -,001 ,001 -,242 -1,391 ,174
trans_tingkat_pendapatan_x2 ,000 ,001 -,044 -,250 ,804
a. Dependent Variable: trans_kesejaheraan_masyarakat_y
Sumber: Data diolah Peneliti, 2019
Dimana :
Y = Kesejahteraan Masyarakat
X 1 = Wakaf Produktif
X 2 = Tingkat Pendapatan
e = Error
sebesar 0,130.
yaitu sebesar -0,001. Nilai koefisien yang negatif ini menunjukkan bahwa
0,000. Nilai koefisien ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan tingkat
Tujuan dari uji parsial adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial. Pengujian
a. Jika t hitung > t tabel atau sig < 0,05 maka H 1 diterima dan H 0 ditolak,
variabel terikat.
b. Jika t hitung < t tabel atau sig > 0,05 maka H 1 ditolak dan H 0 diterima,
Dengan bantuan software SPSS 22 dalam melakukan uji parsial (uji t), maka
Tabel 4.7
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,130 ,012 11,058 ,000
trans_wakaf_produktif_x1 -,001 ,001 -,242 -1,391 ,174
trans_tingkat_pendapatan_x2 ,000 ,001 -,044 -,250 ,804
a. Dependent Variable: trans_kesejaheraan_masyarakat_y
Sumber: Data diolah Peneliti, 2019
Masyarakat
dengan n=34, tingkat signifikansi (α) = 5%, degree of freedom (df) = (n-1) = 34-1
Tabel 4.8
Pengaruh Wakaf Produktif Secara Parsial Kesejahteraan Masyarakat
Gambar 4.1
Kurva Uji Parsial Wakaf Produktif terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Daerah Penerimaan H 0
Daerah Penolakan H 0
Daerah Penolakan H 0
Berdasarkan tabel dan kurva, dapat dilihat bahwa nilai sig. 0,174 > 0,05
dan t hitung -0,1391 < t tabel 2,035, maka H 1 ditolak dan H 0 diterima. Dengan
masyarakat dengan n = 34, tingkat signifikansi (α) = 5%, degree of freedom (df) =
95
Tabel 4. 9
Pengaruh Tingkat Pendapatan Secara Parsial Terhadap Kesejahteraan
Masyarkat
Gambar 4.2
Kurva Uji Parsial Tingkat Pendapatan terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Daerah Penerimaan H 0
Daerah Penolakan H 0
Daerah Penolakan H 0
thitung -0,250 < t tabel 2,035, maka H 1 ditolak dan H 0 diterima. Dengan
variabel dependen. Pada pengujian secara simultan akan diuji pengaruh kedua
1. Jika F hitung > F tabel atau sig < 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima,
2. Jika F hitung < F tabel atau sig > 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak,
Dengan bantuan software SPSS 22 dalam melakukan uji simultan (uji F),
Tabel 4.10
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,008 2 ,004 ,990 ,383b
Residual ,125 31 ,004
Total ,133 33
a. Dependent Variable: trans_kesejaheraan_masyarakat_y
97
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah sebesar
0,990. Adapun nilai F tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan
V1 (k) =2 dan V2 (n-k-1) = 31, maka F tabel didapat F (2,31) = 1,45. Sehingga,
nilai F hitung lebih kecil daripada F tabel (0,990 < 1,45) dan nilai signifikansi
sebesar 0,383 > 0,05, maka maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh secara simultan antara wakaf
Gambar 4.3
Kurva Uji Simultan
Daerah
Penolakan H 1 Daerah Penerimaan H 0
0,990 1,45
Sumber : Data diolah peneliti, 2019
adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
dependen (Y). Semakin besarnya nilai dari koefisien determinasi berarti semakin
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change
1 ,245 a
,060 -,001 ,06348 ,060
a. Predictors: (Constant), trans_tingkat_pendapatan_x2, trans_wakaf_produktif_x1
b. Dependent Variable: trans_kesejaheraan_masyarakat_y
Sumber : Data diolah peneliti, 2019
atau Adjusted R Square yaitu sebesar -0,001 atau -0,1%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai variabel tersebut dianggap 0 (nol), atau variabel bebas
tertinggi, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut wajar
terendah, yaitu Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua. Faktor yang
menyebabkan kedua provinsi tersebut memiliki nilai wakaf yang rendah adalah
masyarakat tertinggi, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Barat. Hal
kesejahteraan tertinggi, yaitu Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Bali. Hal
tersebut wajar mengingat kedua provinsi tersebut memiliki pengeluaran per kapita
100
tertinggi . Sedangkan, dua provinsi dengan nilai wakaf terendah, yaitu Provinsi
Papua Barat dan Provinsi Papua. Faktor yang menyebabkan kedua provinsi
nilai t tabel pada tingkat signifikansi 5 % dan degree of freedom (df) = (n-1) =
34-1 = 33 maka (0,025;39) diperoleh t tabel = 2,035. Nlai t hitung dengan t tabel
selanjutnya dibandingkan, sehingga diperoleh nilai -1,391 < 2,035 nilai t hitung
lebih kecil dari nilai t tabel, maka ditolak dan diterima. Nilai signifikansi 0,856 >
penduduk, kepadatan penduduk per KM, angka melek huruf, dan rata-rata lama
sekolah.
Adapun nilai t tabel pada tingkat signifikansi 5 % dan degree of freedom (df) =
101
(n-1) = 34-1 = 33 maka (0,025;39) diperoleh t tabel = 2,035. Nlai t hitung dengan
t tabel selanjutnya dibandingkan, sehingga diperoleh nilai -0,250 < 2,035 nilai t
hitung lebih kecil dari nilai t tabel, maka ditolak dan diterima. Nilai signifikansi
secara signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini berarti, tinggi atau
Kesejahteraan Masyarakat
tabel didapat F (2,31) = 1,45. Sehingga, nilai F hitung lebih kecil daripada F tabel
(0,990 < 1,45) dan nilai signifikansi sebesar 0,383 > 0,05, maka maka H 0 diterima
pengaruh secara simultan antara wakaf produktif dan tingkat pendapatan terhadap
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh Wakaf
mobilitas pekerja.
103
104
dengan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu -0,1391 < 2,0351 dan
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu Sig. 0,174 > α 0,05. Hal
dengan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu -0,250 < 2,035 dan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu Sig. 0,804 > α 0,05. Hal tersebut
tahun 2019. Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung lebih kecil dari F
tabel yaitu 0,990 < 1,45 dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu
Sig. 0,383 > α 0,05. Hal tersebut dikarenakan ada faktor lain yang
5.2 Saran
Pemerintah Daerah Provinsi dan saran bagi peneliti selanjutnya sebagai berikut:
I. Referensi Buku
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23. Edisi Kedelapan. Cetakan Kedelapan. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. 2011. Intermediate
Accounting .Volume 1 IFRS Edition. United States of America : Wiley.
Muslim, Sarip. 2015. Akuntansi Keuangan Syariah: Teori dan Praktik. Bandung:
CV Pustaka Setia.
Nurhayati, Sri, dan Wasilah. 2018. Akuntansi Syariah di Indonesia. Edisi Empat.
Cetakan Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Stice, James D, Earl K.Stice, K.Fred Skousen. 2009. Akuntansi Keuangan. Edisi
Keenambelas. Diterjemahkan oleh Ali Akbar. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Tim El-Madani. 2014. Tata Cara Pembagian Waris dan Pengaturan Wakaf.
Cetakan: 1. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
106
107
V. Skripsi
LAMPIRAN
Lampiran 1
Data Wakaf Produktif (Tanah) Tahun 2019
JUMLAH
NO PROVINSI JUMLAH TOTAL PERSENTASE
1 DKI JAKARTA 6581 371964 1,77
2 BALI 1435 371964 0,39
KALIMANTAN
3 SELATAN 7854 371964 2,11
4 BANGKA BELITUNG 1093 371964 0,29
KALIMANTAN
5 TENGAH 2994 371964 0,80
6 BANTEN 15321 371964 4,12
7 KEPULAUAN RIAU 1430 371964 0,38
KALIMANTAN
8 TIMUR 2563 371964 0,69
9 SUMATERA BARAT 5110 371964 1,37
KALIMANTAN
10 UTARA 410 371964 0,11
11 MALUKU UTARA 313 371964 0,08
12 JAWA BARAT 70811 371964 19,04
13 RIAU 1430 371964 0,38
KALIMANTAN
14 BARAT 2658 371964 0,71
15 JAMBI 6227 371964 1,67
16 SULAWESI UTARA 775 371964 0,21
17 SULAWESI SELATAN 7109 371964 1,91
18 SUMATERA UTARA 10857 371964 2,92
19 JAWA TIMUR 63930 371964 17,19
20 JAWA TENGAH 96154 371964 25,85
21 SULAWESI BARAT 2950 371964 0,79
SULAWESI
22 TENGGARA 1099 371964 0,30
23 DIY 10000 371964 2,69
24 LAMPUNG 11484 371964 3,09
SUMATERA
25 SELATAN 3945 371964 1,06
26 SULAWESI TENGAH 2145 371964 0,58
27 NTB 8842 371964 2,38
110
Lampiran 2
Data Pendapatan Masyarakat Tahun 2019
SULAWESI
17 SELATAN 3.934.557 129.366.192 3,04
SUMATERA
18 UTARA 10.857 129.366.192 0,01
Lampiran 3
Data Kesejahteraan Masyarakat (Tingkat Kemiskinan) Tahun 2019
112
N
O PROVINSI PERSENTASE
1 DKI JAKARTA 3,47
2 BALI 3,79
3 KALIMANTAN SELATAN 4,55
4 BANGKA BELITUNG 4,62
5 KALIMANTAN TENGAH 4,98
6 BANTEN 5,09
7 KEPULAUAN RIAU 5,90
8 KALIMANTAN TIMUR 5,94
9 SUMATERA BARAT 6,42
10 KALIMANTAN UTARA 6,63
11 MALUKU UTARA 6,77
12 JAWA BARAT 6,91
13 RIAU 7,08
14 KALIMANTAN BARAT 7,49
15 JAMBI 7,60
16 SULAWESI UTARA 7,66
17 SULAWESI SELATAN 8,69
18 SUMATERA UTARA 8,83
19 JAWA TIMUR 10,37
20 JAWA TENGAH 10,80
21 SULAWESI BARAT 11,02
22 SULAWESI TENGGARA 11,24
23 DIY 11,70
24 LAMPUNG 12,62
25 SUMATERA SELATAN 12,71
26 SULAWESI TENGAH 13,48
27 NTB 14,56
28 BENGKULU 15,23
29 ACEH 15,32
30 GORONTALO 15,52
31 MALUKU 17,69
32 NTT 21,69
33 PAPUA BARAT 22,17
34 PAPUA 27,53
Lampiran 4
Output SPSS
113
1. Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
wakaf_produktif_x1 34 ,01 25,85 2,8882 5,83841
tingkat_pendapatan_x2 34 ,01 17,00 2,4135 3,53313
kesejahteraan_masyarakat_ 34 3,47 27,53 10,4726 5,71772
y
Valid N (listwise) 34
Std. ,06153087
Deviation
Most Extreme Differences Absolute ,146
Positive ,146
Negative -,092
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) ,130 ,012 11,058 ,000
transform_x1 -,001 ,001 -,242 -1,391 ,174 ,999 1,001
transform_x2 ,000 ,001 -,044 -,250 ,804 ,999 1,001
a. Dependent Variable: transform_y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,983 ,582 6,839 ,000
trans_wakaf_produktif_x1 ,088 ,032 ,440 2,734 ,010
trans_tingkat_pendapatan_x -,010 ,032 -,052 -,322 ,750
2
a. Dependent Variable: trans_RES
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,523 ,439 5,746 ,000
wakaf_produktif_x1 -,119 ,139 -,336 -,858 ,398
tingkat_pendapatan_x2 ,045 ,229 ,077 ,197 ,845
a. Dependent Variable: LnRES_5
Model Summaryb
Mode
l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,245 a
,060 -,001 ,06348 ,172
a. Predictors: (Constant), trans_tingkat_pendapatan_x2, trans_wakaf_produktif_x1
b. Dependent Variable: trans_kesejaheraan_masyarakat_y
115
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,130 ,012 11,058 ,000
trans_wakaf_produktif_x1 -,001 ,001 -,242 -1,391 ,174
trans_tingkat_pendapatan_x2 ,000 ,001 -,044 -,250 ,804
a. Dependent Variable: trans_kesejaheraan_masyarakat_y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,008 2 ,004 ,990 ,383b
Residual ,125 31 ,004
Total ,133 33
a. Dependent Variable: trans_kesejaheraan_masyarakat_y
b. Predictors: (Constant), trans_tingkat_pendapatan_x2, trans_wakaf_produktif_x1
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change
1 ,245 a
,060 -,001 ,06348 ,060
a. Predictors: (Constant), trans_tingkat_pendapatan_x2, trans_wakaf_produktif_x1
b. Dependent Variable: trans_kesejaheraan_masyarakat_y