SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1
Program Studi Manajemen
Diajukan Oleh:
SRI MASTUTI
NPM. 141003612010597
ii
PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN JEPARA
--------------------------------
Penguji 1
--------------------------------
Dr. Suparjo, MP
Pembimbing
--------------------------------
Penguji 2
Semarang, ……………..2017
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Dekan,
ii
Dra. Nurchayati, S.E, MM. Akt. CA
Nrp. 111357
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
1. Suami dan anak-anak ku tersayang, kedua orang tua serta keluarga besarku
kalian berikan.
MOTTO
“Tidak ada manusia yang diciptakan gagal, yang ada hanyalah mereka gagal
Tiada yang lebih berat timbangan Allah pada hari akhir nanti, selain Taqwa dan
akhlaq mulia seperti wajah dipenuhi senyum untuk kebaikan dan tidak menyakiti
sesama “ HR Tirmidzi
iii
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga
kaum itu mengubah keadaan mereka sendiri “(QS. Ar Ra’d : 11)
ABSTRAK
iv
Kata kunci: Kinerja Pegawai, Reward, dan Punishment
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas segala rahmat dan karunia-Nya,
Semarang.
banyak mendapatkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu, selama penulis
v
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
vi
Penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis susun ini jauh dari
kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan segala kekurangan itu pasti milik
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat
Jepara, 2018
SRI MASTUTI
NPM. 141003612010597
vi
DAFTAR ISI
vii
2.1.3.4. Tujuan Punishment ........................................................ II-27
viii
3.4.2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. III-50
ix
4.3.2.2. Uji Reliabilitas ................................................................ IV-65
x
DAFTAR TABEL
Tabel I- 1 Tingkat absensi PNS dan Non PNS pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan tahun 2016. ---------------------------------------------- I- 5
Tabel I- 2 Research Gap ------------------------------------------------------------ I- 6
Tabel II- 1 Penelitian Terdahulu................................................................. II- 38
Tabel III- 1 Perhitungan Jumlah Sampel Tiap Bidang Kerja ..................... III- 46
Tabel III- 2 Variabel Penelitian Dan Pengukuran Variabel ........................ III- 47
Tabel VI- 1 Presentase Umur Responden ................................................... VI- 57
Tabel VI- 2 Presentase Jenis Kelamin Responden...................................... VI- 58
Tabel VI- 3 Presentase Status Pernikahan Responden................................ VI- 58
Tabel VI- 4 Presentase Tingkat Pendidikan Responden ............................. VI- 59
Tabel VI- 5 Presentase Masa Kerja Responden .......................................... VI- 60
Tabel VI- 6 Hasil Statistik Diskriptif .......................................................... VI- 62
Tabel VI- 7 Hasil Uji Validitas Pada Variabel Kinerja pegawai ................ VI- 64
Tabel VI- 8 Hasil Uji Validitas Pada Variabel Reward .............................. VI- 64
Tabel VI- 9 Hasil Uji Validitas Pada Variabel Punishment........................ VI- 65
Tabel VI- 10 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................... VI- 66
Tabel VI- 11 Hasil Uji Multikolonieritas...................................................... VI- 68
Tabel VI- 12 Hasil Uji Determinasi (R2) ...................................................... VI- 71
Tabel VI- 13 Hasil Uji Parsial (Uji t)............................................................ VI- 72
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
VI Uji Hipotesis....………………………………………………………….......20
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
saat ini setiap instansi pemerintahan ataupun organisasi lainnya dituntut untuk
mampu memenuhi tujuan serta tanggung jawab yang telah di atur oleh pemerintah
atas terpenuhinya tanggung jawab setiap instansi atau organisasi tidak lepas dari
adanya sumber daya manusia yang memadai dan mampu bersaing. Oleh karena
itu setiap instansi atau organisasi seperti pada Dinas Perindustrian dan
setiap sumber daya manusianya dengan baik agar tujuan instansi mampu dicapai.
abdi masyarakat dan abdi pemerintah, dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat karena hal tersebut sudah merupakan salah satu
I-1
I-2
ada dorongan lebih dalam bekerja dengan adanya reward, dan bisa meminimalisir
kejadian yang tidak diinginkan dari pegawai dengan adanya punishment. Dalam
pemberian reward dan punishment hanya berdasarkan suka atau tidak suka akan
memberikan dampak yang tidak adil dan menyebabkan kecemburuan sosial yang
timbul diantara pegawai sehingga akan memicu hubungan kerja yang negatif dan
tentunya berdampak pada kinerja pegawai itu sendiri, maka dari itu pimpinan
sebagian tujuan instansi atau organisasi. Dalam hal ini pemerintah memungkinkan
untuk membayar para pegawai lebih dari sekedar gaji atau upah pokok saja, tetapi
yang material maupun non material sesuai dengan prestasi masing-masing, dalam
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang
pegawai jika memberikan imbal balik jasa yang tinggi kepada instansi atau
organisasi, begitu pula sebaliknya terdapat hukuman yang diberikan jika dalam
punishment adalah suatu perbuatan dimana orang sadar dan sengaja menjatuhkan
nestapa pada orang lain dengan tujuan untuk memperbaiki atau melindungi
dirinya sendiri dari kelemahan jasmani dan rohani sehingga terhindar dari segala
atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai
Pelaksanaan Pekerjaan adalah suatu sistem penilaian yang dilakukan oleh seorang
pejabat penilai terhadap pegawai yang menjadi bawahannya. Pejabat penilai yang
Kabupaten Jepara belum seperti yang diharapkan, hal ini bisa dilihat dari pegawai
I-3
I-4
saat jam kerja tidak berada ditempat. Hal ini juga diakibatkan ketidaksesuaian
masih ditemukannya pegawai yang kurang memanfaatkan waktu secara baik, hal
ini dapat dilihat pada daftar hadir apel pagi dan siang masih adanya pegawai hadir
lewat dari waktu yang telah ditetapkan seharusnya jam masuk kantor adalah pukul
07.00 WIB pagi tetapi hadir pukul 09.00 WIB pagi, dan tidak mengikuti apel pagi
begitu juga pada saat apel siang ditemukan bahwa ketidakhadiran pegawai Dinas
Perindustrian dan Perdagangan cukup banyak, disamping itu juga pegawai dalam
ketelitian pegawai dan kurangnya kemauan yang kuat dalam mempelajari tugas
dan kewajibannya. Pada kondisi ini diasumsikan bahwa disiplin pegawai dan
Kinerja pegawai yang belum tercapai secara maksimal dapat terlihat juga
dari data ketidakhadiran pegawai, maupun yang mangkir kerja yang masih
Kabupaten Jepara belum mencapai target maksimal 100%. Hal ini dapat dilihat
I-3
I-5
Tabel I- 1
Tingkat absensi PNS dan Non PNS pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan tahun 2016.
1 Januari 276 25 17 20 10 47
2 Februari 276 23 25 15 12 52
3 Maret 276 25 12 20 15 47
4 April 276 26 35 37 10 82
5 Mei 276 25 15 27 26 68
6 Juni 276 26 20 30 12 62
7 Juli 276 24 27 22 15 64
8 Agustus 276 26 27 15 20 62
9 September 276 26 17 10 28 55
10 Oktober 276 25 20 23 30 73
11 November 276 26 28 12 12 52
12 Desember 276 26 50 12 23 85
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masih adanya pegawai yang
absensinya belum optimal dan masih belum sesuai dengan harapan. Hal ini dilihat
dari data yang paling tinggi tingkat absensi alfa adalah pada bulan Desember
yaitu 50 tidak masuk kantor tanpa ada alasan yang jelas. Absensi izin yang paling
tinggi adalah pada bulan april yaitu 37 pegawai dan tingkat absensi sakit paling
I-3
I-6
tinggi pada bulan oktober yaitu 23. Dengan tingkat absensi yang cukup tinggi
tersebut, baik itu dari Alfa, sakit dan izin mengakibatkan jam kerja berkurang.
Pada kondisi ini diasumsikan bahwa disiplin pegawai dan sikap pegawai
kerja dan kinerja yang kurang baik pula mengakibatkan semakin rendahnya
punishment terhadap kinerja pegawai memiliki hasil yang cukup bervariasi, dan
memiliki kontradiksi hasil penelitian, berikut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel I- 2
Research Gap
Variabel Reward dan Suak dkk (2017), Variabel Reward dan punishment
punishment terhadap tidak berpengaruh signifikan
Kinerja pegawai. terhadap Kinerja Pegawai.
Kandi (2017), Variabel kepemimpinan dan
variabel reward secara parsial
tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, sedangkan
variabel punishment secara
parsial terbukti berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
I-3
I-7
Dari tabel I- 3 diatas dapat dilihat bahwa penelitian yang dilakukan oleh
signifikan dan positif terhadap Kinerja Karyawan Sutanraja Hotel Amurang dan
Galuh. Berdasarkan fenomena dan research gap diatas, maka peneliti tertarik
Kabupaten Jepara”.
I-3
I-8
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
I-3
I-9
lakukan.
3. Bagi Disperindag
I-3
I-10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori-teori terkait yang sesuai
sumber yang relevan. Teori-teori yang akan diuraikan dalam landasan teori antara
kinerja pegawai.
sangat penting bagi manusia. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang itu
kehidupan. Teori ini bisa digunakan pada berbagai macam situasi yang seringkali
Perindustrian dan Perdagangan disini adalah bagaimana sikap yang diambil oleh
aturan yang harus ditaati oleh pegawai dalam menjalankan pekerjaan. Suatu
II-10
II-11
mengikuti apel pagi dan apel sore. Maka pimpinan akan memberikan
tersebut akan merubah sikapnya untuk mengikuti apel pagi dan apel sore. Juga
demikian, kepada pegawai yang selalu mengikuti apel pagi dan apel sore, maka
Jika sistem ini berjalan dalam jangka waktu tertentu, maka keadaan pegawai
tersebut pasti akan konvergen untuk mengambil sikap yang baik dalam
melakukan pekerjaannya.
maka akan mendapatkan reward. Dengan reward itu, pegawai akan bersikap lebih
baik lagi. Jika ia bersikap lebih baik lagi, pegawai akan mendapatkan reward lagi.
Demikian seterusnya yang terjadi sehingga seorang pegawai pasti akan semakin
punishment itu tidak cukup untuk membuatnya berubah, maka pegawai akan
akan berubah sikap yang hasilnya adalah ia akan mendapatkan reward. Demikian
I-3
II-12
seterusnya, sehingga pada suatu saat nanti, pegawai tersebut akan konvergen
Menurut Ahmad Toni, (2014) Ada tiga macam reinforcement yaitu: (1)
Reinforcement.
positif, yaitu:
pelukan, senyum.
I-3
II-13
muncul. Ada dua macam prinsip, yaitu the direct acting effect dan the
I-3
II-14
tersebut.
terlebih dahulu.
I-3
II-15
1) Ratio schedule, fixed ratio contoh setiap meminjam dua film di rental
2) Simple interval schedule, fixed interval contoh gaji pegawai yang dibayar
semakin mahal.
3) Interval schedule with limited hold, fixed interval hold dengan limited
limited hold contoh menelepon ketika jaringan sibuk, kita tidak tau kapan
4) Duration schedule, fixed duration schedule: pekerja yang dibayar per jam,
menyeberang
Salah satu tugas paling sulit yang dihadapi oleh berbagai macam
reward khusus (Special awards) atau promosi dapat digunakan sebagai penunjang
motivasi kerja mereka (Winardi, 2004: 345). Reward (penghargaan) adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang
I-3
II-16
diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang diberikan kepada perusahaan
(Hasibuan, 2007), pengertian reward yang senada juga dikemukakan oleh Tohardi
mereka dan mendorong loyalitas. Reward memiliki sejumlah bentuk yang berbeda
meliputi: uang (gaji, bonus, gaji insentif), penghargaan dan benefit (Fred Luthans,
2006: 153). Pemberian reward and punishment dalam Human Relations adalah
suatu metode atau teknis komunikasi atau sebagai keinstansian dimana humas
tercapainya tujuan bersama dalam suatu organisasi (Ruslan, 2005: 4). Human
kerja sama antar karyawan dalam satu tim kerja, meningkatkan produktivitas, dan
produktivitas dan kepuasan bagi kedua belah pihak (khususnya dalam pemberian
organisasi
I-3
II-17
1. Reward intrinsik.
Reward jenis ini adalah penghargaan psikis yang diatur sendiri oleh
2. Reward ekstrinsik.
1) Kompensasi langsung terdiri atas gaji pokok upah dasar, premi lembur dan
makan siang yang dipilih, penugasan kerja yang dipilih, dan sekretaris
bebas dan tambahan atas motivasi individual. Dalam hal ini, motivasi ditentukan
I-3
II-18
kepuasaan penataan diri sendiri berprestasi karena reward intrinsik. Jika reward
1. Prestasi hasil, yaitu hasil yang nyata dari prestasi individu, kelompok, atau
2. Prestasi tindakan dan perilaku, yaitu dalam bentuk kerja tim, kerjasama,
352).
I-3
II-19
seharusnya diterima.
karyawan bekerja lebih giat dan dengan sendirinya akan berpengaruh pada tujuan
yang akan dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Metode ini bisa
biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara
menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang
telah dicapai.
I-3
II-20
motivasi dasar dari kebanyakan orang menjadi pegawai pada suatu instansi atau
organisasi tertentu adalah mencari imbalan dan juga penghargaan terhadap apa
tenaga dan sebagian waktu untuk berkarya pada suatu perusahaan, di lain pihak
Adapun reward yang akan diperoleh oleh pegawai dari hasil kinerja yang mampu
mencapai target adalah berupa insentif, kenaikan gaji bahkan juga kenaikan
Apabila reward diberikan secara tepat dan juga transparan, para pegawai
tujuan organisasi. Apabila reward itu diberikan tidak memadai atau kurang tepat,
maka kinerja pegawai tersebut akan menurun. Seperti pada hasil penelitian yang
dilakukan oleh Tangkuman dkk (2015) tentang penilaian kinerja, reward, dan
I-3
II-21
instansi tercapai, peraturan pemerintah dapat ditaati dan dijalankan dengan baik
serta masyarakat akan mendapatkan barang / jasa yang baik. Supaya tujuan
reward tercapai dan memberikan kepuasan bagi semua pihak, maka akan lebih
baik dalam pemberian reward dilaksanakan dengan cara adil dan transparan
bagi pegawai. Bagi para pegawai yang memiliki kinerja yang baik, akan
yang dilakukan secara sadar dan sengaja yang menyebabkan penderitaan terhadap
seseorang yang menerima hukuman, sebagai akibat dari kesalahan yang dibuatnya
I-3
II-22
jabatan. Meskipun sanksi dapat menekan perilaku jika digunakan secara efektif,
objektif dari semua aspek yang relevan dengan situasi. Ada beberapa persyaratan
setelah tanggapan yang perlu dihukum atau beberapa waktu kemudian dari
tanggapan itu.
2. Intensitas (Intensity)
Hukuman mencapai keefektifan yang lebih besar jika stimulus yang tidak
3. Penjadwalan
perilaku yang tidak diharapkan terjadi (jadwal interval variable atau tetap),
I-3
II-23
organisasi merupakan hal yang sangat penting. Pemberian reward and punishment
I-3
II-24
respon diinginkan muncul dalam jumlah tertentu, yang berubah dari situasi
ke situasi, dan dari variasi tersebut berkisar pada rata-rata tertentu. Usaha
1. Punishment Preventif
Punishment yang dilakukan dengan maksud agar tidak atau jangan terjadi
I-3
II-25
2. Punishment represif
ke arah perbaikan.
2.1.3.2.Jenis-Jenis Punishment
tertulis.
I-3
II-26
perusahaan.
benar, yaitu:
murid.
2) Murid akan selalu merasa sempit hati, bersifat pemalas serta akan
I-3
II-27
2.1.3.4.Tujuan Punishment
1. Teori Pembalasan
Teori ini yang tertua. Menurut teori ini, punishment diadakan sebagai
seseorang.
2. Teori Perbaikan
3. Teori Perlindungan
oleh si pelanggar.
I-3
II-28
Dalam proses pendidikan, teori ini masih belum cukup, sebab dengan
5. Teori Menakut-nakuti
2.1.3.5.Syarat-syarat Punishment
perbuatan yang tidak bebas, selalu mendapat pengawasan dari Negara dan
I-3
II-29
melakukan kesalahan.
psikis.
kondisi siswa.
ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang (orang tua, guru, dan sebagainya)
berdirinya instansi sebagian besar tanggung jawab nya ada pada pegawai yang
bekerja pada instansi tersebut. Maka dari itu peningkatan kinerja pegawai harus
I-3
II-30
(2012) adalah berupa teguran lisan, surat pernyataan, surat peringatan (SP),
kinerja pegawai dibuktikan pada penelitiaan yang dilakukan oleh Koencoro dkk
punishment terhadap kinerja (studi pada karyawan pt telkom indonesia witel jatim
selatan malang) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa ada pengaruh yang
karyawan.
dan juga efek jera terhadap aturan yang telah ditetapkan, dan hal ini akan
pegawai tersebut.
I-3
II-31
prestasi kerja yaitu proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang yang melaksanakan tugas-tugas
melaksanakan pekerjaan.
potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu karyawan perlu
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya dan faktor motivasi
yang terbentuk dari sikap (attiude) seorang karyawan dalam menghadapi situasi
I-3
II-32
1. Tujuan,
personal.
2. Ukuran,
standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personal memegang peranan
penting.
3. Penilaian,
Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam organisasi
I-3
II-33
penilaian kinerja.
umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk
1. Loyalitas
Hal ini dapat dilihat melalui tingkat absensi ataupun kinerja yang mereka
miliki.
2. Semangat kerja
I-3
II-34
3. Kepemimpinan
4. Kerjasama
5. Prakarsa
Prakarsa perlu dibina dan dimiliki baik itu dalam diri karyawan ataupun
6. Tanggungjawab
Tanggung jawab harus dimiliki oleh setiap karyawan baik bagi mereka
yang berada pada level jabatan yang tinggi atau pada level yang rendah.
7. Pencapaian target
I-3
II-35
yang dibutuhkan.
5. Penilaian kinerja juga untuk memenuhi tujuan umpan balik yang ada
karyawan.
(Samsudin, 2006: 163) manfaat penilaian kinerja merupakan sesuatu yang sangat
manfaat dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut: perbaikan prestasi kerja,
yaitu:
I-3
II-36
1. Performance Standard
tolok ukur atau patokan terhadap kinerja yang akan diukur. Standar yang
dibuat tentu saja harus berhubungan dengan jenis pekerjaan yang akan
diukur dan hasil yang diharapkan akan terlihat dengan adanya penilaian
kinerja ini.
appropriateness).
oleh pihak lain selain yang melakukan penilaian dan bersifat kuantitatif.
I-3
II-37
realistis, valid, dan relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai
karena penilaian kinerja ini tidak hanya berkaitan dengan masalah prestasi
tergantung pada pendekatan yang diambil. Standar kerja yang baik harus realistis,
dapat diukur dan mudah dipahami dengan jelas sehingga bermanfaat baik bagi
Wilson (dalam Da Silva, 2012:53) adalah tingkat yang diharapkan suatu pekerjaan
tujuan atau target yang ingin dicapai, sedangkan hasil pekerjaan merupakan hasil
I-3
II-38
Tabel II- 1
Penelitian Terdahulu
I-3
II-39
penting untuk membentuk pribadi dari setiap pegawai tersebut. Jika Punishment
I-3
II-40
menghasilkan efek jera, maka Reward akan menghasilkan efek sebaliknya yaitu
ketauladanan, untuk membuat Reward dan Punishment dapat berjalan dengan baik
diperlukan nya konsistensi yang dapat menjamin bahwa reward yang diberikan
keras dan tidak pandang bulu.secara teori, penerapan reward dan punishment
dan sistem kerja di suatu organisasi menjadi lebih baik, karena adanya tolak ukur
kinerja yang jelas; 2) Kinerja individu dalam suatu organisasi semakin meningkat,
karena adanya sistem pengawasan yang obyektif dan tepat sasaran; 3) Adaya
suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material yang diberikan oleh
pihak pimpinan instansi kepada pegawai agar mereka bekerja dengan menjadikan
modal motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan instansi
pemerintah juga diperlukan sebuah aturan dan landasan hukum yang berfungsi
sebagai alat pengendali agar kinerja pegawai dapat berjalan dengan baik. Jika
aturan dan hukum dalam suatu instansi atau organisasi tidak berjalan baik maka
akan terjadi konflik kepentingan baik antar individu maupun antar organisasi.
I-3
II-41
dapat membantu pimpinan dalam mengukur kinerja pegawai dan sebagai dasar
sistematik dalam pemberian reward dan pemberian punishment agar tidak terjadi
reward yang instansi terapkan seperti pemberian bonus, kenaikan gaji, tunjangan,
kenaikan jabatan dan pengembangan karir juga akan mampu mendorong pegawai
untuk merubah perilaku kerja nya. Penerapan reward dan punishment ini dapat
akan mendapat peringkat tertinggi dan juga nilai yang bagus, begitu sebaliknya
setiap murid yang melanggar aturan seperti misalkan tidak mengikuti pelajaran
dan keluar pada jam belajar akan mendapatkan hukuman yang telah sekolah atur
dan terapkan, kedua hubungan tersebut dapat memotivasi murid untuk berbuat
I-3
II-42
Gambar II- 1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Reward (Penghargaan)
(X1)
Sumber: Siahaan, 2016.
H1
Kinerja Pegawai
sumber (Y)
Sumber: Ihsan, 2014
Punishment (Hukuman) H2
(X2)
Sumber: Nuraini, 2012
Keterangan :
ini adalah:
I-3
I-43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada
tahun 2017.
3.1.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini
10% adalah:
Dimana:
N: besarnya populasi
n: besarnya sampel
III-43
III-44
Dengan rumus tersebut dapat dihitung ukuran sampel dari populasi 276
73,4 atau 73
telah memenuhi syarat jumlah sampel yaitu sebesar 30 sampai dengan 500
(Sekaran, 2003).
proporsional.
III-45
Tabel III-1
Perhitungan Jumlah Sampel Tiap Bidang Kerja.
2 Bidang Perindustrian 4
3 Bidang Perdagangan 4
Dengan melihat Tabel III-1 diatas, diketahui bahwa jumlah sampel Bidang
yang akan dilakukan oleh peneliti mengenai pengaruh reward dan punishment
Tabel III- 2
Variabel Penelitian Dan Pengukuran Variabel
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain menggunakan metode:
3.3.1. Kuesioner
3.3.2. Wawancara
3.3.3. Dokumentasi
merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data. Kuesioner
disebut pula sebagai angket. Angket adalah alat pengumpulan data denan cara
berisikan sejumlah pertanyaan tentang obyek yang akan diungkap. Penskoran dari
kuesioner skala model Likert yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada
Sangat setuju =5
Setuju =4
Ragu-ragu =3
Tidak setuju =2
sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. data
penelitian tidak berguna dengan baik jika instrumen yang diguanakan untuk
keabsahan (Validity) yang tinggi. oleh karena itu, terlebih dahulu kuesioner harus
3.4.1.1.Uji Validitas
lebih besar dari r table (nilai kritis) pada taraf signifikan 0,05. Jadi jika
nilai koefisien lebih besar dari nilai kritisnya, maka instrumen pengukuran
3.4.1.2.Uji Reliabilitas
mengukur gejala yang sama (Ghozali dan Imam, 2005). Akan tetapi, uji
rentang antara 0,00 sampai 1,00. Apabila nilai cronbach alpha dari hasil
pengujian > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel itu
biasa. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
3.4.2.1.Uji Normalitas
distribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan
3.4.2.2.Uji Multikolinieritas
variabel independen mempunyai nilai Tolerance > 0,1 dan nilai Variance
3.4.2.3.Uji Heteroskedastisitas
tidak konstan. Model regresi yang baik apabila varians dari residual satu
grafik Plot, antara lain prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED
dalam menaksir nilai aktual secara statistik, dapat diukur dari nilai koefisien
statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (Ho ditolak).
Sebaliknya disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam
3.4.3.1.Koefisien Determinasi ( )
koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai ( ) yang kecil berarti
berikut:
Y=a
III-53
Keterangan:
X1 = reward
adalah:
ditolak.
diterima.
III-54
BAB IV
sebanyak 73 responden.
perdagangan.
4.1.2.2.Misi
perdagangan.
3. Menciptakan tata niaga yang sehat bagi kelompok masyarakat industri dan
Intelektual (HaKI).
IV-55
Gambar IV- 1
Struktur Organisasi DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KAB. JEPARA
KEPALA
SEKRETARIS
JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG BIDANG
BIDANG PENGELOLAAN PASAR
PERDAGANGAN
PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN KAKI
LIMA
umur, jenis kelamin, status, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Untuk
Tabel VI- 1
Presentase Umur Responden
atas, maka jumlah responden terbesar adalah responden yang berusia 31-
terendah adalah responden yang berusia 51-60 yaitu sebanyak 8 orang atau
Tabel VI-2
Presentase Jenis Kelamin Responden
2 Perempuan 25 34%
Total 73 100%
Dari data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel VI-
kelamin laki-laki.
Tabel VI- 3
Presentase Status Pernikahan
Total 73 100%
Tabel VI- 4
Presentase Tingkat Pendidikan Responden
1. SD 2 3%
2. SMP 10 14%
3. SMA 30 42%
4. S1 25 35%
5. S2 5 7%
6. S3 0 0%
Total 73 100%
tabel VI-4 diatas, maka jumlah responden terbesar adalah responden yang
Tabel VI- 5
Presentase Tingkat Masa Kerja
2. 2 – 3 Tahun
15 21%
3. 4 – 5 Tahun
28 38%
Total 73 100%
tabel VI-5 diatas, maka jumlah responden terbesar adalah responden yang
memiliki masa kerja 4-5 tahun yaitu sebanyak 28 orang atau 38%.
masa kerja < 1 tahun yaitu sebanyak 10 orang atau 14%. Maka dapat
atau Ordinary Least Square (OLS). Analisis ini digunakan untuk penelitian yang
memiliki lebih dari satu variabel independen, digunakan juga untuk mengolah dan
membahas data yang telah diperoleh, serta untuk menguji hipotesis yang diajukan.
secara parsial ataupun secara simultan. Pengujian data pada penelitian ini akan
dibantu dengan menggunakan SPSS versi 22, pengunaan alat ini dikarenakan
dependen.
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y : Kinerja pegawai
a : konstanta
X1 : Reward (Penghargaan)
X2 : Punishment (Hukuman)
e : Tingkat Kesalahan
IV-61
(Ghozali, 2005). Statistik deskriptif terdiri dari jumlah sampel (N), nilai
Kondisi variabel yang ditunjukkan oleh tabel statistik deskriptif adalah sebagai
berikut:
Tabel VI- 6
Hasil Statistik Diskriptif
Descriptive Statistics
Sumber : Output SPSS versi 22, data sekunder yang diolah (2018)
Tabel VI- 6 diatas merupakan variabel-variabel penelitian yaitu, Kinerja
sebesar 4,929.
IV-62
dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 11,68 dan (standar deviasi) sebesar
3,244.
dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 25,37 dan (standar deviasi) sebesar
2,282.
di atas, nilai standar deviasi dari variabel X1, X2 adalah (3,244), dan (2,282)
menunjukkan angka yang lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai rata-rata
(mean) pada variabel-variabel tersebut sebesar (11,68), dan (25,37). Hal ini
penyimpangan dari data tersebut lebih kecil dari nilai rata-ratanya atau bisa di
pegawai.
4.3.2.1.Uji Validitas
pengukur yang digunakan dapat mengukur apa yang akan diukur. Uji
kuesioner yang disiapkan telah dapat mengukur variabel yang ingin diukur. Uji
(item) dengan skor totalnya. Data penelitian ini diukur dengan analisis person
IV-63
correlation, dimana jika total dari analisis nilai > 0,05 dari nilai r tabel untuk
2011).
Tabel VI- 7
Hasil Uji Validitas Pada Variabel Kinerja Pegawai
perhitungan dapat secara langsung dilihat pada tabel correlations pada pearson
correlations total K yaitu Kinerja pegawai dan hasilnya seluruh butir pertanyaan
pada variabel kinerja pegawai dinyatakan valid karena r hitung > r tabel.
IV-64
Tabel VI- 8
Hasil Uji Validitas Pada Variabel Reward
perhitungan dapat secara langsung dilihat pada tabel correlations pada pearson
correlations total RWD yaitu Reward dan hasilnya seluruh butir pertanyaan pada
Tabel VI- 9
Hasil Uji Validitas Pada Variabel Punishment.
perhitungan dapat secara langsung dilihat pada tabel correlations pada pearson
IV-65
correlations total PN yaitu Punishment dan hasilnya seluruh butir pertanyaan pada
4.3.2.2.Uji Reliabilitas
sampai 1,00. Apabila nilai cronbach alpha dari hasil pengujian > 0,6 maka
dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel itu adalah reliable (Ghozali, 2005).
Tabel VI- 10
Hasil Uji Reliabilitas
Sumber : Output SPSS versi 22, data sekunder yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel diatas uji reliabilitas penelitian didapatkan hasil bahwa
memiliki konstruk reliabilitas yang kuat, hal ini ditunjukan dengan hasil uji
reliabilitas Cronbach’s Alpha Coefficient (α) > 0,60. Sehingga seluruh variabel
penelitian yang berupa kinerja pegawai, reward dan punishment berada pada
konstruk yang kuat sehingga tidak ada butir item pernyataan yang harus dibuang.
IV-66
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah dimana model yang memiliki
apabila sampel yang digunakan lebih dari 30 sampel. Pada penelitian ini
Gambar VI- 2
Hasil Uji Normalitas
IV-67
Sumber : Output SPSS versi 22, data sekunder yang diolah (2018)
P-Plots residual terlihat jelas bahwa residual terdistribusi secara normal karena
grafik normal P-Plot diatas juga terlihat bahwa grafik normal probability garis
observasi mendekati atau menyentuh garis diagonalnya yang berarti nilai residual
4.3.3.2.Uji Multikolonieritas
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model yang baik seharusnya
Tolerance > 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF ) < 10 (Ghozali,
2011).
IV-68
Tabel VI- 11
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Keterangan
Model Tolerance VIF
1(Constant)
a. Dependent Variable: K
Sumber : Output SPSS versi 22, data sekunder yang diolah (2018)
Factor (VIF) dan tolerance, masing-masing variabel memiliki VIF > 0,1 dan
tolerance <10 variabel kinerja pegawai, reward, dan punishment bebas dari
multikolonieritas.
4.3.3.3.Uji Heteroskedastisitas
tidak konstan. Model regresi yang baik apabila varians dari residual satu
grafik Plot dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada
gambar berikut :
IV-69
Gambar VI- 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Output SPSS versi 22, data sekunder yang diolah (2018)
tampak bahwa hasil observasi menyebar secara merata dan acak di sekitar titik 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
determinasi antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-
satu variabel independen, maka pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted pada saat
Tabel VI- 12
Hasil Uji Determinasi ( )
Model Summaryb
adalah 0,791 Hal ini berarti variabel dependen yaitu kinerja pegawai dapat
sedangkan sisanya sebesar 20,9 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Y=a
Keterangan:
X1 = reward
dilihat dengan menggunakan tabel statistik. Nilai t tabel dapat dilihat dengan
menggunakan tabel t.
Tabel VI- 13
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Sumber : Output SPSS versi 22, data sekunder yang diolah (2018)
Pada tabel VI- 13 diperoleh hasil nilai signifikansi semuanya berada di bawah
secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil pengolahan data yang terlihat
IV-72
Y=a
sebesar 1,364 %
ketepatan, dimana jika tidak ada variabel reward (X1), punishment (X2),
terhadap Y sebesar 0,000 < 0,05 memiliki nilai koefisien regresi (1,364)
terhadap Y sebesar 0,032 < 0,05 memiliki nilai koefisien regresi (0,840)
4.4. Pembahasan
hipotesis penelitian, maka dalam penelitian ini ada beberapa hal yang dapat
Kabupaten Jepara.
karyawan PT. Perkebunan nusantara v Afdeling iii kebun sei galuh, juga
Jepara. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Koencoro dkk, (2013) yang
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
pada bab sebelumnya, maka penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai
5.2. Saran
sebagai berikut:
1. Nilai adjusted R2 dalam penelitian ini adalah 0,791 yang berarti variabel
V-75
V-76
V-76
DAFTAR PUSTAKA
Hassibuan, SP. Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.. Jakarta. BPFE
Behavior).Jakarta. SalembaEmpat.
Remaja Rosdakarya.
Dengan hormat,
NPM.141003612010597
KUESIONER
Bagian B
Variabel reward (Penghargaan) (X1)
NO. PERNYATAAN STS TS N S SS
Bagian C
Variabel Punishment (Hukuman) (X2)
NO. PERNYATAAN STS TS N S SS
Kinerja
No K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K
1 2 2 2 2 2 2 2 2 16
2 4 4 4 2 2 4 2 2 24
3 2 2 2 1 2 2 1 2 14
4 3 3 3 2 2 3 2 2 20
5 1 1 1 1 1 1 1 1 8
6 2 2 2 2 2 2 2 2 16
7 2 2 2 1 1 2 1 1 12
8 2 2 2 1 3 2 1 3 16
9 4 4 4 2 3 4 2 3 26
10 2 2 2 2 2 2 2 2 16
11 3 3 3 1 1 3 1 1 16
12 3 3 3 1 3 3 1 3 20
13 2 2 2 2 2 2 2 2 16
14 2 2 2 1 1 2 1 1 12
15 2 2 2 2 2 2 2 2 16
16 3 3 3 1 2 3 1 2 18
17 3 3 3 1 3 3 1 3 20
18 2 2 2 2 2 2 2 2 16
19 2 2 2 2 2 2 2 2 16
20 3 3 3 2 2 3 2 2 20
21 2 2 2 2 2 2 2 2 16
22 2 2 2 2 2 2 2 2 16
23 4 4 4 1 1 4 1 1 20
24 3 3 3 1 3 3 1 3 20
25 2 2 2 3 2 2 3 2 18
26 2 2 2 2 2 2 2 2 16
27 2 2 2 1 1 2 1 1 12
28 2 2 2 1 1 2 1 1 12
29 4 4 4 1 2 4 1 2 22
30 2 2 2 2 2 2 2 2 16
31 4 4 4 2 2 4 2 2 24
32 2 2 2 1 2 2 1 2 14
33 2 2 2 1 2 2 1 2 14
34 4 4 4 3 5 4 3 5 32
35 3 3 3 2 1 3 2 1 18
36 2 2 2 1 2 2 1 2 14
37 3 3 3 2 3 3 2 3 22
38 2 2 2 1 1 2 1 1 12
39 4 4 4 1 3 4 1 3 24
40 2 2 2 1 1 2 1 1 12
41 2 2 2 2 2 2 2 2 16
42 4 4 4 2 2 4 2 2 24
43 2 2 2 1 1 2 1 1 12
44 3 3 3 3 2 3 3 2 22
45 4 4 4 2 2 4 2 2 24
46 2 2 2 3 2 2 3 2 18
47 2 2 2 2 1 2 2 1 14
48 4 4 4 3 3 4 3 3 28
49 3 3 3 3 2 3 3 2 22
50 2 2 2 2 2 2 2 2 16
51 2 2 2 1 2 2 1 2 14
52 2 2 2 1 2 2 1 2 14
53 4 4 4 3 5 4 3 5 32
54 3 3 3 2 1 3 2 1 18
55 2 2 2 1 2 2 1 2 14
56 4 4 4 2 3 4 2 3 26
57 2 2 2 2 2 2 2 2 16
58 4 4 4 2 2 4 2 2 24
59 2 2 2 1 2 2 1 2 14
60 3 3 3 2 2 3 2 2 20
61 1 1 1 1 1 1 1 1 8
62 2 2 2 2 2 2 2 2 16
63 2 2 2 1 1 2 1 1 12
64 2 2 2 1 3 2 1 3 16
65 4 4 4 2 3 4 2 3 26
66 2 2 2 2 2 2 2 2 16
67 3 3 3 1 1 3 1 1 16
68 3 3 3 1 3 3 1 3 20
69 2 2 2 2 2 2 2 2 16
70 2 2 2 1 1 2 1 1 12
71 2 2 2 2 2 2 2 2 16
72 3 3 3 1 2 3 1 2 18
73 3 3 3 1 3 3 1 3 20
Reward
No RWD 1 RWD 2 RWD 3 RWD 4 RWD 5 RWD 6 RWD
1 2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 4 2 2 2 14
3 1 2 2 1 2 1 9
4 2 2 3 2 2 2 13
5 1 1 1 1 1 1 6
6 2 2 2 2 2 2 12
7 1 1 2 1 1 2 8
8 1 3 2 1 3 1 11
9 2 3 4 2 3 2 16
10 2 2 2 2 2 2 12
11 1 1 3 1 1 1 8
12 1 3 3 1 3 1 12
13 2 2 2 2 2 2 12
14 2 1 2 1 1 1 8
15 2 2 2 2 2 2 12
16 1 2 3 1 2 1 10
17 1 3 3 1 3 1 12
18 2 2 2 2 2 2 12
19 2 2 2 2 2 2 12
20 2 2 3 2 2 2 13
21 2 2 2 2 2 2 12
22 2 2 2 2 2 2 12
23 1 1 4 1 1 1 9
24 1 3 3 1 3 1 12
25 3 2 2 3 2 3 15
26 2 2 2 2 2 2 12
27 1 1 2 1 1 2 8
28 1 1 2 1 1 2 8
29 1 2 4 1 2 1 11
30 2 2 2 2 2 2 12
31 2 2 4 2 2 2 14
32 1 2 2 1 2 1 9
33 1 2 2 1 2 1 9
34 3 5 4 3 5 3 23
35 2 1 3 2 1 2 11
36 1 2 2 1 2 1 9
37 2 3 3 2 3 2 15
38 1 1 2 1 1 2 8
39 1 3 4 1 3 1 13
40 1 1 2 1 1 2 8
41 2 2 2 2 2 2 12
42 2 2 4 2 2 1 13
43 1 1 2 1 1 2 8
44 3 2 3 3 2 3 16
45 2 2 4 2 2 2 14
46 3 2 2 3 2 3 15
47 2 1 2 2 1 2 10
48 3 3 4 3 3 3 19
49 3 2 3 3 2 3 16
50 2 2 2 2 2 2 12
51 1 2 2 1 2 1 9
52 1 2 2 1 2 1 9
53 3 5 4 3 5 3 23
54 2 1 3 2 1 2 11
55 1 2 2 1 2 1 9
56 2 3 4 2 3 2 16
57 2 2 2 2 2 2 12
58 2 2 4 2 2 2 14
59 1 2 2 1 2 1 9
60 2 2 3 2 2 2 13
61 1 1 1 1 1 1 6
62 2 2 2 2 2 2 12
63 1 1 2 1 1 2 8
64 1 3 2 1 3 1 11
65 2 3 4 2 3 2 16
66 2 2 2 2 2 2 12
67 1 1 3 1 1 1 8
68 1 3 3 1 3 1 12
69 2 2 2 2 2 2 12
70 2 1 2 1 1 1 8
71 2 2 2 2 2 2 12
72 1 2 3 1 2 1 10
73 1 3 3 1 3 1 12
Punishment
No PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 5 PN 6 PN
1 5 5 5 5 5 5 30
2 4 4 4 4 4 4 24
3 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 24
5 5 4 4 4 5 4 26
6 5 4 4 4 5 4 26
7 5 5 5 5 5 5 30
8 4 4 4 4 4 4 24
9 4 4 4 4 4 4 24
10 4 4 4 4 4 4 24
11 4 4 4 4 4 4 24
12 4 4 4 4 4 4 24
13 4 4 4 4 4 4 24
14 4 4 4 4 4 4 24
15 4 4 4 4 4 4 24
16 4 4 4 4 4 4 24
17 4 4 4 4 4 4 24
18 5 5 5 5 5 5 30
19 4 4 4 4 4 4 24
20 4 4 4 4 4 4 24
21 4 4 4 4 4 4 24
22 4 4 4 4 4 4 24
23 5 5 5 5 5 5 30
24 4 4 4 4 4 4 24
25 5 4 4 4 5 4 26
26 4 4 4 4 4 4 24
27 5 5 5 5 5 5 30
28 4 4 4 4 4 4 24
29 4 4 4 4 4 4 24
30 4 4 4 4 4 4 24
31 4 4 4 4 4 4 24
32 4 4 4 4 4 4 24
33 4 4 4 4 4 4 24
34 4 5 5 5 4 5 28
35 4 4 4 4 4 4 24
36 4 4 4 4 4 4 24
37 4 4 4 4 4 4 24
38 4 4 4 4 4 4 24
39 5 5 5 5 5 5 30
40 4 4 4 4 4 4 24
41 4 4 4 4 4 4 24
42 5 5 5 5 5 5 30
43 5 5 5 5 5 5 30
44 5 5 5 5 5 5 30
45 5 4 4 4 5 4 26
46 5 5 5 5 5 5 30
47 3 5 5 5 3 5 26
48 4 5 5 5 4 5 28
49 5 4 4 4 5 4 26
50 4 4 4 4 4 4 24
51 4 4 4 4 4 4 24
52 4 4 4 4 4 4 24
53 4 5 5 5 4 5 28
54 4 4 4 4 4 4 24
55 4 4 4 4 4 4 24
56 4 4 4 4 4 4 24
57 5 5 5 5 5 5 30
58 4 4 4 4 4 4 24
59 4 4 4 4 4 4 24
60 4 4 4 4 4 4 24
61 5 4 4 4 5 4 26
62 5 4 4 4 5 4 26
63 5 5 5 5 5 5 30
64 4 4 4 4 4 4 24
65 4 4 4 4 4 4 24
66 4 4 4 4 4 4 24
67 4 4 4 4 4 4 24
68 4 4 4 4 4 4 24
69 4 4 4 4 4 4 24
70 4 4 4 4 4 4 24
71 4 4 4 4 4 4 24
72 4 4 4 4 4 4 24
73 4 4 4 4 4 4 24
Lampiran 3
Descriptive Statistics
Lampiran 4
Correlations
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Total_K
K1 Pearson
1 1.000** 1.000** .264* .468** 1.000** .264* .468** .899**
Correlation
Sig. (2-
.000 .000 .024 .000 .000 .024 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73
K2 Pearson
1.000** 1 1.000** .264* .468** 1.000** .264* .468** .899**
Correlation
Sig. (2-
.000 .000 .024 .000 .000 .024 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73
K3 Pearson
1.000** 1.000** 1 .264* .468** 1.000** .264* .468** .899**
Correlation
Sig. (2-
.000 .000 .024 .000 .000 .024 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73
K4 Pearson
.264* .264* .264* 1 .357** .264* 1.000** .357** .561**
Correlation
Sig. (2-
.024 .024 .024 .002 .024 .000 .002 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73
K5 Pearson
.468** .468** .468** .357** 1 .468** .357** 1.000** .741**
Correlation
Sig. (2-
.000 .000 .000 .002 .000 .002 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73
K6 Pearson
1.000** 1.000** 1.000** .264* .468** 1 .264* .468** .899**
Correlation
Sig. (2-
.000 .000 .000 .024 .000 .024 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73
K7 Pearson
.264* .264* .264* 1.000** .357** .264* 1 .357** .561**
Correlation
Sig. (2-
.024 .024 .024 .000 .002 .024 .002 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73
K8 Pearson
.468** .468** .468** .357** 1.000** .468** .357** 1 .741**
Correlation
Sig. (2-
.000 .000 .000 .002 .000 .000 .002 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73
Total Pearson
.899** .899** .899** .561** .741** .899** .561** .741** 1
_K Correlation
Sig. (2-
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 73 73 73 73 73 73 73 73 73
N 73 73 73 73 73 73 73
RWD2 Pearson Correlation .307** 1 .468** .357** 1.000** .177 .790**
Sig. (2-tailed) .008 .000 .002 .000 .134 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
RWD3 Pearson Correlation .236* .468** 1 .264* .468** .127 .616**
Sig. (2-tailed) .044 .000 .024 .000 .284 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
RWD4 Pearson Correlation .968** .357** .264* 1 .357** .874** .811**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .024 .002 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
RWD5 Pearson Correlation .307** 1.000** .468** .357** 1 .177 .790**
Sig. (2-tailed) .008 .000 .000 .002 .134 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
RWD6 Pearson Correlation .833** .177 .127 .874** .177 1 .658**
Sig. (2-tailed) .000 .134 .284 .000 .134 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
Total_RW Pearson Correlation .771** .790** .616** .811** .790** .658** 1
D Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
Correlations
N 73 73 73 73 73 73 73
PN2 Pearson Correlation .506** 1 1.000** 1.000** .506** 1.000** .936**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
PN3 Pearson Correlation .506** 1.000** 1 1.000** .506** 1.000** .936**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
PN4 Pearson Correlation .506** 1.000** 1.000** 1 .506** 1.000** .936**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
PN5 Pearson Correlation 1.000** .506** .506** .506** 1 .506** .777**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
PN6 Pearson Correlation .506** 1.000** 1.000** 1.000** .506** 1 .936**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
Total_ Pearson Correlation .777** .936** .936** .936** .777** .936** 1
PN Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 73 73 73 73 73 73 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Reliabilitas
1. Kinerja Pegawai
Case Processing Summary
Reliability Statistics
Excludeda 0 .0
Total 73 100.0
2. Reward
Case Processing Summary Reliability Statistics
Excludeda 0 .0
Total 73 100.0
3. Punishment
Case Processing Summary Reliability Statistics
Excludeda 0 .0
Total 73 100.0
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model Summaryb
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients