PROPOSAL
Ditulis Oleh
AMALIA WINANDA
NIM. 181010550507
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan proposal ini.
proposal ini menganalisis “Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Eka Mas Republic BSD Tangerang Selatan”.
Penulisan proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
Tugas Metodologi Penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi
Manajemen Universitas Pamulang.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Karena
itu, kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati. Dengan
segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa proposal ini takkan terwujud
tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak . Untuk itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. (H.C.). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
telah mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan mempelopori adanya
pendidikan dengan biaya terjangkau dan berkualitas.
2. Bapak Dr. E Nurzaman AM., MM., Msi., selaku Rektor Universitas Pamulang
yang telah berupaya keras menjadikan Universitas Pamulang semakin
berkualitas.
3. Alm Ayah dan Ibu serta adikku yang telah memberikan doa,dorongan dan
semangat selama penyusunan proposal ini.
4. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA., CMA., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang yang telah memajukan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis menjadi semakin baik.
5. Bapak Dr. Kasmad, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen S-1
Universitas Pamulang.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang khususnya Pada prodi
Manajemen Sumber Daya Manusia, yang telah memberikan ilmunya dari awal
perkuliahan hingga akhir perkuliahan ini
i
7. Dan Semua pihak termasuk teman-teman seangkatan dan para alumni
Universitas Pamulang yang telah membantu kelancaran proposal ini yang tidak
bisa disebutkan secara satu per satu.
AMALIA WINANDA
NIM. 181010550507
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
iii
2.4 Pengembangan Hipotesis .......................................................................... 41
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Kinerja Pegawai…………………………………………………..4
Tabel 1.2 Data Absensi Pegawai………………………………………………….7
Tabel 1.3 Sarana dan Prasarana Untuk Pegawai………………………………….9
Tabel 2.1 Indikator dan Sub Indikator Kinerja Pegawai ...................................... 44
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................... ..45
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian .......................................................... 54
Tabel 3.2 Kategorisasi Skala Angka Reliabilitas ................................................ 66
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ........................................................................... 38
Gambar 3.1 Observasi Bagian Ruangan Pekerjaan ............................................. 48
vi
BAB I
PENDAHULUAN
dibutuhkan pada era globalisasi. Setiap organisasi selalu berharap sumber daya
dengan mampu bekerja dengan baik dan benar supaya tujuan perusahaan tercapai
sesuai dengan diharapkan. Faktor sentral pada sebuah organisasi terdapat pada
sumber daya manusia. Apa itu tujuannya, organisasi yang dilakukan diberbagai visi
untuk keperluan manusia serta pada pelaksanaan tugas yang diatur dan ditata oleh
manusia. Maka dari itu, manusia adalah bagian yang menentukan suatu proses
tercapainya tujuan suatu organisasi. (Ekhsan, 2019:2) Kinerja karyawan ialah suatu
prestasi kerja yang bagus secara kuantitas maupun kualitas yang dicapai dari
berharga karena bisa sebagai dukungan strategi jangka panjang serta untuk
karyawan melalui lingkungan fisik maupun non fisik yang baik, seperti
tempat kerja, serta meningkatkan moral karyawan dalam setiap aktivitas, sehingga
kondisi fisik dan non fisik memadai maka produktivitas kerja 2 akan mengalami
jika lingkungan kerja yang tidak baik akan menyebabkan kurangnya dorongan
bahkan gairah kerja yang mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Selain dari
7
lingkungan kerja, unsur lain yang mempengaruhi kinerja karyawan ialah disiplin
mencerminkan disiplin kerja yang berkualitas. Maka dari itu, setiap manajer
Kedisiplinan yang dimaksud adalah ketika karyawan datang serta pulang dengan
tepat waktu, menyelesaikan tugas dengan benar, serta mentaati peraturan yang
PT Eka Mas Republic juga penyedia jasa layanan Multimedia melalui Fyber optik
karyawan menjadi faktor penting karena merupakan dasar atau acuan penilaian
terhadap karyawan didalam suatu organisasi, tentu saja ini tidak akan terlaksana jika
kinerja para karyawan belum maksimal, yang harus diperhatikan ialah hasil atau
bagaimana proses kinerja tersebut sudah dikatakan efektif dan efisienkah dalam
pelaksanaannya atau belum, sehingga tujuan PT Eka Mas Republic BSD Tangerang
Hal lain yang menyebabkan para karyawan tidak mencapai hasil kerja yang
maksimal salah satunya kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila
manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.
Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan mudah jatuh
sakit, mudah stres, sulit berkosentrasi, dan menurunnya kinerja para karyawan. Hal
ini akan berdampak pada hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan PT Eka Mas
8
Tabel 1.1
Data Persentase Kinerja Karyawan Pada PT Eka Mas
Republic BSD Tangerang Selatan Periode Tahun
Januari – September
yaitu bulan Januari dengan persentase 99,95%, bulan Februari dengan persentase
99,93%, bulan Maret dengan persentase 99,82%, bulan April dengan persentase
95,47%, bulan Mei dengan persentase 95,38%, bulan Juni dengan persentase
95,26%, bulan Juli dengan persenatse 91,34%, bulan Agustus dengan persentase
91,32%, dan bulan September dengan persentase 91,26%. Jadi, bisa dilihat
baik dan bisa dilihat dari hasil observasi yang yang ditemukan mengenai mesin
scanning masuk dan pulang kerja atau disebut sidik jari, toilet, mushola, kantin dan
lain sebagainya. Berikut fasilitas lingkungan kerja yang tersedia dapat diketahui
9
Tabel 1. 2 Fasilitas Lingkungan Kerja yang Tersedia di PT Eka Mas Republic
Tahun 2020
Berdasarkan Tabel 1.2 PT Eka Mas Republic masih memiliki fasilitas yang
tersedia kurang baik seperti mesin scanning berjumlah 16 dengan kondisi kurang
baik, kantin berjumlah 5 dengan kondisi kurang baik, parkiran berjumlah 2 dengan
kondisi kurang baik, Toilet berjumlah 6 dengan kondisi sedang. Sedangkan fasilitas
yang dikategorikan baik yaitu bus Mushola dengan jumlah 7, Bus karyawan dengan
Berikut lingkungan kerja fisik masih terdapat konidisi lingkungan fisik yang masih
10
Tabel 1. 3 Data Kondisi Lingkungan Kerja PT Eka Mas Republic pada Tahun
2020
Kondisi
No. Indikator
Baik Kurang baik
1 Cahaya /penerangan
2 Temperatur/suhu udara
3 Tata warna ruang kerja
4 Keamanan
5 Ruang gerak yang di perlukan
Hubungan kerja :
a. Cara komunikasi kerja antara
6
atasan dan bawahan
b. Cara komunikasi kerja antara
sesama karyawan
Sumber: PT Eka Mas Republic, 2020
masih ada beberapa yang belum terpenuhi dengan baik seperti hubungan kerja
pada PT Eka Mas Republic juga masih dikategorikan kurang baik dan bisa dilihat
dari hasil dari Tabel 1.4 pada tahun 2020 dibawah ini:
11
Tabel 1. 4 Data Absensi Kerja Karyawan PT Eka Mas Republic pada Tahun
2020
Jumlah Karyawan
Bulan Jumlah Hari Kerja Jumlah Karyawan
yang Terlambat
Januari 23 2600 289
Februari 23 2600 306
Maret 23 2600 256
April 22 2680 357
Mei 20 2680 312
Juni 24 2680 299
Juli 19 3020 393
Agustus 20 3020 368
September 22 3020 411
Sumber: PT Eka Mas Republic, 2020
Pada Tabel 1.4 diatas dinyatakan bahwa tingkat keterlambatan kerja
karyawan di PT Eka Mas Republic pada bulan Januari dengan jumlah 289
karyawan, bulan Februari dengan jumlah 306 karyawan, bulan Maret dengan
jumlah 256 karyawan, bulan April dengan jumlah 357 karyawan, bulan Mei dengan
jumlah 312 karyawan, bulan Juni dengan jumlah 299 karyawan, bulan Juli dengan
jumlah 393 karyawan, bulan Agustus dengan jumlah 368 karyawan dan mengalami
jawab seorang karyawan yang telah diberikan akan mencerminkan disiplin kerja
yang berkualitas dan terjadi dorongan kegairahan kerja, semangat kerja serta
12
Atas dasar tersebut, maka dari itu penulis tertarik mengambil penelitian yang
sesuatu yang ada di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menyukai lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan
kerja digunakan secara efektif. Sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai
Maka dari itu lingkungan kerja sangat harus di desain sebaik dan senyaman
bekerja sehingga akan tercipta lingkungan kerja kondusif, Karena lingkungan kerja
pada PT Eka Mas Republic BSD Tangerang Selatan masih terbilang belum
sepenuhnya membuat para karyawan merasa puas dengan apa yang dikerjakanya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah Pengaruh Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada Kantor PT Eka
Tujuan penelitian merupakan jawaban atau sasaran yang ingin dicapai penulis
dalam sebuah penelitian. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah:
2
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
yang berkaitan dengan Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja, maupun teori-
2. Akademis
akademis. Hubungan ini sendiri atas alasan dengan penelitian menjadi refrensi
penulisan bagi segenap pembaca yang berasal dari banyak kalangan, misalnya
3. Manfaat Praktis
masukan tentang Kinerja karyawan yang telah atau sedang terjadi saat ini.
produktivitas/kinerja karyawan.
untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang apa yang menjadi isi dari
penulisan proposal skripsi ini, maka dikemukakan susunan dan rangkaian masing-
3
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan bab awal dari sebuah karya tulis yang mengenai
bentuk ringkasan dari keseluruhan isi penelitian dan gambaran umum permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini. Penulisan bab ini terdapat pendahuluan yang
penelitian terdahulu sebagai acuan dasar teori dan analisis serta beberapa penelitian
pemikiran dan hipotesis. Disamping itu juga terdapat ringkasan hasil penelitian
dikemukakan Teknik pemilihan data dan metode analisis data. Pada bab ini
BAB IV PENUTUP
dicapai setelah beberapa pemikiran. Dalam bab ini akan disampaikan kesimpulan,
keterbatasan penelitian, dan saran-saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Manajemen
1. Pengertian Manajemen
definisi yang mapan dan di terima secara universal. Kata manajemen mungkin
terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang
berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang
berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
organisasi.
keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada
Atik & Ratminto (2012:1) mendefinisikan manajemen sebagai suatu seni dan
daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
atas, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari pendapat tersebut di
7
atas penulis simpulkan bahwa manajemen untuk mengefektifkan dan
2. Fungsi-Fungsi Manajemen
a. Perencanaan
pengambilan keputusan.
b. Pengorganisasian
8
organisasi agar dapat berjalan dengan baik.
c. Penyusunan personalia
d. Pengarahan
tetapi harus ada pihak yang memastikan seluruh sumber daya memang
e. Pengendalian
dapat dicapai, dan apabila tidak dapat dicapai dicari faktor penyebabnya,
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat
keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya (rasio, rasa dan karsa).
9
dalam mencapai keberhasilan organisasi.
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan agar efektif dan efisien
dan pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka.
sumber daya manusia adalah manusia yang ada dalam lingkungan suatu
10
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegerasian,
seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif membantu
penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan
tujuan organisasi.
sumber daya manusia menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
11
kinerja karyawan dapat terorganisir dengan baik. Manajemen sumber daya
manusia dapat disimpulkan juga merupakan suatu proses yang terdiri atas
tenaga kerja dimaksudkan ada upaya untuk merencanakan jumlah dan jenis
tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan guna
a. Persiapan
Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan atau forecast akan
pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua
mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga
kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia organisasi atau
12
perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk
Seleksi tenaga kerja adalah pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia.
Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran melihat
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan
suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli
Protection).
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari
disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan
eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat
13
menyebabkan masalah ketenagakerjaan di kemudian hari ataupun dapat
tenang sehingga kinerja dan kontribusi pekerja tersebut dapat tetap maksimal
macam jenisnya.
Dalam bidang apapun suatu organisasi bergerak, dalam arti yang sebenar-
barang atau jasa harus diinterpretasikan dalam arti luas dan tidak terbatas
pada pengertian klasik, yaitu dalam arti barang atau jasa yang hanya
saja.
kontribusi yang dapat diberikan oleh para pekerja dalam organisasi ke arah
14
yang ingin di capai. Dibentuknya satuan organisasi yang mengelola sumber
daya manusia dimaksudkan bukan sebagai tujuan, akan tetapi sebagai alat
sebagai keseluruhan.
manusia ialah keseluruhan langkah dan prosedur yang harus di tempuh oleh
demikian adalah wajar dan merupakan gejala yang universal. Akan tetapi,
dalam meniti karirnya, seseorang harus mau dan rela melakukan berbagai
tujuan dan kepentingan pribadinya kepada tujuan dan kepentingan yang lebih
harus diperhatikan, seperti fungsi manajerial dan fungsi operasional seperti yang
15
dikemukakan oleh Malayu S.P Hasibuan (2018:21) sebagai berikut:
efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu
kepegawaian.
organisasi.
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu
dengan rencana.
pelatihan.
dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa
16
h. Fungsi Pengintegrasian (Integration), adalah kegiatan untuk mempersatukan
bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara histori kata bisnis berasal
dari bahasa Inggris business, dari kata dasar yang berarti “sibuk” dalam
17
skupnya, Penggunaan kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha yaitu
Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu,
seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.
secara konsisten
tersebut.
18
sebuah kesimpulan bahwa manajemen bisnis adalah sebuah proses tertentu
segala sumber daya yang ada seperti sumber daya manusia (SDM) dan lain-
lain.
sesuai dengan aturan dan standar perilaku yang dapat diterima organisasi.
Disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat
pekerjaan, disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku karyawan terhadap
sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati segala
norma peraturan yang berlaku di organisasi. Disiplin karyawan yang baik akan
norma sosial yang berlaku. Jadi, seseorang akan bersedia mematuhi peraturan
19
serta melaksanakan tugas-tugasnya,baik secara sukarela maupun karena
terpaksa.
Menurut Veithzal Rivai (2015:825), disiplin kerja adalah suatu alat yang
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Robert L. Mathis dan John
ketaatan seseorang atau sekelompok orang yang sesuai prosedur serta terhadap
peraturan baik secara tertulis maupun tidak tertulis, yang tercermin dalam bentuk
tidak tertulis diharapkan agar para karyawan memiliki sikap disiplin yang
a. Disiplin Preventif
20
berdisiplin diri. Disiplin Preventif merupakan suatu sistem yang
berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian yang ada didalam
organisasi.
b. Disiplin Korektif
a. Disiplin Preventif
dicegah. Sasaran pokok dari kegiatan ini adalah untuk mendorong disiplin
b. Disiplin Korektif
lain: teguran secara lisan oleh atasan, teguran tertulis, skorsing dari
secara fisik.
yang berlaku.
kasus disiplin.
1) Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak pernah ada
22
peninjauan kembali bila telah diputuskan.
keras.
1) Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai.
perilaku.
perbuatannya.
oleh karyawan Instansi yang baik harus berupaya menciptakan peraturan dan
tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh seluruh
lain:
pekerjaan
4) Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan
yang sudah ditetapkan ini juga akan efektif, apabila benar-benar dapat
dilaksanakan tepat sasaran. Ia tidak saja berfungsi sebagai sanksi, tetapi juga
kepada para pelanggar disiplin, tergantung pada tingkat pelanggaran yang telah
sanksi yang dikenakan kepada karyawan yang sering mangkir kerja. Sanksi
bagi karyawan yang tidak mau bekerja tentu akan lebih berat daripada sanki
bagi karyawan yang melanggar disiplin yang tidak mau memakai seragam.
usulan atau masukan yang berasal dari para karyawan sendiri, sehingga apabila
mereka diikutsertakan dalam menyusun sanksi itu sedikit banyak akan dapat
24
5. Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja
tidak disiplin harus konsisten. Hal ini bertujuan agar pegawai sadar dan
kedisiplinan.
dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku pada
25
tempat kerjanya.
6. Prosedur Kedisiplinan
sebagai berikut :
a. Peringatan lisan dengan menjelaskan tentang apa yang sudah dilanggar dan
apa yang harus dilakukan. Pernyataan ini seharusnya bersifat khusus dan
pedoman yang tidak dapat dicapai. Selain itu peringatan juga menunjukan
b. Suatu peringatan tertulis jika prestasi atau perilaku tetap tidak baik setelah
ini akan menegaskan bahwa tindakan disiplin akan diambil jika tidak ada
perbaikan, juga diberi batas waktu yang diharapkan untuk melakukan suatu
tindakan perbaikan.
c. Surat peringatan terakhir yang dibuat jika surat peringatan tertulis tidak
berhasil dalam jangka waktu yang ditetapkan. Hal ini akan menyatakan
26
Malayu SP. Hasibuan (2016 :194) “yang memberikan indikator-indikator yang
Sikap dan perilaku yang indisipliner karyawan akan berkurang. Definisi tujuan
a. Tujuan kemampuan
Tujuan yang dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
karyawan rendah.
b. Teladan pemimpin
c. Ketegasan
27
hukuman yang telah ditetapkan.
d. Keadilan
dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakuakn
e. Sanksi hukuman
Karena dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin
menggunakan versi Malayu S.P. Hasibuan (2016 :194) yaitu tujuan kemampuan,
rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal.
lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja
Lingkungan kerja maksudnya adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang
Sedarmayati (2014:2)
lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pegawai yang
kondisi dan suasana dimana para pegawai tersebut melaksanakan tugas dan
kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
terdiri dari:
a. Suasana kerja
Suasana kerja adalah kondisi yang ada disekitar pegawai yang sedang
30
melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu
sendiri.
walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses dalam bekerja.
Hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja harmonis
dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan kerja. Hubungan yang
a. Kenyamanan pegawai
dalam arti lingkungan kerja yang mendukung, maka pegawai akan merasa
b. Perilaku pegawai
yang nyaman, bersih serta memiliki tingkat gangguan yang minimum sangat
disukai oleh para pegawai. Dan ketika pegawai mendapat tempat kerja yang
31
kurang mendukung, pasti perilaku pegawai saat berada ditempat kerja juga
menurun, serta tanggung jawab para pegawai yang rendah serta lain
sebagainya.
tingkat stress para pegawai dapat mengatasi tingkat stresnya dengan kurang
baik, maka akan berdampak pada buruknya pelayanan pegawai yang kurang
baik pula.
semua tindakan atau perilaku yang dikontrol oleh individu dan memberi
merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau pegawai atau perilaku
bahwa kinerja merupakan proses pencapaian tujuan organisasi dan hasil dari
32
2. Pentingnya Penilaian Kinerja Karyawan
karyawan, dimana merupakan salah satu tanggung jawab paling penting yang
kinerja di masa yang akan datang, memberikan nilai umpan balik tentang
karyawan yang tidak melakukan tugasnya dengan baik dan membuat karyawan
perusahaan. Dan dari beberapa pendapat ahli di atsa disimpulkan bahwa sangat
suatu organisasi dan personilnya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang
33
Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah
selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana yang telah ditentukan,
atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau
apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Menurut
yang ada dan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan.
pekerjaan.
34
Sintesis dari kinerja pegawai pada penelitian ini menurut Hasibuan
a. Prestasi yaitu penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat
dihasilkan karyawan.
yanng ada dan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan
kepadanya.
berdaya guna.
sama dengan karyawan lain secara vertical atau horizontal di dalam maupun
Selatan :
Tabel 2.1
Indikator dan Sub Indikator Kinerja Pegawai
indikator sub indikator
1. Performa pekerjaan
Prestasi
2. Bekerja dengan sungguh-sungguh
3. Mematuhi peraturan yang ada
Kedisiplinan
4. Penegakan peraturan
35
5. Memiliki kemampuan
Kreativitas
6. Menciptakan kreativitas pekerjaan
7. Berpartisipasi lingkungan kerja
Kerja Sama
8. Kerjasama antar rekan kerja
9. Kebijaksanaan pekerjaan
Tanggung Jawab
10. Hasil kerja yang optimal
Sumber : Hasibuan (2018:95)
ini. Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan peneliti dalam melakukan
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Nama Variabel
No Judul Hasil Penelitian
Peneliti Kesamaan Perbedaan
1 Runtunuwu, Pengaruh Adanya Adanya Hasil penelitian
H. J.,Lapian, Disiplin, Pengaruh Varibael menunjukan bahwa
J., & Penempatan disiplin dan penempata disiplin kerja dan
Dotulong, L. dan lingkungan n, lingkungan kerja
(2015). Lingkungan kerja Objek memiliki pengaruh
Jurnal Kerja terhadap penelitian yang signifikan dan
EMBA: Terhadap kinerja Dan waktu positif terhadap
Jurnal Riset Kinerja pegawai Penelitian kinerja pegawai
36
karyawan.
Nama Variabel
No Judul Hasil Penelitian
Peneliti Kesamaan Perbedaan
5 Mukrodi, M. Analisis Adanya Objek Hasil penelitian
(2018). Disiplin Kerja Pengaruh penelitian menunjukan bahwa
Jurnal PT ISS disiplin dan waktu secara parsial
Ekonomi Indonesia kerja penelitian Disiplin kerja
Efektif, 1(1) Terhadap terhadap Objek Mempunyai
Mukrodi, M. Kinerja kinerja penelitian pengaruh positif
(2018). Karyawan karyawan dan waktu dan signifikan
Jurnal Analisis Adanya penelitian Terhadap kinerja
Ekonomi Disiplin Kerja
37
2.3 Kerangka Berfikir
mengenai pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai.
hasil bahwa secara parsial disiplin kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan
(2018), dengan judul ”Pengaruh Disisplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada
parsial terdapat pengaruh yang kuat antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.
Karyawan Pada Pt. Subur Makmur Sentosa Cabang Cikupa Tangerang”. Diperoleh
hasil penelitian bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
Penelitian yang dilakukan oleh Ajimat, A., & Latif, A. (2020), Dengan
bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja
38
terhadap kinerja karyawan. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Andriani,
J., Sularmi, L., & Anggraini, N. (2021), dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja
Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Naga Mas Intipratama”
diperoleh hasil penelitian, yang menunjukan bahwa secara parsial Lingkungan kerja
(X1) terhadap kinerja karyawan (Y) berpengaruh sangat kuat, positif dan signifikan.
Telesales Pada PT BFI Finance Indonesia TBK. Diperoleh hasil bahwa penelitian
judul “Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan Lingkungan kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. PLN (persero) Distribusi di Denpasar Bali. Diperoleh hasil
penelitian yang menunjukan bahwa disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh
dilakukan oleh Ferawati, A. (2017), dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan
bahwa secara simultan disiplin kerja dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Manado.
Diperoleh hasil bahwa penelitian menunjukan secara simultan disiplin kerja dan
39
lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja
pegawai.
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
40
2.2 Pengembangan Hipotesis
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,
data. Berdasarkan landasan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir maka
1. Ho1 : diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel disiplin
Ha1 : diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel disiplin kerja
Ha2 : diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel lingkungan kerja
3. Ho3 : diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel disiplin
kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y).
Ha3 : diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel disiplin kerja
41
BAB III
METODE PENELITIAN
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode
kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
kuantitatif karena data dalam penelitian ini menggunakan angka-angka dan analisis
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian yang akan digunakan oleh
kerja sebagai variabel bebas dan kinerja pegawai sebagai variabel terikat.
42
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Variabel menurut Sugiyono (2017:38) adalah suatu atribut, sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
yang terkait dalam penelitian sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
43
Ketegasan 1. Pemimpin tegas dalam
memberikan tugas
Disiplin kerja (X1) pekerjaan Likert
2. Pemimpin bertindak
langsung dalam segala
sesuatu
Keadilan 1. Pimpinan memberikan gaji
sesuai dengan beban
pekerjaan
2. Pimpinan tidak terikat
dengan paksaan memihak
Sanksi hukuman 1. Pimpinan memberi
hukuman yang layak
2. Pimpinan menerapkan
sanksi yang sesuai
Suasana kerja 1. Pegawai mendapat ruangan
kerja yang tenang dan aman
2. Pegwai dikelilingin
pelanggan yang sabar
3. Pegawai mendapat udara
ruangan yang sejuk
Lingkungan Kerja
Tersedianya fasilitas 1. Pegawai dilengkapi AC Likert
(X2)
untuk pegawai disetiap ruangan
2. Lengkapnya media
pekerjaan untuk para
pegawai
3. Pegawai dilengkapi dengan
toilet yang bersih dan layak
44
Tanggung jawab 1. Kebijakan dalam pekerjaan
2. Hasil pekerjaan yang
optimal
Sumber: dikembangkan peneliti tahun 2021
1. Populasi
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian didapatkan
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek
atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam penelitian ini, jumlah populasi
karyawan pada Kantor PT Eka Mas Republic Tangerang selatan yaitu sebesar 75
orang.
2. Sampel
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling yang
2017: 85) menjelaskan bahwa sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan
bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 100 orang, atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Jadi dalam
45
3.5 Teknik Pengumpulan Data
untuk mengamati permasalahaan dan kegiatan yang sedang dilakukan oleh pegawai
dalam upaya disiplin kerja agar menghasilkan kerja pegawai yang optimal. Adapun
2. Teknik Wawancara/interview
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selai itu,
kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar
atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim
4. Teknik Observasi
data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang tetapi
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologi dua diantara
47
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Berikut Penulis
Tangerang selatan
Dari Gambar diatas penulis melakukan observasi hasil yang didapatkan cara
kerja karyawan berkomunikasi agar banyak produk wifi yang terjual supaya
tercapai mendapatkan target perusahaan dan yang sudah penulis lampirkan hasil
Sebelum data hasil riset dianalisa, maka perlu di uji terlebih dahulu
kualitasnya. Karena mutu data akan sangat menentukan hasil riset yang dilakukan.
Dalam menganalisis data hasil riset, maka dapat digunakan metode deskriptif
Disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT Eka Mas
1. Uji Validitas
Validasi adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
48
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengukur data dari variabel
sejauh mana data terkumpul dan tidak menyimpang dari gambaran tentang
sebagai berikut:
𝑛 ∑ 𝑛𝑛 𝑛𝑛 − (∑ 𝑛𝑛)(∑ 𝑛𝑛)
𝑛𝑛𝑛 =
√{𝑛 ∑ 𝑛𝑛 2 − (∑ 𝑛𝑛)2 }{𝑛 ∑ 𝑛𝑛 2 − (∑ 𝑛𝑛)2 }
Keterangan :
n = jumlah responden
a. Jika r hitung > r table (pada taraf signifikan 5%) maka dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r table (pada taraf signifikan 5%) maka dikatakan tidak valid.
Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r yang diperoleh dari hasil
perhitungan ( rxy ) lebih besar dari pada nilai rtabel dengan taraf signifikan 5%.
Dan Uji coba secara empirik menggunakan korelasi product moment, dengan
1) Apabila nilai r hitung positif serta rhitung > rtabel, maka butir atau variabel
49
tersebut valid.
2) Apabila nilai r hitung negatif serta rhitung < rtabel, maka butir atau variabel
2. Uji Reliabilitas
yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu
dilakukan secara berulang. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
dengan cara membandingkan nilai r Alpha (Cronbach Alpha) dengan rtabel yang
sudah di ketahui pada uji validitas. Jika r Alpha positif dan lebih besar dari rtabel
maka instrumen tersebut handal (reliable). Sebaliknya jika rAlpha negatif atau
rAlpha kurang dari rtabel, maka instrumen tersebut tidak handal (not reliable). Cara
𝑛 𝑆 2 − ∑𝑛𝑖 = 2 𝑆𝑖 2
𝛼=[ ][ ]
𝑛−1 𝑆2
Keterangan :
Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60.
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan data, dan dalam
penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji
1. Uji Normalitas
distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2011:160) model regresi yang baik
adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Jadi uji normalitas bukan
berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat
heteroskedastisitas.
b. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa
1) Jika penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk pola tertentu
problem heteroskedastisitas.
2) Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak membentuk
3. Uji Multikolinearitas
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas
saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.
52
Deteksi untuk mengetauhi ada tidaknya gejala multikolinearitas dalam model
regresi penelitian ini dapat dilakukan dengan cara melihat nilai Variance
Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerence, Uji ini menggunakan uji VIF
(Variance Inflation Factor). Yang mana Jika VIF < 10 dan nilai tolerance
≥ 0,10 maka regresi bebas dari multikolinieritas (Ghozali, 2018;107). Berikut ini
terikat (dependen), metode ini juga bisa digunakan sebagai ramalan, sehingga
dapat diperkirakan antara baik atau buruknya suatu variabel X terhadap naik
turunnya suatu tingkat variabel Y, begitu pun sebaliknya. Rumus regresi liniear
Y= a + bX
Keterangan :
Y = Kinerja Pegawai
𝑛 ∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖)
𝑏=
𝑛 ∑ 𝑋𝑖 − (∑ 𝑋𝑖)2
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Keterangan:
Y = Kinerja
a = Bilangan konstanta
X1 = Disiplin kerja
X2 = Lingkungan kerja
Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif dan negatif, sedangkan kuatnya
𝑛 ∑ 𝑛𝑛 − (∑ 𝑛)(∑ 𝑛)
𝑛=
√(𝑛 ∑(𝑛)2 − (∑ 𝑛)2 (𝑛 ∑(𝑛)2 − (∑ 𝑛)2
Dimana :
r = korelasi
X = variabel independen
Y = variabel dependen
n = jumlah sampel
Tabel 3.2
Kategorisasi Skala Angka Reliabilitas
No. Rentang Skala Kategori
1 0,00 – 0,100 Sangat Rendah
2 0,20 – 0,399 Rendah
3 0,40 – 0,599 Sedang
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1.000 Sangat Kuat
Sumber: sugiyono (2017-184)
2011:108). Nilai koefisien determinasi adalah antara nilai nol dan satu. Nilai R2
55
yang kecil berarti kemampuan variable variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
bebas yang diukur terdiri dari nilai rasio absolute dan nilai perbandingan,
R 2 = r 2 x 100%
itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dengan demikian hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat
Tingkat signifikan yang dipilih dalam penelitian ini adalah 0,05 (5%)
karena dinilai cukup mewakili pengaruh antara kedua variabel dan merupakan
56
kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. Sedangkan
untuk menguji diterima atau ditolaknya suatu hipotesis, maka dilakukan dengan
akan diuji dengan uji t (menguji signifikansi korelasi product moment) dengan
berikut:
berpengaruh).
(simultan) variabel bebas disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap variabel
dan X2) secara simultan berdampak terhadap variabel terikat (Y) dilakukan
𝑅2 /𝑘
Fhitung
(1−𝑅2 )(𝑛−𝑘−1)
57
Keterangan :
Ha : ρ1,2 ≠ 0 Motivasi Kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh positif
berikut :
(kinerja karyawan).
b. Menentukan nilai signifikansi yang dipilih yaitu sebesar 5% atau 0,05 dan
derajat bebas (df = n –3), untuk mengetahui daerah F tabel sebagai batas daerah
penolakan.
58
Adapun kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis H o adalah sebagai
berikut :
a) Jika F hitung < F tabel, maka disiplin kerja dan lingkungan kerja secara
b) Jika F hitung > F tabel, maka disiplin kerja dan lingkungan kerja secara
59
DAFTAR PUSTAKA
Ajimat, A., & Latif, A. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Depok.
Proceedings Universitas Pamulang, 1(1).
Andriani, J., Sularmi, L., & Anggraini, N. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Naga Mas Intipratama
Tangerang. Jurnal Arastirma, 1(1).
Bangun, W. (2012). Manajеmеn Sumbеr Daya Manusia. Jakarta :Erlangga
Ferawati, A. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Agora, 5(1).
Ghozali, I (2012). “ Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, I. (2016). Desain Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Untuk Akuntansi,
Bisnis, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Semarang: Yoga Pratama.
Handoko, T. H. (2014). Manajemen Personalia Dan Sumberdaya Manusia. Bpfe.
Hasibuan Malayu SP(2016). “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi,
Cetakan Kedua Puluh, Jakarta :Bumi Aksara.
Imam, G. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Kuncoro, M (2011). “Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga :Jakarta
Kurniawan, A. (2019) Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Pt. Indah Kiat Pulp And Paper Tbk, Kota Tangerang. [Skripsi],
Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.
Mangkunegara, A. A. (2012). Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan.
Mangkunegara, Anwar Prabu A.A. (2015). “Manajemen Sumber Daya
Manusia”,Bandung :Pt. Remaja Rosdakarya.
Manullang, M. (2012). Manajemen Strategi. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Mukrodi, M. (2018). Analisis Disiplin Kerja Pt Iss Indonesia terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Ekonomi Efektif, 1(1).
Munadjat, B. M., Tumanggor, M., & Oktrima, B. (2019). Pengaruh Kedisiplinan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Subur Makmur Sentosa
Cabang Cikupa Tangerang. Jurnal Semarak, 2(1), 64-69.
60
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pln (Persero) Distribusi Di
Denpasar Bali. Universitas Udayana Bali. Issn: 2302- 8912
Runtunuwu, H. J., Lapian, J., & Dotulong, L. (2015). Pengaruh Disiplin,
Penempatan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Manado. Jurnal Emba: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(3).
Safroni, Ladzi. 2012. Manajemen Dan Reformasi Pelayanan Publik Dalam Konteks
Birokrasi Indonesia, Surabaya: Aditya Media Publishing.
Samsudin, Sadili. 2010.5manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Pustaka
Setia.
Sarwono, Jonathan, (2012). “Metode Peneltian Kuantitatif Dan Kualitatif”, Graha
Ilmu: Yogyakarta.
Sedarmayanti, (2011). “Tata Kerja Dan Produktivitas Kerja” Cetakan Ke iii,
Bandung :Cv. Mandar Maju
Sedarmayanti, (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi
Dan Manajemen Negeri Sipil” Bandung, : Refika Aditama
Siagian, (2014), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Pt. Elek Media
Kompetindo
61