Disusun oleh:
Gita Tami Suharto Putri
F.131.18.0052
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN
skripsi
Pada tanggal:...................
Dewan Penguji:
Mengesahkan
NIS. 06557000699016
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan proposal Teknik Penyusunan Skripsi dengan judul
“Hubungan antara Beban Keja dengan Stres Kerja Pada Karyawan CV Merapi Boja
Divisi Finsihing”.
Pada kesempatan ini, penulis sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih
kepada Allah SWT, yang telah memberikan kelancaran selama menyusun proposal
Teknik Penyusunan Skripsi dan tak lupa penulis mengapresiasikan atas dukungan dan
kerjasama dari :
Psikolog. yang telah meluangkan waktu, bantuan, kritikan, maupun saran dan
3. Orang tua, kakak dan adik penulis yang tak henti-hentinya mendoakan dan
kelas A sore yang selalu memberi dukungan dan semangat untuk menyelesaikan
iii
5. Dinda Putri dan Desty Nala yang telah memberikan motivasi dan membantu
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan proposal Teknik
Dengan penuh kesadaran diri dan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa
laporan ini kurang dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu bagi penambahan ilmu dan
Semarang, 2021
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................9
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................9
B. Perumusan Masalah..............................................................................................12
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................13
D. Manfaat Penelitian................................................................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................14
A. Stres Kerja............................................................................................................14
1. Pengertian Stres Kerja......................................................................................14
2. Gejala-gejala Stres Kerja..................................................................................15
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Stres Kerja..................................................17
B. Beban Kerja..........................................................................................................19
1. Pengertian Beban Kerja......................................................................................19
2. Aspek-aspek Beban Kerja.................................................................................20
C. Hubungan antara Beban Kerja dan Sres Kerja.....................................................22
D. Hipotesis...............................................................................................................23
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................24
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian..............................................................24
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian.............................................................24
1. Stres Kerja.........................................................................................................25
2. Beban Kerja......................................................................................................25
v
C. Subjek Penelitian..................................................................................................26
1. Populasi dan Sampel.........................................................................................26
2. Teknik Pengambilan Sampel............................................................................27
D. Metode Pengumpulan Data..................................................................................27
1. Alat Pengumpulan Data....................................................................................27
2. Blue Print dan Cara Penelitian..........................................................................27
3. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.................................................................29
E. Metode Analisis Data...........................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................32
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Verbatim....................................................................................................287
Lampiran 2 Form Bimbingan..........................................................................................37
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan organisasi yang semakin maju, manusia sebagai sumber daya
Lingkungan kerja yang menantang dan kompleks serta semakin cepatnya perubahan
menuntut pekerja untuk dapat beradaptasi cepat dan tanggap dengan lingkungan
banyak tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Dalam menjalani
dialami, sehingga ada dampak lain yang didapatkan oleh individu seperti ketegangan
atau stres.
Karyawan sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang
mencapai tujuan perusahaan, karyawan harus bekerja keras agar dapat menyelesaikan
tuntutan pekerjaan yang banyak dan berat dari atasan. Adanya tuntutan pekerjaan
tersebut, apabila karyawan tidak dapat berinisiatif dalam mengatasi tuntutan pekerjaan
yang diberikan, maka hal tersebut dapat menyebabkan stres kerja, apalagi ketika
pekerjaan yang lama belum terselesaikan tetapi ditambah lagi dengan pekerjaan yang
Luthan (dalam Lestari & Utama, 2017: 2358) menyatakan bahwa stres bukan
sekedar ketegangan saraf, stres dapat memiliki konsekuensi yang positif, stres bukan
9
sesuatu yang harus dihindari, dan tidak adanya stres sama sekali adalah kematian.
Tingkat stress kerja pegawai akan membawa kemunduran bagi organisasi/institusi untuk
dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan kerja yang tidak stabil. Stres
memiliki dampak pada hasil kerja yang dicapai seorang pegawai setelah melaksanakan
pekerjaan. Adapun ukuran baik tidaknya hasil kerja dapat dilihat dari mutu atau kualitas
14). Kofoworola dan Ajibua (dalam Lestari & Utama, 2017: 2358) menyebutkan
beberapa penyebab stres di tempat kerja yaitu perubahan hidup, hassles, pengembangan
Menurut Munandar (dalam Afrianty & Rizky, 2018: 49) beban kerja merupakan
tugaѕ-tugaѕ yang dіberіkan karyawan untuk dіѕeleѕaіkan pada waktu tertentu dengan
menggunakan keterampіlan dan potenѕі darі tenaga kerja yang dapat dіbedakan lebіh
lanjut ke dalam dua kategorі ѕebagaі beban kerja kuantіtatіf dan beban kerja kualіtatіf.
Beban kerja karena pekerjaan yang berlebіh (overload) ѕecara kuantіtatіf yaіtu
banyaknya jumlah pekerjaan yang haruѕ dіѕeleѕaіkan dengan waktu yang ѕіngkat untuk
menyeleѕaіkannya. Adapun beban kerja karena overload kualіtatіf yaіtu іndіvіdu meraѕa
tіdak mampu untuk mengerjakan atau menyeleѕaіkan ѕuatu tugaѕ karena pekerjaanya
Merapi Divisi Finishing, subyek I mengalami stres kerja ketika adanya tugas tambahan
10
permasalahan juga terletak pada saat subyek A menerima tugas baru, dimana tugas
tersebut tidak tercantum dalam jobdesknya, sehingga mengakibatkan tugas lama tidak
Disaat karyawan merasa bahwa tugas yang dibebankan tidak sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki, maka karyawan tidak dapat bekerja secara maksimal. Kondisi seperti ini
mengakibatkan timbulnya stres kerja (KB: S/W1/B.251-260). Selain itu, subjek S juga
beranggapan bahwa tuntutan pekerjaan yang diberikan terlampaui banyak hingga subjek
285). Beban kerja yang berlebihan merupakan salah satu faktor munculnya stres kerja,
dimana hal itu akan berdampak pada kesehatan karyawan seperti yang dialami oleh
stres kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan, Setyaningsih dan Wahyuni (2017:
406-412) dengan judul “Hubungan Lingkungan Fisik dan Beban Kerja Mental dengan
Kejadian Stres Kerja pada Pekerja Laundry di PT Sandang Asia Maju Abadi Semarang”
yang menghasilkan suatu kesimpulan, salah satunya bahwa terdapat hubungan antara
beban kerja mental dengan stres kerja pada pekerja laundry PT Sandang Asia Maju
Abadi Semarang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hamel, Pondaag dan Runtu
(2018: 1-7) dengan judul “Hubungan Beban Kerja Fisik Dengan Stres Kerja Perawat di
ruang Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih Manado”
menghasilkan suatu kesimpulan yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara beban
11
kerja fisik dan stres kerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum GMIM
Pancaran Kasih Manado. Selain itu, pada penelitian yang dilakukan oleh Alfandara
(2019: 1-71) dengan judul “Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres Kerja pada
Pegawai di Lapas Pemuda Kelas III Langkat” menghasilkan suatu kesimpulan yaitu
terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stres kerja. Hasil ini
dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = 0,574 ; Sig < 0,000. Yang berarti, semakin
tinggi beban kerja pada pegawai , maka semakin tinggi stres kerja pada pegawai.
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas dan hasil wawancara pada
beberapa karyawan CV Merapi Boja Divisi Finishing, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan antara Beban Kerja dengan Stres Kerja
B. Perumusan Masalah
yang menantang dan kompleks serta semakin cepatnya perubahan menuntut pekerja
untuk dapat beradaptasi cepat dengan lingkungan kerjanya. Persaingan dan tuntutan
profesional yang semakin tinggi menimbulkan banyak tekanan yang harus dihadapi
individu dalam lingkungan kerja. Dalam menjalani pekerjaannya tidak semua individu
mampu mengatasi perubahan-perubahan yang dialami, sehingga ada dampak lain yang
didapatkan oleh individu seperti ketegangan atau stres. Setiap kondisi pekerjaan dapat
12
menghadapinya. Salah satu faktor stres kerja juga memiliki keterkaitan dengan beban
kerja (Robbins dan Judge, 2011: 368). Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan,
karyawan harus bekerja keras seperti tuntutan pekerjaan yang banyak dan berat dari
atasan. Hal tersebut dapat menyebabkan stres kerja, apalagi belum selesai pekerjaan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan pada penelitian ini adalah
“apakah ada hubungan antara beban kerja dan stres kerja pada karyawan CV Merapi
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi perusahaan
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Stres Kerja
Menurut Asih, dkk (2018: 4) stres kerja adalah suatu kondisi dari interaksi
manusia dengan pekerjaannya pada sesuatu berupa suatu kondisi ketegangan yang
proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan. Mangkunegara (dalam Sari & Rayni,
2020: 11) mengemukakan stres adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam
menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari Simptom, antara lain emosi tidak
stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan,
tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan mengalami
gangguan pencernaan.
Menurut Alipour (dalam Safitri, 2020: 176) stres kerja dapat digambarkan sebagai
rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh individu yang kemampuan sumber daya mereka
tidak dapat diatasi dengan tuntutan, peristiwa dan situasi di tempat kerja mereka.
Brealey (dalam Panengah, 2012: 10) memberikan definisi stres sebagai suau respon
psikologis dari tubuh terhadap tekanan yang diterimanya, khususnya berbagai kejadian
yang mengancam, menantang, atau mengandung unsur perubahan. Ketika tuntutan yang
dibebankan pada seseorang berlebihan atau melebihi kemampuan yang dimiliki maka
Menurut Robbins (dalam Refiany, 2019: 10) mengatakan stres kerja merupakan
suatu kondisi ketegangan yang memengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seseorang. Stres kerja dapat diartikan sebagai sumber atau stressor kerja yang
menybabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis dan perilaku. Handoko
(dalam Suryajati, 2018: 2) mengungkapkan bahwa stres yang telalu besar dapat
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah suatu
ketidakseimbangan fisik dan psikis yang dapat memengaruhi emosi, proses berpikir dan
pekerjaan seseorang.
Menurut Handoyo (dalam Panenga, 2012: 19) terdapat beberapa tanda dari
a. Fisik
Perubahan fisik ditandai dengan kesulitan tidur atau tidur tidak teratur, sakit
kepala, sulit buang air besar, adanya gangguan pencernaan, radang usus, kult
perubahan selera makan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, serta
kehilangan energi.
15
16
b. Emosional
terlalu sensitif, gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih,
mudah menangis dan depresi, gugup, agresif terhadap orang lain dan mudah
c. Intelektual
Perubahan intelektual ditandai dengan mudah lupa, pikiran kacau, daya ingat
d. Interpersonal
mengingkari janji pada orang lain, senang mencari kesalahan orang lain atau
Menurut Robbins dan Judge (dalam Salsabilla, 2019: 14) gejala-gejala stres
a. Gejala fisiologis, gejala ini biasanya ditandai dengan sakit kepala, tekanan darah
16
17
Menurut Wijono (dalam Lubis, 2017: 17) terdapat tiga perubahan yang
c. Perubahan sikap, dimana seseorang menjadi keras kepala, mudah marah, serta
yaitu dapat dilihat dari segi fisiologis, psikologis dan perilaku. Ketiga gejala tersebut
Menurut Fathoni (2006: 130) terdapat enam faktor stres kerja karyawan dalam
b. Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan tidak wajar,
17
18
e. Konflik kerja,
f. Autoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab,
g. Perbedaan nilai antara karyawan dengan pimpinan yang frustasi dalam kerja.
Menurut Robbins dan Judge (2011: 371) ada tiga kategori pontensi pemicu stres
(stressor), yaitu:
a. Faktor-faktor lingkungan :
1) Ketidakpastian ekonomi
2) Ketidakpastian politik
3) Perubahan teknologi
b. Faktor-faktor organisasi:
1) Tuntutan tugas
2) Tuntutan peran
3) Tuntutan antarpribadi
c. Faktor-faktor pribadi:
1) Persoalan keluarga
2) Persoalan ekonomi
18
19
3) Kepribadian
memengaruhi stres kerja dapat berasal dari luar dan dari dalam diri seseorang. Faktor
yang berasal dari luar seperti beban kerja yang berlebihan, tekanan pekerjaan, serta
tuntutan perusahaan. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam seseorang atau pribadi
E. Beban Kerja
Menurut Gibson (dalam Chandra, 2017: 671) menyatakan bahwa beban kerja
adalah keharusan mengerjakan terlalu banyak tugas atau penyediaan waktu yang
tidak cukup untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan Menurut Junaidi (2015: 120)
beban kerja merupakan suatu tanggung jawab yang harus dikerjakan dan
Menurut Sutarto (dalam Sagala, 2020: 33) menyatakan bahwa beban kerja
adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya yang harus diselesaikan
sesuai dengan batasan waktu yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Apriani
dan Praningrum (dalam Safitri, 2020: 176) yang dimaksud dengan beban kerja
adalah banyaknya tugas dengan tanggung jawab yang harus dilakukan organisasi
adalah suatu pekerjaan atau tugas yang diberikan melebihi kemampuan dan
19
20
kapasitas seseorang atau kelompok yang harus diselesaikan dengan waktu yang
Beban mental merupakan beban yang dirasakan melalui aktivitas mental yang
dilihat dari seberapa besar aktivitas mental yang dibutuhkan untuk mengingat
kejadian yang tidak terduga dan membuat keputusan dengan cepat yang
berkaitan dengan pekerjaan dan sejauhmana tingkat keahlian dan prestasi kerja
Beban fisik merupakan beban yang dirasakan melalui kekuatan fisik yang
dimiliki individu. Beban fisik dapat dilihat dari ketahanan tubuh terhadap
mereka gunakan.
c. Aspek waktu
Waktu merupakan aspek dalam terbentuknya beban kerja yaitu target hasil yang
harus diselesaikan dalam waktu tertentu dan dapat menggunakan waktu dengan
efektif.
20
21
Menurut Susianti (dalam Puri, 2018: 39) membagi aspek beban kerja dalam dua
a. secara subjektif, dimana meliputi beban fisik, beban sosial, dan beban mental
b. objektif, dimana meliputi keadaan nyata dilapangan secara objektif dilihat dari
Menurut Ambar (dalam Salsabilla, 2019: 21) terdapat aspek-aspek dalam beban
dengan kemampuan dan kompetensi dasar pada karyawan apabila tugas yang
tugas tersebut, Apakah orang atau sekelompok orang yang mengerjakan tugas
tersebut, Apakah waktu yang diberikan sesuai dengan bobot pekerjaan yang
kerja akan menyebabkan beban kerja yang tinggi dan karyawan akan
mengalami stres kerja dan Apakah tugas yang dibebankan kepada seorang
karyawan telah dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan prosedur kerja yang
21
22
meliputi beberapa hal-hal diantaranya yaitu aspek beban fisik meliputi tugas-tugas
yang diberikan, aspek beban mental meliputi dukungan seseorang dan aspek waktu.
Stres kerja merupakan sebuah tekanan perasaan yang dialami oleh karyawan pada
lingkungannya, stres juga dapat diartikan sebuah kondisi dimana seseorang mengalami
sebuah ketegangan dan beban yang berpengaruh terhadap emosional dan fikiran orang
tersebut, hal ini juga berpengaruh terhadap interaksi seseorang terhadap orang lain,
2019: 34) Stres dapat terjadi pada hampir semua pekerja, baik tingkat pimpinan maupun
pelaksana.
menimbulkan stres bagi pekerjanya. Stres dilingkungan kerja memang tidak dapat
mencegah terjadinya stres tersebut, sehingga tidak menggangu pekerjaan . Stres kerja
merupakan suatu bentuk respon individu baik secara fisik maupun mental terhadap
suatu perubahan di lingkungan kerja dan tuntutan dari organisasi yang menyebabkan
tekanan. Terjadinya stres kerja timbul oleh adanya gejala-gejala stres yang meliputi
gejala psikologis, fisiologis, dan perilaku individu tidak dapat mempersepsikan keadaan
22
23
tersebut dengan baik. Adanya kondisi fisik yang kurang baik, beban dan tuntutan kerja
yang berlebihan, kondisi lingkungan kerja yang kurang baik, kerjasama rekan kerja
kurang efektif serta kurangnya dukungan rekan kerja merupakan faktor-faktor yang
Menurut Cooper (dalam Sagala, 2020: 12) salah satu sumber stres kerja adalah
beban kerja. Beban kerja dibedakan menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif. Beban
kerja kualitatif terjadi disaat pegawai menghadapi pekerjaan dengan tingkat kesulitan
yang tinggi. Sedangkan beban kerja kuantitatif terjadi ketika jumlah beban kerja
tinggi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stres kerja merupakan sebuah
beban atau tekanan perasaan yang dialami oleh karyawan atau siapa pun yang bekerja
yang diakibatkan dari beberapa faktor salah satunya tuntutan pekerjaan yang melebihi
kemampuan pekerja. Selain itu stres juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana
G. Hipotesis
Berdasarkan beberapa teori di atas, maka dalam penelitian ini hipotesis yang
diajukan yaitu ada hubungan positif antara beban kerja dengan stres kerja. Artinya
semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi pula stres kerja yang dialami seorang
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Nazir (2014: 110) definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan
kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau
untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Dalam membuat definisi operasional
suatu variabel, harus dicantumkan skala yang dipergunakan serta kriteria apa yang
diterapkan. Menurut Sarwono (2006: 66) variabel harus didefiniskan secara operasional
agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan
1. Stres Kerja
memengaruhi emosi, proses berpikir dan pekerjaan seseorang. Pada penelitian ini
stres kerja diukur berdasarkan gejala-gejala stres kerja meliputi beberapa hal-hal
diantaranya adalah gejala fisiologis, gejala psikologis dan gejala perilaku dengan
tujuan mengungkap sejauh mana tingkat stres kerja pada karyawan CV Merapi
Boja Divisi Finishing. Dalam penelitian ini, penentuan tinggi rendahnya stres kerja
dapat dilihat dari tinggi dan rendahnya skor total yang diperoleh subyek
berdasarkan skor skala stres kerja dengan metode skala Likert. Semakin tinggi skor
yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi pula stres kerja subjek, sebaliknya
semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula stres kerja subjek.
2. Beban Kerja
Beban kerja adalah suatu pekerjaan atau tugas yang diberikan melebihi
kemampuan dan kapasitas seseorang atau kelompok yang harus diselesaikan dengan
waktu yang sudah ditentukan oleh atasan. Beban kerja diukur berdasarkan aspek-
aspek beban kerja yang meliputi beberapa hal-hal diantaranya adalah aspek tugas-
tugas yang harus dikerjakan, aspek dukungan seorang atau sekelompok orang yang
mengerjakan tugas-tugas tersebut dan aspek waktu dan kondisi yang digunakan
rendahnya beban kerja dilihat dari tinggi dan rendahnya skor total yang diperoleh
subjek berdasarkan skor beban kerja yang dirasakan dengan metode skala Likert.
26
Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi pula beban kerja
subjek, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek, maka semakin rendah
I. Subjek Penelitian
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
mencantumkan populasi yang menarik untuk dipelajari. Suatu populasi yang baik
meliputi empat komponen, yaitu elemen, unit sampling, keluasaan skop dan
sampling jenuh. Menurut Payadnya & Jayantika (2018: 26) sampling jenuh adalah
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Sampel jenuh disebut dengan istilah sensus, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel. Pada penelitian ini maka sampel yang digunakan yaitu seluruh
mengenai taraf hubungan yang terjadi anatara dua variabel. Penelitian dengan
diolah dengan metode statistik. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan pengukuran terhadap dua variabel penelitian yaitu stres kerja dan beban
kerja. Kedua variabel diukur dengan menggunakan skala Likert yang dibuat oleh
peneliti. Untuk memastikan penelitian ini dengan subjek mengisi seluruh kuesioner
tanpa ada satupun kuesioner yang terlewati, maka peneliti tidak memberikan batas
fisiologis dan perilaku. Skala stres kerja pada karyawan CV Merapi Boja terdiri
favourable adalah dengan memberi skor 4 jika menjawab “SS” yang berarti
sangat setuju, skor 3 jika menjawab “S” yang berarti setuju, skor 2 jika menjawab
“TS” yang berarti tidak setuju, dan skor 1 jika menjawab “STS” yang berarti
sangat tidak setuju. Skor tertinggi untuk aitem favorable bila memilih “SS”
(sangat setuju) dan skor tertinggi pada aitem unfavorable ada pada pilihan
Rancangan aitem skala stres kerja pada karyawan CV Merapi Boja dapat
Tabel 1
Blue Print Skala Stres Kerja
Skala ini dirancang berdasarkan aspek-aspek beban kerja antara lain, aspek
waktu dan kondisi. Skala beban kerja pada karyawan CV Merapi Boja terdiri dari
dengan memberi skor 4 jika menjawab “SS” yang berarti sangat setuju, skor 3
jika menjawab “S” yang berarti setuju, skor 2 jika menjawab “TS” yang berarti
tidak setuju, dan skor 1 jika menjawab “STS” yang berarti sangat tidak setuju.
Skor tertinggi untuk aitem favorable bila memilih “SS” (sangat setuju) dan skor
tertinggi pada aitem unfavorable ada pada pilihan jawaban “STS” (sangat tidak
setuju).
Tabel 2
Blue Print Skala Beban Kerja
atau kesahihan suatu hasil penelitian dilihat oleh alat ukur yang digunakan.
Apabila alat ukur dalam penelitian yang digunakan tidak valid atau tidak dapat
30
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar,
2015: 173) Suatu tes atau intstrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud
Keterangan :
Rxy : koefisien korelasi antara skor aitem dan skor total
N : jumlah responden
X : jumlah skor aitem
X² : jumlah skor aitem kuadrat
Y : jumlah skor total
Y² : jumlah skor total kuadrat
XY : jumlah perkalian antara skor aitem dengan total
skor total N : jumlah subyek
b. Reliabilitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur itu dapat
31
memberikan hasil yang reliabel atau konsisten dan dapat dipercaya atau
kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek
yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Adapun untuk
berikut:
Keterangan :
α = koefisien Alpha
s12 dan s22 = varian skor belahan 1 dan belahan 2
sx2 = varian skor X
Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan cara teknik analisis statistik
yang menggunakan bantuan Statistical Package For The Social Scienes (SPSS), untuk
melakukan uji reliabilitas dan validitas skala, uji normalitas data, uji linearitas data, dan
uji hipotesis menggunakan teknik kolerasi Product Momen Pearson. Data yang
statistik. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hubungan antara Beban
Kerja dengan Stres Kerja. Beban Kerja sebagai variabel bebas dan Stres Kerja sebagai
32
dari Pearson. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui kolerasi antara variabel beban
DAFTAR PUSTAKA
Alfandara, S. (2019). Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pegawai di
Lapas Pemuda Kelas III Langkat. Skripsi. Tidak diterbitkan. Medan: Fakultas
Psikologi.
Arishandhi, R. N. (2017). Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada
Pegawai Bagian Tata Usaha dan Keuangan Di Perusahan Gula Kebon Agung
Malang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Psikologi.
Asih, G. Y., Dewi, R., Widiastuti, H. (2018). Stres Kerja. Semarang: Semarang
University Press.
Bahri, S., Dewi, I. K., Fani, T., dkk. (2021). Analisis Beban Kerja dan Produktivitas
Kerja. Yayasan Kita Menulis.
Fitria, Y., Sarianti, R., Zulmaidarleni. 2019. Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan
Kerja Fisik Terhadap Stres Kerja Pada Pegawai Kantor Kecamatan Padang
Timur. Ecogen,. II(1), 61-66.
Junaidi. 2015. Hubungan Lingkungan Kerja dan Beban Kerja dengan Stres Kerja
Pegawai di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.
Sulawesi Tengah: Jurnal Promotif. Vol. 4, No. 2: 115-120.
Kusnadi, M. A. 2014. Hubungan Antara Beban Kerja dan Self-Efficacy dengan Stres
Kerja Pada Dosen Universitas X. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya,. III(1), 1-15.
Panengah, Y. I. (2012). Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres Kerja Pada Pekerja
di Sentra Industri Gamelan Wirun Sukoharjo. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Surakarta: Fakultas Kedokteran.
Payadnya, Putu Ade Andre dan Gusti Agung Ngurah Jayanti. (2018). Panduan
Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistika dengan SPSS. Yogyakarta:
Budi Utomo.
Puri, I. (2018). Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Pada Perawat IGD RSUD
Munyang Kute Redelong. Skripsi. Tidak diterbitkan. Medan: Fakultas
Psikologi.
Refiany, P. (2019). Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres Kerja Pada Guru SMA
Negeri 1 Pekanbaru. Skripsi. Tidak diterbitkan. Pekanbaru: Fakultas Psikologi.
Ridwan, V. A., Setyaningsih, Y., Wahyuni, I. 2017. Hubungan Lingkungan Fisik Kerja
dan Beban Mental dengan Kejadian Stres Kerja Pada Pekerja Laundry di PT
Sandang Asia Maju Abadi Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal),. V(5), 406-412.
Rino, Vanchopo. (2020). Beban Kerja dan Stres Kerja. Pasuruan: CV Penerbit Qiara
Media.
Russeng, S. S., Saleh, L. M., Tadjuddin, I. (2020). Manajemen Stres Kerja. Yogyakarta:
Deepublish.
Safitri, H. U. 2020. Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja. Psikoborneo,. VIII(2),
174-179.
Sagala, A. P. (2020). Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Pada Pegawai Kantor
Kementrian Agama Kota Binjai. Skripsi. Tidak diterbitkan. Medan: Fakultas
Kesehatan Masyarakat.
Salsabilla, B. P. (2019). Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada
Karyawan di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi Kota Semarang.
Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi.
Lampiran 1 Verbatim
Kesimpulan :
c. Subjek merasa bahwa atasan kurang maksimal dalam merespon terkait keluhan atas
pekerjaannya
Kesimpulan :
b. Subjek merasa bahwa jam kerja dengan beban kerja tidak seimbang
Kesimpulan :
Kesimpulan :
Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres Kerja Pada Karyawan CV Merapi Boja
Divisi Finishing
Disusun Oleh: