DISUSUN OLEH
FEMI RENHORAN
201801175
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Mojokerto”. Selesainya penulisan Proposal Skripsi ini adalah berkat bantuan dan
dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini saya
3. Siti Khotijah M.Kep selaku dosen penguji yang telah menguji dan
menerima masukan kepada penulis.
4. Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah S.Kep,Ns.,M.Kes selaku pembimbing I
ii
5. Amar Akbar S.Kep.,M.Kes selaku pembimbing II Skripsi yang telah
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dengan sabar serta
masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Propsal Skripsi ini
6. Staff Dosen dan Karyawan STIKes Bina Sehat PPNI Kabupaten
Mojokerto.
Akhirnya penulis menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna,
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun yang
Mojokerto, 2022
Penulis
FEMI RENHORAN
NIM: 201801175
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
diselesaikan dalam jangka waktu sesingkat mungkin agar cepat wisuda dan
makalah atau tugas kuliah pada umumnya, banyak hal yang dapat menjadi
stress mahasiswa adalah 36,7- 71,6% (Fitasari 2011). Berdasarkan data dari
gangguan mental emosional atau stress pada penduduk umur diatas 15 tahun
penelitian terhadap 334 responden mahasiswa yang sedang dan tidak sedang
1
skripsi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi.
skripsi, belum menemukan topik dan masalah, ada juga judul yang belum di
acc prodi, pembimbing yang sulit ditemui, sulit mencari referensi, belum
lagi karena tuntutan orang tua untuk segera menyelesaikan skripsi dan lulus
cemas, lemas, berkeringat, pusing, tidak ada nafsu makan, mudah marah. 2
2
Mahasiswa menghadapi berbagai hambatan dalam pengerjaan
(Mutadin, 2004). Proses penyusunan dari awal hingga akhir skripsi dapat
Mahasiswa dituntut untuk memiliki daya juang yang tinggi, mandiri, kritis,
dipandang oleh mahasiswa sebagai tugas yang berat. Hal tersebut menjadi
3
meningkatkan resiko mahasiswa mengalami berbagai gangguan mental dan
sakit kepala, sakit jantung, gangguan tekanan darah, hilangnya energi, alergi
dan stroke (Dickinson, 2007). Reaksi stres dapat muncul dalam berbagai
(Fadillah, 2013).
stres yang dianjurkan dalam SIKI untuk menurunkan stess yaitu dengan
teknik relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi merupakan salah satu bentuk
merupakan salah satu terapi relaksasi yang mampu membuat tubuh menjadi
4
(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas
Widiani, 2015). Kelebihan latihan teknik relaksasi dari pada latihan yang
lain adalah latihan relaksasi lebih mudah dilakukan bahkan dalam kondisi
apapun serta tidak memiliki efek samping apapun (Novitasari & Aryana,
2013).
Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Lampung Selatan diperoleh nilai
rata-rata mean 16,29 dan standar deviasi 1,611 hasil uji statistic didapatkan
(11,8%) stres normal, dan 14 (82,4%) Stres Ringan dengan nilai mean 16,29
dan standar deviasi 1,611. Hal ini menunjukan adanya keefektifan relaksasi
dan Maria Pizzoli 2020 di universitas milan italia hasil didapatkan 294
serta tiga intervensi yang diberikan secara acak. Salah satunya relaksasi
5
intervensi baik secara langsung dan audio. Latihan pernapasan dilakukan
memberikan hasil yang lebih baik menurunkan stres yang dirasakan. Dalam
Public Health tentang penggunaan strategi koping yang sehat dan tidak
tahun; 16% berusia 23 sampai 25 tahun didapatkan hasil setelah tes ulang 1
bulan adalah 0,84 untuk strategi koping yang sehat, 0,71 untuk yang tidak
sehat. Strategi koping sehat yang digunakan untuk merasa lebih baik ketika
mereka cemas, stres, atau tertekan adalah pernapasan napas dalam, relaksasi
Mengerjakan Skripsi?’’
6
1.3 Tujuan Penelitian
nafas dalam
1. Bagi Mahasiswa
7
2. Bagi Dosen
bisa menjadi salah satu bentuk solusi yang dapat diberikan kepada
3. Bagi Institusi
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan disajikan konsep dasar yang melandasi penelitian yaitu :
permasalahan yang ada (baik dalam literatur maupun kancah) agar dengan
diselesaikan dalam jangka waktu sesingkat mungkin agar cepat wisuda dan
makalah atau tugas kuliah pada umumnya, banyak hal yang dapat menjadi
2016).
9
masalah dengan metode ilmiah, menyajikan dalam bentuk tulisan ilmiah,
akademik, teman-teman dan juga tuntutan dari diri sendiri untuk cepat
dosen pembimbing yang sibuk dan sulit ditemui serta lamanya umpan balik
1. Faktor Internal
a. Motivasi
b. Kesehatan
10
keadaan sehat adalah sejahtera dilihat dari fisik, psikis, dan
c. Kesibukan
Kesibukan berarti hal yang bersifat sibuk atau suatu usaha yang
11
datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang
e. Manajemen Waktu.
2. Faktor Eksternal
a. Dukungan Keluarga
b. Teman Sebaya
baik.
c. Administratif Skripsi
12
berupa persyaratan yang perlu disiapkan dan alur yang harus dilalui
d. Referensi
e. Proses Bimbingan
13
dengan dosen pembimbing, mahasiswa sering kali mengalami
penghambat mahasiswa
sumber daya yang dimiliki individu, semakin tinggi pula tingkat stress yang
dialami individu akan merasa terancam Stress adalah suatu kondisi dimana
menyebutkan stress sebagai reaksi fisik, mental, dan kimiawi dari tubuh
dapat memproteksi diri kita yang juga merupakan bagian dari sistem
pertahanan yang membuat kita tetap hidup. Stress adalah kondisi yang tidak
14
reaksi tertentu yang muncul pada tubuh yang bisa disebabkan oleh berbagai
suatu sistem pertahanan tubuh di mana ada sesuatu yang mengusik integritas
(Mubarak, 2015)
1. Stress fisik adalah stress yang disebabkan oleh keadaan fisik seperti
senyawa kimia yang terdapat pada obat-obatan, zat beracun asam, basa,
fungsi organ tubuh anatara lain gangguan fungsi organ atau sistemik,
normal.
15
5. Stress proses pertumbuhan dan Kembangan adalah stress yang
sumber, baik dari kondisi fisik, psikologis, maupun sosial dan juga muncul
pada situasi kerja, di rumah, dalam kehidupan sosial, dan lingkungan luar
lainnya (Patel,1996)
1. Stresor mayor, yang berupa major live event yang meliputi peristiwa
kematian orang yang disayangi, masuk sekolah untuk pertama kali, dan
perpisahan.
dalam Isnawarti,1996).
16
1. Kejadian negatif agaknya lebih banyak menimbulkan stress daripada
kejadian positif
utama stres:
2. Frustration (frustrasi)
3. Conflict (konflik)
Merupakan keadaan dimana terdapat dua atau lebih motif yang tidak
17
4. Pressure (tekanan)
menjadi stres yang hebat. Tekanan dapat berasal dari luar diri maupun
yang tinggi (Howart dan Gilham,1981 dalam Atkinson, 1990). Selain itu
Hal ini berkaitan dengan adanya konflik. Pendorong dan penarik konflik
yang menarik dan tidak menarik dalam satu tujuan atau situasi.
2. Dalam keluarga
18
Dari keluarga ini yang cenderung memungkinkan munculnya stress
obat analgesik)
19
4) Tidur. istirahat yang cukup akan memberikan energi pada kegiatan
20
terhadap konflik dan stres pada perempuan konflik memicu hormon
2. Faktor Psikologis
ada:
c. Emosi
d. Situasi psikologi
e. Pengalaman hidup
3. Faktor Lingkungan
21
kondisi lingkungan padat, lingkungan kerja yang kotor, kemacetan
dan sebagainya
hubungannya.
stres pada individu dan mengukur tingkat stres yang dialami individu.
respon stres dapat terlihat dalam berbagai aspek sebagai berikut: (Nasir,
2011)
22
4. Respon tingkah laku (perilaku). dibedakan menjadi fight, yaitu melawan
Menurut Potter and Perry (2005) stres yang dirasakan tiap individu
stresor. Respons stres adalah adaptif dan protektif. Karakteristik respon ini
Pada sindrom ini meliputi respon inflamasi dan proses perbaikan yang
terjadi pada suatu tempat jaringan yang cedera. Stres merupakan respon
23
adaptasi seperti hipertensi dan sakit kepala migren, sementara orang lain
kehabisan tenaga.
24
peringatan, individu berkembang ke fase kedua dari GAS, yaitu
3. Tahap kehabisan tenaga terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi meawan
diantaranya:
1. Fisik : cepat lelah, insomnia, sakit kepala, nyeri dada, sesak nafas, gigi
sembelit/diare.
25
2. Psikologis : cemas, mudah jengkel, banyak yang difikirkan, merasa tak
3. Sikap : makan terus/tidak nafsu makan, tidak sabar, suka berdabat, suka
berubah.
tekanan yang didapat secara mental maupun fisik. Tingkat stres yaitu hasil
digolongkan menjadi stres normal, stres ringan, stres sedang dan stres berat
a. Stres Normal
Stres normal yang dihadapi secara teratur dan merupakan bagian alamiah
tugas, takut tidak lulus ujian, merasakan detak jantung berdetak lebih
(Purwati, 2012).
b. Stres Ringan
26
Stres ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara teratur,
seperti ini biasanya berakhir dalam beberapa menit atau beberapa jam
c. Stres Sedang
Stres sedang berlangsung lebih lama dari beberapa jam sampai beberapa
dengan teman atau pacar (Potter & Perry, 2010). Fase ini ditandai dengan
2008).
d. Stres Berat
Situasi Stres yang terjadi beberapa minggu sampai tahun. Semakin sering
dan lama situasi stress, semakin tinggi resiko kesehatan yang ditimbulkan
lama situasi stres, makin tinggi risiko stres yang ditimbulkan. Stressor ini
perasaan positif, merasa tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan,
merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan, sedih dan
27
tertekan, putus asa, kehilangan minat akan segala hal, merasa tidak
akhir secara bertahap maka akan menurunkan energi dan respon adaptif.
Depression Anxiety Stress Scale (DASS 42) versi original dan Depression
Anxiety Stress Scale (DASS 21) versi indonesia, Skala ini memiliki 3
saya sama sekali, atau tidak pernah. Skala 1 : sesuai dengan pribadi saya
sering dan skala 3 : sangat sesuai dengan pribadi saya, atau sering sekali.
Hasil ukur : tingkat stress pada instrument ini berupa normal, ringan,
sedang, berat, dan sangat berat. Jumlah skor dari jumlah pernyataan item
berat : 26-33, sangat berat : >34 dengan skala ordinal (Darmawan, 2021)
28
Tabel 2. 1 Instrumen Depression Anxiety Stres Scale (DASS 21)
1. Saya merasa sulit untuk beristirahat 0 1 2 3
2. Saya merasa bibir saya sering kering 0 1 2 3
3. Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif 0 1 2 3
4. Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali
terengah-engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak 0 1 2 3
melakukan aktivitas fisik sebelumnya)
5. Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam 0 1 2 3
melakukan sesuatu
6. Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi 0 1 2 3
7. Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan) 0 1 2 3
8. Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk 0 1 2 3
merasa cemas
9. Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya mungkin 0 1 2 3
menjadi panik dan mempermalukan diri sendiri
10. Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa 0 1 2 3
depan
11. Saya menemukan diri saya mudah gelisah 0 1 2 3
12. Saya merasa sulit untuk bersantai 0 1 2 3
13. Saya merasa putus asa dan sedih 0 1 2 3
14. Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi 0 1 2 3
saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan
15. Saya merasa saya hampir panik 0 1 2 3
16. Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun 0 1 2 3
17. Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang 0 1 2 3
manusia
18. Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung 0 1 2 3
19. Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak
sehabis melakukan aktivitas fisik (misalnya: merasa detak 0 1 2 3
jantung meningkat atau melemah)
20. Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas 0 1 2 3
21. Saya merasa bahwa hidup tidak berarti 0 1 2 3
Keterangan :
29
1 = Sesuai sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang
1. Olahraga teratur
stres, karena kedua cara ini memiliki peran yang besar dalam mengatur
sistem kerja otak dan seluruh tubuh olahraga dapat membantu produksi
semangat.
30
untuk kesehatan jiwa dan fisik. Hindari makanan yang memperburuk
yang dapat mengubah perasaan antara lain: alkohol dan kafein yang
3. Sistem pendukung
4. Pengaturan waktu
Merupakan obat terbaik mengatasi stres karena istirahat dan tidur yang
31
6. Teknik relaksasi
telapak, berendam air hangat, alat instant berupa alat kesehatan yang
7. Spiritual
8. Terapi psikofarmaka
32
kognitif afektif atau psikomotor yang dapat mengganggu organ tubuh
9. Psikoterapi
Menurut Ardani (2013) ada dua strategi yang bisa digunakan untuk
kemungkinan bahaya.
33
berupa respon penyesuaian diri. Contohnya adalah mencari kambing
tujuan dan dapat menghindarkan dari frustasi dan stres. Orang yang
34
lamunannya itu lebih menarik dari pada kenyataan yang
sebaliknya.
35
sukai dengan sesuatu yang dia perhatikan itu akan diperbesar-
adalah salah satu bentuk terapi berupa pemberian instruksi kepada seseorang
berupa gerakan gerakan mulai dari kepala sampai kaki yang tersusun secara
sistematis untuk melatih otot menjadi rileks. Otot yang dilatih antara lain
otot lengan, tangan, bahu, leher, wajah, perut, dan kaki. Mengendurnya otot-
otot tubuh yang tegang menjadi rileks (santai) akan tercipta suasana
Kurniawan, 2009).
36
relaksasi nafas dalam merupakan suatu teknik untuk melakukan nafas
(Suwardianto, 2011).
7. Menurunkan cemas
Menurut Potter & Perry (2006), menjelaskan efek relaksasi napas dalam
teknik relaksasi napas dalam antara lain dapat dilakukan setiap saat, kapan
saja dan dimana saja, caranya sangat mudah dan dapat dilakukan secara
37
mandiri oleh pasien tanpa suatu media serta merilekskan otot-otot yang
tegang. Sedangkan kerugian relaksasi napas dalam antara lain tidak dapat
menurunkan tekanan darah Johan (2000 dalam Tahu, 2015). Proses fisiologi
jantung
Keperawatan PPNI.
38
Definisi Menggunakan teknik napas dalam untuk mengurangi tanda
dan gejala ketidaknyamanan seperti nyeri, ketegangan otot,
atau kecemasan
Diagnosis Ansietas
Keperawatan Gangguan rasa nyaman
Nyeri akut
Nyeri kronis
Luaran Tingkat ansietas menurun
Keperawatan Tingkat nyeri menurun
Tingkat kenyamanan meningkat
Prosedur 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir, dan atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan bersih, jika perlu
b. Kursi dengan sandaran, jika perlu
c. Bantal
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan, jika perlu
6. Tempatkan pasien di tempat yang tenang dan nyaman
7. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
8. Berikan posisi yang nyaman (missal dengan duduk
bersandar atau tidur)
9. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
10. Latih melakukan teknik napas dalam :
a. Anjurkan tutup mata dan kosentrasi penuh
b. Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup
udara melalui hidung secara perlahan
c. Ajarkan melakukan ekspirasi dengan
menghembuskan udara dengan cara mulut mencucu
secara perlahan
d. Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik,
menahan napas selama 2 detik dan menghembuskan
napas selama 8 detik
11. Monitor respon pasien selama dilakukan prosedur
12. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
respon pasien
39
2.4 Jurnal Penelitian Terkait
40
menggunakan alat 5,24.
ukur lembar
kusioner DASS 14
item..
2. Keefektifan Suyono, Penelitian ini Setelah adanya
Teknik Triyono, menggunakan perlakuan, skor
Relaksasi Dany M. rancangan kuasi menjelang ujian berubah
untuk Handarini eksperimen dengan menjadi kategori rendah
Menurunkan (Tahun 2016) model one group dan sangat rendah.
Stres pretest posttest Perubahan tingkat stres
Akademik design. akademik konseli
Siswa SMA Pengumpulan data tampak pada perbedaan
menggunakan skor pre-test dan post-
inventori stres test. Pada semua subjek
akademik. Data penelitian mengalami
kuantitatif tersebut penurunan tingkat stres
didapatkan dari hasil akademik. Jeruk
pre-test dan post-test mengalami penurunan
yang diberikan pada skor dari 120 menjadi
awal dan akhir dari 88, Anggrek dari 100
proses konseling. menjadi 92, Mawar dari
Data dianalisis 97 menjadi 65, Melati
dengan dari 99 menjadi 70, Lili
menggunakan teknik dari 100 menjadi 71,
analisis Wilcoxon. Apel dari 97 menjadi 71,
Dalam penelitian dan 97 menjadi 68 pada
ini, subjek penelitian Kamboja. Dari hasil uji
adalah siswa yang Wilcoxon diperoleh
mengalami stres nilai z hitung adalah
akademik dalam 2,388 dan ñ 0,028.
kategori sedang dan Dengan demikian z
rendah dalam hitung > z tabel dan ini
menghadapi ujian berarti ada perbedaan
yang berjumlah 7 yang signifikan pada
41
orang siswa kelas X konseli dalam
di satu SMA di penurunan tingkat stres
Gresik akademik sebelum dan
sesudah diberikan teknik
relaksasi, sehingga
teknik relaksasi efektif
digunakan untuk
menurunkan stres
akademik.
3. Pengaruh Fenti Penelitian ini Berdasarkan hasil uji
Relaksasi Hasnani merupakan Mann Whitney
Nafas (Tahun 2021) penelitian kuantitatif diperoleh hasil p-value
Dalam dan dengan metode 0,001, maka dapat
Pijar Wajah Nonequivalent disimpulkan adanya
Terhadap Control Group perbedaan rerata
Tekanan Design dengan tekanan darah sistolik
Darah dan pendekatan Control pada ibu hamil yang
Stres Pada Group Post test only melakukan pijat wajah
Ibu Hamil. design atau post tes dan relaksasi napas
kelompok control. dalam. Ada perbedaan
Penelitian dilakukan yang signifikan nilai
di Puskesmas tingkat stres setelah
Kelurahan Tanah melakukan pijat wajah
Baru Depok. Sampel dan relaksasi napas
berjumlah 108 orang dalam pada tingkat
yang dibagi menjadi stress (p-value 0,001).
54 orang pada Rata-rata tingkat stress
kelompok kotrol dan pada ibu hamil yang
54 orang pada tidak melakukan terapi
kelompok pijat wajah dan relaksasi
intervensi. Data nafas dalam adalah
dikumpulkan 76,50 ± 25,5, sedangkan
melalui kuisioner untuk ibu hamil yang
dan hasil melakukan terapi pijat
42
pengukuran tekanan wajah dan relaksasi
darah. nafas dalam adalah 60 ±
16.
4. Web-Based Silvia Penelitian ini Berdasarkan penelitian
Relaxation Francesca menggunakan hasil didaptkan 294
Intervention Maria metode peserta menyelesaikan
for Stress Pizzoli, experimental 75% survei dan 240
During Chiara menyelesaikan seluruh
Social Marzorati survei serta tiga
Isolation: (Tahun 2020) intervensi yang
Randomized diberikan secara acak.
Controlled Salah satunya relaksasi
Trial napas dalam
menunjukkan
peningkatan positif
setelah responden
diberikan intervensi baik
secara langsung dan
audio. Latihan
pernapasan dilakukan
juga pada responden
kelompok kontrol dalam
keadaan emosional
memberikan hasil yang
lebih baik menurunkan
stres yang dirasakan.
5. How do Helen M. Desain penelitian Hasil Penelitian
university Stallman, menggunakan penggunaan strategi
students Sarah K. observasi cross- koping yang sehat dan
cope? An Lipson, sectional dengan tidak sehat yang
exploration Sasha Zhou, menganalisis data dilakukan pada
of the health and Daniel survei dari versi Mayoritas (62%) peserta
theory of Eisenberg khusus Healthy berusia 18 hingga 22
coping in a Minds Study untuk tahun; 16% berusia 23
43
US sample (Tahun 2020) mengevaluasi sampai 25 tahun
prevalensi strategi didapatkan hasil setelah
koping. Sampel tes ulang 1 bulan adalah
representatif dari 0,84 untuk strategi
509 mahasiswa di koping yang sehat, 0,71
universitas negeri untuk yang tidak sehat.
besar di AS. Strategi koping sehat
yang digunakan untuk
merasa lebih baik ketika
mereka cemas, stres,
atau tertekan adalah
pernapasan napas dalam,
relaksasi dan aktivitas
sosial.
44
2.5 Kerangka Teori SOP
Tanda dan Gejala Stres
1. Fisik : cepat lelah, insomnia, sakit Relaksasi Nafas Dalam
Mahasiswa Faktor Presipitasi Stres
kepala, jantung berdebar-debar,
mengerjakan Respon Stres
- Faktor Fisik dan tangan dingin dll
skripsi 1. Respon
Biologis 2. Psikologis : cemas, banyak
LAS
berfikir, merasa tak berdaya, 1. Mengaktifkan neocortex
- Faktor Psikologis 2. Respon
- Faktor Lingkungan pemarah dll 2. Mengaktifkan fungsi
Faktor-Faktor Yang GAS
3. Sikap : tidak nafsu makan, tidak parasimpatik
Menyebabkan
sabar, mengabaikan tanggung 3. Menurunkan adrenalin,
Mahasiswa Sulit
jawab, hasil kerja buruk, tidak noradrenalin, kortisol
Mengerjakan Skripsi
bersemangat,
- Faktor Internal
- Faktor Eksternal
Sumber Stress Tingkat Stress
Perubahan Tingkat
Masalah yang dihadapi dalam - Normal
- Peristiwa dalam Stres
mengerjakn skripsi - Stres Ringan
hidup
- Kesulitan mencari judul - Stres Sedang
- Frustasi
- Kesulitan mendapatkan - Stres Berat
- Konflik
referensi - Tekanan
- Kesulitan menentukan sampel
Dampak Stres Pada Mahasiswa
dan alat ukur yang digunakan
Mengerjakan Skripsi
- Keterbatasan waktu penelitian
- Penundaan penyelesaian
- Proses revisi yang berulang
Stres skripsi
- Dosen pembimbing yang sibuk
- Menimbulkan masalah pada
dan sulit ditemui
lamanya mahasiswa dalam
mengerjakan skripsi
Gambar 2. 1 Kerangka Teori Pengaruh Tektik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Stres Mahasiswa Dalam
Mengerjakan Skripsi Di STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto.
45
Penjelasan Kerangka Teori :
46
2.6 Kerangka Konseptual
Normal
Stres Stres Stres Stres Sangat
Ringan Sedang Berat Berat
0-14
15-18 19-25 26-33 >34
47
2.7 Hipotesis Penelitian
didasarkan pada teori, Hipotesis dalam penelitian ini adalah H0: tidak ada
nafas dalam.
48
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan: 1) Desain penelitian, 2) Populasi, sampel dan
Keterbatasan.
yang efektif dan efisien ( Ismail Nurdin & Sri Hartati, 2019).
01 X 02
49
Gambar 3. 1 Desain Penelitian Desain Penelitian Pengaruh Teknik Relaksasi
Nafas Dalam Terhadap Penurunan Stres Mahasiswa Dalam Mengerjakan
Skripsi Di Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.
Keterangan
X : Perlakuan selama 3 hari
01 : Pengambilan data sebelum intervensi
02 : Pengambilan data sesudah intervensi
3.2.1 Populasi
terdiri atas, obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
tahun 2018 di STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto, sebanyak 164 orang
mahasiswa.
3.2.2 Sampling
50
sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota)
simple random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara acak tanpa
3.2.3 Sampel
oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang
(Siyoto, 2015). Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka
berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-
25% atau lebih (Arikunto, 2006). Sampel Dalam penelitian ini adalah
51
1. Variabel Bebas (Independent)
dalam.
varibel lain. Dalam ilmu perilaku, variabel terikat adalah aspek tingkah
laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenal stimulus, dengan
kata lain, variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
mengerjakan skripsi.
52
variabel, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran
tabel berikut:
53
Tabel 3. 1 : Defenisi operasional
54
Variabel Suatu rentang respon Indikator Stres DASS 21 Ordinal Normal :
Dependent : yang dipersepsikan oleh (Depressio 0- 14
Stres mahasiswa terhadap 1. Respon fisiologis n Anxiety Stres ringan :
Mahasiswa stimulus yang diterima 2. Respon kognitif Stress 15-18
Dalam dari proses mengerjakan 3. Respon emosi Scale) Stres sedang :
Mengerjakan skripsi yang dapat 4. Respon tingkah laku (perilaku) 19-25
Skripsi mengakibatkan Stres berat :
terganggunya kondisi 26-33
keseimbangan individu. Stres sangat
berat : >34
55
3.4 Prosedur Penelitian
dalam penelitian yang berbentk kerangkan atau alur penelitian, mulai dari
Sampling
Menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling
Sampel
16 mahasiswa yang sedang mengerjakam skripsi
Intervensi :Teknik relaksasi nafas dalam selama 3 hari dengan frekuensi latihan 1
minggu 3 kali, durasi 5-10 menit, tepatnya pada tanggal 01 Mei 2022
Analisis Data : analisis menggunakan uji statistic Wilcoxon Signed Rank test
56
3.5 Pengumpulan Data
pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat
oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar menjadi lebih mudah
dan sistematis (Polit & Beck, 2012). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini untuk variabel independen teknik relaksasi nafas dalam diukur
57
komposit yang memuaskan (0,806 - 0,917), Temuan ini dapat ditemukan
bahwa DASS versi Indonesia merupakan alat ukur yang valid dan andal
Sebelumnya saya telah meminta izin dan mendapatkan izin dari Peneliti
3.6.1 Editing
3.6.2 Coding
58
oleh peneliti, peneliti kembali mamastikan relevansi atau kesesuaian
(coding).
1. Kode responden
Responden 1 kode 1
Responden 2 kode 2
2. Umur
1 : 25 tahun 3 : 23 tahun
2 : 24 tahun 4 : 22 tahun
5 : 21 tahun 6 : 20 tahun
3. Jenis kelamin
1 : Laki-laki 2 : Perempuan
4. Tingkat stres
1 : normal 4 : berat
3 : sedang
6. Tidur
1 : < 6 jam
2 : ± 6-8 jam
59
3.6.3 Skoring
Normal : 0 - 14
Stres sedang : 19 - 25
Stres berat : 26 - 33
3.6.4 Tabulating
kelompok atau kelas dalam suatu format yang disebut tabel frekuensi. Hasil
60
76-99% : Hampir sepenuhnya 1-25% : Sebagian kecil
50% : Setengah
1. Variabel Independen
selama 3 hari, dengan frekuensi latihan 1 minggu 3 kali, durasi 5-10 menit.
2. Variabel Dependen
menggunakan uji statistic wiloxon signed rank test. Pada penelitian ini
software SPSS.
Etik adalah sistem nilai moral yang berkaitan dengan sejauh mana prosedur
61
penelitian mematuhi kewajiban profesional, hukum, dan sosial kepada
peserta studi. Tiga prinsip umum mengenai standar perilaku etis dalam
Beck, 2012). Etika yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah :
seluruh obyek yang akan diteliti, dengan tujuan agar responden mengetahui
maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang diteliti selama penelitian.
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset
62
hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada
hasil penelitian.
3.8 Keterbatasan
63
DAFTAR PUSTAKA
Anggota IKAPI. (2008). Seri bodytalk yoga untuk stress 50 gerakan yoga stress
untuk relaksasi sepanjang hari. Jakarta : PT. Tetex media komputindo
Aridiana, N. A. (2016). Asuhan Keperawatan Sistem Endokrin Dengan
Pendekatan Nanda Nic Noc. Jakarta: Salemba Medika.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (EdisiRevisi).
Jakarta: Rineka Cipta.
Aryana, K. O., Novitasari, D. (2013). Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson
Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia Di Unit Rehabilitas Sosial
Wening Wardoyo Ungaran. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(2).
Beck, R. 1995.Cognitive Behavior therapy: Basic and Beyond (2nd ed). New
York: The Guilford Press.
Donsu, J D T. (2017). Psikologi Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Fadillah. (2013). STRES DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA
PSIKOLOGI UNIVERSITAS MULAWARMAN YANG SEDANG
MENYUSUN SKRIPSI. Psikoborneo, 1, 148-156.
Fitasari, Isna Nur. (2011). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stres pada
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Surabaya: FKM Airlangga
Gemilang, J. Buku Pintar Manajemen Stres dan Emosi. Yogyakarta: Mantra
Book.2013.
Hasnani, F. (2021). PENGARUH RELAKSASI NAFAS DALAM DAN PIJAT
WAJAH TERHADAP TEKANAN DARAH DAN STRES PADA IBU
HAMIL. Jurnal Health Sains, 2, 797-805.
Helen M. Stallman, S. K. (2020). How do university students cope? An
exploration of the health theory of coping. JOURNAL OF AMERICAN
COLLEGE HEALTH, 2-7.
Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, A. (2010). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
jakarta: salemba medika.
Ismail Nurdin & Sri Hartati. (2019). Medotologi penelitian Sosial. Surabaya:
Media Sahabat Cendikia.
64
Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Kemenkes RI.2018.
Kholidah, E. N., & Alsa, A. (2012). Berpikir Positif untuk Menurunkan Stres
Psikologis. Jurnal Psikologi, 39, 67-75.
Lazarus, R.S. & Folkman, S. 1984. Stress, Appraisal and Coping. New York:
Springer.
Lovibond, SH, & Lovibond, PF (1995).Manual untuk Depresi Anxiety Stress
Scales(2. Ed.). Yayasan Psikologi.
Mubarak, W. I., Indrawati, L. & Susanto, J. (2015). Buku ajar ilmu keperawatan
dasar, Buku 2. Jakarta: Salemba Medika
Nasir. A., Muhith, A. (2011). Dasardasar keperawatan jiwa: pengantar dan teori.
Jakarta: Salemba Medika.
Nasuha, N., Widodo, D., Widiani, E. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia di Posyandu Lansia RW
IV Dusun Dempok Desa Gading Kembar Kecamatan Jabung Kabupaten
Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keperawatan, 1(2).
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Novitasari, D. & Aryana, K. O. (2013). Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson
Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia di Unit Rehabilitas Sosial
Wening Wardoyo Ungaran. J. Keperawatan Jiwa, 1(2): 186-295.
Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3, Jakarta
Selatan: Salemba Medika
Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta Selatan:
Salemba Medika.
Nursalam. (2016). Metode Penelitian Ikmu Keperawatan. Jakarta: salemba
medika.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses Dan Praktik (4 Ed., Vol. 1). Jakarta: Egc.
PPNI. (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan.
Rahma Elliya, Y. S. (2021). KEEFEKTIFAN RELAKSASI NAFAS DALAM
TERHADAP PENURUNAN STRES PADA LANSIA DI UPTD
PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA TRESNA WERDHA NATAR
LAMPUNG SELATAN. MANUJU: MALAHAYATI NURSING
JOURNAL, 3, 50-60.
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 1- 100.
65
Rozaq, A. (2014). Tingkat Stress Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi.
Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Rozaq A. Tingkat stres mahasiswa dalam proses mengerjakan skripsi. Skripsi.
Surabaya : UIN Sunan Ampel Surabaya; 2014.
Sari Rahayu P., & Endarsih Pramiasih. Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif
terhadap Stres pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Press Universitas Muhammadiyah. Surakarta
5(2): 2018: 115-124.
Setyoadi, & Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien
Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika.
Silvia Francesca Maria Pizzoli, C. M. (2020). Web-Based Relaxation Intervention
for Stress During Social Isolation: Randomized Controlled Trial. JMIR
MENTAL HEALTH, 7.
Sudarya, dkk. (2014) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Pada
Mahasiswa Dalam Penyusunan Skripsi Jurusan Manajemen Undiksha
Angkatan 2009 Skripsi Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja, Indonesia.
Sudarya I. Wayan., Begia I. Wayan., & Suwendra I. Wayan. (2014). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam
penyususnan skripsi jurusan manajemen UNDIKSHA angkatan 2009.
Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha jurusan Manajemen.
Suwardianto, H., Kurnia, E. (2011). Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam
(deep Breathing) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
Hipertensi dipuskesmas Kota Wilaya Selatan Kediri.
Siyoto, S. (2015). Dasar Metode Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing.
Smeltzer, S.C & Bare, B.G, (2002). Buku Ajar Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.
Jakarta: EGC
Videbeck, S. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Wulandari, R. P. (2010). Hubungan tingkat stres dengan gangguan tidur pada
mahasiswa skripsi di salah satu fakultas rumpun sciencetechnology UI.
Skripsi. Universitas Indonesia.
Widyastuti, Palupi (2004). Manajemen Stres. Jakarta :Egc
66
Lampiran 1
No Pertanyaan
3. Tanda dan gejala apa saja yang dirasakan ketika anda mengalami
stress?
67
Lampiran 2
68
15. Saya merasa saya hampir panik 0 1 2 3
16. Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun 0 1 2 3
17. Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang 0 1 2 3
manusia
18. Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung 0 1 2 3
19. Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak
sehabis melakukan aktivitas fisik (misalnya: merasa detak 0 1 2 3
jantung meningkat atau melemah)
20. Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas 0 1 2 3
21. Saya merasa bahwa hidup tidak berarti 0 1 2 3
69
Lampiran 3
PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RELAKSASI NAFAS
DALAM
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Definisi Menggunakan teknik napas dalam untuk mengurangi tanda dan
gejala ketidaknyamanan seperti nyeri, ketegangan otot, atau
kecemasan
Diagnosis Ansietas
Keperawatan Gangguan rasa nyaman
Nyeri akut
Nyeri kronis
Luaran Tingkat ansietas menurun
Keperawatan Tingkat nyeri menurun
Tingkat kenyamanan meningkat
70
Prosedur 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir, dan atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan bersih, jika perlu
b. Kursi dengan sandaran, jika perlu
c. Bantal
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan, jika perlu
6. Tempatkan pasien di tempat yang tenang dan nyaman
7. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
8. Berikan posisi yang nyaman (missal dengan duduk bersandar
atau tidur)
9. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
10. Latih melakukan teknik napas dalam :
e. Anjurkan tutup mata dan kosentrasi penuh
f. Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup udara
melalui hidung secara perlahan
g. Ajarkan melakukan ekspirasi dengan menghembuskan
udara dengan cara mulut mencucu secara perlahan
h. Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik, menahan
napas selama 2 detik dan menghembuskan napas selama
8 detik
11. Monitor respon pasien selama dilakukan prosedur
12. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon
pasien
Lampiran 4
71
Judul Proposal Skripsi ini telah disetujui untuk selanjutnya dilakukan penyusunan
proposal penelitian,
Judul Proposal : Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Penurunan Stres Mahasiswa Dalam Mengerjakan
Skripsi Di STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
Nama Mahasiswa : Femi Renhoran
NIM : 201801175
Disetujui oleh:
Tanggal Tanda
Pembimbing Nama Pembimbing
Disetujui Tangan
Lampiran 5
72
Judul Proposal : Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Penurunan Stres Mahasiswa Dalam Mengerjakan
Skripsi Di STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
Pembimbing : Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah S.Kep,Ns.,M.Kes
3. 24/03/2022 BAB 1
- Revisi introduction (langsung ke masalah
inti)
- Justifikasi (Data Global) dirapihkan
- Kronologi (jabarkan sebab akibat)
- Solusi diperhatikan
4. 28/03/2022 Konsul Revisi BAB 1 (kumpulkan di meja
pembimbing)
8. 09/04/2022 BAB 2
- Tambahkan skala stres
- Kerangka teori beri penjelasan
- Kerangka konsep penjelasan
- SOP standar PPNI
- ACC
BAB 3
- Lampirkan SOP
73
- Sample dibulatkan
- Prinsip Acc ujian proposal
74
Penurunan Stres Mahasiswa Dalam Mengerjakan
Skripsi Di STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
Pembimbing : Amar Akbar S.Kep.,M.Kes
Lampiran 6
75
Lampiran 7
76
77