Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN

CHILDBEARING

Dosen :
Ns. Arief Andriyanto, M.Kep.Sp.Kep.Kom

Di Susun Oleh Kelompok 2 :

1. NADISTY WANCE INDRIASIH S (201801136)

2. KUNDRAT H JEROL (201801149)

3. NUR ISNAINI (201801164)

4. RAHMAD IQBAL FAUZI (201801180)

5. SHINTIA PELMELAY (201801181)

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
jl.Raya jabon,Km.6 Mojokerto Telp/Fax : (0321)390203 Website : stikes-ppni.ac.id Email :
stikes_ppni@yahoo.co.id

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam juga
disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya,
seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah
membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Keperawatan Keluarga dengan ini penulis
mengangkat judul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP
PERKEMBANGAN CHILDBEARING”. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Mojokerto, 20 April 2021

( Penyusun )
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I        PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................

1.3 Tujuan.........................................................................................................................

BAB II      TINJAUAN TEORI

2.1  KONSEP DASAR KELUARGA

2.1.1 Pengertian………………………………………………………………….

2.1.2 Tipe Keluarga………………………………………………………………

2.1.3 Struktur keluarga…………………………………………………………...

2.1.4 Bentuk- Bentuk Keluarga………………………………………………….


2.1.5 Fungsi Keluarga……………………………………………………………

2.2 KONSEP DASAR KELUARGA DENGAN TAHAP CHILDBEARING

2.2.1 Tahap-tahap perkembangan keluarga Childhearing" (kelahiran anak pertama).


………………………………………………………………………………

2.2.2 Tugas perkembangan dengan keluarga childbearing ……………………..

2.2.3 Fungsi perawat dalam tahap perkembangan keluarga denganchildbearing...

2.2.4 Asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga denganechildbearing…..

BAB III     TINJAUAN KASUS


                   3.1 Pengkajian....................................................................................................

                   3.2 Diagnosa Keperawatan................................................................................

                   3.3 Rencana Keperawatan.................................................................................. 

BAB IV     PENUTUP

                   4.1. Kesimpulan .................................................................................................

                   4.2. Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

bab IBAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Salah satu komponen yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
merupakan unit terkecil setelah individu yang menjadi klien dalam keperawatan (sebagai
penerima asuhan keperawatan). Keluarga berperan dalam menentukan cara pemberian asuhan
yang dibutuhkan oleh anggota yang membutuhkan.

Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang di

laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau tempat tinggal klien.bagi klien beserta

keluarga sehingga klien dan keluarga tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang

berkaitan dangan masalah kesehatan yang di hadapinya. Perawat yang melakukan asuhan

bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam mencegah timbulnya

penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta mengatasi masalah kesehatan.

Friedman (2002) menyatakan hingga sepuluh tahun terakhir, tidak banyak perhatian yang
diberikan kepada keluarga sebagai objek studi yang sistematik dalam keperawatan. Tetapi sejalan
dengan perkembangan ilmu, pengetahuan dan teknologi keperawatan, maka pada saat sekarang
keluarga dipandang sebagai klien yang penting dalam mengupayakan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan tahap perkembangan keluarga yang telah
dicapai. Hal ini dilakukan dikarenakan setiap tahap perkembangan keluarga berhubungan dengan
tugas perkembangan keluarga dan masalah kesehatan yang berbeda di setiap tahap tingkatannya.
Perbedaan ini yang menimbulkan aktivitas asuhan, pendekatan dan target pencapaian menjadi
berbeda pula.

Keluarga baru (Childbearing Family) merupakan tahap perkembangan keluarga ke II,


Friedman (2002), yang dimulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia
30 bulan. Pada tahap perkembangan keluarga childbearing keluarga banyak menghadapi
tantangan. Periode childbearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh
keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan struktur karena adanya anggota baru
dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi maka sistem dalam keluarga akan berubah dan
pola interaksi dalam keluarga harus dikembangkan.
Pada periode transisi, keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini
menempatkan keluarga menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk beradaptasi
dengan peran yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada fungsi dan
interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik ibu dan bayi. Maka
dari itu kelompok tertarik untuk membahas mengenai konsep keluarga dan tumbuh kembang
keluarga child bearing.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah bagaimana gambaran

pemberian asuhan keperawatan pada keluarga Childbearing ?

1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum adalah untuk mendapatkan gambaran dari asuhan keperawatan pada

keluarga Childbearing

2. Tujuan Khusus

Tujuan khususnya adalah :

a. Menggambarkan konsep keluarga Childbearing

b. Menggambarkan pengkajian yang dilakukan pada keluarga Childbearing

c. Menggambarkan diagnosis keperawatan pada keluarga Childbearing

d. Menggambarkan perencanaan keperawatan pada keluarga Chilbearing


BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR KELUARGA

2.1.1 Pengertian

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang

bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan

fisik, mental emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. (Duvall dan Logan,1986,

dalam Setiawati, 2008 : hal 67)

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena

adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinterakasi satu dengan

yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan

suatu budaya. (Bailon dan Magiaya, 1978, dalam Setiawati, 2008: hal 68)

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang

sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu

atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan

orang yang lainnya. (Bergess, 1962, dalam Setiawati, 2008: hal 13)

2.1.2 Tipe keluarga

Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola
kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatan, maka perawat perlu memahami beberapa tipe keluarga. (Mubarak, dkk, 2011, : hal
70 - 71)

a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau kedduanya
dapat bekerja diluar rumah.
b. Extended Family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.
c. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri,
tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari
perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja
diluar rumah.
d. Niddle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istridi rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah,
anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti karir.
e. Dyadic nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau salah
satu bekerja diluar rumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasanganya dan anak-
anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.
g. Dual cariier
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
h. Commuter married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
kawin.
j. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
k. Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalamm suatu panti-panti.
l. Communal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanya didalam satu kesatuan
keluarga dan tiiap individu menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari
anak-anak.
n. Unmarried parent and Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anak diadopsi.
o. Cohibing Couple
Dua orang atau pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.

2.1.3 Struktur keluarga

Struktur keluarga terdiri dari beberapa macam, diantaranya: (Friedmann, 1989, dalam
Mubarak, dkk, 2011 : hal 68 –  69 )
a) Patrilinear
Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
b) Matrilinear
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalir garis ibu.
c) Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e) Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan  beberapa
sanak saudara menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.

Ada beberapa ciri-ciri struktur keluarga, yaitu: (friedmann, 1998, dalam Mubarak, dkk,
2011 : hal 69)
a. Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-
masing.
2.1.4 Bentuk- Bentuk Keluarga

1. Sussman (1974) dan Maclin (1988) ( dalam Setiawati, 2008 : hal 16-17)
A. Keluarga tradisional
a. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.

b. Pasanagn inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja.
c. Keluarga dengan orang tua tunggal adalah satu orang yang mengepalai keluarga sebagai
konsekuensi perceraian.
d. Bujangan yang tinggal sendirian.
e. Keluarga besar 3 generasi.
f. Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia.
B. Keluarga non Tradisional
a. Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah.
b. Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah.
c. Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo)
d. Keluarga gay.
e. Keluarga lesbi.
f. Keluarga komuni: keluarga dengan lebih dari satu pasangan monogamy dengan anak-
anak yang secara bersama- sama mengunakan fasilitas, sumber dan memiliki pengalaman
yang sama.

2. Anderson Carter ( dalam Setiawati, 2008 : 17)

a. Keluarga inti (nuclear family)

Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.


b. Keluarga besar (ekstensed family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakn . sepupu, paman,
bibi dsb,
c. Keluarga berantai (sereal family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan
satu keluarga inti.
d. Keluarga duda / janda (single family) Keluraga yang terjadi karena perceraian atau
kematian.
e. Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannyaberpologami dan hidup secara bersama-sama,
f. Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

2.1.5 Fungsi Keluarga

Friedmann mengidentifikasikan lima prinsip fungsi dasar keluarga, diantaranya adalah fungsi
afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi keperawatan keluarga.
(Friedmann, 1998, dalam Mubarak, dkk, 2011: 76-78)

a) Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang mkerupakan basis
kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif ampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari
seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga slaing mempertahankan iklim yang positif.
Hal tersebut dapat dipelajari dan didkembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam
kelduarga. Dengan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh
anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.

b) Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang
menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi
dimulai sejak manusia lahir, Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang
yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi.
Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan
antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi anggota keluarga belajar disiplin,
belajar norma-norma. budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.

c) Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis
pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.

d). Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluargta seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak
pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri
hal ini menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.

e) Fungsi perawatan keschatanjuga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek


asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat
anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan
mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan
pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan.
Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah
kesehatan.

2.2 KONSEP DASAR KELUARGA DENGAN TAHAP CHILDBEARING

Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system keluarga meliputi
perubahan pola interaksi dan hubunga antara anggotanya di sepanjang waktu. Siklus
perkembangan keluarga sebagai komponen kunci dalam setiap kerangka kerja yang memandang
keluarga sebagai suatu system. Perkembangan ini terbagi menjadi beberapa tahap atau kurun
waktu tertentu. Pada setiap tahapnya keluarga memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi
agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Kerangka perkembangan keluarga menurut
Evelyn Duvall memberikan pedoman untuk memeriksa dan menganalisa perubahan dan
perkembangan tugas-tugas dasar yang ada dalam keluarga selama siklus kehidupan mereka.

2.2.1 Tahap-tahap perkembangan keluarga Childhearing" (kelahiran anak pertama).

Tahap perkembangna keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap stabil,
misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga remaja. Meskipun setiap
keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga
mengikuti pola yang sama. Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas dan fungsi keluarga
agar dapat melalui tahap tersebut. Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan
sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (3,2 tahun)
merupakan tahap perkembangan keluarga childbearing. Kehamilan dan kelahiran bayi pertama
dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting.
Kelahiran bayi pertama memberikan perubahan yang besar bagi keluarga, sehingga pasangan
harus beradaptasi dengan peranya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan
kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada
bayi. Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya istri belum siap menjadi ibu. Peran
utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan
merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua
dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat
tercapai.

2.2.2 Tugas perkembangan dengan keluarga childbearing

Tahap ini dimulai dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan. Ada beberapa hal tugas perkembangan
keluarga pada fase childbearing yaitu: (Duval, dalam buku Santun Setiawati : 19 dan dalam buku
Mubarak, dkk : 87-88).

a. Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayi

b. Membagi peran dan tanggung jawab

c. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang


menyenangkan

d. Mempersiapkan biaya atau dana Child Bearing

e. Memfasilitasi role learning anggota kleuarga

f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita

g. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin h. Beradaptasi pada pola hubunga


seksual

h. Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masing-masing


pasangan.

Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985, (Dalam
buku “ilmu keperawatan komunitas", hal: 87-88) tugas perkembangan keluarga pada tahap
ini adalah sebagai berikut:

a. Membentuk keluraga muda sebagai sebuah unit yang mantap ( baru ke dalam
keluarga)
b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga

c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.

d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-


peran orang tua, kakek, dan nenek.

2.2.3 Fungsi perawat dalam tahap perkembangan keluarga denganchildbearing.

Sebagai kekhususan perawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalm
memberikan asuhan keperawatan keluarga. Fungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukan
perawatn dan konsultasi antara lain (Mubarak, dkk : 88):

a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi,

b. Mengenali gangguan kesehatn bayi secara dini dan mengatasinya,

c. Imunisasi yang dibutuhkan anak,

d. Tumbang anak yang baik, Interaksi keluarga,

e. Keluarga berencana, serta

f. Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.

2.2.4 Asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan


pendekatan sistematis untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:

a. Tahap Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat pengkajian


sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data yang ada pada keluarga. Oleh karena itu,
perawat keluarga diharapkan memahami betul lingkup, metode. alat bantu, dan format pengkajian
yang digunakan. Data-data yang dikumpulkan antara lain: (Santun setiawan dkk, hal 45)

a) Data umum
b) Riwayat dan tahapan perkembangan
c) Lingkungan
d) Struktur keluarga
e) Fungsi keluarga
f) Stress dan koping keluarga
g) Harapan keluarga
h) Data tambahan
i) Pemeriksaan fisik
Dari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi keluarga.

b. Tahap perumusan diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara,


pengamatan langsung dan pengukuran dengan menunjukan status kesehatan mulai dari potensial,
resiko tinggi sampai dengan masalah yang aktual. (Santun setiawan dkk, hal 48)

c. Tahap penyusunan rencana keperawatan

Apabila masalah kesehatan maupun masalah keperawatan telah teridentifikasi, maka


langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keperawatan sesuai dengan urutan prioritas
masalahnya. Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan
oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan atau
masalah kesehatan yang telah diidentifikasi, (Mubarak dkk, 2011,hal 106)

d. Tahap pelaksanaan keperawatan keluarga

Pelaksanaan merupakan salah satu dari proses kepearawatan keluarga dimana perawat
mendapat kesempatan untuk membangkitkan minat keluarg dalam mengadakan perbaikan kearah
perilaku yang hidup sehat. (Mubarak dkk, 2011,hal 108)

e. Tahap evaluasi

Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian dilakukan untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Sesuai tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakuka dalam satu kali kunjungan ke
keluarga. Oleh karena itu, kunjungan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan
ketersediaan keluarga. (Mubarak dkk, 2011,hal 109)
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. D dan Ny. N


DENGAN KURANG PENGETAHUAN TENTANG PEMILIHAN ALAT
KONTRASEPSI
DI RT 03 RW 03 DESA MOJOKUSUMO
KECAMATAN KEMLAGI

I. Data Umum
1. Nama Keluarga : Tn. D
2. Alamat : RT 3 RW 3, Desa Mojokusumo, Kemlagi
3. No telpon : 085704388xxx
4. Komposisi keluarga
No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan
Kelamin dengan KK
1 Tn. D L Kepala 29 tahun SMA
Keluarga
2 Ny. N P Isteri 27 tahun SMA
3 An. K P Anak 2 minggu -
Genogram
Keterangan

5. Tipe keluarga
Keluarga Tn. D merupakan tipe keluarga besar yang terdiri dari Tn. D, Ny. N
dan anak perempuan Tn. D dan Ny. N serta bapak dan ibu Ny. N
6. Suku
Keluarga Tn. D merupakan suku Jawa dan bahasa yang digunakan sehari hari
adalah bahasa jawa, serta di keluarga Tn. D tidak ada budaya yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
7. Agama
Keluarga Tn. D menganut agama islam, keluarga taat menjalankan ibadah 5
waktu
8. Status sosial ekonomi
Tn. D memiliki pekerjaan wiraswasta. Penghasilan yang didapat dari hasil
wiraswasta dan penghasilan kira kira satu bulan 2 juta. Dan penghasilan
tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
9. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. D mengatakan ketika ada waktu luang digunakan untuk menonton TV
bersama isteri, kadang berkumpul dikamar dengan anaknya

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. D memiliki satu anak perempuan, baru berusia 2 minggu, tahap
perkembangan pada keluarga Tn. D adalah keluarga childbearing.
Tugas perkembangannya adalah :
a) Adaptasi perubahan anggota kleuarga (peran,seksual dan kegiatan)
b) Membagi peran dan tanggung jawab
c) Konseling keluarga berencana
d) Biaya atau dana childbearing
e) Menata ruangan untuk anak
f) Mempertahankan hubungan intim yang memuaskan dengan pasangan

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan yang belum terpenuhi pada keluarga Tn. D terkait
dengan pemilihan alat kontrasepsi/ KB untuk menentukan jarak kelahiran anak
berikutnya.

3. Riwayat keluarga inti


Keluarga Tn. D saat ini dalam keadaan sehat dan tidak ada yang sedang sakit,
akan tetapi Tn. D dan Ny. N masih bingung dan belum tahu tentang pemilihan
alat kontrasepsi/ KB. Tn. D dan Ny. N belum pernah mendapatkan pendidikan
kesehatan tentang alat kontrasepsi/KB.

4. Riwayat keluarga sebelumnya


Tn. D mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
seperti hipertensi, DM dan hepatitis. Ny. N mengatakan pernah dirawat
dirumah sakit karena penyakit gastritis dan kakek Ny. N riwayat DM 2 tahun
lalu.
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Luas rumah keluarga Tn. D 428 m2 dan kepemilikan sendiri. Rumah keluarga
Tn. D terdiri dari 2 ruang tamu, 1 kamar mandi, 3 kamar dan 1 dapur. Sumber
air yang digunakan menggunakan sumur dan jarak septi tank dengan sumur
sekitar -+ 10m yang terletak dibelakang rumah. Tempat pembuangan limbah
terletak dibelakang rumah dan kondisi tertutup. Pencahayaan dalam rumah
terang karena memiliki banyak jendela.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Rumah Tn. D dengan rumah tetangga dekat, disamping kanan dan kiri. Depan
rumah jalan cor, belakang rumah, rumah tetangga. Tn. D bekerja sebagai
pegawai dan wiraswasta.
3. Mobilitas geografis keluarga
Setelah menikah Tn. D dan Ny. N tinggal di Desa Mojokusumo dan belum
pernah pindah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi masyarakat
Tn. D mengatakan kadang berkumpul menonton televise dan berkumpul
dengan anaknya, mengobrol. Komunikasi dengan keluarga harmonis. Ny. N
mengatakan aktif mengikuti kegiatan perkumpulan seperti PKK dan arisan
bulanan.
5. Sistem pendukung keluarga
Tn. D dan Ny. N mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit dibaw
kebidan dan pelayanan kesehatan yang digunakan BPJS.
IV. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang digunakan sehari hari dengan bahas jawa. Hubungan antar
anggota keluarga terjalin harmonis dan baik.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga apabila mendapat masalah diselesaikan dengan musyawarah.
Sistem pengambilan keputusan ditentukan oleh kepala keluarga.
3. Struktur peran
a) Tn. D
- Peran formal
Tn. D sebagai kepala keluarga dan suami dan bapak, mencari nafkah
untuk anak dan istrinya
- Peran informal
Tn. D sebagai seorang kepala keluarga yang dihormati dan dicintai oleh
keluarganya
b) Ny. N
- Peran formal
Ny. N sebagai istri dan ibu
- Peran informal
Ny. N sebagai ibu yang menyayangi anak dan suaminya serta pendidik
bagi anaknya
c) An. K
- Peran formal
An. K sebagai anak pertama dan baru berusia 2 minggu.
- Peran informal
-
4. Nilai dan norma budaya
Tn. D menerapkan budaya sopan santun dan mudah bergaul, saling
menghormati. Tn. D dan Ny. N juga mencuci tangan ketika tangan kotor dan
ketika mau menyusui anak dan menyentuh anaknya.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. D merupakan keluarga yang harmonis dan kleuarga yang saling
menghormati, menghargai, membantu, memperhatikan dan mneyayangi satu
sama lain.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga Tn. D dengan tetangga terjalin dengan baik dan dekat.
Anggota keluarga Tn. D aktif mengikuti kegiatan PP dan arisan.
3. Fungsi ekonomi
Tn. D sebagai tulang punggung keluarga, Ny. N juga membantu Tn. D.
penghasilan yang didapat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
4. Fungsi reproduksi
Ny. N mengatakan baru memiliki satu anak perempuan dan sebelum memiliki
anak tidak pernah menggunakan alat kontasepsi serta belum pernah mengalami
abortus.
5. Fungsi perawatan keluarga
a. Mengenal masalah
Tn. D dan Ny. N belum mengerti tentang masalah pemilihan alat
kontrasepsi/KB yang digunakan
b. Pengambilan keputusan
Ny. N mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke
bidan atau puskesmas
c. Perawatan anggota keluarga yang sakit
Ny. N mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit diperiksa dan
menyuruh untuk meminum obat da beristirahat
d. Modifikasi lingkungan
Halaman rumah keluarga Tn. D terlihat bersih, terdapat banyak tanaman
bunga, terlihat indah, lantai rumah terbuat dari keramik dan halaman rumah
berlantai keramik.
e. Pemanfaatan pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. D menggunakan fasilitator yang ada. Apabila sakit berobat ke
bidan atau puskesmas dengan menggunakan BPJS
VI. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek
Ny. N masih bingung tentang KB dan pemilihan alat kontrasepsi
2. Stressor jangka panjang
Ny. N mengatakan takut bila KB yang digunakan tidak cocok
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga berdoa supaya anggota keluarganya selalu diberi kesehatan
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. D dalam menghadapi masalah selalu dimusyawarahkan bersama
sama
5. Strategi adaptasi disfungsional
Biasanya Tn. D jika salah ditergur oleh istrinya
VII. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar anggota keluarganya senantiasa diberikan kesehatan dan
diberikan kemudahan dalam menjaga kesehatan anggota keluarganya.
VIII. Pemeriksaan fisik
KK Tn. D Ny. N

Pemeriksaan Fisik

Tanda Tanda Vital, TD : 120/70 mmHg, N:78x/mnt, S: TD : 110/80 mmHg,


TD, N, RR, Suhu 36C, RR : 20x/mnt N:80x/mnt, S: 36C, RR :
20x/mnt

Kepala Bentuk kepala mesochepal, tidak ada Bentuk kepala mesochepal,


edema/benjolan, tidak ada lesi, rambut tidak ada edema/benjolan,
hitam tidak ada lesi, rambut hitam

Mata Penglihatan baik, konjungtiva unemis, Penglihatan baik, konjungtiva


sclera unikterik unemis, sclera unikterik

Hidung Bentuk normal, tidak ada polip, tidak Bentuk normal, tidak ada
ada nafas cuping hidung polip, tidak ada nafas cuping
hidung

Mulut Mukosa bibir lembab, tidak ada Mukosa bibir lembab, tidak
stomatitis ada stomatitis

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid Tidak ada pembesaran


kelenjar tyroid

Pemeriksaan dada, Paru paru : Paru paru :


inspeksi, perkusi,
Inspeksi : dada simetris, tidak ada lesi Inspeksi : dada simetris, tidak
auskultasi ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
Auskultasi : vesikuler
Jantung
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Inspeksi : ictus cordis tidak
Palpasi : leak jantung teraba di ICS 4-5 tampak
Perkusi : pekak Palpasi : leak jantung teraba di
ICS 4-5
Auskultasi : s1s2 reguler
Perkusi : pekak
Auskultasi : s1s2 reguler

Abdomen inpeksi, Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada Inspeksi : bentuk simetris,
auskultasi, palpasi, lesi tidak ada lesi
perkusi Auskultasi : bising usus 8x/mnt Auskultasi : bising usus
Palpasi : tidak ada nyeri perut 10x/mnt
Perkusi : tympani Palpasi : tidak ada nyeri perut
Perkusi : tympani

Ekstremitas atas dan Atas : akral hangat, tidak adaa edema Atas : akral hangat, tidak adaa
edema
bawah Bawah : akral hangat, tidak ada edema
Bawah : akral hangat, tidak
ada edema
Format Analisa Data
No Data Masalah
1. DS : Defisiensi pengetahuan
- Ny. N mengatakan belum pernah menggunakan KB tentang pemilihan alat
setelah melahirkan dan sebelum melahirkan kontrasepsi
-Ny. N mengatakan masih bingung dalam memilih alat
kontrasepsi/KB
- Ny. N mengatakan belum pernah mendapat
pendidikan kesehatan tentang KB/ alat kontrasepsi
DO :
-saat ini Ny. N belum menggunakan alat
kontrasepsi/KB
-Ny. N terlihat bingung
- dari hasil kuisioner dan wawancara didapatkan bahwa
Ny. N belum tahu tentang KB

2. DS: Kesiapan meningkatkan


-Ny. N mengatakan sudah mengetahui cara menyusui menjadi orangtua
yaitu dengan dipangku
- Tn. D mengatakan sudah mengetahui cara
menggendong tapi belum mengetahui cara
menggendong yang benar
- Ny. N dan Tn. D sudah tahu apabila anaknya
sakit/demam diukur suhu nya dan di kompres
DO:
- Ny. N dan Tn. D terlihat sudah mengetahui tapi ingin
lebih mengetahui lagi tentang merawat bayi

Skoring dan Prioritas Masalah


Dx I : Defisiensi Pengetahuan (00126)

No Kriteria Skor Bobot Nilai Keterangan


1. Sifat Masalah 2/3 3 x 2/3 Aktual
a. Tidak/Kurang Sehat 3
b. Ancaman Kesehatan 2
c. Keadaan Sejahtera 1
2. Kemungkinan Masalah dapat diubah 1/2 1 x 1/2 Sebagian
a. Mudah 2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah 2/3 3 x 2/3 Sedang
a. Tinggi 3
b. Sedang 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 2/2 2 x 2/2 Masalah
a. Masalah berat harus ditangani 2 harus
b. Ada masalah, tetapi tidak perlu 1 ditangani
ditangani segera
c. Masalah tidak dirasakan 0
JUMLAH 6 1/2

Dx II : Kesiapan meningkatakan menjadi orang tua (00164)

No Kriteria Skor Bobot Nilai Keterangan


1. Sifat Masalah 2/3 2/3 x 2 Ancaman
a. Tidak/Kurang Sehat 1 1/3 3 kesehatan
b. Ancaman Kesehatan 2
c. Keadaan Sejahtera 1
2. Kemungkinan Masalah dapat diubah 1/2 1/2 x 1 Sebagian
a. Mudah 1/2 2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah 2/3 2/3 x 1 Sedang
a. Tinggi 2/3 3
b. Sedang 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 2/2 2/2 x 2 Masalah
a. Masalah berat harus ditangani 2 berat harus
b. Ada masalah, tetapi tidak perlu 1 ditangani
ditangani segera 0
c. Masalah tidak dirasakan
JUMLAH 5
INTERVENSI KEPERAWATAN

NOC NIC

Kode Hasil Kode Hasil


Keluarga mampu mengenal masalah keluarga mampu mengenal
pengetahuan : kehamilan dan fungsi seksual masalah
1839 postpartum setelah dilakukan tindakan 6784 keluarga berencana :
keperawatan selama 4x hubungan kontrasepsi
diharapkan teratasi dengan kriteria hasil : 1.gali pengetahuan
1839 perubahan emosional yang terkait dengan dan pemahaman
09 postpartum pasien terhadap
pembatasan hubungan seksual selama pilihan kontrasepsi
1839 postpartum 2.tentukan
12 modifikasi aktivitas seksual untuk kepuasan kemampuan dan
bersama motivasi klien dalam
1839 pentingnya kontrasepsi selama postpartum menggunakan
15 dini metode kontrasepsi
3.diskusikan
1839 metode-metode
19 kontrasepsi
4.diskusi
perkembangan
agama, budaya,
perkembangan
sosial ekonomi
terhadap pemilihan
alat kontrasepsi
5.instruksikan aktivitas
5510 seks yang aman,
sesuai indikasi
pendidikan
kesehatan
6.memberikan
pendidikan
kesehatan tentang :
● Pengertian
KB dan
Kontrasepsi
● Macam-mac
am alat
kontrasepsi
● Keuntungan
dan kerugian
alat
kontrasepsi
● Manfaat KB
NOC NIC

Kode Hasil Kode Intervensi


keluarga mampu memutuskan untuk keluarga mampu
merawat, meningkatkan dan memperbaiki memutuskan untuk untuk
kesehatan partisipasi dalam keputusan merawat, meningkatkan
perawatan kesehatan setelah dilakukan dan memperbaiki
1606 tindakan keperawatan selama 4x kunjungan 5250kesehatan dengan
diharapkan teratur dengan kriteria hasil : pengembalian keputusan
1606 mendefinisikan pilihan yang tersedia 1.Berikan informasi
04 menentukan pilihan yang diharapkan terkait sesuai permintaan
1606 outcome kesehatan klien
05 menggunakan teknik penyelesaian masalah 2.Bantu klien
untuk mencapai outcome yang ingin dicapai menjelaskan
1606 keluarga mampu merawat anggota keluarga keputusan pada
09 untuk memperbaiki kesehatan orang lain, sesuai
pengetahuan : pengasuhan setelah dilakukan dengan kebutuhan
tindakan keperawatan selama 4x kunjungan 3.Fasilitasi
diharapkan teratasi dengan kriteria hasil percakapan klien
1826 pertumbuhan dan perkembangan yang mengenai tujuan
normal keperawatan
kebutuhan stimulasi 4.Motovasi
1826 pencegahan cidera keluarga-keluarga
01 untuk memilih alat
1826 kontrasepsi
09 secepatnya
1826 5.Hormati hak-hak
04 klien untuk
menerima atau tidak
menerima informasi
keluarga mampu
merawat anggota
keluarga untuk
memperbaiki
kesehatan
8300 Peningkatan pengasuhan
1.Bantu orangtua
untuk memiliki
harapan yang
realistis sesuai
dengan tingkat
perkembangan dan
kemampuan anak
2.Ajarkan orantua
menggapai isyarat
perilaku yang
ditunjuk oleh bayi
mereka
3.Monitor status
kesehatan anak,
pemeriksaan anak,
dan status imunisasi
4.Bantu orangtua
dalam
mengembangkan,
memelihara, dan
menggunakan
sistem dukungan
sosial
5.Informasikan
orangtua dimana
bisa mendapatkan
layanan keluarga
berencana
6.Pantau penggunaan
kontrasepsi dengan
konsisten dan benar
yang sesuai

keluarga mampu
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan 5240 memodifikasi lingkungan
Konseling
Memproses informasi 1.Sediakan informasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan aksual yang tepat
selama 4x jangan diharapkan teratasi dengan dan sesuai
0907 kriteria hasil : kebutuhan
Menunjukkan proses pikir yang terorganisir 2.Gunakan teknik
relaksasi dan
Menunjukkan proses logika yang terorganisir klasifikasi untuk
0907 memfasilitasi
04 ekspresi yang
menjadi perhatian
0907 3.Dukungketrampilan
05 baru
4.Dukung
penggantian
kebiasaan yang
tidak diinginkan
dengan yang
diinginkan
5.Minta klien untuk
mengidentifikasi apa
yang bisa atau tidak
bisa lakukan terkait
peristiwa yang
terjadi
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan 7400 Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
Perilaku pencarian kesehatan setelah kesehatan
dilakukan tindakan keperawatan selama 4x Panduan sistim pelayanan
kunjungan diharapkan teratasi dengan kriteria kesehatan
hasil 1.Jelaksan sistim
Melakukan perilaku kesehatan yang perawatan
1603 disarankan kesehatan segera,
Menggunakan informasi kesehatan yang cara kerjanya dan
terkemuka apa yang bisa
diharapkan
1603 Menjelaskan strategi untuk mengoptimalkan
08 kesehatan 2.Bantu klien memilih
perawatan
kesehatan yang
tepat
3.Informasi klien
mengenai
perbedaan berbagai
1603 jenis fasilitas
10 pelayanan
kesehatan dengan
tepat
4.Informasikan klien
mengenai hak untuk
mengganti penyedia
layanan kesehatan
5.Informasikan klien
cara mengakses
emergensi
6.Identifikasi dan
fasilitas kebutuhan
transportasi untuk
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
7.Dorong klien untuk
pergi ke ruang
gawat darurat jika
sesuai
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan

No Data Kode Diagnosa

2 Data Subjektif : 0016 Kesiapan meningkatkan


- Ny. D mengatakan sudah mengetahui 4 menjadi orangtua
cara menyusui yaitu dengan dipangku
- Tn. P mengatakan sudah mengetahui
cara menggendong tapi belum
mengetahui cara menggedong yang
benar
- Ny. D dan Tn. P sudah tahu apabila
anaknya sakit/demam diukur suhunya
dan dikompres
Data Objektif :
- Ny. D dan Tn. P terlihat sudah
mengetahui tapi ingin mengetahui
lebih lagi tentang cara merawat bayi
NOC NIC

Kode Hasil Kode Hasil


Keluarga mampu mengenal masalah Keluarga mampu mengenal
1819 Pengetahuan : perawatan bayi setelah 5568masalah pendidikan
dilakukan tindakan keperawatan selama 4x orangtua : Bayi
kunjungan diharapkan teratasi dengan kriteria 1.Ajarkan ketrampilan
1819 hasil : dalam merawat bayi
03 Memegang bayi dengan tepat 2.Ajarkan cara
1819 Memposisikan bayi dengan tepat menggendong yang
04 Cara memandikan bayi benar
1819 Cara memberikan pakaian yang sesuai 3.Ajarkan cara
06 dengan suhu tubuh memposisikan bayi
1819 Teknik pemberian makan bayi yang benar
13 4.Ajarkan orangtua
1819 menyiapkan susu
15 formula
5.Berikan informasi
1819 mengenai
10 pemberian makanan
padat dalam satu
tahun pertama

Keluarga mampu memutuskan untuk Keluarga mampu


merawat, meningkatkan atau memperbaiki memutuskan untuk
kesehatan merawat, meningkatkan
atau memperbaiki
kesehatan
Fungsi keluarga 7110 Peningkatan keterlibatan
setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga
selama 4x kunjungan diharapkan teratasi 1.Berikan dukungan
dengan kriteria hasil : bagi keluarga untuk
Merawat anggota keluarga yang memiliki membuat keputusan
ketergantungan 2.Dorong anggota
2602 Melibatkan anggota keluarga dalam keluarga untuk
pemecahan masalah menjaga hubungan
Anggota keluarga bisa melakukan peran yang antar keluarga
diharapkan 3.Diskusikanlah
2602 Anggota keluarga bisa saling mendukung pilihan perawatan
02 dirumah
4.Antisipasi dan
2602 identifikasi
13 kebutuhan keluarga
5.Ciptakan budaya
2602 fleksibilitar untuk
05 keluarga
6.Dorong anggota
2602 keluarga untuk
22 bersikap asertif
7. Dorong anggota
keluarga untuk
mengembangkan
rencana perawatan

NOC NIC

Kode Hasil Kode Intervensi


Keluarga mampu merawat anggota keluarga Keluarga mampu merawat
untuk memperbaiki kesehatan anggota keluarga untuk
memperbaiki kesehatan
2606 Status kesehatan keluarga setelah dilakukan 6820 Perawatan Bayi
tindakan keperawatan selama 4x kunjungan 1.Monitor berat dan
diterapkan teratasi dengan kriteria hasil panjang bayi
2606 Kesehatan fisik anggota keluarga 2.Berikan makanan
05 Imunisasi anggota keluarga pada anak sesuai
2606 Akses keperawatan kesehatan usia perkembangan
01 Sumber daya perawatan kesehatan yang 3.Sediakan informasi
2606 tepat bagi orantua
04 mengenai
2606 perkembangan anak
15 4.Informasikan
orangtua mengenai
kondisi bayi
5.Dukung keluarga
untuk berkunjung
dan menginap
dirumah sakit
6.Sediakan
lingkungan yang
terang selama waktu
tidur siang dan
malam
Keluarga mampu modifikasi lingkungan Keluarga mampu modifikasi
7040 lingkungan
Iklim sosial keluarga Dukungan pengasuhan
setelah dilakukan tindakan keperawatan (Caregiver Support)
selama 4x kunjungan diharapkan teratasi 1.Mendukung
2601 dengan kriteria hasil : penerimaan rasa
Mendukung individualitas dan kemandirian saling bergantung
Mendukung satu sama lain dalam keluarga
Memberikan privasi bagi keluarga 2.Mendukung upaya
2601 caregiver selama
01 klien menunjukkan
2601 kemandirian
09 3.Mendukung upaya
0601 tanggung jawab
10 caregiver sesuai
kebutuhan
4.Memberikan
informasi kepada
caregiver mengenai
dukungan
pelayanan
kesehatan
5.menyediakan
informasi mengenai
pasien sesuai
dengan apa yang
menjadi keinginan
pasien
6.Monitor indikator
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas adanya stress
kesehatan Keluarga mampu
7380 memanfaatkan fasilitas
Kinerja pengasuhan kesehatan
setelah dilakukan tindakkan selama 4x Bantuan sumber
kunjungan diharapkan teratasi dengan kriteria keuangan/pendapatan
hasil 1.Tentukan
Menyediakan kebutuhan khusus anak penggunaan sistem
Mengekspresikan kepuasan terhadap peran perawatan
2211 orangtua kesehatan anak saat
Menggunakan manajemen perilaku ini
2.Bantu pasien
mengisi aplikasi
2211 13 untuk sumber daya
2211 19 yang tersedia
3.Dorong keluarga
2211 11 untuk terlibat dalam
pengelolaan
keuangan yang
sesuai
4.Bantu pasien untuk
mengidentifikasi
kebutuhan keluarga
5.Rancang rencana
perawatan untuk
mendorong
pasien/keluarga
mengakses tingkat
perawatan yang
tepat dengan cara
yang paling hemat
biaya
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tgl/jam Implementasi Evaluasi Ttd
Dx
1. 21 april Melakuan pendidikan S : Ny. N mengatakan sudah
2021 kesehatan tentang alat mengerti tentang alat kontrasepsi
11.00 WIB kontrasepsi O : Ny. N terlihat tidak bingung
lagi
A : masalah keperawatan teratasi
sebagian
P : mengajarkan cara menghitung
masa subur untuk pemilihan alat
kontrasepsi
2. 22 april Melakukan diskusi degan S : Ny. N mengatakan sudah lebih
2021 keluarga dank lien cara mengetahui cara menggendong
10.00 WIB merawat bayi yang benar yang benar
(cara menggendong, cara O : Ny. N terlihat sudah mengerti
membedong, cara A : masalah keperawatan teratasi
menyusui yang benar) P : hentikan intervensi
1. 11.00 WIB Memberikan informasi S : Ny. N mengatakan sudah
cara menghitung masa mengerti cara menghitung masa
subur subur
O : Ny. N terlihat tidak bingung
A : masalah keperawatan teratasi
P : hentikan intervensi
EVALUASI KEPERAWATAN

No Tgl/jam Evaluasi Ttd

1. 23 april S : - Ny. N mengatakan sudah mengerti tentang alat kontrasepsi


2021
-Ny. N mengatakan sudah lebih mengetahui macam keuntungan
11.30 serta kerugian alat kontrasepsi
WIB
-Ny. N mengatakan mengerti manfaat KB

O : - Ny. N terlihat lebih faham dan tidak bingung lagi

-Ny. N bisa menjawab apa yang di tanyakan oleh penulis

A : masalah difisiensi pengetahuan teratasi

P : hentikan intervensi

2. 23 april S : - Ny. N mengatakan mengerti dan faham tentang cara


2021 menggendong dan cara perawatan bayi yang benar

11.30 O : Ny. N terlihat lebih faham cara menggendong dan cara


WIB perawatan bayi yang benar

A : masalah kesiapan meningkatkan menjadi orang tua

P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai