Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan Yang
MahaKuasa ) atas segala rahmat yang diberikan-Nya sehingga tulisan yang
berjudul “ Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga ” ini dapat penulis selesaikan.
Tulisan ini, penulisselesaikan sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas
Keperawatan Keluarga.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang dalam
kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran
mereka demi terwujudnya tulisan ini,terima kasih juga penulis ucapkan kepada
dosen Keperawatan Keluarga, Ns. Nurul Faidah, S.Kep., M.Kes yang telah
membimbing penulis. Jika ada kekurangan materi penulis mohon maaf,karena
penulis hanya mengerti sampai di sana.
Namun seperti kata pepatah, Tak ada gading yang tak retak. Demikian
halnya dengan tulisan ini, oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritikan
dari pembaca sekalian, Terima kasih.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga........................................................3
2.2 Diagnosa Asuhan Keperawatan Keluarga ..........................................................8
2.3 Prioritas Diagnosa Asuhan Keperawatan Keluarga ...........................................8
2.4 Intervensi Asuhan Keperawatan Keluarga..........................................................10
2.5 Implementasi Diagnosa Asuhan Keperawatan Keluarga ...................................11
2.6 Evaluasi Diagnosa Asuhan Keperawatan Keluarga............................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................14
3.2 Saran......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ini, diantaranya Pengkajian, diagnose, prioritas diagnose, intervensi, implementasi
dan evaluasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Status sosial ekonomi ditentukan oleh pendapatan baik kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainnya.Selain itu status ekonomi keluarga
ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan serta barang-
barang yang dimiliki oleh keluarga.
(7) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun
dengan menonton TV dan mendengar radio juga merupakan aktivitas
rekreasi.
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
(1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga tertinggi saat ini dicapai oleh keluarga,
misalnya anggota keluarga terdiri dari lansia, remaja, balita, maka tahap
perkembangan keluarga saat ini adalah lansia (bila lansia ikut dengan
keluarga) tetapi bila tidak maka tahapannya adalah keluarga dengan
remaja.
(2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala.
(3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang
meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga, pencegahan penyakit, pelayanan kesehatan.
(4) Riwayat keluarga sebelumnya
Meliputi data-data tentang riwayat orang tua dari pihak suami maupun
isteri. Lingkungan
(5) Karateristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasikan dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan,
peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank
dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah
rumah.
4
(6) Karateristik tetangga dan komunitas RT
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat.
(7) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat.
(8) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
keluarga berinteraksi dengan masyarakat.
(9) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan.Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas
psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat.
3) Struktur keluarga
(1) Pola komunikasi
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
(2) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang
lain untuk merubah perilaku.
(3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara
formal maupun informal.
(4) Nilai dan norma keluarga
Meliputi data tentang nilai-nilai, norma yang dianut keluarga, misalnya
keluarga menerapkan aturan agar setiap anggota keluarga sudah berada
dirumah sebelum magrib.
4) Fungsi keluarga
(1) Fungsi afektif
5
Gambarananggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
(2) Fungsi sosialis
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
dan perilaku.
(3) Fungsi keperawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.Sejauhmana
pengetahuan keluarga mengenai konsep sehat-sakit. Kesanggupan
keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga,
yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,
mengambilkeputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan
terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
(4) Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi keluarga berapa jumlah anak, bagaimana keluarga
merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan
keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
(5) Fungsi ekonomi
Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan, sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
5) Stres dan koping keluarga
6) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode
yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan
pemeriksaan fisik di klinik.
6
7) Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.
2. Analisa data
Bailon dan Maglay (1989) dalam bukunya Perawatan Kesehatan
Keluarga menyatakan tiga norma perkembangan kesehatan, yaitu :
1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga
2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
3) Karateristik keluarga
1. Wawancara
2. Pengamatan/observasi
3. Pemeriksaan fisik
4. Studi dokumentsi
7
Studi dilakukan dengan jalan menelusuri dokumen yang ada, misalnya
8
dalam menentukan intervensi keperawatan dalam keperawatan keluarga
menentukan prioritas diagnose dengan scoring.
Penilaian (skoring) diagnosis keperawatan menurut Bailon dan Maglaya
(1978) sebagai berikut :
N Kriteria Skor Bobot
O
1 Sifat Masalah 1
Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
-Krisis atau keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat 2
diubah 2
Dengan mudah 1
Hanya sebagian 0
Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah 1
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolkan masalah 1
Masalah berat, harus segera 2
ditangani 1
Ada masalah, tetapi tidak segera
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan
9
Ada 4 kriteria dalam menentukan prioritas dari masalah-masalah keperawatan
kesehatan keluarga:
1. Sifat masalah: dikelompokkan dalam ancaman keschatan/risiko, tidak
sehat/kurang sehat dan krisis (aktual) yang diketahul
2. Kemungkinan dari masalah dapat diubah (diselesikan): adalah kemungkinan
berhasilnya mengurangi masalah, atau mencegah masalah bila seandainya
ada tindakan
3. Potensial masulah untuk dicegah: adalah sifut dan beratnya masalah yang
akan timbul yang dapat dikurangi atau dicegah bila tidak ada tindakan
4. Masalah yang menonjal: adalah cara keluarga melihat dan menilat masalah
dalam hal beratnya dan mendesaknya masalah.
10
Menurut Friedman dalam Bailon dan Maglaya (1978)proses dalam
pengembangan rencana keperawatan keluarga menyangkut penggunaan metode
solving atau pemecahan masalah yang terdiri dari beberapa bagian :
1. Menentukan masalah
2. Sasaran dan tujuan
3. Rencana tindakan
4. Rencana untuk mengevaluasi perawatan.
11
Menurut Sri Setyowati dan Arita Murwani (2008) dalam bukunya Asuhan
Keperawatn Keluarga, menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
melakukan tindakan keperawatan keluarga antara lain :
1) Partisipasi keluarga, mengikutsertakan anggota keluarga dalam sesi-sesi
konseling, suportif, dan pendidikan kesehatan.
2) Penyuluhan, upaya-upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
terciptanya suatu kondisi bagi perorangan, kelompok atau masyarakat untuk
menerapkan cara-cara hidup sehat.
3) Konseling, yaitu pembimbingan dalam proses memberikan dukungan bagi
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
4) Kontrak, persetujuan kerja antara kedua belah pihak yaitu kesepakatan
antara keluarga dan perawat dalam kesepakan dalam asuhan keperawatan.
5) Managment kasus yaitu strategi dan proses pengambilan keputusan melalui
langkah pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (rujukan, koordinasi dan
advokasi)
6) Kolaburasi, kerjasama perawat bersama tim kesehatan yang lain dan
merencanakan perawatan yang berpusat pada keluarga.
7) Konsultasi, merupakan kegiatan untuk memberikan pendidikan kesehatan.
12
dengan diagnosis P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat
respon dari keluarga pada tahapan evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan,
sedangkan evaluasi sumatif udalah evaluasi akhir.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara.
Proses keperawatan keluarga terdiri pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu terdokumentasi.
3.2 SARAN
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.
14
DAFTAR PUSTAKA