Anda di halaman 1dari 18

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Oleh : Kelompok 3 ( A12-B )

1. I Gede Gargita ( 18.321.2867 )


2. Ni Kadek Hartaningsih ( 18.321.2881 )
3. Ni Ketut Verawati Nandini ( 18.321.2887 )
4. Wisnu ( 18.321.2900 )

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan Yang
MahaKuasa ) atas segala rahmat yang diberikan-Nya sehingga tulisan yang
berjudul “ Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga ” ini dapat penulis selesaikan.
Tulisan ini, penulisselesaikan sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas
Keperawatan Keluarga.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang dalam
kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran
mereka demi terwujudnya tulisan ini,terima kasih juga penulis ucapkan kepada
dosen Keperawatan Keluarga, Ns. Nurul Faidah, S.Kep., M.Kes yang telah
membimbing penulis. Jika ada kekurangan materi penulis mohon maaf,karena
penulis hanya mengerti sampai di sana.
Namun seperti kata pepatah, Tak ada gading yang tak retak. Demikian
halnya dengan tulisan ini, oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritikan
dari pembaca sekalian, Terima kasih.

Denpasar, Juni 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga........................................................3
2.2 Diagnosa Asuhan Keperawatan Keluarga ..........................................................8
2.3 Prioritas Diagnosa Asuhan Keperawatan Keluarga ...........................................8
2.4 Intervensi Asuhan Keperawatan Keluarga..........................................................10
2.5 Implementasi Diagnosa Asuhan Keperawatan Keluarga ...................................11
2.6 Evaluasi Diagnosa Asuhan Keperawatan Keluarga............................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................14
3.2 Saran......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanan pada unit
keluarga. Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah
klien atau resipien keperawatan. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat,
merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah
sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris
dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan
keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keperawatan keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang
mengabaikan berbagai bidang keahlian keperawatan lainnya. Keperawatan
keluarga saat ini merupakan bidang keahlian khusus yang sedang tumbuh, bersifat
dinamis dan mendapat tempat dalam praktik, pendidikan dan penelitian.
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan
sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana/penyalur (Bailon dan
Maglaya, 1978).
Dalam mencapai tujuan perawatan kesehatan keluarga, asuhan keperawatan
yang diberikan merupakan sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Hal itu sangat tergantung kepada perawat yang memberikan asuhan
keperawatan yang bermutu kepada keluarga dalam memengaruhi keluarga untuk
lebih dapat mengenal dan melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang kesehatan,
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga
mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling
memelihara. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga akan dibahas dalam makalah

1
ini, diantaranya Pengkajian, diagnose, prioritas diagnose, intervensi, implementasi
dan evaluasi.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengkajian asuhan keperawatan keluarga ?
2. Bagaimana diagnosa asuhan keperawatan keluarga ?
3. Bagaimana prioritas diagnosa asuhan keperawatan keluarga ?
4. Bagaimana intervensi asuhan keperawatan keluarga ?
5. Bagaimana implementasi asuhan keperawatan keluarga ?
6. Bagaimana evaluasi asuhan keperawatan keluarga ?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah diatas adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui  pengkajian asuhan keperawatan keluarga
2. Untuk mengetahui  diagnose asuhan keperawatan keluarga
3. Untuk mengetahui  prioritas diagnose asuhan keperawatan keluarga
4. Untuk mengetahui  intervensi asuhan keperawatan keluarga
5. Untuk mengetahui  implementasi asuhan keperawatan keluarga
6. Untuk mengetahui  evaluasi asuhan keperawatan keluarga

1.4 Manfaat Penulisan


Dari makalah ini adapun manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa sebagai
berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengkajian asuhan keperawatan keluarga
2. Mahasiswa dapat mengetahui diagnosa asuhan keperawatan keluarga
3. Mahasiswa dapat mengetahui prioritas diagnosa asuhan keperawatan keluarga
4. Mahasiswa dapat mengetahui intervensi asuhan keperawatan keluarga
5. Mahasiswa dapat mengetahui implementasi asuhan keperawatan keluarga
6. Mahasiswa dapat mengetahui evaluasi asuhan keperawatan keluarga

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga


Pengkajian asuhan keperawatan keluarga yang digunakan bersumber dari
pengkajian asuhan keperawatan keluarga Friedman dengan adaptasi dari
indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) keluarga yang dinyatakan
dalam 6 kelompok data: data-data identifikasi, tahap perkembangan dan
riwayat keluarga, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga,
koping dan stres keluarga (Friedman, 1992), Adapun indikator PHBS rumah
tangga adalah: persalinan ditolong tenaga kesehatan, memberi ASI ekslusif,
menimbang bayi dan balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci
tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, menggunakan WC/jamban
sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan buah dan sayur
setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam
rumah.
Menurut Sri Setyowati dan Arita Murwani (2008) dalam bukunya Asuhan
Keperawatn Keluarga, hal-hal yang perlu digali dalam pengkajian antara lain :
1. Pengumpulan data
1) Data umum
(1) Nama KK, Alamat dan telpon
(2) Komposisi keluarga (dilengkapi genogram 3 generasi)
(3) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah
yang terjadi dengan tipe keluarga tersebut.
(4) Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
(5) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
(6) Status sosial ekonomi keluarga

3
Status sosial ekonomi ditentukan oleh pendapatan baik kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainnya.Selain itu status ekonomi keluarga
ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan serta barang-
barang yang dimiliki oleh keluarga.
(7) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun
dengan menonton TV dan mendengar radio juga merupakan aktivitas
rekreasi.
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
(1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga tertinggi saat ini dicapai oleh keluarga,
misalnya anggota keluarga terdiri dari lansia, remaja, balita, maka tahap
perkembangan keluarga saat ini adalah lansia (bila lansia ikut dengan
keluarga) tetapi bila tidak maka tahapannya adalah keluarga dengan
remaja.
(2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala.
(3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang
meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga, pencegahan penyakit, pelayanan kesehatan.
(4) Riwayat keluarga sebelumnya
Meliputi data-data tentang riwayat orang tua dari pihak suami maupun
isteri. Lingkungan
(5) Karateristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasikan dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan,
peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank
dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah
rumah.

4
(6) Karateristik tetangga dan komunitas RT
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat.
(7) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat.
(8) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
keluarga berinteraksi dengan masyarakat.
(9) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan.Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas
psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat.
3) Struktur keluarga
(1) Pola komunikasi
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
(2) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang
lain untuk merubah perilaku.
(3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara
formal maupun informal.
(4) Nilai dan norma keluarga
Meliputi data tentang nilai-nilai, norma yang dianut keluarga, misalnya
keluarga menerapkan aturan agar setiap anggota keluarga sudah berada
dirumah sebelum magrib.
4) Fungsi keluarga
(1) Fungsi afektif

5
Gambarananggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
(2) Fungsi sosialis
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
dan perilaku.
(3) Fungsi keperawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.Sejauhmana
pengetahuan keluarga mengenai konsep sehat-sakit. Kesanggupan
keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga,
yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,
mengambilkeputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan
terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
(4) Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi keluarga berapa jumlah anak, bagaimana keluarga
merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan
keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
(5) Fungsi ekonomi
Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan, sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
5) Stres dan koping keluarga
6) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode
yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan
pemeriksaan fisik di klinik.

6
7) Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.

2. Analisa data
Bailon dan Maglay (1989) dalam bukunya Perawatan Kesehatan
Keluarga menyatakan tiga norma perkembangan kesehatan, yaitu :
1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga
2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
3) Karateristik keluarga

Data pengkajian didapat dengan menggunakan beberapa cara. Berikut ini

adalah metode pengumpulan data yang digunakan:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui data subjektif dalam aspek fisik,

mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, adat istirahat, agama,

lingkungan, dan sebagainya

2. Pengamatan/observasi

Pengamatan/observasi dilakukan untuk mengetahui hal yang secara

langsung bersifat fisik (ventilasi, kebersihan, penerangan, dll) atau benda

lain (data objektif).

3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada anggota keluarga yang mempunyai

masalah keluarga dan keperawatan yang berkaitan dengan keadaan fisik,

misalnya kehamilan, mata, telinga, tenggorokan, dll. (data objektif)

4. Studi dokumentsi

7
Studi dilakukan dengan jalan menelusuri dokumen yang ada, misalnya

catatan kesehatan, kartu keluarga, kartu menuju sehat, literatur, catatan

pasien, dll. (data subjektif).

2.2 Diagnosa Asuhan Keperawatan Keluarga


Diagnosa keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap
adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga,
struktur keluarga, fungsi-füngsi keluarga, dan koping keluarga, yang bersifat
aktual, risiko atau kesejahteraän, dimana perawat memiliki kewenangan dan
tanggungjawab untuk melakukan tindakan keperawatan bersama- sama dengan
keluarga dan berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga. Diagnosa
keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan dari hasil
pengkajian. IPKKI-PPNI (2015) menuliskan bahwa label diagnosis
keperawatan menurut NANDA (2015-2017) meliputí:
1. Diagnosis Berfokus Pada Masalah
Diagnosis berfokus pada masalah, selama ini dikenal dengan label actual
merupakan clinical judgment yang menggambarkan respon yang tidak
diinginkan klien terhadap kondisi kesehätan/proses kehidupan yang ada pada
keluarga
2. Diagnosis Risiko
3. Diagnosis Promosi Kesehatan
4. Diagnosis Sindrom

2.3 Prioritas Diagnosa Asuhan Keperawatan Keluarga


Prioritas masalah yang dimaksud adalah penyusunan urutan diagnosis
keperawatan atau masalah pasien dengan menggunakan tingkat kedaruratan
atau kepentingan untuk memperoleh tahapan intervensi yang dibutuhkan. Saat
melayani pasien, terdapat beberapa aspek yang lebih penting dan harus
ditangani terlebih dahulu. Dengan menentukan prioritas masalah atau
mengurutkan diagnosis terlebih dahulu hal tersebut akan sangat membantu

8
dalam menentukan intervensi keperawatan dalam keperawatan keluarga
menentukan prioritas diagnose dengan scoring.
Penilaian (skoring) diagnosis keperawatan menurut Bailon dan Maglaya
(1978) sebagai berikut :
N Kriteria Skor Bobot
O
1 Sifat Masalah   1
Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
-Krisis atau keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat   2
diubah 2
Dengan mudah 1
Hanya sebagian 0
Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah   1
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolkan masalah   1
Masalah berat, harus segera 2
ditangani 1
Ada masalah, tetapi tidak segera  
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan

Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan :


1) Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat.
2) Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
3) Jumlahkan skor untuk semua criteriaskor tertinggi adalah 5.

9
Ada 4 kriteria dalam menentukan prioritas dari masalah-masalah keperawatan
kesehatan keluarga:
1. Sifat masalah: dikelompokkan dalam ancaman keschatan/risiko, tidak
sehat/kurang sehat dan krisis (aktual) yang diketahul
2. Kemungkinan dari masalah dapat diubah (diselesikan): adalah kemungkinan
berhasilnya mengurangi masalah, atau mencegah masalah bila seandainya
ada tindakan
3. Potensial masulah untuk dicegah: adalah sifut dan beratnya masalah yang
akan timbul yang dapat dikurangi atau dicegah bila tidak ada tindakan
4. Masalah yang menonjal: adalah cara keluarga melihat dan menilat masalah
dalam hal beratnya dan mendesaknya masalah.

2.4 Intervensi Asuhan Keperawatan Keluarga


Menurut Nursalam (2008) dalam bukunya proses dan Dokumentasi
Keperawatan Konsep dan Praktik, perencanaan meliputi pengembangan
strategi desain untuk mencegah, mengurangi atau mengoreksi masalah-masalah
yang diidentifikasikan pada diagnosis keperawatan.Tahap ini dimulai setelah
menentukan diagnosis keperawatan dan menyimpulkan rencana
dokumentasi.Kualitasrencana keperawatan dapat menjamin sukses dan
keberhasilan rencana keperawatan, yaitu :
1. Penentuan masalah kesehatan dan keperawatan yang jelas dan didasarkan
kepada analisa yang menyeluruh tentang masalah.
2. Rencana yang realistis, artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilkan
apa yang diharapkan.
3. Sesuai dengan tujuan dan falsafah keperawatan.
4. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga dalam:
1) Menentukan masalah dan kebutuhan perawatan keluarga.
2) Menentukan prioritas masalah.
3) Memilih tindakan yang tepat.
4) Pelaksanaan tindakan.
5) Penilaian hasil tindakan.
5.  Dibuat secara tertulis.

10
Menurut Friedman dalam Bailon dan Maglaya (1978)proses dalam
pengembangan rencana keperawatan keluarga menyangkut penggunaan metode
solving atau pemecahan masalah yang terdiri dari beberapa bagian :
1. Menentukan masalah
2. Sasaran dan tujuan
3. Rencana tindakan
4. Rencana untuk mengevaluasi perawatan.

2.5 Implementasi Asuhan Keperawatan Keluarga


Menurut Sri Setyowati dan Arita Murwani (2008) dalam bukunya Asuhan
Keperawatn Keluarga, menyebutkan tindakan keperawatan keluarga mencakup
hal-hal berikut, yaitu :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi, mengidentifikasi
kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi
yang sehat terhadap masalah.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
dengan cara mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, dan mendiskusikan
konsekuensi setiap tindakan.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan
fasilitas yang ada di rumah, dan mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan yang
menjadi sehat dengan cara menemukan sumber-sumber yang dapat
digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan keluarga
seoptimal mungklin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara
mengendalikan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga dan
membantu keluarga menggunakan fasilitas tersebut.

11
Menurut Sri Setyowati dan Arita Murwani (2008) dalam bukunya Asuhan
Keperawatn Keluarga, menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
melakukan tindakan keperawatan keluarga antara lain :
1) Partisipasi keluarga, mengikutsertakan anggota keluarga dalam sesi-sesi
konseling, suportif, dan pendidikan kesehatan.
2) Penyuluhan, upaya-upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
terciptanya suatu kondisi bagi perorangan, kelompok atau masyarakat untuk
menerapkan cara-cara hidup sehat.
3) Konseling, yaitu pembimbingan dalam proses memberikan dukungan bagi
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
4) Kontrak, persetujuan kerja antara kedua belah pihak yaitu kesepakatan
antara keluarga dan perawat dalam kesepakan dalam asuhan  keperawatan.
5) Managment kasus yaitu strategi dan proses pengambilan keputusan melalui
langkah pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (rujukan, koordinasi dan
advokasi)
6) Kolaburasi, kerjasama perawat bersama tim kesehatan yang lain dan
merencanakan perawatan yang berpusat pada keluarga.
7) Konsultasi, merupakan kegiatan untuk memberikan pendidikan kesehatan.

2.6 Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga


Tahap Evaluasi Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan,
dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil,
perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin
tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu
dapat dilaksanakan secara bertahap sesual dengan waktu dan kesediaan
keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional S adalah
hal hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subyektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan, misalnya: keluarga mengatakan nyerinya berkurang O
adalah hal hal yang ditemui oleh perawat secara obyektif serta dilakukan
intervenst keperawatan, misalnya: BB naik 1 kg dalam 1 bulan A ādalah
analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait

12
dengan diagnosis P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat
respon dari keluarga pada tahapan evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan,
sedangkan evaluasi sumatif udalah evaluasi akhir.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara.
Proses keperawatan keluarga terdiri pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu terdokumentasi.

3.2 SARAN
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hanny,Rasni. 2015. Bukuasuhan Keperawatan Keluarga (merujuk, Friedman,


NANDA-NOC-NIC, Bailon & Maglaya dan IPKKI-PPNI).
Freadman, M. M. 2013. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Makhfudli, 2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba
Medika
Mubarok, W. I. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
Susanto, T. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM.
Zaidin Ali, S. M. 2010. Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Ali, H. Z., & SKM, M. 2015. Pengantar keperawatan keluarga. EGC.

Anda mungkin juga menyukai