Disusun Oleh:
Ekiq Febriliani 1801100479
Fadillah chabibun nissa 1801100481
Priliansi dule 1801100493
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam penyusunan makalah ini baik secara materi maupun non-materi.
Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh karena itu kami memerlukan masukan yang bersifat membangun dari
para dosen, teman mahasiswa yang lain, dan seluruh pembaca makalah ini guna
penyempurnaan.
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar ............................................................................................. i
Daftar isi ........................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Contoh, segera memutuskan untuk memeriksakan anggota
keluarga yang sakit kencing manis ke pelayanan kesehatan.
c. memberi perawatan kepada keluarga yang mempunyai maslaah
kesehatan
Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Contoh, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
kencing manis, yaitu memberikan diet DM, memantau minum obat
antidiabetik, mengingatkan untuk senam, dan kontrol ke pelayanan
kesehatan.
d. memodifikasi lingkungan yang kondusif
Kemampuan keluarga dalam mengatur lingkungan, sehingga mampu
mempertahankankesehatan dan memelihara pertumbuhan serta
perkembangan setiap anggotakeluarga.
Contoh, keluarga menjaga kenyamanan lingkungan fisik dan
psikologis untuk seluruh anggota keluarga termasuk anggota
keluarga yang sakit.
e. memanfaatkan fasilitas kesehtaan untuk pemeliharaan dan
perawatan anggota keluarga yang mempunyai maslaah kesehatan
Contoh, keluarga memanfaatkan Puskesmas, rumah sakit, atau
fasilitas pelayanan kesehatan lain untuk anggota keluarganya yang
sakit.
2.3 Sasaran keperawatan keluarga
a. Keluarga sehat
Keluarga sehat adalah seluruh anggota keluarga dalam kondisi tidak
mempunyai masalah kesehatan, tetapi masih memerlukan antisipasi terkait
dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan tumbuh kembang
keluarga. Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit
b. Keluarga resiko dan rawan kesehatan
3
Keluarga risiko tinggi dapat didefinisikan, jika satu atau lebih anggota
keluarga memerlukan perhatian khusus dan memiliki kebutuhan untuk
menyesuaikan diri, terkait siklus perkembangan anggota keluarga dan
keluarga dengan faktor risiko penurunan status kesehatan
c. Keluarga yang memelurkan tindak lanjut
Keluarga yang memerlukan tindak lanjut merupakan keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dan memerlukan tindak lanjut pelayanan
keperawatan atau kesehatan,misalnya klien pasca hospitalisasi penyakit
kronik, penyakit degeneratif, tindakan pembedahan, dan penyakit terminal
2.4 Peran danfungsi keperawatan keluarga
peran dan fungsi perawat di keluarga adalah sebagai berikut :
1. pelaksana
Peran dan fungsi perawat sebagai pelaksana adalah memberikan
pelayanan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, mulai
pengkajian sampai evaluasi. Pelayanan diberikan karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya
keamanan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara
mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat promotif, preventif,kuratif,
serta rehabilitatif.
2. pendidik
Peran dan fungsi perawat sebagai pendidik adalah mengidentifikasi
kebutuhan, menentukan tujuan, mengembangkan, merencanakan, dan
melaksanakan pendidikan kesehatan agar keluarga dapat berperilaku sehat
secara mandiri
3. konselor
Peran dan fungsi perawat sebagai konselor adalah memberikan
konseling ataubimbingan kepada individu atau keluarga dalam
mengintegrasikan pengalamankesehatan dengan pengalaman yang lalu
untuk membantu mengatasi masalahkesehatan keluarga.
4
4. kolaborator
Peran dan fungsi perawat sebagai kolaborator adalah melaksanakan
kerja samadengan berbagai pihak yang terkait dengan penyelesaian
masalah kesehatan dikeluarga
Selain peran perawat keluarga di atas, ada juga peran perawat keluarga adalah
sebagai berikut :
1. Pencegahan Primer
Peran perawat dalam pencegahan primer mempunyai peran yang
penting dalam upaya pencegahan terjadinya penyakit dan memelihara
hidup sehat.
2. Pencegahan sekunder
Upaya yang dilakukan oleh perawat adalah mendeteksi dini
terjadinya penyakit pada kelompok risiko, diagnosis, dan penanganan
segera yang dapat dilakukan oleh perawat. Penemuan kasus baru
merupakan upaya pencegahan sekunder, sehingga segera dapat dilakukan
tindakan. Tujuan dari pencegahan sekunder adalah mengendalikan
perkembangan penyakit dan mencegah kecacatan lebih lanjut. Peran
perawat adalah merujuk semua anggota keluarga untuk skrining,
melakukan pemeriksaan, dan mengkaji riwayat kesehatan.
3. Pencegahan tersier
Peran perawat pada upaya pencegahan tersier ini bertujuan
mengurangi luasnya dan keparahan masalah kesehatan, sehingga dapat
meminimalkan ketidakmampuan dan memulihkan atau memelihara fungsi
tubuh. Fokus utama adalah rehabilitasi. Rehabilitasi meliputi pemulihan
terhadap individu yang cacat akibat penyakit dan luka, sehingga mereka
dapat berguna pada tingkat yang paling tinggi secara fisik, sosial,
emosional.
5
2.5 Tahapan proses asuhan keperawatan keluarga
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil
informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya
(Murwani, 2008).
Hal – hal yang di kaji dalam keperawatan keluarga adalah :
a. Data umum
6
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun
dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan
aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan tahap dalam perkembangan keluarga
Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga Inti.
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada inti, yang
meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (
imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta
riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting
yang berhubungan dengan kesehatan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskanmengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami atau istri
c. Data lingkungan
1. Karakteristik rumah
2. Karakteristiktentang atau komunitas rw
3. Mobilitas geografis keluarga
4. Perkumpulan keluarga atau interaksi dengan masyarakat
5. System pendukug keluarga
7
d. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran
4. Nilai dan norma keluarga
e. Fungsi-fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi perawatan kesehatan
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi ekonomi
f. Fungsi reproduksi
1. Stressor jangka pendek danpanjang
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
3. Strategi koping yang di gunakan
4. Strategi adaptasi disfungsional
g. Fungsi ekonomi
h. Stress dan koping keluarga
i. Pemeriksaan fisik
j. Harapan keluarga
2. Analisis data
3. Diagnosis keperawatan yang muncul
4. Penerapan prioritas utama
Skala untuk menentukan prioritas
Asuhan keperawatan keluarga
(Bailon dan Maglaya, 1978 dalam Murwani, 2008)
No Kriteria Nilai Bobot
1 Sifat masalah
Skala : tidak/ kurang sehat 3
8
Ancaman kesehatan 2 1
Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat
dirubah
Skala : Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala : Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat harus 2
segera ditangani 1
Ada masalah tetapi tidak 1
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
a. Tentukan untuk setiap skoring
b. Skore di bagi dangan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Score
Bobot
Angka tertinggi
c. Jumlahkan score untuksemua kriteria
d. Nilai tertinggi merupakan prioritas utama
Penjelasan Prioritas diagnosis keperawatan
9
Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah,
bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang sehat
karena pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya
disadari dan dirasakan oleh keluarga.
Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat
diubah perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-
faktor sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan
untuk menangani masalah.
b. Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan
tenaga.
c. Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan dan waktu.
d. Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas,
organisasi dalam masyarakat, dan sokongan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah,
factor-faktor yang perlu diperhatikan ialah :
a. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu
masalah itu ada.
b. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan
yang tepat dalam memperbaiki masalah.
c. Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat
peka menambah potensi untuk mencegah masalah
d. potensi untuk mencegah masalah.
Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat
perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat
masalah kesehatan tersebut. Nilai skore yang tinggi yang
terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga
(Murwani, 2008).
5. Intervensi
10
a. Penyusunana tujuan (tujuan umum dan khusus)
Tujuan umum : berapa lama menargetkan diagnose terselesaikan
Tujuan khusus : berdasarkan pada 5 tugas keperawatan keluarga
Kriteria hasil : berhubungan dengan kemajuan apa yg di harapkan
perawat , contohnya apabila terkait dengan pengetahuan (apa yang
inggin di tingkatkan )
Standart : contohnya pasien dapat mengetahui tata cara penanganan
suatu penyakit , dll
No Diagnose Tujuan Kriteria hasil Rencana
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart tindakan
11
dilakukan beberapa kali dengan melibatkan keluarga sehingga perlu pula
direncanakan waktu yang sesuai dengan kesediaan keluarga (Murwani, 2008).
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara
operasional menurut Murwani (2008) :
S : adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjectif
setelah dilakukan intervensi keperawatan.
O : adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah
dilakukan intervensi keperawatan.
A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada
tujuan yang terkait dengan diagnosis.
P : adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari
keluarga pada tahapan evaluasi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang diundang oleh
perkawinan, adopsi dan kelahiran yang ikut mengumpulkan dan
mempertahankan budaya yang umum,meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari individu-individu yang ada di sini. Keluarga
terdiri dari orang-orang yang di satukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah
dan yang di adopsi yang hidup bersama dalam satu rumah, anggota keluarga
terkait dan berkomunikasi satu sama lain dengan peran social keluarga.
Dalam tahapan asuhan keperawatan keluarga meliputi pengkajian ,
pengisikan masalah untuk menentukan prioritas diagnosis , intervensi yang
terdapat tujuan umum dan tujuan khusus, implementasi yang di dalam nya
harus dapat merubah kognitif , afektif dan perilaku anggota keluarga menjadi
lebih baik dan yang terkahir adalah evaluasi dengan menggunakan SOAP
3.2 SARAN
masih terdapat banyak kekurangan di dalam makalah yang kami buat
ini . makalah ini kami susun sebagai bahan referensi mengenai asuhan
keperawatan keluarga tentang tahapan proses asuhan keperawatan keluarga .
Alangkah lebih baik untuk para pembaca mencari dan mentelaah lebih
banyak lagi dari berbagai sumber- sumber terpecaya., para ahli yang
bersangkutan serta buku- buku ataupun jurnal mengenai tahapan proses
asuhan keperawatan dalam keperawatan keluarga untuk mendapatkan
informasi dengan hasil yang lebih baik
13
DAFTAR PUSTAKA
14