Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

DI SUSUN OLEH KEL. II

YONANSIUS SONAKRI

YOHANES B. EVRIN

RIKI FALENTINUS IKUT

YOSEP E. TEWA

YULIANA S. AMBUT

MEDIATRIK TECIN

MARIA I. SURIATY

SESILIA G. HAMBUR

STANSIANSIAN K. ALING

PASKALINA J. DAGUL

PATRISIA DIRNA

MARGARETA C. SALINA

MARIA R.A. MUWA

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN NERS

UNIVERSITAS KATOLIK INDNESIA ST. PAULUS RUTENG


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirran Tuhan Yang Mahaesa, karena atas
karunia dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “KEPERAWATAN
KELUARGA” ini yang berjudul ’’ MAKALAH KONSEP IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KELUARGA’’ melalui tugas ini kami juga berterima kasih kepada dosen
pengampuh mata kuliah KEPERAWATAN KELUARGA yang sudahn memberikan tugas
makalah ini hingga kami dapat menyelesaikannya.

Makalah ini disusun agar dapat berguna bagi kami dan orang yang membaca dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan akan pentingnya implementasi dan evalusi
keperawatan keluarga. Kami juga menyadari sepenuhnya dalam menyusun makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritikan, saran,
dan usulan demi memperbaiki makalah yang kami susun. Semoga makalah sederhana ini dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Selasa, 08 Maret 2022


DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 : Latar Belakang


1.2 : Rumusan Masalah
1.3 : Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 : Keperawatan Keluarga

2.2 : Impelementasi/Tindakan Keperawatan Keluarga

2.3 : Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga


BAB III : PENUTUP
3.1 : Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keluarga merupakan orang yang mempunyai hubungan resmi, seperti ikatan darah,
adopsi, perkawinan atau perwalian, hubungan sosial (hidup bersama) dan adanya hubungan
psikologi (ikatan emosional) (Hanson 2001, dalam Doane & Varcoe, 2005).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dan saling
ketergantungan (Departemen Kesehatan RI,1988).
keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing - masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya. Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang
dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran atau penyalur. untuk
dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas
dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara.
Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga merupakan tahap keempat dari proses
keperawatan keluarga. Pada tahap ini, perawat dapat melakukan tindakan keperawatan
secara mandiri dan atau melaksanakan kerja sama dengan tim kesehatan lain. Keberhasilan
tindakan keperawatan dipengaruhi oleh kemampuan perawat, partisipasi klien dan
keluarga, serta sarana yang tersedia.
Evaluasi keperawatan keluarga merupakan tahap kelima atau tahap terakhir dari proses
keperawatan. Tahap evaluasi ini akan menilai keberhasilan dari tindakan yang telah
dilaksanakan. Indikator evaluasi keperawatan adalah kriteria hasil yang telah ditulis pada
tujuan ketika perawat menyusun perencanaan tindakan keperawatan. Evaluasi
dikatakanberhasil apabila tujuan tercapai.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Jelaskan tentang keperawatan keluarga
2. Jelaskan tindakan keperawatan pada keluarga
3. Jelaskan evaluasi Keperawatan keluarga

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui keperawatan keluarga
2. Untuk mengetahui tindakan keperawatan pada keluarga
3. Untuk mengetahui evaluasi keperawatan keluarg
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KEPERAWATAN KELUARGA


A. Pengertian Keperawatan Keluarga
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga
dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam
tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
(Depkes, 2010). Pengertian lain dari keperawatan keluarga adalah proses pemberian
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik keperawatan
(Depkes RI, 2010).
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan
keperawatan di masyarakat yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai
fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, dengan memobilisasi sumber pelayanan kesehatan yang
tersedia di keluarga dan sumbersumber dari profesi lain, termasuk pemberi pelayanan
kesehatan dan sektor lain dikomunitas (Depkes RI, 2010).
B. Tujuan Keperawatan Keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarga.
Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan seluruh anggota
keluarga.
2. Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarga.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk membawa anggota
keluarga ke pelayanan kesehatan.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Memodifikasi lingkungan yang kondusif.
Kemampuan keluarga dalam mengatur lingkungan, sehingga mampu
mempertahankan kesehatan dan memelihara pertumbuhan serta perkembangan
setiap anggota keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeliharaan dan
perawatan anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
C. Sasaran Keperawatan Keluarga
1. Keluarga sehat
Keluarga sehat adalah seluruh anggota keluarga dalam kondisi tidak
mempunyai masalah kesehatan, tetapi masih memerlukan antisipasi terkait
dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan tumbuh kembang keluarga.
Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit.
2. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan
Keluarga risiko tinggi dapat didefinisikan, jika satu atau lebih anggota keluarga
memerlukan perhatian khusus dan memiliki kebutuhan untuk menyesuaikan
diri, terkait siklus perkembangan anggota keluarga dan keluarga dengan faktor
risiko penurunan status kesehatan
3. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut
Keluarga yang memerlukan tindak lanjut merupakan keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dan memerlukan tindak lanjut pelayanan
keperawatan atau kesehatan, misalnya klien pasca hospitalisasi penyakit
kronik, penyakit degeneratif, tindakan pembedahan, dan penyakit terminal.
D. Peran dan Fungsi Perawat Keluarga
1. Pelaksana
Peran dan fungsi perawat sebagai pelaksana adalah memberikan pelayanan
keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, mulai pengkajian sampai
evaluasi. Pelayanan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan
bersifat promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif.
2. Pendidik
Peran dan fungsi perawat sebagai pendidik adalah mengidentifikasi kebutuhan,
menentukan tujuan, mengembangkan, merencanakan, dan melaksanakan
pendidikan kesehatan agar keluarga dapat berperilaku sehat secara mandiri.
3. Konselor
Peran dan fungsi perawat sebagai konselor adalah memberikan konseling atau
bimbingan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman yang lalu untuk membantu mengatasi masalah
kesehatan keluarga.
4. Kolaborator
Peran dan fungsi perawat sebagai kolaborator adalah melaksanakan kerja sama
dengan berbagai pihak yang terkait dengan penyelesaian masalah kesehatan di
Keluarga

2.2 IMPELEMENTASI/TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. Pengertian Tindakan Keperawatan Pada Keluarga
Tindakan perawat adalah upaya perawat untuk membantu kepentingan klien,
keluarga, dan komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, emosional,
psikososial, serta budaya dan lingkungan, tempat mereka mencari bantuan. Tindakan
keperawatan adalah implementasi/pelaksanaan dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik.
Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan
pada nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan
dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan
kesehatan, dan memfasilitasi koping. Dalam tahap ini, perawat harus mengetahui
berbagai hal di antaranya bahaya-bahaya fisik dan perlindungan pada klien, teknik
komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan,pemahaman tentang hak-hak dari
pasien, serta pemahaman tingkat perkembangan pasien. Pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan adalah dengan menerapkan teknik komunikasi
terapeutik. Dalam melaksanakan tindakan perlu melibatkan seluruh anggota keluarga
dan selama tindakan, perawat perlu memantau respon verbal dan non verbal pihak
keluarga.
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara:
a. memberikan informasi;
b. memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan
cara:
a. mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan;
b. mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga;
c. mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan.

3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit,


dengan cara:
a. Mendemonstrasikan cara perawatan;
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah;
c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, yaitu dengan cara:
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga;
b. Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan
cara:
a. Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga;
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
B. Tahap Tindakan Keperawatan Keluarga
1. Tahap Persiapan
a. Review tindakan keperawatan diidentifikasi pada tahap perencanaan. Perlu
dipahami bahwa pada dasarnya prinsip dari tindakan keperawatan disusun
untuk melakukan upaya promosi, mempertahankan, dan memulihkan
kesehatan klien/keluarga.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan keluarga, antara lain:
1) Konsisten sesuai dengan rencana tindakan;
2) Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah;
3) Ditujukan kepada individu sesuai dengan kondisi klien;
4) Digunakan untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dan aman;
5) Memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien;
6) Penggunaan sarana dan prasarana yang memadai.
b. Menganalisa pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang diperlukan.
Perawat harus mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tipe keterampilan
yang diperlukan untuk tindakan keperawatan.
c. Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul.
Prosedur tindakan keperawatan mungkin berakibat terjadinya resiko tinggi
kepada klien. Perawat harus menyadari kemungkinan timbulnya komplikasi
sehubungan dengan tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Keadaan
yang demikian ini memungkinkan perawat untuk melakukan pencegahan dan
mengurangi resiko yang timbul.
d. Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan, harus
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.
1) Waktu.
Perawat harus dapat menentukan waktu secara selektif.
2) Tenaga. Perawat harus memperhatikan kuantitas dan kualitas tenaga yang
ada dalam melakukan tindakan keperawatan.
3) Alat.
Perawat harus mengidentifikasi peralatan yang diperlukan pada tindakan.
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif. Keberhasilan suatu tindakan
keperawatan sangat ditentukan oleh perasaan klien yang aman dan nyaman.
Lingkungan yang nyaman mencakup komponen fisik dan psikologis.
f. Mengidentifikasi aspek hukum dan etika terhadap resiko dari potensial
tindakan. Pelaksanaan tindakan keperawatan harus memperhatikan unsur-
unsur hak dankewajiban klien, hak dan kewajiban perawat atau dokter, kode
etik perawatan, dan hokum keperawatan.

2. Tahap Perencanaan
Fokus pada tahap pelaksanaan tindakan keperawatan adalah kegiatan
pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional. Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan
tanggung jawab perawat secara profesional sebagaimana terdapat dalam standar
praktik keperawatan.
Independen
Tindakan keperawatan independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
Tipe dari aktivitas yang dilaksanakan perawat secara independen didefinisikan
berdasarkan diagnose keperawatan. Tindakan tersebut merupakan suatu respon,
karena perawat mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan keperawatan
secara pasti berdasarkan pendidikan dan pengalamannya.
Lingkup tindakan independen keperawatan adalah:
a. Mengkaji klien atau keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan
fisik untuk mengetahui status kesehatan klien;
b. Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai respon klien yang memerlukan
intervensi keperawatan;
c. Mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau
memulihkan kesehatan;
d. Melaksanakan rencana pengukuran untuk memotivasi, menunjukkan,
mendukung dan mengajarkan kepada klien atau keluarga;
e. Merujuk kepada tenaga kesehatan lain, ada indikasi dan diijinkan oleh tenaga
keperawatan klien;
f. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan dan medis;
g. Partisipasi dengan konsumer atau tenaga kesehatan lain dalam meningkatkan
mutu pelayanan.
3. Tindakan keperawatan dapat dikategorikan menjadi tiga (3) tipe sebagai berikut.
a. Tindakan Independen
Tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu mengatasi masalah
kesehatan klien dan keluarga secara mandiri.
Tindakan tersebut meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini.
1) Wawancara dengan klien untuk mendapatkan data, guna mengidentifikasi
perkembangan kondisi klien atau untuk mengidentifikasi masalah baru
yang muncul.
2) Observasi dan pemeriksaan fisik. Tindakan untuk mendapatkan data
objektif yang meliputi, observasi kesadaran, tanda–tanda vital, dan
pemeriksaan fisik.
3) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana.
4) Tindakan terapeutik. Tindakan yang ditujukan untuk mengurangi,
mencegah, dan mengatasi masalah klien.
5) Tindakan edukatif (mengajarkan). Ditujukan untuk mengubah perilaku
klien melalui promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien
6) Tindakan merujuk. Tindakan ini lebih ditekankan pada kemampuan
perawat dalam mengambil suatu keputusan klinik tentang keadaan klien
dan kemampuan untuk melakukan kerja sama dengan tim kesehatan
lainnya.
b. Tindakan Interdependen
Tindakan keperawatan interdependen menjelaskan suatu kegiatan yang
memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya.
c. Tindakan Dependen
Tindakan ini berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis.
Tindakan tersebut menandakan suatu cara bahwa tindakan medis atau
tindakan profesi lain dilaksanakan
C. Contoh Dokumentasi Tindakan Keperawatan

N0 DIAGNOSE IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI/TANGGAL


KEPERAWATAN KELUARGA
1 Perubahan perfusi Tuk 1 Selasa,
jaringan 1. Mendiskusikan pengertian 01/03/2022
perifer pada Bp. Ib dan perubahan perfusi jaringan perifer
Ibu Y pada penderita DM dengan
keluarga.
keluarga Bp. Ib b/d
2. Mendiskusikan dengan keluarga
ketidakmampuan keluarga penyebab terjadinya perubahan
untuk merawat anggota perfusi jaringan perifer.
keluarga yang mengalami 3. Memberikan kesempatan untuk
penurunan aliran arterial. bertanya pada keluarga, Bp. Ib
menanyakan bagaimana caranya
untuk mengurangi kesemutan.
4. Memberikan kesempatan pada
keluarga untuk menjelaskan
kembali tentang pengertian
perubahan perfusi jaringan perifer
dan penyebabnya.
5. Memberikan penguatan pada
keluarga apabila dapat menjelaskan Selasa,
kembali hasil diskusi. 01/03/2022
Tuk 2
1. Menjelaskan pada keluarga akibat
terjadinya masalah perubahan
perfusi jaringan perifer pada
penderita DM, yaitu akan terjadi
mati rasa dan risiko terjadinya
cidera.
2. Memotivasi keluarga agar dapat
mengambil keputusan untuk
mengatasi perubahan perfusi
jaringan perifer.
Rabu,02/03/2022
3. Memberikan penguatan apabila
keputusan keluarga sudah tepat.
Tuk 3
1. Menjelaskan tentang manfaat
rendam kaki
2. Menjelaskan tentang cara rendam
kaki.
3. Mendiskusikan tentang manfaat
dari senam kaki.
4. Mengajarkan pada keluarga senam
kaki untuk penderita DM.
5. Menganjurkan pada keluarga untuk
mempraktikkan senam kaki yang
telah diajarkan.
6. Mendiskusikan cara mencegah
masalah akibat penurunan
sensitifitas.
7. Mendemonstrasikan cara mencegah
akibat penurunan sensitifitas pans-
dingin.
8. Menganjurkan keluarga untuk
redemonstrasi.
9. Menganjurkan keluarga untuk
membantu memenuhi kebutuhan.
Tuk 4
1. Memotivasi keluarga untuk
membantu menyiapkan air hangat Rabu,02/03/2022
untuk Ibu Y dan Bp. Ib untuk
menghindari injury.
2. Melakukan kunjungan yang tidak
direncanakan untuk mengevaluasi
kemampuan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan selama
melakukan rendam kaki dan senam
kaki.
3. Memberikan penghargaan apabila
keluarga sudah melakukan tindakan
yang positif.

2.3 EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai, meskipun tahap evaluasi diletakkan pada
akhir proses keperawatan. Evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap
proses keperawatan. Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan apakah
informasi yang telah dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah perilaku yang
diobservasi sudah sesuai. Diagnosa keperawatan juga perlu dievaluasi dalam hal
keakuratan dan kelengkapannya. Tujuan keperawatan harus dievaluasi adalah untuk
menentukan apakah tujuan tersebut, dapat dicapai secara efektif.
Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi atau tindakan yang
dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan
melihat respon keluarga dan hasil, bukan intervensi-intervensi yang
diimplementasikan.Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling
relevan, sering kali membuat frustrasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam
membuat kriteria objektif untuk hasil yang dikehendaki.
Rencana perawatan mengandung kerangka kerja evaluasi. Evaluasi merupakan
proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat memperbarui
rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan dikembangkan lebih lanjut,
perawat bersama keluarga perlu melihat tindakan-tindakan perawatan tertentu apakah
tindakan tersebut benar-benar membantu.

B. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan
respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat
mengambil keputusan untuk:
1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan;
3. elanjutkan rencana tindakan keperawatan.

C. Proses Evaluasi
Mengukur pencapaian tujuan klien.
1. Kognitif (pengetahuan)
Untuk mengukur pemahaman klien dan keluarga setelah diajarkan teknik-teknik
perawatan tertentu. Metode evaluasi yang dilakukan, misalnya dengan melakukan
wawancara pada klien dan keluarga. Contoh, setelah dilakukan pendidikan
kesehatan tentang pencegahan TB Paru, klien dan keluarga ditanya kembali
tentang bagaimana cara pencegahan TB Paru.
2. Afektif (status emosional)
Cenderung kepenilaian subjektif yang sangat sulit diukur. Metode yang dapat
dilakukan adalah observasi respon verbal dan nonverbal dari klien dan keluarga,
serta mendapatkan masukan dari anggota keluarga lain.
3. Psikomotor (tindakan yang dilakukan)
Mengukur kemampuan klien dan keluarga dalam melakukan suatu tindakan atau
terjadinya perubahan perilaku pada klien dan keluarga. Contoh, setelah
perawatmengajarkan batuk efektif, klien diminta kembali untuk mempraktikkan
batuk efektif sesuai dengan yang telah dicontohkan.

D. Metode Dan Sumber Data Evaluasi


1. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dari anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan.
2. Memeriksa laporan atau dokumentasi keperawatan
Perawat perlu memeriksa kembali laporan atau catatan keperawatan yang telah
ditulis oleh tim keperawatan setelah melaksanakan intervensi keperawatan.
3. Wawancara atau angket
Membuat daftar pertanyaan atau angket yang ditujukan pada keluarga untuk
mengetahui kemajuan kondisi kesehatannya. Pengambilan data dilakukan dengan
metode wawancara.
4. Latihan/simulasi/redemonstrasi
Perawat mengevaluasi kemampuan perawat dalam melakukan suatu tindakan
untuk merawat anggota keluarga yang sakit dengan meminta keluarga untuk
melakukan kembalitindakan keperawatan yang telah diajarkan. Contoh, perawat
telah mengajarkan senam kaki diabetik, klien diminta mengulang kembali senam
kaki diabetik, seperti yang telah diajarkan.

E. Contoh Evaluasi Keperawatan Keluarga

NO DIAGNOSA EVALUASI HARI/TANGGAL


KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
1 Perubahan perfusi Subjektif: Selasa.
jaringan perifer pada 1. Keluarga dapat menjelaskan 03/03/2022
Bp. Ib dan Ibu Y kembali tentang perubahan
keluarga Bp. Ib b/d jaringan perifer.
2. Keluarga dapat menyebutkan
ketidakmampuan
penyebab terjadinya
keluarga untuk perubahan perfusi jaringan
merawat anggota perifer dan penyebab dari
keluarga yang perubahan perfusi jaringan
mengalami penurunan perifer tersebut.
aliran arterial 3. Keluarga dapat menjelaskan
kembali tentang manfaat
rendam kaki.
4. Keluarga dapat menjelaskan
kembali tentang cara rendam
kaki.
5. Keluarga dapat menjelaskan
tentang manfaat dari senam
kaki.
6. Keluarga dapat menjelaskan
urutan dari senam kaki
untukpenderita DM.
Objektif:
1. Keluarga memperhatikan
penjelasan yang disampaikan
dan menanyakan penjelasan
yang belum jelas.
2. Keluarga dapat
mempraktekkan senam kaki
sesuai urutanyang benar.
Analisa:
Tujuan sebagian tercapai.
Perencanaan:
1. Berikan motivasi pada
keluarga untuk terus
melakukan rendam dan senam
kaki setiap hari pagi dan sore.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perawatan keluarga merupakan suatu pelayanan yang komprehensif dan


memerlukan pengetahuan serta keterampilan mendalam bagi perawat. Tindakan
keperawatan yang dilakukan, berfokus pada upaya untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan klien dan keluarga. Tahapan tindakan keperawatan keluarga adalah
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi, sedangkan tipe tindakan keperawatan keluarga
terdiri atas tiga tipe, yaitu independen, dependen, dan interdependen.
Setiap tindakan keperawatan yang dilakukan membutuhkan partisipasi dari klien
dan keluarga. Selain tindakan mandiri perawat, kerja sama dengan tim kesehatan lain
juga merupakan unsur penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan klien dan
keluarga.
Setelah melakukan tindakan keperawatan keluarga, dilakukan penilaian untuk
melihat keberhasilannya. Evaluasi dilakukan sesuai dengan tujuan umum dan khusus
yang telah dirumuskan dan bila belum atau tidak berhasil perlu disusun rencana baru
yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu
kali kunjungan ke keluarga, untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan
waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi dapat dilaksanakan secara formatif dan sumatif. Metode evaluasi yang
digunakan hendaknya bervariasi, sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Hasil evaluasi
dapat ditindaklanjuti dengan modifikasi atau terminasi. Terminasi dilakukan jika keluarga
telah mampu atau mandiri dan terminasi harus benar-benar disepakati antara keluarga,
perawat, dan tim kesehatan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bailon, S.G. & Maglaya, A.S. 1987. Family health nursing: The process, Philippiness: UP.
College of Nursing Diliman, Quezon City.
2. Doane, G.W. & Varcoe, C. 2005. Family nursing as relational inquiry: Developing health
promotion practice, Philadelphia: Lippincott.
3. Effendy N, 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, EGC. Jakarta
4. Friedman, M.M, Bowden, V.R. & Jones, E.G. 2003. Family nursing: Research, Theory &
Practice. (5th ed.), New Jersey: Prentice Hall.
5. Friedman, M.M. 1998. Family nursing: Research, Theory & Practice. (4th ed.),
California: Appleton and Lange.
6. Fakultas Ilmu Keperawatan UI. 2000. Kumpulan makalah pelatihan asuhan keperawatan
keluarga.
7. Friedman. (1998.. Family Nursin: Research, Theory and Practice, 4th Ed, Stanford,
Connection: Appleton &Lange.
8. Hanson, S.M.H., & Boyd, S.T. 1996. Family Health care nursing: Theory, Practice and
research, Philadelphia: F.A. Davis Company.
9. Stanhope, M. & Lancaster. J. 1997. Community health nursing. Process and practice for
promoting health. Mosby Company, USA

Anda mungkin juga menyukai